Anda di halaman 1dari 4

Gerakan Hijrah di Indonesia

Hijrah menjadi kata yang sering didengar beberapa waktu ini. Hijrah
sendiri secara bahasa berarti "berpindah‟, dalam hal ini berpindah menjadi pribadi
yang lebih baik dan religius. Hijrah menarik minat banyak kalangan, tanpa
melihat profesi. Banyak entertainer yang ikut dalam arus hijrah sehingga menarik
minat berbagai kalangan lain untuk turut dalam arus tersebut. Selain entertainer,
pelaku hijrah lebih banyak berasal dari kalangan pemuda milenial kelas
menengah.

Kegiatan dakwah di Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan


yang cukup pesat, seiring dengan perkembangan teknologi. Jika dahulu dakwah
dilakukan dalam majlis pengajian di masjid-masjid, melalui radio dan televisi,
saat ini dakwah dapat dilakukan melalui media sosial. Sebagaimana telah
disebutkan sebelumnya bahwa pada kolom pencarian instagram mengenai hijrah
sudah mencapai jutaan kiriman dan jutaan pengikut. Baik di instagram, facebook,
dan whatsapp kegiatan dakwah jamak dilakukan menggunakan konten berupa
gambar yang di dalamnya terdapat pesan keagamaan. Kajian tersebut melibatkan
motif dan makna dalam interaksi dengan orang lain. Motif haAspek pengalaman
komunikasi yang menjadi tujuan utama penelitian ini menunjukan adanya
pengalaman menyenangkan dan tidak menyenangkan yang dialami oleh pelaku
hijrah.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Zahrina dan Sulis dengan


judul “Fenomena Hijrah di Indonesia: Konten Persuasif dalam Instagram”
ditemukan bahwa gaya penyampaian (retoris) persuasi diantaranya (1)
kenggunakan cara langsung, (2) secara tidak langsung, (3) menggunakan hadis
dan doa atau harapan, (4) menggunakan cerita dan figure, (5) menggunakan
ekspresi, (6) menggunakan majas, dan (7) menggunakan repetisi. Penyampaian
kalimat persuasi dalam penulisan konten di instagram menggunakan beberapa
cara beragam. Cara penyampaian ini disesuaikan dengan pesan yang ingin
disampaikan dan kepentingan keberagaman dalam timeline supaya menarik.
Selain itu, penyampaian menggunakan strategi persuasi juga memberikan
pertimbangan pesan dakwah yang disampaikan. Alternative yang memungkinkan
untuk dipilih oleh pemilik akun, yakni penyampaian dengan lugas atau dengan
cara yang lebih halus. Disisi lain, faktor pembaca konten juga menjadi
pertimbangan. Oleh karena itu, dua faktor utama yang menjadi pertimbangan
pemilihan strategi konten persuasi dalam fenomena hijrah di media sosial
disimpulkan berdasarkan isi pesan dan penerima pesan. Kajian tersebut
melibatkan motif dan makna dalam interaksi dengan orang lain. Motif hal tersebut
meliputi aspek pengalaman komunikasi yang menjadi tujuan utama penelitian ini
menunjukan adanya pengalaman menyenangkan dan tidak menyenangkan yang
dialami oleh pelaku hijrah.

Gerakan hijrah merupakan fenomena semangat keberagamaan Islam


kontemporer di Indonesia, khususnya di kawasan perkotaan. Pertemuan antara
promosi ideology-ideologi transnasional dengan gerakan hijrah yang dilancarkan
secara masih melalui media sosial tidak hanya mnetransformasi pemahaman
keislaman masyarakat, tetapi juga mengaduk emosi keislaman muslim di
Indonesia. gerakan hijrah adalah fenomena wajah Islam kontemporer yang
mampu mengubah wajah Islam di Indonesia. pertumbungan kelas menengah
muslim dan kemajuan teknologi informasi yang pesat di Indonesia menjadi lahan
yang subur bagi meningkatnya gerakan hijrah di kalangan millennial. Geakan
hijrah ekspresi emosi keislaman baru yang mempertemukan antara semangat
religiusitas dan gaya hidup kelas menengah baru.

Addini, 2019 menyatakan bahwa Gerakan hijrah secara komunal


melahirkan sebuah gerakan sosial berbasis keagamaan. Gerakan muslim milenial
telah membangun identitas baru sebagai umat beragaman yang taat pada aturan
Islam. Gerakan hijrah memiliki tujuan untuk menjadikan anak muda dekat dengan
Al-Quran, Shalat tepat waktu, giat mencari ilmu agama dan menebarkan syiar
Islam melalui platform media sosial.

Zahara dkk, 2020 menyebutkan Fenomena Gerakan Hijrah di Indonesia


memang telah menjadi tren di Masyarakat, namun ditengah berbagai
simpangan yang terjadi, pemahaman masyarakat mengenai Hijrah harus di
dikembalikan pada makna subtansi, bukan hanya sekedar simbolis. Sebab
dibalik makna Hijrah pada dasarnya adalah adanya visi reformasi secara
sosial-ekonomoi-politik-keagamaan kearah yang lebih terbuka dan demokratis.
Tantangan gerakan hijrah dimasyarakat yang berangkat dari sikap intoleran juga
harus mampu dibenahi dalam bentuk penanaman nilai-nilai pluralism didalam
diri masyarakat Indonesia. Sikap inklusif dalam keterbukaan terhadap
pandangan yang berbeda menjadi pondasi utama dalam membangun masyarakat
yang plural.
Sumber :

Addini, 2019. Fenomena Gerakan Hijrah di Kalangan Pemuda Muslim


sebagai Mode Sosial. Journal of Islamic Civilization, Universitas
Muhammadiyah Malang. Volume 1, Nomor 2.
https://journal2.unusa.ac.id/index.php/JIC/article/view/1313/955

Musahadah, Z.S dan Sulis Triyono. 2019. Fenomena Hijrah di Indonesia:


Konten Persuasif dalam Instagram. Jurnal Bahasa, Sastra dan
Pengajarannya. Universitas Negeri Yogyakarta. Volme 12, Nomor 2.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131568310/penelitian/2019%20-%20Jurnal
%20RETORIKA%20Fenomena%20Hijrah%20Di%20Indonesia
%20Konten%20Persuasif%20Dalam%20Instagram.pdf

Fuad, S. 2020. Gerakan Hijrah dan Konstruksi Emosi Keislaman di


Perkotaan. Mimbar Agama Budaya, Institut PTIQ Jakarta. Volme 37,
Nomor 1.
https://www.researchgate.net/profile/Sahlul-Fuad-2/publication/346996043_
GERAKAN_HIJRAH_DAN_KONSTRUKSI_EMOSI_KEISLAMAN_DI_P
ERKOTAAN/links/606fb527299bf1c911ba1d86/GERAKAN-HIJRAH-DAN-
KONSTRUKSI-EMOSI-KEISLAMAN-DI-PERKOTAAN.pdf

Zahara, M.N, dkk. 2020. Gerakan Hijrah: Pencarian Identitas untuk Muslim
Milenial di Era Digital. Indonesian Journal of Sociology, Education, and
Development. Program Studi Pendidikan Sosiologi Universitas Pendidikan
Indonesia. Volume 2, Issue 1.
https://ijsed.ap3si.org/index.php/journal/article/view/21

Anda mungkin juga menyukai