KAPITALISME
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Paham-paham Sejarah, dengan judul :
“ Kapitalisme.”
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan beberapa
pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarnakan terbatasnya
pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan masukan yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya, kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat dalam perkembangan ilmu pendidikan.
Sistem perkonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara dalam
memecahkan berbagai permasalahan ekonomi yang dialami oleh negara tersebut, misalnya
pengalokasian sumber daya yang dimilikinya, pelaksanaan produksi, distribusi dan konsumsi
baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan yang mendasar antara
sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu
mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki
semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh
pemerintah. Salah satu sistem perekonomian yang ada didunia adalah sistem ekonomi
kapitalis, yaitu sistem ekonomi dimana kekayaan produktif terutama dimiliki secara pribadi
dan pruduksi terutama untuk penjualan. Tujuan dari pemilikan pribadi tersebut adalah untuk
mendapatkan suatu keuntungan yang lumayan dari penggunaan kekayaan produktif.
Munculnya paham Kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad
ke-16 hingga abad ke-19, berdampak terhadap berdirinya industri di dunia.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana sejarah kapitalisme ?
1.2.2 Bagaimana ciri-ciri ekonomi kapitalisme ?
1.2.3 Apa saja kelebihan dan kekurangan dari kapitalisme ?
1.2.4 Apa saja negara yang menganut kapitalisme ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui sejarah kapitalisme
1.3.2 Mengetahui ciri-ciri ekonomi kapitalisme
1.3.3 Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kapitalisme
1.3.4 Mengetahui negara yang menganut kapitalisme
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep ini lahir pada abad ke-19 oleh ekonom Skotlandia Adam Smith. Beliau
merumuskan teori “the invisible hand” bahwa keseimbangan pasar dapat terjadi secara alami
berdasarkan penawaran dan permintaan. Salah satu hal yang menguntungkan kapitalisme
yaitu pasar bebas. Karena persaingan sengit antara penjual yang menjual produk serupa,
penjual yang memiliki modal lebih banyak bisa menciptakan produk yang lebih inovatif. Hal
ini membuat produk mereka sangat diminati oleh pembeli. Semakin tinggi permintaan,
semakin bebas harga barang dapat dinaikkan, selain itu campur tangan pemerintah yang
minim dalam regulasi membawa keuntungan pada sistem ekonomi ini.
Beberapa pengertian kapitalisme menurut para tokoh :
1. Kapitalisme Awal (1500–1750). Kapitalisme pada fase ini masih mengacu pada
kebutuhan pokok yang ditandai dengan hadirnya industri sandang di Inggris sejak
abad XVI sampai abad XVIII. Dan berlanjut pada usaha perkapalan, pergudangan,
bahan-bahan mentah, barang-barang jadi dan variasi bentuk kekayaan yang lain. Dan
kemudian berubah menjadi perluasan kapasitas produksi, dan talenta kapitalisme ini
yang kemudian hari justru banyak menelan korban.
2. Kapitalisme Klasik (1750–1914). Kapitalisme pada fase ini merupakan pergeseran
dari perdagangan public kebidang industri yang ditandai oleh Revolusi Industri di
Inggris dimana banyak diciptakan mesin-mesin besar yang sangat menunjang industri.
Di fase inilah terkenal tokoh yang disebut “Bapak Kapitalisme” dengan bukunya yang
sangat terkenal The Wealth Of Nations (1776) dimana salah satu poin ajarannya
laissez faire dengan invisible hand-nya (mekanisme pasar) dan beberapa tokoh
seangkatan seperti David Ricardo dan John Stuart Mills, yang sering dikenal sebagai
tokoh ekonomi neo-klasik. Pada fase inilah kapitalisme sering mendapat hujatan
pedas dari kelompok Marx.
3. Kapitalisme Lanjut (1914–sekarang). Momentum utama fase ini adalah terjadinya
Perang Dunia I, kapitalisme lanjut sebagai peristiwa penting ini ditandai paling tidak
oleh tiga momentum. Pertama, pergeseran dominasi modal dari Eropa ke Amerika.
Kedua, bangkitnya kesadaran bangsa-bangsa di Asia dan Afrika sebagai ekses dari
kapitalisme klasik, yang kemudian memanifestasikan kesdaran itu dengan
perlawanan. Ketiga, revolusi Bolshevik Rusia yang berhasrat meluluhlantakkan
institusi fundamental kapitalisme yang berupa pemilikan secara individu atas
penguasaan sarana produksi, struktur kelas sosial, bentuk pemerintahan dan
kemapanan agama. Dari sana muncul ideology tandingan yaitu komunisme.
Nyatanya dalam sistem ekonomi kapitalis ini memiliki keuntungan yang bisa dinikmati
oleh masyarakatnya. Keuntungan kapitalisme misalnya pemanfaatan sumber daya dapat
digunakan secara lebih efisien dan efektif, dikarenakan pemilik modal telah menetapkan
tujuan untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Selain itu, mentalitas
masyarakat lebih kreatif karena adanya persaingan yang ketat. Ini juga didukung karena
produk-produk yang unik cenderung meningkatkan permintaan konsumen.
Selain kelebihan, nyatanya sistem kapitalisme ini juga memiliki kekurangan. Persaingan
tidak sempurna di pasar bebas tidak dapat dihindari, karena akses permodalan hanya dapat
dimiliki oleh kelompok tertentu. Inilah penyebab terjadinya monopoli pasar.. Apalagi, sistem
kapitalis ini memungkinkan pengusaha mengabaikan masalah lain seperti kesejahteraan
pekerja dan hanya fokus pada uang. Dampak negatif berikutnya yang kita hadapi yaitu
ancaman terhadap kelestarian sumber daya alam. Pemilik modal menetapkan target
keuntungan yang tinggi dan oleh karena itu hal ini juga membuat eksploitasi sumber daya
alam secara berlebihan tanpa mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan.
Adapun kekurangan sistem ekonomi kapitalis dapat dilihat dari poin berikut ini:
1. Amerika Serikat
Ketika kita membahas sistem kapitalis, kita biasanya memikirkan Amerika Serikat. Tetapi
negara ini secara efektif menggunakan ideologi kapitalis campuran. Sistem ekonomi kapitalis
ini, membentuk Amerika Serikat telah menjadi negara impor dan ekspor terbesar kedua di
dunia. Bahan utama yang diekspor dari Amerika Serikat yaitu bahan kimia. Memang,
keberadaan sistem kapitalis di negara ini juga didukung dengan situasi geografis di negara
tersebut. Seperti yang diketahui, Amerika Serikat memiliki wilayah yang luas dengan iklim
yang beragam, yang memberi negara ini banyak sumber alam. Tentu saja, sumber daya alam
ini didukung oleh pembangunan infrastruktur yang pesat, sehingga mendukung peningkatan
kapasitas produksi dalam negeri, dapat dilihat bahwa fase kebijakan publik negara membantu
meningkatkan produktivitas di AS.
2. Inggris
Negara berikutnya yang menganut ideologi kapitalis yaitu Inggris. Inggris identik dengan
AS dan menggunakan ideologi kapitalisme campuran. Dalam kapitalisme campuran, sektor
swasta mendominasi kegiatan ekonomi, tetapi juga mengenakan pajak dalam persaingan. Hal
ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pendanaan sektor pajak mendorong
pencapaian tujuan Pembangunan Nasional Inggris. Bahkan, bisa dikatakan bahwa Inggris
telah memiliki ideologi ini sejak lama. Banyak investor besar telah memperluas bisnis
mereka dan membuat bisnisnya menjadi industri yang lebih besar.
3. Jerman
Jerman merupakan negara yang terkenal dengan produk otomotifnya. Memang, banyak
industri berkembang di Jerman. Setiap wilayah Jerman memiliki karakteristik uniknya
sendiri. Jerman juga merupakan negara yang menerapkan ideologi kapitalisme campuran.
Menegakkan ideologi kapitalisme, negara Jerman juga memberlakukan tarif pajak yang
kompetitif di berbagai bidang industri. Hal ini juga menyebabkan penyediaan pendidikan
gratis bagi siswa, yang kepentingannya juga untuk warga negara. Walaupun pada
kenyataannya, tarif pajak setiap warga negara Jerman tergolong tinggi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kapitalisme merupakan paham klasik yang terus berkembang dan telah mengakar di
dunia, meskipun paham ini telah banyak memberikan dampak yang buruk dengan prinsipnya
yang penuh akan individualities. Namun tak dapat di pungkiri pula paham ini juga memiliki
dampak positif meskipun sedikit contoh meningkatkan semangat untuk bekerja, meskipun
melanggar aturan dan syari’ah. Juga munculnya bank-bank sebagai warisan dari kapitalisme
ekonomi.
Daftar Pustaka
https://rangkulteman.id/berita/pengertian-kapitalisme-dan-contohnya
Samekto, Aji.2005.Kapitalisme Modernisasi dan Kerusakan Lingkungan.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Lekachman, Robert dan Van Lonn, Boriin.2010.Kapitalisme, Teori dan Perkembanganya.
Bandung: Resist Book
Hisyam, amdya. Amerika Serikat: Liberalisme dalam Ekonomi Politik Internasional. (diakses
melalui http://deedde.wordpress.com/2011/03/07/amerika-serikat-liberalisme-dalam-
ekonomi-politik-internasional/)
Metro. Perbedaan Ekonomi Kapitalisme, Ekonomi Sosialisme, dan Ekonomi Islam. (diakses
melalui http://pbsstainmetro.blogspot.com/2013/03/perbedaan-ekonomi-kapitalisme-
ekonomi.html)
Abee. Dampak Positif dan Negatif Sistem Ekonomi Kapitalis . (diakses melalui
http://abees1010.wordpress.com/2013/04/17/dampak-positif-dan-negatif-sistem-ekonomi-
kapitalis/)