ABSTRAK
Alfian, 2021.Peran Guru Sebagai Fasilitator Dan Motivator Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas XI IPS 4 SMAN 6 Bone Skripsi. Program Studi Pendidikan Sosiologi,
Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Makassar (dibimbing oleh ZainalArifin
dan M. Ridwan Said Ahmad).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) Peran guru sebagai fasilitator dan motivator
dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 4 SMAN 6 Bone, dan
2)Kendala/penghambat guru sebagai fasilitator dan motivator dalam meningkatkan hasil
belajar siswa kelas XI IPS 4 SMAN 6 Bone. Jenis penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskriptif Jumlah informan pada penelitian ini sebanyak 6
orang yang ditentukan melalui teknik purposive sampling dengan kriteria informan guru
yang aktif mengajar, guru yang mengajar di kelas XI IPS 4 SMAN 6 Bone. Teknik
pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.Teknik pengabsahan data
menggunakan member check.Teknik analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data,
penarikan kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Peran guru sebagai fasilitator dan motivator
dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS 4 SMAN 6 Bone yaitu: Fasilitator: (a)
guru sebagai demonstrator (b) sebagai mitra dalam belajar. (c) guru sebagai mediator. (d)
guru sebagai fasilitator. (e) guru sebagai kreator. (f).penggunaan media pembelajaran (g)
guru sebagai pengelola pembelajaran. Motivator: a. Memperjelastujuan yang ingindicapai b.
Menggunakanvariasimetode yang menarik. c. Memberikan pujian kepada siswa.2)
Penghambat guru sebagai fasilitator dan motivator yaitu: fasilitator: a. Media belajar. b.
Sumberbelajar. Motivator:(a) guru sebagai evaluator, (b) keterampilan dan karaktersiswa,
dan(c) penggunaan model pembelajaran.
This research aims to determine 1) the role of teachers as facilitators and motivators in
improving student learning outcomes in class XI IPS 4 SMAN 6 Bone, and 2)
Obstacles/barriers to teachers as facilitator and motivators in improving student learning
outcomes in class XI IPS 4 SMAN 6 Bone. This type of research is qualitative research with
descriptive approach.Number of informants in this reaserch were 6 people who were
determined through purposive sampling technique with the criteria of teachers informants
who taught in class XI IPS 4 SMAN 6 Bone. The data collection techniques used were
observation, interviews, and documentation. Data validation technique using member check.
Data analysis techniques by mean of data reduction, data presentation, conclusion drawing
The results of this research indicate that 1) the teacher’s role as a facilitator and motivators
in improving student learning outcomes in class XI IPS 4 SMAN 6 Bone are: Facilitator: (a)
teacher as demonstrator (b) as a partner in learning. (c) teacher as mediator. (d) teacher as
facilitator. (e) teacher as creator. (f).the use of learning media (g) teacher as learning
manager. Motivators: a. clarify learning objectives b. using a variety of interesting methods
c. give praise to students. 2) inhibiting teachers as facilitator and motivators, namely:
Facilitator: a. learning media b. learning resources. Motivators: (a) teacher as evaluators, (b)
the skill and character of students, and (c) the use of learning models.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu proses untuk berubah menuju yang lebih baik. Sebagai
suatu proses, maka akan melibatkan dan mengikutsertakan berbagai macam komponen dalam
rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Pendidikan dipandang sebagai upaya terencana
dalam mengembangkan pengetehuan, keterampilan dan sekaligus mengembangkan
kepribadian peserta didik. Pendidikan adalah tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak,
dengan maksud pendidika menuntut segala kekuatan kodrat yang ada pada anak, agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Keberhasilan pembangunan nasional akan ditentukan
oleh keberhasilan guru dalam mengelolah pendidikan. Pada hakikatnya, penyelenggaraan dan
keberhasilan proses pendidikan pada semua jenjang pendidikan ditentukan oleh faktor guru,
disamping perlunya unsur-unsur penunjanglainnya.
Sanjaya (2013, h. 54) menyatakan bahwa Guru merupakan “salah satu komponen
pendidikan yang sangat penting dalam proses pembelajaran serta turut menentukan
keberhasilan pendidikan”. Guru adalah sumber belajar yang terpenting, dan guru merupakan
orang yang bertanggung jawab dalam pembelajaran. Guru mempunyai tugas untuk
mendorong, membimbing dan memberi fasilitas bagi murid untuk mencapai tujuan. Fungsi
dan peran guru harus dapat ditingkatkan mengingat fungsi dan peranan tersebut berpengaruh
terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, seorang guru harus membekali
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif
Jumlah informan pada penelitian ini sebanyak 6 orang yang ditentukan melalui teknik
purposive sampling dengan kriteria informan guru yang aktif mengajar, guru yang mengajar
di kelas XI IPS 4 SMAN 6 Bone. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan
dokumentasi.Teknik pengabsahan data menggunakan member check.Teknik analisis data
dengan cara reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan
Guru adalah pemeran utama dalam proses pembelajaran, yang membentuk sumber
daya manusia yang berkualitas dan pribadi yang berkualitas dan pribadi yang berpengaruh
besar dalam proses pembelajaran. oleh karena itu, guru harus memiliki wawasan yang luas
dan mempunyai wibawa, dalam proses pembelajaran tentunya peran guru didukung dengan
adanya kemampuan guru dalam menguasai materi. Tidak hanya menguasai materi saja guru
juga harus memberikan contoh-contoh yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Hal
inilah yang mendorong guru harus terus belajar dan belajar tanpa memandang usia. Guru
sendiri adalah insan pembelajar, yang selain mengajar secara wajar juga terus belajar,
membaca, menulis, serta menghasilkan bahan-bahan ajar dan karya-karya ilmiah yang
relevan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa guru SMAN 6
Bone menjalankan peran sebagai pendidik, pembimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik khusunya pada peran sebagai fasilitator dan motivator. Hal ini
terkait dengan dengan temuan penulis di lapangan yang diungkapkan oleh beberapa informan
mengenai peran yang dilakukan dalam menjalankan peran fasilitator dan motivator pada
siswa. Para informan menganggap dengan memberikan pelatihan dan bimbingan pada siswa
Dalam menjalankan peran guru sebagai motivator dalam pelaksanaanya tentu terdapat
berbagai kendala atau hambatan yang dihadapi oleh guru dalam menanamkan atau
mengembangkan peran sebagai motivator. Belajar pada dasarnya merupakan suatu proses
perubahan tingkah laku yang terjadi dari adanya interaksi guru dengan siswa dan
lingkunganya.
Motivasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.Faktor-faktor yang
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara umum terbagi atas dua, yaitu internal atau
faktor yang berasal dari dalam dan faktor eksternal atau faktor yang berasal dari
dalam/pengaruh dari luar.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dilapangan, ditemukan beberapa hal yang
menjadi kendala atau hambatan guru dalam menjalankan peran sebagai motivator kepada
siswa.Soewarno (2016, h. 30) menjelaskan bahwa “kendala adalah suatu kondisi dimana
gejala atau hambatan dan kesulitan menjadi penghalang tercapainya suatu keinginan”.
Hambatan dari penelitian ini mempunyai kesamaan dengan penelitian terdahulu
Agustina (2017, h. 89) mengatakan hambatan yang dihadapi guru yaitu “guru dalam
menerapkan teori guru sebagai fasilitator masih kurang, minimnya fasilitator, wawasan guru
sebagai fasilitator masih kurang, kebiasaan lama guru dalam mengajar terlalu mempengaruhi
gaya guru sebagai fasilitator dikelas”.Kemudian hambatan dari penelitianElvirawaty (2014, h.
68) mengatakan bahwa “kendala yang dialami guru dalam proses pembelajaran yaitu “faktor
internal dan faktor eksternal dalam diri siswa. Faktor internal dalam penelitian ini adalah
tingkat pemahaman siswa yang berbeda-beda.Sedangkan faktor eksternal adalah dari
orangtua dan lingkungan pergaulan dan masyarakat di sekitar siswa”.
Kendala atau hambatan yang yakni pada penggunaan media pembelajaran.guru
menggunakan media pembelajaran tertentu pada saat mengajar. Penggunaan media yang
digunakan disesuaikan dengan kebutuhan mengajar. Guru memanfaatkan media-media
teknologi yang ada untuk membantu mereka dalam menjalankan peran mereka sebagai guru.
namun dalam menggunakan media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran guru
menemukan kendala. Kendala yang dihadapi oleh guru yakni kurangnya keterampilan siswa
dan kurangnya pemahaman dalam belajar.
Hal ini menjadi kendala dalam kegiatan pembelajaran sehingga guru memerlukan
waktu lebih banyak untuk mengajar siswa dalam mengembangkan keterampilanya dalam
penggunaan media belajar.Hasil penelitian ini sejalan dengan kendala yang disebutkan
olehRidhowati dalam Komalasari (2010, h. 248) mengatakan bahwa “penggunaan media
pembelajaran merupakan salah satu kendala bagi guru dalam menjalankan peranya.Kendala
ini membuat guru membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembangkan keterampilan
siswa dalam menggunakan media pembelajaran”.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Ria. 2017. “Peran Guru Sebagai Fasilitator Dalam Proses Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 1 Wonosobo Kabupaten Tanggamus”.
Skripsi S1. FTDK. MPI. UIN Raden Intan. Lampung.
Gunawan, Imam. 2015. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Hamzah B. Uno. dan Lamatenggo Nina. 2018. Tugas Guru Dalam Pembelajaran: Aspek
yang Memengaruhi. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mulyasa, E. 2013. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Ritzer, George. 2014. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenada Media Group.
Sanjaya, Wina. 2016. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.