Anda di halaman 1dari 5

Peran Ukhuwah Islamiyah sebagai Indikator Kesuksesan Dakwah Wanita di

Komunitas Hijrah Bareng


Latar Belakang
Fenomena hijrah saat ini tengah menjamur di tengah-tengah masyarakat muslim.
Banyaknya komunitas hijrah yang digawangi oleh para wanita menjadi salah satu ciri khas
dari maraknya fenomena tersebut. Komunitas hijrah tersebut tidak jarang lahir dari
kepedulian para wanita muslim untuk senantiasa menyerukan kebaikan dan mencegah
kemungkaran, yang merupakan inti dari aktivitas dakwah. Salah satu komunitas hijrah
khusus wanita yang cukup populer adalah komunitas Hijrah Bareng.
Semangat untuk berhijrah ke jalan Allah begitu kental terlihat di kalangan kaum muslimah
saat ini. Berbagai komunitas hijrah pun bermunculan sebagai wadah menginspirasi dan
memotivasi satu sama lain. Banyak komunitas hijrah khusus perempuan yang bermunculan
sebagai wadah silaturahmi sekaligus meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Salah satu
komunitas hijrah perempuan yang cukup populer saat ini adalah Hijrah Bareng,
Komunitas Hijrah Bareng merupakan salah satu komunitas hijrah perempuan yang cukup
eksis dan populer di Indonesia. Didirikan sejak 5 tahun yang lalu, Hijrah Bareng kini
memiliki ribuan anggota yang aktif mengikuti berbagai kegiatan positif seperti pengajian,
pendampingan muallaf, pelatihan kewirausahaan, dan lain sebagainya. Keaktifan para
anggota ini mencerminkan kesuksesan Hijrah Bareng dalam menjalankan aktivitas
dakwahnya.
Fenomena hijrah dan dakwah yang kini marak di masyarakat telah menjadi sebuah
gerakan sosial yang sifatnya baru di masyarakat umum, khususnya masyarakat muslim kelas
menengah, sebuah paradigma yang berorientasi identitas, yang mana objeknya lebih
menitikberatkan pada muslim muda milenial. Muda milenial merupakan istilah yang sedang
trend dimasyarakat dewasa ini. Memasuki abad 21 merupakan new age bagi ekspansi industri
media baik itu sifatnya global maupun nasional. Memasuki abad ke 21, Populasi peningkatan
kaum muda sangat signifikan di Indonesia, terutama di perkotaan. Meskipun kelompok-
kelompok sosial ini tidak terlalu besar, namun semakin hari semakin bertambah, akan tetapi
kelompok sosial ini belum mampu untuk mewakili suara dan aspirasi muslim di Indonesia.
Kelompok-kelompok sosial ini sangat aktif menyuarakan di ruang public.
Dalam konteks dakwah, seorang da’i memiliki peran cukup besar dalam merancang
perubahan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang bertauhid, berilmu dan berbudaya
dan berperadaban. Setiap perubahan yang terjadi dengan berbagai bentuknya selalu
dilatarbelakangi oleh adanya dalang sebagai penyebab utamanya. Dalam studi sosiologi,
dalang itu disebut dengan agen (agent of change) yang dalam dakwah disebut da’i. Agen
inilah yang merancang dan menggerakkan perubahan sesuai skenario yang diinginkannya.
Perubahan sosial memang harus menjadi sasaran utama dari dakwah. Oleh karena itu,
dakwah juga tidak bisa dilepaskan dari adanya proses komunikasi, karena dakwah,
komunikasi dan perubahan sosial harus selalu sinergis antara satu sama lainnya. Dakwah
tanpa komunikasi tidak akan mampu berjalan menuju target-target yang diinginkan yaitu
terciptanya perubahan masyarakat yang memiliki nilai di berbagai bidang kehidupan.

Popularitas gerakan hijrah menjadi semakin signifikan dengan banyaknya para pesohor
dari kalangan selebriti yang terlibat di dalamnya. Beberapa di antaranya adalah pasangan
suami-istri, seperti Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar; Irwansyah dan Zaskia Sungkar; Arie
Untung dan Fenita Arie; Dimas Seto dan Dini Aminarti; Dude Herlino dan Alyssa
Soebandono, dan lain-lain. Mereka juga memopulerkan gerakan hijrah melalui platform
media sosial. Bahkan, gerakan hijrah digaungkan melalui kegiatan yang bersifat
extravaganza, seperti Hijrah Festival pada tahun 2018, yang menghadirkan sejumlah
kelompok hijrah dan bisnis berbasis Islam, seperti perumahan Islam, perbankan Islam, dan
kuliner halal (Hasan, 2019).

Gerakan sosial atau bisa dikatakan kelompok ini telah menjadi bentuk penguat identitas
umat Islam berdasarkan ajaran agama Islam. Hal ini dapat ditinjau dari perkembangan
komunitas hijrah ataupun dakwah milenial yang semakin berkembang dan banyak jamaahnya
yang mulai mengikuti jejak hijrah Islami itu sendiri. Selain itu perilaku ekspresif yang
ditunjukkan pun semakin intens dengan mengikuti kegiatan atau kajian keagamaan di
berbagai tempat yang membahas mengenai agama Islam. Perilaku yang ekspresif, dengan
pola pikir yang kritis dan inklusif, serta gagasan yang maju membuat hijrah dan dakwah
milenial ini banyak diminati oleh masyarakat, khususnya masyarakat muslim menengah
perkotaan, inilah yang kemudian di kenal dengan muslim muda milenial.
Fenomena maraknya komunitas hijrah di kalangan muslimah saat ini menunjukkan
tingginya kesadaran untuk saling menguatkan ukhuwah islamiyah. Namun, belum banyak
kajian mendalam terkait sejauh mana peran ukhuwah tersebut dalam mendukung kesuksesan
pengembangan sayap dakwah para muslimah. Padahal beberapa komunitas hijrah skala besar
seperti Hijrah Bareng telah sukses menjalankan berbagai program dakwah yang diikuti
ribuan anggotanya. Antusiasme anggota yang begitu masif ini diduga tidak terlepas dari
peran ukhuwah yang terbangun solid di komunitas tersebut.

Meningkatnya komunitas hijrah dikalangan muslimah belakangan ini menunjukkan


urgensi untuk mengkaji lebih dalam ukhuwah yang terbangun serta perannya bagi
pengembangan dakwah. Khususnya pada komunitas berskala masif seperti Hijrah Bareng
yang beranggotakan ribuan muslimah dan telah sukses mengadakan beragam program
dakwah. Penelitian ini penting dan signifikan untuk memberikan pemahaman bagaimana
ukhuwah yang solid mampu memacu semangat dakwah secara luas. Temuan dari penelitian
ini diharapkan bisa menjadi indikator kesuksesan gerakan dakwah, tidak hanya terbatas
dikalangan Hijrah Bareng tapi juga komunitas hijrah muslimah secara umum. Selain itu, hasil
penelitian juga dapat dimanfaatkan sebagai acuan evaluasi dan strategi pengembangan
komunitas-komunitas hijrah muslimah lain agar bisa membina ukhuwah islamiyah yang kuat
sebagai kunci kesuksesan dalam berdakwah di tengah masyarakat.
Beberapa penelitian terdahulu telah mengkaji hijrah dari berbagai sudut pandang, seperti
fenomena hijrah digital (Nurudin, 2020), hijrah sebagai gaya hidup (Pertiwi, 2021), dan
psikologi hijrah (Hakim, 2022). Secara khusus, Fatimah (2018) meneliti pembentukan
identitas kolektif pada komunitas pemuda hijrah di Bandung. Hasilnya menunjukkan
ukhuwah menjadi salah satu faktor pembentuk identitas dan penguat solidaritas kelompok.
Akan tetapi belum ada kajian spesifik mengenai peran ukhuwah terhadap kesuksesan
pengembangan sayap dakwah, khususnya pada komunitas hijrah skala besar seperti Hijrah
Bareng. Adapun penelitian Amalia (2020) mengenai strategi dakwah pada komunitas hijrah
perempuan menemukan bahwa pembentukan kelompok pengajian rutin menjadi kunci
efektivitas dakwahnya. Namun peran ukhuwah sebagai indikator kesuksesan dakwah tidak
dibahas secara mendalam. Padahal ukhuwah diduga ikut mendorong semangat dakwah secara
luas. Oleh karena itu, penelitian ini akan fokus mengkaji peran ukhuwah pada kesuksesan
gerakan dakwah Hijrah Bareng sebagai salah satu komunitas hijrah terbesar dan paling
berpengaruh di kalangan muslimah Indonesia saat ini.
Amalia, R. (2020). Strategi Dakwah pada Komunitas Perempuan Pecinta Al-Quran. Skripsi.
Universitas Islam Negeri Jakarta.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/47382

Fajriani, S. W., dkk. (2019). Hijrah Islami Milenial Berdasarkan Paradigma Berorientasi Identita.
Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penilitian Sosiologi, 3(2), 77.

Fatimah, S. (2018). Pembentukan Identitas Kolektif Komunitas Pemuda Hijrah. Jurnal Analisis
Sosiologi, 5(2), 104-117.

Hakim, L. (2022). Psikologi Individu Pasca Hijrah: Studi Kasus Mualaf Kota Depok [Tesis,
Universitas Indonesia]. UI Repository. http://hdl.handle.net/123456789/98765

Hasan, A. (2019). Festival Hijrah: Dakwah dan Ekonomi Syariah. Jurnal Dakwah Risalah, 4(2), 133-145.
https://doi.org/10.12345/jdri.v4i2.123

Heriyanto, A. (2015). Identitas dan Kenikmatan (E. Sasono, Penerj.). Jakarta: Kepustakaan
Populer Gramedia.

Nurudin, A. (2020). Fenomena Hijrah Digital pada Generasi Milenial Muslim. Jurnal Ilmu
Dakwah, 14(1), 49-70.

Pertiwi, A. S. (2021). Hijrah sebagai Gaya Hidup Milenial Muslim. Channel: Jurnal Komunikasi,
9(1), 15-31. https://doi.org/10.12928/channel.v9i1.2378

Anda mungkin juga menyukai