Anda di halaman 1dari 4

Catur Wedha dalam bahasa Jawa

Putraku (sebutkan nama calon pengantin pria) kang sutresna, kanggo


sangu ing madyaning bebrayan agung, kang Rama perlu ngaturi ular-ular
kang diarani Catur wedha, sing unine kaya mangkene :
Sepisan, Rehne slirahmu bakal dadi garwane putriku, tandang tandukmu
kudu tansah dewasa, aja kaya nalika isih jaka. Semono uga sisihanmu
dalah momonganmu, kudu ngerteni yen wis ana sing ngemong.
Kaping pindho, Lahir bathin kudu tansah sungkema marang maratuwamu
kayadene wong tuwamu dhewe.
Kaping telu, Urip bebrayan agung mono, wajib kudu netepi angger-
angger paugering praja. Tansah hambeg mring sasama dimen sinuyudan
temah anjalari gancar ing saluwiring pambudi daya
Kaping papat, Estokake dhawuhe Pangeran Gusti Allah Swt dalah Gusti
Kang Makarya Jagad, lan adohana wewalere, warahing piandel utama
agama sing kok anut lan tindakna saben dina supaya ayem tentrem lahir
batin.Cinaketna ing sukawirya lan bisa murakabi marang nusa lan
bangsa.

Catur Wedha dalam bahasa Indonesia.

Putraku (sebutkan nama calon pengantin pria) yang terkasih. Sebagai


bekal berkeluarga, Ayah akan memberi empat nasehat atau wejangan
yang biasa disebut Catur Wedha, yang beginilah isi wejangannya:

Pertama, engkau sudah memantapkan diri untuk bisa hidup berkeluarga


dengan putri kami. Oleh karena itu segala tingkah lakumu harus disikapi
dengan dewasa. Jangan seperti ketika masih perjaka. Jadikan istrimu
mengerti bahwa istrimu telah ada yang melindungi sekarang ini yaitu
kamu (mempelai pria).
Kedua, hormatilah mertua kamu seperti layaknya orang tua kamu sendiri.
Karena kami orang tua (mempelai wanita) juga telah menganggap
engkau sebagai anak kami sendiri.
Ketiga, hiduplah dengan bermasyarakat, harus mematuhi hukum negara,
harus menghormati dan mengasihi sesama makhluk agar bisa
menemukan kebahagiaan dalam hidup.
Keempat, bertakwalah kepada Allah SWT kepada Tuhan pencipta alam
semesta dan jauhilah semua yang menjadi larangan-Nya sesuai dengan
agama dan kepercayaan yang engkau anut. Niscaya nantinya engkau
menemukan kegembiraan, kesenangan dan kemuliaan serta bisa
menjadi teladan kepada sesama demi menuju kejayaan nusa dan
berbangsa.
4 Makna Penting dalam Wejangan Catur Wedha
Seperti yang terlihat bahwa ada empat poin penting yang disampaikan
calon mertua pria kepada calon menantu prianya. Keempat poin itu
adalah :

 Mengayomi : Sebagai kepala keluarga, pria harus melindungi istrinya


dengan sepenuh hati. Peran melindungi ini sama dengan orang tua
melindungi anak-anaknya tanpa pamrih.
 Hangayani atau menyejahterakan : Sebagai kepala keluarga, pria juga
harus bertanggung jawab untuk menyejahterakan istrinya.
 Hangayemi atau memberi rasa nyaman : Menciptakan rasa nyaman di
dalam keluarga akan membuat istri merasa selalu dicintai oleh suaminya.
 Hanganthi atau memimpin : Selayaknya seorang kepala keluarga, pria
harus memimpin perjalanan rumah tangga dengan bijak bersama istrinya.

Anda mungkin juga menyukai