LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
DISUSUN OLEH :
INDAH SANTIKA, A.Md.Far
NIP. 199504102020122010
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
Disusun Oleh
INDAH SANTIKA, A.Md.Far
NIP. 199504102020122010
UPTD PUSKESMAS JANGGA BARU
Telah Disetujui Tanggal ………2022
Mentor, Peserta
Mengetahui
Coach,
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PENGELOLAAN OBAT MENDEKATI KADALUARSA DENGAN
PEMBERIAN LABEL DI UPTD PUSKESMAS JANGGA BARU
Disusun Oleh
INDAH SANTIKA, A.Md.Far
NIP.199504102020122010
UPTD PUSKESMAS JANGGA BARU
Penguji, Coach,
Mengesahkan:
Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau,
Kepala UPT Diklat,
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi “Optimalisasi
Pengelolaan Obat Mendekati Kadaluarsa Dengan Pemberian Label di UPTD
Puskesmas Jangga Baru” dalam rangka memenuhi salah satu tugas dalam
pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II Angkatan II
Tahun 2022 Pemerintah Kota Lubuklinggau.
Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil merupakan salah
satu kegiatan pembelajaran di Badan Pendidikan dan Pelatihan untuk
mewujudkan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Penulis
berharap, penerapan aktualisasi nilai - nilai dasar PNS dapat memberikan
kontribusi yang nyata bagi instansi dimana penulis ditugaskan. Rancangan ini
dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan kerjasama dengan pihak lain.
Berkenaan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan ucapan terimakasih
kepada yang terhormat:
Semoga rancangan aktualisasi yang penulis buat ini menjadi ilmu yang
bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan
Instansi dimana penulis ditempatkan.
Hormat Saya
Penulis
DAFTAR ISI
6
DAFTAR GAMBAR
7
DAFTAR TABEL
8
DAFTAR LAMPIRAN
9
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN PESERTA
80 – 90 menit.
A. JUMLAH PEGAWAI
Tabel 2.1. Jumlah Pegawai UPTD Puskesmas Jangga Baru
6 Sanitarian 0 0 0 0
7 ATLM 1 0 0 1
8 Nutrisionis 0 2 0 2
9 Apoteker 0 1 0 1
10 Asisten Apoteker 1 2 0 3
11 Terapisgigi dan Mulut 0 2 0 2
12 KeterapianFisik 0 0 0 0
13 Rekam Medis 0 0 0 0
14 Perawat pustu 1 0 0 1
15 Bidan Pustu 4 3 0 7
16 Bidan polindes 0 0 0 0
Dukungan Management
17 Ka TU 1 0 0 1
18 Asisten Nakes 0 0 0 0
19 Pengelola data 0 0 0 0
20 Pengadministrasian 0 3 0 3
umum
21 Pengelola keuangan 0 1 0 1
23 Pekarya 0 4 0 4
TOTAL 15 34 0 49
22 Masjid 16
23 Gereja 4
2. MISI
1. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Yang
Paripurna, Merata, Bermutu dan Terjangkau
2. Meningkatkan Sumber Daya Kesehatan
3. Mewujudkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu Profesional
Terjangkau Secara Efesien dan Efektif.
4. Mendorong Kemandirian Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat
Secara Komprehensif
3. MOTTO
“ KESEHATAN ANDA KEBAHAGIAAN KAMI ”
4. TATA NILAI
E : Efisien : Pelayanan dengan biaya minimal dengan hasil
optimal, pelayanan dengan jumlah tenaga minimal
hasil optimal.
M : Mandiri : Terwujudnya kemandirian masyarakat hidup sehat,
serta mampu mengenali masalah kesehatan dan dapat
mengatasi masalah tersebut Puskesmas dalam
memberikan pelayanan kepada msyarakat secara
mandiri.
A : Adil : Adil dalam memberikan pelayanan kesehatan tanpa
memandang status sosial.
S : Santun : Ramah dan sopan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
14
F. STRUKTUR ORGANISASI
Sebagai satu bentuk organisasi, UPTD Puskesmas Rawat Inap Jangga
Baru memiliki struktur organisasi yang jelas dan mengacu Permenkes Nomor
43 Tahun 2019.
Struktur organisasi tersebut terdiri dari :
1. Kepala Puskesmas
2. Subbagian Tata Usaha
3. Satuan Pelaksana UKM
4. Pelaksana UKP
a. Kefarmasian
b. Laboratorium
5. Jaringan dan Jejaring Puskesmas
15
8
Gambaran 2.2. Struktur organisasi UPTD Puskesmas Rawat Inap Jangga Baru
9
B. Profil Peserta
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/ 08
/M.PAN/ 4 /2008 Jabatan Fungsional Asisten Apoteker dan Angka Kreditnya menjelaskan
bahwa tugas asisten apoteker pelaksana adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan bahan-bahan atau data-data dari berbagai sumber/acuan dalam rangka
Penyiapan Rencana Kegiatan Kefarmasian;
2. Mengumpulkan data-data dalam rangka Perencanaan Perbekalan Farmasi;
3. Menimbang dan atau mengukur bahan baku dalam rangka Produksi Sediaan Farmasi Non Steril;
4. Menyiapkan ruangan, perlatan dan bahan-bahan untuk kegiatan produksi dalam rangka Produksi
Sediaan Farmasi Steril;
5. Mengemas alat-alat dalam rangka Sterilisasi Sentral;
6. Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka Penerimaan Perbekalan Farmasi;
7. Menyimpan perbekalan farmasi dalam rangka Penyimpanan Perbekalan Farmasi;
8. Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep serta menghitung harga obatnya
dalam rangka Dispensing Resep Individual.
10
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Analisis Isu
Isu adalah sebuah masalah yang belum terpecahkan yang siap diambil
keputusannya. Isu merepresentasikan suatu kesenjangan antara praktik
organisasi dengan harapan-harapan para stakeholder. Faktor-faktor yang
berperan dalam menentukan kualitas identifikasi isu adalah kepekaan terhadap
tuntutan dan kondisi lingkungan kerja, konsistensi dan keakraban terhadap
motif bekerja lebih baik, dan kompetensi ASN.
Berdasarkan pengalaman di instansi kerja, situasi problematik yang terjadi
di UPTD Puskesmas Jangga Baru dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Belum dilakukan penandaan obat yang mendekati kadaluarsa
2. Belum adanya etiket penandaan batas waktu penggunaaan obat
3. Rendahnya pemahaman pasien tentang penggunaan antibiotik
Adapun Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU APKL memiliki skala nilai 1-5.
Tabel 2.1. Bobot Penetapan criteria Kualitas ISU APKL
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
Berkaiatan dengan rancangan aktualisasi ini, sumber isu
yang diangkat berasal dari tugas pokok dan fungsi (Tupoksi)
asisten apoteker di UPTD Puskesmas Jangga Baru sebagai
berikut :
NO ISU BOBOT SKOR TOTAL RANK
A P K L SKOR
1. Belum dilakukan penandaan obat 5 5 4 5 19 I
yang mendekati kadaluarsa
Isu dengan total nilai tertinggi adalah “Belum dilakukan penandaan obat yang
mendekati kadaluarsa”. Hal ini disebabkan karena belum adanya metode
khusus untuk mengendalikan obat yang mendekati tanggal kedaluwarsa agar
obat yang mendekati tanggal kedaluwarsa sudah bisa terdeteksi secara lebih
dini di UPTD Puskesmas Jangga Baru maka diperlukan penandaan obat
mendekati kadaluarsa dengan cara penempelan stiker (merah kadaluarsa <6
bulan, kuning kadaluarsa 6-12 bulan, dan hijau kadaluarsa >12 bulan) dapat
memberikan peringatan pada petugas farmasi dalam pengambilan obat
tersebut dan penumpukkan obat kadaluarsa terminimalisir. Dilakukan pemuatan
SOP penandaan obat yang mendekati kadaluarsa. Dan dilakukan pemisahan
12
D. Rancangan Aktualisasi
Tabel 2.3. Rancangan Aktualisasi
NO KEGIATAN TAHAN KEGIATAN OUTPUT/ KEGIATAN SUB MAPEL BERAKHLAK KONTRIBUSI PENGUATAN
HASIL TERHADAP NILAI
VISI MISI ORGANISASI
ORGANISASI
1. Menyusun 1. Pembuatan jadwal Jadwal - Berorintasi pelayanan: Penandaan Kegiatan ini Kegiatan ini
rancangan kegiatan kegiatan obat yang mendekati kadaluarsa mendukung mendukung
kegiatan 2. Diskusi dengan PJ Terlaksna melakukan perbaikan tiada henti di misi tata nilai
Unit dan rekan kerja nya bidang farmasi puskesmas puskesmas
3. Sosialisasi kepada diskusi - Akuntabel: Rancangan kegiatan yaitu efisien
tenaga farmasi dengan PJ untuk melaksanakan aktualisasi
lainnya unit dengan jujur, bertanggung jawab,
Terlaksna cermat, disiplin, dan berintegritas
kannya tinggi
sosialisasi - Kompetan: Rancangan kegiatan
kepada menentukan keberhasilan kegiatan
tenaga aktualisasi
Farmasi - Harmonis: Diskusi PJ Unit dan rekan
lainnya kerja dilakukan dengan keterbukaan
terhadap perbedaan pendapat
- Loyal: Membuat penandaan obat
yang mendekati kadaluarsa
merupakabn bentuk pengabdian
pelayanan farmasi kepada
masyarakat
- Adaptif: Penandaan obat yang
mendekati kadaluarsa adalah bentuk
inovasi dibidang farmasi
- Kolaboratif: Antara PJ unit dan rekan
kerja membangun kerjasama yang
15
BAB III
PELAKSNAAN AKTUALISASI
Hasil dari tahapan pembuatan jadwal kegiatan yaitu Jadwal yang jelas
terkait rencana kegiatan. Hasil dari tahapan diskusi dengan PJ Unit dan rekan
kerja yaitu terlaksananya diskusi dengan PJ Unit dan rekan kerja. Hasil dari
tahapan sosialisasi kepada tenaga farmasi lain yaitu terlaksananya
pertemuan tenaga farmasi.
15
2. Membuat SOP
Minggu kedua saya melalukan kegiatan pembuatan SOP Penandaan obat
yang mendekati kadaluarsa yang terdiri dari tiga tahapan kegiatan yaitu
membuat SOP, melakukan diskusi SOP dengan kepala puskesmas,
pengesahan SOP, dan mensosialisasikan SOP kepada tenaga farmasi
lainnya.
Gambat 3.3. Pembuatan SOP
16
Hasil tahapan stok opname yaitu jumlah stok real dan data tanggal
kedaluwarsa obat. Hasil tahapan membuat daftar nama obat dan tanggal
kadaluarsa yaitu tersedianya daftar obat yang mendekati kadaluarsa. Hasil
tahapan menentukan kategori yaitu diketahuinya warna label kedaluwarsa
masing-masing obat.
Saya menghitung dan mencatat jumlah sisa stok obat beserta tanggal
kedaluwarsa masing-masing obat. Kemudian diperoleh stok real dan tanggal
kedaluwarsa masing-masing obat. Setelah diketahui tanggal kedaluwarsa
setiap obat, dapat dilakukan pengelompokan menjadi tiga kelompok dimana
kelompok pertama yaitu kelompok obat label merah berisi daftar obat yang
akan kedaluwarsa < 6 bulan kemudian, kelompok obat label kuning berisi
daftar obat yang akan kedaluwarsa dalam waktu 6 – 12 bulan kemudian, dan
kelompok obat label hijau yang berisi daftar obat yang akan kedaluwarsa
dalam waktu > 1 tahun kemudian Sebagai seorang ASN asisten apoteker
terampil, dalam melaksanakan kegiatan ini saya berkoordinasi dengan
apoteker dan asisten apoteker lainnya. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mencegah adanya obat kedaluwarsa diterima oleh pasien, hal ini merupakan
upaya meningkatkan mutu dan keamanan pelayanan kefarmasian di UPTD
Puskesmas Jangga Baru. Kegiatan stock opname ini harus mampu
dipertanggungjawabkan, jelas, dan transparan, serta berdaya guna untuk
22