4891 17273 1 PB
4891 17273 1 PB
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 961-972
ABSTRAK
Jumlah konsumsi dan industri pengolahan kopi semakin meningkat sehingga daya saing juga
semakin tinggi. Kualitas produk menjadi faktor yang mempengaruhi daya saing usaha, namun
UMKM Kopi Partungkoan sebagai industri pengolahan kopi bubuk masih menemukan kecacatan
produk dalam proses produksinya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengendalian mutu produk
yang dilakukan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik
penelitian studi kasus. Alat analisis yang digunakan adalah Statistical Quality Control (SQC) dan
statistik deskriptif. Penarikan sampel menggunakan teknik purposive judgement sampling dengan
penentuan responden yaitu pemilik usaha dan pekerja harian produksi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengendalian kualitas dilakukan pada pendekatan proses produksi dan produk
akhir dan berada dalam batas kendali karena berada dalam batas kendali atas (Upper Contro Limit)
dan batas kendali bawah (Lower Control Limit).
Kata kunci : pengendalian kualitas, produk kopi, Statistical Quality Product (SQC)
ABSTRACT
The level of consumption and the number of coffee processing industries is increasing so that
competitiveness is also getting higher. Product quality is a factor that affects business
competitiveness, but Partungkoan Tarutung Coffee as a ground coffee processing industry still find
product defects in the production process. This study aims to determine product quality control.
This research method used descriptive qualitative with case study research techniques. The
analytical tools used were descriptive statistics and Statistical Process Control (SPC). Sampling
using purposive judgment sampling technique to determine respondents that consists of business
owners and daily production workers and thirty consumers of UMKM Coffee Partungkoan
Tarutung. The results showed that the product quality control was under control because it was
within the upper control limit (UCL) and the lower control limit (LCL).
961
PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS (QUALITY CONTROL)
PADA PROSES PRODUKSI KOPI ROBUSTA
Yohana Esfrensa Millenia Indah Simatupang, Sulistyodewi Nur Wiyono, Elly Raskimayati, Pandi Pardian
UMKM Sumatera Utara dari tahun 2013 peningkatan yang ditunjukkan melalui
hingga 2019 hampir selalu menunjukkan Tabel 1.
nilai di atas nilai rata-rata pertumbuhan Tabel 1. Konsumsi Kopi Nasional Indonesia
Tahun 2016-2020
produksi Indonesia. Peningkatan industri Tahun 2016 2017 2018 2019 2020
Konsumsi 249.824 276.167 314.365 335.540 353.885
sejenis meningkatkan daya saing Pertumbuhan - 10,54 13,83 6,74 5,47
sehingga setiap pelaku usaha dituntut Sumber : Kementerian Pertanian, 2018
962
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 961-972
963
PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS (QUALITY CONTROL)
PADA PROSES PRODUKSI KOPI ROBUSTA
Yohana Esfrensa Millenia Indah Simatupang, Sulistyodewi Nur Wiyono, Elly Raskimayati, Pandi Pardian
964
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 961-972
𝑝̅ (1 − 𝑝̅)
𝑈𝐶𝐿 = 𝑝̅ + 3
𝑛
965
PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS (QUALITY CONTROL)
PADA PROSES PRODUKSI KOPI ROBUSTA
Yohana Esfrensa Millenia Indah Simatupang, Sulistyodewi Nur Wiyono, Elly Raskimayati, Pandi Pardian
Bahan baku dipesan dalam bentuk ukuran biji kopi yang kecil yaitu kopi
biji kopi (green bean) robusta yang lanang (peaberry), ukuran normal.
berasal dari petani-petani kopi lokal di - Warna. Warna yang dihasiilkan abu
- Biji hitam. Sebagian besar luaran biji - Bau. Bau yang dihasilkan tidak
kopi berwarna hitam dan mengilap. menyengat dan agak berbau tanaman.
966
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 961-972
967
PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS (QUALITY CONTROL)
PADA PROSES PRODUKSI KOPI ROBUSTA
Yohana Esfrensa Millenia Indah Simatupang, Sulistyodewi Nur Wiyono, Elly Raskimayati, Pandi Pardian
melalui indikator warna, rasa, aroma dan secara manual biji sangrai (roasted bean)
tekstur biji oleh operator melalui lubang dengan memisahkan biji kopi yang
sampling. Pada produk kopi robusta, memiliki bentuk yang utuh dan tidak
warna yang ditentukan adalah medium to utuh. Biji kopi dengan bentuk yang utuh
dark. Jika ketentuan yang ditentukan kemudian akan digiling sebagai produk
belum terpenuhi, maka proses premium.
penyangraian (roasting) akan tetap g. Proses Penggilingan (Grinding)
dilanjutkan dan mengurangi masukan Biji kopi kemudian digiling dan
panas, kemudian dilakukan pengecekan disimpan di dalam ember bersih.
kembali. Proses penyangraian selesai Kapasitas terpakai mesin yaitu 15 kg/jam.
dengan mencocokkan visual yang Penggilingan diberikan jeda waktu
diperoleh dengan warna kopi selama satu jam sebelum melanjutkan
sebelumnya. proses penggilingan berikutnya. Produk
d. Pendinginan usaha ini menghasilkan bubuk kopi
Tahap pendinginan menggunakan medium to coarse. Pada proses
kipas angin dilakukan selama satu jam penggilingan kandungan CO2 akan lepas,
pada wadah berukuran sedang sehingga tetapi pada bubuk kopi kasar sebagian
dengan jumlah biji sangrai yang besar masih akan tertahan.
dihasilkan cukup banyak akan
3. Pendekatan produk Akhir
membutuhkan waktu yang lebih lama.
a. Menimbang kopi Bubuk
e. Pengayakan
Kemasan yang digunakan untuk
Setelah pendinginan, biji kopi akan
produk adalah kemasan flat Bottom atau
diayak untuk membuang biji kopi yang
gusset berbahan aluminium foil
berukuran kecil dan pecah serta kulit-
dilengkapi dengan segel atau
kulit biji yang tertinggal. Kegiatan
zipper/ziplock yaitu perekat buka tutup
pengayakan dilakukan pada wadah
kemasan dan sesuai untuk menyimpan
berbahan aluminium di tempat yang sama
kopi bubuk. Kemasan jenis ini
dengan wadah pendinginan dengan
dikategorikan baik karena memiliki daya
lubang penyaringan
transmisi rendah terhadap uap air, daya
f. Sortasi
tahan tinggi terhadap air, minyak,
Untuk menghasilkan produk
goresan dan sobekan sehingga akan
robusta premium, maka dilakukan sortasi
968
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 961-972
969
PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS (QUALITY CONTROL)
PADA PROSES PRODUKSI KOPI ROBUSTA
Yohana Esfrensa Millenia Indah Simatupang, Sulistyodewi Nur Wiyono, Elly Raskimayati, Pandi Pardian
Terdapat dua jenis kecacatan pada (BKA) atau Upper Control Limit
produk, yaitu biji kopi tidak utuh (UCL) yaitu 0.817.
sebanyak 457,73 kg dan biji berukuran 𝑝̅ (1 − 𝑝̅)
𝑈𝐶𝐿 = 𝑝̅ + 3
𝑛
kecil sebanyak 8,5 kg. Jadi perbaikan
0.6111 (1 − 0.6111)
dapat difokuskan kepada jenis kerusakan = 0.611 + 3
50
terbesar yaitu biji kopi yang tidak utuh = 0.81789
970
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 961-972
971
PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS (QUALITY CONTROL)
PADA PROSES PRODUKSI KOPI ROBUSTA
Yohana Esfrensa Millenia Indah Simatupang, Sulistyodewi Nur Wiyono, Elly Raskimayati, Pandi Pardian
972