Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KERJA PRAKTEK

DI
LABORATORIUM DESAIN DAN MANUFAKTUR FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DENGAN TUGAS KHUSUS


INOVASI TEKNOLOGI DALAM INTERNAL COMBUSTION
ENGINE UNTUK PERLOMBAAN SHELL ECO-MARATON
ASIA DI SIRKUIT MANDALIKA LOMBOK

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat


yang diperlukan untuk memperoleh
Ijazah Sarjana Teknik

Disusun Oleh:

PUTRA ZULFIKAR MAHENDRA


2004102010111

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERISTAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
2023

LEMBARAN PENGESAHAN

1
Laporan kerja praktek di Universitas Syiah Kuala Laboratorium Desain
dan Manufaktur “Inovasi Teknologi Dalam Internal Combustion Engine Untuk
Perlombaan Shell Eco-maraton Asia Di Sirkuit Mandalika Lombok” disusun oleh:
Nama : Putra Zulfikar Mahendra
NIM : 2004102010111
Jurusan : Teknik Mesin dan Industri
Program Studi : Teknik Mesin
Kerja Praktek tersebut telah dilaksanakan dari tanggal 4 Juli 2023 s/d 9
Juli 2023 sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi
Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas
Syiah Kuala.
Darussalam, .............. 2023
Disetujui/disahkan:

Koordinator kerja Praktek Pembimbing

Zulfan, S.T, M.T Dr.Ir.Iskandar, ST.M.Eng.Sc,IPM.,ASEAN Eng


NIP. 198310122019031007 NIP. 197303041998021002

Mengetahui/menyetujui
Koordinator Program Studi Teknik Mesin

Ir. Amir Zaki Mubarak, S.T., M.Sc


NIP. 197910122006041002

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadiran ALLAH SWT yang telah
memberikan kesehatan dan kesempatan kepada saya sehingga dapat
menyelesaikan Kerja Praktek di Laboratorium Desain dan Manufaktur Fakultas
Teknik Universitas Syiah Kuala. Kemudian shalawat beserta salam sejahtera tidak
lupa pula kita kirimkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW, serta
keluarga dan sahabat beliau, yang mana telah membawa umat dari alam yang
gelap gulita ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Dalam kesempatan ini
saya sebagai penulis membuat laporan dengan judul berupa “Inovasi Teknologi

2
Dalam Internal Combustion Engine Untuk Perlombaan Shell Eco-maraton
Asia Di Sirkuit Mandalika Lombok” dengan tujuan untuk memenuhi syarat-
syarat untuk menyelesaikan Kerja Praktek Di Laboratorium Desain dan
Manufaktur Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala.
Selama mengikuti Kerja Praktek saya sebagai mahasiswa banyak
mendapatkan ilmu, pengetahuan dan wawasan baru yang sangat bermanfaat
terutama untuk saya pribadi. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih
sebanyak-banyaknya kepada pihak dari Laboratorium Desain dan Manufaktur
Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala yang telah memberi kesempatan kepada
saya untuk melakukan kerja praktek. Dan juga kepada keluarga yang telah
memberikan do’a dan dukungan kepada saya. Tidak lupa pula saya mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua saya yang memberikan dukungan baik secara moril dan
materil.
2. Kedua saudara saya yang selalu memberikan do’a dan dukungan.
3. Bapak Dr. Ir Syarizal Fonna, S.T., M.Sc., selaku Ketua Jurusan Teknik
Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala.
4. Bapak Ir. Amir Zaki Mubarak, S.T., M.SC., selaku Ketua Program Studi
Teknik Mesin Universitas Syiah Kuala
5. Bapak Zulfan, S.T., M.T., selaku Koordinator Kerja Praktek Program
Studi Sarjana Teknik Mesin Universitas Syiah Kuala.
6. Bapak Dr.Ir.Iskandar, ST.M.Eng.Sc,IPM.,ASEAN Eng selaku Dosen
Pembimbing Kerja Praktek.

Serta kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu,
penulis mengucapkan terima kasih atas bantuannya. Penulis menyadari bahwa
dalam pengerjaan dan penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak untuk kesempurnaan laporan ini.
Penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak dan pembaca. Aamiin.

Darussalam, 9 Juli 2023


Penulis

3
Putra Zulfikar Mahendra
NIM. 2004102010055

4
DAFTAR ISI

5
DAFTAR TABEL

6
DAFTAR GAMBAR

7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kerja praktek merupakan salah satu kurikulum pada Departemen Teknik
Mesin Fakultas Teknik Mesin Universitas Syiah Kuala (USK) yang wajib
dilaksanakan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk dapat
menyusun Tugas Sarjana.
Dengan melalui kerja praktek ini, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan
teori-teori ilmiah yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan untuk kemudian
dapat dianalisis dan memecahkan masalah yang timbul di lapangan, serta dapat
memperoleh pengalaman berguna dalam mewujudkan kerja yang nantinya akan
dihadapi mahasiswa setelah menyelesaikan studinya.
Pelaksanaan kerja praktek oleh mahasiswa merupakan suatu bentuk langkah
awal mempelajari aktivitas langsung tentang penerapan teori-teori ke dalam
bentuk aplikasi di lapangan, khususnya pada perancangan internal combustion
engine (ICE) pada mobil Prototype X2.3, sehingga nantinya mahasiswa dapat
lebih memahami teori-teori yang dipelajari di dunia perkuliahan. Penerapan teori
ke dalam bentuk aplikasi lapangan merupakan permasalahan dan sasaran utama
penulis yang harus diselesaikan dan hal tersebut diwujudkan dalam pelaksanaan
kerja praktek di Laboratorium Desain dan Manufaktur Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala.

1.2 Tujuan Kerja Praktek


Adapun tujuan pelaksanaan kerja praktek adalah sebagai berikut:
1) Memenuhi persyaratan kurikulum dalam menyelesaikan masa studi pada ,
Program Studi Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin dan Industri, Fakultas
Teknik, Universitas Syiah Kuala.
2) Agar mahasiswa dapat mengetahui serta memahami permasalahan yang
dihadapi oleh suatu perusahaan dengan kemampuan menganalisis dan juga
mahasiswa dapat memperoleh pengalamam kerja terutama yang
berhubungan dengan prosedur penyelesain permasalahan.
3) Mengasah pola berfikir yang wajar, logis, rasional serta berketerampilan
dan luwes dalam memahami dan menghadapi masalah ditempat kerja.
4) Mengenal manajemen pembuatan mobil hemat energi di dalam tim Malem

8
Diwa Universitas Syiah Kuala.
5) Mengetahui dan menganalisis sistem kerja internal combustion engine
yang ada di dalam mobil Prototype X2.3.

1.3 Metode Penulisan Laporan


Dalam penulisan laporan kerja praktek ini, terdapat beberapa metode yang
digunakan untuk mendapat data yang objektif dan pengetahuan yang diharapkan
dapat dijadikan pedoman dalam pembelajarannya kedepannya. Metode yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1) Studi literatur dan mengumpulkan data-data teknis melalui rules book.
2) Kumpulan jurnal yang di unduh melalui internet.
3) Interaksi langsung di lapangan.

1.4 Batasan Masalah


Adapun rumusan masalah yang ada dalam pelaksanaan kerja praktek
1) Bagaimana merancang dan memodifikasi komponen mesin dan transmisi
untuk performa yang lebih efisien.
2) Bagaimana meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar pada internal
combustion engine pada mobil Prototype x2.3.
3) Bagaimana memanfaatkan kontrol elektronik pada ECU (Engine Control
Unit) untuk mengoptimalkan kinerja mesin.

1.5 Manfaat Kerja Praktek


Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan kerja praktek ini
baik dari pihak mahasiswa, tim maupun perguruan tinggi, yaitu:
1) Menumbuhkan dan mengembangkan kreativitas dan juga bakat minat
mahasiswa di bidang upaya penghematan energi, otomotif, desain dan
manufaktur .
2) Meningkatkan kualitas dan daya saing mahasiswa Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala dalam tingkat Nasional maupun Internasional.

9
BAB II
GAMBARAN UMUM

2.1 Sejarah Malem Diwa

Sejarah Tim Malem Diwa Universitas Syiah kuala adalah ketika persiapan
lomba Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2015 di Malang. Tim Malem Diwa
sendiri adalah sebuah Tim yang terdiri dari mahasiswa aktif Universitas Syiah
Kuala yang melakukan riset pada mobil Urban Concept dan Prototype dengan
bahan bakar Battery electric dan Internal Combustion engine (ICE) bensin. Tim
Malem Diwa sendiri melakukan semua kegiatan riset di Laboratorium Desain dan
Manufaktur Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala.

Kontes Mobil Hemat Energi adalah sebuah kompetisi tingkat nasional


yang diadakan oleh Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (KEMENRISTEK
DIKTI). Pada kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dari seluruh Universitas /
Institut / Politeknik di Indonesia yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh
panitia. Setiap tim yag mengikuti kompetisi ini wajib mampu merancang dan
mengembangkan kendaraan yang tentunya irit bahan bakar, ramah lingkungan
serta yang paling penting tingkat keamanan dari kendaraan itu sendiri ketika
digunakan. Setiap peseta dituntut untuk menggunakan kreatifitasnya dalam
mengembangkan sebuah kendaraan yang berdasarkan pada peraturan yang telah
ditetapkan oleh panitia KMHE sendiri. Tim Malem Diwa telah mengikuti KMHE
sebanyak 4 kali yaitu tahun 2015 di Malang, tahun 2016 di Yogyakarta, tahun
2017 di Surabaya, tahun 2018 di Padang.
Selain mengikuti lomba KMHE di Nasional , Tim Malem Diwa juga
mengikuti Kompetisi Internasional yaitu Shell Eco Marathon Asia Pasific and
Middle East. Shell Eco Marathon Asia Pasific and Middle East adalah kompetisi
tahunan yang diselenggarakan oleh Shell di mana tim mahasiswa dari berbagai
universitas dan institusi di seluruh Asia merancang, membangun, dan balapan

10
dengan kendaraan hemat energi. Tujuan dari kompetisi ini adalah untuk
mempromosikan inovasi di bidang efisiensi energi dan transportasi berkelanjutan.

Shell Eco Marathon Asia Pasific and Middle East ditantang untuk
merancang dan membangun kendaraan yang dapat mencapai efisiensi energi yang
paling tinggi. Kendaraan dapat ditenagai oleh berbagai sumber energi, termasuk
bensin, diesel, hidrogen, baterai listrik, dan lainnya. Tim-tim bersaing dalam
berbagai kategori, termasuk kendaraan Prototype dan Urban Concept . Kategori
Prototype berfokus pada desain yang futuristik dan aerodinamis, seringkali
mendorong batas efisiensi kendaraan dan menggunakan bahan dan teknologi yang
tidak konvensional. Kategori Urban Concept lebih fokus pada kendaraan yang
praktis dan layak digunakan di lingkungan perkotaan sehari-hari. Kompetisi ini
tidak hanya tentang kecepatan, tetapi lebih tentang mencapai jarak terjauh dengan
jumlah energi yang paling sedikit. Kendaraan diuji di lintasan di mana mereka
harus menyelesaikan jarak tertentu dengan jumlah energi yang terbatas. Tim yang
mencapai efisiensi energi tertinggi memenangkan kompetisi. Shell Eco Marathon
Asia Pasific and Middle East memberikan platform bagi para mahasiswa untuk
memamerkan keterampilan rekayasa, kreativitas, dan pemahaman mereka tentang
efisiensi energi dan keberlanjutan. Ini mendorong pikiran muda untuk berpikir
kritis tentang dampak lingkungan dari transportasi dan untuk menjelajahi solusi
inovatif untuk mobilitas yang lebih berkelanjutan. Tim Malem Diwa Universitas
Syiah Kuala telah mengikuti Shell Eco Marathon Asia Pasific and Middle East
sebanyak 4 kali yaitu tahun 2018 di singapura , tahun 2019 di sepang Malaysia,
tahun 2022 dan 2023 di Lombok Indonesia.

2.1 Struktur Tim Malem Diwa


Pada tahun 2023 Tim Malem Diwa kembali mengikuti Shell Eco
Marathon Asia Pasific and Middle East 2023 yang akan dilaksanakan pada
tanggal 4 s.d 9 juli 2023 di Sirkuit Pertamina Mandalika Lombok, Indonesia. Tim
Malem Diwa mengikuti 2 kategori lomba yaitu Urban Concept berbahan bakar

11
listrik dan Prototype Internal Combustion Engine berbahan bakar bensin. Pada
struktur organisasi Tim Malem Diwa Universitas Syiah Kuala terdiri atas
Manager, Manufaktur, Body, Desain, Non Teknikal, Elektrikal, dan Power and
Drivetrain. Terdiri atas 18 anggota tim dengan struktur seperti yang ada dibawah
ini;

Gambar 1 Struktur Organisasi Tim Malem Diwa

12
BAB III
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

3.1 Internal Combustion Engine (ICE)


Mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine atau ICE) adalah
jenis mesin yang mengubah energi dari pembakaran bahan bakar di dalam ruang
bakar menjadi energi mekanis. Proses ini terjadi di dalam silinder mesin, di mana
campuran bahan bakar dan udara terbakar secara cepat dan menghasilkan
dorongan yang mendorong piston bergerak. Gerakan piston ini kemudian
dikonversi menjadi putaran oleh mekanisme penggerak, yang akhirnya memutar
roda dan memasok tenaga untuk kendaraan.
ICE umumnya digunakan dalam kendaraan bermotor, termasuk mobil,
truk, dan sebagian besar kendaraan bermotor lainnya. Ada dua jenis utama dari
mesin pembakaran dalam: mesin bensin dan mesin diesel.

3.2 Klasifikasi Internal Combustion Engine (ICE)


Adapun klasifikasi internal combustion engine (ICE) berdasarkan bahan
bakar yaitu mesin bensin dan mesin diesel. Namun, mesin yang digunakan untuk
mobil Prototype X2.3 adalah mesin bensin.
3.2.1 Mesin Bensin (Gasoline Engine)
Mesin bensin juga dikenal sebagai mesin pembakaran dalam adalah jenis
mesin internal combustion engine (ICE) yang menggunakan bensin atau
campuran bahan bakar dan udara sebagai sumber energi utama. Berikut adalah
penjelasan rinci tentang mesin bensin:

1. Proses Kerja
a) Udara dicampur dengan bensin dalam rasio yang tepat di dalam ruang
bakar.
b) Campuran ini dikompresi oleh piston saat bergerak naik.

13
c) Pada saat mencapai titik kompresi tertinggi, busi pengapian menghasilkan
percikan listrik yang menyebabkan pembakaran cepat dari campuran
tersebut.

2. Percikan Busi
a) Busi pengapian menghasilkan percikan listrik yang membakar campuran
udara dan bensin di dalam silinder.
b) Percikan ini memicu reaksi kimia yang menghasilkan panas dan gas
bertekanan tinggi.

3. Siklus Empat Langkah


a) Mesin bensin mengikuti siklus empat langkah yang terdiri dari: hisap,
kompresi, pembakaran, dan buang.
b) Hisap: Piston turun, mengisi silinder dengan campuran bahan bakar dan
udara.
c) Kompresi: Piston naik, menekan campuran untuk meningkatkan tekanan
dan suhu.
d) Pembakaran: Busi pengapian menyebabkan pembakaran, dorongan kuat
dari gas hasil pembakaran mendorong piston turun.
e) Buang: Piston naik lagi, mengeluarkan gas buang dari silinder.

4. Aplikasi Umum
a) Mesin bensin digunakan secara luas dalam kendaraan penumpang, seperti
mobil, sepeda motor, dan sebagian besar kendaraan ringan.
5. Efisiensi dan Emisi
a) Mesin bensin memiliki efisiensi yang lebih rendah dibandingkan dengan
mesin diesel, terutama pada beban kerja rendah.
b) Mesin bensin juga menghasilkan emisi yang mencakup karbon dioksida
(CO2), nitrogen oksida (NOx), dan uap air.

3.3 Komponen Utama Internal Combustion Engine (ICE)


Mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine atau ICE) terdiri
dari beberapa komponen utama yang bekerja bersama-sama untuk mengubah

14
energi dari pembakaran bahan bakar menjadi energi mekanis. Berikut adalah
komponen-komponen utama dalam mesin pembakaran dalam beserta
penjelasannya.

3.3.1 Silinder (Cylinder)


Silinder adalah komponen utama di dalam mesin yang rumitnya proses
pembakaran terjadi. Setiap mesin memiliki beberapa silinder, dan pembakaran
terjadi di dalamnya.

Gambar 2 Silinder (Cylinder)

Sumber: google.com

3.3.2 Piston
Piston adalah komponen berbentuk silinder yang bergerak naik-turun di
dalam silinder. Gerakan piston digerakkan oleh tekanan gas hasil pembakaran.
Piston ini mengubah energi dari pembakaran menjadi gerakan linier.

15
Gambar 3 Piston

Sumber: google.com

3.3.3 Ruang Bakar (Combustion Chamber)


Ruang di dalam silinder di mana campuran bahan bakar dan udara
terbakar. Ini juga tempat piston bergerak.

Gambar 4 Ruang Bakar (Combustion Chamber)

Sumber: laboratorium desain dan manufaktur fakultas teknik universitas


syiah kuala

3.3.4 Busi Pengapian (Spark Plug)

16
Busi pengapian menghasilkan percikan listrik yang diperlukan untuk
membakar campuran udara-bensin dalam mesin bensin. Percikan ini memicu
proses pembakaran.

Gambar 5 Busi Pengapian (Spark Plug)

Sumber: google.com

3.3.5. Kepala Silinder (Cylinder Head)


Kepala silinder adalah komponen yang menutupi bagian atas silinder dan
memegang busi pengapian serta katup-katup.

Gambar 6 Kepala Silinder (Cylinder Head)

Sumber: google.com

3.3.6 Katup (Valve)


Katup mengatur aliran campuran bahan bakar dan udara ke dalam silinder
dan gas buang keluar dari silinder selama siklus mesin.

17
Gambar 7 Katup (Valve)

Sumber: google.com

3.3.7 Poros Engkol (Crankshaft)


Poros engkol adalah komponen yang terhubung dengan piston dan
mengubah gerakan naik-turun piston menjadi gerakan rotasi yang digunakan
untuk memutar roda kendaraan.

Gambar 8 Poros Engkol (Crankshaft)

Sumber: google.com

3.3.7 Poros nok (Camshaft)


Camshaft adalah poros yang memiliki tonjolan-tonjolan yang disebut nok
(lobe) yang mengendalikan bukaan dan penutupan katup.

18
Gambar 9 Poros nok (Camshaft)

Sumber: google.com

19
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Fungsi Utama Internal Combustion Engine (ICE)


Fungsi Utama Internal Combustion Engine (ICE) mobil Prototype X2.3
dalam ajang perlombaan Shell Eco-marathon bertujuan dengan fokus pada
efisiensi energi dan teknologi ramah lingkungan, engine pada mobil prototype
X2.3 dalam ajang Shell Eco-marathon menjadi pusat dari inovasi dan desain
yang revolusioner.

4.2 Spesifikasi Internal Combustion Engine (ICE)


Adapun spesifikasi Internal Combuation Engine (ICE) yang digunakan
pada mobil Prototype X2.3 adalah sebagai berikut.
Tabel 1 Spesifikasi Internal Combustion Engine (ICE)

Tipe Mesin 4 Langkah 2 Valve


Sistem Pendingin Pendinging Udara
Sistem Pengapian Programmed Fuel Injection
Volume Mesin 115.7 cc
Diameter x Langkah 51.5 x 55.6 mm
Perbandingan Kompresi 12.8 : 1
Transimisi Otomatis, Kopling Sentrifugal, Kering
Pelumasan Basah

20
Gambar 10 Engine Proto X2.3

Sumber: Laboratorium Desain Dan Manufaktur Fakultas Teknik Universitas Syiah


Kuala
4.3 Inovasi Pada Engine Proto X2.3
Internal Combustion Engine (ICE) yang digunakan dalam ajang
perlombaan Shell Eco-Marathon adalah jenis mesin pembakaran dalam yang
dimodifikasi untuk mencapai efisiensi bahan bakar yang sangat tinggi.
Perlombaan ini bertujuan untuk mendorong inovasi dalam teknologi kendaraan
efisien energi.

4.3.1 Silinder
engine yang digunakan pada proto x2.3 adalah engine honda revo fi yang
memiliki diameter silinder 50mm, untuk mencapai tingkat efisiensi yang lebih
baik dilakukan peningkatan diameter silinder atau bore-up sebesar 1,5mm yang
totalnya menjadi 51,5mm tujuan dari meningkatkan diameter piston yaitu:
1. Peningkatan Volumetrik dan Isi Silinder:
Bore-up meningkatkan volume silinder, yang memungkinkan lebih
banyak campuran udara dan bahan bakar untuk masuk ke dalam ruang
bakar. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi pembakaran dan
menghasilkan tenaga lebih besar dari setiap siklus.
2. Peningkatan Rasio Kompresi:
Dengan memperbesar diameter silinder, rasio kompresi bisa meningkat.
Rasio kompresi yang lebih tinggi dapat meningkatkan efisiensi termal

21
mesin dengan meningkatkan rasio antara volume pembakaran
maksimum dan volume pembuangan.
3. Peningkatan Responsivitas Mesin:
Peningkatan kapasitas silinder dapat menghasilkan peningkatan
responsivitas mesin, terutama pada putaran mesin rendah hingga
menengah. Hal ini memungkinkan akselerasi yang lebih cepat dan daya
tahan yang lebih baik di dalam rentang putaran mesin umum.
4.3.2 Piston
Perubahan yang dilakukan pada engine di bagian piston proto x2.3 untuk
mencapai efisiensi yang lebih baik yaitu:
1. Bore-Up
Bore-up pada piston adalah proses memperbesar diameter dalam piston
untuk meningkatkan kapasitas ruang bakar dalam silinder. Hal ini dapat
mempengaruhi efisiensi dan performa mesin secara signifikan. Berikut
adalah penjelasan lengkap tentang pengaruh bore-up pada piston:
a. Peningkatan Volumetrik Ruang Bakar:
Bore-up pada piston meningkatkan kapasitas ruang bakar dalam
silinder. Lebih banyak campuran udara dan bahan bakar dapat
dimasukkan ke dalam ruang bakar, meningkatkan efisiensi
pembakaran.
b. Peningkatan Rasio Kompresi:
Dengan meningkatnya kapasitas ruang bakar, rasio kompresi dapat
ditingkatkan. Rasio kompresi yang lebih tinggi dapat meningkatkan
efisiensi termal mesin dengan meningkatkan rasio antara volume
pembakaran maksimum dan volume pembuangan.
c. Peningkatan Pengisian Ruang Bakar:
Kapasitas ruang bakar yang lebih besar memungkinkan peningkatan
pengisian ruang bakar dengan campuran udara-bahan bakar yang
optimal. Hal ini menghasilkan efisiensi pembakaran yang lebih baik.
d. Peningkatan Daya dan Torsi:

22
Bore-up pada piston meningkatkan kapasitas mesin, menghasilkan
peningkatan daya dan torsi mesin. Mesin akan mampu menghasilkan
tenaga yang lebih besar.

e. Peningkatan Responsivitas Mesin:


Kapasitas ruang bakar yang lebih besar dapat menghasilkan
peningkatan responsivitas mesin, terutama pada putaran mesin rendah
hingga menengah. Hal ini memungkinkan akselerasi yang lebih cepat
dan daya tahan yang lebih baik di dalam rentang putaran mesin umum.

2. Dome
Dome pada piston adalah tonjolan atau struktur tumpul yang
terletak di tengah bagian atas piston. Ini adalah salah satu dari beberapa
desain piston yang dapat mempengaruhi efisiensi dan performa mesin.
Berikut adalah penjelasan lengkap tentang pengaruh dome pada piston:
a. Pengaruh pada Rasio Kompresi:
Dome piston dapat meningkatkan rasio kompresi mesin. Jika dome
terletak di sisi atas piston, volume ruang bakar akan berkurang,
meningkatkan rasio kompresi. Hal ini dapat menghasilkan efisiensi
termal yang lebih tinggi karena tekanan saat kompresi lebih tinggi.
b. Pengaruh pada Pengisian Ruang Bakar:
Desain dome dapat mempengaruhi pola aliran campuran udara-bahan
bakar ke dalam ruang bakar. Jika desain dome dipilih dengan benar,
dapat mengoptimalkan pengisian ruang bakar, meningkatkan efisiensi
pembakaran.
c. Penyesuaian Rasio Kompresi:
Dome piston dapat memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan rasio
kompresi mesin sesuai dengan kebutuhan aplikasi atau preferensi
performa. Hal ini dapat mempengaruhi daya dan torsi yang dihasilkan
oleh mesin.
d. Peningkatan Responsivitas Mesin:

23
Desain dome yang tepat dapat meningkatkan responsivitas mesin,
terutama pada rentang putaran mesin tertentu. Ini dapat menghasilkan
peningkatan akselerasi dan daya tahan di dalam rentang putaran mesin
umum.

3. Penambahan Material Politetrafluoroetilena (PTFE) Atau Teflon


Lapisan Teflon pada piston adalah salah satu modifikasi yang
dapat memberikan dampak positif pada efisiensi dan performa mesin.
Teflon, atau politetrafluoroetilena (PTFE), adalah polimer fluorokarbon
yang dikenal karena sifat non-stik dan tahan terhadap panas serta bahan
kimia. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang pengaruh lapisan
Teflon pada piston:
a. Reduksi Gesekan:
Salah satu keunggulan utama dari lapisan Teflon adalah
kemampuannya untuk mengurangi gesekan. Ketika piston bergerak
naik dan turun dalam silinder, kontak dengan dinding silinder dapat
menciptakan gesekan. Lapisan Teflon membantu mengurangi gesekan
ini, sehingga mengurangi energi yang hilang dalam bentuk panas.
b. Peningkatan Kelancaran Pergerakan:
Lapisan Teflon memberikan permukaan yang lebih halus dan tahan
terhadap keausan. Hal ini memungkinkan piston untuk bergerak lebih
lancar dalam silinder, mengurangi hambatan dan meminimalkan energi
yang hilang akibat gesekan.
c. Peningkatan Responsivitas Mesin:
Dengan gesekan yang lebih rendah, piston dapat bergerak lebih efisien,
yang dapat menghasilkan peningkatan responsivitas mesin. Hal ini
terutama terasa pada rentang putaran mesin tinggi.
d. Peningkatan Daya dan Torsi:
Reduksi gesekan dapat menghasilkan efisiensi termal yang lebih
tinggi, yang dapat menghasilkan peningkatan daya dan torsi. Mesin

24
dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar dengan bahan bakar yang
sama.

25
4.3.3 Durasi Noken As
Durasi noken as adalah salah satu parameter penting dalam desain mesin,
terutama dalam mesin pembakaran dalam. Durasi noken as mengacu pada rentang
waktu di mana katup buka dan tutup selama siklus operasi mesin.
Pengaruh durasi noken as terhadap efisiensi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengaruh pada Aliran Udara dan Pengisian Bahan Bakar:
Durasi noken as yang lebih lama memungkinkan waktu yang lebih lama
untuk udara dan bahan bakar untuk masuk ke dalam ruang bakar saat katup
hisap terbuka. Ini dapat meningkatkan pengisian silinder dan potensi
pembakaran yang lebih baik.
2. Peningkatan Torque pada Rentang Tertentu:
Jika durasi noken as diperpanjang pada katup hisap, ini dapat
meningkatkan torsi pada rentang putaran mesin tertentu. Ini dapat membuat
mesin lebih responsif dalam kecepatan tertentu.
3. Pengaruh pada Performa pada Rentang Putaran Mesin Tertentu:
Durasi noken as yang lebih panjang dapat mempengaruhi karakteristik
performa mesin pada berbagai rentang putaran mesin. Misalnya, durasi
noken as yang lebih panjang dapat meningkatkan performa pada putaran
mesin tinggi, sementara mungkin mengorbankan performa pada putaran
rendah.
4. Efisiensi Pembakaran:
Durasi noken as yang tepat dapat mengoptimalkan proses pembakaran
dengan memastikan campuran udara dan bahan bakar tercampur secara
efisien di dalam ruang bakar. Hal ini dapat menghasilkan pembakaran yang
lebih lengkap dan meningkatkan efisiensi mesin.
5. Emisi Gas Buang:
Durasi noken as yang baik dapat membantu mengoptimalkan proses
pembakaran dan mengurangi emisi gas buang yang tidak terbakar.
6. Pengaruh pada Konsumsi Bahan Bakar:

26
Durasi noken as yang tepat dapat berkontribusi pada peningkatan efisiensi
bahan bakar. Jika proses pembakaran lebih efisien, mesin dapat
menghasilkan lebih banyak tenaga dengan jumlah bahan bakar yang sama.
4.3.4 Per Katup
Kelembutan per katup (valve spring stiffness) adalah salah satu faktor
kunci dalam desain mesin yang mempengaruhi efisiensi dan performa. Ini
mengacu pada sejauh mana pegas katup dapat mengalami deformasi atau
kompresi saat katup terbuka dan tertutup. Berikut adalah penjelasan tentang
pengaruh kelembutan per katup pada engine:
1. Kontrol pada Gerakan Katup:
Kelembutan pegas katup yang tepat penting untuk mengontrol gerakan
katup. Ini memastikan bahwa katup terbuka dan tertutup pada waktu yang
tepat selama siklus operasi mesin, meminimalkan risiko benturan antara
katup dan dinding silinder atau bagian lain.
2. Pengaruh pada Efisiensi Pembakaran:
Pegas katup yang tepat membantu memastikan bahwa katup tertutup
dengan kuat selama siklus kompresi. Ini memastikan bahwa campuran
udara dan bahan bakar dapat terkompresi dengan efektif, meningkatkan
efisiensi pembakaran.
3. Memungkinkan Putaran Mesin Tinggi:
Pegas katup yang lebih lembut dapat memungkinkan mesin mencapai
putaran tinggi dengan lebih mudah. Ini penting untuk mesin yang
dirancang untuk performa tinggi.
4. Meningkatkan Respon Mesin:
Kelembutan yang tepat pada pegas katup memungkinkan respons yang
lebih cepat dari mesin terhadap perubahan pada pedal gas atau beban
mesin. Hal ini dapat menghasilkan akselerasi yang lebih baik dan daya
tahan yang lebih baik di dalam rentang putaran mesin tertentu.

27
4.3.5 Busi Iridium
Busi iridium adalah jenis busi yang memiliki elektroda pusat terbuat dari
paduan iridium. Ini adalah material yang sangat tahan terhadap panas dan
memiliki keunggulan dalam mempertahankan bentuk dan kekuatan bahkan dalam
kondisi operasi yang ekstrem. Berikut adalah penjelasan tentang pengaruh busi
iridium pada engine:
1. Stabilitas dan Ketahanan Panas yang Tinggi:
Busi iridium mampu mempertahankan kestabilan dan kekuatannya bahkan
pada suhu tinggi, yang dapat meningkatkan efisiensi pembakaran dan
meminimalkan risiko deformasi atau pencairan elektroda.
2. Peningkatan Pengapian yang Konsisten:
Kondisi operasi yang konsisten dan stabil dari busi iridium dapat
menghasilkan pengapian yang lebih konsisten, memastikan bahwa
campuran udara-bahan bakar terbakar dengan efektif dan efisien.
3. Peningkatan Efisiensi Pembakaran:
Dengan mempertahankan performa yang konsisten dalam berbagai kondisi
operasi, busi iridium dapat membantu meningkatkan efisiensi pembakaran,
menghasilkan lebih banyak tenaga dari setiap tetes bahan bakar.
4. Stabilitas pada Beban Mesin Tinggi:
Busi iridium dapat mempertahankan stabilitas operasi bahkan pada beban
mesin tinggi dan putaran tinggi, yang penting untuk performa mesin yang
lebih tinggi.
5. Peningkatan Responsivitas Mesin:
Dengan busi iridium yang memberikan pengapian yang andal dan cepat,
respons mesin terhadap perubahan pada pedal gas atau situasi lainnya
menjadi lebih tajam.

28
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil Kerja Praktek yang telah dilaksanakan dari tanggal 4 Juli s.d 9
Juli 2023 di Laboratorium Desain dan Manufaktur Fakultas Teknik Universitas
Syiah Kuala mengenai “Inovasi Teknologi Dalam Internal Combustion Engine
Untuk Perlombaan Shell Eco-maraton Asia Di Sirkuit Mandalika Lombok”,
penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1) Mesin pembakaran dalam harus dirancang dengan fokus pada efisiensi
bahan bakar yang tinggi dan harus memaksimalkan konversi energi dari
bahan bakar menjadi gerakan kendaraan.
2) Sistem kontrol mesin harus disesuaikan untuk memastikan penggunaan
bahan bakar yang optimal sepanjang perlombaan. Hal ini melibatkan
pemrograman elektronik dan teknik kontrol yang canggih.
3) Tim harus melakukan penelitian mendalam dan eksperimen untuk
meningkatkan efisiensi mesin. Ini dapat melibatkan pengujian berbagai
konfigurasi dan teknologi terbaru dalam desain mesin.
4) Tim harus mempertahankan dokumentasi yang akurat tentang desain dan
pengujian mesin, serta melakukan analisis menyeluruh terhadap kinerja
selama perlombaan untuk identifikasi area perbaikan potensial.

5.2 Saran
Adapun saran dari penulis setelah melakukan Praktek Kerja, sebagai
berikut:
1) Rancang ruang bakar dan sistem pembakaran untuk memaksimalkan
efisiensi konversi energi dari bahan bakar menjadi gerakan kendaraan.

29
2) Pertimbangkan material yang ringan namun kuat untuk komponen mesin.
Hal ini membantu mengurangi berat total kendaraan, yang berkontribusi
pada efisiensi keseluruhan.
3) Fokus pada perbandingan daya mesin terhadap berat total kendaraan.
Upaya untuk meningkatkan rasio ini akan membantu kendaraan
berakselerasi lebih cepat dan menggunakan bahan bakar lebih efisien.

30

Anda mungkin juga menyukai