Anda di halaman 1dari 126

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Penggunaan alat modern berusaha membuat orang mencapai kemakmuran

melalui cara mengembangkan banyak media, sehingga penyampaian suatu pesan

politik, kesehatan, keagamaan dan lainnya bisa dilakukan secara instan. Dalam

bidang keagamaan media sosial dianggap sebagai bagian untuk menyampaikan

pesan kegiatan keislaman, seperti facebook, twetter, instagram dan youtube. Salah

satu akun facebook “Motivasi Hijrah” yang berusaha menyampaikan suatu pesan

lewat sebuah gambar.

“Motivasi Hijrah” adalah salah satu akun yang ada di facebook, dimana

setiap postingan bersifat mengajak kepada masyarakat luas untuk beristiqamah

dalam perjalanan hijrah (pindah). Postingannya menyuguhkan tulisan dan gambar

yang sifatnya lebih terkesan santai. Bacaan yang ringan, ditampilkan bagi

pengguna untuk mendapatkan informasi lebih singkat dari biasanya.

Respon dari pesan yang disampaikan akun Motivasi Hijrah mendapatkan

106 suka, 37 komentar, dan 16 kali postingan terbagikan. Winanda, pada awalnya

membuat akun ini untuk hiburan dan mengisi waktu luangnya. Namun akun

“Motivasi Hijrah” banyak mendapatkan “like” dan komentar dari para pembaca.

Bahkan, banyak orang yang ikut membagikan postingannya.

Banyaknya yang menyukai postingan akun “Motivasi Hijrah”, membuat

Winanda mengembangkannya lebih baik lagi tentang postingan bacaan dan


2

gambar yang disebarluaskan. Kisah ini diawali oleh sang pembuat akun yang

hijrah semenjak kelas tiga SMP semester dua. Akun “Motivasi Hijrah” hanya

memposting dorongan dan mengarahkan untuk orang yang ingin berhijrah, serta

yang sudah berhijrah agar beristiqamah dalam menjalankan dan

mempertahankannya.

Meskipun akun “Motivasi Hijrah” masih terbilang baru, namun orang

yang menyukai akun ini sudah mencapai 17.048 orang. Sedangkan yang

mengikutinya sebanyak 17.722 orang dan akan terus bertambah

(https://m.facebook.com/home.php). Pengikut akun “Motivasi Hijrah” rata-rata

anak muda yang masih berproses untuk memakai kerudung, dan sedikit demi

sedikit meninggalkan “pacaran”. Meskipun secara faktanya kebanyakan dari

mereka baru men-share tulisan. Hal itu dilihat dari sebagian akun pribadi yang

mengikuti akun “Motivasi Hijrah”.

Motivasi berasal dari bahasa Latin “Movere”, mempunyai arti to move.

Dijadikan sebagai proses untuk membangkitkan, mengarahahkan, dan

mempertahankan perilaku manusia untuk mencapai beberapa tujuan. Sebagaimana

dikatakan Dwight D Eisenhower, dalam Sang Waktu, bahwa motivasi sebagai cara

seseorang menjalankan yang diinginkan untuk mereka lakukan (Happy S.

Tjandra, 2011:18-19).

Motivasi menurut Abraham Maslow (2006), yaitu mampu memenuhi

kebutuhan-kebutuhan hidupnya, bersumber dari kebutuhan terrendah (bersifat

dasar) sampai tertinggi (aktualisasi diri) yaitu kebutuhan, keahlian, dan potensi
3

yang dimiliki seseorang untuk menampilkan kemampuan. Semakin tingginya

seseorang memilki motivasi maka akan banyak menentukan kualitas hidup, baik

secara konteks belajar ataupun dalam kehidupan lainnya.

Hijrah (pindah) sebagai cara seseorang untuk melalukan sesuatu sesuai

dengan zaman orang-orang terdahulu, seperti para Nabi khususnya melakukan

berdakwah. Melepaskan diri untuk kebenaran, yaitu sebuah keadaan ketika orang

menjalankan kehidupan berdasarkan Alqur’an. Seperti dalam Alqur’an diketahui

dalam sebutan iman-hijrah-jihad, kemunculan hijrah dilakukan atas dorongan

iman. Atas dorongan kepercayaan tersebut, yang dimaksudkan untuk

meninggalkan segala sesuatu berlandaskan kepada kitab Alqur’an. Maka

konsekuensi dari hijrah yaitu berjihad (M. Syamsudini, 2006:178).

Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka akan mendapatkan


di bumi ini tempat hijrah yang luas dan (rezeki) yang banyak. Barang siapa
keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya,
kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ketempat yang dituju), maka
sungguh, pahalanya telah ditetapkan di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha
Pengampun, lagi Maha Penyayang (Q.S An-Nisa:100.Terjemahan Mushaf
Aisyah, hal.94, tahun 2010).

Akun “Motivasi Hijrah” mengkaji tentang pesan-pesan yang disampaikan,

lewat tulisan maupun gambar yang tersebar di media sosial. Kegiatan ini

diorientasikan sebagai ajang untuk menambah wawasan keislaman seseorang

melalui gambar yang dijadikan sebagai perantaranya. Tulisan yang diangkat di

dalam akun “Motivasi Hijrah”, yaitu tulisan yang simple untuk disampaikan

secara online.
4

Media sosial dijadikan sebagai penunjang bagi masyarakat untuk

menyampaikan pesan-pesan kebaikan. Kemajuan suatu bangsa dalam teknologi,

muncul dan memberikan efek kepada masyarakatnya. Seperti facebook, twetter,

Instagram dan Youtube menjadi bahan percobaan bagi setiap orang mengakses

serta memanfaatkan medianya (Roni Tabroni, 2012: 152).

Dakwah dikemas sesuai keadaan mad’u yang ada di sekitarnya. Semakin

banyaknya orang fokus ke media sosial, maka semakin sulit dilepaskan dari sifat

individualnya. Facebook hadir sebagai salah satu aplikasi yang banyak

digandrungi oleh kalangan muda ataupun tua. Mereka menggunakan facebook

untuk kebutuhan sehari-harinya, seperti berjualan, bertukar chat, dan membuat

status pada setiap harinya.

Pada dasarnya mereka menggunakan facebook untuk bertukar informasi

lewat fitur-fitur yang disajikan oleh akun facebook sendiri, sehingga tidak jarang

banyak informasi-informasi yang tersebar di media sosial. Mengikuti

perkembangannya banyak pengguna memanfaatkan media sosial seperti facebook

untuk menyampaikan dakwahnya yang lebih terkesan lembut dan tidak kaku

seperti dakwah di mimbar.

Apalagi di era modern seperti sekarang banyak kaum milenial yang melek

terhadap media sosial, sehingga bisa dimanfaatkan untuk proses penyampaian

pesan kebaikan secara cepat. Generasi milenial ditandai dengan keakraban dalam

mengoprasikan penggunaan media dan teknologi digital. Generasi ini terkesan

lebih individu, kurang peduli terhadap sesama serta lebih fokus pada nilai
5

materiaistis dibandingkan dengan anak yang seusianya.

(http://id.m.wikipedia.org/wiki/Milenial).

1.2 Fokus Penelitian

Menurut latar belakang di atas, maka fokus penelitian ini adalah:

1. Bagaimana makna denotasi pesan dakwah dalam postinganakun facebook

Motivasi Hijrah?

2. Bagaimana makna konotasi pesan dakwah dalam postingan akun facebook

Motivasi Hijrah ?

3. Bagaimana mitos pesan dakwah dalam postingan akun facebook Motivasi

Hijrah?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengambarkan dan menganalis

penyampaian isi pesan postingan “Motivasi Hijrah”, yang secara spesifik

dapat dirumuskan yaitu:

1. Mengetahui makna denotasi dalam postingan akun facebook Motivasi

Hijrah.

2. Mengetahui makna konotasi pesan dakwah dalam postingan akun

facebook Motivasi Hijrah.

3. Mengetahui mitos pesan dakwah dalam postingan akun facebook

Motivasi Hijrah.
6

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Akun “Motivasi Hijrah” ini diharapkan dapat memberikan gambaran

fungsional yaitu fungsi teoritik dan fungsi paktik, sebagai berikut:

1. Fungsi Teoritik

Hasil secara teoritik diharapkan menambah pemahaman tentang

dakwah dalam proses penyampaiannya yakni, tidak di mimbar saja, akan

tetapi mengubah tingkat kreatif mengikuti perkembangan zaman.

Memperkaya guna dan memperbanyak isi keilmuan dakwah, dan ilmu

lainnya untuk dijadikan objek kajian yang disampaikan melalui tulisan.

Facebook diharapkan mampu menjadi perantara untuk mengajak dan

merenungi pesan-pesan dakwah.

2. Fungsi Praktik

Secara praktik hasil penelitian ini dapat berguna untuk proses

pengembangan dakwah. Selain itu para pelaku dakwah di media sosial

dapat menayampaikan secara luas dengan mengikuti tingkat kreatif

masing-masing. Meningkatkan syi’ar keislaman dalam media sosial

khusunya di Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam, dengan mengubah

gaya kekinian sebagai ajang untuk memperkaya diri dengan kebaikan.

1.4 Landasan Pemikiran

Dakwah bisa dikatakan efektif apabila membuat pendengar (mad’u)

mampu memahami materi yang disampaikan da’i. Penyajian dakwah dalam


7

penyampaiannya hendaknya menghindari sikap kasar, tidak melakukan

pemaksaan, menyampaikan hal dusta, mencampuradukan hak dan bathil,

diskriminatif, menuduh kafir kepada sesama muslim, serta kehilangan sibghah

dalam hal toleransi (Hajir Tajiri, 2015: 60).

Proses penyebaran dakwah selama ini hanya di mimbar saja. Kemunculan

teknologi di era globalisasi yang telah berkembang, saat ini dakwah dapat

disampaikan melalui media sosial. Proses tersebut memungkinkan pengguna

untuk mempresentasikan dirinya dalam berinteraksi, bekerja sama, berbagi, dan

berkomunikasi untuk mengikat dalam bentuk virtual (Nasrullah, 2016:11).

Menyampaikan pesan-pesan dakwah secara lembut dan tidak kaku agar tidak

merasa digurui, sehingga pesan dakwah dapat mebekas dalam hati para pendengar

(mad’u).

Kegiatan penyampaian dakwah kepada mad’u mampu dicerna, diingat,

dirasakan dan diamalkan dari setiap apa yang didapatkan dari kegiatan

penglihatan ataupun bacaannya. Dakwah sebagai kegiatan mengkomunikasikan

ajaran Islam, menyebarkan rahmat, menjadikan hidup manusia menjadi lebih baik,

membebaskan diri manusia dari belenggu, kebekuan berpikir, kemiskinan, dan

sifat malas, menyelamatkan manusia dari tindakan kejahatan, mampu berkarya

dan berinovasi (Andy Dermawan, 2002:27-32).

Melalui kesadaran setiap mad’u, dakwah diupayakan tidak mendapat

unsur paksaan dari orang lain, yakni berkat kesadaran sendiri. Ajakan yang

disampaikan Allah lewat Rasul-Nya melalui ajakan yang dijalankan oleh seluruh
8

umat manusia. Kata dakwah diartikan sebagai panggilan, seruan, menegaskan atau

membela sesuatu, perbuatan, atau perkataan untuk membuat manusia berusaha

memohon dan meminta (Subandi dan Syukriyadi Sambas, 1999:17).

Dakwah dapat diorientasikan sebagai tranformasi, internalisasi, transmisi

dan difusi ajaran Islam yang dapat merubah cara bersikap, berpikir dan bertindak

secara individu ataupun bersifat kelompok yang menerima ajaran Islam dari segi

kehidupan (Saputra, 2012:3). Pesan dakwah bisa tersampaikan dengan baik

dengan adanya unsur-unsur dalam praktik dakwah yaitu da’i (penceramah), mad’u

(pendengar), maudhu (materi dakwah), uslub (metode dakwah) dan wasilah al

dakwah (media dakwah) yang benar.

Pesan dakwah memilki unsur-unsur yang akan menjadi objek penelitian

salah satunya, yaitu pesan dakwah dan media dakwah. Pesan dakwah (maudhu)

merupakan materi atau sesuatu yang disampaikan oleh da’i (subjek dakwah)

kepada mad’u (objek dakwah), yaitu ajaran Islam, baik terdapat dalam Alqur’an

dan Hadits. Materi pesan dakwah dikategorikan dalam pesan akidah, akhlak dan

ibadah atau syari’ah (Syukir,1983).

Sarjana lain mengatakan, bahwa pesan dakwah merupakan komunikasi

secara efektif kepada penerima dakwah (mad’u), materi dakwah mengikuti tujuan

dakwah yang akan dicapai sebagai komitmen dalam setiap berdakwah. Pesan

dakwah bersumber dari Alqur’an dan Hadits yang menjadi sumber utama

meliputi; akidah, syariah, dan akhlak (Jamaludin Kafi, 1997:35).


9

Media dakwah (wasilah al dakwah) alat untuk menyampaikan pesan atau

materi tentang dakwah. Media dakwah merupakan saluran yang menghubungkan

materi dakwah dengan mad’u (Aliyudin, 2009). Media dakwah terbagi dua, yaitu

media tradisional dan modern, media modern berupa visual dan audiovisual.

Media sosial merupakan sebuah saluran yang digandrungi setiap kalangan,

baik remaja ataupun orang tua. Media sebagai bagian dalam menghubungkan

pengguna untuk berinteraksi, berkomunikasi dan berbagi tanpa batas (Nasrullah,

2017:16). Media sosial terbangun dari struktur yang berbentuk jaringan atau

internet. Sebagaimana dikatakan Castells (2002), struktur yang terbentuk di

internet berdasarkan informasi yang beroprasi berdasarkan teknologi informasi

dalam mikroelektronik.

Facebook dijadikan sebagai media sosial yang digunakan untuk

mempublikasikan konten, seperti aktivitas, profil, atau pendapat pengguna; juga

sebagai media yang digunakan untuk memberikan ruang komunikasi dan interaksi

dalam jejaring sosial di ruang siber (Kusnawan, 2016:211-212).

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran


yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk (Q.S
An-Nahl: 125. Terjemahan Mushaf Aisyah, hal. 281, tahun 2010).

Alqur’an surah An-Nahl:125 menjelaskan bahwa kewajiban muslim

mukalaf mampu menyeru, mengajak dan memanggil orang yang berakal kepada

jalan Tuhan (Dien Islam) dengan cara hikmah, mauizhah hasanah dan mujadalah
10

yang ahsan, dengan respon positif atau negatif dari orang yang diseru, diajak dan

dipanggil di setiap rung dan sepanjang zaman.

Kata hasanah maupun ahsan berarti seorang da’i harus menjungjung

tinggi norma kebaikan, kepatutan, dan keputusan dalam menggunaan metode

dakwah agar tidak keras, menyinggung, merendahkan dan debatnya yang

emosional. Sedangkan secara mauizhah yaitu dakwah sampai mengena kepada

sasaran. Sedangkan mujadalah yang menyampaikan dakwahnya secara benar

lewat dialog, atau penyangkalan yang benar (Aliyudin, 2009:88-90).

Penelitian ini menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Semiotik

berasal dari kata semeion yang memiliki arti tanda. Tanda tersebut kemudian

didefinisikan sebagai sesuatu yang mewakili yang lain dan memiliki dasar

konvensi sosial (Eco, 1979:16). Van Zoest (1996:5) mengartikan semiotik sebagai

ilmu tanda (sign) dan segala yang berhubungan dengannya. Cara berfungsinya,

hubungan dengan kata lain, pengiriman, dan penerimaan, oleh mereka yang

menggunakannya.

Teorinya digunakan untuk menganalisis sebuah quote isi pesan dakwah

yang ada dalam akun facebook melalui makna denotasi, yaitu fokus perhatian

Barthes terhadap gagasan tentang signifier dalam sebuah tanda terhadap realitas

eksternal. Sedangkan makna konotasi merupakan menujukan signifikasi yang

bertemu dengan perasaan dari pembaca serta nilai dari kebudayaan. Signifikasi

dan budaya yang muncul disekitar masyarakat yaitu mitos (Sobur, 2012).
11

1.5 Tinjauan Pustaka

1.5.1 Tinjauan Pustaka dan Hasil Penelitian Sebelumnya

Tinjauan pustaka (literatur review) merupakan proses penelusuran

berupa bahan pustaka untuk memilih dan menentukan teori yang akan

digunakan dalam penelitan. Bahan pustaka ini seperti, jurnal hasil

penelitian, buku-buku, untuk melengkapi karya ilmiah yang digunaan

dalam penelitian (Sa’diah, 2015:68-69).

Penelitian penulis terhadap akun “Motivasi Hijrah”, secara khusus

belum ada yang meneliti dan membahasnya. Penelitian ini memenuhi

persyaratan kebaharuan untuk ditinjau lebih dalam lagi terhadap akun

“Motivasi Hijrah”. Tinjauan di atas sebagai sudut komunikasi dari adanya

tulisan yang di posting pada akun “Motivasi Hijrah”. Postingan

mengandung pesan-pesan dakwah, sehingga dapat dipahami oleh semua

orang yang pembaca.

Penelitian ini memiliki kemiripan meskipun medianya berbeda

dengan beberapa penelitian terdahulu. Berikut beberapa penelitian

terdahulu yang memiliki kemiripan dengan penelitian yang dilakukan

penulis, yaitu:

1. Skripsi. Syifa Husnia Mardhiana. 2018. Analisis Isi Pesan Dakwah

Dalam Akun @dakwahjomblo

Penelitian dalam akun @dakwahjomblo memiliki tujuan untuk

merangkul anak remaja baik muslim maupun muslimah dalam proses


12

hijrahnya menuju kehidupan yang lebih baik. Persamaan dari yang

diteliti yaitu, meneliti media sosial, penggunaan bahasa yang

sederhana dan menggunakan quotes sebagai proses dakwahnya.

Sedangkan yang membedakannya, yaitu media yang diteliti pendahulu

berupa instagram sedangkan penelitian sekarang berupa facebook.

Temuan yang menarik dari akun @dakwahjomblo salah satunya

mengadakan event dan kajian bertemakan Islam bersama komunitas

“Sahabat Hijrah Medan” sebagai interaksi nyata, event dan kajian

disiarkan secara live streaming, sehingga yang tidak hadir bisa melihat

kajian secara online. Hasil penelitian memiliki imbauan pesan dakwah,

sebagai berikut: imbauan motivasional, imbauan rasional, imbauan

emosional, dan imbauan rasa takut.

2. Skripsi. Nurasiah Ismail. 2017. Pesan Dakwah Di Media Sosial

Instagram: Analisis Semiotika Pesan Dakwah Di Media Sosial

Instaram.

Penelitian dalam akun @nikahbarokah bertujuan untuk

menyemangati para remaja yang berpacaran agar tidak terjerumus

kepada kemaksiatan. Persamaan dari yang diteliti, yaitu meneliti

media sosial, dan menggunakan analisis semiotik. Perbedaannya

media yang diteliti yaitu pendahulu meneliti instagram sedangkan

peneliti sekarang meneliti facebook.

Temuan dalam akun @nikahbarokah selalu memposting

materi tentang hijrah, memantaskan diri, ta’aruf, pernikahan, dan


13

rumah tangga. Membantu membuat event dakwah, dan menjalin

kerjasama dengan folowers. Membantu menyelesaikan permasalahan

kehidupan folowers-nya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

pembuat akun dan teman-teman lainnya agar menuju proses menikah.

3. Skripsi. Mega Dewi. 2017. Analisis Semiotika Isi Pesan Dakwah

Dalam Film Ada Surga di Rumahmu.

Menurut penelitian dalam film Ada Surga di Rumahmu

memberikan gambaran pesan dakwah, seperti keyakinan diri,

melaksanakan ibadah, hubungan antara manusia, perintah Allah dan

menghormati orang tua. Hasil penelitian memiliki kesamaan yaitu

menggunakan teori Roland Barthes. Perbedaannya peneliti terdahulu

berusaha meneliti film sedangkan peneliti sekarang meneliti media

sosial.

Temuan dalam penelitian terdahulu berusaha mengungkap

makna dari setiap shot dalam film Ada Surga di Rumahmu, dengan

menggunakan teori Roland Barthes yakni menggunakan makna

denotasi, konotasi dan mitos yang terdapat pada film.

4. Jurnal. Rifa Khoerunisa. Analisis Semiotik Nilai-Nilai Dakwah dalam

Film Sang Pencerah Karya Hanung Bramantyo.

Kewajiban untuk berdakwah sudah melekat kepada setiap

orang yang menganut agama Islam. Orang yang berdakwah mampu

menyebarkan dakwahnya sesuai dengan kemampuan masing-masing

yang dikuasainya. Penelitian ini memiliki kesamaan yaitu


14

menggunakan teori semiotik Roland Barthes. Perbedaan yang diteliti

oleh peneliti tedahulu yaitu film sedangkan peneliti sekarang mencoba

meneliti postingan di media sosial akun facebook Motivasi Hijrah.

Temuan dalam penelitian terdahulu yaitu mengangkat kisah KH.

Ahmad Dahlan dengan nuansa film dalam menyisipkan metode

dakwah untuk khalayak umum.

5. Jurnal. Abdullah Jamil, dkk. 2017. Pesan-Pesan Dakwah Pada Kaus

Muslim Mosclot (Analisis Media Komunikasi Persfektif Semiotika

Roland Barthes).

Kaus Mosclot yaitu sebuah brand kaus yang mengusung

gerakan keislaman dalam produksi desain kreatif anti mainstream.

Persamaan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teori semiotik

Roland Barthes. Perbedaan penelitian terdahulu meneliti brand kaus

Mosclot, sedangkan peneliti sekarang meneliti postingan di media

sosial akun facebook Motivasi Hijrah. Temuan dalam penelitian

terdahulu yaitu menangkis semua gerakan islamophobia yang muncul

dikalangan masyarakat Eropa dan Amerika dengan melalui gerakan

keislaman anti maintream dengan memunculkan brand-brand ternama

hasil karya orang Islam.

Melihat konteks ini maka dilihat dari quote yang ada pada

akun Motivasi Hijrah. Peneliti menganggap masalah ini menarik

untuk diteliti, penulis tertarik untuk membahasnya dalam bentuk


15

skripsi dengan judul Dakwah Terhadap Kaum Milenial (Analisis

Semiotik Akun Motivasi Hijrah di Media Sosial Facebook).

1.6 Langkah-langkah Penelitian

1.6.1 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan teori komunikasi semiotik.

Teori ini katakan Roland Barthes, smiotika yang berasal dari semion yang

berarti tanda. Dalam buku Alex menurut van Zoes (1996:5) mengartikan

bahwa semiotika merupakan ilmu tentang tanda (sign) dan yang

berhubungan dengannya. Cara berfungsinya, melalui hubungan dengan

kata lain, pengiriman dan penerimaan oleh mereka yang menggunakannya.

Sebagaimana dikutif dari buku Komunikasi Suatu Pengantar

Deddy Mulyana, Susanne K. Langer menyatakan bahwa manusia

merupakan salah satu yang menggunakan lambang sebagai pembeda

dengan hewan yang lainnya. Sedangkan menurut Lidya Ivana Rawung

dalam jurnalnya “Analisis Semiotika Pada Film Laskar Pelangi” (Vol. I,

No. 1. 2013). Mengatakan bahwa semiotika berusaha menemukan simbol

dalam pesan yang disampaikan berupa musik, bahasa, gambar yang dapat

memberikan penafsiran.

Analisis semiotika dalam penelitian berdasarkan teori Roland

Barthes. Sehubungan dengan penggunaan teori ini diharapkan peneliti

dapat menganalis quote yang terdapat pada akun facebook Motivasi Hijrah

dengan tanda (semiotika).


16

1.6.2 Paradigma dan Pendekatan Penelitian Kritis

Penelitian kritis merupakan pendataan yang memiliki tujuan untuk

mengembangkan kesadaran dan tindakan kritis partisipan penelitian dalam

menghadapi masalah-masalah sosial masyarakat (Connole, 1993).

Penelitian ini menggunakan paradigma kritis di media sosial seperti

facebook dipahami sebagai kekuasaan dan dominasi sebuah kepentingan

tertentu di masyarakat. Media sosial menggunakan paradigma ini

dijadikan sebagai kekuatan untuk melihat potensi dan ideologi yang

diekspresikan seseorang lewat tulisan. Pesan yang disampaikan memiliki

makna dan mengesankan pembaca, sehingga bisa mnegambil sisi realita

kehidupan untuk menambah wawasan baru.

1.6.3 Jenis Data

Data yang dipergunakan yaitu kualitatif. Sebagaimana dikutif dari

bukunya Lexi J. Moleong Metodologi Penelitian Kualitatif, Bogdan dan

Taylor (1975:5) mengatakan bahwa metodelogi kualitatif sebagai sebuah

penelitian yang mengahasilkan data deskriptif kata-kata tertulis ataupun

secara lisan dari orang-orang yang diamati. Penelitian kualitatif

menggunakan metode wawancara, pengamatan dan pemanfaatan

dokumen.
17

1.6.4 Sumber Data

Bentuk sumber data dalam penelitian dan analisis dalam tulisan ini

sebagai berikut, yaitu:

1) Sumber Primer merupakan data tentang yang sedang atau akan

diteliti oleh seseorang (Sa’diah, 2015: 87). Sumber data

diambil dari objek penelitian terdiri dari quote yang diupload

oleh akun “Motivasi Hijrah” yang ada di facebook.

2) Sumber Sekunder merupakan sumber data yang menunjang

data primer seperti, majalah atau buku yang berhubungan

dengan penelitian (Sa’diah, 2015:87). Pengumpulan data

tersebut bertujuan untuk mencari informasi mengenai facebook

sebagai media dakwah.

1.6.5 Teknik pengumpulan data

1) Studi Observasi

Obserbvasi merupakan bagian dari pengamatan dan

pencatatan yang sitematis terhadap data yang diteliti

(Sa’diah, 2015:87). Teknik ini digunakan untuk

mendapatkan informasi yang diperlukan dari permasalahan

yang diteliti, yaitu melakukan pengamatan terhadap akun

facebook Motivasi Hijrah.

2) Studi Kepustakaan

Mengkaji buku-buku hasil bacaan, website, serta

jurnal yang berhubungan dengan tulisan dalam akun


18

“Motivasi Hijrah” guna dijadikna sebagai pijakan teoritis

terhadap penelitian dan landasan ilmiah yang berkaitan

dengan penelitian.

3) Studi Dokumentasi

Proses pengumpulan data yang dieroleh melaui

dokumen-dokumen berupa buku, arsip, catatan, surat-surat,

jurnal, majalah, surat kabar, laporan penelitian dan

sebagainya (Sa’diah, 2015:91). Teknik ini mengumpulkan

data-data quote yang ada pada akun facebook Motivasi

Hijrah untuk mengetahui pesan dakwah yang disampaikan.

4) Studi Wawancara

Penelitian menggunakan teknik wawancara untuk

mendapatkan informasi seputar akun facebook Motivasi

Hijrah untuk mengetahui hasil yang didapatkan. Penelitian

dilakukan dengan teknik wawancara via messenger dan

WhatsApp pada tanggal 18 Oktober 2018-7 Februari 2019.

1.6.6 Analisis Data

Analisis proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari lapangan (Sugiono, 2006). Data yang dihasilkan

dan dikumpulkan dalam proses penelitian menggunakan studi

kualitatif, berdasarkan analisis semiotik Roland Barthes. Data yang

dikumpulkan akan dianalisis secara kualitatif melalui tahapan sebagai

berikut:
19

1) Memisahkan dan mengolah data sesuai dengan postingan

yang ada di akun Motivasi Hijrah.

2) Melakukan analisis menggunakan teori Roland Barthes.

3) Menafsirkan hasil data yang di teliti.


20

BAB II

TINJAUAN TEORITIS TENTANG DAKWAH, MILENIAL, MEDIA

SOSIAL, FACEBOOK DAN ANALISIS SEMIOTIK

2.1 Dakwah

2.1.1 Pengertian Dakwah

Ditinjau dari segi bahasa dakwah berarti: ajakan, panggilan, seruan,

undangan atau do’a (Aziz, 2004: 2). Dakwah diambil dari bahasa Arab

berbentuk masdar. Sedangkan bentuk kata kerjanya (fi’il) berarti: menyeru,

menyeru, menegaskan suatu perkataan atau perbuatan untuk menarik manusia

untuk memohon dan meminta (da’a, yad,u, da’watan) (A. Subandi &

Syukriadi Sambas, 1999:17).

Dakwah merupakan cara mengajarkan dan mensosialisasikan ajaran

agama (islam), ditujuk sebagai rakhmat bagi semua manusia, yang membawa

nilai-nilai positif seperti al-amm (rasa aman, tentaram sejuk dan damai).

Firman Allah: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukan

iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa

aman dan mereka mendapat petunjuk” (Q.S. Al-An’am, 6:82 Terjemahan

Mushaf Aisyah, hal. 138 tahun 2010).

Dakwah merupakan proses mengajak atau menyeru secara terus-

menerus (continue) kepada jalan yang baik, dalam mewujudkan tujuan

dakwah. Kegiatan dakwah berkembang secara dinamis sesuai dengan tuntutan


21

ruang dan waktu (Syamsudin dkk, 2004:5). Aktivitas dakwah berusaha

menyentuh semua wilayah kalangan masyarakat, sehingga dakwah tidak

hanya transfer ilmu pengetahuan tetapi dikaji untuk pengembangan dakwah

(Basit, 2013:14).

1. Syaikh Ali Mahfudz (1952:17) dalam bukunya “Hidayatul

Mursyadin”

Mendorong (memotivasi) setiap manusia untuk melakukan

kebaikan dan mengikuti petunjuk, mencegah dari perbuatan

munkar, memerintahkan mereka berbuat ma’ruf dan mencegahnya

untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

2. A. Hasjamy (1974)

Menyeru setiap orang agar mengamalkan dan menyakini

akidah dan syari’ah Islamiah yang terlebih dahulu diyakini oleh

pendakwah (da’i).

3. Abu Bakar Aceh (1971)

Ajakan kepada setiap manusia untuk menjalani kehidupan

yang benar sesuai ketentuan ajaran Allah dengan penuh kebijaksanaan

serta nasihat yang baik saat dilakukan.

4. Thaha Yahya Umar (1967)

Mengajak manusia secara bijaksana agar menuju kepada jalan

yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan

kebahagiaan dunia dan akhirat.


22

5. Arifin

Ajakan melalui tulisan, lisan, tingkah laku, dan sebagainya

yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam usaha

mempengaruhi orang lain baik secara individu maupun kelompok.

2.1.2 Macam-Macam Metode Dakwah

1. Metode bi al-hikmah

Kata hikmah mempunyai banyak pengertian sesuai yang

dikemukaan oleh para ahli maupun pakar Alqur’an yakni tidak hanya

menyangkut pemaknaan secara mashadaq (eksistensi) tetapi

pemaknaan secaramafhum (konsep),sehingga pemaknaan lebih luas

dan bervariasi. Zamakhsyari memberikan pendapat tentang bil hikmah

sebagai perkataan yang benar, yakni dalil yang menjelaskan kebenaran

dan menghilangkan kesamaran atau keraguan (Muhyiddin, 2002:163).

Dakwah bil hikmah berarti dakwah yang dilakukan secara bijak

dengan memperhatikan situasi, suasan dan kondisi mad’u (muqtadha-

al-hal). Menggunakan metode yang relevan dan realitas sebagaimana

tantangan dan intelektual, suasana psikologi situasi kultural mad’u

(Muhyiddin, 2002:164).
23

2. Metode Al-Mau’idza Al-Hasanah

Menurut ahli bahasa dan pakar tafsir1 beberapa deskripsi

pengertian Al-Mau’idzah Hasanah, sebagai berikut:

1) Nasehat dan pelajaran yang baik, berpaling dari perbuatan

yang jelek dari tarhib dan tagrib (dorongan dan motivasi);

keterangan, gaya bahasa, penjelasan, teladan, petutur,

peringatan, pengarahan dan pencegahan dengan cara yang

halus (Muhiddin, 2002:165).

2) Bi al-mau’idzah al-hasanah melalui keterangan,

penjelasan, peringatan, petutur, pengarahan yang

menyentuh dan mengesankan, sehingga terpatri dalam

nurani.

Prinsip metode ini diarahkan terhadap mad’u yang kapasitas

pemikiran dan intelektual serta mempunyai pengalaman spritual yang

tergolong awam. Maka dakwah dijadikan sebagai peran yang penting

untuk menjadi teman dekat, pembimbing, menyayangi dan memberikan

kemanfaatan, serta membahagiakan mad’u (Muhyiddin, 2002:166).

3. Metode Wa jadilhum bi Al-Lati Hiya Ahsan

Metode dakwah yang disajikan dalam Alqur’an surat An-Nahl,

adalah wa jadilhum bi al lati hiya ahsan, yaitu upaya dakwah melalui jalan

1
Dalam kitab-kitab tafsir, antara alain: Tafsir Al-Maraghi, Al- Munir karya Muhammad Nawawi,
at-Tafsir Al- Munir karya Wahbah Al-Juhaili, dan Jalalain Lihat pula Muhammad Husain Fadhullah
dalam Uslub ad-Da’wah fi Al-Quran (Metode Dakwah dalam Al-Quran).
24

diskusi atau berdebat dengan cara yang baik, bantahan, tidak arogan,

sopan santun dan saling menghargai. Cara dakwah model ini untuk orang-

orang yang hatinya dikungkung secara kuat oleh tradisi jahiliyah yang

dengan angkuh dan sombong melakukan kebatilan, serta mengambil posisi

arogan dalam mengahadapi dakwah (Muhyiddin, 2002:167).

Berdebat dengan cara keadilan lewat berbagai argumentasi yang

dapat mematahkan arogansinya, tetapi tetap menjaga sikap baik dan lemah

lembut kepada mereka. Agar diterima oleh mereka sebagai ajakan. Metode

yang digunakan secara alternatif menyadarkan dan mengajak para juru

dakwah mengahdapi berbagai realitas tantangan dan kendala yang

dihadapinya, yakni beragam sikap mad’u dalam mennaggapi seruan ke

jalan ilahi. Setiap mad’u ada yang bersikap menerima (mukmin), acuh tak

acuh, menolak secara terbuka (kafir), dan ada yang menolak secara diam-

diam (munafiq) (Muhyiddin, 2002: 169).

2.1.3 Prinsip-Prinsip Dakwah

Kegiatan dakwah diorientasikan untuk memberikan ajaran Islam yang

sesuai dengan kaidahnya. Da’i dituntut mengetahui dan memperhatikan kaidah-

kaidah umum tentang dakwah dan prinsip-prinsip dasar tentang ajaran Islam,

dalam kaitannya dengan problematika sosial budaya secara umum (Muhyiddin,

2002: 181).

Kaidah-kaidah mendasar yang mengtur hubungan antarmanusia dan

menyelesaikan problematika hubungan sosial budaya, terdiri dari beberapa kaidah


25

mendasar, yaitu toleransi (at-tasamuh), keadilan (al-adl), musyawarah

(egaliterianisme dan demokratis).

1. Kaidah Toleransi (at-tasamuh)

Kaidah toleransi, yaitu konsep ajaran Islam, bukti sebagai pengakuan

nilai-nilai qur’ani terhadap hak asasi masing-masing manusia. Kaidah

ini lahir sebagai sifat positif dan kebaikan diantaranya; saling

menghargai, pesaudaraan, kedamaian, keselamtan, kemaslahatan dan

lainnya (Muhyiddin, 2002: 181).

2. Kaidah Keadilan (Al-Adl)

Prinsip keadilan harus ditegakan dalam arti seluas-luasnya, yaitu

keadilan hukum, keadilan sosial dan ekonomi. Keterkaitan iman

dengan prinsip keadilan tampak jelas dengan pernyataan Alqur’an

bahwa Tuhan Maha Adil dan bagi manusia adil sebagai persaksian

kebenaran (Muhyiddin, 2002: 183-184).

3. Persamaan (Al-Musawah) dan Musyawarah (Asy-Syuara)

Persamaan dan musyawarah merupakan cerminan dan refleksi dari

sikap tauhid yang dimanifestsikan dalam ukhwah insaniyah dan

ukhwah Islamiyah. Musyawarah yang dijalankan sebagimana

dianjurkan oleh Islam menjadi pencegah bagi kemungkinan

penyelewengan negara ke arah otoritarianisme, depotisme,

diktatorianisme, dan berbagai sistem lain yang membunuh hak-hak

rakyat (Muhyiddin, 2002: 186).


26

2.1.4 Kategori Dakwah

Menurut Tata Sukayat, (2009:24) dalam pelaksanaan kewajiban

dakwah dikategorikan berdasarkan interaksi da’i dan mad’u-nya, yaitu

sebagai berikut:

1. Dakwah Nafsiyyah, yaitu dakwah seseorang terhadap dirinya sendiri

dalam bentuk wiqayah al- nafs. Proses dakwah dalam tahap ini di

sebut dengan istilah internalisasi, yaitu suatu proses-tahu dan

mengamalkan ajaran Islam pada tingkat intraindividu muslim

(nafsiyah).

2. Dakwah Fardiyah, yaitu dakwah seseorang kepada orang lain dengan

jumlah mad’u (objek dakwah) seorang, dua orang, tiga orang dalam

bentuk irsyad, tabdir, tamkin dan tatwir. Proses dakwah dalam tahap

ini tahu-kenal dan membimbing ajaran agama Islam seorang, dua

orang, tiga orang dan kelompok kecil dalam bentuk ta’lim, tawjih,

mau’idzah dan nasihat (Sukayat, 2009:24)

3. Dakwah fi’ah qalilah, yaitu dakwah seseorang kepada kelompok kecil

dalam bentuk irsyad, tabdir, tamkin dan tatwir. Proses dakwah pada

tahap ini sebagai transpormasi proses mengubah tahu-kenal ajaran

Islam ke dalam pengalaman menjadi pengembangan dan pengelolaan

kelembagaan Islam.

4. Dakwah fi’ah katsirah, yaitu dakwah seseorang kepada kelompok

besar, dalam bentuk tabligh. Bentuk dakwah dalam tahap ini berupa
27

sosialisasi dan komunikasi ajaran Islam dengan menggunakan bahasa

lisan maupun tulisan (Sukayat, 2009: 25).

5. Dakwah jama’ah atau hijbiyah yaitu dakwah seorang atau kelompok

(organisasi) dalam bentuk irsyad, tamkin, tabdir dan tatwir.

6. Dakwah ummah, dakwah seseorang kepada khalayak atau publik

dalam bentuk tabligh melalui media massa dan sebaginya.

7. DAkwah syu’ubiyah wa qabailiyah, yaitu dakwah seorang kepada

mad’u, jika da’i dan mad’u dengan memiliki perbedaan budaya dalam

bentuk irsyad, tabdir, tamkin dan tatwir.

2.1.5 Unsur-Unsur Dakwah

Unsur dakwah merupakan komponen-komponen yang terdapat dalam

setiap kegiatan dakwah. Unsur-unsur tersebut seperti; da’i (pelaku dakwah),

mad’u (mitra dakwah), maddah (materi dakwah), wasilah (media dakwah),

thariqah (metode), dan atsar (efek dakwah) (Munir dan Wahyu Ilahi,

2006:21).

1. Da’i ( Pelaku Dakwah)

Da’i merupakan orang yang melaksanakan ajakan baik melalui

lisan, tulisan maupun perbuatan yang dilakukan secara individu, kelompok

atau lewat organisasi/lembaga. Da’i disebuat mubaligh (orang yang

mneyampaikan ajaran kebaikan), secara konotasinya masyarakat

mengartikan sebagai orang yang mengajarkan ajaran keislaman melalui


28

lisan, seperti penceramah agama, khatib (orang yang berkotbah) dan

sebagainya (Munir dan Wahyu Ilahi, 2006:22).

2. Mad’u ( Penerima dakwah)

Mad’u yaitu manusia yang menjadi sasaran dakwah Islam, atau

penerima dakwah, baik individu ataupun kelompok, baik yang telah

beragama Islam atau tidak. Orang yang belum beragama Islam, dakwah

dijadikan sebagai ajakan untuk mengikuti ajaran Islam, sedangkan untuk

orang yang telah masuk Islam dakwah bertujuan untuk meningkatakan

kualitas iman, islam, dan ihsan (Munir dan Wahyu Ilaihi, 2015: 23).

3. Maddah ( Materi ) Dakwah

Maddah yaitu materi atau isi pesan yang disampaikan da’i kepada

mad’u. Dalam hal ini yang menjadi maddah dakwah adalah ajaran Islam.

Materi dakwah mencakup masalah akidah (keimanan), syari’ah, akhlak

dan muamalah.

4. Wasilah (Media ) Dakwah

Wasilah (media) dakwah adalah alat yang digunakan untuk

menyampaikan materi dakwah (ajaran Islam) kepada mad’u.

Menyampaikan ajaran Islam kepada umat dengan menggunakan berbagai

wasilah (Munir dan Wahyu Ilahi, 2006: 32). Hamzah Ya’qub membagi

wasilah dakwah menjadi lima macam, yaitu: tulisan, lisan, akhlak, lukisan

dan audiovisual.
29

5. Thariqah (Metode) Dakwah

Metode merupakan suatu cara yang ditempuh dengan ditentukan

untuk mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan, rencana sistem, tata pikir

manusia. Sedangkan dalam metode pengajaran ajaran Islam disebutkan

bahwa metode adalah suatu cara yang sistematis dan umum terutama

dalam mencari kebenaran ilmiah (Munir dan Wahyu Ilahi, 2006: 32).

6. Atsar (Efek) Dakwah

Aktivitas dakwah yang dilakukan berupa materi, metode dan media

pasti akan menimbulkan efek pada mad’u. Atsar (efek) dakwah disebut

dengan feed back (umpan balik) dari proses dakwah terhadap perhatian

para da’i. Evalusi dan koreksi terhadap atsar dakwah harus dilaksankan

secara radikal dan komprehersif, artinya tidak secara parsial atau setengah-

setengah. Komponen unsur-unsur dakwah barus dievalusi secara

komprehersif (Munir dan Wahyu Ilahi, 2006: 34).

2.2 Milenial

Generasi muda yang diperbincangkan di dalam ataupun di luar negeri,

yaitu generasi milenial (millenial). Para peneliti mengelompokan mereka dengan

rentang usia sekitar 17-37 tahun atau generasi yang lahir sekitar tahun 1980-an

sampai 2000-an (RumahMilenials.com, 2017).


30

Generasi ini identik dengan kemajuan teknologi, khususnya media sosial

dan internet. Menurut penelitian Pew Research Center (2010) generasi milenial

tidak dapat dilepaskan dari penggunaan teknologi, terutama internet karena

dianggap sebagai kebutuhan pokok (Sabani, 2018:96). Generasi milenial

menganggap semua hal yang tersebar di media sosial sebagai respresentasi dari

realita di duni nyata sehingga mereka tidak terima atau tersinggung dan harus

melakukan sesuatu untuk meluruskan sesuai dengan pendapatnya (Sabani, 2018:

102).

Media sosial digunakan untuk memperbincangkan apa pun, dari yang

remeh-temeh, misalnya klub sepak bola, gambar palsu, hingga hal-hal yang

penting bagi kehidupan masyarakat, seperti pemilihan calon presiden, gubernur

dan lainnya. Perubaan gaya hidup yang konsumtif sengat terlihat pada generasi

modern atau generasi milenial (Millenial Generation). Generasi milenial

merupakan generasi yang hidup bersamaan dengan teknologi digital yang masuk

pada kehidupan (Hidayatullah, 2018: 240).

Yuswohady dalam artikel Milennial Trend (2016) mengatakan bahwa

generasi milenial disebut sebagai Generation WE, Boomerang Generation, Gen-Y,

Net Generation, Peter Pan Generation dan lainnya. Generasi milenial banyak

menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, SMS, instant messaging

dan media sosial seperti facebook, twetter, instagram dan lainnya (Hidayatullah,

2018: 241).
31

Kemajuan Gen-Y sangat tergantung dengan teknologi. Internet dijadikan

untuk mencari beragam informasi termasuk mengumpulkan informasi sebelum

mengambil keputusan pembelian suatau produk atau menggunakan jasa.

Kenyamanan dan kelancaran milenial dengan teknologi informasi memiliki

pandangan positif yang mempengaruhi kehidupan mereka dibanding sebelumnya

(Hidayatullah, 2018: 242).

Generasi milenial mereka yang sejak lahir telah terbiasa dengan

lingkungan digital. Masyarakat digital yaitu anak-anak yang lahir setelah

teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat. Masyarakat digital

mampu menggunakan pemutar musik digital, membaca buku digital, dan

permainan yang bersifat digital. Digital natives merupakan konsep yang

menjelaskan gaya hidup, budaya dan pola pikir sebuah generasi yang compact,

praktis, serta bersifat teknologis (Fakhruroji, 2017:29-31).

Generasi digital atau milenial memilki otoritas atas diri masing-masing

dalam menggunakan media-media yang mereka akses. Generasi milenial, mampu

memperlihatkan pola-pola keberagaman khas yang dipengaruhi oleh teknologi.

Internet dijadikan sebagai guru dan teman bagi masyarakat digital. Generasi

digital merupakan mad’u kelompok baru yang menerima pesan dakwah dengan

kosep kekinian. Masyarakat jejaring yang aktif dalam berkomentar, mengkritik

dan melakukan kegiatan dakwah dengan melakukan share melalui flatform yang

digunakan (Fakhruroji, 2017:33-34).


32

Generasi milenial ialah mereka yang menyukai hal-hal yang praktis dan

instan. Makanan, minuman, gaya hidup, dan bahkan agama. Mereka memandang

agama berupa media yang mengajarkan kebaikan kepada manusia, sehigga apa

pun yang disampaikan media menurut masyarakat modern tidak ada kekurangan

(Kusnawan et. al, 2004: 121-122).

2.2.1 Karakteristik Milenial

Berdasarkan literatur dari artikel Hitss.com, diketahui ada beberapa

karakteristik dari generasi milenial, yaitu:

1. Generasi milenial lebih percaya user generated conten (UGC) daripada

informasi searah.

2. Memilih ponsel daripada Televisi.

3. Mewajibkan kepemilikan media sosial.

4. Kurang menyukai bacaan konvensional.

5. Generasi milenial kurang loyal namun mampu bekerja efektif.

6. Generasi milenial cenderung bertransaksi secara cashless.

7. Generasi milenial lebih tahu teknologi dibanding orang tua.

8. Generasi milenial memnafaatkan teknologi dan informasi.

9. Generasi milenial lebih cenderung malas dan konsumtif.


33

2.3 Media Sosial

2.3.1 Definisi Media Sosial

Kata media bisa diartikan sebagai alat komunikasi (Laughey, 2007;

McQuail, 2003). Media erat hubungannya dengan massa karena dapat

dilihat dari beberapa teori yang muncul dari komunikasi massa.

Pengungkapan kata media bisa dipahami dari proses komunikasi itu

sendiri (Meyrowitz, 1999; Moores, 2005; Williams, 2003). Kekuatan

media pada kenyataaannya tidak dilihat dari konten semata, tetapi pada

konteks yang ada di dalamnya. Ungkapan “the medium is the message”

yang dipopulerkan oleh McLuhan (McLuhan dan Fiore, 2001).

Pertama, media sebagai saluran (medium-as-vessel/conduit) yaitu,

media yang membawa pesan atau konten. Kedua, mediaum merupakan

bahasa (medium-as-language) bahwa medium merupakan bahasa itu

sendiri. Media memiliki keunikan yang mempu mewakili perasaan atau

mengandung pesan. Ketiga, medium sebagai lingkungan (medium-as-

environment) (Meyrowitz, 1999: 46).

Sedangkan kata sosial secara teori ada kesepahaman antara

individu-individu yang ada di dalam komunitas itu tidak hanya sebuah

lingkungan. Angota komunitas harus berkolaborasi hingga bekerja sama

untuk menjadi karakter sosial itu sendiri (Fuchs, 2014:5).

Media sosial merupakan sebuah flatform yang muncul di media

siber. Media sosial tidak jauh berbeda karakteristiknya dengan media


34

siber. Struktur media sosial terbangun dari sosial yang terbentuk dalam

jaringan atau internet. Sebagaimana dikatakan Castells (2002), struktur

yang terbangun dari jaringan sosial terbentuk berdasarkan informasi

internet yang beroprasi berdasarkan teknologi dalam mikroelektronik.

Media sosial membawa nilai-nilai baru ditengah penggunanya.

Media sosial dimanfaatkan untuk menceritakan diri (self disclosure), tetapi

juga menjadi media aspirasi warga secaraonline (Jordan, 1999; Saco,

2002; Wilhelm, 2000). Akun di media sosial akan terhubung dengan akun

lainnya dan akun tersebut memiliki jaringan penguna dan seterusnya.

Karena itu informasi yang di unggah di media sosial tentu mendapatkan

perhatian lebih banyak menjangkau wilayah yang luas. (Scott et al, 2014).

Media sosial menurut para ahli dari berbagai penelitian literatur

(Nasrullah, 2016:11).

1. Mandibergh (2012), mengatakan media sosial sebagai wadah

untuk kerja sama antar sesama pengguna untuk menghasilkan

konten (user generated content).

2. Shirky (2008), media sosial dan perangkat lunak sosial

merupakan alat untuk meningkatkan kemampuan pengguna

untuk berbagi (to share), bekerja sama (to co-operate), diantara

para pengguna dan melakukan kolektif di luar organisasi.


35

3. Boyd (2009), perangkat lunak yang dapat mengumpulkan

individu atau komunitas untuk berkomunikasi, berbagi, dan

berkolaborasi.

4. Van Djik (2013), media sosial sebagai flatform yang

memfokuskan pada eksisitensi pengguna yang memfasilitasi

untuk beraktifitas maupun berkolaborasi.

5. Meike and Young (2012), media sosial dijadikan sebagai

konvergensi antar komunikasi personal dalam artian individu (to

be shared one to one) dan dan media publik.

2.3.2 Karakteristik Media Sosial

Beberapa karakteristik media sosial, diantaranya:

1. Karakter Jaringan

Media sosial terbangun dalam struktur sosial yang

berbentuk pada jaringan internet yang mendasar pada jaringan

teknologi informasi, mikro elektronik. Jaringan tersebut terbentuk

antarpengguna yang dimediasi oleh perangkat teknologi, seperti

telepon genggam atau tablet, komputer (Kusnawan, 2016: 209).

2. Karakter Informasi

Informasi menjadi hal penting dalam media sosial.

Informasi diproduksi, dipertukarkan, dan dikonsumsi sehingga

menjadi komoditas yang sangat bernilai. Bagi para pengguna


36

informasi menjadikan mereka saling berinteraksi dan membentuk

jejaring internet.

3. Karakter Arsip

Informasi yang diunggah di media sosial akan tersimpan

dan dapat di akses kapan pun. Dengan demikian media sosial tidak

hanya memiliki kekuatan jaringan tetapi juga memiliki kekuatan

pengarsipan. Media sosial bisa dikatakan sebagai medium pustaka

digital dan menjadi portal untuk mengakses arsip-arsip yang

tersimpan dalam komputer (Kusnawan, 2016: 209).

4. Karakter Interaksi

Jaringan di media sosial tidak hanya memperluas

pertemanan atau pengikut, tetapi juga membangun interaksi antar

pengguna. Di dalamnya terjadi saling komentar, memberi tanda,

mempromosikan, membagi perasaan, dan saling memberi

informasi.

5. Karakter Simulasi Sosial

Media sosial dapat hubungan antarmasyarakat, aturan dan

etika sebagai pengguna yang semakin terikat. Sehingga pada saat

yang sama keadaan yang riil semakin berkurang dan tergantikan

dengan realitas semu. Kondisi imaji ini terlahir dan disajikan

secara terus (Kusnawan, 2016: 210).


37

6. Karakter Konten Oleh Pengguna

Konten dalam media sosial sepenuhnya milik pengguna

atau pemilik akun. Budaya baru yang memberikan relasi simbolis

serta kesempatan dan keleluasaan bagi pengguna.

7. Karakter Penyebaran (Share/Sharing)

Media sosial tidak hanya menghasilkan konten dan

dikonsumsi bagi penggunanya, tetapi bisa didistribusikan serta

sekaligus dikembangkan oleh pengguna. Pada praktiknya, sebagai

kesadaran bahwa sebuah konten yang disebarkan layak dan patut

diketahui oleh pengguna lainnya dengan muncul konsekuensi,

seperti aspek ekonomi, hukum, edukasi masyarakat, politik,

maupun perbincangan sosial (Kusnawan, 2016: 211).

2.3.3 Jenis-Jenis Media Sosial

Rulli Nasrullah (2017:39-47) menyimpulkan pembagian kategori

media sosial, sebagai berikut:

1. Jejaring Sosial (Sosial Networking)

Jejaring sosial merupakan media sosial yang populer dalam kategori

media sosial. Sebagai sarana yang digunakan pengguna untuk

melakukan hubungan sosial, termasuk konsekuensi atau efek dari

hubungan sosial tersebut, di dunia virtual. Karakter utama dari media

sosial setiap pengguna membentuk pertemanan, terutama yang


38

memiliki kesamaan hobi, pandangan politik, organisasi, pendidikan,

dan profesi (Nasrullah, 2017:39)

2. Jurnal Online (Blog)

Blog merupakan media sosial yang dapat digunakan untuk melakukan

aktivitas keseharian, saling mengomtari, dan saling berbagi. Blog

merupakan suatu bentuk situs pribadi yang berisi kumpulan tautan

yang dapat di perbaharui setiap harinya.

3. Jurnal Online Sederhana (Microbloging)

Microbloging adalah jenis media sosial yang memfasilitasi pengguna

untuk menulis dan mempublikasikan aktivitas serta pendapat

penggunanya, seperti twitter.

4. Berbagi Media (Media Sharing)

Situs berbagi media (media sharing) merupakan media sosial yang

memfasilitasi penggunanya untuk berbagi media, seperti dokumen

(file), vidio, gambar, misalnya Youtube, Flickr, Photobucket, Snapfish.

5. Penanda Sosial (Social Bookmarking)

Merupakan media sosial yang bekerja untuk menggorganisasi,

menyimpan, mengelola, dan mencari informasi atau berita tertentu

secara online. Pengguna hanya disediakan informasi (teks foto atau

vidio) yang singkat, sebagai pengantar, dan diarahkan kepada tautan

informasi.
39

6. Media Konten Bersama

Merupakan situs konten yang berasal dari kolaborasi para

penggunanya. Media konten bersama mirip dengan kamus atau

ensiklopedi, wiki/wikipedia yang menghadirkan beberapa pengertian,

sejarah, hingga rujukan buku tentang satu kata.

2.4 Facebook

2.4.1 Pengertian Facebook

Menurut frasa katanya, bahwa facebook dapat diartikan sebagai

buku muka. Secara faktanya facebook bukan hanya sekedar buku muka,

namun menjadi salah satu situs jejaring sosial yang menghadirkan untuk

penggunanya saling berinteraksi dengan pengguna lainnya untuk bertukar

informasi dari seluruh dunia (https://id.m.wikipedia.org/wiki/facebook).

Pengguna situs jejaring sosial dapat mengubah berbagai informasi

mengenai dirinya, sehingga para pengguna facebook lainnya dapat

mengenal pemilik akun dan mengetahui informasi. Pengguna juga dapat

saling mengometari berbagai hal seperti tulisan ataupun informasi yang

dibagikan (https://id.m.wikipedia.org/wiki/facebook).

Facebook merupakan sebuah jejaring sosial yang bisa

menggunakan telepon genggam untuk proses mendaftakan sebagai

pengguna, disana bisa membuat profil pribadi, bertukar pesan,

menambahkan pengguna lain sebagai teman, termasuk pemberitahuan

otomatis ketika memperbaharui foto profilnya.


40

Pengguna dapat bergabung dalam group sesuai dengan ketertarikan

yang sama, berdasarkan sekolah atau perguruan tinggi, tempat kerja, dan

mengkelompokan mereka ke dalam daftar seperti rekan kerja dan teman

dekat (Nasrullah, 2017)

Kapasitas yang disediakan jumlah huruf di facebook bagi

penggunanya tidak terbatas bisa diunggah di (wall) milik sendiri sampai

berapapun. Pengguna facebook tidak bisa sembarangan mempublikasikan

sebuah pandangan dalam komentar dan status. Nilai-nilai dan etika yang

melekat meskipun tidak tertulis dan mengatur bagaimana komunikasi

terjadi di antara anggota facebook sebagaimana masyarakat pada

umumnya (Nasrullah, 2017:17).

informasi yang diunggah di facebook tidak akan hilang meskipun

pergantian hari, minggu, bulan bahkan sampai tahun. File informasi akan

tersimpan dan bisa di akses kapan saja. Informasi penerima (confirm)

permintaan pertemanan di facebook, saat akses terhadap informasi dari

pengguna lain langsung terbuka (Nasrullah, 2017:22).

Informasi yang diakses dari akun media sosial milik pengguna

tersebut, yaitu data pribadi, kapan bergabung di facebook, lokasi yang

dikunjungi, kumpulan foto yang diunggah, sampai dengan siapa saja

pengguna tersebut melakukan jaringan pertemanan. Facebook

menyediakan fasilitas untuk mengenang pengguna yang telah meninggal


41

dunia sehingga siapa pun bisa mengakses informasinya (Caroll dan

Romano, 2011:142).

Interaksi yang terjadi di media sosial membentuk komentari atau

memberikan tanda, seperti “like” di facebook. Media sosial dianggap

sebagai ruang perpustakaan virtual. Layaknya perpustakaan, di media

sosial juga memiliki kode panggil maupun kode rak buku sebagimana

terdapat di perpustakaan. Salah satunya yaitu melakukan tag atau tagar.

Aktivitas mentagar (tagging) untuk menandakan topik yang sedang

diperbincangkan oleh pengguna (Nasrullah, 2017:24-25).

Pertama, pengguna melakukan koneksi agar berada di ruang siber.

Koneksi jaringan merupakan prosedur standar yang harus dilakukan oleh

pengguna ketika menggunakan media sosial. Melakukan log in atau masuk

ke media sosial dengan sebelumnya menuliskan nama pengguna

(username) serta kata kunci (password). Fasilitas dapat diakses oleh

penguna ketika melakukan log in dan sebaliknya pengguna tidak bisa

berkomunikasi melalui fasilitas pesan di facebook kepada jaringan teman-

teman ketika melakukan log out (Jordan, 1999:60).

Kedua, beranda di media sosial dijadikan pengguna untuk

melibatkan identitas diri sekaligus mengarahkan bagaimana individu

tersebut mengidentifikasi atau mengkonstruk dirinya di dunia virtual.

Pengguna facebook harus memasukan data diri, seperti nama, tempat

tanggal lahir, hobi dan pendidikan. Informasi bisa diakses oleh pengguna
42

akun, tetapi bisa dibaca oleh orang yang terkoneksi ke situs jaringan

sosial.

Tombol share yang berfungsi untuk menyebarkan konten vidio,

tulisan atau informasi lainnya. Kekuatan dari penyebaran secara perangkat

juga dimanfaatkan oelh banyak media di internet. Media berita online,

situs perusahaan, sampai pada media pendidikan di internet pun

meggunakan/ menyematkan tombol “share” di laman mereka. Tombol ini

memungkinkan siapa pun jika berkunjung ke situs dapat membagikan

informasi yang ada di media sosial.

Facebook digunakan untuk mempublikasikan konten, seperti

aktivitas atau pendapatan pengguna, profil, sebagai media yang

memberikan ruang interaksi bagi komunitas dalam jejaring sosial. Fasilitas

di facebook seperti wall bisa dimanfaatkan untuk mengungkapkan yang

disaksikan/dialami, dan bercerita keadaan sekitar (Nasrullah, 2017:40).

Pengguna lain bisa memilih sebuah status yang di publikasikan

oleh pengguna dilihat atau disembunyikan, bisa mengikuti atau berhenti

mengikuti apa yang disampaikan oleh sebuah akun. Facebook mempunyai

ikon jempol atau “like” tidak diterjemahkan sekedar perwakilan kata suka.

Ikon bisa dimaknai dengan berbagai konsep tergantung dari konteks yang

ada pada gambar dan tulisan (Nasrullah, 2017: 56, 65).


43

2.4.2 Sejarah Facebook

Facebook didirikan oleh Mark Zuckerburg bersama rekan-

rekannya yang kuliah di Universitas Harvard, yaitu Eduardo Saverin,

Andrew McCollum, Dustin Moskovitz dan Chris Hughes. Nama facebook

pada awalnya yaitu facemash pada tanggal 28 Oktober 2003. Menurut The

Harvard Crimson, situs tersebut mirip dengan Hot or Not, dan

menggunakan foto yang diperoleh dari facebook (buku wajah) yang

menempatkan secara berdampingan dan meminta pengguna memilih mana

yang paling seksi (https://id.m.wikipedia.org/wiki/facebook).

Pengunjung facemash mencapai 450 dan 22.000 tampilan foto

yang tersebarluaskan. Kemudian situs tersebut diteruskan ke beberapa

server kampus, namun kemudian dimatikan beberapa hari oleh pihak

administrasi Harvard karena melanggar hukum. Facebook

diinkorporasikan pada tahun 2004, dan mengangkat Sean Parker sebagai

presiden perusahaan.

Facebook diterjemahkan kurang lebih 50 bahasa negara di dunia

termasuk bahasa Indonesia dan akan terus bertambah, dan lebih dari 70%

pengguna berada di luar negara Amerika Serikat, markas Internasional

facebook corporation berkantor (Maver, 2010: 3-4). Perusahaan kemudian

menghapus The dari namanya setelah membeli ranah facebook.com pada

tahun 2005. Jumlah pengunjung facebook semakin meningkat sampai

mengalahkan google pada 13 Maret 2010.


44

2.4.3 Fitur-fitur Facebook

Pengguna facebook dapat membuat profil dilengkapi foto,

informasi kontak, daftar ketertarikan, dan informasi pribadi lain.

Melakukan komunikasi dengan pengguna lain melalui pesan pribadi atau

fitur obrolan. Secara sederhana facebook memberikan kemudahan kepada

pengguna dalam mengakses dan fitur aplikasi yang dikembangkan. Fitur

dan aplikasi yang ada di facebook berjumlah 350.000 aplikasi (active

applications) dan akan terus bertambah (Maxer, 2010: xvi). Beberapa

aplikasi yang ada di facebook salah satunya yaitu:

1. Profil, berada di bagian atas halamn situs pengguna. Fitur

lainnya adalah: Wall, news feed, notes, catatan, foto, groups,

acara dan item posted dan lainnya (http://en.wikipedia:2010).

Berbagai aplikasi dan fitur di facebook selalu bertambah dan

berkembang tergantung perkembnagan teknologi dan inovasi.

2. Wall, merupakan fitur yang digunakan dalam ruang halaman

profil pengguna yang dipergunakan untuk mengekpresikan

suatu pesan lewat sebuah status, perasaan, pandangan, kesan

dan lainnya. Wall dapat dilihat oleh pengguna facebook, serta

dapat ditanggapi berupa komentar dan like.

3. News feed, fitur facebook yang dikembangkan oleh Farook

Khan yang memungkinkan status pengguna dan profilnya dapat

diketahui oleh teman di facebook. Newsfeed banyak

dimanfaatkan oleh para spammer untuk membuat status palsu


45

dalam rangka mengagu temannya. Fakta tersebut membuat

facebook memperbaiki fungsi newsfeed sehingga dapat diatur

sesuai kehendak dan privasi pengguna (Alba: 2010).

4. Status, kemungkinan pengguna untuk memberikan informasi

tentang keberadaan dan aktivitas yang sedang dilalukan kepada

teman-temannya. Tergantung kepada siapa yang dapat melihat

profil pengguna.

5. Fitur chat, memungkinkan pengguna berinteraksi secara

langsung. Pengguna dapat berinteraksi (chat) dengan satu

orang pengguna atau secara simultan membuka halaman chat

lebih dari satu orang untuk berinteraksi.

6. Foto, pengguna dapat meng-upload foto dan album. Meng-

upload album dan foto dengan jumlah yang tidak terbatas.

Pengaturan privasi album foto dapat diatur untuk individu dan

pengguna lain untuk melihat album. Aplikasi foto adalah

kemampuan untuk “tag” atau label pengguna di foto.

7. Pokes, yaitu pengguna mengirim poke “virtual” terhadap satu

sama lainnya (pemberitahuan kepada pengguna) hadiah yang

memungkinkan pengguna mengirimkan kepada teman-teman.

8. Events, merupakan fitur yang digunakan pengguna untuk

memberikan informasi kegiatan seperti: lokakarya, seminar,

gathering keluarga, bedah buku, reuni alumni atau komunitas.


46

9. Group, selain membuat event pengguna juga bisa membuat

group dan like page atau fun pages untuk menghimpun teman-

teman yang memiliki ketertarikan dan minat terhadap produk

barang dna jasa, pandangan politik, tokoh politik, agama atau

aliran kepercayaan, filsafat, serta mata pelajaran tertentu.

2. 5 Semiotik Roland Barthes

2.5.1 Pengertian Semiotik

Semiotik secara etimologis, berasal dari bahasa Yunani, yaitu

semion yang berarti tanda. Tanda didefinisikan sebagai suatu perwakilan

yang meiliki dasar konvensi sosial yang terjadi pada sebelumnya (Eco,

1979:16).

Sedangkan secara terminologi, semiotik didefinisikan sebagai ilmu

yang mempelajari suatu objek, peristiwa kebudayaan sebagai tanda (Eco,

1979:6). van Zoest (1996:5) mengartikan semiotik sebagai ilmu tanda

(sign) yang berhubungan dengan cara berfungsi, pengiriman dan

penerimaan serta hubungan kata lain yang digunakan.

Pakar susastra mendefinisikan semiotik berkaitan dengan disiplin

ilmunya, Teeuw (1982:18) memberikan batasan semiotik sebagai tanda

komunikasi. Luxemburg (1984), dikutif dari Santosa (1993:3) menyatakan

bahwa semiotik sebagai ilmu yang sistematis mempelajari tanda, sistem,

lambang dan proses pelambangannya.


47

Tanda (signs) dan simbol merupakan tradisi penting dalam

pemikiran tentang komunikasi. Semiotika mencangkup teori utama

mengenai bagaimana tanda yang mewakili objek, situasi, ide, perasaan,

keadaan, dan sebagainya (Morisan, 2013:27).

Kajian semiotik atau seismologi berusaha mempelajari fungsi tanda

dalam teks, yaitu dengan memahami sistem tanda yang berperan

membimbing pembanca agar mendapatkan pesan yang terkandung di

dalamnya. Seimologi memiliki peran dalam melakukan integrasi terhadap

kode-kode yang dipasang oleh penulis agar pembaca dapat memahami

teks tersebut (Hidayat, 1996: 163-164).

Semiotika diartikan sebagai teori atau analisis berbagai tanda

(signs) dan pemaknaan (signification). Semiotik merupakan ilmu

pengetahuan sosial yang memberikan pemahaman tentang sebuah

hubungan sistem yang memiliki unit dasar suatu tanda. Semiotik sebagai

ilmu yang mempelajari hakikat suatu tanda itu sendiri (Sobur, 2006).

Semiotik, atau dalam istilah Barthes, semiologi pada dasarnya

hendak memepelajari sebagimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-

hal (things). Pemaknaan dalam hal ini tidak dapat dicampuradukan dengan

mengkomunikasikan (to communicate) sebuah objek dalam berkomunikasi

dan mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda.


48

2.5.2 Macam-macam Semiotik

1. Semiotik analitik, yaitu semiotik yang menganalisis sistem tanda.

Menurut Pierce menyatakan bahwa semiotik berobjekan tanda dan

menganalisis menjadi ide, objek dan makna. Ide dikatakan lambang

dan makna adalah beban dalam lambang.

2. Semiotik deskriptif, yaitu semiotik yang memperhatikan sistem tanda

yang dialami sekarang. Seperti halnya cuaca mendung menandakan

akan terjadi hujan.

3. Semiotik faunal (zoomsemiotic), yaitu semiotik yang khusus

memperhatikan sistem tanda yang dihasilkan oleh hewan.

4. Semiotik kultural, yaitu semiotik yang memperhatikan sistem tanda

yang terdapat dalam kebudayaan masyarakat tertentu.

5. Semiotik naratif, yaitu semiotik yang menelaah sistem tanda dalam

narasi yang berwujud mitos dan cerita lisan (folklore)

6. Semiotik natural, yaitu semiotik yang menelaah sistem tanda yang

dihasilkan alam.

7. Semiotik normatif, yaitu semiotik yang menelaah sistem tanda yang

dibuat oleh manusia seperti rambu-rambu lalu lintas.

8. Semiotik sosial, yaitu semiotik yang menelaah sistem tnda yang

dihasilkan oleh manusia berbentuk lambang, baik berupa kata ataupun

berbentuk kalimat.

9. Semiotik struktur, yaitu semiotik yang khusus menelaah sistem tanda

yang dimanifestasikan struktur bahasa.


49

2.5.3 Semiotika Roland Barthes

Teori semiotik dikemukakan oleh Roland Barthes yang berusaha

memahami sebuah teks (segala teks narasi) dengan membedah teks, setiap

barisnya melalui lima kode. kelima kode itu adalah (1) kode lakuan, (2)

kode teka-teki, (3) kode budaya, (4) kode konotatif, (5) kode simbolik

(Ratih, 2016:145-149).

Barthes (1974), membedah teks dalam setiap baris yang

konkretisasikan oleh satuan-satuan makna tersendiri. Makna teks

kemudian diklasifikasikan oleh Barthes ke dalam lima sistem kode yang

memperhatikan setiap aspek signifikan. Kode-kode itu mencakup asfek

sintagmatik dan semantik (Ratih, 2016:2).

1. Kode Aksi/Tindakan/Proariretik (Proairetic Code)

Kode aksi merupakan pelengkap utama teks. Setiap aksi atau

tindakan dapat disusun secara sistematis. Barthes menerapkan

sistem penyeleksian, yaitu mengenali gerak, peristiwa atau aksi.

2. Kode Teka-Teki/Hermeneutik (Hermeneutic Code)

Kode hermeneutik berkisar pada tujuan atau harapan untuk

mendapatkan “kebenaran” atas teka-teki (pertanyaan) yang

mungkin muncul di dalam teks. Seperti halnya kode aksi, kode

teka-teki juga termasuk aspek sintagmatik.


50

3. Kode Budaya (Cultural Code)

Kode budaya berkaitan dengan berbagai sistem pengetahuan atau

sistem nilai yang tersirat dalam teks, misalnya bahasa atau kata-

kata mutiara, benda-benda yang dikenal sebagai benda budaya,

stereotip pemahaman realitas manusia, dan sejenisnya.

4. Kode Konotatif (Konnotative Code)

Kode konotatif berkenaan dengan tema-teman yang dapat disusun

lewat proses pembacaan teks. Kode dalam teks dijumpai kondisi

kata, frasa, atau bahkan kalimat tertentu, dikelomokan ke dalam

kondisi kata, frasa, atau kalimat yang mirip.

5. Kode Simbolik (Syimbolic Field)

Kode simbolik berkaitan dengan tema dalam arti sebenarnya

sehingga erat hubungannya dengan kode konotatif, yaitu tema

dalam teks cerita. Simbol merupakan aspek pengkodean fiksi yang

khas bersifat struktural. Simbol dilandasi oleh suatu gagasan

memiliki makna yang dapat diformulasikan dari berbagai oposisi

biner (binary oppositions). Teks verbal, oposisi simbolik semacam

ini dapat dikodekan melalui berbagai istilah retorik.

Barthes membahas sistem pemaknaan yang dibangun dengan

konsep tahap kedua yang disebut dengan connotatif di dalam mythologies-

nya secara tegas di bedakan dan denotatif atau sistem pemaknaan tahap

pertama (Iskandar & Lestari, 2016:44).


51

Menurut Barthes, semiologi hendak mempelajari tentang

kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (thing). Bentuk pemaknaan

objek tidak hanya memberikan informasi, tetapi mengkonstitusi sistem

terstruktur dari tanda. Signifikasi tidak terbatas pada bahasa, kehidupan

sosial apa pun merupakan sistem tanda tersendiri (Kurniawan, 2001:53).

Barthes menyatakan hubungan antara penanda dan petanda

pandangan Saussure tidak terbentuk secara ilmiah, melainkan bersifat

arbiter. Saussure hanya menekankan pada perbedaan dalam tataran

denotatif, maka Roland Barthes menyempurnakan semiologi Saussure

dengan mengembangkan sistem konotaif menjadi aspek lain yaitu mitos

yang menandai suatu masyarakat (Vera, 2014: 27).

Tanda denotatif menghasilkan makna yang jelas, langsung secara

sosial, yang merujuk pada realitas. Sedangkan tanda konotatif merupakan

makna yang mempunyai keterbukaan atau bersifat implisist, tidak pasti

dan tidak langsung terbuka terhadap penapsiran baru). Mitos menurut

Barthes bahasa, maka mitos merupakan sebuah sistem komunikasi dan

mitos adalah pesan atau tanda-tanda yang dimaknai manusia (Hoed,

2008:59).
52

First Order Second Order

Reality Sign Culture

Connotation
Denotatif Signifier

Signified
Mtyh

Gambar 2.1 Semiotika Roland Barthes

Gambar 2.1 diatas menggamarkan tentang signifikasi dua tahap (two order

of signification). Signifikasi tahap pertama, yaitu hubungan signifier (penanda)

dan signified (petanda) dalam sebuah tanda terhadap realita. Kunci semiotika yang

dipakai Barthes yaitu makna denotasi, makna konotasi dan makna mitos (Sobur,

2012: 128).

1. Denotasi

Denotasi merupakan makan yang sebenarnya, makna paling

nyata dari tanda, digambarkan oleh tanda terhadap sebuah objek

denotasi yang berfungsi sebagai penanda pada konotasi dan mitos.

Denotasi merupakan order of signification yang pertama apa yang kita


53

pikirkan bersifat tetap dan memiliki makna kata yang telah disepakati

secara universal (Barthes, 1964).

2. Konotasi

Konotasi adalah order of signification yang kedua berisi

perubahan makna kata secara asosiatif (Barthes, 1964). Konotasi

mengambarkan interaksi yang terjadi ketika bertemu dengan perasaan

atau emosi dari pembaca serta nilai kebudayaan yang memiliki makna

subjektif menggambarkan sesuatu, sehingga kehadirannya tidak

disadari pembaca (Sobur, 2012:128).

3. Mitos

Mitos merupakan cara berfikir kebudayaan tertentu,

mengkonseptualkan atau memahami satu hal. Cara berpikir kebudayan

memahami dan menjelaskan asfek tentang gejala alam (Sobur, 2012:

128).

Mitos secara bahasa sebuah tipe pembicaraan atau wicara atype

of speech. Pemahaman tentang sudut pandang berkaitan dengan

intelektual dan kritis yang diambil berkaitan dengan materinya. Mitos

tidak didefinisikan dan diklaim oleh objek pesan melainkan

didefinisikan oleh cara penyampaian pesan (Iskandar &Lestari,

2016:45).

Analisis diatas akan diterapkan pada penelitian, yang berjudul

Dakwah Terhadap Kaum Milenial (Analisis Semiotik Akun Motivasi


54

Hijrah di Media Sosial Facebook). Menganalisis menggunakan makna

denotasi, makna konotasi dan makna mitos.


55

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN DAKWAH TERHADAP KAUM MILENIAL

(Analisis Semiotik Akun Motivasi Hijrah di Media Sosial Facebook)

3.1 Gambaran Umum Akun Motivasi Hijrah

3.1.1 Biografi Admin Akun Motivasi Hijrah

Winanda merupakan pemilik dari akun Motivasi Hijrah, akun

facebook yang mengandung konten dakwah dalam penyajian

postingannya. Winanda lahir di Sekura, pada tanggal 1 Juni 2002, adalah

putri dari pasangan suami istri bernama Rusiana dan Erwin. Alamat

lengkapnya berasal dari Gang Abadi Sekura Kabupaten Sambas Propinsi

Kalimantan Barat. Winanda mengenyam pendidikan dasarnya di SDN 2

Teluk Keramat, dilanjutkan ke SMPN 1 Teluk Keramat dan Madrasah

Aliyah Yasti Sekura.

Wanita kelahiran 2002 tersebut memiliki sifat pemalu. Namun

meskipun begitu, tak menyurutkan niatnya untuk mengikuti salah satu

ekstrakulikuler di sekolahnya. Banyaknya ekstrakulekuler yang bersifat

keagamaan, Winanda lebih memilih kegiatan Tilawah yang membuat

semangat dalam mengikuti kegiatannya. Ekstrakulikuler di sekolahnya ada

beberapa yang bersifat keagamaan, seperti Shalawat, Tilawah, dan

Tahfidz.
56

Selama duduk di bangku sekolah, Winanda memfokuskan diri

untuk menyelesaikan sekolahnya dan mengambil waktu senggang untuk

untuk mengisi konten ajakan pada akun Motivasi Hijrah yang dikelolanya.

Membagikan konten-konten keagamaan untuk bisa dijadikan sebagai

ajakan dan motivasi kepada pengikutnya, sehingga pada saat ini

pengikutya kian bertambah. Perempuan yang menyukai warna biru

tersebut ternyata ingin menuai kebaikan dari setiap yang ia lakukan di

dunia nyata atau di media sosial yang ia pegang saat ini. Memberikan

manfaat untuk sesama dan sekaligus memberikan informasi kepada

khalayak yang melihat postingannya.

3.1.2 Sejarah Akun Facebook Motivasi Hijrah

Akun facebook Motivasi Hijrah, merupakan sebuah akun yang

bertujuan untuk mengajak orang banyak menuju jalan sesuai ajaran Islam.

Beristiqamah dalam setiap perjalanan hijrahnya, dan mengamalkan

kegiatan dakwah dengan hijrah yang dijalankan bersama-sama.

Mendekatkan diri kepada Allah untuk menaati peraturannya dan menjauhi

larangannya. Media yang digunakan untuk berdakwah akun Motivasi

Hijrah memanfaatkan flatform media sosial, yaitu menggunakan facebook

(https://m.facebook.com/home.php).

Akun Motivasi Hijrah merupakan akun yang dirilis oleh Winanda,

pada tahun 2018 dan mempublikasikan postingannya pada tanggal 03

februari pukul 20:54 dengan mendapat 106 suka 37 komentar dan 16 kali
57

postingan terbagikan. Akun Motivasi Hijrah adalah akun milik pribadi

yang digunakan untuk mengunggah foto, vidio dan tulisan lainnya. Namun

dari kegiatan unggahan demikian Winanda akhirnya merubah akun

facebook Motivasi Hijrah dengan konten-konten yang bersifat mengajak

kepada kebaikan (https://m.facebook.com/home.php).

Penamaan akun Motivasi Hijrah berasal dari perjalanan Winanda

sebagai admin akun Motivasi Hijrah, yang menjadikan akun tersebut

sebagai jalan untuk mengistiqamahkan setiap perjalanan hidupnya.

Motivasi berarti memberikan arahan, dorongan serta membantu seseorang

untuk menuju sesuatu jalan yang lebih baik. Sedangkan Hijrah sendiri

yaitu pindah, bergerak atau membebaskan diri dari hal-hal yang membuat

rusak dan dikekang dalam kebelengguan yang salah.

Selain menjadikan akun Motivasi Hijrah untuk penyampaian

informasi, Winanda menggunakannya untuk mengajak kepada masyarakat

luas untuk terutama remaja yang sedang berusaha untuk meninggalkan

pacaran dan membenahi diri. Dalam penyajiannya Winanda mengajak

menuju kebaikan melalui postingan yang ia suguhkan lewat akun Motivasi

Hijrah dengan beberapa gambar yang menarik. Postingan yang

disebarluaskan direspon oleh masyarakat banyak, sehingga banyak yang

meng-like dan memberi komentar dan membagikan postingan

(https://m.facebook.com/home.php).
58

Gambar 3.1 Profil Ficture Akun Motivasi Hijrah

Dalam halaman awal berisi profil picture dengan logo yang

bertuliskan warna putih dan memiliki background hitam bertuliskan

Motivasi Hijrah dengan latar foto sampul memiliki background berwarna

merah beralaskan gambar bukit. Gambar bertulisakan “Allah menjajikan

bahwa semua itu akan indah pada waktunya”.

Motivasi Hijrah merupakan salah satu dari sekian akun di facebook

yang menyajikan konten-konten dengan mengandung ajakan dan seruan

kepada kebaikan. Perbedaan akun Motivasi Hijrah dengan akun lainnya,

yaitu penyampaian pesan dakwahnya disampaikan mengunakan bahasa

konten sederhana dan jelas, sehingga pengikut bertambah. Pengikut akun

Motivasi Hijrah terdiri dari kalangan orang dewasa dan remaja yang

sedang berhijrah dan beristiqamah dalam perjalanan hijrahnya

(https://m.facebook.com/home.php).
59

Akun Motivasi Hijrah setiap minggunya meng-update postingan

gambar berupa quotes maupun pesan dakwah yang bersumber dari

Alqur’an atau Hadits, kemudian ditambahkan dengan keterangan sebagai

pelengkap keterangan foto. Pengikut akun Motivasi Hijrah mencapai

17.722 orang, sedangkan yang menyukai sebanyak 17.048 orang

(https://m.facebook.com/home.php). Jumlah postingan pada bulan

November dan Desember 2018 sebanyak 33 postingan konten dakwah

Islam. Postingan yang bersifat akhlak sebanyak 13, yang diteliti sebanyak

7 dan tidak diteliti 6 postingan. Postingan bersifat akidah sebanyak 6, yang

di teliti sebanyak 5 dan yang tidak di teliti sebanyak 1. Postingan bersifat

ibadah sebanyak 14, yang diteliti 7 postingan dan yang tidak diteliti 7

postingan, sedangkan bersifat muamalah sebanyak 1 postingan. Postingan

yang di sebarluaskan diambil dari konten-konten islami dan cerita pribadi

yang dikemas dengan tingkat kreatif yang berbeda.

3.1.3 Visi Misi dan Motto Akun Motivasi Hijrah

1. Visi

Akun Motivasi Hijrah memiliki visi agar dakwah yang

dijalankan dapat berjalan dengan baik dan diterima oleh semua

kalangan, visi tersebut antara lain:

1. Membangkitkan semangat untuk hijrah agar menjadi

lebih baik.
60

2. Misi

Akun Motivasi Hijrah memiliki misi supaya dakwah yang

dijalankan dapat berjalan dengan baik dan bisa diterima oleh

semua kalangan, misi tersebut antara lain:

1. Menguatkan istiqamah dalam berhijrah.

3. Motto

Jangan mengejar dunia, jika ia terus kau kejar, maka ia

akan semakin jauh. Jika ia tak kau kejar, maka ia akan ikut serta

bersamamu.

3.2 Hasil Penelitian

Analisis quote tentang dakwah terhadap kaum milenial akun facebook

Motivasi Hijrah, telah diklasifikasi terlebih dahulu menggunakan analisis

semiotika Roland Barthes dengan makna denotasi, makna konotasi dan makna

mitos. Quote yang mengandung pesan dakwah diunggah pada media sosial

facebook pada bulan November dan Desember 2018.

Pembahasan pada bab ini yaitu menjelaskan hasil dari penelitian yang

telah dilakukan. Analisis semiotika dari Roland Barthes dinilai tepat untuk

menganalisis makna quote yang ada pada akun facebook Motivasi Hijrah (2004:

128) analisis simbol melalui tiga tahap signifikasi. Jenis signifikasi tahap pertama

denotasi, hubungan antara signifier dan signified dalam sebuah tanda peneliti akan
61

membahas makna yang terkandung dalam quote pasan dakwah untuk kaum

milenial yang ada pada akun Motivasi Hijrah.

Tahap signifikasi kedua yaitu konotasi, peneliti mencoba mengartikan

makna yang tidak langsung dalam quote pesan yang dianalisis. Sedangkan

signifikasi tahap ketiga, yaitu makna mitos yang terkandung dalam quote pesan

dakwah untuk kaum milenial. Peneliti akan megemukakan makna mitos yang

terkandung dalam analisis quote pesan dakwah hijrah untuk kaum milenial.

Quote pesan dakwah tentang hijrah untuk kaum milenial yang ada pada

akun facebook Motivasi Hijrah adalah quote tentang pesan-pesan dakwah yang

berkaitan dengan postingan untuk milenial. Berdasarkan analisis penulis

mengumpulkan data postingan yang bersifat akidah, ibadah, ahklak dan

muamalah.

Postingan diklasifikasikan menggunakan makna denotasi, makan konotasi

dan makna mitos Roland Barthes untuk menarik pesan dakwah yang ada pada

akun facebook Motivasi Hijrah. Sedangkan untuk mengambil hasil klasifikasi

pesan dakwah menggunakan empat kategori, yaitu pesan akidah, ibadah, akhlak,

dan muamalah dan ditemukan 33 postingan.

Pesan dakwah akidah sebanyak 6 postingan yang di dalamnya membahas

mengenai iman kepada Allah, qadha dan qadhar. Postingan yang diteliti sebanyak

5 dan yang tidak diteliti sebanyak 1 postingan. Pesan dakwah ibadah sebanyak 14

postingan yang di dalamnya membahas mengenai keutamaan seorang wanita yang

berhijrah, beribadah kepada Allah sejak dini, keutamaan shalat tahajud, memohon
62

ampunan perihal dosa-dosa, melakukan hijrah, ujian di dunia dan laki-laki yang

siap menjalakan ibadah (menikah). Postingan yang diteliti sebanyak 7 dan yang

tidak diteliti sebanyak 7 postingan.

Pesan dakwah akhlak sebanyak 13 postingan yang di dalamnya membahas

mengenai larangan membentak seorang perempuan, larangan berbuat tabarruj,

adab berdoa: larangan berdoa yang jelek-jelek untuk seorang anak, larangan

berpacaran, memilki rasa malu, adab menundukan pandangan antar lawan jenis,

dan memilih pasangan terbaik. Postingan yang diteliti sebanyak 7 dan yang tidak

diteliti sebanyak 6 postingan. Pesan dakwah muamalah sebanyak 1 postingan di

dalamnya membahas mengenai membimbing seorang istri dengan keimanan

(ilmu) bukan dengan harta.

3.3 Pembahasan Analisis Semiotika Terhadap Akun Facebook Motivasi

Hijrah

1. Akidah

Akidah adalah keyakinan atau kepercayaan yang ada di dalam hati. Akidah

merupakan sebagian syiar agama Nabi Muhammad Saw ketika pertama kali

melakukan proses berdakwah. Proses akidah meliputi; iman kepada Allah Swt,

malaikat, kitab yang diwahyukan kepada rasul, hari kiamat, qadha dan qadhar

serta masalah yang bersangkut paut dengan keimanan (Amin, 1997:11).

Akidah dijadikan sebagai pembentuk moral manusia. Selain tentang tauhid

materi akidah Islamiyah meliputi ajaran pokok dalam akidah mencakup elemen
63

dalam rukun Iman yaitu, iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, rasul, hari

akhir, qadha dan qadhar.

Dalam postingan Motivasi Hijrah, penulis menemukan 5 gambar (quote)

yang terdapat nilai akidahnya, yakni pada tanggal 18, 20, 28 November dan 6, 24

Desember 2018.

Gambar 3. 2 Percaya Terhadap Adanya Tuhan

1. Makna Denotasi

Gambar 3.2 dimaknai sebagai objek denotasi “Selama engkau masih

berdoa berusaha dan bergantung kepada-Nya. Percayalah, selama itu juga

Allah tidak akan pernah mengecewakanmu” dilihat dari kalimat “Selama

engkau masih berdoa dan bergantung kepada-Nya”. Gambar bunga yang

berwarna merah yang menjadi pelengkap postingan akun Motivasi Hijrah,

penggunaan background warna putih yang diupload pada tanggal 18

November 2018 yang diambil dari @ukhty.ira.


64

2. Makna Konotasi

“Selama engkau masih berdoa berusaha dan bergantung kepada-Nya.

Percayalah, selama itu juga Allah tidak akan pernah mengecewakanmu”.

Setiap orang diberikan kesempatan untuk berusaha dan berdoa kepada Allah

untuk meminta pertolongannya dalam kehidupan. Bertahmid (memuji Allah)

dan bershalawat kepada Nabi Saw. Allah senang dengan pujian kita. Berdoa

dengan memuji keagungan kebesaran dan kekusaan-Nya ( Rojaya, 2016:26)

Berhasil atau tidaknya setiap usaha, tergantung kekuasaan Allah. Tugas

seorang manusia hanya berusaha dan berdoa, dilihat dari kalimat “Berusaha

dan bergantung kepada-Nya” jika hasil akhirnya tidak sesuai harapan, maka

sebagai manusia belum maksimal dalam berusaha dan doanya.

Setiap doa yang dipanjatkan kepada Allah adalah sebagai cara untuk

berbicara kepadanya. Dimaknai secara konotasi setiap orang boleh berdoa

kapan saja dalam keadaan apa pun. “Hendaklah salah seorang di antara kamu

sekalian meminta kepada Tuhannya akan segala kebutuhan hingga meminta

tali sandalnya yang putus atau sampai garam sekalipun” (HR. At-Tirmidzi No.

3604.

Allah memerintahkan hamba-Nya untuk memperbanyak doa dan

permohonan. Memperbanyak berdoa kepadanya berarti membutuhkan akan

pertolongan dari-Nya. Hamba yang berdoa, hakikatnya memperbanyak ibadah

kepada-Nya, dan menjadi seorang hamba yang selalu mencintai Dzat-Nya.

Allah menjadikan akal yang dapat mengetahui segala urusan dan daya
65

penolong yang dapat mengerakan anggota tubuh untuk mengambil keputusan

untuk memohon kepada kemaslahatan (Imam Ghazali:23).

Ditunjukan oleh gambar 3.2 yang menggunakan simbol bunga yang

mekar hasil dari usaha memelihara tumbuhan dengan baik, sehingga pada

akhirnya bunga bisa mekar pada waktunya. Jika kita memelihara dengan baik

maka bunga akan tumbuh dengan baik. Sama halnya dengan kita sebagai

manusia, tugas kita hanya berusaha memperbaiki diri dan berdoa. Hasil akhir

dari setiap usaha itu diberikan jika sudah benar-benar siap.

Background warna putih melambangkan kesan keterbukaan dan

kebebasan. Warna putih memiliki kemurnian dan tidak menggunakan

campuran apa pun yang memberi arti bersih dan suci (Jones, 2015).

3. Makna Mitos

Dalam kehidupan adakalanya meminta kepada Allah hanya untuk

mencapai keinginan saja, jika sudah terkabulkan seseorang jarang berdoa lagi.

Padahal doa sendiri memiliki arti sebagai penolak sebuah musibah yang akan

menimpa kita, karenanya sebagai manusia membutuhkan untuk mendapatkan

nilai-nilai positif seperti al-amm (rasa aman, tentaram, sejuk dan damai).

Firman Allah: “Mereka yang beriman dan tidak mengotori imannya dengan

kezaliman, mereka itulah orang-orang yang mendapatkan al-amm” (Q.S. Al-

An’am, 6:82).
66

Gambar 3.3 Allah Sebagai Pencipta

1. Makan Denotasi

Gambar 3.3 dimaknai makna denotasi dilihat dari “From Allah, For

Allah, To Allah” yang menggunakan huruf Arab berwarna putih dan

tulisannya menggunakan warna kuning. Simbol bayi yang berada dalam

kandungan rahim seorang ibu, seorang lelaki yang sedang bersujud (gerakan

shalat), dan seorang yang tertutupi oleh kain kapan menandakan seseorang

sudah meninggal dunia. Background warna hitam yang di posting pada

tanggal 20 November 2018 yang diambil dari akun instagram sahabatsurga.

2. Makna Konotasi

Gambar 3.3 dimaknai konotasi “From Allah” setiap orang diberikan

kesempatan dilahirkan dengan keadaan suci dan penuh kasih sayang. “For

Allah” kita dilahirkan ke bumi untuk beribadah kepada Allah, sebagai

pencipta segala apa yang tercipta dibumi termasuk manusia. Kewajiban untuk

menegakan hukum melindungi yang lemah, dalam ajaran Islam kewajiban

ditempatkan sebagai salah satu perbuatan hukum syara apabila mengerjakan


67

akan memperoleh pahala sedangkan apabila ditinggalkan akan mendapatkan

siksa seperti halnya melaksanakan sahalat adalah kewajiban yang

berhubungan dengan Allah (Abuddin Nata, 2014:122). Fiman Allah:

“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-

baiknya” (QS.At-Tin:4. Terjemahan Mushaf Aisyah, hal.597 tahun 2010).

Didatangkannya kita ke bumi untuk mengerjakan yang Allah perintahkan

yaitu beribadah, bukan untuk melanggar setiap peraturan Allah. Bertaubat

adalah meningglkan kejahatan dalam segala bentuknya dan beralih kepada

kebaikan karena takut kepada Allah. Bertaubat untuk memperbanyak

membaca istigfar atas dosa yang telah di lakukan selama di lahirkan ke dunia

(Rojaya, 2016: 54). “To Allah” Manusia diciptakan dan dikembalikan pada

waktu yang ditentukan sudah menjadi tujuan manusia hidup dibumi.

Sedangkan waktu, tempat dan dalam keadaan seperti apa kita tidak pernah

tahu.

Tulisan Arab berwarna putih melambangkan kesan keterbukaan dan

kebebasan. Warna putih sebagai kemurnian dan tidak menggunakan campuran

apa pun yang memberi arti suci dan bersih (Jones, 2015). Warna kuning pada

tulisannya “From Allah, For Allah, To Allah” melambangkan kehangatan dan

bahagia, dengan kata lain warna ini mengandung makna ceria, bersemangat

dan optimis (Jones, 2015).

Gambar bayi pada 3.3 yang dilahirkan ke bumi sebagai tahap awal

terjadinya sebuah keturunan. Gambar manusia yang bersujud melambangkan

proses ibadah yang harus dijalankan selama di bumi yaitu sahalat. Sedangkan
68

gambar orang yang sudah tertutup oleh kain kapan sebagai tanda bahwa hidup

kita harus segera kembali kepada Allah. Melanjutkan kembali ke tempat asal

yang sudah disiapkan untuk kehidupan kekal yaitu kepada Allah Sang Pemilik

jiwa dan raga setiap manusia.

Gambar 3.3 dikonotasikan bahwa manusia diciptakan bertugas untuk

beribadah, setiap pekerjaan apa pun didasarkan untuk ibadah. Waktu yang

diberikan selama hidup di dunia harus dipergunakan dengan sebaik mungkin.

Allah sebagai pencipta yang mampu membolak-balikan hati manusia sebagai

manusia mulya dihadapnnya. “Maka apakah kamu mengira bahwa Kami

menciptakan kamu secara main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu

tidak akan dikembalikan kepada kami?” (QS.Al-Mukminun:115. Terjemahan

Mushaf Aisyah, hal.349 tahun 2010).

Allah adalah pencipta yang Maha Kuasa dari segi apa pun, alam

semesta dan semua penciptaannya adalah bentuk kesempurnaan-Nya.

Mengajak manusia kepada jalan yang benar dan bijaksana sesui dengan

perintah Allah untuk kebahagiaan dan kemaslahatan di dunia dan akhirat

(Umar, 1967).

3. Makna Mitos

Gambar 3.3 dimaknai adanya manusia di bumi sebagai upaya untuk

perjalanan beribadah kepada Allah. Jika mereka mampu menjalankan segala

yang diperintahkan oleh Allah, menjauhi segala larangannya maka akan


69

mendapat ganjaran surga. Sedangkan bagi orang yang tidak menjalankan

segala perintahnya selama di bumi maka siap untuk hidup sengsara di neraka.

Gambar 3.4 Shalat Sunah

1. Makna Denotasi

Gambar 3.4 dimaknai denotasi “Jarang dilakukan padahal shalat

sunnah ini haramkan pelakunya dari neraka” “Barang siapa menjaga empat

rakaat sebelum Zhuhur dan empat rakaat sesudahnya, maka Allah Ta’ala

mengharamkan masuk neraka” (HR. An Nasa’i shahih).

Gambar seorang lelaki yang sedang bersujud diatas sajadah,

menggunakan peci sebagai penutup kepala saat melakukan sahalat. Tulisan

berwarna putih dan background tulisan berwarna hitam yang di posting pada

tanggal 6 Desember 2018 yang di ambil dari @spiritmuslim.

2. Makna Konotasi

Gambar 3.4 dimaknai secara konotasi lewat hubungan seseorang

dengan Allah yang memberikan setiap ganjaran, jika orang mau melakukan

anjuran dari Allah dan melaksanakannya tentu Allah akan melipatgandakan


70

pada setiap niat dan usahanya. Setiap sedikitpun amal baik yang dilakukan

setiap orang, malaikat akan mencatatnya dan tidak memandang derajat yang

paling tinggi dihadapan manusia manapun.

Hubungan diri dengan Allah yang mengatur segala bentuk alam

semesta beserta isinya. Salah satunya yaitu shalat, merupakan suatu kewajiban

peribadatan (formal) yang paling penting dalam Islam. Shalat yaitu

menjalankan dengan penuh kesungguhan dan menggambarkan kebahagiaan

kaum beriman (Chatib Saefullah, 2018: 74). Kejadian sehari-hari yang dialami

tergantung kepada yang menjalankan dan hubungan diri dengan Allah sebagai

pencipta alam semesta, dan hubungan kepada sesama manusia. “Jarang

dilakukan, padahal shalat sunnah haramkan pelakunya dari neraka”.

Pada gambar 3.4 manusia menyimpan kepalanya di paling bawah

tempat dimana kaki berpijak, setiap orang berusaha merendahkan dirinya

dihadapan Allah, karena tidak ada yang lebih tinggi dari kuasa-Nya. Memakai

baju yang bersih, rapih, sopan dan menggunakan tutup kepala, sebagai suatu

ciri seorang muslim yang taat kepada agamanya. Sejadah dan lantai sebagai

media untuk menyampaikan setiap maksud kepada Allah, serta sebagai cara

mencurahkan segala sesuatu yang bersangkutan dengan kekuasan-Nya.

Tulisan berwarna putih melambangkan kesan keterbukaan dan

kebebasan. Warna putih sebagi warn ayang murni karena tidak menggunakan

campuran apa pun yang memberi arti suci dan bersih (Jones, 2015). Warna

hitam pada background tulisan memberikan kesan suram, gelap dan


71

menakutkan namun terlihat elegan. Warna hitam melambangkan keanggunan

(Elegance), kemakmuran (wealht) dan kecanggihan (sopiscated), juga

merupakan warna yang independent dan penuh misteri (Jones, 2015).

3. Makna Mitos

Dimaknai sebagai mitos karena setiap orang yang menyempatkan

bersujud kepada Allah berarti dia ingin berada dalam lindungan-Nya.

Menyimpan amal baik yang akan menolongnya ketika di akhirat. Setiap amal

baik dan buruk manusia akan di pertimbangkan untuk mendapatkan ganjaran

masing-masing.

Gambar 3.5 Tingkat Keimanan Seseorang

1. Makna Denotasi

Gambar 3.5 dimaknai denotasi dilihat dari “Wahai wanita muslimah,

sakit karena patah hati? tak perlu berulang kali. Terjadi lagi dan lagi. Terlalu

tinggi dibuai harapan dan angan-angan. Hati-hati bila dijatuhkan, sakitnya


72

hampir tak tertahan. Belajarlah dari pengalaman, tapi jika belum

perpengalaman, belajarlah dari pemahaman. Karena apa? karena kita punya

iman”. “Wahai wanita muslimah”, “Belajarlah dari pengalaman”, “karena kita

punya iman”.

Warna putih dan pink (merah muda) yang menjadi warna tulisan,

gambar love (hati) yang ada pada tulisan. Background warna hitam dibelakang

tulisan yang di posting pada tanggal 28 November 2018 yang diambil dari

@calonmayat.

2. Makna Konotasi

Dimaknai sebagai konotasi karena seorang muslimah yang memiliki

keimanan yang kuat tentu mengetahui batasan dalam melakukan perbuatan

salah. “Belajarlah dari pengalaman” Setiap orang pasti pernah merasakan

patah hati, kecewa begitupun bahagia. Tetapi jika mengalami patah hati secara

berulang-ulang karena menemui kesalahan yang sama untuk ke dua kalinya

tentu tidak baik. Sejatinya manusia memiliki kekuatan untuk merubah diri

agar tidak kembali terjatuh ke jurang tersebut dengan diadakannya sebuah

pengalaman.

“Karena kita punya iman” Jika masih tidak paham pada pengalaman

tersebut, berdoalah kepada Allah, meminta ampunan dan bertobat untuk

merubah kesalahan diri. Setiap orang mempunyai keimanan untuk segera

bertobat dari harapan-harapan yang tak pasti dan menjalani cinta yang salah

menurut Allah. Keimanan seseorang bisa dibuktikan dengan cara mereka


73

bersikap, berucap dan berperilaku. Iman artinya kepercayaan, mengakui

bahwa Allah Maha Esa, tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan-Nya.

Keimanan dipandang sempurna, apabila da pengakuan dengan lidah,

pembenaran dengan hati secara yakin dan tidak ada keraguan yang

dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, serta ada pengaruh terhadap

kehidupan dan cita-cita (Rachmat Syafe’i, 2000: 16-17).

Jika setiap ucapan dan tingkah lakunya baik, maka hatinya segala

sesuatu yang dijalankannya tentu baik, mudah untuk berubah ke jalan yang

benar jika berada di dalam perjalanan yang salah. Mengingat sendiri tanpa

menunggu waktu dan orang untuk mengingatkan bahwa dirinya sedang dalam

perjalanan yang salah. Namun bisa mengendalikan dirinya agar tidak

terjerumus terlalu dalam menggunakan hatinya untuk perjalanan sia-sia untuk

seorang laki-laki.

Makna gambar hati pada postingan tersebut bahwa manusia memiliki

hati dan bebas untuk menggunakannya apakah mau menyakitinya atau

membahagiakan diri sendiri dengan berusaha mencapai ridha Allah. Warna

putih pada tulisan melambangkan kesan kebebasan dan keterbukaan. Putih

sebagai warna yang murni karena belum tercampur dengan apa pun, sehingga

memberi arti bersih dan suci. Warna pink mempresentasikan prisip peminim

dan banyak disukai oleh para wanita, auranya yang kuat memberi warna

peduli, romansa dan kelemah-lembutan (Jones, 2015).


74

Warna hitam pada background menggambarkan bahwa cinta itu buta,

buta dalam menjalakan semua kisah yang terjalin sia-sia. Warna hitam dapat

memberikan kesan gelap, suram dan menakutkan namun terlihat elegan

(Jones, 2015). Membedakan cinta yang Allah ridhai dan mana yang salah

menurut-Nya. Setiap yang ditemuinya berupa cinta yang sama, sehingga pada

akhirnya mengalami kesalahan secara berulang-ulang.

3. Makna Mitos

Menjalani kehidupan terkadang keimanan seseorang bisa turun naik

sesuai dengan kesadaran dan kemantapan jiwa seseorang. Jika sedang turun

manusia bisa berada pada tingkat paling bawah, seperti bermaksiat, berbuat

kesombongan, menyakiti hati orang lain dan berburuk sangka begitupun

sebaliknya manusia berusaha memperbaiki diri, menjauhkan dari maksiat, dan

mencoba menenggelamkan diri untuk beribadah. Buruk sangka yaitu

memberikan sangkaan kepada orang lain yang belum tentu benar tanpa ada

bukti yang jelas yang memperkuat sangkaannya (Rachmat Safe’i, 2000:183).


75

Gambar 3.6 Kerusakan Alam Semesta

1. Makna Denotasi

Gambar 3.6 memiliki makna denotasi “Manusia yang mengundang

murka Allah dengan kemaksiatan jadi, jika terjadinya bencana tiada siapapun

yang dapat disalahkan kecuali dirinya sendiri”. Tulisan berwarna putih pada

postingan, background yang ditampilkan gambar bencana dan postingan di

buat langsung oleh akun Motivasi Hijrah yang di upload pada tanggal 24

Desember 2018.

2. Makna Konotasi

Gambar 3.6 dimaknai secara konotasi karena setiap apa pun yang

Allah sediakan di bumi sifatnya hanya sementara dan tidak bisa dibawa ketika

manusia mati. Setiap sesuatu yang terjadi pada alam semesta yang kita tempati

terjadi kerusakan, hal itu akibat tangan-tangan manusia yang berbuat maksiat.

Kurang menjaga lingkungan dengan benar, merusaknya dengan sesuka hati

untuk memenuhi setiap kebutuhannya. “Dan Allah menurunkan dari langit air

(hujan) dan dengan air itu dikehidupan-Nya bumi sesudah matinya.


76

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda

(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran)”.

Gambar harta benda seperti mobil yang berserakan menandakan bahwa

kekuasaan Allah tidak bisa dibendung ketika sudah berkehendak. Kemurkaan

Allah terhadap manusia yang berbuat maksiat di muka bumi dengan senang

hati, maka Allah tumpahkan kesengsaraan. Bencana yang datang sebagai

peringatan untuk manusia segera memperbaki dirinya dengan bertaubat

kepada Allah yang mengendalikan segalanya. Da’i dituntut mengetahui dan

memperhatikan kaidah-kaidah umum tentang dakwah dan prinsip-prinsip

dasar tentang ajaran Islam, dalam kaitannya dengan problematika sosial

budaya secara umum (Muhyiddin, 2002: 181).

Da’i harus berusaha menyadarkan setiap warga yang sudah berbuat

maksiat di bumi Allah, karena tugas seorang da’i memberikan seruan untuk

menuju kepada jalan yang lebih baik. Setiap apa yang ada di bumi semuanya

hanya titipan Allah, tidak kekal dan hanya sementara. Jika manusia masih

menuhankan harta sebagai sebuah kekuatan kekayaan untuk disombongkan di

bumi yang sifatnya sementara, maka Allah tidak akan membiarkan

kemaksiatan itu terjadi.

Jika manusia sudah mati harta hanya akan menjadi peninggalan di

dunia untuk sanak saudara. Karena ketidakabadian titipan Allah setiap apa pun

yang bertempat tinggal di bumi akan hilang jika Allah telah mengambilnya.

Bencana dijadikan sebagai peringatan bagi manusia untuk semakin taat


77

kepada Allah, meningglkan kemaksiatan yang sudah banyak dilakukan setiap

orang. Tulisan berwarna putih dalam postingan melambangkan kesan

kebebasan dan keterbukaan. Putih sebagai warna yang murni dan tidak

menggunakan campuran apa pun memberi arti suci dan bersih (Jones, 2015).

3. Makna Mitos

Kekuasaan Allah mendatangkan bencana karena kemaksiatan muncul

dimana-mana diartikan sebagai tanda-tanda akan datang kiamat. Bentuk

bencana dijadikan sebagai peringatan atau kiamat kecil untuk umat di bumi.

Umur bumi yang semakin menua, membuat bencana berturut-turut, karena

segala unsur-unsur yang ada di bumi mulai berkurang kadarnya.

2. Ibadah

Ibadah diartikan sebagi pelaksanaan perintah Allah dan tunduk patuh

terhadap aturannya. Ibadah berusaha menghabisakan hidup dengan melakukan

perintah-perintah taklif dari Allah. Setiap urusan harta ataupun kepentingan diri

dengan diiringi perasaan khauf dan raja dengan berniat dan disertai keikhlasan.

Ibadah juga disebut sebagai pelaksanaan kewajiban untuk menghambakan diri

kepada Allah (Gulen, 2014:111).

Persfektif lain yang menjelaskan bahwa ada dua macam ibadah. Pertama,

ibadah kepada Allah yang tidak terbatas. Ibadah yang dilakukan dnegan keadaan

yang berkesinambungan atas hubungan Tuhan dan makhluknya, antara hamba dan

Dzat yang disembah, serta Dzat yang Maha menyaksikan dan Maha Mengawasi

mkhluk. Kedua, ibadah kepada sifat-sifat Allah tertentu. Ibadah yang bersifat
78

umun dan berimplementasi atas berbagai pemikiran dan perasaan. Ibadah

membaginya dengan keinginan, tekad, niat dan keikhlasan (Gulen, 2014: 112-

113).

Postingan quote pesan dakwah dalam akun facebook Motivasi Hijrah yang

berkaitan dengan ibadah, terdapat postingan quote pesan dakwah yang diunggah

pada tanggal 3, 18, 20, 28 November dan 16, 17, 23 Desember 2018.

Gambar 3.7 Keistimewaan Wanita

1. Makna Denotasi

Gambar 3.7 dimaknai sebagai denotasi “Berhijrahlah wahai wanita

bidadari surga walaupun auratmu sering engkau tampakan, walaupun engkau

masih tejatuh kelembah kemaksiatan, walaupun orang-orang sering menghina

atas perbuatan yang engkau lakukan dan walaupun seluruh makhluk di bumi

memandangmu dengan penuh kehinaan. Allah tak pernah demikian”.

Gambar kotak background hitam dan foto beberapa gambar bintang

yang bertebaran dalam kotak hitam. Tulisan berwarn akuning dan putih pada
79

postingan yang di upload pada tanggal 3 November 2018, diambil dari

@hijrahyuk.

2. Makna Konotasi

Gambar 3.7 dimaknai konotasi setiap usaha yang dijalankan dengan

sungguh-sungguh Allah berikan ganjaran yang baik di dunia ataupun di

akhirat. Objek tulisan yang berwarna kuning dengan tulisan “Wanita Bidadari

Surga” wanita dijadikan sebagai bidadari yang menjaga surga ketika sikap

dan tingkah lakunya mulya. Wanita dijadikan sebagai orang yang paling

istimewa dengan fitrah yang diberikan Allah kepadanya. Setiap melakukan hal

kebaikan dan kemulyaan untuk dirinya dan sesama maka Allah berikan

ganjaran sebagai julukan wanita bidadari surga untuk setiap wanita yang mau

berhijrah menuju jalan Allah yang sudah dilaluinya dengan penuh cobaan.

Wanita yang sanggup untuk berhijrah dari setiap perilaku buruknya

menjadi lebih baik, maka Allah akan memberikan kemulyaan untuk setiap

perjalanan hidupnya. Meskipun auratnya masih sering ditampakan, jika mau

berusaha untuk berubah, suatu saat akan tertutup rapi sesuai dengan ketentuan

yang seharusnya. Dalam jurnal Hunafa (vol 2 no 2 Agustus, 2005:120) Hijrah

merupakan permulaan lahirnya masyarakat Islam dan mempunyai makna

religius dan historis yang luar biasa, sehingga menjadi dasar penulisan sejarah

Islam. Kemaksiatan yang sering dilakukannya Allah akan ampuni, asalkan

bertaubat dengan benar-benar berniat berhijrah di jalan Allah. Perjalanan

berhijrah yang penuh cobaan, ujian yang panjang, namun bagi orang yang
80

menjalankan dengan sepenuh hati dan bertekad merubah dirinya untuk

menjadi lebih baik Allah akan memberikan kemudahan. Allah janjikan

sebagai wanita surga jika benar-benar menjauhi setiap larangannya dan

menjalakan setiap perintahnya dengan penuh kesungguhan hatinya.

Orang yang mendengarkan perintah Allah, maka Allah akan senantiasa

mendengarkan apa pun keinginan seseorang tersebut untuk bertaubat. Bidadari

adalah sebutan bagi wanita mulya yang menjaga surga sebagai orang yang

paling beruntung dari semua wanita yang ada. Bintang dimaknai sebagai

cahaya yang berusaha menyinari di tengah gelapnya malam, memancarkan

cahaya dari setiap kelipan cahayanya. Begitupun dengan wanita, meskipun

orang menghinanya karena ketidaksempurnaannya, akan tetapi Allah sediakan

ganjaran surga bagi mereka yang mau memperbaiki dirinya.

Warna putih pada tulisan melambangkan kesan kebebasan dan

keterbukaan. Putih sebagi warna yang alami karena tidak menggunakan

campuran apa pun yang memberi kesan bersih dan suci. Sedangkan warna

kuning memberi kesan kehangatan dan rasa bahagia, warna ini juga

mengandung warna ceria, optimis dan semangat (Jones, 2015).

3. Makna Mitos

Makna mitos gambar 3.7 surga merupakan tempat yang paling indah

seperti di gambarkan dalam Alqur’an “Di dalamnya ada air yang mengalir.

Di sana ada dipan-dipan yang ditinggikan, dan gelas-gelas yang tersedia (di

dekatnya) dan bantal-bantal sandaran yang tersusun, dan permadani-


81

permadani yang terhampar” gambaran surga tersebut semakin membuat

orang ingin menikmatinya. Setiap orang mengharapkan semuanya bisa masuk

ke dalam surga, meskipun orang yang tidak beriman sekalipun.

Gambar 3.8 Proses Ibadah

1. Makna Denotasi

“Ibadah itu harus dipaksakan. Karena kalau tidak memaksakan diri,

maka pastikan sampai meninggal tidak akan beribadah. Karena syaitan tidak

mau beribadah”.

Objek yang dimaknai denotasi yaitu tulisan “Ibadah harus

dipaksakan, karena syaitan tidak mau beribadah”. Gambar ustad yang

memegang mikropon, background warna putih pada postingan, dan tulisan

warna hitam yang di posting pada tanggal 18 November 2018.

2. Makna Konotasi

Gambar 3.8 dimaknai sebagai makna konotasi karena setiap orang

memiliki umur yang tidak sama dengan orang yang lainnya. Objek pertama yang
82

dimaknai denotasi yaitu tulisan “Ibadah harus dipaksakan, karena syaitan tidak

mau beribadah”. Ibadah diartikan sebagai pelaksanaan perintah Allah dan tunduk

patuh terhadap aturannya. Ibadah yaitu menghabiskan hidup dengan

melaksanakan perintah-perintah taklif dari Allah. Urusan harta maupun diri

dengan khauf dan raja yang berporos pada niat serta keikhlasan. Ibadah juga

disebut sebagai pelaksanaan kewajiban untuk menghambakan diri kepada Allah

(Gulen, 2014:111).

Setiap orang yang tidak mau untuk mengerjakan kewajibannya untuk

beribadah kepada Allah, harus dipaksa secara terus-menerus. Orang yang

menolak untuk beribadah, tandanya ingin disamakan dengan syaitan yang

tidak mau beribadah kepada Allah, suka berhura-hura dan bersikap sombong.

Allah meminta umatnya untuk taat dan patuh terhadap aturannya, jika tidak

menepati janjinya maka Allah datangkan murka untuk dirinya, agar mau

bertaubat kepada-Nya.

Apabila orang tersebut masih tidak mau maka paksa untuk

mengerjakan ibadah, karena sampai kapanpun kalau sudah tidak mau

beribadah sejak dini sampai kapan pun tidak akan pernah mau untuk

beribadah. Bahkan sampai meninggal orang tersebut masih tetap tidak

beribadah. Syaitan akan merasa bahagia karena ada teman yang akan

bersamanya ke neraka.

Gambar manusia (Ustad. Khalid Basalamah) sebagai orang yang

menyerukan ajakan untuk orang-orang yang mau diajak kepada kebenaran.


83

Da’i berusaha menyampaikan cara dakwah tentang Allah, alam semesta, dan

kehidupan serta menghadirkan dakwah sebagai solusi problematika yang

dihadapi manusia, menggunakan metode-metode untuk menjadikan pemikiran

dan perilaku agar manusia tidak salah arah (Munir dan Wahyu Ilahi, 2006:

22).

Mikropon sebagai media untuk menyampaikan dawah seorang da’i

kepada mad’u melalui wasilah (media) dakwah yang digunakan untuk

menyampaikan materi dakwah (ajaran Islam) kepada mad’u. Menyampaikan

ajaran Islam kepada umat yang digunakan sebagai wasilah (Munir dan Wahyu

Ilahi, 2006: 32).

Umur seseorang bisa mencapai paling tua, atau bahkan bisa lebih

muda dari yang seharusnya. Setiap orang memiliki jalan hidupnya masing-

masing, begitupun dengan urusan mati. Sedangkan ustad hanya bertugas

memberi peringatan dan mengajak kepada kebaikan. Jika masih

membangkang terhadap perintah Allah, tidak mau menjalankan kewajiban

sebagai seorang musim yang seharusanya maka Allah datangkan azab bagi

mereka.

Warna putih pada background melambangkan kesan kebebasan dan

keterbukaan. Putih sebagai warna murni yang tidak menggunakan campuran

apa pun memberi arti suci dan bersih. Sedangkan warna hitam melambangkan

keanggunan (Elegance), kemakmuran (wealht) dan kecanggihan (sopiscated),

serta menjadi warna yang idependen dan penuh misteri (Jones, 2015).
84

3. Makna Mitos

Ibadah seseorang ditentukan oleh dirinya masing-masing, jika ingin

mendapatkan kebaikan di dunia atau pun di akhirat maka jalankan perintah

dan jauhi larangannya. Sesungguhnya tinggal di akhirat itu kekal dengan

siksaan bagi yang meninggalkan ibadah kepada Allah.

Gambar 3.9 Tahajud

1. Makna Denotasi

The Fower of Tahajud. Rakhmat Allah turun ke bumi pada 1/3 malam

terakhir orang-orang lebih mementingkan tidur daripada beribadah kepadaku

maka pengakuan cinta kepadaku hanya omong kosong. Bukanlah setiap orang

yang saling bercinta kasih selalu mencari waktu sunyi untukberbisik pada

kekasihnya? Aku sangat senang melihat kekasihku yang membayangkan

kehadiranku di hadapannya, berbicaralah dari hati ke hati denganku orang-

orang seperti itu akan Aku tempatkan di dalam surga.

Objek yang dimaknai denotasi “The fower of Tahajud”, “Orang-

orang lebih mementingkan tidur daripada beribadah”, “Pengakuan cinta


85

kepadaku hanyalah omong kosong”. Background yang berwarna putih pada

postingan dan tulisan berwarna hitam dan kuning yang di upload pada tanggal

20 November 2018.

2. Makna Konotasi

Objek 3.9 dimaknai konotasi Objek yang dimaknai yaitu “The fower of

Tahajud” karena memiliki tanda bahwa tahajud dijadikan sebagai ibadah

shalat sunah yang sangat banyak manfaatnya bagi yang melakukan. Shalat

tahajud merupakan shalat yang dikerjakan pada malam hari selepas tidur.

Sesuai dengan makna kata “tahajud”, yaitu “bangun dari tidur”. Dilaksanakan

pada awal malam (sepertiga malam pertama), tengah malam (sepertiga malam

kedua), dan malam terakhir (sepertiga malam terakhir) (Ahmad Seadie: 37-

38).

Shalat tahajud mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa, setiap

seseorang menjalankan sahalat tahajud apalagi yang melaksankannya pada

sepertiga malam terakhir begitu banyak pahala dan ampunan Allah

tercurahkan, karena pada waktu demikian orang-orang sedang terlelap tidur,

sedangkan kita bermunajat kepada Allah meminta pengampunan dan

keinginan.

“Orang-orang lebih mementingkan tidur daripada beribadah” Pada

waktu sepertiga malam orang-orang tidur dengan pulas sehingga tak

mengingat Allah sebagai pencipta siang dan malam, sedangkan orang yang

terbangun dari tidurnya berusaha meminta kepada Allah sebanyak-banyaknya,


86

mencurahkan semua kerinduan dengan doa yang dipanjatkan pada waktu

demikian.

“Pengakuan cinta kepadaku hanyalah omong kosong” bahwa

manusia mengakui mereka beriman kepada Allah hanya semata-mata

mengerjakan ibadah yang wajibnya saja. Shalat tahjud salah satu sunnah yang

dianjurkan. Manusia yang menginginkan sesuatu, namun dia tidak mau

bangun pada malam hari untuk melaksanakan ibadah tambahannya dengan

sahalat tahajud. Shalat tahajud adalah waktu yang tepat untuk berbicara

sepuas-puasnya dengan Sang Pencipta, menenggelamkan dirinya bersama

lantunan doa dan harapan dari setiap kebaikannya.

Background berwarna putih melambangkan kebebasan dan

keterbukaan. Putih sebagai warna murni yang tidak menggunakan campuran

apa pun yang memberi arti suci dan bersih. Tulisan berwarna hitam

melambangkan keanggunan (Elegance), kemakmuran (wealht) dan

kecanggihan (sopiscated), serta menjadi warna yang independen dan penuh

misteri. Tulisan warna kuning memberi arti kehangatan, rasa bahagia, ceria,

semangat dan mengandung keoptimisan (Jones, 2015).

3. Makna Mitos

“Orang-orang seperti itu akan Aku tempatkan di dalam surga”. Allah

menjaminkan surga bagi yang menjalankan sahalat tahajud, padahal surga itu

merupakan suatu tempat yang masih tidak bisa dibayangkan kesempurnaannya


87

oleh akal pikiran manusia. Surga yang dipikirkan oleh manusia masih bersifat

khayalan seperti mewahnya tempat yang ada di bumi.

Gambar 3.10 Menyesali Setiap Dosa

1. Makna Denotasi

Objek yang dimaknai denotasi yaitu “Menyesali dosa-dosa yang

telah lalu, dikatakan oleh Malik bin Dinar, menangisi dosa-dosa itu akan

menghapus dosa-dosa sebagimana angin mengeringkan daun yang basah”.

Gambar bunga dandelion, background warna coklat dan tulisan

berwarna putih pada postingan akun Motivasi Hijrah yang di upload pada

tanggal 28 November 2018.

2. Makna Konotasi

“Menyesali dosa-dosa yang lalu” setiap penyesalan yang ada di

dalam diri kita biasanya datang diakhir kisah atau cerita yang kita jalani.

Allah menyuruh kita untuk menyesali setiap apa yang telah kita perbuat yang
88

sifatnya adalah keburukan, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa kita

sebagimana mestinya. Taubat yaitu melepaskan hati untuk kembali kepada

Allah dari kebelengguan yang membuat terus melakukan dosa agar

melaksanakan semua perintah Allah (Shalih Ghanim as-Sadlan: 10).

Meskipun dosa kita sebanyak buih di lautan namun Allah akan

mengampuninya jika mau bertaubat dan menyesali setiap dosa yang telah

dilakukannya. Allah akan menghapuskan dosa-dosanya seperti mengeringkan

daun yang basah. Menyesali dosa-dosa yang lalu berarti berusaha mengingat

kejelekan-kejelekan yang telah diperbuat selama hidup, menyeimbangkan

dengan kebaikan yang dilakukan selama masa hidup. Jika yang diperbuat

selama hidup lebih banyak digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna,

menyeusahkan orang lain dan menyakiti pesarasaan orang lain, kurang taat

kepada Allah dan kejelekan yang lainnya.

Allah memberikan keringanan untuk setiap manusia yang mau

bertaubat kepada diri-Nya dengan sungguh-sungguh menyesali setiap apa pun

yang diperbuatnya maka bagi Allah sangat mudah. Allah angkat dosa-dosa

yang jeleknya dan diberikan ganjaran dengan niatnya untuk bertaubat dan

menyerahkan dirinya hanya kepada Allah yang memberikan kehidupan.

Gambar bunga dandelion yang tumbuh dengan mekar, jika terhempas

angin maka akan menyebar menghempaskan bunga-bunganya terbang

mengikuti angin yang berhembus. Serpihan-serpihan bunga yang ringan akan

terbang kemanapun ia mau, tumbuh menjadi bunga baru di tempat


89

terjatuhnya bunga dan membawa kehidupan baru (Thefilosofi.blogspot.com).

Bunga dandelion merupakan bunga yang ringan jika diterbangkan oleh angin,

maka bagi Allah dosa seorang manusia sangat ringan jika ingin dihapuskan

cukup menyesali dosa-dosa yang diperbuat dan bertaubat karena Allah.

Dandelion hidup dan tumbuh di sekeliling ilalang dan jauh dari jangkauan

manusia yang menyembunyikannya dalam rerumputan, tetapi keindahannya

tetap muncul.

Warna coklat memberi kesan hangat, nyaman, dan aman. Warna ini

melambangkan pondasi da kekuatan hidup. Sedangkan warna putih memberi

kesan kebebasan dan keterbukaan. Putih sebagai warna murni yang tidak

menggunakan campuran apa pun, sehingga memberi arti suci dan bersih

(Jones, 2015).

2. Makna Mitos

Dosa yang diperbuat manusia tidak terhitung jumlahnya setiap saat

seorang manusia membuat dosa, dosa besar maupun kecil. Manusia tidak bisa

mencatatnya, hanya malaikat yang bisa mencatat kebaikan dan kejelakan

yang kita perbuat selama hidup. Maka dengan begitu Allah sediakan waktu

untuk berdoa kepada-Nya untuk meminta pengampunan yang sebanyak-

banyakanya atas dosa yang diperbuat.


90

Gambar 3.11 Behijrah

1. Makna Denotasi

Hijrah perlu niat dan cobaan sebab, dengan cara memberikan cobaan

Allah dapat menilai hijrahmu. Apakah benar-benar atau hanya mencari

sensasi belaka, jika bukan karena-Nya pasti hijrahmu akan putus ditengah

jalan dan jikalau karena-Nya pasti akan ia permudah, maka dari itu mulailah

luruskan niat hanya untuk-Nya.

Objek yang dimaknai denotasi yaitu “Hijrah perlu niat dan cobaan”

background putih yang menjadi postingan akun Motivasi Hijrah, gambar

mawar putih di dalam gelas yang berisi air yang di upload pada tanggal 16

Desember 2018.

2. Makna Konotasi

Dimaknai sebagai konotasi hijrah dijadikan orang meninggalkan

keburukan dan mencapai kebaikan. Allah menguji setiap orang yang akan

berhijrah dengan bentuk cobaan ringan sampai yang berat, jika orang
91

berhijrah karena-Nya maka dia akan terus berusaha mencapai ridha Allah

bagaimanapun caranya. Namun jika hanya untuk sensasi atau niat karena

pujian orang lain. Setiap usahanya tidak akan pernah sampai kepada ridha

Allah.

Niat sebagai proses yang yang utama bagi seseorang yang mau

berhijrah kepada jalan Allah. Adanya cobaan sebagai perjuangan usaha untuk

berhijrah, setiap cobaan dijadikan sebagai proses ketekunan seseorang yang

menjalankannya. Motivasi hijrah secara umum merupakan rangkaian dari

upaya Nabi untuk menebar rahmat bagi semesta (Wahidin, 2006: 191).

Hijrah merupakan cara orang untuk berpindah dari yang buruk

menjadi baik. Hijrah berarti membebaskan diri dari keterpautan tertentu yang

tidak diinginkan. Hijrah adalah suatu kebangkitan kembali kepribadian

manusia dan memerangi faktor penyebab kehinaan manusia. Dikutif dari

jurnal Hunafa (Vol.02 No.2 Agustus, 2005:120) hijrah merupakan awal

permulaan lahirnya masyarakat Islam yang mempunyai makna religius dan

historis yang istimewa, sehingga menjadi dasar penulisan sejarah Islam.

Objek yang dimaknai konotasi yaitu gambar bunga mawar dalam

gelas yang terisi air. Bunga yang ditempatkan di dalam air akan tumbuh

mekar seperti disiram oleh air setiap hari. Setiap manusia yang berhijrah

merasakan ketenangan seperti bunga yang berada dalam air tersebut. Bunga

akan semakin cantik ketika kuncup berubah menjadi setangkai mawar yang

merekah. Begitupun dengan orang yang berhijrah, meskipun pada awalnya


92

banyak yang menjauhi, menghina dan meremehkan perbuatannya, namun di

sisi Allah dia makhluk yang mulia.

Kadar air yang ada di dalam gelas akan menyusut karena waktu,

menyerap ke tangkai yang ada di sekitarnya. Orang yang berhijrah akan

berkurang dosa-dosanya seiring perjalanan hijrah yang dijalankan. Bunga

yang berwarna putih di artikan sebagai bersih dan suci. Mawar putih

melambangkan kesucian cinta sejati, namun ada pula warna putih pada bunga

mawar melambangkan cinta antara sahabat (Ardiansyah, 2016).

Begitupun dengan orang-orang yang berhijrah, setiap hari yang

dilaluinya semakin hari semakin dipermudah dan mendapatkan keberkahan

dalam hidupnya. Air yang putih diartikan sebagai kebersihan hati orang yang

berhijrah yang meluruskan niatnya untuk merubah kebiasaannya menjadi

baik. Meninggalkan hal-hal buruk yang menempel dalam dirinya,

membersihkananya dengan niat dan keluwesan hati untuk merubah

kebiasaannya. Background warna putih melambangkan kebebasan dan

keterbukaan. Putih sebagai warna murni yang tidak menggunakan campuran

apa pun yang memiliki arti suci dan bersih (Jones, 2015).

3. Makna Mitos

Orang yang berhijrah tidak nampak hal yang buruk-buruk dalam

dirinya. Padahal setiap perjalanan hijrahnya orang tersebut selalu menemui

penyesalan atas dosa-dosanya yang pernah dilakukan pada masa lalu.


93

Gambar 3.12 Ujian Untuk Manusia

1. Makna Denotasi

Mengapa saya diuji? Karena dunia adalah tempat ujian, pantas atau

tidaknya kita dimasukan kedalam surga, semakin beriman seseorang,

semakin berat pula ujian yang dihadapinya, karena orang beriman pasti

diuji.

Objek yang dimaknai denotasi yaitu “Karena dunia tempat ujian”,

“Orang Beriman pasti diuji”. Tulisan berwarna putih dan gambar pohon

menjulang tinggi sebagai background postingan akun Motivasi Hijrah yang di

posting pada tanggal 17 Desember 2018.

2. Makna Konotasi

Gambar 3.12 memiliki makna konotasi dilihat dari “Karena dunia

tempat ujian” kita hidup di dunia ditugaskan untuk melakukan ibadah kepada

Allah, jika manusia beriman kepada Allah akan diberikan ujian baik dari

harta benda maupun keluarga yang mengalami kekurangan. Kekurangan harta

membuat orang gentar dan mulai berbuat maksiat atau berpaling dari Allah
94

karena sangat berat akan ujian yang dihadapinya. Kekurangan yang ada

dalam keluarga baik fisik ataupun rohaninya. Orang-orang yang tidak kuat

dengan cobaan Allah akan mengakhiri hidupnya atau memilih meningglkan

keluarganya karena rasa prustasi atas ujian yang diberikan Allah kepadanya.

Akan tetapi untuk orang yang beriman ujian merupakan tahap untuk

menaikan derajat dirinya disisi Allah, semakin tinggi tingkatannya maka

semakin berat ujian yang harus dilaluinya.

“Orang beriman pasti diuji” berarti manusia memiliki kekuatan untuk

bersabar pada setiap ujian yang diberikan oleh Allah. Kesabaran timbul dari

banyaknya ujian yang diberikan dan menahan setiap apa yang Allah

bebankan kepadanya. Menjalani ujian keimanan memiliki kadarnya masing-

masing sesuai tingkatan keimanan. siklus demikian agar seseorang tetap

istiqamah di dalam hijrahnya menuju jalan Allah yang haq. Semakin banyak

ujian yang diterimanya, maka semkain naik derajatnya disisi Allah. Orang

yang bertakwa dan menjalankan perintah Allah dengan menjalankan setiap

perintah dan menjauhi larangannya Allah berikan ujian untuk menilai

seberapa kuat keimanan yang dimiliki oleh orang yang diujinya. Ujian di

dunia bisa dilihat dari seberapa sabar orang menghadapi setiap kekurangan-

kekurangan dirinya.

Gambar pohon yang menjulang tinggi di ibaratkan sebagai ujian yang

diberikan kepada orang yang hidup di dunia. Semakin tinggi pohon maka

akan semakin kuat pula angin yang menggoyangkan keberadaan pohon

tersebut. Semakin kuat keimanan seseorang, maka cobaan dan ujian yang
95

diberikan oleh Allah akan semakin banyak dan bermacam-macam. Ujian

datang bisa kepada keluarga, harta benda, kesehatan dan diri sendiri yang

mengalaminya. Agar setiap orang yang diberikan cobaan mengerti dan

mengambil hikmah dari setiap perjalanan hidupnya.

Tulisan berwarna putih melambangkan kebebasan dan keterbukaan.

Putih sebagai warna yang murni karena tidak menggunakan campuran apa

pun yang memberi kesan suci dan bersih (Jones, 2015).

Kamu pasti akan diuji dengan hartamu dan dirimu. Dan pasti kamu

akan mendengar banyak hal yang sangat menyakitkan hati dari orang-orang

yang diberi Kitab sebelum kamu dan orang-orang musyrik. Jika kamu

bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk

urusan yang (patut) diutamakan (QS. Ali Imran:186. Terjemahan Mushaf

Aisyah, hal.74 tahun 2010).

2. Makna Mitos

Setiap ujian yang diberikan oleh Allah merupakan tahap awal

seseorang untuk mendapatkan kemudahan-kemudahan dikemudian hari.

Setiap ada kekusahan pasti Allah berikan kemudahan setelahnya. Allah mau

melihat seberapa kuat manusa tersebut beriman kepadanya.


96

Gambar 3.13 Laki-Laki Sejati

1. Makna Denotasi

Jaman sekarang seorang ikhwan yang menyukai dengan cara diam

dalam doa itu langka, kebanyakan sekali suka langsung menyatakan

kemudian memberikan harapan yang tidak berkepastian, jadilah lelaki yang

sejati yang menyukai dalam diam dan doa yang tak memberikan janji, namun

serius untuk menikahi.

Objek yang dimaknai denotasi dilihat dari kalimat “Ikhwan yang

menyukai dengan cara diam dalam doa itu langka”. Background warna putih

pada postingan, tulisan berwarna hitam dan gambar laki-laki yang sedang

berdiri. Postingan di upload pada tanggal 23 Desember 2018.

2. Makna Konotasi

Objek yang dimaknai sebagai konotasi dilihat dari “Ikhwan yang

menyukai dengan cara diam dalam doa itu langka”. Perjalanan seorang lelaki
97

untuk menghalalkan seorang perempuan yang menyukai dan mendoakan

seorang perempuannya dalam setiap runtutan doa-doanya itu sudah sangat

jarang di zaman saat ini. Seorang lelaki yang menyampaikan kerinduannya

lewat sebuah doa dalam waktu malam hari hal itu sudah sangat jarang

ditemui, karena kebanyakan dari lelaki zaman saat ini lebih banyak menyukai

seorang perempuan lalu menyatakannya langsung kepada seorang

perempuan. Memberikan janji-janji yang manis lalu membiarkan harapan itu

menggantung tanpa ada kepastian yang benar-benar tulus kepada seorang

perempuan.

Sedangkan seorang perempuan yang dijanjikan dengan harapan yang

manis tersebut merasa memilki bahwa lelaki tersebut sudah layak untuk di

pertahankan dalam kehidupannya di masa mendatang. “Jadilah lelaki yang

sejati yang meyukai dalam diam dan doa yang tak memberikan janji, namun

serius untuk menikahi”. Ketika kita mendoakan kebaikan untuk orang lain

tanpa sepengetahuannya, hakikatnya kita sedang mendoakan kebaikan untuk

diri kita sendiri. Tidak akan merugi orang yang mendoakan sesamanya

(Ahmad Rifa’i Rif’an, 2015: 133). Seorang lelaki yang sejati bisa menyukai

seorang perempuan dalam waktu yang singkat, mendoakan dalam sebuah

keheningan malam untuk mendapatkan pasangan yang benar-benar pasti.

Diam dalam sebuah ketekunan untuk mendapatkan pasangan yang ideal dan

di ridhai oleh Allah. Setiap diamnya berarti berikhtiar dalam doa dan setiap

doa-doanya bermunajat untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, wanita


98

yang dipilihkan oleh Allah untuk dirinya yang menginginkan seorang

pasangan.

Menikah adalah jalan Allah untuk menghalalkan keduanya, seorang

laki-laki bebas melakukan apa pun kepada seorang perempuan begitupun

sebaliknya tanpa ada kekahawatiran akan sebuah dosa dalam setiap kegiatan

yang dilakukan. Sesuai firman Allah: “Dan diantara tanda-tanda

(kebesaran)-Nya ialah Dia menciptaan pasangan-pasangan untukmu dari

jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan

Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang

demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum

yang berpikir” (QS. Ar-Ruum:21 Terjemahan Mushaf Aisyah, hal.406 tahun

2010).

Background warna putih warna putih memberi kesna kebebasan dan

keterbukaan. Putih sebagai warna yang murni karena tidak menggunakan

campuran apa pun yang memberi arti suci dan bersih. Sedangkan tulisan

berwarna hitam melambangkan keanggunan (Elegance), kemakmuran

(wealht) dan kecanggihan (sopiscated), serta menjadi warna yang independen

dan penuh misteri (Jones, 2015).

Objek gambar laki-laki yang berdiri menandakan seorang lelaki itu

siap untuk memimpin perempuan dengan tegas dan bertanggung jawab.

Mempunyai karisma yang baik, dilihat dari caranya berpakaian rapi dan

terkesan elegan dan bersahaja. Kacamata yang dipakai seorang lelaki tersebut
99

menandakan tidak akan melirik wanita lain selain wanita yang sedang ia

gandeng untuk dijadikan sebagai seorang istrinya. Jam tangan yang

digunakan untuk memberikan batasan waktu yang akan dia gunakan untuk

berpikir dan memberikan batasan kapan harus menikahi serang perempuan

demi mencapai ridha Allah sebagai pencipta dirnya sebagai seorang makhluk.

“Lelaki sejati mendoakan dalam diam dan pasti untuk menikahi”

Seorang lelaki yang siap untuk menikahi seorang perempuan berarti memiliki

kemantapan untuk menjalankan sebuah kehidupan baru dalam dirinya.

Memberikan arahahan, bimbingan dan kesetiaannya kepada seorang

perempuan yang akan dinikahinya. Menjadi lelaki yang benar-benar sejati

tidak merasa menjadi beban ketika harus mendoakan dan menikahi seorang

perempuan yang ditunjuknya secara pasti.

3. Makna Mitos

Pernikahan sering diartikan sebagai akhir dari segalanya. Berakhirnya

setiap perjalanan remajanya yang digunakan untuk hura-hura, menjadi sakral

dan serius. Mempunyai tanggung jawab serta beban yang lebih banyak dari

kehidupan sebelumnya. Lelaki yang biasanya menyempatkan untuk

nongkrong bersama kawan-kawan, jadi lebih banyak digunakan untuk

menemani istri dan keluarga yang ada di rumah.

3. Akhlak

Akhlak (khuluq) adalah tabiat atau karakter. Akhlak sebagai tujuan dari

penciptaan, dimensi utama dari seluruh makhluk, dan usaha untuk membuat
100

keingingan manusia dapat sejalan dengan hakikat “penciptaan” yang tujuannya

mengikuti akhlak Ilahi. Akhlak adalah hal abstrak yang hanya dapat dipersepsi

menggunakan hati, dirasakan oleh indara, dan diimplementasikan oleh jiwa

(Gulen, 2014: 143).

Seorang manusia yang berakhlak baik tidak bisa dilihat dari penampilan

fisiknya, sebagimana menampilkan suara hati yang sebenarnya, melainkan hanya

melalui tabiat, tempramen dan karakternya. Manusia menampilkan berbagai

penampilan yang berbeda-beda, tapi pada suatu saat tabiat dan karakter akan

menyikap karakter mereka. Moral (akhlak) merupakan pendidikan jiwa agar

seseorang dapat membersihkan dari sifat-sifat tercela dan dihias dengan sifat

terpuji, seperti rasa persaudaraan dan saling tolong menolong antar sesama

manusia (Amin, 1997:13).

Postingan quote pesan dakwah dalam akun facebook Motivasi Hijrah yang

berkaitan dengan pesan akhlak, terdapat postingan quote pesan dakwah yang

diunggah pada tanggal 13, 20 November dan 6, 16, 17, 25 Desember 2018.
101

Gambar 3.14 Jangan Membentak Wanita

1. Makna Denotasi

Objek 3.14 menggambarkan makna denotasi. Dibentak. “Perempuan,

sekali dibentak oleh laki-laki yang dicintainya ibarat pondasi rumah yang

rapuh dan kemudian hancur berkeping-keping. Perempuan, sekali dibentak

dengan kasar ibarat kertas yang terbakar api hilang dan hancur tak bersisa.

Begitulah betapa perasanya seorang wanita, betapa lembutnya perasaan

seorang perempuan, saat dibentak, dia hancur. Namun dia berusaha kuat

dan tetap berusaha baik. Pahamilah”.

Objek background yang berwarna coklat yang di upload tanggal 13

November 2018 dalam postingan yang diambil dari akun instagram @nde17_

dan gambar jembatan yang memanjang di dalam postingan.

2. Makna Konotasi

Wanita yang dibentak biasanya lebih sensitif, dia tidak menangis

namun dalam hatinya dia merasakan kehancuran dan ibarat pondasai rumah
102

yang rapuh. Bahkan seperti kertas yang terbakar, hancur dan tak tersisa

karena rasa sakit hatinya. Laki-laki yang membentak seorang perempuan,

harus bisa memahami keadaan wanita bahwa hati seorang perempuan perasa

akan sesuatu. Jika disakiti, dihancurkan membuat hatinya rapuh karena

lembutnya hati seorang perempuan.

Warna coklat dalam postingan mengambarkan warna yang

mengandung unsur bumi. Dominasi warna coklat memberi kesan hangat,

aman, dan nyaman. Warna coklat melambangkan kekuatan dan semangat

hidup (Jones, 2015). Warna coklat dapat memberikan kesan modern, mahal

dan canggih karena kedekatannya dengan warna emas (Essay, 2015).

Gambar jembatan yang ada dalam gambar melambangkan hati

seorang perempuan yang lurus dan tak pernah mengambil hati, hanya

merasakannya tapi tetap tersenyum bagaimanapun keadaan dirinya. Bersikap

postif dalam segala keadaan dan tetap kuat dalam mengahadapi setiap cobaan,

termasuk saat disakiti atau dibentak seorang laki-laki.

3. Makna Mitos

Gambar 3.14 dimaknai mitos seorang wanita terkadang memiliki hati

yang kuat seperti baja, hati yang tak bisa ditebak oleh siapapun, termasuk

laki-laki yang menyakitinya. Meskipun sedang meraskan sakit hati,

perempuan tidak pernah menampakan bahwa ia sedang sakit hati.


103

Gambar 3.15 Jangan Tabaruj

1. Makna Denotasi

Jangan Tabarruj. “Janganlah kalian (wahai istri-istri Nabi)

sebagaimana tabarruj orang-orang jahiliyah yang awal” (Al-Ahzab:33).

Gambar peralatan make up seorang wanita yang ada dalam wadah.

Warna coklat pada background postingan Motivasi Hijrah yang di upload

pada tanggal 20 November 2018 di ambil dari @Penebar_Cahaya_Sunnah.

2. Makna Konotasi

Tabarruj diartikan menyikap dan menampakan diri, sehingga terlihat

oleh pandangan mata. Menurut Ibnu Jauzi dalam tafsirnya menyebutkan dua

keterangan ulama. Abu Ubaidah mengatakan bahwa tabarruj, “Wanita

menampakan kecantikannya (di depan lelaki yang bukan mahram)”.

Kemudian menurut az-Zajjaj “Tabarruj merupakan bagian yang indah

(aurat) dan segala yang mengandung syahwat lelaki (non mahram)”. Jenis
104

tabarruj seperti, pakaian transparan, pakaian ketat, obral make up ketika

keluar rumah, tabarruj yang dilarang dalam syariat (Ammi Nur baits, 2014).

Dalam postingan akun Motivasi Hijrah memiliki gambar peralatan

make up seorang wanita yang tersusun dalam wadahnya. Biasanya wanita

menggunakan peralatan make up untuk menghias dan mempercantik diri

ketika keluar rumah. Menampilkan kecantikannya walaupun bukan untuk

mahramnya, menghadiri sebuah undangan formal ataupun non formal wanita

menggunakan make up agar terlihat cantik oleh lawan jenisnya. Sedangkan

warna coklat pada gambar mengandung unsur bumi. Warna ini mendominasi

kesan nyaman, aman dan hangat (Jones, 2015).

3. Makan Mitos

Ketika bepergian terkadang seseorang ingin terlihat cantik dan elegan,

sehingga tidak jarang menggunakan baju yang mewah, barang mahal dan

make up yang berlebihan. Dari hal berlebihan tersebut biasanya tidak

menghiraukan tentang tabarruj atau bukan, yang penting menarik perhatian.

Gambar 3.16 Adab Berdoa


105

1. Makna Denotasi

Objek 3.16 yaitu tulisan “Wahai orang tua tahan doa jelekmu”

“Jangan kalian mendakan kejelekan atas anak-anak kalian. Jangan kalian

mendoakan kejelekan atas harta kalian. Jangan sampai kalian menepati

suatu waktu yang pada waktu itu Allah subhanahu wa ta’ala diminta sesuatu

lantai Dia kabulkan bagi kalian”

Objek kedua gambar hitam yang menjadi background tulisan Motivasi

Hijrah yang diambil dari sumber Bimbingan Islam dan tulisan berwarna

kuning dan putih dalam quote yang di upload pada tanggal 6 Desember 2018.

2. Makna Konotasi

Ketika mendidik anak, kadang ibu tidak sengaja berkomentar jelek

kepada anaknya akibat muncul ketidaksabaran. Hendaklah ibu dan ayah

menahan diri untuk berkomentar jelek atau mendoakan kejelekan terhadap

anak-anaknya. Setiap doa yang orang tua ucapkan pada anaknya sangat

mustajab dan terkabul. Sebagaimana dikatakan oleh Syeikh Bin Baz

menjelaskan bahwa doa orang tua yang jelek bisa terkabulkan, beliau berkata:

“Dikhawatirkan akan terkabul (doa orang tua yang jelek kepada anaknya),

hendaklah orang tua hati-hati. Tidaklah ia berdoa kecuali doa kebaikan

saja”.

Warna hitam yang digunakan sebagai background diartikan sebagai

gelap, atau tak terlihat. Penggambaran dari warna tersebut sebagai ucapan-

ucapan yang tidak baik, kotor dan berkurang nilai kebaikannya. Warna hitam
106

memberikan kesan suram, gelap dan menakutkan namun terlihat elegan.

Warna hitam melambangkan keanggunan (Elegance), kemakmuran (Wealht)

dan kecanggihan (Sopiscated), serta menjadi warna yang independen dan

penuh misteri (Jones, 2015).

3. Makna Mitos

Setiap ucapan adalah doa yang mustajab. Ketika doa terkabul baik

atau buruknya sesuas yang diucapkan walaupun dalam hati saja. Maka

kebaikan atau keburukan tergantung kepada ucapan dan doa yang sering

diharapkan dan diungkapkan. Apalagi untuk kelangsungan hidup kita, seperti

menyimpan doa yang akan kita hadapi kedepannya dalam kehidupan.

Gambar 3.17 Tidak Pacaran

1. Makna Denotasi

Hei mblo gak usah iri dengan mereka yang pacaran, yang lebih

memilih nabung dosa daripada nabung duit buat nikah. Objek yang

bermakna denotasi pada 3.17 terdapat pada postingan yang diupload pada
107

tanggal 16 Desember 2018 yaitu tulisan quote yang mengunakan hurup

kapital berwarna putih. Objek gambar pohon besar yang terdapat dalam

gambar, rerumputan hijau dan awan biru yang menghias tampilan postingan.

2. Makna Konotasi

Hei mblo gak usah iri dengan mereka yang pacaran, yang lebih

memilih nabung dosa daripada nabung duit buat nikah. Motivasi untuk

seseorang yang masih sendiri dan tidak menjalin hubungan dengan lawan

jenisnya. Memberikan semangat untuk tidak melakukan pacaran yang sudah

dilarang dalam agama Islam, menjain hubungan dengan lawan jenis berarti

melanggar aturan Allah yang sudah ditetapkan. Pacaran merupakan gaya

kekinian yang mengatasnamakan ta’aruf versi anak milenial. Generasi

milenial menganggap semua hal yang tersebar di media sosial sebagai

respresentasi dari realita dunia nyata, sehingga mereka tersinggung dan harus

meluruskan sesuai pendapatnya (Sabani, 2018: 102).

Dalam Islam tidak mengenal istilah pacaran, ta’aruf dijadikan sebagai

proses pertama dalam melangsungkan pernikahan. Sedangkan yang

melakukan pacaran menumpuk dosa dalam kehidupannya, padahal daripada

menabung dosa lebih baik menabung uang untuk menikah secara halal.

Perjalanan yang akan dihadapinya pasti diridhai oleh Allah dan tidak

menimbulkan maksiat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi ketiga,

2002:807) pacar yaitu kekasih atau teman yang memiliki hubungan


108

berdasarkan cinta kasih. Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua

orang manusia yang berbeda untuk mencari kecocokan menuju kepada

kehidupan berkeluarga (menikah). Tradisi pacaran memilki proses pengenalan

pribadi, pendekatan, hingga menjalanai hubungan yang ekslusif.

Gambar pohon besar melambangkan keistimewaan orang yang mau

berusaha menjauhi pacaran, dan lebih memilih menggunakan waktunya untuk

menabung uang untuk prosesi pernikahan yang di halalkan oleh agama. Setiap

perjalanan menuju pernikahan diberikan kemudahan dan keridhaan dari

Allah. Warna hijau rumput melambangkan warna yang identik dengan alam

dan mampu memberi suasana santai. Berdasarkan cara pandang ilmu

psikologi warna hijau membantu seseorang yang berada dalam situasi

tertekan mampu menyeimbangkan emosi dan memudahkan dalam

berkomunikasi (Jones, 2015).

Sedangkan warna biru pada langit memberi efek menenangkan dan

diyakini mampu mengatasi insomia, kecemasan, tekanan darah tinggi dan

migraine. Sedangkan tulisan warna putih melambangkan warna putih

memberikan kesan kebebasan dan keterbukaan. Putih sebagai warna yang

murni karena tidak menggunakan campuran apa pun yang memberi arti suci

dna bersih (Jones, 2015).

3. Makna Mitos

Kehidupan seorang muslim terkadang orang memiliki iman yang

lemah, sehingga melakukan pacaran dan kemaksiatan, ada pula iman yang
109

kuat dan membulatkan tekad untuk menikahi sesuai dengan ketentuan agama

yang pasti.

Gambar 3.18 Rasa Malu

1. Makna Denotasi

Objek yang dimaknai denotasi, “Malu itu ketika lebih mementingkan

keindahan suara tanpa memperdulikan benar salahnya tajwid”. Gambar

perempuan yang menggunakan jilbab dan cadar. Background warna putih dan

tulisan berwarna hitam diupload pada tanggal 16 Desember 2018 yang

digunakan pada postingan akun Motivasi Hijrah.

2. Makna Konotasi

Gambar 3.18 menggambarkan makna konotasi yaitu orang yang

mementingkan keindahan suaranya, padahal seorang muslimah seharusnya

malu terhadap bacaan Alqur’an, tajwid dan makhrajnya yang masih tidak

sesuai dengan kaidah hukum bacaanya. Malu diartikan beragam, seperti

emosi,pernyataan,atau kondisi yang alami emosi, pernyataan, atau kondisi

yang alami manusia akibat sebuah tindakan yang dilakukan sebelumnya, dan
110

kemudian ingin menutupinya (Mahmud Al-Mishri, 2007:176-203). Seorang

muslimah yang benar-benar ingin mencapai ridha Allah dalam setiap

hijrahnya, berusaha untuk mengutamakan bacaan ayat Alqur’an yang

dibacanya setiap hari ketimbang memperindah suaranya untuk menyanyikan

lagu-lagu yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Sebagaimana menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) bahwa lagu merupakan ragam suara

yang berirama (bercakap, bernyanyi, membaca, dsb): bacaanya lancar tetapi

kurang baik.

Gambar perempuan menggunakan jilbab dan bercadar (penutup

muka) melambangkan bahwa seorang muslimah sejati menutup auratnya

dengan sedemikian rupa agar tidak terlihat oleh lawan jenis yang bukan

mahramnya. Berpakaian syar’i merupakan cara untuk menjaukan dari

pandangan tidak baik dari seorang laki-laki yang bukan mahramnya.

Menggunakan penutup muka (cadar) sebagai proses mempertahankan

kesuciannya dengan menutup semua bagian yang harus ditutup, termasuk

menggunakan cadar. Seorang muslimah yang benar-benar ingin mencapai

ridha Allah dia pasti berusaha menutup bagian tubuhnya yang membuat orang

menggundah syahwatnya.

Sedangkan background warna putih pada postingan akun Motivasi

Hijrah sebagai warna yang murni dan tidak menggunakan campuran apa pun

mempunyai arti suci dan bersih, sehingga warna putih memberi kesan

kebebasan dan keterbukaan. Sedangkan warna hitam pada tulisan

melambangkan kenaggunan (Elegancee), kemakmuran (wealht) dan


111

kecanggihan (Sopiscated), serta menjadi warna yang independen dan penuh

misteri (Jones, 2015).

3. Makna Mitos

Menjalankan kehidupan terkadang menghalalkan segala cara untuk

memberi kesan baik selama di dunia, padahal amal yang diterima di akhirat

bukan yang dibangga-banggakan di dunia. Manusia yang mengagungkan

kepintaran di dunia, justru tidak memperdulikan akan kehidupan akhirat

setelahnya.

Gambar 3.19 Mendundukan Pandangan

1. Makna Denotasi

Gambar 3.19 dimaknai objek denotasi “Moment yang langka dan

indah yaitu ketika, ikhwan dan akhwat yang sama-sama menundukan

pandangan tanpa ada keraguan sedikitpun”. Gambar bunga berwarna merah

dan pink (merah muda) pada postingan, background warna biru yang

ditampilkan dalam postingan tanggal 17 Desember 2018.


112

2. Makna Konotasi

“Moment yang langka dan indah yaitu ketika, ikhwan dan akhwat

yang sama-sama menundukan pandangan tanpa ada keraguan sedikitpun”.

Perempuan dan laki-laki yang benar-benar ingin mencapai ridha Allah,

berusaha menundukan pandangannya agar tidak menambah maksiat.

Pandangan seorang laki-laki atau perempuan yang berlawanan jenis akan

menimbulkan dosa. “Orang islam sejati adalah orang yang tetangganya

merasa aman atas kejelekan ucapan dan perbuatannya. Sedangkan orang

yang berhijrah adalah orang yang menjauhkan diri dari Allah (HR.Bukhari).

Menundukan pandangan dari lawan jenis yang bukan mahramnya

merupakan cara Allah agar terhindar dari perbuatan maksiat. Keputusan Allah

merupakan hal terbaik bagi umat-Nya. Bersyukurlah karena Allah janjikan

seseorang yang lebih baik untuk menjadi seseorang yang halal untuk kita

(Ahmad Rifa’i Rif’an, 2015:25).

Gambar bunga yang berwarna merah dan pink (merah muda) pada

postingan mengambarkan keindahan seorang laki-laki dan perempuan yang

menundukan pandangannya antar lawan jenis untuk menghindari dosa.

Seorang laki-laki dan perempuan yang berusaha meninggalkan larangan

Allah walaupun hanya sedikit, tentu Allah akan memberikan ganjaran dan

kebaikan atas dirinya. Sedangkan background warna biru pada postingan


113

melambangkan rangsangan kemampuan berkomunikasi, ekspresi artistik dan

simbol kekuatan (Jones, 2015).

3. Makna Mitos

Ganjaran untuk laki-laki yang menundukan pandangan akan

mendapatkan perempuan yang baik dan bisa menundukan pandangan serta

berbuat kebaikan antar sesama.

Gambar 3.20 Pilihan Terbaik

1. Makna Denotasi

Gambar yang dimaknai objek denotasi “Maaf, aku tak memilihmu

sebab hati ini terlalu perasa untuk disakiti, menghadapi sifatmu yang mudah

untuk berpindah hati”. Gambar bunga yang dijadikan background dan tulisan

warna putih postingan akun Motivasi Hijrah yang di upload pada tanggal 25

Desember 2018.
114

2. Makna Konotasi

“Maaf, aku tak memilihmu sebab hati ini terlalu perasa untuk disakiti,

menghadapi sifatmu yang mudah untuk berpindah hati”. Kata maaf berarti

berusaha menolak dengan cara yang halus. Menggunakan bahasa halus dan

sopan untuk menolak seseorang yang tidak ada dalam pilihan. Memilih

pasangan merupakan memilih calon yang akan menjadi imam dalam

kehidupan masa mendatang. Pasangan yang memilki sifat yang berpindah-

pindah ke lain hati secara gampang, bukan pasangan yang baik untuk menjadi

calon imam. Menghadapi seorang yang mudah berpindah hati untuk

menolaknya menggunakan ungkapan penolakan dengan kata maaf.

“Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan

mengadakan baginya jalan keluar” (QS. At-Thalaq:2). Dari ayat itu

terbukalah kesadaran dalam jiwa, takwa adalah jalan keluar untuk segala jenis

persoalan hidup. Allah seakan hendak berkata kepada kita “Wahai hamba-

Ku jangan panik, jangan sedih, dan jangan lagi engkau menggelisahkan

berbagai masalah hidup yang menerpamu. Cukup taati perintah-Ku, jauhi

larangan-Ku, maka segala masalahmu akan terurai satu per satu” (Ahmad

Rifa’i Rif’an, 2015:63).

Gambar bunga yang menjadi background yaitu, bunga mawar warna

merah, pink dan bunga aster warna putih, kuning dan merah. Bunga mawar

putih melambangkan kesucian cinta sejati, namun ada pula yang beranggapan

bahwa warna putih pada bunga mawar melambangkan cinta antara sahabat
115

saja. Sebagian yang lain malah beranggapan bahwa bunga mawar yang

berwarna putih melambangkan perpisahan dan duka cita akan seseorang yang

sudah tiada.

Bunga mawar putih juga bisa mempunyai arti kebebasan dan

persahabatan. Mawar merah dinyatakan sebagai ekspresi cinta yang nyata.

Selain itu, mawar merah dapat mengekspresikan emosi perasaan yang

mendalam, baik cinta, keinginan atau kerinduan. Mawar merah

melambangkan rasa hormat, pengabdian atau kekaguman. Sedangkan mawar

berwarna pink (merah muda) cocok diberikan kepada orang yang mempunyai

sensitivitas tinggi dan mempunyai kelembutan.

Semua aster adalah simbol kesabaran dan keanggunan.

melambangkan kenangan manis atau berharap hal-hal berbeda ketika

ditempatkan di kuburan, tetapi melambangkan keanggunan dalam dekorasi

musim gugur Anda. Bunga calendula melambangkan kecemburuan,

kekejaman dan merepresentasikan rasa sakit dan perasaan tidak nyaman pada

saat sedih (https://id.m.wikipedia.org/wiki/Aster). Sedangkan tulisan warna

putih melambangkan kebebasan dan keterbukaan. Putih sebagai warna yang

murni dan tidak menggunakan campuran apa pun yang memberi arti suci dan

bersih (Jones, 2015).

3. Makna Mitos

Kata maaf terkadang sekedar menggugurkan penolakan secara

spontan namun lebih diperhalus. Bunga yang dijadikan background untuk


116

memperindah tulisan dan tidak mengandung arti yang mendalam hanya

sebatas keindahan.

4. Mua’malah

Mua’malah merupakan ketetapan Allah yang berhubungan langsung

dengan kehidupan sosial manusia. Seperti hukum waris, rumah tangga, jual beli,

musyawarah dan lainnya. Mua’malah sebagai bagian komunikasi dan interaksi

antar manusia dengan yang lain sebagi makhluk sosial dalam kerangka hablu min

al nas. Islam merupakan agama yang nekankan mu’amalah lebih besar porsinya

daripada urusan ibadah. Islam berusaha memperhatikan asfek sosial daripada

asfek kehidupan ritual (Munir dan Wahyu Ilahi, 2006: 27).

Postingan quote pesan dakwah dalam akun facebook Motivasi Hijrah yang

berkaitan tentang muamalah, terdapat postingan quote pesan dakwah yang

diunggah pada tanggal 16 Desember 2018.

Gambar 3.21 Bimbingan Seorang Suami


117

1. Makna Denotasi

Objek gambar 3.21 dimaknai sebagai denotasi “Yang aku inginkan

adalah bimbingan darimu, bukan hartamu”. Gambar seorang laki-laki dan

perempuan yang berpegangan tangan untuk melangkah bersama-sama. Warna

putih yang dijadikan background postingan akun Motivasi Hijrah yang di

upload pada tanggal 16 Desember 2018.

2. Makna Konotasi

“Yang aku inginkan adalah bimbingan darimu, bukan hartamu”.

Seorang wanita yang sudah menikah memerlukan bimbingan dari seorang

suami yang menjadi imam, istri yang menginginkan bimbingan dari

suaminya. Salah satu kewajiban suami adalah memberikan bimbingan agama

kepada istrinya, meluruskan dari penyimpangan dan mengenalkan kepada

kebenaran. Karena Allah telah berfirman: “Wahai orang-orang yang

beriman! peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan

bakarnya adalah manusia dan batu” (At-Tahrim:6 Terjemahan Mushaf

Aisyah, hal. 560 tahun 2010). Seseorang sebelum menjadi suami harus

membekali dirinya dengan keilmuan agama yang baik agar mampu

membimbing dan mengarahkan keluarganya kepada jalan yang baik

(https://suksesberislam.blogspot.com/2018/05/30-kewajiban-suami-

membimbing-istri.html?m=1).

Jika seorang suami memberikan harta untuk istrinya, hal itu hanya

sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari untuk keluarga. Keinginan istri


118

yang sholehah yaitu bimbingan dari suaminya yang benar-benar membuat

tersadar dan selalu taat pada apa yang di perintahkan oleh Allah untuk

beribadah dna mengambdi kepada seorang suami. Harta dijadikan sebagai

pelengkap dalam kehidupan, karena yang paling utama dalam hidup

seseorang adalah keimanan yang kuat kepada Sang Pencipta.

Gambar laki-laki yang memakai peci menandakan seorang laki-laki

yang beriman dan taat terhadap aturan dan perintah Allah, menggunakan

penutup kepala diartikan sebagai penghormatan dan kesopanan dalam agama

Islam. Sedangkan perempuan yang menggunakan jilbab yang rapi dan

menutup seluruh aurat yang tidak boleh dinampakan kepada masyarakat

banyak yang bukan mahramnya merpakan adab bagi seorang muslimah untuk

menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Background warna putih pada postingan melambangkan kesan

kebebasan dan keterbukaan. Putih sebagai warna yang murni karen atidak

mencampurkan apa pun memberi arti suci dan bersih (Jones, 2015).

3. Makna Mitos

Di dalam pernikahan terkadang seorang istri meminta harta yang

banyak untuk mencukupi dirinya dan kebutuhannya agar terlihat kaya dan

terhormat karena harta yang dimilikinya. Harta yang dihasilkan terkadang

dari cara mendaptkan dengan tidak halal.


119

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan fokus penelitian dan analisis data yang telah dilakukan

sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Makna denotasi postingan-postingan dalam akun facebook Motivasi

Hijrah yaitu kebanyakan pengambilan gambarnya dari sumber-sumber

yang di buat oleh orang lain. Namun, menyesuaikan dengan tema-tema

yang diangkat oleh akun facebook Motivasi Hijrah dengan mengungkap

makna yang sebenarnya sesuai dengan postingan yang menyuguhkan

ajakan untuk mengistiqamahkan proses perjalanan hijrah seseorang.

2. Makna konotasi postingan-postingan dalam akun Motivasi Hijrah yaitu

postingan tentang keutamaan seorang wanita yang berhijrah, beribadah

kepada Allah sejak dini, keutamaan shalat tahajud, memohon ampunan

perihal dosa-dosa, melakukan hijrah, ujian di dunia dan laki-laki yang siap

menjalakan ibadah (menikah), larangan membentak seorang perempuan,

larangan berbuat tabarruj, adab berdoa: larangan berdoa yang jelek-jelek

untuk seorang anak, larangan berpacaran, memilki rasa malu, adab

menundukan pandangan antar lawan jenis, dan memilih pasangan terbaik.

3. Makna mitos postingan-postingan dalam akun Motivasi Hijrah yaitu

tentang ujian untuk orang berhijrah, semakin kuat keimanan seseorang


120

makan akan semakin berat pula yang akan diberikan kepada orang tersebut

karena ganjarannya yaitu surga.

4.2 Saran

1. Untuk peneliti selanjutnya yang akan menggunakan media sosial sebagai

objek penelitian, diharapkan dapat mengkaji penelitian lebih dalam lagi

mengenai isi pesan dakwah di media sosial facebook dari berbagai aspek

yang dapat memberikan pengaruh lebih besar bagi kelangsungan dakwah.

2. Untuk pengelola akun Motivasi Hijrah konten dan gambar yang di posting

lebih variatif, gambar yang diambil dari sumber orang lain yang benar-

benar baik kualitasnya (tidak blur), membuat tim atau kontributor pembuat

quote agar lebih terorganisir secara baik saat memposting. Tingkatkan

kembali cara berdakwah melalui facebook gali pembahasan yang menarik

dari yang sebelumnya dengan tanpa melepas nilai-nilai dakwahnya.

3. Untuk para aktivis dakwah agar dapat mengoptimalkan media sosial

sebagai proses penyampaian dakwah secara lebih menyeluruh, agar proses

penyebaran ajaran Islam dapat tersebar dari berbagai sisi. Proses dakwah

yang diterima oleh masyarakat lebih mudah mendapatkan ajaran yang

bersifat praktis, tidak hanya melalui pengajian yang dilaksanakan di

masjid.
121

DAFTAR PUSTAKA

Achsinul, dkk. 2010. Media Dengarkan Aku. Malang: Mata Padi Pressindo

Aliyudin. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Dakwah. Bandung: Widya Padjadjaran.

Amin, Masyur. 1997. Dakwah Islam dan Pesan Moral. Yogyakarta: Al Amin

Press.

Barthes, Roland. 1964. Elements of Semiology. Farrar, Straus and Giroux.

Cangara, Hafied. 2014. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo

Persada.

Darajat, Zakiah. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Faizah dan Lalu Muchsin Effendi. 2006. Psikologi Dakwah. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group.

Gulen, Muhammad Fethullah. 2014. Tasawuf Untuk Kita Semua. Jakarta:

Republika Penerbit.

Hafidz, Abdullah Cholis dkk. 2006. Dakwah Transformatif. Jakarta: PP

LAKPESDAM NU.

Ilahi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Iriantara, Yosal. 2005. Media Relations Konsep, Pendekatan dan Praktik.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media.


122

Kafi, Jamaludin. 1997. Psikologi Dakwah. Surabaya: Indah.

Kurniawan. 2001. Seismologi Roland Barthes. Magelang: IndonesiaTERA.

Kusnawan, Aep et.al. Komunikasi Penyiaran Islam Mengembangkan Tabligh

melalui Mimbar Media Cetak Radio Televisi Film dan Media Digital.

Bandung: Benang Merah Press.

Kusnawan, Aep. 2016. Teknik Menulis naskah Dakwah. Bandung: Simbiosa

Rekatama Media.

Moleong, J Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Morissan.2013. Teori Komunikasi. Bogor: Penerbit Ghallia Indonesia.

Muhyiddin, Asep. 2002. Dakwah Dalam Persfektif Al-Qur’an Studi Kritis atas

Visi Misi dan Wawasan. Bandung: CP Pustaka Setia.

Mulyana, Deddy. 2014. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Munir dan Wahyu Ilahi. 2006. Menejemen Dakwah. Jakarta: Prenadamedia Grou

Nata, Abuddin. 2014. Akhlak Tasawuf dan Karakter Mulia. Jakarta: PT

Rajagrafindo Persada.

Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial Perpektif Komunikasi, Budaya dan

Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.


123

Ratih, Rina. 2016. Teori dan Aplikasi Semiotik Michael Riffaterre. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Rif’an, Ahmad Rifa’i. 2015. Ya Allah Dia Bukan Jodohku Ketika Mencintai Tak

Bisa Memiliki. Bandung: Mizania.

Rojaya. 2016. Studi Kitab dan Amaliah Tasawuf. Tasikmalaya: Penerbit Latifah.

Sadiah, Dewi. 2015. Metode Penelitian Dakwah Pendekatan. Bandung:

Rosdakarya.

Saefullah, Chatib. 2018. Kompilasi Hadis Dakwah. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Safei, Ahmad Agus. 2017. Sosiologi Islam Transformasi Sosial Berbasis Tauhid.

Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Saputra, Wahidin. 2012. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta. PT Rajagrafindo

Persada.

Sears, David O, dkk. Psikologi Sosial. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sukayat, Tata. 2009. Quantum Dakwah. Jakarta :PT Rineka Cipta.

Sobur, Alex. 2003. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sobur, Alex. 2001. Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Menganalisis

Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sobur, Alex. 2014. Ensiklopedia Komuniksi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


124

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Syafe’i, Rachmat. 2000. Al-Hadis (Aqidah, Akhlak, Sosial dan Hukum). Bandung:

CV Pustaka Setia.

Syamsuddini, dkk. 2004. Dakwah Kekinian tentang Masyarakat, Budaya Pop,

Etnik dan Teknologi. Bandung

Syukir, Asmuni. 1983. Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya. Al-Iklas.

Syuqqah, Abu. 1993. Jati Diri Wanita Menurut Al-Qur’an dan Hadis. Bandung:

Penerbit Al-Bayan

Syamsuddin. 2016. Sejarah Dakwah. Bandung: Simbiosa Rektama Media.

Tajiri, Hajir. 2015. Etika dan Estetika Dakwah Persfektif Teologis, Filososfis, dan

Praktis. Bandung: Simbiosa Rektama Media.

Tabroni, Roni. 2012. Komunikasi Politik Pada Era Multimedia. Bandung:

Simbiosa Rekatama Media.

Tjandra, Happy S. 2011. Sang Waktu. Jakarta: Gradien Mediatama.

Vera, Nawiroh. 2014. Smiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor: Penerbit Ghalia

Indonesia. Jones, C.S. 2015, Anythink But Neutral: Using Color to

Create Emosional Image. Website photografi.tutplus.com

Essay, UK. 2015. How to Color Affects Mood and Emotion Film Studies Essay.

Nottingham Inggris. Website:ukessays.com


125

Artikel Jurnal

Hayadin. 2016. Kajian terhadap Eksistensi Situs Facebook untuk Kepentingan

Pelajar Indonesia, Vol. 16 No. 9 Oktober 2010.

Hidayatullah, Syarif. et.al. 2018. Perilaku Generasi Milenial Dalam

Menggunakan Aplikasi Go-Food, Vol. 6 No. 2. 2018.

Rawung, Lidya Ivana. 2013. Anlisis Semiotika pada Film Laskar Pelangi, Vol. I,

No.I. 2013.

Sabani, Noveliyati. 2018. Generasi Milenial dan Absurditas Debat Kusir Virtual,

Vol. 48 No. 1. 2018.

Sumber Elektronik

Pengertian Facebook, diakses pada tanggal 29 Januari 2019, dari

https://id.m.wikipedia.org/wiki/facebook.

Pengertian Facebook, diakses pada tanggal 29 Januari 2019, dari

https://pengertiandefinisi.com/pengertian-facebook-dan-sejarah-

pendirian-facebook/.

Pengertian Milenial, diakses pada tanggal 27 Februari 2019, dari


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Milenial.

Sejarah Facebook, diakses pada tanggal 10 Februari 2019, dari


https://id.m.wikipedia.org/wiki/facebook
126

Anda mungkin juga menyukai