Anda di halaman 1dari 14

MENJADI DEWASA DALAM

SEGALA ASPEK
Bab 1
DISUSUN OLEH
APERSEPSI
Kapan terakhirnya kamu ulang tahun? Apakah ada perayaan
untuk itu? Kalau tidak dirayakan secara besar-besaran,
mungkin ada ibu kamu yang memasak sesuatu istimewa, ada
hadiah? ada doa syukur yang dinaikkan? mengapa dinaikkan
doa syukur? Tanggal kelahiran adalah semacam tonggak yang
membuat kita bisa melihat pada hari-hari yang telah kita
lewati dalam setahun terakhir. Apa pun pengalaman kita
berulang-ulang tiap tahun, kita bertambah usia menjadi
dewasa. Mungkin pada saat kita kecil dan belum sekolah, kita
ingin cepat menjadi besar supaya bisa bersekolah, memakai
seragam, menyandang tas sekolah berisi buku-buku, alat
tulis, dan bekal makanan, seperti kakak-kakak yang
sudah dulu bersekolah.
KEINGINAN UNTUK MENJADI DEWASA
ADA, MALAH MUNGKIN SEMAKIN KUAT
KEINGINANNYA YANG DIPENUHI KETIKA
BERTAMBAH DEWASA. CONTOHNYA SEPERTI
MENDAPATKAN IZIN UNTUK MENUJU
KESEKOLAH DAN SUDAH BOLEH
MENGENDARAI SEPEDA MOTOR SENDIRI.
UMUMNYA, PARA AHLI PSIKOLOGI MEMAHAMI PERKEMBANGAN
MANUSIA DALAM ENAM ASPEK YAITU FISIK, INTELEKTUAL ATAU
KOGNITIF, EMOSI, SOSIAL, MORAL/SPIRITUAL, DAN IDENTITAS
DIRI.
1. D E W A S A S E C A R A F I S I K
Dewasa secara fisik merujuk pada tercapainya tinggi badan
dan berat badan yang cocok untuk tiap tahapan usia. Ini
dapat diperoleh bila kita makan dengan gizi yang cukup,
tidak terlalu kurang atau tidak berlebihan. Hal penting
lainnya adalah mampu menyalurkait dorongan seksual ke
arah yang positif, sehat, dan tepat. Kesehatan diperoleh
bila ada keseimbangan antara kerja dan olahraga serta
istirahat yang cukup.
1. D E W A S A S E C A R A F I S I K
Penyebabnya antara lain karena yang bersangkutan memiliki
pola makan yang salah, terlalu banyak memakan yang
manis-manis dan unsur lainnya yang mengandung glukosa,
kurang gerak, selain memiliki riwayat penyakit diabetes di
dalam keluarga.
2. DEWASA SECARA KOGINITIF
DEWASA SECARA KOGNITIF MERUJUK PADA
MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MEMBUAT
KEPUTUSAN YANG LOGIS DAN MENGALAMI APA
YANG TERJADI DI LINGKUNGAN CONTOH:
1. TIDAK CEPAT PUAS
2. MENGATASI MASALAH
3. BANYAK BERTANYA
4. BERTANGGUNG JAWAB
5. MENYADARI KESALAHAN
6. PUNYA PENDAPAT SENDIRI
7. BERWAWASAN LUAS
3.DEWASA SECARA EMOSIONAL

Dewasa secara emosional merujuk pada


kemampuan menyatakan emosi, baik positif
maupun negatif, dengan alasan yang tepat, cara
yang tepat, dalam situasi yang tepat, dan
terhadap orang yang tepat.
3.DEWASA SECARA EMOSIONAL
Ini dapat diperoleh bila sejak kecil seorang anak
diberikan kesempatan menyatakan emosinya,
tidak memendam sendiri apa yang ia rasakan,
apalagi bila perasaan itu negatif, seperti sedih,
takut, atau khawatir. Peran orang tua penting
agar anak dapat merasakan bahwa ia dikasihi,
dilindungi, dan dihargai sehingga dapat tumbuh
menjadi pribadi yang percaya
diri.
4.DEWASA SECARA SOSIAL
Dewasa secara sosial merujuk pada
kemampuan seseorang yang dapat
berinteraksi dengan orang lain (lebih muda,
sebaya, dan lebih tua) tanpa memanipulasi
atau dimanipulasi. Manipulasi artinya
dimanfaatkan. Jadi, pengertian dewasa
secara sosial dikenakan pada orang yang
tidak memanfaatkan orang lain untuk
keuntungannya sendiri, dan juga tidak
dimanfaatkan oleh orang lain untuk
kepentingan orang tersebut.
4.DEWASA SECARA SOSIAL
Hal penting lainnya dalam dewasa
secara sosial adalah mengambil
peran positif untuk memberi
sumbangsih berarti bagi
lingkungannya. Tidak ada orang
yang bisa hidup sendirian; ia selalu
membutuhkan keberadaan orang
lain dan mengambil bagian untuk
saling berbagi.
DATA 1
5. DEWASA SECARA MORAL ATAU 13.3%

SPIRITUAL
DEWASA SECARA MORAL ATAU SPIRITUAL
MERUJUK PADA PENGERTIAN MAMPU DATA 4
40%
DATA 2
13.3%

MENJALIN HUBUNGAN DENGAN TUHAN DAN


SESAMA, MENGGUNAKAN STANDAR NILAI
YANG BERLAKU UNIVERSAL DAN KONSISTEN.
IA MENGAKUI BAHWA IA MEMBUTUHKAN
TUHAN, MERASA DIKASIHI TUHAN, BAHKAN
BERGANTUNG PADA TUHAN DAN
DATA 3
MENGASIHI-NYA. 33.3%
DENGAN MODAL KEDEKATAN HUBUNGAN DENGAN TUHAN INI, IA MEMILIKI IDEALISME
ATAU CITA-CITA LUHUR UNTUK MEMBERIKAN. SUMBANGSIH POSITIF BAGI KEHIDUPAN
MASYARAKAT YANG LEBIH BAIK, TERUTAMA MEREKA YANG HIDUP DALAM KEADAAN
KURANG MENGUNTUNGKAN, MISALNYA KARENA MISKIN, TERBATASNYA AKSES UNTUK
MENDAPATKAN AIR YANG CUKUP AGAR BISA HIDUP BERSIH, TERBATASNYA AKSES
UNTUK MENDAPATKAN PENDIDIKAN, DAN SEBAGAINYA.

Anda mungkin juga menyukai