Anda di halaman 1dari 7

The Lamp

Perkenalkan namaku Steven Bread, aku


adalah seorang siswa di asrama Bullworth
Academy. Kehidupan ku sangat biasa-biasa
saja, bahkan kurang dari itu. Aku gagal dalam
segala hal, pendidikan, keahlian dan kekuatan.
Aku suka bermain basket dan ingin sukses
dalam permainan tersebut. Namun...kenyataan
nya sungguh pahit, aku bahkan ditolak oleh
group basket terbawah di asrama ku.

Suatu hari aku menjalani hari ku yang normal.


Sebenarnya buruk, namun itu sudah terjadi
setiap hari. Sesampai aku terbiasa akan hal itu.
Aku duduk di taman, sembari melihat seorang
gadis cantik. Dialah orang yang ku suka. Namun
apa daya, aku tidak bisa apa-apa untuk
mendekatinya. Bahkan dia berada di dekat laki-
laki lain saat ini.

DUAARRR.......!! Tiba-tiba bola basket


menghantam kepalaku dengan keras. Aku
terjatuh dan pingsan. Orang-orang berkumpul
menghampiriku. Aku merasa sudah melupakan
segalanya saat itu. Aku tak sadarkan diri selama
dua hari. Aku membuka mata dan bangun di
sebuah rumah sakit. Hmmm.... sepertinya aku
merasakan suatu yang aneh, entahlah!
lupakan!!

Aku mendapat pesan dari seseorang melalui


handphone ku. Tidak, itu pesan dari pelatih
Clube basket ternama di asrama ku. Dan dia?
Mengajakku untuk bergabung? Ini sangat aneh
mengingat aku adalah siswa tidak berpotensi.
Mungkin sebenarnya aku memiliki bakat yang
aku sendiri tidak Mengetahuinya. Aku bergegas
pergi ke asrama ku. Di Sana aku berusaha untuk
bersikap normal, namun entah kenapa orang-
orang menatap ku. Seakan mereka semua
peduli dengan ku.

" Steve... Kamu baik baik saja? "


Tunggu, suara ini? Suara gadis yang ku sukai.
" Steve kau sudah sembuh yaa, bagaimana
kabarmu sekarang. Semoga baik baik saja. Kau
tau, ketika tertidur lama aku sangat
menghawatirkan mu"
" Hah?? Apa yang kau katakan. Kau
menghawatirkan ku? Mengapa? "
" Mengapa katamu?? Kau sudah lama
menghilang! Jelas aku merasa khawatir. "

Apa apaan ini? Semuanya berjalan seakan


akan akulah karakter utama nya sekarang. Aku
sangat bingung. Mengapa semuanya berjalan
dengan baik? Entah mengapa insiden itu
membuat hidupku jauh berbeda. Aku menjadi
seseorang yang bisa segalanya. Semua orang
mengidolakan ku. Aku berhasil meraih segala
mimpi yang aku pikir hanya bisa mewujudkan
nya ketika tidur. Bahkan seorang gadis yang aku
idamkan, sekarang berada di sisiku.

Sekarang umur ku 50 tahun, aku mengalami


masa masa hidup yang sangat bahagia. Berhasil
menikahi gadis yang aku sukai dan memiliki 3
anak. Semuanya sangat indah. Aku menjadi
investor untuk Clube basket ternama di asrama
ku dulu. Aku berhasil meraih titik tertinggi
dalam hidupku. Sekarang aku bisa benar benar
bersantai. Duduk di atas sofa yang lembut,
menikmati tayangan televisi bersama cucu kecil
ku.

Aku benar-benar bahagia, berkumpul bersama


keluarga ku, menjalani cerita yang bahagia.
Namun..... Lampu? Lampu ituu!! Entah
mengapa lampu itu terlihat aneh bagiku. Aku
menatap nya. Aku tidak bisa berpaling dari nya.
Aku terus melihat lampu itu dengan cermat.
Berusaha untuk mencari titik aneh dari lampu
tersebut. Kenapa dengan lampu tersebut. Dan
mengapa harus lampu.
Tunggu........ tidakkk lampu itu. Lampu itu
tidak nyata. Meja itu tidak nyata TV itu tidak
nyata, cucu cucuku, anak ku, dan istriku tidak
nyata. Keluarga ku tidak nyata. Seluruh hartaku
tidak nyata, semuanya tidak nyata. Aku terus
mengucapkan kata itu. Cahaya dari lampu itu
semakin dan makin terang. Semua sisi dan
sudut menjadi putih. Aku tidak bisa melihat apa
apa. Aku berusaha membuka mata. Terlihat
cahaya terang dari lampu. Lampu apa itu?
Tenyata itu lampu dari rumah sakit. Apa?
Rumah sakit? Mengapa aku ada di rumah sakit?
Aku sangat bingung. Kenapa semuanya seakan
normal sekarang. Aku merasa semakin muda.
Tidak, aku tidak semakin muda, ini diriku yang
sebenarnya. Semua yang aku alami? Hanya
mimpi? Istri dan anak ku hanya cerita yang aku
jalani ketika sedang jatuh pingsan. 34 tahun
menyenangkan yang aku alami, semua itu,
TIDAK NYATA.

Anda mungkin juga menyukai