Problem
Kelompok sampel terdiri dari 26 orang pasien post op Sectio Caesarea yang dirawat
pada bulan Januari 2015 di RS Ciremai kota Cirebon.
Intervention
Sampel pada penelitian ini observasi dahulu sebelum diberi perlakuan
menggunakan betadin dan Nacl 0,9%. Intervensi dilakukan pada hari ke 3 post op
saat penggantian balutan dan di evaluasi pada hari ke 6 setelah ganti balutan.
Comparison
Jurnal: Efektivitas Penggunaan Madu (Mel) Terhadap Penyembuhan Luka
Operasi Pada Ibu Sectio Caesarea: kelompok intervensi yang diberikan madu dan
kelompok kontrol yang diberikan NaCl 0,9%. Intervensi dilakukan sebanyak 3 kali
yaitu pada hari ke 3, 5 dan 7 post section caesarea. Setelah dilakukan pengujian
didapatkan hasil nilai sig. (P.value) adalah 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa
kelompok perlakuan madu lebih efektifitas dalam penyembuhan luka dari pada
kelompok kontrol (NaCl 0,9%).
Out come
Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa proses penyembuhan
luka pada pasien perawatan luka post operasi sectio caesarea menggunakan NaCl
0,9% dengan menggunakan betadin, diketahui bahwa proses penyembuhan ≤3
hari dengan jumlah respoden 13 pasien, rata-rata 7,07. Sedangkan proses
penyembuhan > 3 hari dengan jumlah responden 13 pasien, rata-rata 20,00. Hasil uji
statistik mann whitney didapatkan nilai pvalue = 0,000 < (a=0,05) maka H1 diterima,
berarti terlihat ada perbedaan yang signifikan proses penyembuhan luka pada pasien
perawatan luka post operasi sectio caesarea menggunakan NaCl 0,9% dengan
menggunakan betadin di Rumah Sakit Ciremai Kota Cirebon.
Dalam penelitian lain didapatkan kelompok perlakuan madu lebih efektif dalam
penyembuhan luka dibandingkan kelompok kontrol (NaCl 0,9%). Sehingga madu
dapat menjadi salah satu alternative terapi pada luka post SC.