Anda di halaman 1dari 50

Fase D

AKU SIAP MENJADI


REMAJA
Deskripsi
Tujuan
Relevansi Projek

Deskripsi

Pelajar Indonesia tidak hanya dituntut baik dalam kegiatan intrakurikuler dan
ekstrakurikuler, tetapi seiring dengan perjalanan pendidikannya, peserta didik juga
diharapkan dapat membangun karakter dan mengembangkan nilai-nilai Pancasila,
serta mengintegrasikannya dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan.
Tema yang diangkat dalam projek ini merupakan satu dari tujuh tema yang dirumuskan
dalam Naskah Profil Pelajar Pancasila yaitu “Bangunlah Jiwa dan Raganya” dengan
topik “Aku Siap Menjadi Remaja”. Projek ini berfokus pada 3 dimensi, yaitu
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri,
dan kreatif.
Selama kegiatan projek ini peserta didik melakukan penelitian dan mendiskusikan
masalah-masalah tentang kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan (bullying),
bentuk kenakalan remaja lainnya yang sering ditemukan di lingkungan sekitar,
serta berusaha mencari jalan keluarnya .

Tujuan

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila tema Bangunlah jiwa dan


raganya dengan topik "Aku Siap Menjadi Remaja" bertujuan mendidik peserta didik
agar mengerti, mencintai dirinya sendiri, dan memahami emosi yang dirasakan dan
peduli terhadap orang lain. Peserta didik juga diharapkan dapat mencari berbagai kegiatan
lain yang dapat membantu mereka dalam menjaga kesejahteraan dirinya serta mengajak
orang lain untuk menyadari dan menjaga kesehatan mental mereka.
Relev ansi P rojek

Kesejahteraan diri peserta didik merupakan suatu keadaan ketika peserta


didik dalam kondisi mood positif, memiliki sifat, ketahanan, kepuasan diri
yang kuat, merasa aman di sekolah, dan mempunyai kesehatan mental yang
baik. Kesejahteraan peserta didik merupakan salah satu faktor yang
memengaruhi hasil pembelajaran dan perkembangan di sekolah. Maraknya
stres, perundungan, pelecehan seksual, dan hal-hal yang mengakibatkan penurunan
karakter positif di kalangan remaja harus dipertanyakan. Apakah hal tersebut
akibat kesalahan mereka, lingkungan sekitar, atau kesejahteraan diri tidak
diajarkan di sekolah? Sekolah sebagai institusi pendidikan sebaiknya
meperhatikan dan menjaga peserta didik agar terhindar dari tingkah laku negatif
tersebut.

Mengenalkan dan mengajarkan hal-hal positif membantu peserta didik


dalam menghadapi tantangan yang ada. Selain itu, memberikan pemahaman
mengenai kesehatan mental, emosi yang dirasakan, dan cara menanggulangi
emosi yang baik dapat menghasilkan respons yang positif pada hasil
pembelajaran peserta didik. Penguatan mental dan karakter adalah modal
yang dapat diajarkan kepada peserta didik agar mereka kuat menghadapi
tekanan mental di kemudian hari.
Waktu Alur Modul Projek Penguatan
115 JP Pelajar Pancasila

Tahap Pengenalan (20 JP)

Aktivitas 1 (10 JP) Aktivitas 2 (5 JP) Aktivitas 3 (5 JP)

Dunia Remaja Ciri-ciri Remaja Problematika Remaja

Tahap Kontekstualisasi (40JP)

Aktivitas 4 (10 JP) Aktivitas 5 (20 JP) Aktivitas 6 (10 JP)

Eksplorasi Permasalahan Remaja


Menjadi Remaja Hebat Aku Remaja yang Peduli
di Sekolah

Tahap Aksi (50 JP)

Aktivitas 7 (10 JP) Aktivitas 8 (10 JP) Aktivitas 9 (20 JP) Aktivitas 10 (10 JP)

Merancang Komponen Sosialisasi/


Fokus Masalah Solusi Terbaik Kami
Kampanya Kampanye

Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut (5JP)

Aktivitas 11 (3 JP) Aktivitas 12 (2 JP)

Dampak Aksi Nyata Apa yang Harus


Diperbaiki?
Dimensi, Eleman, Subelemen
Profil Pelajar Pancasila

Dimensi Profil Tingkat pencapaian


Elemen Aktivitas
Pelajar Subelemen diakhir Fase D (SMP)
Pancasila
Beriman, Akhlak Merawat diri Mengidentifikasi pentingnya 1,2
bertakwa pribadi secara fisik, menjaga keseimbangan
kepada Tuhan mental, dan kesehatan jasmani, mental, dan
Yang Maha Esa, spiritual rohani serta berupaya
dan berakhlak menyeimbangkan aktivitas
fisik, sosial, dan ibadah
mulia
Akhlak Berempati Memahami perasaan dan
2, 3, 6, 7,
kepada kepada orang sudut pandang orang dan atau
8,
manusia lain kelompok lain yang tidak
9, 10
pernah dikenalnya

Regulasi Mengembang Berkomitmen dan menjaga 4, 5, 6, 7,


Mandiri diri kan konsistensi pencapaian 8,11, 12
pengendalian tujuan yang telah
dan disiplin diri direncanakannya untuk
mencapai tujuan belajar dan
pengembangan diri yang
diharapkannya

6, 7, 8, 9,
Kreatif Memiliki keluwesan berfikir Menghasilkan solusi 10
dalam mencari alternatif alternatif dengan
mengadaptasi berbagai
gagasan dan umpan balik
untuk menghadapi situasi
dan permasalahan
Matriks
Capaian pada Tiap Aktivitas
Projek

No Kegiatan Judul Aktivitas Penjelasan Tujuan


1. Aktivitas 1 Dunia Remaja Tahap ini berisi aktivitasMemahamkan kepada
pengenalan terkait remaja peserta didik apa itu
secara umum remaja, apa saja
problematika yang
berkaitan dengan
peserta didik usia
remaja serta
pentingnya menjaga
keseimbangan
kesehatan jasmani,
mental, dan rohani di
usia remaja
2. Aktivitas 2 Ciri-ciri Remaja Pada tahap ini diuraikan Mengidentifikasi ciri-
ciri-ciri remaja secara ciri remaja dan
umum, dan perubahan pada membedakan dengan
diri remaja periode sebelum dan
sesudahnya

3. Aktivitas 3 Problematika
Pada tahap ini peserta Mengidentifikasi
Remaja
didik dikenalkan jenis-jenis
mengenai berbagai problematika yang
problematika yang sering terjadi pada
dihadapi remaja usia remaja
secaraumum

4. Aktivitas 4 Menjadi remaja


Pada tahap ini peserta Mengeksplorasi
Hebat
didik mulai pemahaman peserta
mengeksplorasi didik terkait remaja
pemahaman mereka dan permasalahan
terkait remaja dan yang sering timbul
problematika yang pada usia remaja
dialami dari
narasumber
5. Kegiatan 5
Eksplorasi Pada tahap ini peserta Peserta didik mampu
Permasalahan didik melakukan mengekplorasi
Remaja di kegiatan eksplorasi permasalahan remaja
Sekolah dengan mengamati hal- dilingkungan sekolah
hal yang ada di
lingkungan sekolah
dengan berbagai
metode wawancara,
observasi, atau studi
kasus ke BK.
No Kegiatan Judul Aktivitas Penjelasan Tujuan
6. Aktivitas 6 Aku Remaja
Pada tahap ini melakukan Peserta didik
yang Peduli
kegiatan wawancara mampu
untuk menjawab mengidentifikasi
permasalahan yang problematika yang
dihadapi dan ditemui ada di sekolah dan
menemukan solusi
dari permasalahan
yang dihadapi
7.
Aktivitas 7 Fokus Masalah Pada tahap ini kepada Peserta didik
peserta didik membahas secara
disampaikan salah satu lebih jauh mengenai
kasus kecanduan gawai masalah kecanduan
yang marak terjadi akhir- gawai yang akhir-
akhir ini akhir ini semakin
memprihatinkan
8.
Aktivitas 8 Pada tahap ini peserta Peserta didik mampu
Solusi Terbaik
didik bekerja secara menuangkan solusi
Kami
berkelompok untuk terbaik menurut
mendiskusikan solusi mereka untuk
mengatasi kecanduan mengatasi
gawai dan memberikan problematika remaja
argumennya yang ditemui
9. Merancang
Ktivitas Persiapan Pada tahap ini peserta Peserta didik dapat
9 Kampanye didik bekerja dalam menyampaikan
kelompok untuk gagasan terkait
merancang ide kampanye rencana kampanye

10. Aktivitas Kampanye


Pada tahap ini peserta Peserta didik dapat
10
didik bekerja dalam menyampaikan ide
kelompok untuk dan gagasan melalui
menyampaikan ide dan berbagai media
gagasan untuk mencegah sesuai kreativitas
terjadinya problematika masing-masing
remaja.
11. Refleksi
Aktivitas 11 Pada tahap ini peserta Peserta didik dapat
didik melakukan refleksi merefleksikan diri
dengan menjawab sendiri dan
pertanyaan dan mengetahui hal yang
penyataan yang disiapkan baik dan benar untuk
oleh fasilitator dilakukan
No Kegiatan Judul Aktivitas Penjelasan Tujuan
12. Aktivitas
Tindak Lanjut Pada tahap ini peserta Peserta didik dapat
12
didik melakukan rindak mengevaluasi diri
lanjut terhadap kegiatan sendiri dan
yang sudah dilakukan mengetahui
dengan menjawab kekurangan dari apa
pertanyaan pemandu yang yang sudah
disiapkan fasilitator dilakukan
Tahap
Pengenalan
10 JP (10 x 40 Menit)
Aktivitas
1 Dunia Remaja

Tujuan: Peserta didik mampu mengidentifikasi pentingnya menjaga


keseimbangan kesehatan jasmani, mental, dan rohani di usia
remaja

Rencana Kegiatan
Persiapan

1. Fasilitator mencari literatur yang bisa mendukung


pencapaian tujuan pemahaman terkait remaja
kepada peserta didik
2. Fasilitator menghubungi narasumber yang akan
menyampaikan materi terkait remaja secara umum
bisa dari puskemas, orang tua peserta didik,
kepolisian, dan atau mitra sekolah lainnya.

Pelaksanaan

1. Peserta didik mempelajari materi tentang remaja secara umum, bisa


dengan menyimak materi yang disampaikan narasumber, membaca
literatur yang sudah disediakan, menonton youtube dan atau membaca
buku yang sesuai dengan tema yang dibahas.
2. Peserta didik mengidentifikasi permasalahan yang dialami remaja
dari materi yang didapatkan.
3. Peserta didik bersama fasilitator melakukan tanya jawab untuk
menggali pemahaman mereka tentang remaja.
4. Fasilitator memberikan umpan balik dan penguatan.
Materi

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak menjadi dewasa. Pada
masa ini pertumbuhan fisik, mental, dan emosional berubah sangat cepat. Pada
saat proses pematangan fisik, terjadilah perubahan komposisi tubuh baik tinggi
badan maupun berat badan yang akan memengaruhi status kesehatan dan gizi
seseorang. Makanan dengan gizi seimbang dan pola makan sehat sangat
penting pada periode ini untuk membantu tumbuh dan berkembang dengan baik
(Kemdikbud.2019).
Masa remaja berada pada batas peralihan kehidupan anak dan dewasa.
Tubuhnya tampak sudah “dewasa”, akan tetapi bila diperlakukan seperti
orang dewasa remaja gagal menunjukan kedewasaannya. Pengalamannya
mengenai alam dewasa masih belum banyak karena ia sering terlihat pada
remaja adanya kegelisahan, pertentangan, kebingungan, dan konflik pada
diri sendiri. Bagaimana remaja memandang peristiwa yang dialami akan
menentukan perilakunya dalam menghadapi peristiwa-peristiwa tersebut.
Usia SMP merupakan suatu fase memasuki usia remaja. Umumnya murid
SMP mulai mencari jati diri, mereka sudah cenderung lebih banyak
menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman, maka pengaruh teman-
teman sebaya akan mulai terlihat pada sikap, pembicaraan, minat,
penampilan, dan perilaku lebih besar dari pada pengaruh keluarga. Pada
masa ini anak akan selalu mencari teman yang sesuai dan sepemikiran
dengannya sehingga sangat mungkin untuk membentuk suatu geng atau
akan berprilaku menyimpang apabila tidak didampingi dan diarahkan.
Di sinilah pentingnya peranan orang tua dan sekolah untuk mengarahkan
mereka agar siap menjadi remaja.

Untuk literatur lebih lengkap bisa diakses pada link berikut:


https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1uBxyy3wBWhk1xJ3VrmsVtVz3IVn-tR1A
Rubrik Penilaian Pencapaian
Dimensi pada Aktivitas 1

Nama :

Kelas :

Catatan Fasilitator
Pernyataan Dimensi
MB SDB BSH SB

Peserta didik mampu Beriman dan


mengidentifikasi bertakwa kepada
pentingnya menjaga Tuhan yang Maha Esa
keseimbangan dan berakhlak mulia
kesehatan jasmani,
mental, dan rohani di
usia remaja

KETERANGAN

MB Peserta didik mampu menerangkan konsep remaja menggunakan


1 kalimat dengan benar

SDB Peserta didik mampu menerangkan konsep remaja menggunakan 2


kalimat dengan benar

BSH Peserta didik mampu menerangkan konsep remaja dengan benar


menggunakan 3 kalimat beserta contohnya

SB Peserta didik mampu menerangkan konsep remaja dengan benar


lebih dari 4 kalimat beserta contohnya

Format daftar nilai bisa di downlod melalui link berikut

https://bit.ly/formprogrestiapaktivitas
5 JP (5 X 40 Menit)
Aktivitas
2 Ciri-ciri Remaja

Tujuan: Peserta didik mampu mengidentifikasi pentingnya menjaga


keseimbangan kesehatan jasmani, mental, dan rohani di usia remaja

Persiapan
Rencana Kegiatan Fasilitator mencari literatur yang bisa
mendukung pencapaian tujuan
pemahaman kepada peserta didik terkait
ciri-ciri remaja

Pelaksanaan

1. Peserta didik mendapatkan materi dari fasilitator terkait ciri-ciri remaja,


bisa dengan membaca literatur yang sudah disediakan, menonton youtube
dan atau membaca buku yang sesuai dengan tema yang dibahas.
2. Peserta didik membaca materi yang sudah disediakan oleh fasiliator dan
mencari literatur tambahan.
3. Fasilitator melaksanakan asesmen formatif melalui observasi.
4. Fasilitator memberikan umpan balik berdasarkan hasil asesmen formatif.

Materi

Sela rentang kehidupan masa remajamempunyai ciri-ciri


tertentu yang membedakannya dengan periode
sebelumnya maupun sesudahnya. Masa remaja ini selalu
sulit bagi dirinya maupun orang tuanya
Ciri-Ciri Remaja

• Tidak stabil keadaannya dan lebih emosional


• Mulai tertarik pada lawan jenis
• Munculnya rasa kurang percaya diri
• Suka berkhayal dan menyendiri Sangat membutuhkan
teman
• Cenderung bersifat narsistik
• Punya keinginan besar untuk mencoba banyak hal yang
belum diketahuinya

Remaja lebih mudah dipengaruhi oleh teman- temannya


dibandingkan saat masa kanak- kanak.

https://drive.google.com/drive/u/0/
folders/1uBxyy3wBWhk1xJ3VrmsVtVz3I
Vn-tR1A
Rubrik Penilaian Pencapaian
Dimensi pada Aktivitas 2

Nama :

Kelas :

Catatan Fasilitator
Pernyataan Dimensi
MB SDB BSH SB

Beriman dan
Peserta didik mampu
bertakwa kepada
menganalisis ciri-ciri
Tuhan yang Maha Esa
remaja
dan berakhlak mulia

KETERANGAN

MB Peserta didik menyebutkan 2 ciri-ciri remaja

SDB Peserta didik menyebutkan 4 ciri-ciri remaja

BSH Peserta didik menyebutkan 7 ciri-ciri remaja dengan baik

SB Peserta didik menyebutkan 7 ciri-ciri remaja dan bisa membuat


kesimpulan dari apa yang dipelajari
5 JP (5 X 40 Menit)
Aktivitas
3
Problematika
Remaja

Tujuan: peserta didik dapat mengidentifikasi jenis-jenis problematika yang


sering terjadi pada usia remaja

Persiapan
Fasilitator mencari literatur dan
contoh kasus yang sering ditemui atau
Rencana Kegiatan pada siswa usia remaja

Pelaksanaan

1. Peserta didik mempelajari materi yang disiapkan fasilitator mengenai


berbagai jenis problematika yang sering dialami peserta didik pada usia
remaja
2. Peserta didik mengidentifikasi berbagai problematika remaja yang mereka
alami dan temui di lingkungan sekitar dari penjabaran yang disampaikan
oleh fasilitator
3. Peserta didik berdiskusi dengan fasilitator untuk menggali jenis-jenis
problematika pada usia remaja
4. Fasilitator melaksanakan asesmen formatif melalui observasi.
5. Fasilitator memberikan umpan balik berdasarkan hasil asesmen formatif.

Materi
Masa remaja sering disebut-sebut sebagai masa
pencarian jati diri. Tidak heran, jika dalam fase
ini, remaja sering dipenuhi dengan kebingungan.
Berbagai masalah remaja juga bisa terjadi, mulai
dari perkara sepele hingga masalah yang
berdampak pada kesehatan mentalnya.

untuk literatur tambahan bisa di akses pada link berikut:


https://hellosehat.com/parenting/remaja/kesehatan-mental-remaja/bullying-pada-anak-remaja/
Masalah Penampilan Gangguan Makan

Kebanyakan remaja mulai memerhatikan Karena tidak percaya diri dengan bentuk tubuhnya,
remaja bisa mengalami gangguan makan, seperti
penampilannya. Pada periode ini, mereka juga
bulimia atau anoreksia. Mereka merasa takut berat
mulai tertarik dengan lawan jenis. badannya bertambah sehingga membiarkan dirinya
Namun, perubahan hormon bisa membuat remaja kelaparan.
menjadi berjerawat, mengalami bau badan, dan Remaja yang mengalami gangguan makan juga
menjalani berbagai perubahan lainnya pada mungkin berusaha mengeluarkan makanan dari
tubuh. tubuhnya, misalnya dengan memuntahkan makanan
yang sudah dimakan atau menggunakan obat
Masalah berat badan juga dapat menyebabkan
pencahar.
remaja merasa tidak percaya diri. Mereka mungkin Gangguan ini bisa menyebabkan mereka kekurangan
menyadari jika tubuhnya terlalu gemuk sehingga nutrisi dan memicu terjadinya berbagai masalah
berusaha untuk diet. kesehatan.

Masalah Akademis Depresi


Masalah akademis termasuk salah satu masalah Bukan hanya fisik, gangguan mental juga dapat terjadi
remaja klasik. Tidak sedikit anak remaja yang pada remaja. Depresi adalah salah satu masalah
merasa kesulitan untuk mengikuti pelajaran, generasi muda yang tidak boleh diabaikan.
sering mendapat nilai jelek, prestasi menurun, Analisis dari Pew Research Centre melaporkan bahwa
tingkat depresi di kalangan remaja mengalami
tidak betah di sekolah, hingga melakukan bolos
peningkatan dari dekade sebelumnya.
sekolah.
Depresi pada remaja utamanya bersumber dari rasa
Belum lagi tekanan dari orang tua yang tertekan yang menuntut mereka untuk mendapat nilai
menuntut anak remajanya untuk berprestasi, bagus, masalah dalam keluarga, atau
seperti selalu mendapat ranking 1 atau diterim a ketidakbahagiaan dengan kehidupan yang dimiliki. Hal
di sekolah favorit. Tidak sedikit juga anak-anak ini bisa berujung pada menyakiti diri sendiri ( self harm)
yang putus sekolah diusia remaja. atau bahkan bunuh diri .

Masalah dengan orang Bullying atau perundungan


t er d e k at
Karena perasaannya yang lebih sensitif dan Bullying adalah permasalahan remaja yang marak
labil, remaja juga bisa mengalami masalah terjadi. Tidak sedikit anak remaja yang mendapat
dengan orang terdekat. Misalnya, ketika ejekan, intimidasi, ancaman, hingga kekerasan dari
dinasihati orang tua, mereka tidak terima dan para pelaku bullying, terutama di sekolah.
Masalah remaja ini bisa membuat mereka merasa
malah melawan atau bahkan pergi dari rumah.
tertekan, stres, atau bahkan depresi.
Selain itu, ketika tersinggung dengan perkataan
Di era digital ini, cyberbullying (perundungan di dunia
teman, mereka mungkin jadi memusuhi temannya
maya) juga harus menjadi perhatian orangtua.
tersebut. Sebaliknya, mereka juga bisa dimusuhi Para pelaku bullying dapat mengolok-olok,
sehingga menyebabkan perasaan sedih dan menyebarkan kebohongan, dan mengucilkan anak,
depresi. bahkan menghasut orang lain untuk menjauhi mereka
melalui berbagai platform media sosial.

Masalah percintaan dan


aktivitas seksual
Kecanduan gawai
Contoh masalah hidup remaja lainnya adalah masalah Adanya gadget atau gawai, seperti smartphone, laptop,
percintaan. Memasuki masa remaja, anak-anak biasanya atau tablet, dapat memudahkan komunikasi dan
mulai suka terhadap lawan jenis dan mencoba menjalin memberikan hiburan untuk anak remaja.
hubungan romantis. Pertengkaran dengan kekasih Namun, kecanduan gawai membuat remaja
atau mendapat larangan dari orang tua bisa membuat menghabiskan lebih banyak waktunya untuk bermain
anak remaja merasa sedih dan galau. Karena rasa gawai. Tidak jarang, mereka bermain game atau media
ingin tahunya yang besar, remaja juga mungkin sosial sambil makan, bahkan hingga melupakan tugas
mencoba melakukan aktivitas seksual. Sebagai orang sekolahnya.
tua, Anda juga perlu memberikan pemahaman bahwa Selain mengurangi aktivitas fisik, kecanduan gadget
hubungan seks bebas di masa remaja bisa meningkatkan bisa menyebabkan remaja lebih senang menyendiri,
risiko penyakit menular seksual atau kehamilan usia dini memiliki lebih sedikit teman, dan berdampak buruk
yang menyebabkan putus sekolah. pada akademisnya.
Tekanan dari teman sebaya Merokok

Permasalahan yang dihadapi remaja juga bisa Merokok merupakan salah satu masalah remaja
ditimbulkan oleh tekanan dari teman sebaya. yang cukup mengkhawatirkan. Tidak sedikit remaja
Anak remaja mungkin diharuskan berperilaku sekolah yang mulai terbiasa merokok.
sesuai aturan yang telah disepakati dengan Ada yang merasa bahwa merokok itu keren, ada
teman-temannya. pula yang melakukannya karena mengikuti teman
atau keluarga.
Namun, tekanan ini dapat menyebabkan remaja
Padahal rokok bisa berdampak serius pada
melakukan hal yang seharusnya tidak boleh
kesehatan remaja, termasuk meningkatnya jumlah
dilakukan, misalnya bolos sekolah atau tawuran.
dan keparahan penyakit pernapasan, penurunan
Jika tidak mengikutinya, mereka bisa dikucilkan
kebugaran fisik, dan masalah pada fungsi paru-
atau dijauhi teman-tem annya. paru.

Minuman keras dan obat


terlarang Vandalisme
Konsumsi minuman keras maupun penggunaan obat-obat an
terlarang adalah masalah yang dihadapi remaja saat ini. Vandalisme adalah tindakan merusak
Anda mungkin pernah membaca berita mengenai pesta miras
atau narkoba yang dilakukan oleh remaja.
atau menghancurkan properti orang lain
Tindakan ini bisa dipicu oleh kurangnya pengendalian diri anak, secara sengaja. Biasanya, tindakan
dan pergaulannya yang salah. Masalah remaja tersebut dapat
mengurangi kontrol diri dan m eningkat kan perilaku berisiko,
vandalisme dilakukan dengan tujuan
seperti melakukan seks yang tidak aman. untuk menciptakan kerusakan atau
Selain itu, alkohol dan penggunaan narkoba dapat
m enyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari, dan
merusak properti milik orang lain.
m empengaruhi harapan hidup. Namun, terkadang tindakan vandalisme
Hal tersebut juga dikaitkan dengan perubahan neurokognitif
yang dapat memicu masalah perilaku, emosional, sosial, dan
juga dilakukan sebagai bentuk protes
akademik. atau ekspresi diri yang salah arah.
Penilaian Formatif 1

Remaja itu apa sih ?

Ciri-ciri remaja yang umum


kamu temui di lingkungan
sekitar seperti apa ?

Catatan: Fasilitator bisa memodifikasi kegiatan atau pertanyaan sesuai


dengan kondisi masing-masing sebagai media untuk pengenalan remaja
kepada peserta didik.
Rubrik Penilaian Pencapaian
Dimensi pada Aktivitas 3

Nama :

Kelas :

Catatan Fasilitator
Pernyataan Dimensi
MB SDB BSH SB

Peserta didik mampu Beriman dan


memahami konsep bertakwa kepada
remaja dan Tuhan yang Maha Esa
problematika yang dan berakhlak mulia
dihadapinya

KETERANGAN

MB Peserta didik mampu menyebutkan 2 contoh problematika remaja

SDB Peserta didik mampu menyebutkan 3-5 contoh problematika


remaja

BSH Peserta didik mampu menyebutkan 6 - 8 contoh problematika


remaja

SB Peserta didik mampu menyebutkan 9 -12 contoh problematika remaja


Tahap
Kontekstualisasi
10 JP (10 x 40 Menit)
Aktivitas Menjadi Remaja
4
Hebat

Tujuan: Peserta didik mampu mengeksplorasi pemahamannya terkait remaja


dan permasalahan yang sering timbul pada usia remaja

Persiapan
Rencana Kegiatan Fasilitator mencari narasumber sesuai
dengan tema yang akan disampaikan

Pelaksanaan
1. Fasilitator mendatangkan narasumber untuk menjelaskan kepada peserta
didik terkait remaja, problematika yang sering muncul pada masa remaja,
bentuk-bentuk kenakalan remaja
2. Narasumber menjelaskan bentuk kenakalan remaja yang sering terjadi di
lingkungan sekitar
3. Narasumber menjelaskan terkait kaitan antara kenakalan remaja dengan
kesehatan jiwa dan raga
4. Peserta didik setelah mendapatkan materi dari beberapa narasumber,
melakukan diskusi dengan kelompok terkait materi yang sudah
disampaikan
5. Peserta didik meneksplorasi permasalahan yang sering terjadi di
lingkungan sekitar
6. Peserta didik bersama dengan kelompoknya menuliskan cara mencegah
terjadinya permasalahan yang dipilih
7. Fasilitator melaksanakan asesmen formatif melalui observasi.
8. fasilitator memberikan umpan balik berdasarkan hasil asesmen formatif.

Catatan Untuk narasumber disesuaikan dengan sekolah masing-


masing, bisa guru BK yang ada di sekolah, orang tua, puskesmas,
kepolisian atau mitra sekolah lainnya.
Penilaian Formatif 2

Dari berbagai kenakalan remaja yang


dijelaskan, kenakalan remaja apa yang
pernah kamu alami ? Baik sebagai
pelaku ataupun korbannya.

Menurutmu solusi terbaik untuk


mencegah terjadinyaperilaku
tersebut ?

Apa yang akan kamu lakukan jika mengalamiatau


menemukan bentuk kenakalan remaja?

a Diam saja

b Melapor kepada orang tua

c Bercerita kepada guru

d Membantu

e Bercerita kepada teman

Catatan: Fasilitator bisa memodifikasi


pertanyaan sesuai dengan kondisi peserta
didik.
Rubrik Penilaian Pencapaian
Dimensi pada Aktivitas 4

Nama :

Kelas :

Catatan Fasilitator
Pernyataan Dimensi
MB SDB BSH SB

Peserta didik mampu Mandiri


menyebutkan
permasalahan remaja
yang dihadapinya dan
memberi solusi dari
permasalahan tersebut

KETERANGAN

MB Peserta didik mampu menyebutkan 1 permasalahan remaja dan


solusi dari permasalahan tersebut

SDB Peserta didik menyebutkan 2 permasalahan remaja dan solusidari


permasalahan tersebut

BSH Peserta didik menyebutkan 3 contoh permasalahan remajadan


menyampaikan solusi dari permasalahan tersebut

SB Peserta didik smenyebutkan lebih dari 3 permasalahn remajadan


solusi dari permasalahan tersebut
20 JP (20 x 40 Menit)
Aktivitas
5
Eksplorasi Permasalahan
Remaja di Sekolah

Tujuan: Peserta didik mampu mengeksplorasi permasalahan remaja


di sekolah

Rencana Kegiatan
Persiapan
Fasilitator menyiapkan bahan dan lembar
observasi yang akan digunakan peserta
didik untuk mengekplorasi permasalahan
remaja yang ada di lingkungan sekolah

Pelaksanaa n

1. Fasilitator menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta


didik
2. Fasilitator membagikan lembar kegiatan yang menjadi panduan selama
peserta didik melakukan ekplorasi isu
3. Peserta didik melakukan kerja mandiri melalui pengamatan awal
terkait permasalahan yang sering mereka alami dan temui lingkungan
sekolah
4. Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan / observasi di
depan fasiliator dan teman kelasnya.
5. Peserta didik membuat kesimpulan dari observasi yang sudah
dilakukan
6. Fasilitator melaksanakan asesmen formatif melalui observasi.
7. fasilitator memberikan umpan balik berdasarkan hasil asesmen
formatif.
Penilaian Formatif 3

Usia SMP termasuk masa yang rawan mengalami berbagai


masalah. Masalah yang ditemui di masing-masing sekolah tentunya
berbeda-beda, namun berbagai masalah yang ada harus
mendapatkan perhatian agar tidak menganggu perkembangan
peserta didik

Adakah problematika lain yang


Dari beberapa contoh
kalian temui selain yang sudah
problematika remaja pada
disampaikan pada aktivitas 3,
aktivitas 3 mana yang sering
jika ada sebutkan!
kalian temui di sekolah?
Rubrik Penilaian Pencapaian
Dimensi pada Aktivitas 5

Nama :

Kelas :

Catatan Fasilitator
Pernyataan Dimensi
MB SDB BSH SB

Peserta didik mampu Mandiri


menyebutkan
permasalahan remaja di
lingkungan sekolah

KETERANGAN

Peserta didik kurang menyebutkan 2 permasalahan remaja


MB
yang ditemui di lingkungan sekolah

Peserta didik menyebutkan 3 permasalahan remaja yang ditemui di


SDB
lingkungan sekolah

Peserta didik menyebutkan 4 permasalahan remaja yang ditemui di


BSH
lingkungan sekolah

Peserta didik menyebutkan lebih dari 4 permasalahan remaja yang


SB
ditemui di lingkungan sekolah dengan sangat detail
10 JP (10 x 40 Menit)
Aktivitas
6
Aku Remaja yang
Peduli

Tujuan: Peserta didik mampu mengidentifikasi problematika yang ada di


sekolah dan menemukan solusi permasalahan yang dihadapi

Persiapan
1. Peserta didik menyiapkan lembar
Rencana Kegiatan wawancara

2. Peserta didik mendata narasumber yang


akan diwawancarai (teman sejawat)
Pelaksanaan
1. Fasilitator memandu peserta didik untuk memfokuskan permasalahan remaja
yang mereka temui dan adan diangkat pada kegiatan wawancara
2. Peserta didik dalam kelompok membuat daftar pertanyaan berupa jenis
kenakalan yang pernah dialami dan dilakukan serta memberkan solusinya.
3. Peserta didik mendaftar nama narasumber yang bisa diwawancarai
4. Peserta didik menghubungi narasumber yang akan diwawancarai
5. Peserta didik membawa lembar wawancara yang berisi pertanyaan yang
ingin mereka tanyakan
6. Peserta didik mencatat hasil wawancara pada lembar yang sudah disediakan
7. Peserta didik menyimpulkan hasil wawancara
8. Fasilitator melakukan tanya jawab mengenai kegiatan wawancara yang
dilakukan dan melakukan asesmen formatif melalui observasi.
9. Fasilitator memberikan umpan balik berdasarkan hasil asesmen formatif.

Lembar Wawancara

No Pertanyaan Jawaban Narasumber

Contoh

Apakah selama ini kamu pernah Pernah,


1 mengalami permasalahan yang saya pernah dikucilkan oleh Fulan Kls 8 C
membuatmu merasa tidak nyaman di teman satu kelas karena
sekolah ? jika pernah mengapa? ketahuan mencontek
Rubrik Penilaian Pencapaian
Dimensi pada Aktivitas 6

Nama :

Kelas :

Catatan Fasilitator
Pernyataan Dimensi
MB SDB BSH SB

Peserta didik mampu Kreatif


mengidentifikasi
problematika yang
ada di sekolah dan
menemukan solusi
permasalahan yang
dihadapi

KETERANGAN

MB Peserta didik menyebutkan 1 problematika yang ada di sekolah


dan menyampaikan solusi dari permasalahn yang dihadapi

SDB Peserta didik menyebutkan 2 problematika yang ada di sekolah


dan menyampaikan solusi dari permasalahn yang dihadapi

BSH Peserta didik menyebutkan 3 problematika yang ada di sekolah


dan menyampaikan solusi dari permasalahn yang dihadapi

SB Peserta didik menyebutkan lebih dari 3 problematika yang ada


di sekolah dan menyampaikan solusi dari permasalahn yang
dihadapi
Tahap
Aksi
10 JP (10 x 40 Menit)
Aktivitas
7 Fokus Masalah

Tujuan: Peserta didik membahas secara lebih jauh mengenai masalah kecanduan
gawai dan bullying yang ditemui di lingkungan sekolah

Persiapan
1. Fasilitator menyiapkan berbagai sumber belajar
mengenai contoh kasus kecanduan gawai pada
Rencana Kegiatan remaja
2. Fasilitator meminta siswa berkelompok 2-3
orang

Pelaksanaan

1. Fasilitator menyampaikan salah satu contoh artikel terkait kecanduan gawai,


tawuran dan bullying pada remaja
2. Peserta didik diminta mencari literatur permasalahan remaja yang sering
ditemui dari berbagai sumber untuk memperkaya pemahaman mereka
3. Peserta didik menganalisis kasus kecanduan gawai, tawuran dan bullying
yang mereka temui
4. Peserta didik berusaha menemukan solusi dari permasalahan tersebut
5. Peserta didik melakukan presentasi di depan kelas, kelompok yang lain
memberikan tanggapan terhadap hasil presentasi
6. Fasilitator memberikan umpan balik dan penguatan
7. Fasilitator melaksanakan asesmen formatif melalui observasi.
8. Fasilitator memberikan umpan balik berdasarkan hasil asesmen formatif.

Contoh Kasus 1
Kecanduan Gawai

Gawai yang terhubung sistem daring dengan berbagai fitur ibarat pisau bermata
dua. yang bisa bermanfaat, tetapi juga bisa membahayakan kehidupan
anak-anak. Sejumlah anak mengalami "gangguan jiwa" akibat kecanduan
gawai.
Selain menjadi alat komunikasi dan sumber informasi, gawai yang
dilengkapi berbagai fitur juga menjadi pintu masuk bagi anak-anak untuk
mengakses media sosial, game, dan fitur lainnya secara daring yang belum
sesuai untuk usianya. Bahkan, penggunaan gawai yang terus-menerus tanpa
mengenal waktu berpotensi mengganggu tumbuh kembang anak serta membuat
anak kecanduan atau adiksi gawai.
Fenomena anak-anak yang kecanduan gawai setidaknya semakin terlihat
dalam lima tahun terakhir. Meskipun belum ada angka pasti berapa persentase dan
jumlah anak yang mengalami gejala kecanduan atau kecanduan gawai, dari sejumlah
kasus yang terungkap di publik, hasil kajian, survei, dan penelitian menunjukkan
fenomena kecanduan gawai pada anak saat ini pada situasi mengkhawatirkan.
Tidak hanya menjadi korban, anak-anak juga terlibat dalam sejumlah kasus
yang masuk kategori tindak pidana.
Dari sisi usia, anak yang rentan mengalami kecanduan gawai berada di
rentang usia 13-18 tahun. Pada usia anak, bagian otak, yaitu dorsolateral
prefivntal cortex yang berfungsi untuk mencegah seseorang bersikap impulsif
sehingga ia bisa merencanakan dan mengontrol perilaku dengan baik.

LKPD
1 Carilah contoh kasus kecanduan gawai!

Apa yang menyebabkan seseorang bisa


2
kecanduan gawai?
3 Sebutkan dampak yang terjadi jika sesorang
kecanduan gawai?
4 Sebutkan solusi terbaik menurutmu terhadap kasus
kecanduan gawai?
Contoh Kasus 2
bullying

Bullying atau perundungan pada remaja bisa terjadi di mana saja dan pada siapa saja, termasuk
remaja. Maka dari itu, remaja perlu mengetahui tanda-tanda bullying dan hal yang perlu dilakukan jika itu
sampai terjadi. Kata bullying merujuk pada arti kata perundungan, intimidasi, atau penindasan. Meski bisa
terjadi pada semua rentang usia, bullying paling sering terjadi saat anak berada di fase remaja. Perilaku
ini biasanya dilakukan oleh individu atau kelompok yang lebih kuat pada yang lebih lemah.
Perlu diketahui bahwa perundungan berbeda dengan pertengkaran biasa. Perundungan bukan hanya
menyerang fisik tetapi juga kejiwaan atau mental seseorang. Selain itu, kejadian ini umumnya terjadi
secara berulang atau terus menerus. Perlu diketahui pula bahwa tindakan ini juga mempunyai niat untuk
memberikan rasa sakit hati dan tidak nyaman baik secara fisik mapun emosional. Orang yang menjadi
korban bully biasanya memiliki suatu hal yang dirasa tidak umum oleh pelaku bully.
Umumnya anak yang menjadi korban bully ialah yang kurang populer mempunyai fisik yang tidak
sempurna, preferensi seksual yang berbeda, atau dari kondisi ekonomi bawah. Namun, tidak menutup
kemungkinan orang-orang yang populer di sekolah dan dari kalangan atas terkena bully karena misal ia
cenderung arogan sehingga tidak disukai.
A. Jenis-jenis bullying pada remaja
Fenomena perundungan atau bullying adalah salah satu masalah yang hingga saat ini
belum bisa diberantas secara menyeluruh. Pasalnya, perundungan bisa terjadi dimana
saja baik di sekolah, tempat les, bahkan di rumah. Pada banyak kasus, korban
perundungan tidak berani memberitahu siapapun tentang kondisi yang dialaminya karena
diancam oleh pelaku. Ada jenis-jenis bullying yang mungkin dialami remaja dan perlu
ketahui, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Bullying fisik
Biasanya perundungan fisik adalah salah satu dari jenis bullying pada remaja yang
paling mudah dikenali. Sering kali, yang menjadi korban akan menerima berbagai
perlakuan fisik yang kasar.
Menurut National Center Against Bullying , jenis perundungan fisik bisa berupa
menghalangi jalan korban, menyandung, mendorong, memukul, menjambak, hingga
merusak barang.
Perhatikan apabila pada tubuh anak sering muncul luka atau memar tanpa alasan yang
jelas. Biasanya anak yang menjadi korban enggan untuk mengakui bahwa dirinya
ditindas secara fisik.
Hal ini disebabkan karena takut dianggap tukang mengadu atau karena diancam oleh
pelaku perundungan. Maka, anak mungkin akan menjawa b bahwa luka
tersebut didapat saat main basket atau jatuh dari tangga.
2. Bullying verbal
Salah satu dari jenis bullying pada remaja lainnya adalah perundungan verbal. Tindakan
ini bisa dilakukan dengan kata -kata, pernyataan, julukan, dan tekanan psikologis yang
menyakitkan atau merendahkan.
Dampak dari perundungan secara verbal mungkin tidak terlihat secara langsung.
Maka dari itu, pelakunya tidak akan ragu untuk melontarkan ucapan yang tidak pantas
secara terus-menerus.
Biasanya, hal ini dilakukan ketika tidak ada saksi atau orang lain yang lebih tua.
Perundungan jenis ini biasanya ditujukan pada anak yang fisik, penampilan, sifat,
atau latar belakang sosialnya berbeda dari anak -anak yang lain. Tak jarang satu dari
jenis perundungan ini dialami oleh anak yang gemuk, minderan, atau p restasinya
di sekolah kurang tampak.

3. Tindakan pengucilan
Jenis perundungan lainnya yang juga cukup sering terjadi yaitu pengucilan. Anak Anda
tidak disakiti secara fisik maupun verbal, tetapi justru dimusuhi dan diabaikan
oleh lingkungan pergaulannya.
Anak akan kesulitan mencari teman, karena biasanya pelaku punya pengaruh
yang cukup kuat untuk membujuk orang lain mengucilkan si korban.
Biasanya, anak yang mengalami jenis perundungan ini sering menyendiri,
mengerjakan tugas kelompok seorang diri dan tidak pernah bermain bersama teman-
teman di luar jam sekolah.

4. Bullying dunia maya


Faktanya, bullying tak hanya terjadi di dunia nyata saja. Sekarang ini, bullying di dunia
maya atau cyber bullying umum terjadi. Artinya, tidak dilakukan di lingkungan sekolah
atau kehidupan sehari -hari secara langsung. Namun, pelaku melakukannya di dunia
maya (cyber bullying) melalui internet. Perundungan ini bisa dibilang salah satu jenis
yang cukup baru. Umumnya media yang digunakan untuk melalukan perundungan di
dunia maya yaitu media sosial, aplikasi chatting, atau surat elektronik (e -mail).
Mengingat sifatnya yang bebas, anak Anda mungkin menerima perundungan dari orang
yang tidak dikenalnya atau orang dengan nama pengguna (username) samaran.
Perundungan yang terjadi biasanya berupa hinaan atau sindiran. Bisa juga berupa gosip
tentang anak Anda yang disebarkan melalui media sosial. Ciri-ciri anak yang menjadi
korban cyber bullying adalah sering menghabiskan waktu di dunia maya tetapi tampak
sedih atau tertekan setelahnya.
5. Bullying seksual
Jika anak Anda sudah memasuki usia remaja awal, jenis perundungan ini lebih
mungkin dialami. Pelaku perundungan akan mengomentari, menggoda, berusaha
mengintip, bahkan menyentuh korban secara seksual. Tak hanya itu, jenis perundungan
seksual pada remaja adalah jenis perundungan dengan cakupan yang cukup luas.
Dimulai dari menyebarkan foto korban yang bersifat sensua l dan pribadi, mengambil
foto korban diam-diam dengan tujuan memuaskan gairah seksual pelaku, atau memaksa
korban menonton atau melihat hal -hal yang berbau pornografi.
Dalam beberapa kasus, perundungan seksual termasuk dalam tindakan kriminal
yaitu pelecehan atau kekerasan seksual, yang memungkinkan pelaku ditindak secara
hukum. Kebanyakan korban dari jenis perundungan seksual adalah anak perempuan,
meskipun tak menutup kemungkinan anak laki -laki juga mengalami jenis perundungan
ini.

6. Bullying antarsaudara
Jenis bullying lainnya yang bisa terjadi pada remaja adalah perundungan dari saudara
terdekat. Hal ini bisa terjadi ketika ada salah satu pihak yang merasa bahwa ia
diperlakukan kurang baik dibandingkan dengan adiknya.
Remaja yang pernah dirundung pada masa kecilnya dilaporkan cenderung lebih rentan
mengalami masalah mental sewaktu dewasa. Inilah bahaya bullying di rumah yang perlu
lebih diwaspadai.

B. Tanda-tanda bullying pada remaja


Tidak ada cara mudah untuk benar-benar mengetahui apa benar anak menjadi korban bullying di
sekolah. Banyak tanda dan gejala yang ditunjukkan anak korban perundungan mirip dengan tipikal
perilaku remaja pada umumnya. Namun, apabila terlambat disadari, tak menutup kemungkinan
anak remaja Anda mengalami depresi.
Berikut adalah beberapa tanda-tanda bullying pada remaja yang perlu diperhatikan orangtua:
1. Perubahan sikap seperti jadi tidak minat makan, pendiam, dan mudah tersinggung.
2. Anak tidak pernah membicarakan soal pertemanannya di sekolah atau marah ketika Anda
menanyakannya.
3. Mengalami gangguan tidur seperti tidur larut malam atau bahkan tidak tidur sama sekali.
4. Menarik diri dari pergaulan serta muncul ketakutan terhadap lawan jenis.
5. Menjadi sangat protektif terhadap alat-alat elektronik yang dimilikinya seperti ponsel atau
komputer.
6. Nilai mata pelajaran perlahan menurun.
7. Terjadi krisis percaya diri serta gaya berpakaian berubah.
8. Timbul luka memar di wajah, tangan, punggung, dan bagian tubuh lainnya secara tiba-tiba.

https://hellosehat.com/parenting/remaja/kesehatan-mental-remaja/bullying-pada-anak-remaja/
Rubrik Penilaian Pencapaian
Dimensi pada Aktivitas 7

Nama :

Kelas :

Catatan Fasilitator
Pernyataan Dimensi
MB SDB BSH SB

Peserta didik mampu Kreatif


menemukan dampak
dari permasalahan
kecanduan gawai dan
bullying

KETERANGAN

MB Peserta didik menyebutkan 1 dampak dari permasalahan


kecanduan gawai atau tindakan bullying

SDB Peserta didik menyebutkan 2 dampak dari permasalahan


kecanduan gawai atau tindakan bullying

BSH Peserta didik menyebutkan 3 dampak dari permasalahan


kecanduan gawai atau tindakan bullying

SB Peserta didik menyebutkan lebih dari 3 dampak dari


permasalahan kecanduan gawai atau tindakan bullying
10 JP (10 x 40 Menit)
Aktivitas
8 Solusi Terbaik Kami

Tujuan: Peserta didik mampu menuangkan solusi terbaik menurut mereka untuk
mengatasi problematika remaja yang ditemui dengan berbagai media

Persiapan
Rencana Kegiatan
1. Fasilitator membagi siswa untuk membentuk
kelompok
2. Masing-masing kelompok berjumlah 2 - 3
orang
Pelaksanaan

1. Peserta didik memilih salah satu problematika yang dihadapi remaja


2. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk menemukan solusi terbaik
menurut mereka
3. Peserta didik melakukan presentasi m e d i a y a n g d i p i l i h di depan kelas,
kelompok yang lain memberikan tanggapan
4. Selama kegiatan fasilitator mendampingi aktivitas peserta didik dan
diakhir kegiatan fasiliator memberikan umpan balik dan penguatan.
5. Fasilitator melaksanakan asesmen formatif melalui observasi.
6. fasilitator memberikan umpan balik berdasarkan hasil asesmen formatif.

No Solusi yang Media


Ditawarkan

Masalah Penampilan
1 "Peserta didik harus percaya diri dengan dengan gayanya tidak
Tiktok
harus mengikuti mode karena mode yang sedang trend belum tentu
sesuai dengan dirinya"
Rubrik Penilaian PencapaianDimensi
pada Aktivitas 8

Nama :

Kelas :

Catatan Fasilitator
Pernyataan Dimensi
MB SDB BSH SB

Peserta didik mampu Kreatif


menuangkan solusi
terbaik untuk
mengatasi
problematika remaja
yang ditemui melalui
kegiatan diskusi

KETERANGAN

MB Peserta didik menuangkan 1 solusi terbaik untuk mengatasi


problematika remaja yang ditemui dalam kegiatan diskusi

SDB Peserta didik menuangkan 2 solusi terbaik untuk mengatasi


problematika remaja yang ditemui dalam kegiatan diskusi

BSH Peserta didik menuangkan 3 solusi terbaik untuk mengatasi


problematika remaja yang ditemui dalam kegiatan diskusi

SB Peserta didik menuangkan lebih dari 3 solusi terbaik untuk


mengatasi problematika remaja yang ditemui dalam kegiatan diskusi
20 JP (20 x 40 Menit)
Aktivitas Merancang Persiapan
9
Kampanye

Tujuan: Peserta didik dapat menyampaikan gagasan terkait rencana


kampanye yang akan dilakukan

Rencana Kegiatan Persiapan


1. Fasilitator membagi murid untuk
membentuk kelompok
2. Masing-masing kelompok berjumlah 2-3
orang

Pelaksanaan
1. Fasilitator mempersilakan peserta didik untuk merancang media
kampanye dengan terlebih dahulu mengajukan pertanyaan
"Bagaimana pesan kalian dapat tersampaikan kepada khalayak ?" Peserta
didik menyampaikan alasan mengapa memilih cara tersebut Peserta didik
menyampaikan sasaran kampanye
2. Peserta didik merancang media yang akan digunakan untuk kampanye
Peserta didik berbagi tugas dalam pembuatan media kampanye Setelah
peserta menyelesaikan media kampanye, selanjutnya mereka mendiskusikan
hasil pekerjaannya dengan fasilitator
3. Fasilitator memastikan media yang dibuat sesuai dengan tujuan yang akan
disampaikan
4. Fasilitator memberikan masukan dan umpan balik pada hasil karya/media
kampanye yang dibuat peserta didik sebelum mereka melakukan
kampanye
Rubrik Penilaian Pencapaian
Dimensi pada Aktivitas 9

Nama :

Kelas :

Catatan Fasilitator
Pernyataan Dimensi
MB SDB BSH SB

Peserta didik dapat Kreatif


menyampaikan
gagasan terkait
rencana kampanye
yang akan dilakukan

KETERANGAN

MB Peserta didik hanya menyampaikan 1 gagasan terkait rencana


kampanye yang akan dilakukan

SDB Peserta didik menyampaikan 2 gagasan terkait rencana


kampanye yang akan dilakukan

BSH Peserta didik menyampaikan 3 gagasan terkait rencana


kampanye yang akan dilakukan

SB Peserta didik dapat menyampaikan lebih dari 3 gagasan terkait


rencana kampanye yang akan dilakukan
10 JP (10 x 40 Menit)
Aktivitas
10 Kampanye

Tujuan: Peserta didik dapat menyampaikan ide dan gagasan melalui berbagai
media sesuai kreativitas masing-masing

Rencana Kegiatan
Persiapan

1. Fasilitator memastikan setiap kelompok sudah


membuat media yang akan dikampanyekan
2. Fasilitator memastikan media yang dibuat
sesuai dengan tujuan yang akan disampaikan

Pelaksanaan
Peserta didik melakukan kampanye kepada sasaran yang sudah disepakati
bersama melalui media yang sudah dibuat (berupa poster, video, tiktok,
infografis, dll)

Catatan untuk fasilitator:


Rubrik Penilaian Pencapaian
Dimensi pada Aktivitas 10

Nama :

Kelas :

Catatan Fasilitator
Pernyataan Dimensi
MB SDB BSH SB

Peserta didik mampu Kreatif


menyampaikan
ide/gagasan dengan
baik dan dapat diterima
oleh oleh khalayak

KETERANGAN

MB Penyampaian gagasan kurang menarik dan dipahami oleh


sasaran

SDB Penyampaian gagasan cukup menarik dan bisa dipahami oleh


sasaran

BSH Penyampaian gagasan menarik dan bisa dipahami olehsasaran

SB Penyampaian gagasan sangat menarik dan berimbas baik


kepada lingkungan sekitar yang menjadi sasaran.
Asesmen Sumatif

Nama :

Kelas :

No Pernyataan MB SDB BSH SB

1. Peserta didik mampu memberikan solusi dari


problematika kecanduan gawai

2. Isi atau pesan yang disampaikan jelas dan mudah


dipahami

Peserta didik membuat media kampanye yang menarik,


3. jelas, mudah dipahami, serta mampu menyampaikan
pesan.
4. Kesesuaian pemilihan media kampanye
5. Alur penyampaian kampanye lengkap dan runtut

Peserta didik konsisten menyampaikan ide dari


6.
rancangan hingga pelaksanaan kampanye

Keterangan

Instrumen penilaian dimensi beriman, bertakwa kepada


Tuhan Yang Maha Esa

Instrumen penilaian dimensi kreatif

Instrumen penilaian dimensi mandiri


Tahap Refleksi
dan Tindak Lanjut
3 JP (3 x 40 Menit)
Aktivitas
11 Refleksi

Tujuan: Peserta didik dapat merefleksi diri sendiri dan mengetahui hal yang
baik dan benar untuk dilakukan

Pelaksanaan
1.

2.

3.

4.

Pertanyaan Jawaban Alasan

Perasaanku setelahmelaksanakan projek ini

Manfaat materi ini untuk saya dan


lingkungan sekitar
Bentuk rasa peduli saya terhadap
lingkungan
Pencapain apa yang aku peroleh

Hal yang ingin aku perbaiki

Apakah menurutmu media kampanye


yang dibuat efektif ?
Apakah kampanye yang kamu lakukan
memberikan perubahan yang lebih baik
pada orang lain ?
Apakah kamu akan konsisten melakukan
kampanye demiperubahan yang lebih baik
2 JP (2 x 40 Menit)
Aktivitas
12 Tindak Lanjut

Tujuan: P e s e r t a d i d i k dapat mengevaluasi diri sendiri dan mengetahui


kekurangan dari apa yang sudah dilakukan

Pelaksanaan

Dari kegiatan yang sudah dilakukan, hal apa yang perlu ditingkatkan ?
Rencana perbaikan apa saja yang akan dilakukan sehingga dampak
kegiatan yang dilakukan lebih efektif?

Rencana perbaikan apa saja yang akan dilakukan sehingga dampak kegiatan yang
dilakukan lebih efektif?

Dari apa yang sudah kalian lakukan, pembelajaran berharga apa yang kalian dapatkan ?
Lampiran 1

Rubrik Penilaian

Sedang
Mulai Berkembang Sangat
Sub Elemen Berkembang
Berkembang Sesuai Harapan Berkembang

Mulai Memperhatikan Pentingnya menjaga Melakukan aktivitas


Merawat diri
membiasakan diri kesehatan dan keseimbangan fisik, sosial, dan
secara fisik,
untuk disiplin, jasmani, mental kesehatan jasmani, ibadah secara
mental, dan
rapi, dan rohani dengan mental, dan rohani seimbang
spiritual
membersihkan dan melakukan serta berupaya
merawat tubuh, aktivitas fisik, menyeimbangkan
menjaga tingkah sosial, dan ibadah aktivitas fisik, sosial,
laku dan dan ibadah
perkataan dalam
semua aktivitas
kesehariannya.
Terbiasa Mulai Memahami Memahami dan
Berempati memberikan memandang perasaan dan sudut menghargai perasaan
kepada apresiasi di sesuatu dari pandangorang dan dan sudut pandang
orang lain lingkungan prespektif orang ataukelompok lain orang dan atau
sekolah dan lain serta yang tidak pernah kelompok lain
masyarakat mengidentifikasi dikenalnya
kebaikan dan
kelebihan orangdi
sekitarnya
Mengidentifikasi Berkomitmen dan Melakukan
Mengemba Menjelaskan faktor-faktor yang menjaga konistensi tindakan-tindakan
ngkan pentingnya dapat pencapaian tujuan secara konsisten
pengendalian mengatur diri mempengaruhi yang telah guna mencapai
dan disiplin secara mandiri kemapuan dalam direncanakan untuk tujuan karir dan
diri dan mulai mengelola diri mencapai tujuan pengembangan
menjalankan dalam belajar dan dirinya di masa
kegiatan dan pelaksanaan pengembangan diri depan, serta
tugas yang telah aktivitas belajar dan yang diharapkan berusaha mencari
disepakati secara pengembangan dan melakukan
mandiri dirinya alternatif tindakan
lain yang dapat
dilakukan ketika
menemui hambatan
Membandingkan Berupaya mencari Menghasilkan solusi Bereksperimen
Memiliki
gagasan- solusi alternatif alternatif dengan dengan berbagai
keluwesan
gagasan kreatif saatpendekatan mengadaptasi pilihan secara kreatif
berfikir dalam
untuk yang diambil berbagai gagagsan untuk memodifikas
mencari
menghadapi tidak berhasil dan umpan balik gagasan sesuai
alternatif solusi
situasi dan berdasarkan untuk menghadapi dengan perubahan
permasalah an
permasalahan identifikasi situasi dan situasi.
terhadap situasi permasalahan
lampiran 2

Lembar Observasi
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Nama Sekolah :
Nama :
Fase : D
Kelas :

Poin Pencapaian MB SDB BSH SB


Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Merawat diri secara fisik, mental dan spiritual
Berempati kepada orang lain
Mandiri
Mengembangkan pengendalian dandisiplin diri
Kreatif
Memiliki keluwesan berfikir dalam mencari alternatif solusi
permasalahan
Glosarium

Adiksi :Kecanduan atau ketergantungan secara fisik dan mental

Aksi : Merumuskan peran yang dapat dilakukan melalui


praktik/kegiatan

Aneroksia : Kehilangan selera makan

Bulimia : Penyakit lapar berlebihan dan selalu ingin makan, tetai setalh
makan lalu muntah.

Dimensi : Tolak ukur pencapaian kompetensi

Eksplorasi : Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan


lebih banyak tentang keadaan

Elemen : Bagian (yang penting, yang dibutuhkan) dari keseluruhan yang


lebih besar

Fase : Tingkatan masa perubahan atau perkembangan

Impulfis : Bersifat cepat bertindak secara tiba-tiba menurut gerak hati

Integrasi : Pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat

Kampanye : Gerakan (tindakan) serentak untuk mengadakan aksi

Karakter :Sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang


membedakan seseorang dari orang lain; tabiat; watak

Komponen : Bagian dari keseluruhan unsur

Kontekstualisasi : menggali permasalahan di lingkungan sekitar yang terkait


dengan topik pembahasan

Narsistik : Kepedulian yang berlebihan pada diri sendiri yang ditandai


dengan adanya sikap arogan, percaya diri, dan egois.

Problematika : Masalah atau persoalan yang dihadapi

Refleksi : Gerakan sebagai jawaban dari kegiatan yang sudah dilakukan

Regulasi : Pengaturan

R elev ans i : Hu b ung an k eter k aitan

Tindak Lanjut : Menyusun langkah strategis; langkah selanjutnya untuk


memecahkan suatu masalah
Daftar Pustaka

Adlina, Atifa. 2022. ht tps:// hell osehat .com/ parenti ng/rem aj a/kesehat an -m ent al -
rem aj a/ bull ying -pada-anak -rem aj a/. Di unduh pada t anggal 25 Jul i 2023

Dianan da, A m ita. 2 018 . P sikologi Rem aj a dan


Permasalahannya. Istighna Vo. 1 No. 1. Jurnal

Kemd ikbud . 2019. Rem aj a Sehat Itu Keren. S en ayan;J ak arta


https://drive.google.com/drive/u/0/folders/1uBxyy3wBWhk1xJ3VrmsVtVz3IVn-tR1A

https://kbbi.web.id/

http s://guru.kemd ik bud.go.id/peran gkat-aj ar/tool kits/alm a1nL m 3 8

Lam an Komi nfo : ht tps:// www.komi nfo.go.i d/ cont ent /det ail/ 13547/kecanduan -
%20gawai-ancam -anak-anak/ 0/sorot an_m edi a

R ahm awati , Dina. 2022. h ttps://www.seh atq .co m/artikel/m as alah -rem aj a-yang-
perlu -diperhatikan -orangtua (artikel kesehatan yang diterbitkan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia). Diunduh pada tanggal 19 April 2 022

Zarkas ih, Khamim .2018. Mem aham i C iri dan Tugas


Perkembangan Masa Remaja. Jurnal Aplikasi ilmu-ilmu agama 17(1);25

Anda mungkin juga menyukai