Anda di halaman 1dari 4

PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER MK ANFISTUMAN

FKIP PRODI P.BIOLOGI SEMESTER GANJIL T.A 2023/2024


NAMA : PUTRI INTAN UTAMI

KELAS : Kelas A

NPM : 21320016

PETUNJUK ; anda kerjakan soal di lembar ini juga. Diketik. Beri nama, kelas dan npm anda.
Kerjakan soal masing-masing tanpa bekerjasama. Diberikan waktu untuk mengerjakan soal (13.00
– 14.40 wib). Setelah selesai soal dikumpulkan di wa 085382396262

1. Apa hubungan antara system syaraf dan system hormonal? Jelaskan dan Berikan contohnya
2. SKENARIO : Seorang laki-laki usia 60 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan buang air
kecil (BAK) selalu tidak tuntas, nokturia 3x dalam semalam, BAK diawali dengan mengejan,
BAK setiap jam, pasien juga terkadang mengeluh saat urin keluar selalu terputus-putus saat
BAK. Beberapa kali pasien juga merasa seringkali ingin BAK secara tiba-tiba dan sulit untuk
menahan. Pancaran kencing selalu lemah, terkadang menetes dan jatuh mengenai kaki
pasien. Pasien kemudian berobat karena merasa kualitas hidupnya terganggu. BAK keluar
darah, pasir atau batu.
A. Apa yang terjadi dengan pasien tersebut ?
B. System apakah yang mengalami masalah ?
C. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan masalah tersebut ?
D. Bagaimana Tindakan yang harus dilakukan oleh seorang tenaga Kesehatan ?
3. Sebutkan apa saja organ system imun dan bagaimana mekanisme kerja system imun Ketika
ada antigen yang masuk ke dalam tubuh. Boleh disertai dengan gambar sebagai penjelas
jawaban

SELAMAT MENGERJAKAN

Metro, Januari 2024


Validasi Kaprodi

Dr. Dasrieny Pratiwi, M.Pd


NIDN.
JAWABAN

1. Sistem saraf dan sistem hormonal saling berinteraksi dan bersinergi untuk mengatur fungsi
tubuh. Sistem saraf bekerja melalui impuls elektrik dan neurotransmiter, menyediakan
respon cepat terhadap perubahan lingkungan. Sebaliknya, sistem hormonal menggunakan
hormon yang dilepaskan ke dalam aliran darah oleh kelenjar endokrin, memberikan efek
yang lebih lambat namun berkepanjangan. Kedua sistem ini sering bekerja bersama dalam
mempertahankan homeostasis. Sebagai contoh, dalam respons terhadap stres, sistem saraf
simpatis mengaktifkan kelenjar adrenal untuk melepaskan adrenalin dan kortisol. Adrenalin
meningkatkan denyut jantung dan energi, sementara kortisol membantu mengatur
metabolisme. Demikian pula, dalam mengontrol gula darah, pankreas (yang merupakan
bagian dari sistem endokrin) melepaskan insulin dan glukagon berdasarkan tingkat gula
darah. Sistem saraf juga mempengaruhi regulasi hormon ini, menunjukkan bagaimana kedua
sistem tersebut saling terkait dalam mengatur fungsi tubuh.

2. Jawaban skenario :
A. Pasien ini tampaknya mengalami masalah dengan buang air kecilnya. Gejala seperti kesulitan
memulai BAK, sering bangun malam untuk BAK, dan urin yang keluar terputus-putus
menunjukkan ada sesuatu yang tidak beres. Pancaran kencing yang lemah dan sensasi BAK
yang tidak tuntas juga menandakan adanya masalah.
B. Sistem yang terganggu di sini adalah sistem kemih, yang mencakup kandung kemih dan
uretra. Sistem ini bertugas mengeluarkan urine dari tubuh, dan jika ada gangguan, bisa
menyebabkan gejala seperti yang dialami pasien.
C. Beberapa faktor bisa menyebabkan masalah ini. Pada pria usia lanjut, sering kali masalah ini
disebabkan oleh pembesaran prostat yang menekan uretra. Faktor lain bisa jadi infeksi, batu
kandung kemih, atau masalah pada saraf yang mengatur proses BAK. Kondisi kesehatan lain
seperti diabetes juga bisa berpengaruh.
D. Untuk menangani ini, tenaga kesehatan harus melakukan pemeriksaan menyeluruh. Ini
termasuk menanyakan riwayat kesehatan dan gejala lebih detil, serta melakukan
pemeriksaan fisik. Tes laboratorium seperti analisis urine mungkin juga perlu. Pengobatan
akan disesuaikan dengan penyebabnya. Misalnya, jika disebabkan oleh pembesaran prostat,
bisa dengan obat-obatan atau bahkan operasi. Penting juga untuk mengedukasi pasien
tentang cara mengelola gejala dan membuat perubahan gaya hidup yang mungkin
membantu.
3. Gambar sistem imun

Organ-organ sistem imun meliputi kelenjar timus, limpa, kelenjar getah bening, sumsum
tulang, dan amandel. Gambar di atas menunjukkan letak dan hubungan antara organ-organ
ini dalam tubuh manusia.
Mekanisme kerja sistem imun saat ada antigen yang masuk ke dalam tubuh berlangsung
sebagai berikut:
1. Pengenalan Antigen: Saat antigen (seperti virus atau bakteri) masuk ke dalam tubuh,
sistem imun pertama-tama mengenali dan mengidentifikasi antigen tersebut sebagai
benda asing.
2. Respon Imun Innate (Bawaan): Ini adalah garis pertahanan pertama. Sel-sel seperti
makrofag dan neutrofil akan mencoba menghancurkan antigen. Mereka melakukannya
melalui proses fagositosis, di mana sel-sel ini 'memakan' dan mencerna antigen.
3. Aktivasi Sistem Imun Adaptif: Jika sistem imun bawaan tidak dapat sepenuhnya
mengeliminasi antigen, sistem imun adaptif diaktifkan. Ini melibatkan sel limfosit,
termasuk sel T dan sel B.
4. Sel T: Beberapa sel T membantu mengidentifikasi dan mengaktifkan sel B, sementara
yang lain, yang dikenal sebagai sel T pembunuh, membantu menghancurkan sel-sel
yang terinfeksi.
5. Sel B: Sel B menghasilkan antibodi yang spesifik terhadap antigen tersebut. Antibodi ini
akan mengikat antigen dan menandainya untuk penghancuran atau mencegahnya
menginfeksi sel lain.
6. Penghapusan Antigen: Setelah antigen ditandai oleh antibodi, sel-sel seperti makrofag
akan menghancurkannya. Sistem imun juga memiliki sel memori yang akan mengingat
antigen tersebut, sehingga jika terpapar di masa depan, tubuh dapat bereaksi lebih
cepat.
7. Regulasi Respon Imun: Setelah antigen dieliminasi, ada mekanisme yang menenangkan
aktivitas sistem imun agar tidak berlebihan, yang penting untuk mencegah kerusakan
pada jaringan tubuh sendiri.

Sistem imun bekerja dalam koordinasi yang kompleks antara berbagai jenis sel dan organ
untuk melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit.

Anda mungkin juga menyukai