Anda di halaman 1dari 115

LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

MATEMATIKA
TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022

M. ARIFIN, M.PD

YAYASAN PESANTREN KELAS KUR


ISLAM AL AZHAR IX 2013
SMP ISLAM AL AZHAR 2
1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Ilmu, yang meninggikan derajat orang orang
yang berilmu, Yang mengajak kita membandingkan samakah orang yang berilmu dan orang
yang tidak berilmu, dan yang menegaskan bahwa sungguh hanya orang berilmu yang dinilai
paling takut kepadaNya. Shalawat dan salam keharibaan junjungan kita baginda Nabi besar
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau adalah gudangnya ilmu, yang pernah
bersabda bahwa orang yang berilmu itu adalah pewaris para Nabi, orang yang paling utama
adalah orang yang beriman dan berilmu jika dibutuhkan ia akan memberi manfaat. Karya
beliau adalah sahabat sahabat yang luar biasa menginspirasi geresai islam setelahnya dalam
berbagai disiplin ilmu.
Peradaban yang tinggi ditandai dengan karya yang menumental hasil cipta logis dari
para filsuf yang beriman. Diantaranya Muhammad bin Musa Al Khawarizmi seorang ahli
matematika dimasa khalifah Abbasiyah menulis kitab pertama dengan judul almukhtasar fi
hisab aljabr wal muqabalah, bapak Aljabar ini mengarang juga sebuah karya ilmiah yang
diterjemahkan kedalam bahasa latin Alghoritmi de numero indorum. Karyanya yang lain
adalah aljam’a wasl tafriq bi hisab alhind atau yangh dikenal dengan dixit algorizmi. Buah
tangan nya yang lain adalah Kitab suratil ard atau disebut juga rekonstruksi planetarium.
Beliau sangat menginpirasi bagi penulis dan Alfatihah penulis haturkan untuk beliau.
Al Azhar sebagai lokomotif ilmu pengetahuan di Indonesia harus menjadi yang
terdepan dalam menciptakan karya yang bermutu. Hal tersebut diimplementasikan pada
setiap unit jenjang pendidikan. Dan sebagai pelaku utama dalam mengemban misi tersebut
adalah para guru. Guru yang hebat adalah guru yang tidak hanya menginspirasi muridnya tapi
juga menjadi teladan mencipta karya yang dapat bermanfaat untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan sesuai bidang kompetensinya. Salah satu yang dapat diwujudkan adalah dengan
menyusun Lembar kerja Siswa (LKS).
LKS yang disusun oleh penulis adalah LKS di bidang matematika khususnya untuk kelas
IX jenjang Pendidikan SMP. Penulis menjadikan kurikulum 2013 sebagai pedoman dalam
penyusunannya, menitikberatkan pada metode discovery atau penemuan bagaimana
dituntun secara logis dan ilmiah untuk siswa bisa menemukan konsep generalisasi dari
masalah kehidupan sehari hari sehingga diharapkan dapat melekat dalam benaknya sehingga
konsep dasar yang tertanam bisa menjadi bibit unggul dalam menumbuhkan pohon
imajinasinya untuk membuahkan kreasi.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pimpinan sekolah atas kesempatan yang
diberikan dan dukungan dari civitas akademika kampus Al azhar Pejaten dan juga seluruh
sumber pustaka yang telah memberikan kontribusi literasi kepada penulis.. Tentunya sebagai
manusia banyak sisi kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan lembar kerja ini, untuk
itu penulis menerima saran yang membangun untuk perbaikan lembar kerja dimasa
mendatang.
Jakarta, 9 Juli 2021
Muhammad Arifin, M.Pd
2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB 1 BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR 3
SIFAT BILANGAN BERPANGKAT 3
OPERASI BILANGAN BERPANGKAT 5
LATIHAN SOAL BILANGAN BERPANGKAT 8
BILANGAN BERPANGKAT PECAHAN DAN BENTUK AKAR 9
OPERASI BILANGAN BERPANGKAT PECAHAN DAN BENTUK AKAR 12
MERASIONALKAN PENYEBUT PECAHAN BENTUK AKAR 15
PROBLEM SOLVING 18
BAB 2 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT 20
BENTUK UMUM PERSAMAAN KUADRAT 20
MENENTUKAN AKAR PERSAMAAN KUADRAT DENGAN MEMFAKTORKAN 26
MENENTUKAN AKAR-AKAR PERSAMAAN KUADRAT BERBENTUK ax2 + bx + c = 0 29
MENENTUKAN AKAR PERSAMAAN KUADRAT DENGAN RUMUS KUADRAT 30
MENENTUKAN AKAR PERSAMAAN KUADRAT DENGAN MELENGKAPI KUADRAT
SEMPURNA 31
FUNGSI KUADRAT 34
BAB 3 TRANSFORMASI 35
TRANSLASI 35
ROTASI 41
DILATASI 46
REFLEKSI 53
BAB 4 KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN 60
SYARAT KESEBANGUNAN 60
KESEBANGUNAN BANGUN DATAR 63
KESEBANGUNAN SEGITIGA 66
BANGUN DATAR YANG KONGRUEN 69
SEGITIGA YANG KONGRUEN 80
BAB 5 BANGUN RUANG SISI LENGKUNG 90
TABUNG 90
KERUCUT 98
BOLA 104
3

LEMBAR KERJA SISWA


(LKS)
MATEMATIKA KELAS IX

BAB 1 BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR

Tentukan hasil perpangkatan berikut!

1. 23 = ⋯ × … × …
2. (−3)2 = ⋯ × …
2 3
3. (3) = ⋯ × … × …

4. 43 = ⋯ × … × …
5. (−2)3 = ⋯ × … × …

Sifat Bilangan Berpangkat

1. Bagaimana bentuk sederhana dari : a. 23× 25 = …


b. 32×34 =…
Untuk menyelesaikan bentuk diatas kerjakanlah kegiatan berikut!

a. 23× 25 = (...×...×...)×(...× ... ×... × ... × ...)


= ... ×...×... ×... × ... × ... × ... × ...

= 2… = 2…+….

b. 32×34 = (...×... ) ×(...×...×...×...)


= ...×...×... ×...×...×…

= 3… = 3…+….

Berdasarkan kegiatan diatas dapat disimpulkan bahwa:

untuk
𝑎 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑛 𝑚, 𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑚𝑎𝑘𝑎:

𝑎𝑚 × 𝑎𝑛 = 𝑎…+⋯

Jadi bentuk sederhanadari 23 x 25adalah ….


4

2. Bagaimana bentuk sederhana dari a. 76 : 73 = ...


b. 57 : 52 = ...

Untuk menyelesaikan bentuk diatas kerjakanlah kegiatan berikut

76 57
a. 76 : 73 = 73 b. 57 : 52 = 52
(…×…×…×…×…×… ) (…×…×…×…×…×…×… )
= =
(…×…×… ) (…×… )

= 7... = 5...

= 7…−⋯ = 5…−⋯

untuk 𝑎 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑛 𝑚, 𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑚𝑎𝑘𝑎:

𝑎𝑚
= 𝑎…−⋯
𝑎𝑛

3. Bagaimana bentuk sederhana dari :


a. (33)4 = …
b. (-22)5 = …
Untuk menyelesaikan bentuk diatas lakukanlah kegiatan berikut

a. (33)4 = ......×......×......×......
= (...×...×...)×(...×...×...)×(...×...×...)×(...×...×...)

= (...×...×...×...×...×...×...×...×...×...×...×...)

= 3... = 3…×…

b. (-22)5 = ......×......×......×...... ×......


= (...×...)×(...×...)×(...×...)×(...×...)×(...×...)

= (...×...×...×...×...×...×...×...×...×...)

= -2... = −2…×…

Berdasarkan kegiatan diatas


Untuk a bilangan real dan m,n bilangan bulat
maka dapat disimpulkan: positif maka:

(𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎…×…
5

4. Bagaimana bentuk sederhana dari :


a. (3 x 5)3 = …
b. (-2 x 6)3 = …
Untuk menyelesaikan bentuk diatas lakukanlah kegiatan berikut

a. (3 ×5)3 = (...×...) ×(...×...) ×(...×...)


= (3 ×...×...) × (5 ×... × ...)

= ......×......

b. (-2 ×6)3 = (...×...) ×(...×...) ×(...×...)


= (-2 ×...×...) × (6 ×... × ...)

= ......×......

Berdasarkan kegiatan diatas maka dapat disimpulkan:

untuk 𝑎, 𝑏 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑛 𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑚𝑎𝑘𝑎:

(𝑎 × 𝑏)𝑛 = 𝑎 … × 𝑏 …

Operasi Bilangan Berpangkat

Penjumlahan dan Pengurangan


1. Bagaimana bentuk sederhana dari 2x3+5x3
untuk menyederhanakan bentuk diatas, kita menggunakan sifat distributive perkalian
(…+…)x3=…x3
2. Bagaimana bentuk sederhana dari ay5+ by5 + cy5
Dengan menggunakan sifat distributive perkalian
ay5+ by5 cy5=(…+…+…)y5
3. Bagaimana bentuk sederhana dari 5x3-2x3
untuk menyederhanakan bentuk diatas, kita menggunakan sifat distributive perkalian
(…-…)x3=…x3
4. Bagaimana bentuk sederhana dari ay5-by5- cy5
Dengan menggunakan sifat distributive perkalian
ay5-by5- cy5=(…-…-…)y5
6

Perkalian dan Pembagian

1. Bagaimana bentuk sederhana dari : (2x3)x5 =…


Untuk menyelesaikan bentuk (2x3)x5 kita memanfaatkan sifat pm x pn = p…+… maka
diperoleh bentuk sederhananya adalah :
(2x3) x5 = …x…+…

=….x…

Jadi bentuk sederhana dari (2x3) x5 adalah ….

2. Bagaimana bentuk sederhana dari : (3-2y2)2


Untuk menyelesaikan bentuk (3-2y2)2 kita memanfaatkan sifat (pm)n = p…x… dan 𝑝−𝑚 =
1
maka diperoleh bentuk sederhananya adalah :
𝑝…

(3-2y2)2 =(3…x…)(y…x…)
1
= 3… 𝑦 …

Jadi bentuk sederhana dari (3-2y2)2 adalah ….

3. Bagaimana bentuk sederhana dari : (2x 3y)2 = …


Untuk menyelesaikan bentuk (2x 3y)2 kita memanfaatkan sifat (p x q)m = ...... x ……. maka
diperoleh bentuk sederhananya adalah :
(2x 3y)2 = (2x)….(3y)….

=((2)…(x)….)((3)…(y)….)

=(…x….)(…y….)

=…x…y….

Jadi bentuk sederhana dari (2x 3y)2 adalah ….


𝑥6
4. Bagaimana bentuk sederhana dari : 𝑥3 = …
𝑥6 𝑝𝑚
Untuk menyelesaikan bentuk 𝑥3 kita memanfaatkan sifat = …= …(… - …) maka diperoleh
𝑝𝑛
bentuk sederhananya adalah :
𝑥6
= x….x…
𝑥3
3
=x…-… bentuk sederhana dari : (𝑥) = …
5. Bagaimana 𝑦
…. 𝑥 3 𝑝 𝑚
… …
Untuk=xmenyelesaikan bentuk (𝑦) kita memanfaatkan sifat (𝑞 ) = …… maka diperoleh
𝑥6
Jadi bentuk sederhana dari 𝑥3 adalah ….
7

bentuk sederhananya adalah :


𝑥 3 (𝑥)…
(𝑦) =(𝑦)…

𝑥…
=𝑦 …

𝑥 3
Jadi bentuk sederhana dari (𝑦) adalah ….

2𝑥 −3
6. Bagaimana bentuk sederhana dari : (3𝑦) =⋯
2𝑥 −3 1
Untuk menyelesaikan bentuk (3𝑦) kita memanfaatkan sifat 𝑝−𝑚 = 𝑝… dan (pm)n = p…x…
maka diperoleh bentuk sederhananya adalah :

𝑥 −3 1
൬ ൰ = …
2𝑦 …

2𝑥 −3
Jadi bentuk sederhana dari (3𝑦) adalah ….

7. Bagaimana bentuk sederhana dari : (𝑥 3 𝑦 2 )2 = ⋯


Untuk menyelesaikan bentuk (𝑥 3 𝑦 2 )2 kita memanfaatkan sifat (p x q)m = ...... x ……. dan
(pm)n = p…x… maka diperoleh bentuk sederhananya adalah :

(𝑥 3 𝑦 2 )2 =(x…)….(y…)….

=(x….)(y….)

=x….y….

Jadi bentuk sederhana dari (𝑥 3 𝑦 2 )2 adalah ….

3
𝑥3
8. Bagaimana bentuk sederhana dari : (𝑦 5 ) = ….
3
𝑥3 𝑝 𝑚 ……
Untuk menyelesaikan bentuk ( 5 ) kita menggunakan sifat ( ) = dan (pm)n = p…x…
𝑦 𝑞 ……
maka diperoleh bentuk sederhananya adalah :

3
𝑥3 (𝑥 … )…
(𝑦5 ) = (𝑦…)…

𝑥…
=𝑦….

3
𝑥3
Jadi bentuk sederhana dari (𝑦5 ) adalah ….
8

LATIHAN

Sederhanakan bentuk pangkat berikut. Tuliskan hasilnya dalam pangkat positif.


𝑥 −9 3𝑥 6
1. =…
𝑥 −2

Jawab :

−2
𝑥2
2. (𝑦 5 ) =⋯

Jawab :

2 2
3. (𝑦 4 ) = …

Jawab :

𝑥3
4. =⋯
𝑥 −5 2𝑥 4

Jawab :

5. (3𝑎−1 𝑏8 )2 = ⋯

Jawab :
9

Mengenal bilangan berpangkat pecahan dan bentuk akar


1. Diketahui sebuah kubus dengan volume 64 cm 3. Tentukanlah Panjang rusuk kubus
tersebut!
metode1
Vkubus  s...
64  s...
3
4...  3 s...
3 ...
 13   13 
s   4 
   
s  ...
metode 2
64  s...
3
4...  3 s...
s  3 2...
...
 1 ...
s   23   2 3
 
s  2...  ...
2. Diketahui sebuah kubus dengan volume 125 cm3. Tentukan panjang rusuk kubus
tersebut!
Vkubus  s...
125  s...
3
5...  3 s...
3 ...
 13   13 
 s   5 
   
s  ...
3. Diketahui sebuah kubus dengan volume 729 cm3. Tentukan panjang rusuk kubus
tersebut!
10

metode1
Vkubus  s...
729  s...
3
9...  3 s...
3 ...
 13   13 
 s   9 
   
s  ...
metode 2 Dari kegiatan-kegiatan diatas, maka didapatkan:
729  s ...
m ... m
3
9...  3 s...  jika mempertimbangkan a sebagai (a ) selanjutnya a  ... a...
n m ... n

m ... m
s 3 3 ...
 jika mempertimbangkan a sebagai (a ) selanjutnya a  (... a )...
n n ... n

... m
 1 ...
a  ... a...  (... a )... , a  0 dan m, nbilangan positif
s   33   3 3
n

 
s  3...  ...

Untuk 𝑎, 𝑏 bilangan real, dan p>0, serta m bilangan bulat positif. Bagaimana bentuk

sederhana dari a p  b p ?
m m

1. a. Hasil dari 3 8  4 8  3  ...  4  ...


3 3

b. Hasil dari (3  4) 8  ...


3

Dari a dan b apa yang kamu peroleh ?

.........................................................................
...
2. a. Hasil dari 5 8  3 8  5  ...  3  ...
3 3

b. Hasil dari (5  3) 8  ...


3

Dari a dan b apa yang kamu peroleh ?

.........................................................................
...
11

Untuk 𝑎, 𝑏 bilangan real, dengan a ≥ 0 dan b ≥ 0, serta 𝑛 bilangan bulat positif. Bagaimana
𝐧 𝐧
bentuk sederhana dari √𝐚 𝐱 √𝐛 ?

Untuk menentukan bentuk sederhana dari bentuk tersebut kerjakan beberapa


hal di bawah ini!
1. a. Hasil dari √4 𝑥 √25 = ⋯
b. Hasil dari √4 𝑥 25 = ⋯

Dari a dan b apa yang kamu peroleh ?

.........................................................................
... 3 3
2. a. Hasil dari √8 𝑥 √27 = ⋯
3
b. Hasil dari √8 𝑥 27 = ⋯
Dari a dan b apa yang kamu peroleh ?

..........................................................................
...
Untuk 𝑎, 𝑏 bilangan real, dengan a ≥ 0 dan b ≥ 0, serta 𝑛 bilangan bulat. Bagaimana bentuk
𝒏
√𝒂
sederhana dari 𝒏 ?
√𝒃

Untuk menentukan bentuk sederhana dari bentuk tersebut kerjakan beberapa


hal di bawah ini.

1. a. Hasil dari
√64
=⋯ 1 Dari a dan b apa yang kamu peroleh ?
√4

64 .............................................................................
b. Hasil dari √ 4 = ⋯
3
√216 2
2. a. Hasil dari 3 =⋯ Dari a dan b apa yang kamu peroleh ?
√8

3 216
b. Hasil dari √ =⋯ .............................................................................
8
12

Operasi Aljabar Bilangan Berpangkat Bilangan pecahan dan bentuk akar

1. Bagaimana bentuk sederhana dari 8  2 50  32


8  2 50  32
4  ...  2  25  ...  16  ...
( ...  ...)  (2  ...  ...)  ( ...  ...)
... 2  2  ...  2  ... 2
sesuai dengan distributiv perkalian maka:
.................................................
..................................................

2. Bagaimana bentuk sederhana dari 2 a 4b  3a b


2  a 4b   3a  b 
... ...

2(a... )... (b)...  3a  b 


...

2(a)...... (b)...  3a  b 
...

2a... (b)...  3a  b 
...

dengan menggunakan sifat distributif perkalian maka:


.....................................................
.....................................................
13

1
3. a. Bagaimana bentuk 3y  2y 4 6

1 1
3y  2y  (3  ...)(y y ) (sifat komutatif)
4 6 ... 6

menurut sifat bilangan berpangkat maka:


1
(3  ...)(y y )  .... y...
... 6

b. Bagaimana bentuk sederhana dari 2 3 b  3a b


1
2  b   3a  b 
...
3

dengan menggunakan sifat komutatif perkalian maka


 13 
(2  3a)   b  b... 
 
....  (b)...
....... b...
14

1

2 2
4. a. Bagaimana bentuk sederhana dari m : 2m
1
 m2
2
m : 2m 2
 1

2
2m
=  m....... 
1
2
...
1 m...
 m... 
2 2
xyz
b. Bagaimana bentuk sederhana dari
3
x 2 yz 3
( xyz ) ( xyz )

x 2
yz 3 
...
 x2... y1... z 3... 
dengan menggunakan sifat bilangan berpangkat
x1(2...) y1(1...) z1(3...)
x... y... z...

3
5. a. Bagaimana bentuk sederhana dari x

 x 
...
3
x  (x )
... ... ...

...
x  ... ...
...

b. Bagaimana bentuk sederhana dari 3


x 2 yz 3

3
   
x2 xy3  3 x 2  xy 3 
...
  x x
3 2 1...
y3...  
 x 
1
21... 3... 2 1... 3... 3
3
x y y  x... y...
15

Merasionalkan penyebut pecahan bentuk akar

Merasionalkan penyebut sebuah pecahan bentuk akar adalah membuat rasional penyebut
pecahan yang asalnya merupakan bilangan irasional. Bilangan irasional yang dibahas disini
adalah bilangan irasional yang merupakan bentuk akar . Untuk merasionalkan penyebut
pecahan yang berbentuk akar lakukan aktivitas berikut:

𝒂
Pecahan Berbentuk
√𝒃

Catatan
a) Untuk mengubah penyebut yang asalnya bentuk akar menjadi bilangan rasional dibutuhkan
pengali.
b) Baik pembilang atau penyebut dikali dengan bentuk akar pada penyebut pecahan.

3
1. Pecahan ( 3 merupakan bilangan rasional dan √5 merupakan bentuk akar)
√5

3
Maka, pada pecahan bagian penyebutnya dapat dirasionalkan dengan cara
√5
√…
mengalikan pecahan tersebut dengan sehingga pecahan tersebut menjadi seperti
√…
berikut:
3 3 √… … √… …
= × = = … √…
√ 5 √ 5 √… …

6
2. Pecahan ( … merupakan bilangan rasional dan √… merupakan bentuk akar)
√11
6
Maka, pada pecahan bagian penyebutnya dapat dirasionalkan dengan cara
√11
√…
mengalikan pecahan tersebut dengan sehingga pecahan tersebut menjadi seperti
√…
berikut:
6 6 √… … √… …
= × = = … √…
√ 11 √ 11 √… …
𝒂
3. Untuk √𝒃 ( dengan b ≠ 0, a bilangan rasional dan √𝒃 bilangan bentuk akar)
𝒂 √…
Maka, dapat dirasionalkan dengan cara mengalikan pecahan tersebut dengan
√𝒃 √…
sehingga pecahan tersebut menjadi seperti berikut:

𝑎 𝑎 √… … √… …
= × = = … √…
√𝑏 √ 𝑏 √… …
16

𝒄 𝒄
Pecahan Berbentuk 𝒂+ atau 𝒂−
√𝒃 √𝒃

2 2
1. Pecahan atau 1−
1+ √2 √2

Sebelum membahas bagaimana cara merasionalkan penyebut pecahan bentuk akar di atas,
perhatikan terlebih dahulu hasil kali pasangan (1 + √2) 𝑑𝑎𝑛 (1 − √2), 1 dan 2 bilangan
rasional dan √2 adalah bentuk akar. Dengan menggunakan sifat distributive, hasil kali kedua
pasangan tersebut adalah sebagai berikut.

(1 + √2) (1 − √2) = 12 − √2 + √2 – 2

= 12 – 2

= 1- 2

= -1

Ternyata hasil perkalian (1 + √2) 𝑑𝑎𝑛 (1 − √2) merupakan bilangan rasional. Pasangan
(1 + √2) 𝑑𝑎𝑛 (1 − √2) adalah contoh bentuk akar sekawan atau dapat dikatakan
(1 + √2) adalah sekawan dari (1 − √2) dan sebaliknya.
2
 dapat diubah menjadi
1+ √2

2 2 1− √2
= × 1−
1+ √2 1+ √2 √2

2 (1− √2)
= 12 − 2

2
 dapat diubah menjadi
1− √2

2 2 1+ √2
= ×
1− √2 1− √2 1+ √2

2 (1+ √2)
= 12 − 2

𝒄 𝒄
2. Pecahan 𝒂+ atau 𝒂−
√𝒃 √𝒃

Bagaimana cara merasionalkan penyebut pecahan bentuk akar di atas?

Perhatikan terlebih dahulu hasil kali pasangan (𝑎 + √𝑏) 𝑑𝑎𝑛 (𝑎 − √𝑏), a dan b bilangan
rasional dan √𝑏 adalah bentuk akar. Dengan menggunakan sifat distributive, hasil kali kedua
pasangan tersebut adalah sebagai berikut.:

(𝑎 + √𝑏) (𝑎 − √𝑏) = 𝑎2 − 𝑎√𝑏 + 𝑎√𝑏 – 𝑏

= 𝑎2 – 𝑏
17

Ternyata hasil perkalian (𝑎 + √𝑏) 𝑑𝑎𝑛 (𝑎 − √𝑏) merupakan bilangan rasional. Pasangan
(𝑎 + √𝑏) 𝑑𝑎𝑛 (𝑎 − √𝑏) adalah contoh bentuk akar sekawan atau dapat dikatakan
(𝑎 + √𝑏) adalah sekawan dari (𝑎 − √𝑏) dan sebaliknya.

Maka

𝒄
 dapat diubah menjadi
𝒂+ √𝒃

𝒄 𝒄 ….− √….
= × ….−
𝒂+ √𝒃 𝒂+ √𝒃 √….

𝒄 …. (…. − √….)
= ….2 − ….
𝒂+ √𝒃

𝒄
 dapat diubah menjadi
𝒂 −√𝒃

𝒄 𝒄 …. + √….
= × …. +
𝒂 − √𝒃 𝒂− √𝒃 √….

𝒄 …. (…. + √….)
=
𝒂 −√𝒃 ….2 − ….

PROBLEM SOLVING BILANGAN BERPANGKAT

Masalah 1 Sebuah bak penampangan air berbentuk


kubus memiliki volume 8 m3. Tentukanlah
panjang sisi bak penampangan air tersebut!

Diketahui : Volume bak penampangan air = … 𝑚3

Ditanya : Panjang sisi bak penampangan air

Misalkan : Volume bak penampangan air = V

Panjang sisi bak penampangan air = s

Model Matematikanya :

𝟑
𝑽 = 𝒔𝟑 atau s = √𝑽
18
𝑉 = 𝑠3

𝑠3 = ⋯

𝑠 = √…

𝑠 = √…

𝑠 = √……

𝑠 = ……

𝑠 = ……

𝑠=⋯

Jadi, panjang sisi bak penampangan air adalah … m.


Masalah 2

Reni memiliki sebatang kayu yang panjangnya 180


cm. Reni ingin membuat model kubus dari kayu
tersebut tanpa sisa Berapa volume model kubus
yang terbentuk?

Diketahui : Panjang kayu = … cm

Banyak rusuk model kubus = …

Ditanya : Volume model kubus

Misalkan : Panjang kayu = P


Volume model kubus = V
Panjang rusuk model kubus = s
Banyak rusuk kubus = n

Model Matematika :

𝑷
𝒔=
𝒏
… 𝒄𝒎
𝑉 = 𝑠3 𝒔=

𝑷
𝑉 = (… 𝑐𝑚)3 𝒔 = ⋯ 𝒄𝒎
𝒔= dan 𝑽 = 𝒔𝟑
𝒏
𝑉 = ⋯ 𝑐𝑚 × … 𝑐𝑚 × … 𝑐𝑚

𝑉 = ⋯ 𝑐𝑚3

Jadi, volume model kubus tersebut adalah … 𝒄𝒎𝟑.


19

LATIHAN

1. Seorang petani memiliki kebun yang berbentuk persegi dengan sisi kebun
sepanjang 10√2𝑚. Tentukanlah luas kebun tersebut!
……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Sebuah kardus dengan bentuk kubus memiliki volume sebesar 2197 𝑐𝑚3 . Tentukanlah
panjang sisi dari kardus tersebut!
……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………
20

LEMBAR KERJA SISWA


(LKS)
MATEMATIKA KELAS IX

BAB 2 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT

Perhatikan bentuk persamaan – persamaan dibawah ini dan isilah dengan


memberikan tanda ( √ ) pada kolom yang benar

Persamaan kuadrat adalah suatu


persamaan polinomial berorde

(berpangkat ) dua
Sebelum kamu isi
tabel dibawah ini
baca dulu
keterangan Bentuk umum persamaan kuadrat
disamping ya...
ax2  bx  c  0
, dimana dan a,b,c .

a  0 dan a,b,c R

Bukan
Persamaan
No Bentuk Persamaan Persamaan Keterangan
Kuadrat
Kuadrat

1 Karena mempunyai
3x 2 - 6x – 9 = 0 √ pangkat tertinggi 2
dalam persamaan

3x 3 ─ 5x2+ x = 9
21

2x + 6y – 9 = 0

-x 2 = 6 x + 7

2a 2 = 5a + 9

5x 2 – 35x = 0

3ab2 + 9ab = 0

16x 2 – 64 = 0

9 Karena mempunyai
pangkat tertinggi 4
x4 + 5x 2 – 35x = 0 √ dalam persamaan

10

 8 y 2  18 y  5  0
22

Ubahlah persamaan di bawah ini ke bentuk umum persamaan kuadrat ax2  bx  c  0

1. 3x 2 - 6x = 9 6. (2x – 5) 2 – 81 = 0

3x 2 - 6x - = 0 4x 2 - + 25 - =0

2. – 12 a = - 2a2 - 3

– 12 a + =0
7. (x – 2)(3x + 5) = x(x – 2)

3. 2y2 – 3y = 1

8 4x  5
4. 12 – 6p + 2p – p2 = 0 8. x + = Kalikan
x 3
kedua ruas
dengan KPK
dari x dan 3

5. 6y2 = – 12y
23

Lengkapilah kolom yang masih kosong dalam tabel di bawah ini

a = koefisien x2

Bentuk umum
persamaan kuadrat b = koefisien x
Amati yuk...
ax2 + bx +c = 0

c = Konstanta

Nilai
No Persamaan kuadrat
a b c

1 x2  x 12  0 1 -1 .....

2 x2  7x  12  0 ..... ..... .....

3 x 2  (8  p) x  16  0 ..... ..... .....

4 x 2  9m  0 ..... ..... .....

5  x2  81  0 ..... ..... .....

6 2 x 2  (10  b)  0 ..... ..... .....

7 x2  a  0 ..... ..... .....

8 x2  3x  0 1 ..... 0

9 3x2  12x  0 ..... ..... .....

10 ax2  bx  0 ..... ..... .....


24

Pemfaktoran dengan Faktorisasi Distributif

Pemfaktoran
Tentukan dengan
akar – akar dari foktorisasi
persamaan distributif
kuadrat dibawah ini dengan Faktorisasi Distributif.

sebelum kamu menyelesaikan soal berikut,


ingat kembali yuk...

Hukum Distributif

a × ( b + c) = a × b + a × c

atau

a × b + a × c = a × ( b + c)

1. 2𝑥 2 + 4𝑥 = 0

FPB 2 dan 4 = 2

FPB 𝑥 2 dan x = x

2x ( +2) =0

2x = 0 atau x + 2 = 0

x1 = 0 atau x2 =

2. 𝑥 2 − 4𝑥 = 0 FPB 1 dan 4 =

FPB 𝑥 2 dan x =

x( - ) =0

x = 0 atau x - 4 = 0

x1 = atau x2 = 4
25

3. 18𝑥 2 − 3𝑥 = 0
FPB dan =

FPB n dan x =

3x ( - ) =0

= 0 atau - - =0

x1 = atau x2 =

4. 18𝑥 2 − 3𝑥 = 10𝑥 2 − 𝑥
Ubah ke
bentuk
umum

18𝑥 2 − 10𝑥 2 − 3𝑥+ =0

− = 0
26

5. 20𝑥 2 − 4𝑥 = 25𝑥 2 + 𝑥
Ubah ke
bentuk
umum

Menentukan akar persamaan kuadrat satu variabel dengan memfaktorkan


Perhatikan Tabel Berikut :
Bentuk x2 – b2 Bentuk ax2 + bx + c = 0
1. x2 -16 =0 1. x2+5x + 4 =0
(x – 4)(x + 4) =0 (x +4)(x + 1) =0
x – 4 = 0 atau x + 4 = 0 x + 4 = 0 atau x + 1 = 0
x1 = 4atau x2 = -4 x1 = - 4 atau x2 = -1

jadi, HP 4,4 jadi, HP  1,4

2. x2 -25 =0 a. 𝑥 2 + 4x + 3 =0
(x – ...)(x + ...) =0 (x +...)(x ...) =0
x – ... = 0 atau x + ... = 0 x + ...= 0 atau x + ... = 0
x1 = ....atau x2 = .... x1 = ... atau x2 = ...
jadi, HP ...,..... jadi, HP ...,...
27

 Memfaktorkan bentuk ax2 + bx + c = 0 dengan a = 1


Persamaan kuadrat 𝑥 2 + bx + c = 0, dan p, q bilangan bulat, hasil pemfaktorannya
adalah
(x + p)(x + q). Jika bentuk (x + p)(x + q) dikalikan, maka diperoleh :
(x + p)(x + q) = 𝑥 2 + qx + px + pq
= 𝑥 2 + (q + p)x + pq
= 𝑥 2 + (p + q)x + pq
Dengan demikian persamaan kuadrat x2 + bx + c = 0 ekuivalen dengan persamaan
kuadrat
x2 + (p + q)x + pq
Jadi, p + q = b dan q . q = c
Terapkan pada permasalah berikut :
Permasalahan 1
Tentukan akar-akar selesaian dari bentuk
a. 𝑥 2 - 8 x + 7 = 0
b. 𝑥 2 + 4x - 5 = 0
c. 𝑥 2 - 4x - 5 = 0
Penyelesaian :
Permasahan 1
a. 𝑥 2 - 8 x + 7 = 0
Carilah dua bilangan yang merupakan faktor dari 7 dan jika dijumlah sama dengan -8.
Misalkan dua bilangan tersebut adalah p dan q, maka pq = 7 dan p + q = - 8
p Q p+q pq
1 7 .... 7

p q p+q pq
-1 -7 .... 7

Dengan demikian bilangan yang memenuhi nilai p = .... dan q = ....


a. Jadi, bentuk 𝑥 2 - 8 x + 7 = 0
dapat difaktorkan menjadi
28

a. 𝑥 2 - 8 x + 7 = 0
(𝑥 − ⋯ )(𝑥 … … ) = 0
x – ... = 0 atau x ... ... = 0
x1 = .... atau x2 = ....
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {..., ...}
b. 𝑥 2 + 4x - 5 = 0
Carilah dua bilangan yang merupakan faktor dari -5 dan jika dijumlah sama dengan 4.
Misalkan dua bilangan tersebut adalah p dan q, maka pq = -5 dan p + q = 4
p Q p+q pq
1 5 .... -5
-5 1 .... -5

Dengan demikian bilangan yang memenuhi nilai p = .... dan q = ....


Jadi, bentuk 𝑥 2 + 4x - 5 = 0 dapat difaktorkan menjadi
𝑥 2 + 4x - 5 = 0
(𝑥 … … )(𝑥 … … ) = 0
x .... ... = 0 atau x ... ... = 0
x1 = .... atau x2 = ....
Jadi, himpunan selesaiannya adalah {..., ...}
c. 𝑥 2 - 4x - 5 = 0
Carilah dua bilangan yang merupakan faktor dari -5 dan jika dijumlah sama dengan -4.
Misalkan dua bilangan tersebut adalah p dan q, maka pq = -5 dan p + q = -4
P Q p+q pq
... ... .... -5
... ... .... -5
Dengan demikian bilangan yang memenuhi nilai p = .... dan q = ....
Jadi, bentuk 𝑥 2 - 4x - 5 = 0 dapat difaktorkan menjadi
𝑥 2 - 4x - 5 = 0
(𝑥 … … )(𝑥 … … ) = 0
x .... ... = 0 atau x ... ... = 0
x1 = .... atau x2 = ....
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {..., ...}
29

Menentukan akar-akar persamaan kuadarat berbentuk ax2 + bx + c = 0

Bagaimana menentukan akar persamaan kuadrat


Contoh 1
2x2 – 15x + 7 = 0 dengan menggunakan kuadrat lengkap

Langkah 1 : Tentukan nilai konstanta a, b, dan c dari persamaan kuadrat

Dari persamaan kuadrat 2x2 – 15x + 7, diperoleh a = 2 , b = -15, dan c = 7

Langkah 2 : Tentukan pasangan faktor pembentuk a x c dan jika dijumlahkan

akan sama dengan konstanta b

Suatu persamaan ax2 + bx + c = 0 misal pasangan faktor dari a x c adalah p dan q

maka harus berlaku pasangan faktor p + q = b

Dari persamaan 2x2 – 15x + 7 = 0


±p,…,…,
a x c = 2 x 7 = 14
±q,…,…,
+
P + q = b = -15

Atau menggunakan tabel faktor

p 1 -1 2 -1
a x c = 14
q 14 -14 7 -7

+
p+q=b 15 -15 14 7

dari tabel diperoleh p = - 1 dan q = - 14 , sehingga diperoleh penyelesain :


30

((𝒂𝒙 ± 𝒒)(𝒂𝒙 ± 𝒑))


Langkah 3 : Masukkan nilai ±p dan ±q ke persamaan 𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄 =
𝒂
((𝒂𝒙 ± 𝒒)(𝒂𝒙 ±𝒑))
𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄 =
𝒂
﴾(𝟐 𝐱 − 𝟏𝟒) (𝟐𝐱 − 𝟏﴿﴿
2 x² - 15x + 7 = 𝟐

((𝒂𝒙 ± 𝒒)(𝒂𝒙 ± 𝒑)) (𝒂𝒙 ± 𝒒) 𝒅𝒂𝒏 (𝒂𝒙 ± 𝒑)


Langkah 4 : Menyederhanakan bentuk menjadi
𝒂

﴾(𝟐 𝐱 − 𝟏𝟒) (𝟐𝐱 − 𝟏﴿﴿ Gunakan sifat distributif untuk faktor yang dapat
2 x² - 15x + 7 = 𝟐 disederhanakan
𝟐 ( 𝐱 − 𝟕) (𝟐𝐱 − 𝟏﴿
2 x² - 15x + 7 = Ubah Faktor (2x-14) menjadi 2(x - 7)
𝟐
𝟐 ( 𝐱 − 𝟕) (𝟐𝐱 − 𝟏﴿
2 x² - 15x + 7 = Bagilah pembilang dengan penyebut sehingga
𝟐
nilai penyebut menjadi 1
2 x² - 15x + 7 = ( x - 7 ) ( 2x - 1 )
( x - 7 ) ( 2x - 1 ) adalah faktor dari 2x² - 15x + 7

Tentukan akar-akar persamaan dari 3x² + 7x + 2 = 0


Cobalah dengan rumus kuadrat lengkap

Penyelesaian :
Langkah 1 :

Dari bentuk 3 𝜒 ² + 7 𝜒 + 2 = 0, maka diperoleh a = ....... , b =....... , dan c =.........

Langkah 2 :

Dari bentuk 3 𝜒 ² + 7 𝜒 + 2 = 0 Maka, a x c = ......... dan p + q = ........

p …….. ........
a x c = …..
q ……. ........
+
p+q=… ……….

dari tabel diperoleh p = ...... dan q = ...... , yang menghasilkan p + q = 7


31

((𝒂𝒙 ± 𝒒)(𝒂𝒙 ± 𝒑))


Langkah 3 : Masukkan nilai ±p dan ±q ke persamaan 𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄 =
𝒂

sehingga diperoleh penyelesain :

((...𝜒 + ....) (....𝜒 + ....))


3𝜒²+7𝜒 +2 = …

((𝒂𝒙 ± 𝒒)(𝒂𝒙 ± 𝒑)) (𝒂𝒙 ± 𝒒) 𝒅𝒂𝒏 (𝒂𝒙 ± 𝒑)


Langkah 4 : Menyederhanakan bentuk menjadi
𝒂

﴾( … 𝜒 … ) ( ... 𝜒 … ﴿﴿ Gunakan sifat distributif untuk faktor yang dapat


3𝜒²+7𝜒 +2 = …. disederhanakan

﴾ … ( … 𝜒 … ) ( ... 𝜒 … ﴿﴿
3𝜒²+7𝜒 +2 = Faktorkan ( … 𝜒 … ) menjadi …( 𝜒 … )
….

… (…𝜒 … ) (…𝜒 … ﴿
Bagilah pembilang dengan penyebut sehingga
3𝜒²+7𝜒 +2 = nilai penyebut menjadi 1
….

3𝜒²+7𝜒 +2 = (𝜒 …. ) ( ... 𝜒 … ( 𝜒 … ) ( … 𝜒 … ) adalah faktor dari 3 𝜒 ² + 7 𝜒 + 2


)

Bagaimana menentukan akar persamaan kuadrat


Contoh 1
2x2 – 15x + 7 = 0 dengan melengkapkan kuadrat sempurna

Langkah 1 : Pisahkan konstanta atau pindahkan konstanta keruas kanan 𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 = 𝒄

Ubah Persamaan kuadrat 2x2 – 15x + 7 = 0 menjadi 2x2 – 15x = -7

𝑏 𝑐
Langkah 2 : Jika 𝒂 ≠ 𝟎, 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒌𝒆𝒅𝒖𝒂 𝒓𝒖𝒂𝒔 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒂 sehingga 𝑥 2 − 𝑥 =
𝑎 𝑎

2𝑥2 – 15𝑥 = −7 15 −7
Bagilah kedua ruas dengan nilai 𝑎 sehingga = 𝑥2 − 𝑥=
2 2 2

𝟏
Langkah 3 : Tambahkan kedua ruas, kuadrat dari 𝟐 × 𝒌𝒐𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏 𝒙
32

2 2
𝑏 1 𝑏 𝑐 1 𝑏
𝑥2 + 𝑥 + ൬2 (𝑎)൰ = + ൬2 (𝑎)൰
𝑎 𝑎

15 −15 2 −7 −15 2
𝑥2 − 𝑥 + ( ) = + ( )
2 4 2 4

2
1 𝑏 𝑐 𝑏2
Langkah 4 : Buat ke bentuk ( 𝑥 ± ൬2 (𝑎)൰) = + ((2𝑎)2)
𝑎

2
1 𝑏 1 𝑏
Catan : Tanda ± pada persamaan ( 𝑥 ± ൬2 (𝑎)൰) mengikuti tanda koefisien ൬2 (𝑎)൰

2 2
2 𝑏 1 𝑏 𝑐 1 𝑏
pada persamaan 𝑥 + 𝑥 + ൬2 (𝑎)൰ = + ൬2 (𝑎)൰
𝑎 𝑎

15 −15 2 −7 −15 2
Pada persamaan 𝑥 2 − 𝑥 + ( ) = + ( ) maka dapat disederhanakan
2 4 2 4
menjadi
15 2 −7 225
(𝑥− ) = + ( 16 )
4 2

15 2 −56 +225
(𝑥− ) =
4 16

15 2 169
(𝑥− ) =
4 16

15 169
𝑥− = √ 16
4

15 13
𝑥− =±
4 4
15 13
𝑥 = ±
4 4
15 13 28 15 13 2 1
𝑥1 = + = = 7 atau 𝑥2 = − =4= 2
4 4 4 4 4

Jadi akar-akar persamaan kuadratnya adalah x1 = 7 atau x2 = ½

Tentukan akar-akar persamaan dari x2 – 5x + 6 = 0 dengan


Cobalah melengkapkan kkuadrat sempurna

Penyelesaian :

Langkah 1 : Pisahkan konstanta atau pindahkan konstanta keruas kanan 𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 = 𝒄

Maka Persamaan kuadrat x2 – 5x + 6 = 0 menjadi x2 – 5x = …..


33

𝑏 𝑐
Langkah 2 : Jika 𝒂 ≠ 𝟎, 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒌𝒆𝒅𝒖𝒂 𝒓𝒖𝒂𝒔 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒂 sehingga 𝑥 2 − 𝑥 =
𝑎 𝑎

𝑥2 – 5𝑥 = ……
Bagilah kedua ruas dengan nilai 𝑎 sehingga = 𝑥 2 − ⋯ 𝑥 = ⋯.

1. x2 – 5x + 6 = 0
𝟏
Langkah 3 : Tambahkan kedua ruas, kuadrat dari 𝟐 × 𝒌𝒐𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏 𝒙

2 2
𝑏 1 𝑏 𝑐 1 𝑏
𝑥2 + 𝑥 + ൬ ( )൰ = + ൬ ( )൰
𝑎 2 𝑎 𝑎 2 𝑎
2 2
5 1 −5 −6 1 −5
𝑥2 − 𝑥 + ൬2 ( 1 )൰ = + ൬2 ( 1 )൰
1 1
…. 2 −6 …. 2
𝑥2 − ⋯ 𝑥 + ( ) = + ( )
…. 1 ….
2
1 𝑏 𝑐 𝑏2
Langkah 4 : Buat ke bentuk ( 𝑥 ± ൬ ( )൰) = + ((2𝑎)2)
2 𝑎 𝑎

…….
( 𝑥 − … )2 = … + ( )
4
(−6 𝑥 4) +25
( 𝑥 − … )2 =
4
…..
( 𝑥 − … )2 =
4

𝑥− … = √ 4

𝑥− … =± …
1
𝑥 = … ± 2
… … … … … …
𝑥1 = + = = …. atau 𝑥2 = − = = …
… 2 2 … 2 2
34

FUNGSI KUADRAT

Soal 1
Kaitan dengan dunia nyata
Rudal. Amerika menembakkan sebuah rudal
dari permukaan tanah dengan kecepatan 75
meter per detik. Lintasan rudal tersebut
berbentuk parabola. Setelah berapa detik
rudal akan mencapai ketinggian 125 meter?
(Selesaikanlah dengan menggunakan rumus
gerak vertikal h = 5t 2 + vt + s)

Penyelesaian:

Soal 2 (PEMBUAT NOL FUNGSI KUADRAT )


Fungsi f ditentukan oleh f(x) = x 2  3x  10
a. Jika f(x) = 0, maka apa yang kamu peroleh?
b. Selesaikanlah persamaan pada a. di atas!
c. Tentukanlah nilai pembuat nol fungsi f !
d. Tentukanlah koordinat titik potong grafik f dengan sumbu x !

Jawab:

Soal 3
Fungsi f ditentukan oleh f(x) = x 2 + 4x + 3
a. Jika f(x) = 0, maka apa yang kamu peroleh?
b. Tentukanlah nilai pembuat nol fungsi f !
c. Tentukanlah koordinat titik potong grafik f dengan sumbu x !
d. Jika titik P(a,3) terletak pada grafik fungsi f dengan a < 0, maka
carilah nilai a!

Jawab:
35

LEMBAR KERJA SISWA


(LKS)
MATEMATIKA KELAS IX

BAB 3 TRANSFORMASI

TRANSLASI

Perhatikan Denah tempat duduk siswa kelas IX-A berikut.

Andi Rina Ryan Tuti Roni Dewi L


a
Anto Toni Dinda Deni Dian Bulan j
u
Siska Kevin Zita Sri Chenly Elisa r

k
Sutan Ahmad Tino Amri Edo Rika o
l
Panji Reza Ria Eva Putri Dina o
m
Meja
Guru

Lajur Baris

Pada hari Rabu kelas IX-A belajar Matematika, karena Edo dan Amri sering ribut di kelas, maka
Ibu guru memindahkan Edo. Edo berpindah 3 lajur ke kiri dan 2 lajur ke atas ditempat Toni,
sedangkan Toni berpindah 2 lajur ke kanan dan 1 lajur ke bawah di tempat Sri. Hari Rabu ini,
Sri tidak hadir karena sakit.
36

Perubahan posisi karena perpindahan tempat duduk (Edo dan Toni) disebut dengan
Translasi/perpindahan.

Catatan :

Perpindahan ke kanan diberi tanda (+)

Perpindahan ke kiri diberi tanda (-)

Perpindahan ke atas diberi tanda (+)

Perpindahan ke bawah diberi tanda (-)

Perhatikan perpindahan Edo : 3 lajur ke kiri dan 2 lajur ke atas di tulis (-3, 2)

Perhatikan perpindahan Toni : 3 lajur ke kanan dan .... lajur ke bawah di tulis ( 2, ...)

Dari Aktifitas 1 di atas, jika dituliskan dalam koornidat P (X,Y) berpindah a satuan ke kanan
dan b satuan ke atas, maka akan didapat hasil translasi berikut.

b satuan

a satuan
X

Berdasarkan aktifitas di atas, dapat disimpulkan :

Jika suatu titik P (X,Y) di translasikan sebesar (a,b) maka di dapat bayangan P’ (... , ...)
37

Masalah 1

Segiempat DEFG dengan koordinat D(1,2), E(3,1),F(4,-1), dan G(2,0). Gambarlah segiempat
tersebut dan gambarlah bayangan bangun DEFG jika ditranslasikan 5 satuan ke kiri dan tiga
satuan ke bawah)

Penyelesaian :Setiap titik pada bangun DEFG ditanslasikan oleh (-5,...). koordinat titik D(1,2)
di translasikan oleh (-5,..) menghasilkan D’(-4,...). Dengan cara yang sama, bayangan setiap
titik dapat dilihat di tabel berikut

Koordinat Semula Koordinat Bayangan

D(1,2) D’(-4, ...)

E(..., ...) E’(..., ...)

F(..., ...) F’(..., ...)

G(..., ...) G’(..., ...)

Gambarlah dan tariklah garis melalui DE FG


dan D’E’F’G’
38

Masalah 2

Persegipanjang KLMN berkoordinat di K(−3, 5), L(−4, 2), M(3, 0) dan N(4, 3). Gambarlah KLMN
dan bayangannya setelah ditranslasikan oleh (7, –5).

Penyelesaian: Setiap titik pada bangun KLMN ditanslasikan oleh (7,-5). koordinat titik K(-3,5)
di translasikan oleh (7,-5) menghasilkan K’(4,...). Dengan cara yang sama, bayangan setiap titik
dapat dilihat di tabel berikut

Koordinat Semula Koordinat Bayangan

K(-3,5) K’(4, ...)

L(..., ...) L’(..., ...)

M(..., ...) M’(..., ...)

N(... ,...) N’(..., ...)

Gambarlah dan tariklah garis melalui KLMN dan K’L’M’N’


39

Masalah 3

Pada permainan catur, bidak catur dari f8 hanya dapat


bergerak secara diagonal sepanjang persegi hitam. Jika
bidak ini berada di c1 setelah dua kali perpindahan,
jelaskanlah bagaimana bentuk translasinya.

Penyelesaian:

Ingat! Pemindahan pada translasi hanya dilakukan dengan menggeser ke kanan, kiri, atas atau
ke bawah.

Pemindahan bidak catur dari f8 ke c2 adalah sebagai berikut :

Pemindahan dari f8 ke h6 yaitu 2 satuan ke kanan dan ... satuan ke ..., maka translasinya (2,...).

Pemindahan dari h6 ke c1 yaitu ... satuan ke ... dan ... satuan ke ..., maka translasinya adalah
(...,...)

Menggambarkan Translasi
A. Translasi Persegi Panjang ABCD
 Bekerjalah pada bidang koordinat yang telah disediakan
 Sebuah persegi panjang ABCD dengan A(1,2) ; B(1,4); C(4,2); D(4,4) ditranslasikan
oleh (2,3) sehingga diperoleh koordinat :
Koordinat Awal Koordinat Akhir

A(1,2) A’ (1 + ...., 2 + ....)

A’(...., .....)
40

B(1,4) B’ (1 + ...., 4 + ....)

B’(...., ....)

C(4,2) C’(....+ 2, .... + 3)

C’(...., ....)

D(4,4) D’ (.... + 2, 4 + ....)

D’(...., ....)

 Gambarkanlah hasil translasi persegi panjang ABCD tersebut pada bidang koordinat di
bawah ini :

Translasi Trapesium KLMN


 Bekerjalah pada bidang koordinat yang telah disediakan
 Perhatikan bangun KLMN pada bidang koordinat di atas. Jika K’L’M’N’ adalah bangun
KLMN yang ditranslasikan oleh (9, -1), maka gambarkanlah K’L’M’N’.
41

ROTASI
Rotasi pada Bidang Cartesius
Tujuan : Siswa dapat menentukan hasil rotasi searah jarum jam

Prosedur Kerja :
1. Sediakan jangka, busur, rol dan kertas berpetak
2. Buatlah sumbu x dan sumbu y pada kertas berpetak
3. Letakkan sembarang titik pada kordinat cartesius yang akan dijadikan titik awal, mis.
Titik A (...., ....)
4. Tarik garis halus untuk menghubungkan titik awal ke titik pusat O (0,0)
5. Letakkan jarum jangka pada titik O (0,0) dan mata jangka pada titik awal
6. Putarlah jangka searah jarum jam sebesar 90°, 180°, dan 270° dalam bidang
koordinat di bawah ini

7. Lakukan lah langkah 3 sampai 6 untuk 2 lagi titik awal yang berbeda.
Titik B (...., ....)
42

Titik C (...., ....)


43

8. Tuliskan data yang diperoleh dalam tabel berikut


Titik Setelah Dirotasi
Titik Awal Kesimpulan :
900 1800 2700 Bayangan titik P(x,y) jika
dirotasikan searah jarum jam
dengan besar sudut 90°, 180°, dan
270° adalah :
Titik Besar sudut rotasi
Awal
P(x,y) P1(...,....) P2(...,....) P3(...,....) 900 1800 2700

P(x,y) P1(..,...) P2(...,..) P3(...,..)

Rotasi pada Bidang Cartesius


Tujuan : Siswa dapat menentukan hasil rotasi berlawanan arah jarum jam

Prosedur Kerja 2 :
1. Sediakan jangka, busur, rol dan kertas berpetak
2. Buatlah sumbu x dan sumbu y pada kertas berpetak
3. Letakkan sembarang titik pada kordinat cartesius yang akan dijadikan titik awal, mis.
Titik K (...., ....)
4. Tarik garis halus untuk menghubungkan titik awal ke titik pusat O (0,0)
5. Letakkan jarum jangka pada titik O (0,0) dan mata jangka pada titik awal
6. Putarlah jangka berlawan arah jarum jam sebesar 90°, 180°, dan 270° dalam bidang
koordinat di bawah ini
44

7. Lakukan lah langkah 3 sampai 6 untuk 2 lagi titik awal yang berbeda.
Titik L (...., ....)

Titik M (...., ....)

8. Tuliskan data yang diperoleh dalam tabel berikut


45

Titik Setelah Dirotasi


Titik Awal
900 1800 2700

P(x,y) P1(...,....) P2(...,....) P3(...,....)

Kesimpulan :
Bayangan titik P(x,y) jika dirotasikan
berlawanan arah jarum jam dengan besar
sudut 90°, 180°, dan 270° adalah :
Titik Besar sudut rotasi
Awal 2700
900 1800

P(x,y) P1(...,...) P2(....,..) P3(....,..)


Menggambarkan Rotasi

 Bekerjalah pada bidang koordinat yang telah disediakan


 Gambarkanlah tiga buah titik A(3,5); B(2,3); dan C(5,1) kemudian hubungkan
sehingga terbentuk bangun ABC.
 Rotasikan bangun ABC terhadap titik pusat O(0,0) sebesar 90° berlawanan arah jam.
46

dilatasi
Amatilah gambar berikut ini!

 Dari gambar di atas, ukur dan amatilah rasio sisi yang didilatasi terhadap sisi
bangun semula.
 Dari titik P, tarik garis putus- putus ke titik A
 Ukur panjang garis PA, kemudian perpanjangan garis PA sampai titik A’
sehingga panjang
PA’ = ... x PA
 Ukur panjang garis PB, kemudian perpanjangan garis PB sampai titik B’
sehingga panjang
PB’ = ... x PB
 Ukur panjang garis PC, kemudian perpanjangan garis PC sampai titik C’
sehingga panjang
PC’ = ... x PC
 Ukur panjang garis PD, kemudian perpanjangan garis PD sampai titik D’
sehingga panjang
PD’ = ... x PD
 Dari poin di atasmenunjukkan bahwa ukuran sudut gambar asli dan bayangannya ...
besar, namun panjang sisi berubah. Hal ini berarti bahwa rasio sisi yang dilatasi
terhadap sisi bangun semula besarnya
....
𝐴′𝐵′ . . . 𝐶′𝐷′ . . . ′ . . . 𝑃′𝐵′ . . . ′ 𝑃′𝐷′
= = = 𝑑𝑎𝑛 = = =
𝐴𝐵 𝐵𝐶 ... ... 𝑃𝐴 ... ... 𝑃𝐷
47

6 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 ... 6 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 . . . . . . 3𝑃𝐵 . . . 3𝑃𝐷


= = = = 3, 𝑑𝑎𝑛 = = = =3
2 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 2 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 ... ... 𝑃𝐴 ... 𝑃𝐶 ...

panjang sisi bayangan hasil dilatasi …


=
... jarak titik pusat ke titik bangunan semula

 Persegi A’B’C’D’ ... dari persegi ABCD, maka persegi ABCD mengalami ....

Apabila bayangan ... daripada bangun semula, maka bangun tersebut


mengalami ... sebesar ....

Amatilah gambar berikut ini!

 Dari gambar di atas, ukur dan amatilah rasio sisi yang didilatasi terhadap sisi
bangun semula.
 Ukur panjang garis PA, kemudian panjang garis PA’ sehingga panjang PA’ = ...
x PA
 Ukur panjang garis PB, kemudian panjang garis PB’ sehingga panjang PB’ = ... x
PB
 Ukur panjang garis PC, kemudian panjang garis P C’ sehingga panjang PC’ = ... x
PC
 Ukur panjang garis PD, kemudian panjang garis P D’ sehingga panjang PD’ = ...
x PD
48

 Dari poin di atas menunjukkan bahwa ukuran sudut gambar asli dan bayangannya ...
besar, namun panjang sisi berubah. Hal ini berarti bahwa rasio sisi yang dilatasi
terhadap sisi bangun semula besarnya
....
𝐴′𝐵′ . . . ′ 𝐶′𝐷′ . . . . . . 𝑃′𝐵′ . . . 𝑃′𝐷′
= = = 𝑑𝑎𝑛 = = =
𝐴𝐵 𝐵𝐶 ... ... 𝑃𝐴 ... ... 𝑃𝐷

3 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 ... 3 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 . . . 1 ... 1𝑃𝐵 ... ... 1


= = = = , 𝑑𝑎𝑛 = = = =
6 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 6 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 ... ... 2 2𝑃𝐴 ... 2𝑃𝐶 . . . 2

 Persegi panjang A’B’C’D’ ... dari persegi panjang ABCD, maka persegi panjang ABCD
mengalami ....

Apabila bayangan ... daripada bangun semula, maka bangun tersebut


mengalami ... sebesar ....

Amatilah gambar berikut!

 Segitiga A’B’C’memiliki arah yang berlawanan dengan arah segitiga ABC. Ini
menunjukkan bahwa faktor skalanya bernilai .... Jadi tanda ... hanya menunjukkan
arah.
 Dari gambar di atas, ukur dan amatilah rasio sisi yang didilatasi terhadap sisi
bangun semula.
 Ukur panjang garis PA, kemudian panjang garis PA’ sehingga panjang PA’ = ...
x PA
49

 Ukur panjang garis PB, kemudian panjang garis PB’ sehingga panjang PB’ = ... x
PB
 Ukur panjang garis PC, kemudian panjang garis P C’ sehingga panjang PC’ = ...
x PC
𝐴′𝐵′ … 𝐶′𝐷′ … 𝑃′𝐵′ …
= = 𝑑𝑎𝑛 = =
𝐴𝐵 𝐵𝐶 … 𝑃𝐴 … …
3 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 … 3 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 … 1 1𝑃𝐴 1𝑃𝐵 1𝑃𝐶 1
= = = = , 𝑑𝑎𝑛 = = =
6 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 6 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 … … 2 2𝑃𝐴 2𝑃𝐵 2𝑃𝐶 2

Apabila faktor skalanya bernilai negatif maka arah bayangan hasil


dilatasi akan ... dengan arah dengan bangun sebelumnya.

1. Tentukan bayangan △ 𝐴𝐵𝐶 setelah didilatasi dengan berpusat di titik asal dengan
faktor skala 2. Gambar segitiga asal dan bayangannya!
Alternatif penyelesaian:
Langkah I: Gambar △ 𝐴𝐵𝐶 sesuai dengan koordinatnya
Langkah II: Tentukan titik A’ sehingga OA’ = ...
Tentukan titik ... sehingga OB’ = 2OB
Tentukan titik ... sehingga OC’ = ...
Langkah III: hubungkan titik ... menjadi △ 𝐴′𝐵′𝐶′.
Perhatikan bahwa titik – titik koordinat △ 𝐴𝐵𝐶 memiliki hubungan sebagai berikut.
Koordinat Semula Koordinat Bayangan

A (2,2) A’ (...)= A(2 x 2, 2 x 2)

B (3,4) B’ (6,8) = B(...)

C (4,2) C’ (...) = C(...)


50

Titik P(a,b) didilatasi dengan pusat O(0,0) dengan faktor skala k,


maka koordinat bayangannya adalah P’(k x a, k x b).
2. Tentukan bayangan persegi 𝐴𝐵𝐶𝐷 setelah didilatasi dengan berpusat di titik asal
dengan faktor skala 3. Gambar persegi ABCD dan bayangannya!
Alternatif penyelesaian:
Langkah I: Gambar persegi 𝐴𝐵𝐶𝐷 sesuai dengan koordinatnya
Langkah II: Tentukan titik A’ sehingga OA’ = 3OA
Tentukan titik B’ sehingga OB’ = 3OB
Tentukan titik C’ sehingga OC’ = 3OC
Tentukan titik D’ sehingga OD’ = 3OD
Langkah III: hubungkan titik A’, B’, C’, D’menjadi persegi 𝑨′𝑩′𝑪′𝑫′.
Perhatikan bahwa titik – titik koordinat 𝐴𝐵𝐶𝐷 memiliki hubungan sebagai berikut.
Koordinat Semula Koordinat Bayangan

A (12,6) A’ (8,8) = A(...+3(12-14), 5+3(6-5))

B (12,4) B’ (8,2) = B (14+3(...-14), 5+3(4-...))

C (10,4) C’ (2,2) = C (14+3(...), 5+3(...-5))

D (10,6) D’ (2,8) = D (...)


51

Titik A(x,y) didilatasi dengan pusat P(a,b) dengan faktor skala k, maka
koordinat bayangannya adalah P’(...).

Menggambarkan Dilatasi

 Bekerjalah pada bidang koordinat yang telah disediakan


 Gambarkanlah bangun A’B’C’D’ yang merupakan hasil dilatasi bidang ABCD dengan
faktor skala k = 2
52

 Gambarkanlah bangun EFGH yang merupakan hasil dilatasi bidang ABCD dengan
faktor skala k = ½
53

refleksi
Ambilah sebuah cermin. Amatilah diri dan bayanganmu serta amatilah jarakmu ke cermin.

 Apakah diri dan bayanganmu memiliki ukuran dan bentuk yang sama?

 Samakah jarakmu ke cermin dengan bayanganmu ke cermin?

Untuk lebih memahami pencerminan, coba perhatikan bangun berikut !

Bangun PQRS Bayangan bangun PQRS yaitu P’Q’R’S’


Cermin

 Kongruenkah bangun PQRS dengan P’Q’R’S’ ?

 Samakah jarak P ke cermin dengan P’ ke cermin ?


Samakah jarak Q ke cermin dengan Q’ ke cermin ?
Samakah jarak R ke cermin dengan R’ ke cermin ?
Samakah jarak S ke cermin dengan S’ ke cermin ?

 Berapakah sudut yang dibentuk oleh cermin dengan garis yang menghubungkan
titik ke bayangannya?
54

Dari aktifitas 1 diatas, dapat disimpulkan bahwa sifat pencerminan yaitu :

a. Ukuran dan bentuk suatu benda dengan bayangannya adalah


b. Jarak benda ke cermin dan jarak bayangannya ke cermin adalah
c. Sudut yang dibentuk oleh cermin dengan garis yang menghubungkan titik
ke bayangannya adalah

a. Percerminan terhadap suatu garis

Suatu garis dapat disimbolkan sebagai sebuah cermin, dan memiliki sifat pencerminan.

Masalah 1

Tentukanlah bayangan titik A jika direfleksikan terhadap garis l

.......
.......
.......
A
.......

Penyelesaian :

Perhatikan titik A memiliki jarak 3 satuan ke cermin, sehingga bayangannya memiliki jarak
... satuan terhadap cermin. Sehingga bayangan A yaitu A’ dapat digambar sebagai berikut.
55

.......
.......
.......
A A’
. . . l. . . .

Masalah 2

Tentukan bayangan BC yang direfleksikan oleh garis k

. .B. . . .C
......
......
......
......
k

Penyelesaian :
Perhatikan garis BC dengan panjang 2 satuan dan jaraknya ... satuan terhadap garis k ,
bayangannya BC yaitu B’C’ memiliki panjang .... satuan dan jarak bayangan ... satuan
terhadap garis k .

. .B. . . .C
......
......
......
......
k Gambar bayangan BC

Masalah 3

Tentukan bayangan ∆ABC setelah direfleksikan dengan garis m

A C
56

m
B

Penyelesaian :

(Gambar bayangan ∆ABC dengan sifat bayangan pencerminan )

A C

m
B

Gambar bayangan ∆ABC

b. Refleksi pada bidang koordinat

1. Refleksi terhadap sumbu - X

Masalah 4

Titik A (3,2) , B (-1, 3) , C (-2, -3) . Tentukan bayangan A, B dan C. Setelah direfleksikan pada
sumbu-X

Penyelesaian :

 Titik A berjarak 2 satuan ke bawah


dari sumbu-X maka titik A’
berjarak 2 satuan ke atas dari
sumbu-X
 Titik B berjarak 3 satuan ke bawah
57

Koordinat semula Koordinat bayangan

A (3,2) A’ (... , ...)

B (-1,3 ) B’ (... , ...)

C (-2,-3) C’ (... , ...)

2. Refleksi terhadap sumbu - Y

Masalah 5

Segitiga DEF memiliki koordinat D (1,2), E (-2,3) dan F (2,5). Tentukan bayangan segitiga
DEF setelah direfleksikan pada sumbu –Y

Penyelesaian :

(Gambar koordinat D,E, dan F)

Y
 Titik D berjarak 1 satuan ke kiri dari
sumbu-Y, maka bayangan titik D berjarak
1 satuan ke atas dari sumbu-Y
 Titik E berjarak ... satuan ke kanan dari
sumbu-Y, maka bayangan titik E berjarak
58

Koordinat semula Koordinat bayangan

D (1,2) D’ (... , ...)

E (-2,3 ) E’ (... , ...)

F (2,5) F’ (... , ...)

Jadi koordinat D’E’F’ adalah D’ (... , ...) , E’ (... , ...) , dan F’ (... , ...)

3. Refleksi pada titik asal O (0,0)

Titik A (3,2) dan B (3, -1). Tentukan bayangan titik A dan B setekah direfleksikan pada titik
asal O (0,0)

Penyelesaian :

(Gambar koordinat A dan B)

Y
 Titik A berjarak 3 satuan ke kanan dan 3
satuan ke atas dari titik asal, maka A’
berjarak 3 satuan ke kiri dan ..... satuan ke
X ... dari titik asal
 Titik B berjarak ... satuan ke ..... dan ....
satuan ke .... dari titik asal, maka B’
berjarak .... satuan ke ..... dan ..... satuan ke
... dari titik asal
59

Koordinat Koordinat bayangan


semula

A (3,2) A’ (... , ...)

B (3,-1) B’ (... , ...)

Kegiatan Menggambarkan Refleksi

 Bekerjalah pada bidang koordinat yang telah disediakan


 Lukislah titik P(-3,6) pada bidang kartesius.
 Kemudian refleksikan titik P(-3,6) terhadap :
a. Sumbu - x
b. Sumbu - y
c. Garis x = 2

 Hasil refleksi titik P(-3,6) terhadap :


a. Sumbu - x
60

LEMBAR KERJA SISWA


(LKS)
MATEMATIKA KELAS IX

BAB 4 KEKONGRUENAN DAN KESEBANGUNAN

SYARAT KESEBANGUNAN

Dalam persiapan acara syukuran, Ibu menerima pesanan untuk membuat 100 kue dan
membutuhkan 20 kg tepung. Apabila ibu menerima pesanan 250 kue, maka berapa banyak
tepung yang dibutuhkan ibu.

Banyak kue Banyak tepung

100 ....

250 ....

Masalah diatas merupakan perbandingan senilai. Dengan demikian, bentuk


perbandingannya adalah:

𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑢𝑒 𝑚𝑢𝑙𝑎 𝑚𝑢𝑙𝑎 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑝𝑢𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑙𝑎 𝑚𝑢𝑙𝑎


=
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑘𝑢𝑒 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑝𝑢𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛

100 𝑘𝑢𝑒 … . 𝑘𝑔
=
… . 𝑘𝑢𝑒 … 𝑘𝑔

100 𝑥 … = ⋯ 𝑥 ….

𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑝𝑢𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢𝑘𝑎𝑛 = …

Jadi, banyaknya tepung yang diperlukan untuk membuat 250 kue adalah ....

Berikut ini adalah dua buah bangun datar ABCD dan EFGH

60° 60° 120°

Apakah kedua bangun datar ABCD dan EFGH sebangun? Untuk dapat menjawabnya,
lakukanlah langkah langkah berikut.
61

a. Periksalah bentuk bangun di atas.


Bentuk Bangun ABCD adalah ...
Bentuk Bangun EFGH adalah ...

Berdasarkan bentuk bangun di atas, maka sifat sifat bangun datar


................................... yang berkaitan dengan sudut dan sisi adalah..
1. Sisi sisi yang berhadapan dan sejajar memiliki ..... yang sama
2. Sudut sudut yang berhadapan memiliki ....... yang sama.

b. Periksalah sudut sudut pada kedua bangun.


Pada Bangun ABCD :

A = ...

B = ...

C = ...

D = ...

Pada Bangun EFGH :

E = ...

F = ...

G = ...

H = ...

Lalu, perhatikanlah bangun diatas,

Maka Sudut – sudut yang bersesuaian antara bangun ABCD dan EFGH adalah

B dengan F besarnya 1200


A dengan E besarnya .....0
... dengan ... besarnya .....0
... dengan ... besarnya .....0

c. Periksalah Sisi – sisi pada kedua bangun:


Pada Bangun ABCD :

Sisi AB = ...

Sisi BC = ...

Sisi CD = ...
62

Sisi DA = ...

Pada Bangun EFGH :

Sisi EF = ...

Sisi FG = ...

Sisi GH = ...

Sisi HE = ...

Lalu, perhatikanlah kembali bangun diatas,

Maka sisi sisi yang bersesuaian antara bangun ABCD dan EFGH adalah

AB dengan EF panjangnya 9 cm dan 3 cm


.... dengan .... panjangnya .... cm dan .... cm
BC dengan FG panjangnya .... cm dan .... cm
.... dengan .... panjangnya .... cm dan .... cm
Maka Perbandingan sisi yang bersesuaian :

𝐴𝐵 9
= =⋯
𝐸𝐹 3
𝐶𝐷 …
= =⋯
…. …
𝐴𝐷 ….
= =⋯
𝐸𝐻 … . .
𝐵𝐶 … . .
= =⋯
….. ….
𝐴𝐵 𝐶𝐷 …… ……
Jadi = = =
𝐸𝐹 ….. ….. …..

𝐴𝐷 𝐵𝐶 … … … …
= = =
𝐸𝐻 … . . … . . … . .

Dari masalah di atas dapat kita simpulkan bahwa kedua bangun ...... ABCD dan ....
EFGH adalah ...
63

KESEBANGUNAN BANGUN DATAR

Dengan menggunakan sifat kesebangunan nilai perbandingan sisi sisi yang bersesuaian sama
besar, Hitunglah:
a. panjang AB
b. panjang PS
Pembahasan

Diketahui pada soal

Panjang PQ =
Panjang RS =
Panjang DC =
Panjang AD =

1. Mencari nilai perbandingan sisi pada trapesium untuk mencari panjang AB


Untuk mencari nilai AB dengan menggunakan langkah perbandingan, Tentukanlah 1 sisi
yang bersesuaian dengan AB dan 2 sisi lain saling bersesuaian yang diketahui pada soal.
𝑃𝑄
=
𝐴𝐵 𝐶𝐷
16
=
𝐴𝐵
𝐴𝐵 𝑥 … = 16 𝑥 …
𝐴𝐵 =⋯
Jadi Panjang AB adalah ...
2. Mencari nilai perbandingan sisi pada trapesium untuk mencari panjang PS
Untuk mencari nilai PS dengan menggunakan langkah perbandingan, Tentukanlah 1 sisi
yang bersesuaian dengan PS dan 2 sisi lain saling bersesuaian yang diketahui pada soal.
𝑃𝑆
=
𝐴𝐷 𝐶𝐷
𝑃𝑆 12
=

𝑃𝑆 𝑥 … = 12 𝑥 …
𝑃𝑆 =⋯

Jadi Panjang PS adalah ...


64

PROBLEM SOLVING

Tono mempunyai dua buah pas foto berbentuk persegi panjang. Foto pertama berukuran 3
cm × 4 cm, sedangkan foto kedua yang merupakan perbesaran dari foto pertama. Jika yang
diketahui hanya panjangnya saja, yaitu 18 cm. Tentukanlah perbandingan luas antara foto
pertama dengan yang kedua.

4 cm

Pembahasan
Kedua foto berbentuk persegi panjang dan foto kedua merupakan perbesaran dari foto
pertama, dapat disimpulkan kedua foto adalah sebangun.

Nah, karena lebar foto kedua belum diketahui, makalangkah awalnya carilah lebar foto
kedua terlebih dahulu.

Mencari lebar foto kedua menggunakan sifat perbandingan sisi sisi yang bersesuaian.

𝐴𝐷
=
𝐾𝑁
=
𝐾𝑁 18
𝐾𝑁 𝑥 … = 18 𝑥 …
𝐾𝑁 =⋯
Jadi Panjang Lebar foto kedua (KN) adalah ...
Maka, kita sudah bisa mencari Luas tiap foto
Luas foto pertama = panjang ( AB ) x lebar ( .... )
= ..... x 4 cm
= ... cm²
Luas foto kedua = panjang ( .... ) x lebar ( KN )
= 18 cm x .....
= ... cm²
Dengan demikian, Perbandingan Luas foto pertama dengan foto kedua adalah
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐹𝑜𝑡𝑜 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 … 𝑐𝑚²
= =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐹𝑜𝑡𝑜 𝐾𝑒𝑑𝑢𝑎 … 𝑐𝑚²
65
28 meter

x meter

4 meter 1 m 8 meter

Sebuah tempat rekreasi, sedang membangun jalan setapak disekeliling kolam renang yang
berada pada taman besar. Jika jalan memiliki lebar masing masing 1 m mengelilingi kolam

Diketahui pada soal 1m

Panjang taman =
Lebar taman =
Panjang kolam renang =
Lebar kolam renang =
Lebar jalan setapak =
1. Mencari nilai perbandingan sisi pada persegi panjang untuk mencari panjang kolam
renang
Untuk mencari panjang kolam dengan menggunakan langkah perbandingan, Tentukanlah
1 sisi yang bersesuaian dengan panjang kolam dan 2 sisi lain saling bersesuaian yang
diketahui pada soal.
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑙𝑎𝑚 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 . .
=
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑚𝑎𝑛 …
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑙𝑎𝑚 4
=
….. …
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑙𝑎𝑚 𝑥 … = 4 𝑥 …
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑙𝑎𝑚 =⋯

Nah, untuk mencari Luas jalan setapak, tentu kita mencari panjang jalan dan lebar jalan.
Maka dengan itu,
Lebar jalan =
Panjang jalan =
Luas Jalan = panjang jalan x lebar jalan
= .... x ...
= .... m²
Jadi, Luas Jalan setapak yang akan dibangun adalah .... m²
66

Tanpa ada langkah langkah pengerjaan yang diberikan, Coba Selesaikanlah masalah
dibawah ini dengan konsep kesebangunan yang sudah kamu pelajari.

Pada karton berukuran tinggi 30 cm dan lebar 20 cm ditempel sebuah foto. Ternyata, Sisa
karton di sebelah kiri, kanan, atas foto 2 cm. Jika foto dan karton sebangun, Maka dengan
konsep perbandingan sisi bersesuaian tentukanlah lebar karton dibawah foto.

2 cm

20 cm
2 cm

2 cm 2 cm

30 cm

KESEBANGUNAN SEGITIGA

Perhatikan dua buah segitiga berikut !


M
C

5a 4a
5 cm 4 cm

A B
6 cm K 6a L
1. Perhatikan sisi-sisi kedua segitiga tersebut !
X cm
 Sisi AB bersesuaian dengan sisi KL
 Sisi BC bersesuaian dengan sisi …..
 Sisi ….. Bersesuaian dengan sisi …..
 Sisi AB mempunyai panjang 6 cm dan sisi KL mempunyai panjang 6a maka perbandingan sisi kedua
𝐾𝐿 6𝑎
segitiga adalah 𝐴𝐵 = =𝑎
6
67

 Sisi BC mempunyai panjang …. cm dan sisi …. mempunyai panjang …. maka perbandingan sisi kedua
…. …..
segitiga adalah ….. = ….. = ⋯

 Sisi …. mempunyai panjang …. cm dan sisi …. mempunyai panjang …. maka perbandingan sisi kedua
…. ….
segitiga adalah = =⋯
…. ….
𝐾𝐿 ….. …..
Sehingga dapat kita simpulkan 𝐴𝐵 = = ….. = ⋯
….

2. Perhatikan sudut-sudut pada kedua segitiga tersebut!


 Besar sudut ∠𝐵𝐴𝐶 sama dengan besar sudut ∠𝐿𝐾𝑀
 Besar sudut ∠𝐴𝐵𝐶 sama dengan besar sudut ∠ …
 Besar sudut ∠ … sama dengan besar sudut ∠ …
3. Perhatikan sudut-sudut diantara dua sisi dari segitiga-segitiga tersebut
𝐴𝐵 𝐾𝐿
= 𝑑𝑎𝑛 ∠𝐴 = ∠𝐾
𝐴𝐶 𝐾𝑀
… 𝐾𝐿
= 𝑑𝑎𝑛 ∠ … = ∠𝐿
… 𝐿𝑀
… …
= 𝑑𝑎𝑛 ∠ … = ∠ …
… …
Maka ∆𝐴𝐵𝐶 dan ∆𝐾𝐿𝑀 dikatakan sebangun apabila memenuhi persyaratan
1. Perbandingan sisi yang bersesuaian sama (Sisi-Sisi-Sisi)
2. …………………………………………………………………………………………………
3. …………………………………………………………………………………………………

Kegiatan 2

Berdasarkan syarat-syarat dari dua segitiga sebangun, coba kalian buktikan


segitiga-segitiga berikut sebangun.
1. △ 𝑃𝑄𝑅 dan △ 𝑃𝑆𝑇 Pembuktian :
P

Q R

S T
68

2. △ 𝐺𝐼𝐾 dan △ 𝐻𝐼𝐽 Pembuktian :

J H

K G

T
3. △ 𝑆𝑈𝑉 dan △ 𝑇𝑈𝑊 Pembuktian :

4. △ 𝐷𝐸𝐹 dan △ 𝑉𝑊𝑋 Pembuktian :

D
V

E W

X
F
69

Kolom komentar

Tuliskan pengalaman belajar kalian setelah melakukan kegiatan ini.

_________________________________________________________________________
_________________________

_________________________________________________________________________
_________________________

_________________________________________________________________________
_________________________

Masalah 1

Perhatikan segitiga dibawah ini !

P Jika garis QR sejajar dengan ST dan PQ=…, PR=….,


b c CE=…, RT=…, ST=…, QR=… maka
𝑃𝑄 𝑏 𝑃𝑄 𝑃𝑅
Q R = =
f 𝑃𝑆 𝑏 + 𝑑 𝑄𝑆 𝑅𝑇
𝑃𝑅 …. … …
= =
d e 𝑃𝑇 … + ⋯ … …
𝑄𝑅 … …=⋯
S T =
𝑆𝑇 …
a

𝑃𝑄 𝑃𝑅 𝑄𝑅 …. …. ….
Sehingga dapat kita dapatkan rumus : = 𝑃𝑇 = = ………. = ……….. = ….
𝑃𝑆 𝑆𝑇

Masalah 2

Perhatikan segitiga dibawah ini !


70

Jika 𝛿 + 𝛾 = 180° atau 𝜀 + 𝛽 = 180° dan AC=….,


AB=…, CE=…, BD=…, ED=…, CB=…, maka

𝐴𝐵 𝐴𝐶 𝐵𝐶
= =
𝐴𝐸 𝐴𝐷 𝐷𝐸
Dari bentuk tersebut bisa kita dapatkan rumus :
…. …. ….
= =
………. ……….. ….

Masalah 3

Perhatikan segitiga dibawah ini.

Diketahui sebuah segitiga siku-siku dengan CD terletak


diantara AB. Dengan menggunakan konsep
kesebangunan segitiga, tentukan panjang CD, AC, BC.

Penyelesaian :

Solusi 1. Dengan membandingkan △ 𝐴𝐵𝐶 dan △ 𝐵𝐶𝐷

B B

A C C D
𝐶𝐷 ….
Dengan menggunakan konsep kesebangunan segitiga didapat syarat = 𝐴𝐵 maka
….

….×…..
𝐶𝐷 = …..

Dengan cara yang sama, maka


… .× … . . … .× … . .
𝐴𝐶 = 𝐵𝐶 =
….. …..

Solusi 2. Dengan membandingkan △ 𝐴𝐶𝐷 dan △ 𝐵𝐶𝐷

C B

A D C D
71

𝐶𝐷 ….
Dengan menggunakan konsep kesebangunan segitiga didapat = 𝐶𝐷 maka CD2= ⋯ × …
….

Dengan cara yang sama, maka AC2= ⋯ × … dan BC2= ⋯ × …

Masalah 4

Perhatikan gambar segitiga dibawah ini.

A Tentukan

4 cm a.Panjang sisi DE dan AB


b. Besar ∠𝐴𝐶𝐵, ∠𝐴𝐷𝐸, dan ∠𝐷𝐴𝐸
B 700 C
5 cm
6 cm 8 cm

450
D E

Penyelesaian

Diketahui :

Ditanya :

Solusi : △ABC dan △ADE sebangun


a. Perbandingan sisi yang bersesuaian sama yaitu:
… … …
= =
… … …

 Panjang sisi DE

 Panjang sisi AB
b. Sudut-sudut yang bersesuaian besarnya sama

∠CAB = ∠EAD ( berimpit )


72

∠ABC = ∠……. ( ……………..)


∠…….. = ∠……. ( …………… )

Maka ∠𝐴𝐶𝐵=…….
∠𝐴𝐷𝐸=…….
∠𝐷𝐴𝐸=……..

Masalah 5

Seorang anak sedang mendapatkan tugas yaitu mengukur tinggi pohon di halaman sekolah.
Ia mengukur tinggi pohon dengan menggunakan bantuan cermin dan bantuan sinar
matahari pada siang yang sangat cerah. Ia letakkan cermin di depan pohon sehingga
didapatkankan sinar pantulan dari cahaya matahari yang mengenai cermin tepat
menyinggung ujung pohon (lihat gambar). Setelah diukur, jarak antara pohon dengan
cermin adalah 5 meter dan jarak ia berdiri dari cermin adalah 3 meter. Jika tinggi anak
adalah 1,5 m. hitunglah tinggi pohon tersebut!

Penyelesaian :

Diketahui :

Ditanya :

Solusi :

Gambar model kesebangunan segitiganya adalah

Kolom komentar
73

Tuliskan pengalaman belajar kalian setelah melakukan kegiatan ini.

___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
_________________

KEKONGRUENAN BANGUN DATAR

Uang merupakan alat pembayaran sah yang digunakan dalam berbagai kegiatan ekonomi,
seperti berbelanja. Uang yang paling sering kita gunakan adalah uang kertas. Uang kertas
tersebut memiliki nilai nominal yang berbeda-beda, yakni Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp
10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, dan Rp 100.000. Namun, pernahkah kamu memperhatikan
uang-uang kertas tersebut dengan seksama. Sekilas, uang-uang kertas tersebut terlihat
sama. Menurutmu, apakah semua uang kertas tersebut kongruen? Nah, untuk mengetahui
konsep kekongruenan, perhatikan uraian berikut.

Masalah 1

Perhatikan gambar uang-uang kertas di bawah ini.

Apakah kedua uang kertas


tersebut kongruen?
74

Apa sih syarat kongruen?

Untuk menemukan jawabannya, lakukan langkah-langkah berikut.

Ambillah 2 lembar uang kertas Rp 2.000. Amatilah bentuk dan ukuran kedua

uang tersebut. Kemudian tumpukkan kedua lembar uang Rp 2.000 tersebut sehingga

keduanya saling berimpit (saling menutupi).

1. Apakah bentuk kedua uang tersebut sama? Berbentuk bangun apakah keduanya?
..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

2. Apakah ukurannya juga sama?


........................................................................................................................

Untuk memastikannya, coba kamu ukur panjang sisi-sisi uang tersebut dengan
menggunakan penggaris. Kemudian, catat hasilnya
Karena keduanya merupakan bangun ........................................, maka kita misalkan
uang kertas I adalah ....................................... ABCD dan uang kertas II adalah
.............................................PQRS.
Pada bangun ........................................... ABCD :
Panjang sisi-sisinya adalah :

Sisi AB = ...

Sisi BC = ...

Sisi CD = ...

Sisi AD = ...
75

Pada bangun PQRS :

Sisi PQ = ...

Sisi ........... = ...

Sisi ........... = ...

Sisi ............ = ...

3. Setelah kedua uang tersebut ditumpuk dan saling berimpit, apakah semua sisinya
saling berimpit (saling menutupi)?
....................................................................................................................................
4. Apakah semua sisi-sisinya saling bersesuaian? Tentukan semua pasangan sisi yang
bersesuaian tersebut.
......................................................................................................................................
Sisi AB berhimpit dengan ........, sehingga sisi AB = .....

Sisi BC berhimpit dengan ........, sehingga sisi BC = .....

Sisi CD berhimpit dengan ........, sehingga sisi CD = .....

Sisi AD berhimpit dengan ........, sehingga sisi AD = .....

Maka, sisi-sisi yang bersesuaian adalah

AB dengan PQ panjangnya .... cm dan .... cm

.... dengan .... panjangnya .... cm dan .... cm

CD dengan .... panjangnya .... cm dan .... cm

.... dengan PS panjangnya .... cm dan .... cm

Karena kita membahas bangun datar, maka kita juga harus memperhatikan sifat-sifatnya yang
berkaitan dengan sudut dan sisi.

Karena kedua uang tersebut merupakan bangun ......................................, maka sudutnya


adalah siku-siku. (Untuk memastikannya, kamu dapat mengukur sudutnya dengan
menggunakan busur).

Jadi, sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun tersebut adalah :

∠A = ∠ … = .....⁰
76

∠B = ∠ … = .....⁰

∠C = ∠ … = .....⁰

∠D = ∠ … = .....⁰

Karena kedua uang tersebut memiliki bentuk yang ............ dan ukuran yang ........... maka
disebut Kongru

Masalah 2 APAKAH KEDUA


UANG KERTAS
TERSEBUT
KONGRUEN???
Perhatikan gambar uang-uang kertas di bawah ini.

Untuk menemukan jawabannya, lakukan langkah-langkah berikut.

Ambillah 1 lembar uang kertas Rp 2.000 dan 1 lembar uang Rp 10.000. Amatilah bentuk

dan ukuran kedua uang tersebut. Kemudian tumpukkan kedua lembar uang Rp 2.000

tersebut sehingga keduanya saling berimpit (saling menutupi).

a. Apakah bentuk kedua uang tersebut sama? Berbentuk bangun apakah keduanya?
..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

b. Apakah ukurannya juga sama?


........................................................................................................................

Untuk memastikannya, coba kamu ukur panjang sisi-sisi uang tersebut dengan
menggunakan penggaris. Kemudian, catat hasilnya
77

Karena keduanya merupakan bangun ........................................, maka kita misalkan


uang kertas I adalah ....................................... KLMN dan uang kertas II adalah
.............................................WXYZ.
Pada bangun ........................................... KLMN :
Panjang sisi-sisinya adalah :

Sisi KL = ...

Sisi ........ = ...

Sisi ........ = ...

Sisi ........ = ...

Pada bangun WXYZ :

Sisi WX = ...

Sisi ........ = ...

Sisi ........ = ...

Sisi ........= ...

c. Setelah kedua uang tersebut ditumpuk dan saling berimpit, apakah semua sisinya
saling berimpit (saling menutupi)?
....................................................................................................................................
d. Apakah semua sisi-sisinya saling bersesuaian? Tentukan semua pasangan sisi yang
bersesuaian tersebut.

e. Periksalah sudut-sudut yang bersesuaian.


Sudut-sudut yang bersesuaian dari kedua bangun tersebut adalah :

∠K = ∠ … = .....⁰

KESIMPULAN
∠...... = ∠ … = .....⁰

∠...... = ∠ … = .....⁰
Bangun datar dikatakan kongruen jika dan hanya jika bangun-
bangun datar tersebut mempunyai ......................... dan
......................... yang sama.

Dan disimbolkan dengan ′′ ≅ ′′.


78

∠...... = ∠ … = .....⁰

Dari kegiatan yang telah kamu lakukan,

kedua uang tersebut memiliki bentuk

yang ................ namun

ukurannya ..........................

maka keduanya tidak .........................................

Perhatikan bangun datar berikut (ditempel di papan tulis sebagai peraga).

Bangun Datar II

Bangun Datar I

Apakah kedua
bangun datar di
atas kongruen
Untuk menemukan jawabannya, lakukan kegiatan berikut. ????
1. Amatilah dua bentuk bangun datar yang ada di papan tulis.
2. Gunakan potongan bangun datar (dengan bentuk yang sama) yang ada di kelompokmu
untuk menjawab permasalahan di atas.
3. Berilah nama titik sudut (misal ABCD) pada masing-masing bangun datar tersebut.
4. Perlu diperhatikan bahwa bangun datar I adalah titik acuan (posisinya tidak berubah)
untuk bangun datar II.
5. Jiplaklah bangun datar kedua sehingga terbentuk bingkai dari bangun tersebut.
6. Tuliskan langkah-langkahmu untuk membuat kedua bangun tersebut saling berimpit
sehingga kalian dapat menentukan sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian. Gunakan
jenis-jenis transformasi (rotasi, refleksi, translasi, dilatasi, ataupun gabungan) untuk
mempermudah.
79

7. Tentukanlah sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian dari bangun datar tersebut.
Kemudian ukurlah panjang sisi dan besar sudut yang bersesuaian.

Dengan cara yang sama, lakukan langkah 3 – 7 pada kedua bangun datar yang ditempel di
papan tulis. (seorang siswa memperagakan di depan kelas)

Kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.

a. Tentukanlah sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian dari bentuk bangun datar tersebut.
Sisi-sisi yang bersesuaian :

Sudut-sudut yang bersesuaian :

b. Ukurlah panjang sisi-sisi dan besar sudut-sudut yang bersesuaian.

Panjang sisi-sisi yang bersesuaian adalah

.... dengan .... panjangnya ......... cm dan ........ cm

.... dengan .... panjangnya ......... cm dan ........ cm

.... dengan .... panjangnya ......... cm dan ........ cm

.... dengan .... panjangnya ......... cm dan ........ cm


80

c. Apakah sudut-sudut yang bersesuaian sama besar?


.............................................................................................................................................
..
d. Apakah sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang?
.............................................................................................................................................
..

Dari kegiatan yang telah kamu lakukan, kedua bangun datar memiliki sisi-sisi yang
bersesuaian sama ........................ dan sudut-sudut yang bersesuaian sama..........................
maka keduanya memenuhi syarat .............................

SIFAT SEGITIGA-SEGITIGA KONGRUEN

Masalah
Guru Matematika Rihanna memberikan PR
mengenai kekongruenan pada segitiga. Ada
4 segitiga yang diberikan, dan Rihanna harus
menentukan pasangan segitiga yang
kongruen. Namun, Rihanna tidak tahu bagai-
mana cara menentukan pasangan segitiga
yang kongruen. Untuk menentukannya,
maka Rihanna harus tahu sifat dua segitiga
yang kongruen. Menurutmu, pasangan
segitiga manakah yang kongruen?

Untuk menyelesaikan permasalahan di atas, coba lakukan kegiatan berikut.


1. Jiplaklah ΔABC pada kertas milimeter yang sudah dibagikan di kelompokmu dengan
ukuran yang tepat sama seperti gambar di atas.
2. Guntinglah segitiga tersebut.
3. Taruhlah guntingan ΔABC tadi tepat di atas ΔABC pada gambar di atas. Guntingan ΔABC
tersebut akan tepat menempati segitiga ΔABC yang ada pada gambar di atas.
81

4. Dengan cara yang sama dengan langkah 3, lakukan agar guntingan ΔABC dapat tepat
menempati segitiga yang lain. Apabila sudah menemukan pasangannya, lengkapilah titik-
titik berikut :
ΔABC dapat tepat menempati Δ.............
5. Kemudian ukur dan catatlah panjang sisi-sisi dan besar sudut segitiga ΔABC dan
pasangannya pada tabel berikut :
ΔABC Δ............
Panjang Sisi Besar Sudut Panjang Sisi Besar Sudut
AB = ................ cm ∠BAC = ............⁰ ......... = ............... cm ∠ ........ = ............⁰
BC = ................ cm ∠ABC = ............⁰ ......... = ............... cm ∠ ........ = ............⁰
...... = ................ cm ∠ ........ = ............⁰ ......... = ............... cm ∠ ........ = ............⁰

6. Lakukan langkah 1 – 4 terhadap ΔPQR.


ΔPQR dapat tepat menempati Δ..............
7. Kemudian ukur dan catatlah panjang sisi-sisi dan besar sudut segitiga ΔPQR dan
pasangannya pada tabel berikut :
ΔPQR Δ............
Panjang Sisi Besar Sudut Panjang Sisi Besar Sudut
PQ = ................ cm ∠RPQ = .............⁰ ......... = ............... cm ∠ ........ = ............⁰
QR = ................ cm ∠PQR = .............⁰ ......... = ............... cm ∠ ........ = ............⁰
...... = ................ cm ∠ ....... = .............⁰ ......... = ............... cm ∠ ........ = ............⁰

8. Dari tabel 5 dan 7, diperoleh informasi bahwa :


a. Sisi-sisi yang bersesuaian pada ΔABC dan Δ................, yaitu AB = ......., BC = ......., .......
= .......
Sisi-sisi yang bersesuaian pada ΔPQR dan Δ................., yaitu PQ = ........, PR = ........, .......
= .......
b. Sudut-sudut yang bersesuaian pada ΔABC dan Δ................, yaitu ∠BAC = ∠........, ∠ABC
= ∠........, ∠ ........ = ∠ .........
Sudut-sudut yang bersesuaian pada ΔPQR dan Δ................., yaitu ∠RPQ = ∠........,
∠PQR = ∠........, ∠ ........ = ∠ .........

KESIMPULAN
Dari kegiatan di atas, diperoleh informasi bahwa, jika dua
segitiga memenuhi sifat umum, yaitu :
a. .................................. yang bersuaian sama ..............................
b. .................................. yang bersuaian sama ..............................
82

KEGIATAN 2

SISI SISI SISI


(SI SI SI)
1. Letakkan alat (penggaris, gunting, busur) yang telah kalian bawa di atas meja.
2. Kemudian, tiap kelompok diberikan selembar kertas (bisa kertas origami ukuran 12
× 12 cm, kertas origami ukuran 15 × 15 cm, kertas jeruk, dan kertas A4).
3. Lipatlah kertas tersebut sesuai diagonalnya kemudian gunting lipatan tersebut.
4. Kamu akan mendapatkan dua segitiga. Kemudian berilah nama titik sudut segitiga
pertama adalah ΔABC dan segitiga kedua adalah ΔPQR.

Menurutmu, apakah kedua


segitiga tersebut kongruen?

Untuk menemukan jawabannya, lakukan kegiatan selanjutnya.


5. Ukurlah panjang sisi-sisi dari ΔABC dan ΔPQR dengan menggunakan penggaris.
Kemudian catatlah hasilnya pada tabel di bawah ini.

Panjang Sisi
83

7. Kemudian lengkapilah titik-titik di bawah ini.


a. Titik A berimpit dengan titik ......, B berimpit dengan ......, dan C berimpit dengan
......
b. AB berimpit dengan ......, sehingga AB = ...... = ........ cm
c. AC berimpit dengan ......, sehingga AC = ...... = ........ cm
d. BC berimpit dengan ......, sehingga BC = ...... = ........ cm

Sisi-sisi ΔABC dan ΔPQR yang saling berimpit disebut dengan


sisi-sisi yang bersesuaian. Artinya sisi-sisi tersebut saling tepat
menempati (seletak).
Sisi-sisi yang bersesuaian pada ΔABC dan ΔPQR yaitu :
AB = ......
AC = ......
BC = ......
Karena ketiga pasangan sisi segitiga tersebut sama ..................., maka
ΔABC dan ΔPQR kongruen (ΔABC ≅ ΔPQR). Ini merupakan syarat
dua segitiga yang kongruen Y
M berdasarkan Sisi Sisi Sisi.

X
SISI SUDUT SISI (SI SU SI)
L
Perhatikan gambar berikut.
Z
K

APAKAH KEDUA
SEGITIGA TERSEBUT
KONGRUEN????

a. Jiplaklah gambar di atas di kertas. Kemudian gunting kedua segitiga tersebut.


Untuk menemukan jawabannya, lakukan kegiatan selanjutnya.
b. Perhatikan kembali gambar di atas (sebelum digunting), kemudian lengkapilah titik-titik
berikut berdasarkan informasi yang ada di gambar.
 KL = .......... karena memiliki simbol yang sama (“ ”)
 LM = .......... karena memiliki simbol yang sama (“ ”)
 ∠KLM merupakan sudut yang diapit oleh sisi KL dan LM
Sedangkan ∠............. merupakan sudut yang diapit oleh sisi XY dan .......
 ∠KLM = ∠............. karena memiliki simbol yang sama (“ ”)
c. Tumpukkan guntingan ΔKLM di atas ΔXYZ atau sebaliknya sehingga keduanya saling
berimpit.
d. Saat ΔKLM dan ΔXYZ ditumpuk dan saling berimpit, apakah jawaban di langkah b sudah
84

Dari ΔKLM dan ΔXYZ diperoleh bahwa :


Pasangan sisi yang bersesuaian sama
panjang adalah :
KL = ……
...... = .......
Pasangan sudut yang bersesuaian sama
besar adalah :
∠............. = ∠.............
Pada ΔKLM dan ΔXYZ, terdapat dua sisinya
yang bersesuaian sama ................. dan sudut
apit kedua sisi tersebut sama .................
Dengan demikian, ΔKLM dan ΔXYZ
..................... (ΔKLM ≅ ΔXYZ). Ini merupakan
syarat dua segitiga yang kongruen
berdasarkan Sisi Sudut Sisi.
85

SUDUT SISI SUDUT


(SU SI SU)

Perhatikan gambar berikut.

a. Jiplaklah gambar di atas di kertas dan kemudian gunting.


b. Setelah kamu mengguntingnya, maka akan terbentuk dua segitiga.

Untuk menemukan jawabannya, lakukan kegiatan selanjutnya.


c. Tumpukkan guntingan ΔABC di atas ΔBED atau sebaliknya sehingga keduanya saling
berimpit.
d. Saat ΔABC dan ΔBED ditumpuk dan saling berimpit, adakah sisi-sisi dan sudut-sudut yang
bersesuaian?
.............................................................................................................................................
e. ..Kemudian lengkapilah titik-titik berikut berdasarkan informasi yang ada di gambar.
 ∠CAB = ∠............. = ...........⁰
 ∠............. = ∠BED = ...........⁰
 AB merupakan sisi yang berada diAPAKAH antara ∠CAB KEDUA
dan ∠.............
............. merupakan sisi yang berada di antara ∠............
SEGITIGA TERSEBUT dan ∠BED
AB = ............ karena memiliki simbol yang sama (“ ”)
KONGRUEN?
Dari ΔABC dan ΔBED diperoleh bahwa :
 Pasangan sudut yang bersesuaian sama besar adalah :
∠............. = ∠.............
∠............. = ∠.............
 Pasangan sisi yang bersesuaian sama panjang adalah :
…… = ……

Pada ΔABC dan ΔBED, terdapat dua sudut bersesuaian yang sama .............. dan
sisi yang diapit kedua sudut tersebut sama ..................... Dengan demikian, ΔABC dan
ΔBED ..................... (ΔABC ≅ ΔBED). Ini merupakan syarat dua segitiga yang kongruen
berdasarkan Sudut Sisi Sudut.
86

SUDUT SUDUT SISI / SISI SUDUT SUDUT

Perhatikan gambar berikut.

a. Jiplaklah gambar di atas di kertas. Kemudian gunting sesuai diagonalnya sehingga


membagi dua bagian sama besar.

b. Setelah kamu mengguntingnya, maka akan terbentuk dua segitiga.

APAKAH KEDUA SEGITIGA


APAKAH KEDUA
TERSEBUT KONGRUEN????
SEGITIGA TERSEBUT
KONGRUEN ???

Untuk menemukan jawabannya, lakukan kegiatan selanjutnya.


c. Perhatikan kembali gambar di atas (sebelum digunting), kemudian lengkapilah titik-titik
berikut berdasarkan informasi yang ada di gambar.
 ∠ABC = ∠............. karena memiliki simbol yang sama (“ ”)
 ∠BAC = ∠............. karena memiliki simbol yang sama (“O”)
 AC merupakan sisi yang berada di hadapan ∠BAC dan ∠.............
AC = ............ karena saling berimpit
d. Tumpukkan guntingan ΔABC di atas ΔADC atau sebaliknya sehingga keduanya saling
berimpit.
e. Saat ΔABC dan ΔADC ditumpuk dan saling berimpit, apakah jawaban di langkah c sudah
sesuai?
.......................................................................................................................
g. Untuk memastikan jawabanmu pada langkah c, ukurlah besar sudut-sudut dan panjang sisi
yang bersesuaian pada kedua segitiga tersebut. Catatlah hasil pada tabl berikut.
Apakah Apakah
87

KESIMPULAN

Dari ΔABC dan ΔADC diperoleh bahwa :


 Pasangan sudut yang bersesuaian sama besar adalah :
∠............. = ∠.............
∠............. = ∠.............
 Pasangan sisi yang bersesuaian sama panjang adalah :
…… = ……

Pada ΔABC dan ΔADC, terdapat dua sudut yang bersesuaian sama ............. dan satu
sisi di hadapan salah satu sudut sama ................. Dengan demikian, ΔABC dan
ΔADC ..................... (ΔABC ≅ ΔADC). Ini merupakan syarat dua segitiga yang
kongruen berdasarkan Sudut Sudut Sisi atau Sisi Sudut Sudut.

LATIHAN
1. Perhatikan gambar segitiga siku-siku di bawah ini.

C
X 6 cm

Z
8 cm
88

Diketahui ΔABC ≅ ΔXYZ. Tentukanlah :


a. pasangan sisi yang bersesuaian
b. nilai x
Alternatif Penyelesaian :

2. Buktikan bahwa dua segitiga berikut kongruen. Tentukan syarat apa yang berlaku.
a. ΔBAC dan ΔDEF

Alternatif Penyelesaian :
89

a. ΔAEC dan ΔDEB

Alternatif Penyelesaian :
90

b. ΔPRQ dan ΔSRT

c. ΔRPQ dan ΔSTQ

LEMBAR KERJA SISWA


(LKS)
MATEMATIKA KELAS IX

BAB 5 BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

TABUNG
Mendefinisikan tabung sebagai bangun ruang sisi lengkung

Masalah 1

Perhatikan beberapa gambar berikut!


91

(d)

(h)

“Dari gambar di atas, benda yang menyerupai bentuk tabung (silinder) ditunjukkan
oleh gambar:

sedangkan benda yang tidak menyerupai bentuk tabung (silinder) ditunjukkan oleh
gambar:

Masalah 2

Mari kita amati tabung di bawah ini!


92

Dari gambar di samping, bahwa lingkaran atas


yang berwarna hitam sama bentuk dan ukuran
dengan lingkaran bawah yang berwarna hijau.
Selain itu, terdapat juga sisi lengkung yang
tegak mengikuti bentuk lingkaran atas dan
bawah.

Berdasarkan hal tersebut, kita dapat tahu bahwa :

Tabung atau silinder adalah bangun tiga dimensi yang dibentuk oleh

dua buah _____________________ dan sebuah ____________________

Mengidentifikasi unsur – unsur tabung

(Petunjuk: Untuk dapat menyelesaikan masalah 3, mari terlebih dahulu kita perhatikan
tayangan berikut)

Masalah 3

Berdasarkan masalah 2 sebelumnya, dapat diambil tiga unsur utama yang menjadi bagian
dari unsur-unsur tabung yaitu:

…………
1
…………

2 ..............

3
93

Selain ketiga unsur tersebut, dapat kita peroleh unsur yang lain berdasarkan gambar dari
tabung berikut:

Pada lingkaran atas dan bawah, Garis DP2 = CP2 = AP1 = BP1.
Ruas garis tersebut dinamakan dengan …
Maka unsur ke-4 adalah

4 ……….

Kembali perhatikan garis AB = CD. Garis tersebut dinamakan


dengan…
Maka unsur ke-5 adalah
………
5

Dan yang terakhir yaitu ruas garis P1P2. Dinamakan dengan …


Maka unsur ke-6 adalah ………
6

Berdasarkan pemahaman di atas, Unsur – unsur Tabung terdiri atas:

Menggambar jaring – jaring tabung

Masalah 4

Mari kita lakukan percobaan sesuai langkah-langkah berikut:

Langkah I, Guru menyampaikan arahan dan memberikan alat peraga berbentuk tabung
kepada masing-masing kelompok.

Langkah II, Peserta didik langsung bekerja membuka mulai dari melepas alas dan tutup
tabung sesuai arahan guru.

Langkah III, Peserta didik melanjutkan membuka sisi tegak/sisi lengkung tabung dengan
gunting atau dengan membuka perekat yang ada.

Langkah IV, Setelah langkah III selesai dilakukan maka siswa melihat perubahan dari
bangun ruang sisi lengkung menjadi beberapa bangun datar yang dinamakan
sebagai jaring-jaring tabung.

Langkah V, Peserta didik menggambarkan jaring-jaring tabung di kolom yang


disediakan dibawah ini
94

Gambar jaring-jaring tabung:

Dari semua masalah yang sudah diselesaikan di atas dapat disimpulkan bahwa,

Tabung atau silinder adalah

“____________________________________
_____________________________________
_______________________”

Aktivitas 1 Menghitung Luas Permukaan Tabung

1. Perhatikan gambar tabung dan jaring – jaring tabung berikut.

Tutup
Tabung
95

Diiris berdasarkan
rusuk tabung Selimut Tabung

Alas
Tabung
2. Bidang apakah jaring – jaring tabung?
a. Tutup tabung = bidang ………………………..
b. Selimut tabung = bidang ………………………..
c. Alas tabung = bidang ………………………..
3. Jika alas dan tutup tabung memiliki bentuk dan ukuran yang sama, maka :

Luas alas tabung


=
Luas ………..
=
Luas lingkaran
=
𝝅 𝒙 …... 𝒙 ……
dengan r = jari – jari alas/tutup tabung

4. Jika selimut tabung berbentuk persegi panjang dan mengelilingi alas dan tutup tabung,
maka :
Panjang Selimut Tabung = Keliling alas tabung
= Keliling tutup tabung
= Keliling …………...
= …… 𝒙 𝒅
= 𝝅 𝒙 …… 𝒙 ……
= …… 𝒙 𝝅 𝒙 ……
Lebar Selimut Tabung = ……………………..
Sehingga,
Luas Selimut Tabung =𝒑𝒙𝒍
= …… 𝒙 𝝅 𝒙 …… 𝒙 ……
96

5. Dari jaring – jaring tabung maka kita peroleh :

Luas Permukaan Tabung = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 + 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑢𝑡𝑢𝑝 + 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑚𝑢𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔

sama
= …… 𝑥 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 + 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑚𝑢𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔
= ……………………………………………
= ……………………………………………
= ……………………………………………

Jika r (jari – jari) merupakan


𝟐𝟐
kelipatan 7, gunakan = , dan
𝟕
jika bukan kelipatan 7 gunakan
Masalah 1 𝝅 = 𝟑, 𝟏𝟒

Sebuah kaleng susu Frician Flag berbentuk tabung memiliki diameter


10 cm dan tingginya 12 cm. Hitunglah luas permukaan kaleng susu
tersebut. (𝜋 = 3,14)
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑑 = ………… cm → 𝑟 = ………… cm
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 = 𝑡𝑘𝑎𝑙𝑒𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑠𝑢 = ………… cm
𝜋 = 3,14
Ditanya : Luas permukaan kaleng susu?
Jawab :
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝐾𝑎𝑙𝑒𝑛𝑔 𝑆𝑢𝑠𝑢 = 2 𝑥 𝜋 𝑥 …… 𝑥 (……+ ……)
= …………………………………………
= …………………………………………
= …………………………………………
= …………………………………………
97

Masalah 2
Okta membuat tempat bolpoin yang berbentuk tabung dengan ukuran
22
luas permukaan 368,5 cm2 dengan diameter 7 cm dan 𝜋 = .
7

Tentukan tinggi tempat bolpoin yang berbentuk tabung tersebut!


Penyelesaian :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Aktivitas 2 Menghitung Volume Tabung
…………………………

Gambar (i) Gambar (ii)

Gambar (i) adalah prisma. Bidang alas prisma dapat berbentuk segitiga, segiempat,
segilima dan seterusnya sampai segi-n. Prisma segi banyak beraturan adalah prisma yang
alasnya berbentuk segi banyak beraturan. Menghitung volume tabung dapat dipandang
98

dari sebuah prisma segi banyak beraturan yang rusuk-rusuk alasnya diperbanyak sehingga
bentuk prisma makin mendekati tabung. Rumus umum volume prisma sama dengan luas
alas dikalikan tinggi, karena tabung memiliki alas berupa lingkaran, maka volume tabung
sama dengan luas alas lingkaran dikalikan tinggi.
Dengan demikian,

𝑽𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝑻𝒂𝒃𝒖𝒏𝒈 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑃𝑟𝑖𝑠𝑚𝑎 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 ……………….. 𝑥 ………………..


= 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑥 ………………..
= 𝜋 𝑥 …… 𝑥 …… 𝑥 ……
= ………………..

Masalah 3
Sebuah tangki air berbentuk sebagai berikut.

Jika jari – jari alas tangki bawah adalah 56 cm dan tingginya adalah 40 cm, sedangkan
ukuran jari – jari dan tinggi tangki atas adalah setengah dari ukuran jari – jari dan tangki
bawah. Berapakah volume total air tangki air tersebut?
Penyelesaian :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
99

KERUCUT

Masalah

Perhatikan beberapa gambar berikut!

(a) (b) (c) (d)

(e) (f) (g) (h)

Dari gambar di atas,


1. Manakah benda yang menyerupai bentuk kerucut?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………
2. Manakah benda yang tidak menyerupai bentuk kerucut?
Jawab :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………

Kegiatan

Langkah-langkah
1. Sediakan benda yang menyerupai bentuk kerucut. (misal: topi ulang tahun)
2. Jiplaklah bagian alas topi tersebut pada karton
3. Guntinglah topi ulang tahun tersebut, sehingga berbentuk juring lingkaran.
4. Tempel hasil potongan (juring lingkaran) pada karton.
5. Kemudian jawablah pertanyaan berikut!
a. Berbentuk apakah alas kerucut?
Jawab : ……………………………………………………………………………
100

Dari pertanyaan diatas dapat disimpulkan bahwa :

Kerucut adalah bangun ruang tiga dimensi yang alasnya berupa…………………………


dan selimutnya berupa …………………

Mengidentifikasi unsur – unsur kerucut

Masalah

Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan, pasangkanlah unsur-unsur kerucut dibawah ini


dengan gambar yang di sampingnya

 Selimut Kerucut
T  Jari-jari alas
 Diameter alas
s s  Rusuk
 Sisi alas
 Tinggi Kerucut
A B  Titik Puncak
O
 Garis pelukis

Dari diagramtersebut, iilah titik – titik di bawah ini.


a. Sisi alas kerucut berupa-bidang datar yang berbentuk………………………………..
b. Sisi lengkung kerucut disebut ………………………………………………………..
c. Ruas garis OT disebut ………………………………………………………………..
d. Banyaknya bidang sisi pada kerucut ada ……. buah bidang, yaitu :
………………………….. dan ……………………………………
101

Menggambar jaring – jaring kerucut

Masalah

Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan, gambarkan kembali jaring-jaring kerucut yang


diperoleh di kegiatan sebelumnya di kotak kosong yang telah disediakan dan hubungkan
keterangan yang disediakan dengan memberi tanda panah

s s

A B

Selimut kerucut yang


berbentuk juring lingkaran

Alas kerucut yang


berbentuk lingkaran
102

Perhatikan Gambar Kerucut berikut ini.

Gambar 1

Pada gambar di atas terdapat kerucut dengan titik puncak C, garis pelukis (s) AC, BC dan CD ,
tinggi (t) OC dengan jari-jari (r) OA dan OB. Untuk lebih memudahkan dalam pembuktian luas
permukaan silahkan perhatikan jaring-jaring kerucut di atas yang di gunting pada garis pelukis
CD di bawah ini :
103

Gambar 2

Pertama Mencari Luas Juring CDD’

Perhatikan gambar di bawah ini:

Gambar 3

Pada lingkaran di atas terdapat juring CDD’ yang merupakan selimut kerucut. Masih ingatkah
kamu materi lingkaran di kelas VIII? Menurut teorema, di lingkaran berlaku:

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐽𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝐶𝐷𝐷′ 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑢𝑠𝑢𝑟 𝐷𝐷′


=
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐾𝑒𝑙𝑖𝑙𝑖𝑛𝑔 𝐿𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛
104

Perhatikan pada gambar 2, diketahui bahwa panjang busur DD’ sama dengan keliling
lingkaran yang berjari- jari “r”, berarti:

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐽𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝐶𝐷𝐷′ 2𝜋 …


=
… 2𝜋 …

2𝜋 …
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝐶𝐷𝐷 ′ = ⋯ ൬ ൰
2𝜋 …


𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝐶𝐷𝐷 ′ = ⋯ ( )

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝐶𝐷𝐷 ′ = ⋯ (𝑟)

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝐶𝐷𝐷 ′ …

Karena juring CDD’ adalah selimut kerucut, maka Luas Juring CDD’ = Luas Selimut Kerucut
𝐋𝐮𝐚𝐬 𝐒𝐞𝐥𝐢𝐦𝐮𝐭 𝐊𝐞𝐫𝐮𝐜𝐮𝐭 = ⋯

Kedua Mencari Luas Lingkaran Kecil

Selanjutnya diketahui bahwa rumus untuk mencari luas lingkaran kecil (pada gambar 2)
adalah

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐿𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑐𝑖𝑙 = ⋯

Ketiga Menemukan Luas Permukaan Kerucut


105

Luas Permukaan Kerucut Luas Juring CDD' + Luas Lingkaran Kecil …+ …

𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝐾𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 = … ( … + … )

KEGIATAN 2

r2t
𝟏
Dalam kegiatan ini, kita akan membuktikan kebenaran bahwa volume kerucut =
𝟑

Alat dan Bahan:


1. Model tabung tidak tertutup
2. Model kerucut tidak memiliki alas
(Tinggi dan diameter alas tabung dan kerucut kongruen)
3. Pasir

Petunjuk Kerja:
1. Isilah kerucut dengan pasir sampai rata dengan permukaan kerucut (terisi penuh)
2. Kemudian tuangkan pasir dari kerucut tersebut ke dalam tabung
3. Ulangi langkah 1 dan 2 sampai tabung menjadi penuh

Berdasarkan kegiatan tersebut, mari kita cari tahu:

1. Berapa kali langkah 1 dan 2 kamu lakukan sehingga tabung terisi penuh?

2. Dari beberapa kali penuangan sampai pasir rata dengan permukaan tabung akan
ditemukan hubungan antara volume tabung dengan volume kerucut.

Volume tabung = ....... × volume kerucut

Volume kerucut = ....... volume tabung

= ....... (.............. × ............)

= ....... (........× .......)


106

r2t
𝟏
3. Dari kegiatan yang telah dilakukan, apakah terbuktu bahwa volume kerucut = = 𝟑
?

BOLA
Mendefinisikan bola sebagai bangun ruang sisi lengkung

Masalah 1

Perhatikan beberapa gambar berikut!

(d)

(h)

Dari gambar di atas, benda yang menyerupai bentuk bola adalah adalah …

sedangkan sebaliknya, yang tidak menyerupai bentuk bola adalah …

Sehingga, Bola adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh tak hingga lingkaran
berjari-jari sama panjang dan pusat pada satu titik yang sama.

(Mari kita perhatikan bentuk permukaan bola pada bidang 3D yang ada di aplikasi
geogebra berikut!)

Masalah 2

Setelah melihat dan memahami tayangan tersebut, kembali kita perhatikan keterangan
BRSL untuk bola berikut!
107

Untuk memperoleh unsur-unsur BRLS bola, tayangan


A tadi menjelaskan bahwa bola terdiri dari … sisi.

Dan pada gambar di samping, AO = BO = CO = DO yang


O merupakan ……… Pada bola.
B D

C Sedangkan BD merupakan ………pada bola.

Dari ilustrasi di atas, unsur-unsur bola terdiri dari:

1) Memiliki … sisi
2) …
3) …

Menghitung luas permukaan bola

Masalah 3

Untuk menemukan rumus luas permukaan bola, mari kita lakukan kegiatan berikut!

Langkah I: Mempersipkan alat (pensil, gunting, dan pisau cutter) dan bahan (jeruk).

Langkah II: Jeruk langsung dipotong dengan cara simetris. (seperti gambar di bawah)

Langkah III: Belahan jeruk dimanfaatkan untuk membantu manggambar dua buah
lingkaran di daerah yang telah disediakan dibawah ini.

Langkah IV: Jeruk yang telah dipotong langsung kulitnya dikupas sehingga terpisah
dari buahnya.

Langkah V: Kulit dari suatu belahan di potong-potong hingga ke bentuk potongan kecil.

Langkah VI: Diatas lingakaran yang telah digambar (langkah III) disusun potongan-
potongan kulit yang tadi dengan syarat tidak melewati batas garis
lingkaran

Langkah VII: memahami dan menarik kesimpulan dari percobaan serta menuliskannya
di kolom yang disediakan.
108

Petunjuk:
Langkah I:

Langkah II:
109

Langkah III s/d VI:

1
Langkah VII: Kesimpulan bahwa, Luas Kulit Jeruk = ... lingkaran
2
Luas Kulit 1 Jeruk = …lingkaran = 1 bola
Jika luas lingkaran = 2𝜋𝑟
Maka
Luas Permukaan Bola = …

Menghitung volume bola

Rumus Volume Bola


=
𝟒 𝟑
𝝅𝒓
𝟑
110

Masalah 4

Perhatikan gambar berikut!

Hitunglah volume dari gambar bola di samping!

Penyelesaian:
Dik: 𝑟 = 7 𝑐𝑚
7 cm Dit: Volume (V) = …

Jawab:
22
kita menggunakan 𝜋 = (karena nilai r kelipatan 7)
7
4 3
𝑉= 𝜋𝑟
3
4
= × … × …3
3
=⋯

1. Sebuah drum plastik berbentuk tabung


dengan ukuran bagian dalamnya
memiliki diameter 60 cm dan tinggi 120
cm. Jika drum diisi minyak hingga
penuh tentukan berapa liter volume air
yang ada di dalam drum tersebut!
111

2. Garam halus ditumpuk sehingga membentuk


kerucut seperti gambar di samping. Tinggi
tumpukan garam itu 15 m dan diameter alasnya 56
m. Tumpukan garam tersebut akan diangkut oleh
truk yang kapasitas angkutnya 70 meter kubik.
Tentukan berapa truk yang diperlukan untuk
mengangkut tumpukan garam itu (ambil 𝜋 = 3,14)

3. Tangki penyimpanan gas alam cair berbentuk


bola dengan diameter 70 m. Supaya tangki itu
dapat menyimpan gas alam cair sampai –160°C
tanpa membeku, lapisan luar tangki tersebut
diisolasi.
a. Berapa meter persegi isolasi yang diperlukan
untuk melapisi tangki itu?
b. Jika biaya isolasi per meter persegi adalah
Rp75.000,00, berapa besar biaya yang
diperlukan untuk mengisolasi tangki tersebut?
112

4. Sebuah bandul terbuat dari timah


berbentuk kerucut dengan ari-jari alas 7
cm dan tingginya 124 cm. Jika berat 1 cm3
timah adalah 8 gram, berapa gramkah
berat bandul tersebut ?

…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………….
113

Masalah 1
Tentukan perbandingan volume tabung, kerucut, dan bola jika tinggi tabung = tinggi kerucut
= 6 cm, dan jari – jari alas tabung = jari – jari alas kerucut = jari – jari bola = 2 cm!
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 = 𝑡𝑡 = 6 𝑐𝑚
𝑡𝑘𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 = 𝑡𝑘 = 6 𝑐𝑚
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 = 𝑟𝑡 = 2 𝑐𝑚
𝑟𝑘𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 = 𝑟𝑘 = 2 𝑐𝑚
𝑟𝑏𝑜𝑙𝑎 = 𝑟𝑏 = 2 𝑐𝑚
Ditanya : 𝑉𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 ∶ 𝑉𝑘𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 ∶ 𝑉𝑏𝑜𝑙𝑎 ?
Jawab :
𝑉𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 ∶ 𝑉𝑘𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 ∶ 𝑉𝑏𝑜𝑙𝑎
4
(𝜋 𝑥 𝑟𝑡2 𝑥 … ): ( 𝑥 𝜋 𝑥 … 𝑥 … ) : ൬ 𝑥 … 𝑥 𝑟𝑏3 ൰
3

……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Masalah 2
……………………………………………………………………………………………
Diberikan kerucut A dengan 𝑟𝐴 = 9 𝑐𝑚 dan kerucut B dengan tinggi yang sama dengan
……………………………………………………………………………………………
kerucut A. jika perbandingan volume keduanya adalah 7: 4. Berapakah panjang jari – jari
……………………………………………………………………………………………
kerucut B?
……………………………………………………………………………………………
Penyelesaian :
……………………………………………………………………………………………
Diketahui : 𝑟𝐴 = …… cm
……………………………………………………………………………………………
𝑉𝑘𝐴 ∶ 𝑉𝑘𝐵 = …… : ……
……………………………………………………………………………………………
Ditanya : 𝑟𝐵 ?
Jawab :
1
(𝑉𝑘𝐴) 3 𝜋𝑟𝐴 𝑡𝐴
=
(𝑉𝑘𝐵 ) 1
𝜋𝑟 𝑡
3 𝐵 𝐵
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
114

Masalah 3
Perhatikan gambar berikut.

Tabung kemas bola tenis berkapasitas 5 buah. Jika diameter bola 2r, maka perbandingan
volume kelima bola tenis dan volume ruang kosong diantara bola – bola tersebut adalah …
Penyelesaian :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai