Anda di halaman 1dari 6

Kabinet Natsir[1][2] adalah kabinet pertama yang dibentuk setelah pembubaran negara

Republik Indonesia Serikat, dan kembali menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kabinet ini diumumkan pada 6 September 1950 dan bertugas sejak 7 September 1950
hingga 21 Maret 1951.

Adapun Program Kabinet Natsir adalah sebagai berikut :

 Mempersiapkan dan menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk Dewan


Konstituante dalam waktu yang singkat.

 Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan Pemerintahan serta


membentuk peralatan Negara yang bulat berdasarkan Pasal 146 di dalam
Undang-Undang Dasar Sementara 1950.

 Menggiatkan berbagai usaha untuk mencapai keamanan dan ketenteraman.

 Mengembangkan dan memperkokoh kekuatan perekonomian rakyat sebagai


dasar bagi pelaksanaan kegiatan perekonomian nasional yang sehat serta
melaksanakan keragaman dan kesamarataan hak antara buruh dan majikan.

 Membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas berbagai usaha


untuk meningkatkan kualitas manusia dalam hal kesehatan dan kecerdasan.

 Menyempurnakan organisasi Angkatan Perang dan pemulihan mantan anggota-


anggota tentara dan gerilya ke dalam masyarakat.

 Memperjuangkan dan mengusahakan penyelesaian masalah perebutan


wilayah Irian Barat dalam waktu yang singkat.

Pada masa kabinet ini, terjadi pemberontakan hampir di seluruh wilayah Indonesia dan
masalah keamanan di dalam negeri, seperti Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis,
Gerakan APRA, dan Gerakan RMS. Perundingan masalah Irian Barat juga mulai dirintis,
tetapi mengalami jalan buntu. Pada tanggal 22 Januari 1951, parlemen menyampaikan
mosi tidak percaya dan mendapat kemenangan sehingga pada tanggal 21 Maret 1951,
Perdana Menteri Natsir mengembalikan mandatnya kepada Presiden. Penyebab lainnya
adalah diterimanya mosi Hadikusumo yang mengusulkan dibubarkannya
seluruh DPRD yang telah terbentuk. Menurut pemerintah, mosi tersebut tidak mungkin
dilaksanakan karena alasan yuridis formil.
Pimpinan
Presiden Wakil Presiden

Soekarn
Mohammad Hatta
o

Anggota
Mulai Selesai
Jabatan Foto Pejabat Partai
menjabat menjabat

7
Perdana 21 Maret
Mohammad Natsir September Masyumi
Menteri 1951
1950

Wakil Sri Sultan 7


21 Maret
Perdana Hamengkubuwan September Nonpartai
1951
Menteri a IX 1950
Menteri

Mulai Selesai
Jabatan Foto Pejabat Partai
menjabat menjabat

7
Menteri luar 21 Maret
Roem Septembe Masyumi
negeri 1951
r 1950

7
Menteri 21 Maret Nonparta
Assaat Septembe
dalam negeri 1951 i
r 1950

7
17 Non
Septembe
Abdul Halim Desembe partai
r 1950
r 1950

Menteri
pertahanan

Mohammad
17
Natsir 21 Maret
Desember
1951 Masyumi
1950

Melkias 7
Menteri 21 Maret
Agustinus Septembe Masyumi
penerangan 1951
Pellaupessy r 1950
7
Menteri 21 Maret
Wongsonegoro Septembe PIR
kehakiman 1951
r 1950

7
Menteri Syarifuddin 21 Maret
Septembe Masyumi
keuangana Prawinegara 1951
r 1950

7
Menteri 21 Maret
Tandiono manu Septembe PSI
pertanian 1951
r 1950

Menteri
Sumitro 7
perdaganga 21 Maret
djojohadikusum Septembe PSI
n dan 1951
o r 1950
perindustrian

Menteri 7
Djuanda 21 Maret Nonparta
perhubunga Septembe
Kartawidjaja 1951 i
n r 1950
Menteri
7
tenaga dan Herman 21 Maret
Septembe PIR
pekerjaan johannnes 1951
r 1950
umum

7
Menteri 21 Maret
Pandji suroso Septembe Parindra
perburuhan 1951
r 1950

7
Manteri Fredericus 21 Maret
Septembe PKRI
sosial spetrisno hardaji 1951
r 1950

Menteri
pendidikan, 7
21 Maret Nonparta
pengajaran, Bahder djohan Septembe
1951 i
dan r 1950
kebudayaan

7
Menteri 21 Maret
Wahid hasyim Septembe Masyumi
agama 1951
r 1950

7
Menteri Johanes 21 Maret
Septembe Parkindo
kesehatan leimena 1951
r 1950
7 31
Menteri Harsono
september desember PSSI
negara tjokroaminoto
1950 1950

Keberhasilan yang pernah dicapai Kabinet Natsir : Di bidang ekonomi,

 ada Sumitro Plan yang mengubah ekonomi kolonial ke ekonomi nasional


 Menetapkan prinsip bebas aktif dalam kebijakan politik luar negeri Indonesia
 Indonesia masuk PBB
 Berlangsung perundingan antara Indonesia-Belanda untuk pertama kalinya
mengenai masalah Irian Barat.

Kendala/ Masalah yang dihadapi :

 Pada penerapan Sumitro Plan, pengusaha nasional diberi bantuan kredit, tetapi
bantuan itu diselewengkan penggunaannya sehingga tidak mencapai sasaran.
 Upaya memperjuangkan masalah Irian Barat dengan Belanda mengalami jalan
buntu (kegagalan).
 Timbul masalah keamanan dalam negeri yaitu terjadi pemberontakan hampir di
seluruh wilayah Indonesia, seperti Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Azis, Gerakan
APRA, Gerakan RMS.

Berakhirnya kekuasaan kabinet Natsir :

Penyebab jatuhnya Kabinet Natsir dikarenakan kegagalan Kabinet ini dalam


menyelesaikan masalah Irian Barat dan adanya mosi tidak percaya dari partai PNI
menyangkut pencabutan Peraturan Pemerintah mengenai DPRD dan DPRDS. PNI
menganggap peraturan pemerintah No. 39 th 1950 mengenai DPRD terlalu
menguntungkan Masyumi. Mosi tersebut disetujui parlemen sehingga Kabinet Natsir
harus mengembalikan mandatnya kepada Presiden.

Anda mungkin juga menyukai