RAMLAH
SKRIPSI
Oleh
RAMLAH
No. Stb. A 221 19 128
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada
Program Studi Pendidikan Biologi
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tadulako
RAMLAH
No. Stb. A 221 19 128
SKRIPSI
Oleh
Ramlah
A 221 19 128
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Hj. Musdalifah Nurdin, M.Si Drs. Bustamin, M.Si Moh. Sabran, S.Pd., M.Pd
NIP. 19640716 199003 2 001 NIP. 196510 05199203 1 004 NIDN. 00220681804
Mengetahui,
Koordinator Program Studi
Pendidikan Biologi
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh
Ramlah
A 221 19 128
SKRIPSI
Telah disetujui oleh tim pembimbing pada tanggal tertera di bawah ini
Jum’at, 006 Juni 2023
Pembimbing I Pembimbing II
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Nama : Ramlah
saya, dan bukan merupakan plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya. Apabila
dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini memenuhi unsur
plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima sanksi atas
Ramlah
A22119128
vi
ABSTRAK
vii
ABSTRACT
viii
UCAPAN TERIMA KASIH
berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dan tidak lupa pula penulis haturkan Shalawat serta salam kepada junjungan Nabi
memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) pada Program Studi Pendidikan Biologi
Tadulako. Oleh karena itu, penulis persembahkan skripsi ini dengan hormat, bangga
dan rasa haru sebagai wujud rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya
Kepada orang tua tercinta Ayahanda Moh. Amin dan Ibunda Hj. Hasmawati
serta tidak henti-hentinya memberikan kasih sayang, bimbingan, nasehat dan do’a
yang tulus menyertai penulis hingga akhir penyelesaian studi ini. Semoga Allah
SWT selalu menjaga dan melindungi serta menyertai mereka dalam setiap keadaan
dan tindakan beliau Insya Allah dan terima kasih Kepada kakak-kakak saya tercinta
semangat mendukung dan terus membantu secara moril maupun materil kepada
ix
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menemukan berbagai kendala
kendala tersebut dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis
pembimbing I sekaligus dosen wali yang selama ini memberikan dukungan dan
bapak Dr. Syech Zainal, S.Pd., M.Pd sebagai pembimbing II yang telah meluangkan
waktu dan tenaga untuk membimbing penulis dari penyusunan proposal, penelitian
sampai dengan penyelesaian skripsi ini, tidak lupa pula ucapan terima kasih kepada
Ibu Dra. Hj. Musdalifah Nurdin, M.Si selaku pembahas I, bapak Dr. Bustamin,
M.Si selaku pembahas II dan bapak Moh. Sabran, S.Pd., M.Pd. selaku pembahas
III yang telah membimbing dan memberi masukan terhadap penyelesaian skripsi.
Semoga Allah SWT selalu menjaga, melindungi dan membalas kebaikan mereka
Tidak lupa pula penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Amar, ST., MT., IAI., IPU., ASEAN.Eng., Rektor
2. Bapak Dr. Amiruddin Kade, S.Pd., M.Si., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
x
3. Bapak Dr. H. Nurhayadi, M.Si., wakil Dekan Bidang Akademik yang telah
4. Bapak Abdul Kamaruddin, S.Pd., M.Ed., Ph.D., Wakil Dekan Bidan Umum
5. Bapak Dr. Iskandar. M.Hum., Wakil Dekan Bidan Kemahasiswaan yang telah
6. Bapak Dr. Darsikin, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
studi.
7. Ibu Dra. Hj. Masrianih M.P., Koordinator Program Studi Pendidikan Biologi
8. Seluruh Dosen dan Staf pengajar FKIP khususnya Bapak/Ibu Program Studi
9. Operator Pendidikan Biologi Bapak Sudarman, S.Kom, Ibu Sry Ayu Lestari,
S.K.M., dan staf yang senantiasa meluangkan waktu untuk membantu dalam
10. Kepala Desa Towale beserta Staf yang telah membantu peneliti memberikan
xi
11. Seluruh rekan-rekan Anggota HIMABIO UNTAD dan UKH BIO-RISET yang
telah memberikan saran, motivasi maupun dukungan dalam melewati suka dan
12. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Biologi angkatan 2019 yang tidak bisa
disebutkan satu persatu namanya, begitu banyak kesan yang telah dilalui
perkuliahan.
Nurul Lita Rahmadani, Gebriella Kalilo, yang telah banyak sekali memberikan
berlangsung.
15. Teristimewa, kepada sahabat tercinta Asmaul Husna Gapri, Nadia, Sartina,
16. Kepada diri sendiri, terima kasih telah bertahan sampai pada titik ini tetap
tujuan dan cita-cita, kamu hebat sebagai wanita kuat dan tangguh.
17. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
xii
Tanpa berkah dan izin-Nya, semua ini tak akan terlaksana. Penulis
menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, semoga Allah Subhanahu
Wa Ta’ala senantiasa melindungi kita dan membalas segala budi serta amal baik
yang telah penulis terima dari berbagai pihak dengan segala bentuk kemuliaan dan
kemurahan-Nya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama
Akhir kata penulis berharap semoga apa yang telah penulis persembahkan
Ramlah
A221 19 128
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
HALAMAN PERSETUJUAN iv
HALAMAN PENGESAHAN v
HALAMAN PERNYATAAN vi
ABSTRAK vii
ABSTRACT viii
UCAPAN TERIMA KASIH ix
DAFTAR ISI xiv
DAFTAR TABEL xvii
DAFTAR GAMBAR xviii
DAFTAR LAMPIRAN xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.4 Manfaat Penelitian 4
1.5 Batasan Istilah 5
xiv
2.2.6 Parameter Lingkungan 12
2.2.7 Media Pembelajaran 14
2.2.8 Buku Saku 15
2.3 Kerangka Pemikiran 15
xv
4.1.5 Hasil Persentase Penilaian Kelayakan Media 37
4.2 Pembahasan 39
4.2.1 Jenis-jenis Lamun 39
4.2.2 Manfaat Lamun 43
4.2.3 Kelayakan Media Pembelajaran 43
DAFTAR PUSTAKA 48
LAMPIRAN 52
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Alat-alat Penelitian yang digunakan 20
Tabel 3.2 Bahan Penelitian 21
Tabel 3.3 Persentase Kelayakan Media 27
Tabel 4.1 Jenis-jenis Lamun di Perairan Pantai Bonebula 30
Tabel 4.2 Persentase Kelayakan Media oleh Ahli Isi 37
Tabel 4.3 Persentase Kelayakan Media oleh Ahli Desain 38
Tabel 4.4 Persentase Kelayakan Media oleh Ahli Media 38
Tabel 4.5 Persentase Kelayakan Media oleh Mahasiswa 65
xvii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Jadwal Penelitian 53
2. Surat Izin Penelitian 54
3. Peta Pantai Bonebula 56
4. Tabel Pengukuran Kondisi Fisik Lembar 57
5. Media Buku Saku 58
6. Lembar Validasi (Ahli isi) 62
7. Lembar Validasi (Ahli Desain) 63
8. Lembar Validasi (Ahli Media) 64
9. Lembar Validasi (Mahasiswa) 65
10. SK Pembimbing 67
11. Dokumentasi Penelitian 69
12. Daftar Riwayat Hidup 71
13. Biodata Diri 72
xix
BAB I
PENDAHULUAN
dapat disebut sebagai suatu ekosistem salah satu contohnya adalah lamun yang
terdapat pada perairan laut pesisir Pantai Bonebula Kecamatan Banawa Tengah
merupakan yang amat kaya akan sumberdaya alam baik yang terbaharui
di daerah pesisir atau perairan laut dangkal. Ekosistem padang lamun memiliki
fungsi ekologis, yaitu sebagai penstabil sedimen, pendaur zat hara, daerah
asuhan bagi juvenil ikan, sumber makanan biota laut, serta penahan erosi. Oleh
1
2
Satu jenis lamun atau beberapa jenis lamun biasanya membentuk suatu
organisme, seperti ikan, rajungan dan berbagai jenis karang dll. Lingkungan
sekitar padang lamun meliputi lingkungan perairan, substrat dasar seperti pasir,
lumpur dan udara (Rahmawati, dkk., 2014). Lamun adalah tumbuhan berbunga
(Angiospermae) yang hidup di bawah air dan tumbuh subur di air laut dangkal
dan muara. Lamun terdiri dari daun, dan seludang, batang merambat yang
sering disebut rimpang (Rhizome) dan akar yang tumbuh dalam rimpang.
berada di Desa Towale dengan letak geografis yaitu terletak pada dataran
wisata yang telah dikenal oleh masyarakat setempat dan juga para wisatawan.
Pantai Bonebula terdapat di Desa Towale dengan jarak ± 43 km dari Kota Palu,
memiliki luas pantai sebagai area kawasan wisata ± 1000 atau 1 km, dengan
khususnya dalam bentuk Buku Saku. Selain itu, peneliti melakukan observasi
Bonebula.
pembelajaran.
1.2.1 Jenis-jenis lamun apa saja yang terdapat di Perairan Pantai Bonebula
Manfaat yang dapat diperoleh pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana informasi dan sebagai
pedoman untuk penelitian lebih lanjut serta menjadi referensi yang dapat
setempat.
3) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan usaha masukan bagi
Buku Saku.
ini, maka perlu ada penjelasan istilah yang digunakan. Adapun batasan batasan
dalam kolom air dan berkembang dengan baik di perairan laut dangkal dan
1.5.2 Media pembelajaran adalah sebuah sumber belajar yang memuat segala
informasi.
1.5.3 Buku Saku adalah suatu bentuk buku yang ukurannya relatif kecil (tinggi
15 cm dan lebar 11 cm) berisi informasi yang dapat disimpan disaku dan
penelitian yang akan lakukan. Adapun penelitian relevan yang diambil sebagai
berikut :
Teluk Awur Jepara yang memiliki tujuan untuk mengetahui distribusi jenis
Awur Jepara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus
habitat dengan substrat pasir berlumpur dengan kandungan bahan organik yang
Hasil yang bervariasi dengan kisaran rata-rata antara 2,006-3,276 mg/l untuk
nitrat dan 0,0025 -0,0076 mg/l untuk phospat perairan serta 4,254-7,324 mg/l
6
7
Jenis dan Fungsi Lamun di Pesisir Dalam Upaya Konservasi Lamun di Pesisir
Kecamatan Bunaken Daratan Kepada Siswa Sekolah Dasar GMIM Molas dan
8
pengetahuan dan kesadaran bagi guru dan siswa tentang lamun (Seagrass) yang
sangat penting secara ekologis. Hasil yang diperoleh, ada respon positif dan
yang menunjukkan bahwa materi yang diberikan telah diserap dengan baik.
dengan penelitian yang telah dilakukan diatas. Dimana penelitian yang akan
menggunakan metode transek garis (line transect) yang disebar pada setiap
stasiun dimana terdiri dari tiga transek yang berukuran 50 meter. Tujuan
2.2.1 Lamun
memiliki biji (monokotil) dan memiliki akar, rimpang, daun, bunga dan buah.
Lamun memiliki struktur dan fungsi yang sama dengan rumput yang tumbuh
9
di darat. Bentuk daun lamun beragam, ada yang berbentuk seperti pita, lidi
atau bulat. Dengan rhizome dan akarlah lamun tumbuh kokoh di dasar laut
serta tahan terhadap hempasan ombak dan arus (Sjafrie, dkk., 2018).
Selain itu, lamun sering dijumpai berasosiasi dengan mangrove dan terumbu
karang (Short, dkk., 2004). Ekosistem lamun merupakan salah satu faktor
pesisir, penstabil sedimen mengontrol kejernihan dan kualitas air, serta dapat
dan lembab, kecuali pantai perairan kutub karena banyak tertutup es (Duarte,
1991).
Gambar 2.1. (a) Tumbuhan lamun (b) Bunga (c) Buah (d) Biji.
(Sumber: Dudy Ramdhana dan Arso Agung dan Yogi Yanuar, ST., M.Si).
daun dan rimpang, dihasilkan data ukuran lapisan penyusun jaringan daun
10
dan batang lamun. Pengamatan jaringan daun lamun meliputi ketebalan daun,
lapisan epidermis atas, lapisan epidermis bawah, dan ketebalan sel mesofil.
Bagian rimpang yang diamati meliputi tebal: Rhizome, jaringan epidermis, sel
korteks dan sel stele. Struktur daun lamun terdiri dari lapisan epidermis yang
terbagi menjadi dua yaitu epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis
Jaringan daun lamun terdiri dari lapisan epidermis yang terbagi menjadi dua
buah dan menyebarkan biji. Khusus untuk genera di daerah tropis memiliki
dengan sistem akar yang berkembang dengan baik dan rimpang utuh. Dalam
sedangkan tiga famili lain merupakan lamun yang tumbuh di laut (Tangke,
2010).
11
Regnum Plantae
Divisio Magnoliophyta
Classis Liliopsida
Subclassis Alismatidae
Ordo Hydrocaritales
bagian pangkal (panjang 5 sampai 15 cm, lebar 1 sampai 4 mm). Urat atau
tulang daun bagian tengah jelas. Ujung daun dengan dua gigi bagian samping
dan satu gigi di tengah yang berakhir pada tulang daun. Rimpang menjalar
dapat dilihat seperti pada gambar di atas. Tumbuh di substrat pasir atau pasir
dengan koral dari daerah pasang tinggi sampai pasang rendah, kadang-kadang
padang lamun (seagrass beds) dapat juga sebagai daerah asuhan, padang
pengembalaan dan makanan dari berbagai jenis ikan herbivora dan ikan-
air yang disebabkan oleh arus dan ombak, sehingga perairan disekitarnya
menjadi tenang. Disamping itu, rimpang dan akar lamun dapat menahan dan
dapat mencegah erosi (Gingsburg & Lowenstan 1958, Thoraug & Austin,
1976).
laut. khususnya zat-zat hara yang dibutuhkan oleh algae epifitik (Tangke,
2010).
1) Suhu
tergantung pada suhu air. Hewan yang hidup di zona pasangsurut dan sering
perubahan suhu. Pada daerah tropis dan sub tropis lamun mampu tumbuh
optimal bagi spesies lamun adalah 28-30 °C, suhu dapat mempengaruhi
reproduksi.
dua hingga tiga hari, sehingga dengan kenaikan suhu yang ekstrim akan
2) pH
hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat
dari 7 (netral) maka akan dapat mengakibatkan air tidak stabil dan
3) Salinitas
berubah di dekat permukaan air laut yang diakibatkan oleh presipitasi dan
evaporasi dari air tawar. Variasi geografis dapat membentuk area regional
perbedaan nilai salinitas pada permukaan air laut (Rismayatika, dkk., 2019).
komunikasi pandang dengar, pendidikan alat peraga pandang, alat peraga dan
secara kreatif akan memperbesar kemungkinan bagi siswa untuk belajar lebih
Buku saku adalah suatu buku yang berukuran kecil (lebar 11 cm dan
panjang 15 cm) yang berisi informasi yang dapat disimpan di saku sehingga
mudah dibawa kemana-mana. Penyajian buku saku ini dibuat dengan menarik
lebih cenderung menyukai bacaan yang menarik dengan sedikit uraian dan
3) Efisien dalam waktu dan tenaga. Buku saku yang dicetak dengan ukuran
4) Penulisan materi dan rumus yang singkat dan jelas pada buku saku dapat
tersebut membuat wilayah pesisir menjadi daerah yang relatif sangat subur dan
16
produktif. Perairan Pantai Bonebula memiliki sebaran lamun cukup luas, ini
dapat dilihat sepanjang pantai pada saat air surut terdapat ekosistem lamun
mencari ikan, udang maupun kerang-kerangan yang dipanen langsung dari area
padang lamun secara langsung. Oleh karena itu, penelitian ini penting untuk
dilakukan dan juga diperlukan pengelolaan yang baik agar ada keseimbangan
ekosistem pantai Bonebula tetap terjaga dan lestari. Aktivitas manusia yang
mengenal seperti apa itu lamun dan apa manfaatnya. Jadi, lamun ini merupakan
tumbuhan yang beradaptasi penuh untuk dapat hidup pada lingkungan laut
yang juga terdapat pada pesisir pantai Bonebula. Lamun pada umumnya
Media pembelajaran ini nantinya akan disajikan dalam bentuk buku saku yang
layak dan mudah untuk dimengerti, agar masyarakat sejak dini mengetahui
Rendahnya
pengetahuan
masyarakat mengenai
jenis-jenis lamun.
Identifikasi Jenis lamun
METODE PENELITIAN
kualitatif untuk suatu kajian yang bersifat deskriptif. Jenis penelitian ini
bahwa deskriptif kualitatif adalah suatu metode penelitian yang bergerak pada
penjelas yang akhirnya dapat ditarik suatu generalisasi yang merupakan sebuat
kesimpulan dari proses atau peristiwa tersebut Kim & Bradway (2016).
19
20
3.3.1 Populasi
Donggala.
3.3.2 Sampel
Kabupaten Donggala.
3.4.1 Alat
3.4.2 Bahan
No Bahan Kegunaan
1 Alkohol 70% Digunakan sebagai alat mengawetkan
sampel
Jenis data dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif yaitu data
Bonebula.
Sumber data pada penelitian ini merupakan jenis data primer yang
tahap yaitu :
22
Pada tahap persiapan ini terdiri dari beberapa kegiatan yakni antara lain
sebagai berikut :
2) Pengambilan Sampel
2) Transek diletakkan tegak lurus dari garis pantai ke arah laut pada saat
3) Jarak antara transek pada setiap stasiun dengan yang lainnya yaitu 5 m.
meter ke kiri yang telah ditentukan dalam stasiun, sehingga total ada 9
transek.
dan diberi label untuk proses identifikasi lebih lanjut. Berikut ini
lainnya.
5m 5m 5m 5m 5m 5m
5m 5m
50 m
Stasiun
40 m
Keterangan:
= Jarak Transek
= Garis Transek
= Stasiun
24
pengambilan contoh (sampel) air pada setiap stasiun. Parameter yang diukur
bahwa prosedur kerja untuk setiap parameter lingkungan diatas adalah sebagai
berikut :
2) Pengukuran pH perairan
meter, sebelum digunakan alat ini harus dikalibrasi terlebih dahulu sampai
tersebut dicelupkan kedalam air dan membaca angka yang tertera pada layar
pH meter.
25
dahulu agar pada saat pengukuran alat tersebut dalam keadaan normal.
Selanjutnya mengambil sampel air untuk melihat kadar garam dengan cara
media belajar berupa buku saku hasil penelitian jenis-jenis lamun yang
ahli dalam bidangnya (ahli isi, ahli desain dan ahli media) jika dikatakan
layak maka media buku saku siap untuk direvisi dan uji coba.
ada lima. Skala ini memperhatikan rentang dari bilangan persentasi. Nilai
maksimal yang diharapkan adalah 100% dan minamal 0%. Untuk penilaian
Kabupaten Donggala
Tengah berdasarkan letak grafis, terletak pada dataran rendah dengan suhu
memiliki banyak Pantai yang salah satunya yaitu Pantai Bonebula, memiliki
jarak ± 43 km dari Kota Palu. Pantai Bonebula adalah Wilayah pesisir yang
dipengaruhi oleh pasang surut air laut atau disebut sebagai Zona Intertidal dan
yang berbatasan langsung dengan Desa Limboro yang juga terdapat Pantai
Pusentasi sampai Pantai Kaluku sejauh ± 1KM dan surut terjauh yaitu ± 200
atau Kerang, Gastropoda dan salah satu yang diteliti yaitu Lamun.
28
29
1) Suhu
31°C, suhu pengamatan relatif stabil dan masih berada dalam kisaran suhu
25-31°C masih layak untuk kehidupan tumbuhan laut karena masih sesuai
2) Salinitas
salinitas masih dalam keadaan normal untuk kehidupan lamun dan biota
3) pH
air laut di Indonesia yang pada umumnya bervariasi antara 6,0–8,5. Menurut
organisme laut. Menurut Philips dan Menez, (1988) kisaran pH 7,8-8,2 adalah
famili, kelas liliopsida. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2
sebagai berikut :
Bonebula
Klasifikasi:
Regnum Plantae
Divisi Magnoliophyta
Classis Liliopsida
Ordo Hydrocaritales
Familia Hydrocaritaceae
Genus Enhalus
Species Enhalus acoroides (L.F.) Royle
Gambar 4.2 Enhalus acoroides
Ket: A. Lamun, B. Ujung Daun, C.
Perakaran
Deskripsi: Sumber: Dokumentasi pribadi 2023
memiliki daun yang tebal, bentuk daun memanjang seperti pita (strap-like) dengan
ujung daun (apex) membulat. Memiliki 2-5 helai daun, panjang daun berkisar antara
20-40 cm, lebar antara 0,6-1,5 cm dan warna daunnya hijau. Rimpang berukuran
antara 1-8,3 cm. Pada bagian ini juga diselubungi oleh sabut tebal berwarna hitam.
Terdapat akar-akar berwarna putih kecoklatan yang berukuran 1-27,7 cm, jenis
akarnya berupa akar tunggang. Mempunyai buah berambut berbentuk bulat telur
berukuran 4-7 cm. Lamun tersebut mempunyai bunga jantan yang putih dengan
Klasifikasi:
Regnum Plantae
Divisi Magnoliophyta
Classis Liliopsida
Ordo Hydrocaritales
Familia Hydrocaritaceae
Genus Halophila
Spesies Halophila ovalis (R. B) J.D Hooker
Gambar 4.3 Halophila ovalis
Ket: A. Lamun, B. Ujung Daun, C.
Perakaran
Sumber: Dokumentsi pribadi 2023
Deskripsi:
Lamun jenis Halophila ovalis tumbuh pada substrat pasir, pasir berlumpur,
berlumpur. Halophila ovalis memiliki daun yang berbentuk oval dengan ujung daun
(apex) tumpul (obtuse). Warna daunnya hijau. Memiliki tangkai daun (petiolate)
dengan panjang antara 0,1-4,1 cm dan akar 0,2-5,3 cm, panjang daun yang dimiliki
berkisar antara 0,3-2,7 cm dengan lebar daun 0,5-1,6 cm. Warna rimpang berwarna
putih dengan panjang 0,2-3,2 cm. Terdapat akar-akar berwarna coklat berukuran 80
Klasifikasi:
Regnum Plantae
Divisi Magnoliophyta
Classis Liliopsida
Ordo Hydrocaritales
Familia Hydrocaritaceae
Genus Thalassia
Spesies Thalassia hemprichii (E.) Aschers
Gambar 4.4 Thalassia hemprichii
Ket: A. Lamun, B. Ujung Daun, C.
Perakaran
Sumber: Dokumentsi pribadi 2023
Deskripsi:
Jenis lamun Thalassia hemprichii tumbuh pada substrat berpasir. Helai daun
membujur sampai sedikit lebar (pita) dengan beberapa garis coklat, ujung daun
membulat dengan panjang 5-20 cm, lebar daunnya 4-10 mm ujung daun tumpul
(obtuse) dan warna daunya hijau. Rimpang menjalar dengan diameter 2-5 mm
dengan warna putih kecoklatan. Terdapat akar-akar berwarna coklat, jenis akarnya
tunggang.
34
Klasifikasi:
Regnum Plantae
Divisi Magnoliophyta
Classis Liliopsida
Ordo Hydrocaritales
Familia Hydrocaritaceae
Genus Halodule
Spesies Halodule uninervis
(Forsk.) Aschers.
Deskripsi:
Lamun jenis Halodule uninervis tumbuh pada substrat lumpur berpasir atau
pasir dengan koral dari daerah pasang tinggi sampai pasang rendah. Panjang daun
5 sampai 15 cm, lebar 1 sampai 4 mm. Ujung daunnya bergerigi dan terbagi atas 3
titik dengan warna daun hijau tua. Rimpang menjalar diameternya 1-2 mm dengan
batang pendek berwarna putih pada setiap ruas dan terdapat 2-3 helai daun.
Memiliki urat atau tulang daun bagian tengah jelas. Terdapat akar-akar berwarna
Klasifikasi:
Regnum Plantae
Divisi Magnoliophyta
Classis Liliopsida
Ordo Najadales
Familia Potamagetonaceae
Genus Cymodocea
Spesies Cymodocea rotundata Ehernberg
& Hemprich ex Aschetrs
Gambar 4.6 Cymodocea rotundata
Ket: A. Lamun, B. Ujung Daun, C.
Perakaran
Sumber: Dokumentsi pribadi 2023
Deskripsi:
rotundata mirip dengan Cymodocea serrulata, panjang daun 6-15 cm, lebar
daunnya 2-4 mm, bentuk daunnya seperti garis lurus sampai agak bulat dengan
ujung daun membulat. Warna daunnya hijau. Terdapat 2-3 helai daun pada setiap
kecoklatan dan memiliki internodus yang menghubungkan nodus satu dengan yang
lain, panjang antar ruas 1-4 cm. Terdapat akar-akar berwarna putih kecoklatan, jenis
akarnya serabut.
36
Klasifikasi:
Regnum Plantae
Divisi Magnoliophyta
Classis Liliopsida
Ordo Najadales
Familia Potamagetonaceae
Genus Syringodium
Spesies Syringodium isoetifolium
(Aschers.) Dandy
Gambar 4.7 Syringodium isoetifolium
Ket: A. Lamun, B. Ujung Daun, C.
Perakaran
Sumber: Dokumentsi pribadi 2023
Deskripsi:
pasir. Daun berbentuk silindris dan panjang daun 6-30 cm, lebar daun berkisar 2-5
mm. Memiliki tangkai daun berbuku-buku serta batang yang pendek, ada 1-3 daun
bulat pada setiap ruas dengan Panjang 7-20 cm. Ujung daun membulat, daun
berwarna hijau dengan rimpang bulat berwarna putih kecoklatan dan menjalar
dengan cabang yang tidak teratur. Memiliki akar tiap nodus majemuk dan
bercabang.
37
4.1.5 Hasil Persentase Penilaian Kelayakan Media dalam Bentuk Buku Saku oleh
Tim Ahli
Hasil penilaian oleh dosen validasi ahli isi media buku saku layak
Skala Persentase
No Aspek Penilaian
Penilaian (%)
1 Ketetapan judul dengan buku saku 3 60
2 Kesesuaian antara judul buku saku dengan
4 80
isi materi
3 Kesesuaian klasifikasi dan deskripsi lamun 4 80
4 Kejelasan gambar 3 60
5 Kejelasan jenis-jenis lamun 3 60
6 Ketepatan nama spesies 4 80
7 Ketepatan sumber pendukung sebagai
rujukan sumber bacaan yang relevan 4 80
dengan materi
8 Kefaktualisasi isi buku saku dengan
4 80
masalah terkini
Jumlah 29 580
Rata-rata 3,62 72,5 %
Nilai rata-rata tersebut menunjukkan buku saku layak digunakan sebagai
media pembelajaran.
Hasil penilaian oleh dosen validasi ahli desain media buku saku sangat
Skala Persentase
No Aspek Penilaian
Penilaian (%)
A. Uraian Materi
1 Ketepatan ukuran huruf 4 80
2 Kejelasan kalimat 5 100
3 Sistematika penulisan 4 80
4 Kemenarikan tampilan uraian materi 4 80
B. Gambar
1 Kesesuaian gambar dengan uraian materi 4 80
2 Kejelasan gambar untuk dipahami 4 80
3 Kemenarikan tampilan gambar 3 60
C. Teks Keterangan Gambar
1 Ketepatan letak 4 80
2 Ketepatan warna tulisan 5 100
3 Ketepatan ukuran huruf 4 80
4 Kemenarikan tampilan 4 80
Jumlah 45 900
Rata-rata 4,09 82 %
Nilai rata-rata tersebut menunjukkan buku saku Sangat layak digunakan
sebagai media pembelajaran.
Hasil penilaian oleh dosen validasi ahli media buku saku layak
Skala Persenta
No Aspek Penilaian
Penilaian se (%)
A. Sampul
1 Kemenarikan tampilan sampul buku saku 3 60
2 Kesesuaian ukuran huruf 3 60
3 Kesesuaian penempatan judul 3 60
4 Kesesuaian antara huruf dan warna sampul 2 40
B. Materi
1 Kesesuaian materi dan media yang
3 60
digunakan
39
Setelah dilakukan validai oleh tim ahli (dosen) yang meliputi ahli
media, ahli desain dan ahli isi. Selanjutnya validasi media pembelajaran
dalam bentuk buku saku tersebut dinilai oleh mahasiswa yang terdiri dari 25
orang. Jadi, rata-rata skor media pembelajaran buku saku berdasarkan nilai
validasi oleh kelompok mahasiswa yaitu 86,57 % (lampiran 9) atau lebih
jelasnya pada halaman 63.
Tabel 4.5 Persentase Kelayakan Media oleh Mahasiswa.
4.2 Pembahasan
tipe substrat yaitu berlumpur, pasir berlumpur, berpasir. Selain itu, juga
dipengaruhi oleh kondisi fisik kimia. Hasil penelitian jenis lamun tersebut
Total
No Spesies
Kemunculan
1 Enhalus acoroides 32
2 Halophila ovalis 25
3 Thalassia hemprichii 14
4 Halodule uninervis 24
5 Cymodocea rotundata 39
6 Syringodium isoetifolium 25
acoroides sebanyak 32 kali atau sama halnya dengan 5%, Halophila ovalis
bahwa kelangsungan hidup dari lamun tersebut tidak mampu hidup pada
bahwa bahwa suhu pada 3 stasiun berbeda, pada stasiun 1 (30°C), stasiun 2
(30°C) dan stasiun 3 (30°C) dengan kisaran pH air laut yaitu 6,5 ˗ 7,0.
faktor eksternal seperti zat-zat hara dan tingkat kesuburan perairan (Dahuri,
2003). Jumlah jenis yang diperoleh termasuk sedikit hal ini dipengaruhi oleh
berlumpur, sehingga jenis yang tumbuh tidak banyak dan jenis yang
mempengaruhi yaitu faktor lingkungan seperti suhu, salinitas dan pH, ketiga
jenis lamun yang hanya mampu hidup dan tumbuh subur pada kondisi
tertentu.
Parigi Moutong yang telah diteliti lebih dulu oleh Ruzziqna (2016), jenis
lamun yang diperoleh lebih sedikit hanya 4 jenis yaitu Cymodocea rotundata,
oleh faktor substrat, tipe substrat dasar di Perairan Pulau Kelelawar adalah
substrat dasar yang berpasir dan di paparan terumbu karang tidak ditemukan
dan tidak berkembang biak dengan baik atau merata. Dibandingkan juga
dengan penelitian lainnya yaitu di Perairan Perairan Laut Desa Avolua yang
telah diteliti lebih dulu oleh Prisilia (2015), menemukan 6 jenis lamun yang
42
Avolua 28°C, Salinitas 27,4‰, pH 7,6 dan Suhu di Perairan Pantai Bonebula
30°C, Salinitas 29‰, pH 6,2. Hal ini merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan jumlah jenis yang diperoleh lebih banyak. Faktor lainnya yaitu
tipe substrat di tempat penelitian bervariasi sehingga jenis yang hidup dan
tumbuh juga beragam. Seperti yang kita ketahui bahwa faktor kondisi fisik-
lamun yang tumbuh pada substart berlumpur, pasir dan karang diantaranya
lamun tersebut dapat membentuk komunitas padang tunggal dan jenis tunggal
Manfaat lamun secara umum terbagi atas dua kelompok, yaitu manfaat
secara ekologi dan ekonomis. Manfaat secara ekologis lebih mengarah pada
ikan. Lamun juga sering dimanfaatkan sebagai bahan baku produk moderen
seperti penyaring limbah, stabilisator pantai, bahan baku pada pabrik kertas
dan bahan obat-obatan, bahan pakan ternak (Fachrul, 2007) dan jenis E.
makanan dari bijinya (Yudista, 2010), buah lamun sebagai sumber makanan
2002).
sebagai buku saku. Hasil dari penelitian ini dibuatkan media pembelajaran
dalam bentuk buku saku yang di dalamnya berisi materi tentang Jenis-jenis
validasi oleh tim ahli meliputi ahli isi, ahli media, ahli desain dan kelompok
mahasiswa yang terdiri dari 25 orang. Hasil penilaian dari para ahli serta
44
kelayakan isi buku saku mendapatkan skor 3,62 dengan persentase 72,5 %.
menjadi saran atau komentar oleh ahli isi yaitu judul pada buku saku
diperbesar.
Kelayakan media buku saku mendapatkan skor rata-rata 3,11 dan persentase
kelayakan media yaitu 61%-80% masuk kategori layak. Adapun saran atau
komentar oleh ahli desain yaitu tulisan judul pada sampul buku saku lebih
dalamnya terdapat 3 aspek penilaian meliputi uraian materi, gambar dan teks
keterangan gambar. Kelayakan media buku saku mendapatkan skor 4,09 dan
komentar oleh ahli desain buku saku bahwa daftar isi tidak dicantumkan di
daftar pustaka.
Hasil uji coba buku saku yang dinilai oleh kelompok mahasiswa dengan
aspek penilaian terdiri dari 9 poin mendapatkan skor rata-rata 4,32 dengan
layak digunakan sebagai media pembelajaran. Hal ini sesuai dengan kriteria
yang dikemukakan oleh Arikunto (2010) bahwa persentase dengan nilai 81%-
100% menyatakan bahwa buku saku tersebut sangat layak digunakan sebagai
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian ini diperoleh 2 famili, 6 genus dan 6 spesies dari famili
sebagai media pembelajaran berupa buku saku, dari hasil validasi yang
5.2 Saran
belum pernah diteliti, agar masyarakat sejak dini mengetahui tentang arti
pesisir tidak lagi dijadikan sebagai tempat pembuangan akhir. Selain itu,
46
47
Azkab. (2006). Ada Apa dengan Lamun. Bidang Sumberdaya Laut, Pusat Penelitian
Oseanografi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta.
Dahuri, R., Jacub R., Sapta. P. G., & Stepu. M.J. (2008). Pengelolaan Sumberdaya
Wilayah Pesisir dan Lautan Terpadu. Jakarta: PT Pradnya Paramita.
Fathonah, U., Ningsih, K., & Titin. (2020). Pengaruh Media Buku Saku untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Kelas X MAN 4 Jakarta.
Fajarwati, D. S., Setianingsih, A.I., dan Muzani. (2015). Analisis Kondisi Lamun
(Seagrass) di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Jurnal SPATIAL
Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, 13(1), 22-32.
48
Hamuna B., Tanjung R. H.R., Suwito., Maury Hendra K., & Alianto. (2018). Kajian
Kualitas Air Laut dan Indeks Pencemaran Berdasarkan Parameter Fisika-
Kimia di Perairan Distrik Depapre, 16(1), 35-43.
Hidayat, W., Warpala, S., & Sari, N. P. S. R. (2018). Komposisi Jenis Lamun
(Seagrass) and Karakteristik Biofisik Perairan di Kawasan Pelabuhan Desa
Celukanbawang, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. In Jurnal
Pendidikan Biologi undiksha (Vol. 5, Nomor 2, hal. 133–145).
Karangan, J., Sugeng, B. & Sulardi, S. (2019). Uji Keasaman Air Dengan Alat
Sensor pH D STT Migas Balikpapan. Jurnal Kacapuri: Jurnal Keilmuan
Teknik Sipil, 2(1), hlm. 65-72.
Maabuat, P. V., & Suoth, V. A. (2019). Pelatihan Jenis Dan Fungsi Lamun Di
Pesisir Dalam Upaya Konservasi Lamun Di Pesisir Kecamatan Bunaken
Daratan Kepada Siswa Sekolah Dasar GMIM Molas dan SD GMIM 88 Meras.
In VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin (Vol. 1, Nomor 2).
https://doi.org/10.35799/vivabio.1.2.2019.24935.
Nienhuis, P.H. (1993). Structure and functioning of Indonesian seagrass
ecosystems. In: Moosa, M.K., H.H. de Iongh, H.J.A. Blaauw & M.K.J.
Norimana (eds.). Proceedings of International Seminar Coastalzone
Management of Small Island Ecosystems. Univ. Pattimura, CML-Leiden
Univ. & AIDEnvironment Amsterdam, (82-86).
Philips dan Menez (1988) Philips, R.C., E, G. Menez. (1988). Seagrass in:
Smithsonian contribusion to the. Marine Science no. 34.
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2004). Nursing research: Principles and methods (7th
ed.). Philadelphia, PA: Lippincott Williams & Wilkins.
Rahmawati, N. L., Sudarmin & Krispinus. (2013). Pengembangan Buku Saku IPA
Terpadu Bilingual Dengan Tema Bahan Kimia Dalam Kehidupan Sebagai
Bahan Ajar di MTs. Unnes Science Education Journal 2(1): 158Indonesia, S.,
Pendidikan, F. I., & Muhammadiyah, U. (2020). Pengaruh Media Buku Saku
untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Kelas X MAN 4
Jakarta.
Rahmawati, S., Irawan, A., Supriyadi, I. H., & Azkab, M. H. (2014). Panduan
Monitoring Padang Lamun. In Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (Nomor 1).
Rustam, A., Kepel, T. L., Kusumaningtyas, M. A., Ati, R. N. A., Daulat, A.,
Suryono, D. D., Sudirman, N., Rahayu, Y. P., Mangindaan, P., Heriati, A., &
Hutahean, A. A. (2015). Ekosistem Lamun Sebagai Bioindikator Lingkungan
di P. Lembeh, Bitung, Sulawesi Utara (Seagrass Ecosystem As Environmental
Bioindicator In Lembeh Island, Bitung, North Sulawesi). Jurnal Biologi
Indonesia, 11(2), 233-241. https://doi.org/10.14203/jbi.v11i2.2197.
Sjafrie, N. D. M., Hernawan, U. E., Prayudha, B., Rahmat, R., Supriyadi, I. H.,
Iswari, M. Y., Suyarso, S., Anggraini, K., & Rahmawati, S. (2018). Status
padang lamun Indonesia 2018. In Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI (Vol. 53,
Nomor 9).
Supu, I., Usman, B., Basri, S., & Sunarmi. (2016). Pengaruh Suhu Terhadap
Perpindahan Panas Pada Material Yang Berbeda. Jurnal Dinamika, 7(1):62–
73.
Thayer, G.W., S.M. Adams and M.W. La Croix. (1975). Structural and functional
aspects of a recently established Zostera marina community. In : L.E.
CRONIN (ED.)
Wijayanti, H.M, (2007). Kajian Kualitas Perairan di Pantai Kota Bandar Lampung
Berdasarkan Komunitas Hewan Makrobenthos. Tesis Program Magister
Manajemen Sumberdaya Pantai. Universitas Diponegoro Semarang. 89 hal.
N
53
Bulan
No Kegiatan September Januari Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengurusan SK Dosen
Pembimbing
2 Seminar Proposal
Stasiun 1
Stasiun 2
Stasiun 3
Keterangan:
= Letak Stasiun
57
Rumus:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 779,2
Rata-rata = = = 86,57 %
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑎𝑠𝑝𝑒𝑘 𝑝𝑒𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑎𝑛 9
Jadi, rata-rata skor media pembelajaran buku saku berdasarkan nilai validasi
oleh kelompok mahasiswa yaitu 86,57 %.
67
5. Pengambilan Sampel
6. Proses Identifikasi
71
anak ketiga dari 3 bersaudara, pasangan Moh. Amin dan Hj. Hasmawati. Penulis
menamatkan pendidikan menengah pertama di MTS DDI Bangkir pada tahun 2016
tahun 2019. Pada tahun yang sama penulis diterima dan terdaftar sebagai
Ilmu Pengetahuan Alam melalui jalur penerimaan Seleksi Mandiri Masuk Prguruan
BIODATA
I. UMUM
1. Nama : Ramlah
5. Agama : Islam
6. Email : ramlahraa929@gmail.com
7. Nomor Hp : 0822-9392-2044
II. PENDIDIKAN