Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

IMPERIALISME DAN KOLONIALISME


(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah imperialisme dan kolonialisme)

Dosen pembimbing : Dr. sukanda Permana, M.Pd.

Oleh :
1. Anna Mardiana (204220007)
2. Resti Fitriani (204220005)
3. Risma Melati S Fauzia (204220012)

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN SOSIAL


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BALE BANDUNG
2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Kami puji dan syukur kehadirat-Nya yang telah memberikan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Makalah ini berjudul “Makalah Imperialisme dan Kolonialisme”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal, tetapi kami menyadari masih
terdapat banyak kesalahan yang terdapat di dalam makalah ini. Kami menerima
apabila ada kritik dan saran untuk makalah kami ini. Kami berharap makalah ini
dapat memberikan banyak manfaat untuk banyak pihak baik dalam dunia pendidikan
maupun dalam dunia non-pendidikan sebagai bahan ajar dan pengetahuan siswa dan
tentunya juga untuk para pembaca yang lain.

Bandung, 23 oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................3
1. PENGERTIAN IMPERIALISME....................................................................................3
1.1 BENTUK – BENTUK IMPERIALISME.................................................................4
1.2 JENIS IMPERIALISME..........................................................................................5
2. PENGERTIAN KOLONIALISME..................................................................................6
2.1 BENTUK – BENTUK KOLONIALISME.....................................................................7
2.2 JENIS – JENIS KOLONIALISME................................................................................7
3. PERBEDAAN IMPERIALISME DAN KOLONIALISME.............................................8
4. CIRI – CIRI IMPERIALISME DAN KOLONIALISME................................................9
4.1 CIRI - CIRI IMPERIALISME.................................................................................9
4.2 CIRI - CIRI KOLONIALISME................................................................................9
5. LATARBELAKANG IMPERIALISME DAN KOLONIALISME...............................10
5.1 HAL YANG MELATARBELAKANGI IMPERIALISME...................................10
5.2 HAL YANG MELATARBELAKANGI KOLONIALISME.................................11
6. DAMPAK IMPERIALISME DAN KOLONIALISME.................................................13
6.1 DAMPAK IMPERIALISME.................................................................................13
6.2 DAMPAK KOLONIALISME................................................................................13
KESIMPULAN......................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Imperialisme dan kolonialisme merupakan suatu bentuk penindasan dan pemerasan dari
sebuah negara terhadap daerah jajahan. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
negara dengan mengeksploitasi sumber daya negara jajahan agar memperoleh keuntungan dan
status sebagai negara yang besar dan kuat. Hal ini yang mengakibatkan penderitaan dan rasa
tidak puas dari bangsa yang dijajah.

Bentuk imperialisme dan kolonialisme di Indonesia berkaitan erat dengan negara-negara yang
ingin menguasai Indonesia, seperti Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Jepang. Negara-
negara tersebut melakukan berbagai cara untuk menguasai Indonesia demi kepentingan
negaranya. Hal ini dikarenakan Indonesia dianggap sebagai negara yang penuh dengan sumber
daya, baik alam dan manusianya. Banyaknya negara yang ingin menguasai Indonesia
menjadikan Indonesia mengalami berbagai bentuk sistem pemerintahan dengan berbagai
kebijakan yang tentunya lebih banyak merugikan bangsa Indonesia. Akibat dari kebijakan yang
diterapkan oleh negara-negara yang ingin menguasai Indonesia sangat banyak, bangsa Indonesia
mengalami berbagai penderitaan mulai dari kemiskinan, kelaparan, dan kematian. Oleh karena
itu, kemudian muncul perjuangan bangsa Indonesia untuk bebas dari pengaruh pemerintahan
asing.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah diatas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Apa pengetian Imperialisme?


2. Apa pengertian kolonialisme?
3. Apa perbedaan imperialisme dan kolonialisme?
4. Apa ciri – ciri imperialisme dan kolonialisme?
5. Apa latar belakang imperialisme dan kolonialisme?
6. Apa dampak imperialisme dan kolonialisme?

1
C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengetian Imperialisme?


2. Untuk mengetahui pengertian kolonialisme?
3. Untuk mengetahui perbedaan imperialisme dan kolonialisme?
4. Untuk mengetahui ciri – ciri imperialisme dan kolonialisme?
5. Untuk mengetahui latar belakang imperialisme dan kolonialisme?
6. Untuk mengetahui dampak imperialisme dan kolonialisme?

2
BAB II

PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN IMPERIALISME

Imperialisme adalah suatu bentuk hubungan antara negara atau kekuatan yang lebih kuat
dengan negara atau kekuatan yang lebih lemah, di mana kekuatan yang lebih kuat tersebut
mengambil alih kendali atas wilayah, sumber daya, dan kebijakan politik dari kekuatan yang
lebih lemah. Imperialisme telah terjadi selama berabad-abad, dan telah menyebabkan banyak
perubahan dalam sejarah dunia.

Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, imperialisme mencapai puncaknya, dengan banyak
negara-negara Eropa yang berlomba-lomba untuk menaklukkan wilayah-wilayah di seluruh
dunia dan memperluas kerajaan mereka. Hal ini menyebabkan banyak konflik dan perang, serta
memperkuat perbedaan ekonomi dan sosial antara negara-negara yang lebih kuat dan lebih lemah
Pada abad ke-19, imperialisme mencapai puncaknya, dengan banyak negara-negara Eropa yang
berlomba-lomba untuk menaklukkan wilayah-wilayah di seluruh dunia dan memperluas kerajaan
mereka. Ini menyebabkan banyak perang dan konflik, terutama di Afrika dan Asia, dimana
negara-negara Eropa berjuang untuk mengambil alih wilayah-wilayah tersebut dari pemerintah
lokal. Imperialisme juga memicu pertumbuhan ekonomi dan perdagangan global, karena negara-
negara yang lebih kuat membuka wilayah-wilayah yang sebelumnya terisolasi ke pasar global.
Namun, imperialisme juga menyebabkan banyak ketidakadilan sosial dan ekonomi, karena
negara-negara yang lebih lemah sering kali dipaksa untuk menjual sumber daya alam mereka
dengan harga yang sangat murah kepada negara-negara yang lebih kuat. Pada awal abad ke-20,
imperialisme masih merupakan fenomena yang kuat, dengan banyak negara-negara Eropa yang
terus memperluas kerajaan mereka di seluruh dunia. Namun, imperialisme juga mulai ditantang
oleh berkembangnya ide-ide anti-imperialis dan nasionalis, yang mengajak negara-negara yang
lebih lemah untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan mereka sendiri.

Pada Perang Dunia I, terjadi perang besar antara berbagai negara yang saling terkait secara
imperial, yang menyebabkan banyak kehancuran dan kerusakan di seluruh dunia. Setelah Perang
Dunia II, imperialisme mulai runtuh, karena negara-negara yang lebih lemah berhasil
memperjuangkan kemerdekaan mereka dan banyak negara yang lebih kuat mulai kehilangan
kekuasaan mereka. Saat ini, imperialisme masih ada, namun tidak sekuat seperti pada abad ke-19

3
dan awal abad ke-20. Pada Perang Dunia I, imperialisme merupakan salah satu faktor utama
yang memicu terjadinya perang. Negara-negara yang saling terkait secara imperial, seperti
Inggris, Perancis, Jerman, dan Rusia, saling berperang untuk mempertahankan dan memperluas
kerajaan mereka di seluruh dunia. Perang ini menyebabkan banyak kehancuran dan kerusakan di
seluruh dunia, serta menewaskan jutaan orang. Imperialisme juga memperkuat rasa nasionalis
dan perang saudara di antara negara-negara yang saling terkait, karena setiap negara berusaha
untuk mempertahankan dan memperluas kekuasaan mereka. Namun, Perang Dunia I juga
menandai mulainya runtuhnya imperialisme, karena negara-negara yang lebih lemah mulai
memperjuangkan kemerdekaan mereka dan banyak negara yang lebih kuat mulai kehilangan
kekuasaan mereka.

Pada Perang Dunia II, imperialisme masih merupakan faktor yang penting, karena Jerman
yang didukung oleh sekutu-sekutunya berusaha untuk memperluas kekuasaan mereka di Eropa
dan di seluruh dunia. Namun, perang ini juga menandai runtuhnya imperialisme, karena negara-
negara yang lebih lemah berhasil memperjuangkan kemerdekaan mereka dan banyak negara
yang lebih kuat mulai kehilangan kekuasaan mereka. Setelah Perang Dunia II, dunia mengalami
perubahan besar, dengan banyak negara yang lebih lemah yang berhasil memperoleh
kemerdekaan dan menjadi negara-negara merdeka. Ini menandai akhir dari era imperialisme
yang kuat, meskipun masih ada beberapa bentuk imperialisme yang lebih lemah yang terjadi saat
ini. Saat ini, imperialisme tidak lagi sekuat seperti pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, karena
banyak negara yang lebih lemah telah berhasil memperjuangkan kemerdekaan mereka dan
negara-negara yang lebih kuat kehilangan kekuasaan mereka. Namun, masih ada beberapa
bentuk imperialisme yang lebih lemah yang terjadi di dunia saat ini. Misalnya, beberapa negara
dengan kekuatan ekonomi dan militer yang lebih besar mungkin masih mempengaruhi kebijakan
politik dan ekonomi negara-negara lain, atau memiliki kekuasaan atas wilayah-wilayah tertentu
di seluruh dunia. Namun, konsep kemerdekaan dan kedaulatan negara telah menjadi lebih kuat
selama beberapa dekade terakhir, sehingga bentuk-bentuk imperialisme yang lebih lemah ini
mungkin tidak sekuat atau tidak sebesar bentuk-bentuk imperialisme yang terjadi di masa lalu.

1.1 BENTUK – BENTUK IMPERIALISME


Ada beberapa bentuk imperialisme yang dapat terjadi, di antaranya adalah:

4
 Imperialisme militer yaitu ketika suatu negara menggunakan kekuatan militer untuk
menguasai negara lain dan mengendalikan kekayaan dan sumber daya alamnya.

 Imperialisme ekonomi yaitu ketika suatu negara mengendalikan perekonomian suatu negara
lain dengan cara mengambil keuntungan dari perdagangan atau investasi yang dilakukan di
negara tersebut.
 Imperialisme kultural, yaitu ketika suatu negara mencoba untuk mengendalikan budaya
suatu negara lain dengan cara menyebarkan ideologi, agama, dan gaya hidupnya ke negara
tersebut.
 Imperialisme politik yaitu ketika suatu negara mencoba untuk mengendalikan politik suatu
negara lain dengan cara menanamkan pemimpin yang sesuai dengan kepentingannya atau
mengendalikan pemilu di negara tersebut.
 Imperialisme kolonial yaitu ketika suatu negara menguasai wilayah suatu negara lain secara
langsung dan mendirikan koloni di wilayah tersebut untuk mengendalikan sumber daya
alam dan kekayaan negara tersebut.
1.2 JENIS IMPERIALISME
Berikut jenis-jenis imperialisme.
1. Imperialisme Kuno
Imperialisme kuno adalah imperialisme yang berlangsung pada zaman kuno sampai
revolusi industri. Imperialisme ini menekankan perluasan wilayah suatu negara melalui
penaklukan negara-negara lain.
2. Imperialisme Modern
Imperialisme modern adalah imperialisme yang berlangsung setelah revolusi industri
pada abad ke-19 sampai akhir Perang Dunia II.
Tujuan imperialisme modern adalah untuk penguasaan bahan baku industri dan perluasan
wilayah pasar untuk memasarkan hasil industri. Artinya, imperialisme ini lebih karena
motif ekonomi.
3. Imperialisme Ultamodern
Imperialisme ultamodern adalah imperialisme yang berlangsung setelah Perang Dunia
II sampai sekarang. Imperialisme ini menekankan penguasaan mental, ideologi, dan
psikologi suatu negara kepada negara lain.

5
2. PENGERTIAN KOLONIALISME
Kolonialisme adalah suatu sistem yang diciptakan oleh negara atau korporasi untuk
mengendalikan suatu wilayah atau negara lain dan mengeksploitasi sumber daya alamnya untuk
keuntungan ekonomi dan politik. Ini biasanya dilakukan dengan mengirim tentara atau petugas
ke wilayah tersebut dan mengambil alih pemerintahan, atau dengan mempengaruhi politik di
wilayah tersebut melalui berbagai cara. Kolonialisme telah menjadi bagian penting dari sejarah
dunia selama berabad-abad, dan telah menyebabkan banyak ketidakadilan dan penderitaan bagi
rakyat yang tinggal di wilayah yang dikolonisasi. Kolonialisme telah terjadi selama berabad-
abad, dengan berbagai negara yang mengirim tentara dan petugas ke wilayah lain untuk
mengendalikannya dan mengeksploitasi sumber daya alamnya. Sejarah kolonialisme dimulai
pada abad ke-15, ketika negara-negara Eropa mulai mengirim armada ke Amerika Selatan,
Afrika, dan Asia untuk mengambil alih wilayah tersebut dan membangun kerajaan kolonial.
Kolonialisme masa awal dimulai pada abad ke-15, ketika negara-negara Eropa mulai
mengirim armada ke Amerika Selatan, Afrika, dan Asia untuk mengambil alih wilayah tersebut
dan membangun kerajaan kolonial. Negara-negara Eropa yang terlibat dalam kolonialisme masa
awal ini termasuk Spanyol, Portugis, Belanda, dan Inggris. Mereka mengirim tentara, petugas,
dan agen-agen perdagangan ke wilayah tersebut untuk mengambil alih pemerintahan dan
mengontrol sumber daya alam, seperti emas, perak, dan bahan baku lainnya.
Pada masa perang dunia pertama, kolonialisme masih terus berlanjut. Meskipun perang
tersebut mempengaruhi banyak negara yang terlibat, tetapi negara-negara yang memiliki
kerajaan kolonial tidak terlalu terpengaruh. Sebaliknya, perang tersebut menyebabkan negara-
negara yang memiliki kerajaan kolonial menjadi lebih kuat dan memperkuat posisinya di wilayah
yang dikolonisasi.
Pada masa perang dunia kedua, kolonialisme mulai mengalami kemunduran. Perang tersebut
memengaruhi banyak negara yang memiliki kerajaan kolonial, sehingga membuat mereka lebih
lemah dan kurang mampu untuk mempertahankan wilayah yang dikolonisasi. Selain itu, perang
tersebut juga menyebabkan negara-negara yang dikolonisasi mulai memperoleh kemerdekaan
dan mengakhiri era kolonialisme. Meskipun banyak negara yang dikolonisasi telah berhasil
memperoleh kemerdekaan, tetapi kolonialisme masih ada pada masa sekarang. Namun, tidak
dalam bentuk yang sama seperti sebelumnya, beberapa negara masih mengeksploitasi wilayah
lain dan sumber daya alamnya untuk keuntungan ekonomi dan politik. Ini biasanya, dilakukan

6
dengan cara-cara yang lebih halus, seperti mempengaruhi politik wilayah tersebut atau
mengendalikan perdagangan internasional.
2.1 BENTUK – BENTUK KOLONIALISME
Ada beberapa bentuk kolonialisme yang berbeda, termasuk kolonialisme politik, ekonomi,
dan kultural.

 Kolonialisme politik adalah suatu bentuk kolonialisme di mana suatu negara atau korporasi
mengambil alih pemerintahan suatu wilayah atau negara lain dan mengendalikan kebijakan
politik di wilayah tersebut.

 Kolonialisme ekonomi adalah suatu bentuk kolonialisme di mana suatu negara atau
korporasi mengeksploitasi sumber daya alam suatu wilayah atau negara lain untuk
keuntungan ekonomi.

 Kolonialisme kultural adalah suatu bentuk kolonialisme di mana suatu negara atau korporasi
mencoba untuk mengubah budaya dan cara hidup suatu wilayah atau negara lain untuk
menyesuaikan dengan budaya mereka sendiri.

2.2 JENIS – JENIS KOLONIALISME


1. Kolonialisme Eksploitasi

Kolonialisme eksploitasi adalah paham kolonilasi untuk mengeksploitasi Sumber Daya


Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM). Maksud dari eksploitasi SDM adalah
pemerasan tenaga para penduduk wilayah asli untuk bekerja. Contohnya adalah Belanda
mengeksploitasi Nusantara dengan mendirikan VOC pada periode pertama dan
menggunakan hegemoni pemerintahan Hindia Belanda pada periode kedua.

2. Kolonialisme Deportasi

Kolonialisme deportasi adalah paham penguasaan daerah untuk menderpotasi, umumnya


para narapidana yang melanggar hukum. Terdapat beberapa alasan mengapa hal ini
dilakukan, seperti memberi efek jera atau menjaga nama baik kerajaan. Contoh kolonialisme
jenis ini adalah Australia sebagai koloni narapidana Inggris.

3. Kolonialisme Penduduk

7
Kolonialisme penduduk adalah kolonisasi yang mengakibatkan penduduk pribumi
terdesak. Kolonialisme ini disebut juga sebagai kolonial domisili. Kolonialisasi penduduk
dilakukan dengan cara migrasi besar-besaran ke negeri asing dan menjadikannya sebagai
tanah air baru. Kolonialisme Inggris yang menderpotasi napi dapat digolongkan dalam
kolonialisme jenis ini karena suku asli Australia terdesak oleh kehadiran narapidana Inggris.
Seperti halnya koloni di Amerika yang membuat suku asli penduduk benua Amerika
tersingkirkan.

4. Kolonialisme Transmigrasi

Kolonialisme jenis ini dilakukan dengan tujuan menampung kepadatan penduduk akibat
ledakan demografi. Kolonisasi ini pernah dilakukan oleh Italia dan Jepang.

5. Kolonialisme Sekunder

Kolonisasi sekunder memandang suatu wilayah yang tidak menguntungkan negara induk
tetap dipertahankan untuk kepentingan strategis. Koloni sekunder biasanya berwujud
pangkalan-pangkalan sementara, baik berupa pangkalan dagang maupun pangkalan militer.

3. PERBEDAAN IMPERIALISME DAN KOLONIALISME

Kolonialisme dan imperialisme adalah dua istilah yang sering digunakan secara bersamaan,
tetapi memiliki beberapa perbedaan. Kolonialisme adalah suatu proses di mana suatu negara atau
entitas memperoleh kendali atas negara atau wilayah lain melalui pengambilalihan secara fisik
dan penguasaan atas sumber daya alamnya. Ini biasanya, dilakukan melalui penjajahan, di mana
negara kolonial mengirim tentara atau warga untuk menempati wilayah yang dikuasai dan
mengatur kehidupan di sana.

Di sisi lain, imperialisme adalah suatu proses di mana suatu negara atau entitas
mengembangkan kekuasaan atau pengaruhnya ke wilayah lain, biasanya melalui perdagangan,
investasi, atau intervensi militer. Imperialisme tidak selalu mencakup penjajahan fisik, tetapi
lebih menekankan pengaruh ekonomi dan politik suatu negara terhadap wilayah lain.

Secara singkat, kolonialisme menekankan penguasaan fisik atas suatu wilayah, sedangkan
imperialisme lebih menekankan pengaruh ekonomi dan politik. Meskipun kedua istilah ini sering
digunakan secara bersamaan, tetapi perbedaan antara kolonialisme dan imperialisme dapat
dilihat dari cara di mana suatu negara mengambil kendali atas wilayah lain.
8
4. CIRI – CIRI IMPERIALISME DAN KOLONIALISME
4.1 CIRI - CIRI IMPERIALISME

 Memiliki kekuatan militer yang kuat, baik dalam jumlah maupun kualitas. Negara
imperialisme sering kali menggunakan kekuatannya untuk menguasai negara lain dan
mengendalikan sumber daya alam dan kekayaan negara tersebut.

 Memiliki pengaruh yang kuat di negara-negara lain, baik secara ekonomi maupun politik.
Negara imperialisme sering kali mengendalikan perekonomian dan politik negara lain untuk
memperoleh keuntungannya sendiri.

 Memiliki koloni atau wilayah-wilayah yang tersebar di berbagai negara. Negara


imperialisme sering kali mendirikan koloni di negara-negara yang dikuasainya untuk
mengendalikan sumber daya alam dan kekayaan negara tersebut.

 Memiliki ideologi yang mengutamakan kepentingan negaranya sendiri. Negara imperialisme


sering kali menggunakan ideologinya untuk membenarkan tindakan-tindakannya yang
merugikan negara lain.
 Memiliki sejarah panjang dalam melakukan kebijakan-kebijakan imperialis. Negara
imperialisme sering kali telah lama melakukan kebijakan-kebijakan imperialis terhadap
negara lain.
4.2 CIRI - CIRI KOLONIALISME

 Adanya penetrasi ekonomi yang dilakukan oleh negara kolonial di negara yang diduduki,
misalnya melalui investasi, perdagangan, dan pengambilalihan perusahaan.

 Adanya penguasaan atas sumber daya alam dan tenaga kerja di negara yang diduduki,
seperti pertambangan, perkebunan, dan pertanian.

 Adanya pemisahan wilayah yang diduduki menjadi beberapa wilayah administratif atau
provinsi, yang dikelola oleh pejabat-pejabat kolonial.
 Adanya diskriminasi terhadap masyarakat lokal di negara yang diduduki, misalnya dalam
hal akses terhadap pendidikan, kesempatan kerja, dan hak-hak politik.

9
 Adanya pengiriman tenaga kerja asing ke negara yang diduduki untuk mengisi posisi-posisi
pekerjaan yang dianggap terlalu sulit atau terlalu rendah untuk diisi oleh masyarakat lokal.
 Adanya perubahan sosial dan budaya di negara yang diduduki, misalnya melalui pengenalan
agama, bahasa, dan sistem nilai baru.
 Adanya kekerasan atau intimidasi terhadap masyarakat lokal yang menentang atau menolak
kehadiran negara kolonial di negara mereka.

5. LATARBELAKANG IMPERIALISME DAN KOLONIALISME


5.1 HAL YANG MELATARBELAKANGI IMPERIALISME

Ada berbagai faktor yang dapat menjadi latar belakang suatu negara menjadi imperialis.
Salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan suatu negara menjadi imperialis adalah
kekuatan militer yang dimilikinya. Negara yang memiliki kekuatan militer yang kuat dapat
memperluas wilayahnya dengan cara menguasai negara-negara lain.

Selain itu, faktor ekonomi juga dapat menjadi latar belakang suatu negara menjadi imperialis.
Negara yang memiliki kekuatan ekonomi yang kuat dapat memperkaya diri sendiri dengan cara
menguasai sumber daya alam dan pasar di negara-negara lain. Faktor politik juga dapat
memainkan peran dalam hal ini. Negara yang memiliki pengaruh politik yang kuat dapat
memperluas wilayahnya dengan cara menanamkan ideologi dan sistem politiknya di negara-
negara lain. Pada dasarnya, latar belakang suatu negara menjadi imperialis dapat disebabkan oleh
berbagai faktor, termasuk kekuatan militer, ekonomi, dan politik. Ada beberapa hal yang bisa
menjadi latar belakang munculnya imperialisme, di antaranya adalah:

 Kebutuhan akan sumber daya alam dan kekayaan. Negara-negara yang memiliki kebutuhan
yang besar akan sumber daya alam dan kekayaan seringkali melakukan kebijakan imperialis
untuk memenuhi kebutuhannya tersebut.

 Kekuatan militer yang kuat. Negara-negara yang memiliki kekuatan militer yang kuat
seringkali menggunakan kekuatannya untuk menguasai negara lain dan mengendalikan
sumber daya alam dan kekayaan negara tersebut.

 Ideologi yang mengutamakan kepentingan negara sendiri. Negara-negara yang memiliki


ideologi yang mengutamakan kepentingan negaranya sendiri seringkali melakukan
kebijakan imperialis untuk memperluas pengaruhnya ke negara lain.

10
 Kekhawatiran akan ancaman dari negara lain. Negara-negara yang merasa terancam oleh
negara lain seringkali melakukan kebijakan imperialis untuk meningkatkan kekuatannya dan
mengurangi ancaman yang ada.
 Adanya kesempatan yang menguntungkan. Negara-negara yang melihat adanya kesempatan
yang menguntungkan di negara lain seringkali melakukan kebijakan imperialis untuk
memperoleh keuntungan dari negara tersebut.
Imperialisme dapat dianut oleh berbagai negara, baik negara besar maupun kecil. Pada masa lalu,
beberapa negara yang dikenal sebagai negara imperialis adalah Inggris, Perancis, Belanda, dan
Spanyol. Negara-negara ini menguasai wilayah-wilayah di seluruh dunia dan menjadi negara
kolonial yang menguasai negara-negara lain untuk kepentingan ekonomi dan politik mereka
sendiri.

5.2 HAL YANG MELATARBELAKANGI KOLONIALISME


Kolonialisme muncul dari keyakinan bahwa negara-negara atau korporasi yang lebih kuat
memiliki hak untuk mengendalikan wilayah atau negara lain yang lebih lemah, dan
mengeksploitasi sumber daya alamnya untuk keuntungan ekonomi dan politik. Ini berdasarkan
pada pandangan bahwa negara atau korporasi yang lebih kuat memiliki kewajiban untuk
mengatur wilayah atau negara lain yang dianggap tidak mampu mengelola dirinya sendiri.
Ada banyak negara yang mengalami kolonialisme di seluruh dunia, terutama di wilayah Afrika,
Asia, dan Amerika Latin. Beberapa contoh negara yang pernah menjadi koloni adalah India,
Mesir, Afrika Selatan, Brazil, dan banyak lagi. Kolonialisme adalah suatu sistem dimana suatu
negara atau wilayah dikuasai oleh negara lain, biasanya untuk tujuan ekonomi atau politik.
Afrika adalah salah satu wilayah yang paling banyak mengalami kolonialisme di dunia. Sejak
abad ke-15 hingga abad ke-20, banyak negara-negara Eropa yang menjajah wilayah Afrika untuk
tujuan ekonomi dan politik. Negara-negara tersebut antara lain Inggris, Prancis, Belanda, Jerman,
dan Spanyol. Kolonialisme di Afrika mengakibatkan banyak negara di wilayah tersebut
kehilangan kemerdekaan dan mengalami penderitaan yang luar biasa, termasuk peperangan,
kelaparan, dan pemiskinan. Kolonialisme juga menyebabkan terjadinya perbudakan yang
melibatkan jutaan orang Afrika, yang kemudian diperbudak dan dijual ke berbagai negara di
dunia. Meskipun sudah berakhir, dampak dari kolonialisme di Afrika masih terasa hingga
sekarang.

11
Kolonialisme di Amerika Latin terjadi karena adanya upaya ekspansi kolonial dari negara-
negara Eropa yang ingin memperluas wilayah kekuasaannya dan mengambil sumber daya alam
yang ada di wilayah tersebut. Hal ini juga didorong oleh keinginan untuk menyebarkan agama
dan budaya mereka ke wilayah tersebut. Pada abad ke-16 dan 17, Spanyol dan Portugis
merupakan negara-negara Eropa yang paling agresif dalam melakukan ekspansi kolonial di
Amerika Latin, dan mereka berhasil menguasai sebagian besar wilayah di kawasan tersebut.
Asia juga merupakan salah satu wilayah yang banyak mengalami kolonialisme selama
berabad-abad. Negara-negara Eropa seperti Inggris, Prancis, Belanda, Jerman, dan Jepang telah
menjajah berbagai negara di Asia untuk tujuan ekonomi dan politik. Kolonialisme di Asia
menyebabkan banyak negara di wilayah tersebut kehilangan kemerdekaan dan mengalami
penderitaan yang luar biasa, termasuk peperangan, kelaparan, dan pemiskinan.
Beberapa contoh negara di Asia yang pernah menjadi koloni adalah India, Vietnam, Indonesia,
dan Filipina. Dampak dari kolonialisme di Asia masih terasa hingga sekarang, terutama dalam
hal ekonomi dan politik.
Penyebab terjadinya kolonialisme di bagian dunia ketiga adalah karena negara-negara Eropa
yang lebih kuat memiliki keinginan untuk mengendalikan wilayah tersebut dan mengeksploitasi
sumber daya alamnya. Ini dapat dipicu oleh berbagai hal, seperti keinginan untuk meningkatkan
kekuatan politik dan ekonomi, atau untuk memperluas wilayah kekuasaan. Negara-negara Eropa
juga mungkin tertarik pada wilayah tersebut karena memiliki sumber daya alam yang menarik,
seperti emas, perak, atau bahan baku lainnya.
Tujuan dari kolonialisme adalah untuk mengendalikan wilayah atau negara lain dan
mengeksploitasi sumber daya alamnya untuk keuntungan ekonomi dan politik. Negara atau
korporasi yang melakukan kolonialisme ingin memperluas wilayah kekuasaannya, meningkatkan
kekuatan politik dan ekonomi, dan memperoleh keuntungan dari sumber daya alam yang ada di
wilayah tersebut. Kolonialisme juga dapat dipicu oleh keinginan untuk mengubah budaya dan
cara hidup wilayah atau negara yang dikolonisasi untuk menyesuaikan dengan budaya mereka
sendiri.

12
6. DAMPAK IMPERIALISME DAN KOLONIALISME
6.1 DAMPAK IMPERIALISME

Dampak dari imperialisme bisa bermacam-macam, tergantung pada negara yang mengalami
imperialisme dan negara yang menganut imperialisme. Beberapa dampak yang dapat
ditimbulkan oleh imperialisme adalah sebagai berikut:

 Pertumpahan darah dan perang. Imperialisme sering kali menyebabkan pertumpahan darah
dan perang di antara negara-negara yang terlibat. Negara yang dikuasai biasanya akan
melakukan perlawanan terhadap kekuasaan negara imperialis, yang mengakibatkan
terjadinya pertempuran.

 Kekacauan politik dan sosial. Imperialisme dapat menyebabkan kekacauan politik dan sosial
di negara yang dikuasai. Negara yang dikuasai biasanya akan mengalami perubahan-
perubahan politik dan sosial yang tidak terkendali, yang dapat menyebabkan ketidakstabilan
dan kekacauan.
 Penindasan terhadap rakyat negara yang dikuasai. Negara yang dikuasai biasanya akan
mengalami penindasan dari negara imperialis. Rakyat negara yang dikuasai dapat
mengalami diskriminasi dan perlakuan tidak adil, yang dapat menyebabkan penderitaan dan
kemiskinan.

6.2 DAMPAK KOLONIALISME


Beberapa dampak yang dapat disebabkan oleh kolonialisme adalah sebagai berikut:
 Pertama, kolonialisme dapat menyebabkan hilangnya kemerdekaan dan kemandirian suatu
negara. Negara yang menjadi wilayah kolonial biasanya kehilangan kemampuan untuk
mengatur dan mengendalikan kebijakan politik, ekonomi, dan sosial di wilayahnya sendiri.
 Kedua, kolonialisme dapat menyebabkan hilangnya budaya dan tradisi setempat. Negara
yang menjadi wilayah kolonial biasanya dipaksa untuk mengadopsi budaya dan tradisi
kolonialis, yang dapat menghilangkan keunikan dan kekayaan budaya setempat.
 Ketiga, kolonialisme dapat menyebabkan kemiskinan dan ketimpangan ekonomi. Negara
yang menjadi wilayah kolonial biasanya hanya dianggap sebagai sumber daya yang harus
dieksploitasi untuk keuntungan kolonialis. Ini dapat menyebabkan pengangguran,
kemiskinan, dan ketimpangan ekonomi di wilayah tersebut.

13
KESIMPULAN
Kolonialisme dan Imperialisme adalah sebuah sistem yang tidak dapat dipisahkan, karena

dimana terjadi praktik kolonialisasi disitu akan terjadi praktik imperialisme pula.
Kolonialisme berfokus pada penguasaan suatu wilayah dengan sumber daya alam tertentu
untuk dibawa ke negeri asal penjajah. Sementara imperialisme berfokus dalam penguasaan
politik dan pemerintahan negara yang lain untuk memiliki pengaruh terhadap negara
tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
https://kumparan.com/ragam-info/pengertian-dan-jenis-jenis-kolonialisme-dalam-sejarah-
20qgEQfxBvK
https://www.google.com/url?q=https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230202113938-
569-908032/pengertian-imperialisme-jenis-dan-latar-belakangnya-di-
indonesia&usg=AOvVaw1dTnjVw7HPHZfnsSxFNWm8
https://www.pahamify.com/blog/pahami-materi/materi-ips/kolonialisme-dan-imperialisme-
di-indonesia/

14

Anda mungkin juga menyukai