MATEMATIKA
TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022
M. ARIFIN, M.PD
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Ilmu, yang meninggikan derajat orang orang
yang berilmu, Yang mengajak kita membandingkan samakah orang yang berilmu dan orang
yang tidak berilmu, dan yang menegaskan bahwa sungguh hanya orang berilmu yang dinilai
paling takut kepadaNya. Shalawat dan salam keharibaan junjungan kita baginda Nabi besar
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau adalah gudangnya ilmu, yang pernah
bersabda bahwa orang yang berilmu itu adalah pewaris para Nabi, orang yang paling utama
adalah orang yang beriman dan berilmu jika dibutuhkan ia akan memberi manfaat. Karya
beliau adalah sahabat sahabat yang luar biasa menginspirasi geresai islam setelahnya dalam
berbagai disiplin ilmu.
Peradaban yang tinggi ditandai dengan karya yang menumental hasil cipta logis dari
para filsuf yang beriman. Diantaranya Muhammad bin Musa Al Khawarizmi seorang ahli
matematika dimasa khalifah Abbasiyah menulis kitab pertama dengan judul almukhtasar fi
hisab aljabr wal muqabalah, bapak Aljabar ini mengarang juga sebuah karya ilmiah yang
diterjemahkan kedalam bahasa latin Alghoritmi de numero indorum. Karyanya yang lain
adalah aljam’a wasl tafriq bi hisab alhind atau yangh dikenal dengan dixit algorizmi. Buah
tangan nya yang lain adalah Kitab suratil ard atau disebut juga rekonstruksi planetarium.
Beliau sangat menginpirasi bagi penulis dan Alfatihah penulis haturkan untuk beliau.
Al Azhar sebagai lokomotif ilmu pengetahuan di Indonesia harus menjadi yang
terdepan dalam menciptakan karya yang bermutu. Hal tersebut diimplementasikan pada
setiap unit jenjang pendidikan. Dan sebagai pelaku utama dalam mengemban misi tersebut
adalah para guru. Guru yang hebat adalah guru yang tidak hanya menginspirasi muridnya tapi
juga menjadi teladan mencipta karya yang dapat bermanfaat untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan sesuai bidang kompetensinya. Salah satu yang dapat diwujudkan adalah dengan
menyusun Lembar kerja Siswa (LKS).
LKS yang disusun oleh penulis adalah LKS di bidang matematika khususnya untuk kelas
IX jenjang Pendidikan SMP. Penulis menjadikan kurikulum 2013 sebagai pedoman dalam
penyusunannya, menitikberatkan pada metode discovery atau penemuan bagaimana
dituntun secara logis dan ilmiah untuk siswa bisa menemukan konsep generalisasi dari
masalah kehidupan sehari hari sehingga diharapkan dapat melekat dalam benaknya sehingga
konsep dasar yang tertanam bisa menjadi bibit unggul dalam menumbuhkan pohon
imajinasinya untuk membuahkan kreasi.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada pimpinan sekolah atas kesempatan yang
diberikan dan dukungan dari civitas akademika kampus Al azhar Pejaten dan juga seluruh
sumber pustaka yang telah memberikan kontribusi literasi kepada penulis.. Tentunya sebagai
manusia banyak sisi kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan lembar kerja ini, untuk
itu penulis menerima saran yang membangun untuk perbaikan lembar kerja dimasa
mendatang.
Jakarta, 9 Juli 2021
Muhammad Arifin, M.Pd
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB 1 BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR 3
SIFAT BILANGAN BERPANGKAT 3
OPERASI BILANGAN BERPANGKAT 5
LATIHAN SOAL BILANGAN BERPANGKAT 8
BILANGAN BERPANGKAT PECAHAN DAN BENTUK AKAR 9
OPERASI BILANGAN BERPANGKAT PECAHAN DAN BENTUK AKAR 12
MERASIONALKAN PENYEBUT PECAHAN BENTUK AKAR 15
PROBLEM SOLVING 18
BAB 2 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT 20
BENTUK UMUM PERSAMAAN KUADRAT 20
MENENTUKAN AKAR PERSAMAAN KUADRAT DENGAN MEMFAKTORKAN 26
MENENTUKAN AKAR-AKAR PERSAMAAN KUADRAT BERBENTUK ax2 + bx + c = 0 29
MENENTUKAN AKAR PERSAMAAN KUADRAT DENGAN RUMUS KUADRAT 30
MENENTUKAN AKAR PERSAMAAN KUADRAT DENGAN MELENGKAPI KUADRAT
SEMPURNA 31
FUNGSI KUADRAT 34
BAB 3 TRANSFORMASI 35
TRANSLASI 35
ROTASI 41
DILATASI 46
REFLEKSI 53
BAB 4 KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN 60
SYARAT KESEBANGUNAN 60
KESEBANGUNAN BANGUN DATAR 63
KESEBANGUNAN SEGITIGA 66
BANGUN DATAR YANG KONGRUEN 69
SEGITIGA YANG KONGRUEN 80
BAB 5 BANGUN RUANG SISI LENGKUNG 90
TABUNG 90
KERUCUT 98
BOLA 104
3
1. 23 = ⋯ × … × …
2. (−3)2 = ⋯ × …
2 3
3. (3) = ⋯ × … × …
4. 43 = ⋯ × … × …
5. (−2)3 = ⋯ × … × …
= 2… = 2…+….
= 3… = 3…+….
untuk
𝑎 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑛 𝑚, 𝑛 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡 𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡𝑖𝑓 𝑚𝑎𝑘𝑎:
𝑎𝑚 × 𝑎𝑛 = 𝑎…+⋯
76 57
a. 76 : 73 = 73 b. 57 : 52 = 52
(…×…×…×…×…×… ) (…×…×…×…×…×…×… )
= =
(…×…×… ) (…×… )
= 7... = 5...
= 7…−⋯ = 5…−⋯
𝑎𝑚
= 𝑎…−⋯
𝑎𝑛
a. (33)4 = ......×......×......×......
= (...×...×...)×(...×...×...)×(...×...×...)×(...×...×...)
= (...×...×...×...×...×...×...×...×...×...×...×...)
= 3... = 3…×…
= (...×...×...×...×...×...×...×...×...×...)
= -2... = −2…×…
(𝑎𝑚 )𝑛 = 𝑎…×…
5
= ......×......
= ......×......
(𝑎 × 𝑏)𝑛 = 𝑎 … × 𝑏 …
=….x…
(3-2y2)2 =(3…x…)(y…x…)
1
= 3… 𝑦 …
=((2)…(x)….)((3)…(y)….)
=(…x….)(…y….)
=…x…y….
𝑥…
=𝑦 …
𝑥 3
Jadi bentuk sederhana dari (𝑦) adalah ….
2𝑥 −3
6. Bagaimana bentuk sederhana dari : (3𝑦) =⋯
2𝑥 −3 1
Untuk menyelesaikan bentuk (3𝑦) kita memanfaatkan sifat 𝑝−𝑚 = 𝑝… dan (pm)n = p…x…
maka diperoleh bentuk sederhananya adalah :
𝑥 −3 1
൬ ൰ = …
2𝑦 …
2𝑥 −3
Jadi bentuk sederhana dari (3𝑦) adalah ….
(𝑥 3 𝑦 2 )2 =(x…)….(y…)….
=(x….)(y….)
=x….y….
3
𝑥3
8. Bagaimana bentuk sederhana dari : (𝑦 5 ) = ….
3
𝑥3 𝑝 𝑚 ……
Untuk menyelesaikan bentuk ( 5 ) kita menggunakan sifat ( ) = dan (pm)n = p…x…
𝑦 𝑞 ……
maka diperoleh bentuk sederhananya adalah :
3
𝑥3 (𝑥 … )…
(𝑦5 ) = (𝑦…)…
𝑥…
=𝑦….
3
𝑥3
Jadi bentuk sederhana dari (𝑦5 ) adalah ….
8
LATIHAN
Jawab :
−2
𝑥2
2. (𝑦 5 ) =⋯
Jawab :
2 2
3. (𝑦 4 ) = …
Jawab :
𝑥3
4. =⋯
𝑥 −5 2𝑥 4
Jawab :
5. (3𝑎−1 𝑏8 )2 = ⋯
Jawab :
9
metode1
Vkubus s...
729 s...
3
9... 3 s...
3 ...
13 13
s 9
s ...
metode 2 Dari kegiatan-kegiatan diatas, maka didapatkan:
729 s ...
m ... m
3
9... 3 s... jika mempertimbangkan a sebagai (a ) selanjutnya a ... a...
n m ... n
m ... m
s 3 3 ...
jika mempertimbangkan a sebagai (a ) selanjutnya a (... a )...
n n ... n
... m
1 ...
a ... a... (... a )... , a 0 dan m, nbilangan positif
s 33 3 3
n
s 3... ...
Untuk 𝑎, 𝑏 bilangan real, dan p>0, serta m bilangan bulat positif. Bagaimana bentuk
sederhana dari a p b p ?
m m
.........................................................................
...
2. a. Hasil dari 5 8 3 8 5 ... 3 ...
3 3
.........................................................................
...
11
Untuk 𝑎, 𝑏 bilangan real, dengan a ≥ 0 dan b ≥ 0, serta 𝑛 bilangan bulat positif. Bagaimana
𝐧 𝐧
bentuk sederhana dari √𝐚 𝐱 √𝐛 ?
.........................................................................
... 3 3
2. a. Hasil dari √8 𝑥 √27 = ⋯
3
b. Hasil dari √8 𝑥 27 = ⋯
Dari a dan b apa yang kamu peroleh ?
..........................................................................
...
Untuk 𝑎, 𝑏 bilangan real, dengan a ≥ 0 dan b ≥ 0, serta 𝑛 bilangan bulat. Bagaimana bentuk
𝒏
√𝒂
sederhana dari 𝒏 ?
√𝒃
1. a. Hasil dari
√64
=⋯ 1 Dari a dan b apa yang kamu peroleh ?
√4
64 .............................................................................
b. Hasil dari √ 4 = ⋯
3
√216 2
2. a. Hasil dari 3 =⋯ Dari a dan b apa yang kamu peroleh ?
√8
3 216
b. Hasil dari √ =⋯ .............................................................................
8
12
2(a)...... (b)... 3a b
...
2a... (b)... 3a b
...
1
3. a. Bagaimana bentuk 3y 2y 4 6
1 1
3y 2y (3 ...)(y y ) (sifat komutatif)
4 6 ... 6
1
2 2
4. a. Bagaimana bentuk sederhana dari m : 2m
1
m2
2
m : 2m 2
1
2
2m
= m.......
1
2
...
1 m...
m...
2 2
xyz
b. Bagaimana bentuk sederhana dari
3
x 2 yz 3
( xyz ) ( xyz )
x 2
yz 3
...
x2... y1... z 3...
dengan menggunakan sifat bilangan berpangkat
x1(2...) y1(1...) z1(3...)
x... y... z...
3
5. a. Bagaimana bentuk sederhana dari x
x
...
3
x (x )
... ... ...
...
x ... ...
...
3
x2 xy3 3 x 2 xy 3
...
x x
3 2 1...
y3...
x
1
21... 3... 2 1... 3... 3
3
x y y x... y...
15
Merasionalkan penyebut sebuah pecahan bentuk akar adalah membuat rasional penyebut
pecahan yang asalnya merupakan bilangan irasional. Bilangan irasional yang dibahas disini
adalah bilangan irasional yang merupakan bentuk akar . Untuk merasionalkan penyebut
pecahan yang berbentuk akar lakukan aktivitas berikut:
𝒂
Pecahan Berbentuk
√𝒃
Catatan
a) Untuk mengubah penyebut yang asalnya bentuk akar menjadi bilangan rasional dibutuhkan
pengali.
b) Baik pembilang atau penyebut dikali dengan bentuk akar pada penyebut pecahan.
3
1. Pecahan ( 3 merupakan bilangan rasional dan √5 merupakan bentuk akar)
√5
3
Maka, pada pecahan bagian penyebutnya dapat dirasionalkan dengan cara
√5
√…
mengalikan pecahan tersebut dengan sehingga pecahan tersebut menjadi seperti
√…
berikut:
3 3 √… … √… …
= × = = … √…
√ 5 √ 5 √… …
6
2. Pecahan ( … merupakan bilangan rasional dan √… merupakan bentuk akar)
√11
6
Maka, pada pecahan bagian penyebutnya dapat dirasionalkan dengan cara
√11
√…
mengalikan pecahan tersebut dengan sehingga pecahan tersebut menjadi seperti
√…
berikut:
6 6 √… … √… …
= × = = … √…
√ 11 √ 11 √… …
𝒂
3. Untuk √𝒃 ( dengan b ≠ 0, a bilangan rasional dan √𝒃 bilangan bentuk akar)
𝒂 √…
Maka, dapat dirasionalkan dengan cara mengalikan pecahan tersebut dengan
√𝒃 √…
sehingga pecahan tersebut menjadi seperti berikut:
𝑎 𝑎 √… … √… …
= × = = … √…
√𝑏 √ 𝑏 √… …
16
𝒄 𝒄
Pecahan Berbentuk 𝒂+ atau 𝒂−
√𝒃 √𝒃
2 2
1. Pecahan atau 1−
1+ √2 √2
Sebelum membahas bagaimana cara merasionalkan penyebut pecahan bentuk akar di atas,
perhatikan terlebih dahulu hasil kali pasangan (1 + √2) 𝑑𝑎𝑛 (1 − √2), 1 dan 2 bilangan
rasional dan √2 adalah bentuk akar. Dengan menggunakan sifat distributive, hasil kali kedua
pasangan tersebut adalah sebagai berikut.
(1 + √2) (1 − √2) = 12 − √2 + √2 – 2
= 12 – 2
= 1- 2
= -1
Ternyata hasil perkalian (1 + √2) 𝑑𝑎𝑛 (1 − √2) merupakan bilangan rasional. Pasangan
(1 + √2) 𝑑𝑎𝑛 (1 − √2) adalah contoh bentuk akar sekawan atau dapat dikatakan
(1 + √2) adalah sekawan dari (1 − √2) dan sebaliknya.
2
dapat diubah menjadi
1+ √2
2 2 1− √2
= × 1−
1+ √2 1+ √2 √2
2 (1− √2)
= 12 − 2
2
dapat diubah menjadi
1− √2
2 2 1+ √2
= ×
1− √2 1− √2 1+ √2
2 (1+ √2)
= 12 − 2
𝒄 𝒄
2. Pecahan 𝒂+ atau 𝒂−
√𝒃 √𝒃
Perhatikan terlebih dahulu hasil kali pasangan (𝑎 + √𝑏) 𝑑𝑎𝑛 (𝑎 − √𝑏), a dan b bilangan
rasional dan √𝑏 adalah bentuk akar. Dengan menggunakan sifat distributive, hasil kali kedua
pasangan tersebut adalah sebagai berikut.:
= 𝑎2 – 𝑏
17
Ternyata hasil perkalian (𝑎 + √𝑏) 𝑑𝑎𝑛 (𝑎 − √𝑏) merupakan bilangan rasional. Pasangan
(𝑎 + √𝑏) 𝑑𝑎𝑛 (𝑎 − √𝑏) adalah contoh bentuk akar sekawan atau dapat dikatakan
(𝑎 + √𝑏) adalah sekawan dari (𝑎 − √𝑏) dan sebaliknya.
Maka
𝒄
dapat diubah menjadi
𝒂+ √𝒃
𝒄 𝒄 ….− √….
= × ….−
𝒂+ √𝒃 𝒂+ √𝒃 √….
𝒄 …. (…. − √….)
= ….2 − ….
𝒂+ √𝒃
𝒄
dapat diubah menjadi
𝒂 −√𝒃
𝒄 𝒄 …. + √….
= × …. +
𝒂 − √𝒃 𝒂− √𝒃 √….
𝒄 …. (…. + √….)
=
𝒂 −√𝒃 ….2 − ….
Model Matematikanya :
𝟑
𝑽 = 𝒔𝟑 atau s = √𝑽
18
𝑉 = 𝑠3
𝑠3 = ⋯
…
𝑠 = √…
…
𝑠 = √…
…
𝑠 = √……
…
𝑠 = ……
𝑠 = ……
𝑠=⋯
Model Matematika :
𝑷
𝒔=
𝒏
… 𝒄𝒎
𝑉 = 𝑠3 𝒔=
…
𝑷
𝑉 = (… 𝑐𝑚)3 𝒔 = ⋯ 𝒄𝒎
𝒔= dan 𝑽 = 𝒔𝟑
𝒏
𝑉 = ⋯ 𝑐𝑚 × … 𝑐𝑚 × … 𝑐𝑚
𝑉 = ⋯ 𝑐𝑚3
LATIHAN
1. Seorang petani memiliki kebun yang berbentuk persegi dengan sisi kebun
sepanjang 10√2𝑚. Tentukanlah luas kebun tersebut!
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Sebuah kardus dengan bentuk kubus memiliki volume sebesar 2197 𝑐𝑚3 . Tentukanlah
panjang sisi dari kardus tersebut!
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
20
(berpangkat ) dua
Sebelum kamu isi
tabel dibawah ini
baca dulu
keterangan Bentuk umum persamaan kuadrat
disamping ya...
ax2 bx c 0
, dimana dan a,b,c .
a 0 dan a,b,c R
Bukan
Persamaan
No Bentuk Persamaan Persamaan Keterangan
Kuadrat
Kuadrat
1 Karena mempunyai
3x 2 - 6x – 9 = 0 √ pangkat tertinggi 2
dalam persamaan
3x 3 ─ 5x2+ x = 9
21
2x + 6y – 9 = 0
-x 2 = 6 x + 7
2a 2 = 5a + 9
5x 2 – 35x = 0
3ab2 + 9ab = 0
16x 2 – 64 = 0
9 Karena mempunyai
pangkat tertinggi 4
x4 + 5x 2 – 35x = 0 √ dalam persamaan
10
8 y 2 18 y 5 0
22
1. 3x 2 - 6x = 9 6. (2x – 5) 2 – 81 = 0
3x 2 - 6x - = 0 4x 2 - + 25 - =0
2. – 12 a = - 2a2 - 3
– 12 a + =0
7. (x – 2)(3x + 5) = x(x – 2)
3. 2y2 – 3y = 1
8 4x 5
4. 12 – 6p + 2p – p2 = 0 8. x + = Kalikan
x 3
kedua ruas
dengan KPK
dari x dan 3
5. 6y2 = – 12y
23
a = koefisien x2
Bentuk umum
persamaan kuadrat b = koefisien x
Amati yuk...
ax2 + bx +c = 0
c = Konstanta
Nilai
No Persamaan kuadrat
a b c
1 x2 x 12 0 1 -1 .....
8 x2 3x 0 1 ..... 0
Pemfaktoran
Tentukan dengan
akar – akar dari foktorisasi
persamaan distributif
kuadrat dibawah ini dengan Faktorisasi Distributif.
Hukum Distributif
a × ( b + c) = a × b + a × c
atau
a × b + a × c = a × ( b + c)
1. 2𝑥 2 + 4𝑥 = 0
FPB 2 dan 4 = 2
FPB 𝑥 2 dan x = x
2x ( +2) =0
2x = 0 atau x + 2 = 0
x1 = 0 atau x2 =
2. 𝑥 2 − 4𝑥 = 0 FPB 1 dan 4 =
FPB 𝑥 2 dan x =
x( - ) =0
x = 0 atau x - 4 = 0
x1 = atau x2 = 4
25
3. 18𝑥 2 − 3𝑥 = 0
FPB dan =
FPB n dan x =
3x ( - ) =0
= 0 atau - - =0
x1 = atau x2 =
4. 18𝑥 2 − 3𝑥 = 10𝑥 2 − 𝑥
Ubah ke
bentuk
umum
− = 0
26
5. 20𝑥 2 − 4𝑥 = 25𝑥 2 + 𝑥
Ubah ke
bentuk
umum
2. x2 -25 =0 a. 𝑥 2 + 4x + 3 =0
(x – ...)(x + ...) =0 (x +...)(x ...) =0
x – ... = 0 atau x + ... = 0 x + ...= 0 atau x + ... = 0
x1 = ....atau x2 = .... x1 = ... atau x2 = ...
jadi, HP ...,..... jadi, HP ...,...
27
p q p+q pq
-1 -7 .... 7
a. 𝑥 2 - 8 x + 7 = 0
(𝑥 − ⋯ )(𝑥 … … ) = 0
x – ... = 0 atau x ... ... = 0
x1 = .... atau x2 = ....
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {..., ...}
b. 𝑥 2 + 4x - 5 = 0
Carilah dua bilangan yang merupakan faktor dari -5 dan jika dijumlah sama dengan 4.
Misalkan dua bilangan tersebut adalah p dan q, maka pq = -5 dan p + q = 4
p Q p+q pq
1 5 .... -5
-5 1 .... -5
p 1 -1 2 -1
a x c = 14
q 14 -14 7 -7
+
p+q=b 15 -15 14 7
﴾(𝟐 𝐱 − 𝟏𝟒) (𝟐𝐱 − 𝟏﴿﴿ Gunakan sifat distributif untuk faktor yang dapat
2 x² - 15x + 7 = 𝟐 disederhanakan
𝟐 ( 𝐱 − 𝟕) (𝟐𝐱 − 𝟏﴿
2 x² - 15x + 7 = Ubah Faktor (2x-14) menjadi 2(x - 7)
𝟐
𝟐 ( 𝐱 − 𝟕) (𝟐𝐱 − 𝟏﴿
2 x² - 15x + 7 = Bagilah pembilang dengan penyebut sehingga
𝟐
nilai penyebut menjadi 1
2 x² - 15x + 7 = ( x - 7 ) ( 2x - 1 )
( x - 7 ) ( 2x - 1 ) adalah faktor dari 2x² - 15x + 7
Penyelesaian :
Langkah 1 :
Langkah 2 :
p …….. ........
a x c = …..
q ……. ........
+
p+q=… ……….
﴾ … ( … 𝜒 … ) ( ... 𝜒 … ﴿﴿
3𝜒²+7𝜒 +2 = Faktorkan ( … 𝜒 … ) menjadi …( 𝜒 … )
….
… (…𝜒 … ) (…𝜒 … ﴿
Bagilah pembilang dengan penyebut sehingga
3𝜒²+7𝜒 +2 = nilai penyebut menjadi 1
….
𝑏 𝑐
Langkah 2 : Jika 𝒂 ≠ 𝟎, 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒌𝒆𝒅𝒖𝒂 𝒓𝒖𝒂𝒔 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒂 sehingga 𝑥 2 − 𝑥 =
𝑎 𝑎
2𝑥2 – 15𝑥 = −7 15 −7
Bagilah kedua ruas dengan nilai 𝑎 sehingga = 𝑥2 − 𝑥=
2 2 2
𝟏
Langkah 3 : Tambahkan kedua ruas, kuadrat dari 𝟐 × 𝒌𝒐𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏 𝒙
32
2 2
𝑏 1 𝑏 𝑐 1 𝑏
𝑥2 + 𝑥 + ൬2 (𝑎)൰ = + ൬2 (𝑎)൰
𝑎 𝑎
15 −15 2 −7 −15 2
𝑥2 − 𝑥 + ( ) = + ( )
2 4 2 4
2
1 𝑏 𝑐 𝑏2
Langkah 4 : Buat ke bentuk ( 𝑥 ± ൬2 (𝑎)൰) = + ((2𝑎)2)
𝑎
2
1 𝑏 1 𝑏
Catan : Tanda ± pada persamaan ( 𝑥 ± ൬2 (𝑎)൰) mengikuti tanda koefisien ൬2 (𝑎)൰
2 2
2 𝑏 1 𝑏 𝑐 1 𝑏
pada persamaan 𝑥 + 𝑥 + ൬2 (𝑎)൰ = + ൬2 (𝑎)൰
𝑎 𝑎
15 −15 2 −7 −15 2
Pada persamaan 𝑥 2 − 𝑥 + ( ) = + ( ) maka dapat disederhanakan
2 4 2 4
menjadi
15 2 −7 225
(𝑥− ) = + ( 16 )
4 2
15 2 −56 +225
(𝑥− ) =
4 16
15 2 169
(𝑥− ) =
4 16
15 169
𝑥− = √ 16
4
15 13
𝑥− =±
4 4
15 13
𝑥 = ±
4 4
15 13 28 15 13 2 1
𝑥1 = + = = 7 atau 𝑥2 = − =4= 2
4 4 4 4 4
Penyelesaian :
𝑏 𝑐
Langkah 2 : Jika 𝒂 ≠ 𝟎, 𝒃𝒂𝒈𝒊 𝒌𝒆𝒅𝒖𝒂 𝒓𝒖𝒂𝒔 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒂 sehingga 𝑥 2 − 𝑥 =
𝑎 𝑎
𝑥2 – 5𝑥 = ……
Bagilah kedua ruas dengan nilai 𝑎 sehingga = 𝑥 2 − ⋯ 𝑥 = ⋯.
…
1. x2 – 5x + 6 = 0
𝟏
Langkah 3 : Tambahkan kedua ruas, kuadrat dari 𝟐 × 𝒌𝒐𝒆𝒇𝒊𝒔𝒊𝒆𝒏 𝒙
2 2
𝑏 1 𝑏 𝑐 1 𝑏
𝑥2 + 𝑥 + ൬ ( )൰ = + ൬ ( )൰
𝑎 2 𝑎 𝑎 2 𝑎
2 2
5 1 −5 −6 1 −5
𝑥2 − 𝑥 + ൬2 ( 1 )൰ = + ൬2 ( 1 )൰
1 1
…. 2 −6 …. 2
𝑥2 − ⋯ 𝑥 + ( ) = + ( )
…. 1 ….
2
1 𝑏 𝑐 𝑏2
Langkah 4 : Buat ke bentuk ( 𝑥 ± ൬ ( )൰) = + ((2𝑎)2)
2 𝑎 𝑎
…….
( 𝑥 − … )2 = … + ( )
4
(−6 𝑥 4) +25
( 𝑥 − … )2 =
4
…..
( 𝑥 − … )2 =
4
…
𝑥− … = √ 4
…
𝑥− … =± …
1
𝑥 = … ± 2
… … … … … …
𝑥1 = + = = …. atau 𝑥2 = − = = …
… 2 2 … 2 2
34
FUNGSI KUADRAT
Soal 1
Kaitan dengan dunia nyata
Rudal. Amerika menembakkan sebuah rudal
dari permukaan tanah dengan kecepatan 75
meter per detik. Lintasan rudal tersebut
berbentuk parabola. Setelah berapa detik
rudal akan mencapai ketinggian 125 meter?
(Selesaikanlah dengan menggunakan rumus
gerak vertikal h = 5t 2 + vt + s)
Penyelesaian:
Jawab:
Soal 3
Fungsi f ditentukan oleh f(x) = x 2 + 4x + 3
a. Jika f(x) = 0, maka apa yang kamu peroleh?
b. Tentukanlah nilai pembuat nol fungsi f !
c. Tentukanlah koordinat titik potong grafik f dengan sumbu x !
d. Jika titik P(a,3) terletak pada grafik fungsi f dengan a < 0, maka
carilah nilai a!
Jawab:
35
BAB 3 TRANSFORMASI
TRANSLASI
k
Sutan Ahmad Tino Amri Edo Rika o
l
Panji Reza Ria Eva Putri Dina o
m
Meja
Guru
Lajur Baris
Pada hari Rabu kelas IX-A belajar Matematika, karena Edo dan Amri sering ribut di kelas, maka
Ibu guru memindahkan Edo. Edo berpindah 3 lajur ke kiri dan 2 lajur ke atas ditempat Toni,
sedangkan Toni berpindah 2 lajur ke kanan dan 1 lajur ke bawah di tempat Sri. Hari Rabu ini,
Sri tidak hadir karena sakit.
36
Perubahan posisi karena perpindahan tempat duduk (Edo dan Toni) disebut dengan
Translasi/perpindahan.
Catatan :
Perhatikan perpindahan Edo : 3 lajur ke kiri dan 2 lajur ke atas di tulis (-3, 2)
Perhatikan perpindahan Toni : 3 lajur ke kanan dan .... lajur ke bawah di tulis ( 2, ...)
Dari Aktifitas 1 di atas, jika dituliskan dalam koornidat P (X,Y) berpindah a satuan ke kanan
dan b satuan ke atas, maka akan didapat hasil translasi berikut.
b satuan
a satuan
X
Jika suatu titik P (X,Y) di translasikan sebesar (a,b) maka di dapat bayangan P’ (... , ...)
37
Masalah 1
Segiempat DEFG dengan koordinat D(1,2), E(3,1),F(4,-1), dan G(2,0). Gambarlah segiempat
tersebut dan gambarlah bayangan bangun DEFG jika ditranslasikan 5 satuan ke kiri dan tiga
satuan ke bawah)
Penyelesaian :Setiap titik pada bangun DEFG ditanslasikan oleh (-5,...). koordinat titik D(1,2)
di translasikan oleh (-5,..) menghasilkan D’(-4,...). Dengan cara yang sama, bayangan setiap
titik dapat dilihat di tabel berikut
Masalah 2
Persegipanjang KLMN berkoordinat di K(−3, 5), L(−4, 2), M(3, 0) dan N(4, 3). Gambarlah KLMN
dan bayangannya setelah ditranslasikan oleh (7, –5).
Penyelesaian: Setiap titik pada bangun KLMN ditanslasikan oleh (7,-5). koordinat titik K(-3,5)
di translasikan oleh (7,-5) menghasilkan K’(4,...). Dengan cara yang sama, bayangan setiap titik
dapat dilihat di tabel berikut
Masalah 3
Penyelesaian:
Ingat! Pemindahan pada translasi hanya dilakukan dengan menggeser ke kanan, kiri, atas atau
ke bawah.
Pemindahan dari f8 ke h6 yaitu 2 satuan ke kanan dan ... satuan ke ..., maka translasinya (2,...).
Pemindahan dari h6 ke c1 yaitu ... satuan ke ... dan ... satuan ke ..., maka translasinya adalah
(...,...)
Menggambarkan Translasi
A. Translasi Persegi Panjang ABCD
Bekerjalah pada bidang koordinat yang telah disediakan
Sebuah persegi panjang ABCD dengan A(1,2) ; B(1,4); C(4,2); D(4,4) ditranslasikan
oleh (2,3) sehingga diperoleh koordinat :
Koordinat Awal Koordinat Akhir
A’(...., .....)
40
B’(...., ....)
C’(...., ....)
D’(...., ....)
Gambarkanlah hasil translasi persegi panjang ABCD tersebut pada bidang koordinat di
bawah ini :
ROTASI
Rotasi pada Bidang Cartesius
Tujuan : Siswa dapat menentukan hasil rotasi searah jarum jam
Prosedur Kerja :
1. Sediakan jangka, busur, rol dan kertas berpetak
2. Buatlah sumbu x dan sumbu y pada kertas berpetak
3. Letakkan sembarang titik pada kordinat cartesius yang akan dijadikan titik awal, mis.
Titik A (...., ....)
4. Tarik garis halus untuk menghubungkan titik awal ke titik pusat O (0,0)
5. Letakkan jarum jangka pada titik O (0,0) dan mata jangka pada titik awal
6. Putarlah jangka searah jarum jam sebesar 90°, 180°, dan 270° dalam bidang
koordinat di bawah ini
7. Lakukan lah langkah 3 sampai 6 untuk 2 lagi titik awal yang berbeda.
Titik B (...., ....)
42
Prosedur Kerja 2 :
1. Sediakan jangka, busur, rol dan kertas berpetak
2. Buatlah sumbu x dan sumbu y pada kertas berpetak
3. Letakkan sembarang titik pada kordinat cartesius yang akan dijadikan titik awal, mis.
Titik K (...., ....)
4. Tarik garis halus untuk menghubungkan titik awal ke titik pusat O (0,0)
5. Letakkan jarum jangka pada titik O (0,0) dan mata jangka pada titik awal
6. Putarlah jangka berlawan arah jarum jam sebesar 90°, 180°, dan 270° dalam bidang
koordinat di bawah ini
44
7. Lakukan lah langkah 3 sampai 6 untuk 2 lagi titik awal yang berbeda.
Titik L (...., ....)
Kesimpulan :
Bayangan titik P(x,y) jika dirotasikan
berlawanan arah jarum jam dengan besar
sudut 90°, 180°, dan 270° adalah :
Titik Besar sudut rotasi
Awal 2700
900 1800
dilatasi
Amatilah gambar berikut ini!
Dari gambar di atas, ukur dan amatilah rasio sisi yang didilatasi terhadap sisi
bangun semula.
Dari titik P, tarik garis putus- putus ke titik A
Ukur panjang garis PA, kemudian perpanjangan garis PA sampai titik A’
sehingga panjang
PA’ = ... x PA
Ukur panjang garis PB, kemudian perpanjangan garis PB sampai titik B’
sehingga panjang
PB’ = ... x PB
Ukur panjang garis PC, kemudian perpanjangan garis PC sampai titik C’
sehingga panjang
PC’ = ... x PC
Ukur panjang garis PD, kemudian perpanjangan garis PD sampai titik D’
sehingga panjang
PD’ = ... x PD
Dari poin di atasmenunjukkan bahwa ukuran sudut gambar asli dan bayangannya ...
besar, namun panjang sisi berubah. Hal ini berarti bahwa rasio sisi yang dilatasi
terhadap sisi bangun semula besarnya
....
𝐴′𝐵′ . . . 𝐶′𝐷′ . . . ′ . . . 𝑃′𝐵′ . . . ′ 𝑃′𝐷′
= = = 𝑑𝑎𝑛 = = =
𝐴𝐵 𝐵𝐶 ... ... 𝑃𝐴 ... ... 𝑃𝐷
47
Persegi A’B’C’D’ ... dari persegi ABCD, maka persegi ABCD mengalami ....
Dari gambar di atas, ukur dan amatilah rasio sisi yang didilatasi terhadap sisi
bangun semula.
Ukur panjang garis PA, kemudian panjang garis PA’ sehingga panjang PA’ = ...
x PA
Ukur panjang garis PB, kemudian panjang garis PB’ sehingga panjang PB’ = ... x
PB
Ukur panjang garis PC, kemudian panjang garis P C’ sehingga panjang PC’ = ... x
PC
Ukur panjang garis PD, kemudian panjang garis P D’ sehingga panjang PD’ = ...
x PD
48
Dari poin di atas menunjukkan bahwa ukuran sudut gambar asli dan bayangannya ...
besar, namun panjang sisi berubah. Hal ini berarti bahwa rasio sisi yang dilatasi
terhadap sisi bangun semula besarnya
....
𝐴′𝐵′ . . . ′ 𝐶′𝐷′ . . . . . . 𝑃′𝐵′ . . . 𝑃′𝐷′
= = = 𝑑𝑎𝑛 = = =
𝐴𝐵 𝐵𝐶 ... ... 𝑃𝐴 ... ... 𝑃𝐷
Persegi panjang A’B’C’D’ ... dari persegi panjang ABCD, maka persegi panjang ABCD
mengalami ....
Segitiga A’B’C’memiliki arah yang berlawanan dengan arah segitiga ABC. Ini
menunjukkan bahwa faktor skalanya bernilai .... Jadi tanda ... hanya menunjukkan
arah.
Dari gambar di atas, ukur dan amatilah rasio sisi yang didilatasi terhadap sisi
bangun semula.
Ukur panjang garis PA, kemudian panjang garis PA’ sehingga panjang PA’ = ...
x PA
49
Ukur panjang garis PB, kemudian panjang garis PB’ sehingga panjang PB’ = ... x
PB
Ukur panjang garis PC, kemudian panjang garis P C’ sehingga panjang PC’ = ...
x PC
𝐴′𝐵′ … 𝐶′𝐷′ … 𝑃′𝐵′ …
= = 𝑑𝑎𝑛 = =
𝐴𝐵 𝐵𝐶 … 𝑃𝐴 … …
3 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 … 3 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 … 1 1𝑃𝐴 1𝑃𝐵 1𝑃𝐶 1
= = = = , 𝑑𝑎𝑛 = = =
6 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 6 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 … … 2 2𝑃𝐴 2𝑃𝐵 2𝑃𝐶 2
1. Tentukan bayangan △ 𝐴𝐵𝐶 setelah didilatasi dengan berpusat di titik asal dengan
faktor skala 2. Gambar segitiga asal dan bayangannya!
Alternatif penyelesaian:
Langkah I: Gambar △ 𝐴𝐵𝐶 sesuai dengan koordinatnya
Langkah II: Tentukan titik A’ sehingga OA’ = ...
Tentukan titik ... sehingga OB’ = 2OB
Tentukan titik ... sehingga OC’ = ...
Langkah III: hubungkan titik ... menjadi △ 𝐴′𝐵′𝐶′.
Perhatikan bahwa titik – titik koordinat △ 𝐴𝐵𝐶 memiliki hubungan sebagai berikut.
Koordinat Semula Koordinat Bayangan
Titik A(x,y) didilatasi dengan pusat P(a,b) dengan faktor skala k, maka
koordinat bayangannya adalah P’(...).
Menggambarkan Dilatasi
Gambarkanlah bangun EFGH yang merupakan hasil dilatasi bidang ABCD dengan
faktor skala k = ½
53
refleksi
Ambilah sebuah cermin. Amatilah diri dan bayanganmu serta amatilah jarakmu ke cermin.
Apakah diri dan bayanganmu memiliki ukuran dan bentuk yang sama?
Berapakah sudut yang dibentuk oleh cermin dengan garis yang menghubungkan
titik ke bayangannya?
54
Suatu garis dapat disimbolkan sebagai sebuah cermin, dan memiliki sifat pencerminan.
Masalah 1
.......
.......
.......
A
.......
Penyelesaian :
Perhatikan titik A memiliki jarak 3 satuan ke cermin, sehingga bayangannya memiliki jarak
... satuan terhadap cermin. Sehingga bayangan A yaitu A’ dapat digambar sebagai berikut.
55
.......
.......
.......
A A’
. . . l. . . .
Masalah 2
. .B. . . .C
......
......
......
......
k
Penyelesaian :
Perhatikan garis BC dengan panjang 2 satuan dan jaraknya ... satuan terhadap garis k ,
bayangannya BC yaitu B’C’ memiliki panjang .... satuan dan jarak bayangan ... satuan
terhadap garis k .
. .B. . . .C
......
......
......
......
k Gambar bayangan BC
Masalah 3
A C
56
m
B
Penyelesaian :
A C
m
B
Masalah 4
Titik A (3,2) , B (-1, 3) , C (-2, -3) . Tentukan bayangan A, B dan C. Setelah direfleksikan pada
sumbu-X
Penyelesaian :
Masalah 5
Segitiga DEF memiliki koordinat D (1,2), E (-2,3) dan F (2,5). Tentukan bayangan segitiga
DEF setelah direfleksikan pada sumbu –Y
Penyelesaian :
Y
Titik D berjarak 1 satuan ke kiri dari
sumbu-Y, maka bayangan titik D berjarak
1 satuan ke atas dari sumbu-Y
Titik E berjarak ... satuan ke kanan dari
sumbu-Y, maka bayangan titik E berjarak
58
Jadi koordinat D’E’F’ adalah D’ (... , ...) , E’ (... , ...) , dan F’ (... , ...)
Titik A (3,2) dan B (3, -1). Tentukan bayangan titik A dan B setekah direfleksikan pada titik
asal O (0,0)
Penyelesaian :
Y
Titik A berjarak 3 satuan ke kanan dan 3
satuan ke atas dari titik asal, maka A’
berjarak 3 satuan ke kiri dan ..... satuan ke
X ... dari titik asal
Titik B berjarak ... satuan ke ..... dan ....
satuan ke .... dari titik asal, maka B’
berjarak .... satuan ke ..... dan ..... satuan ke
... dari titik asal
59
SYARAT KESEBANGUNAN
Dalam persiapan acara syukuran, Ibu menerima pesanan untuk membuat 100 kue dan
membutuhkan 20 kg tepung. Apabila ibu menerima pesanan 250 kue, maka berapa banyak
tepung yang dibutuhkan ibu.
100 ....
250 ....
100 𝑘𝑢𝑒 … . 𝑘𝑔
=
… . 𝑘𝑢𝑒 … 𝑘𝑔
100 𝑥 … = ⋯ 𝑥 ….
Jadi, banyaknya tepung yang diperlukan untuk membuat 250 kue adalah ....
Berikut ini adalah dua buah bangun datar ABCD dan EFGH
Apakah kedua bangun datar ABCD dan EFGH sebangun? Untuk dapat menjawabnya,
lakukanlah langkah langkah berikut.
61
A = ...
B = ...
C = ...
D = ...
E = ...
F = ...
G = ...
H = ...
Maka Sudut – sudut yang bersesuaian antara bangun ABCD dan EFGH adalah
Sisi AB = ...
Sisi BC = ...
Sisi CD = ...
62
Sisi DA = ...
Sisi EF = ...
Sisi FG = ...
Sisi GH = ...
Sisi HE = ...
Maka sisi sisi yang bersesuaian antara bangun ABCD dan EFGH adalah
𝐴𝐵 9
= =⋯
𝐸𝐹 3
𝐶𝐷 …
= =⋯
…. …
𝐴𝐷 ….
= =⋯
𝐸𝐻 … . .
𝐵𝐶 … . .
= =⋯
….. ….
𝐴𝐵 𝐶𝐷 …… ……
Jadi = = =
𝐸𝐹 ….. ….. …..
𝐴𝐷 𝐵𝐶 … … … …
= = =
𝐸𝐻 … . . … . . … . .
Dari masalah di atas dapat kita simpulkan bahwa kedua bangun ...... ABCD dan ....
EFGH adalah ...
63
Dengan menggunakan sifat kesebangunan nilai perbandingan sisi sisi yang bersesuaian sama
besar, Hitunglah:
a. panjang AB
b. panjang PS
Pembahasan
Panjang PQ =
Panjang RS =
Panjang DC =
Panjang AD =
PROBLEM SOLVING
Tono mempunyai dua buah pas foto berbentuk persegi panjang. Foto pertama berukuran 3
cm × 4 cm, sedangkan foto kedua yang merupakan perbesaran dari foto pertama. Jika yang
diketahui hanya panjangnya saja, yaitu 18 cm. Tentukanlah perbandingan luas antara foto
pertama dengan yang kedua.
4 cm
Pembahasan
Kedua foto berbentuk persegi panjang dan foto kedua merupakan perbesaran dari foto
pertama, dapat disimpulkan kedua foto adalah sebangun.
Nah, karena lebar foto kedua belum diketahui, makalangkah awalnya carilah lebar foto
kedua terlebih dahulu.
Mencari lebar foto kedua menggunakan sifat perbandingan sisi sisi yang bersesuaian.
𝐴𝐷
=
𝐾𝑁
=
𝐾𝑁 18
𝐾𝑁 𝑥 … = 18 𝑥 …
𝐾𝑁 =⋯
Jadi Panjang Lebar foto kedua (KN) adalah ...
Maka, kita sudah bisa mencari Luas tiap foto
Luas foto pertama = panjang ( AB ) x lebar ( .... )
= ..... x 4 cm
= ... cm²
Luas foto kedua = panjang ( .... ) x lebar ( KN )
= 18 cm x .....
= ... cm²
Dengan demikian, Perbandingan Luas foto pertama dengan foto kedua adalah
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐹𝑜𝑡𝑜 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑎 … 𝑐𝑚²
= =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐹𝑜𝑡𝑜 𝐾𝑒𝑑𝑢𝑎 … 𝑐𝑚²
65
28 meter
x meter
4 meter 1 m 8 meter
Sebuah tempat rekreasi, sedang membangun jalan setapak disekeliling kolam renang yang
berada pada taman besar. Jika jalan memiliki lebar masing masing 1 m mengelilingi kolam
Panjang taman =
Lebar taman =
Panjang kolam renang =
Lebar kolam renang =
Lebar jalan setapak =
1. Mencari nilai perbandingan sisi pada persegi panjang untuk mencari panjang kolam
renang
Untuk mencari panjang kolam dengan menggunakan langkah perbandingan, Tentukanlah
1 sisi yang bersesuaian dengan panjang kolam dan 2 sisi lain saling bersesuaian yang
diketahui pada soal.
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑙𝑎𝑚 𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 . .
=
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑎𝑚𝑎𝑛 …
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑙𝑎𝑚 4
=
….. …
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑙𝑎𝑚 𝑥 … = 4 𝑥 …
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑜𝑙𝑎𝑚 =⋯
Nah, untuk mencari Luas jalan setapak, tentu kita mencari panjang jalan dan lebar jalan.
Maka dengan itu,
Lebar jalan =
Panjang jalan =
Luas Jalan = panjang jalan x lebar jalan
= .... x ...
= .... m²
Jadi, Luas Jalan setapak yang akan dibangun adalah .... m²
66
Tanpa ada langkah langkah pengerjaan yang diberikan, Coba Selesaikanlah masalah
dibawah ini dengan konsep kesebangunan yang sudah kamu pelajari.
Pada karton berukuran tinggi 30 cm dan lebar 20 cm ditempel sebuah foto. Ternyata, Sisa
karton di sebelah kiri, kanan, atas foto 2 cm. Jika foto dan karton sebangun, Maka dengan
konsep perbandingan sisi bersesuaian tentukanlah lebar karton dibawah foto.
2 cm
20 cm
2 cm
2 cm 2 cm
30 cm
KESEBANGUNAN SEGITIGA
5a 4a
5 cm 4 cm
A B
6 cm K 6a L
1. Perhatikan sisi-sisi kedua segitiga tersebut !
X cm
Sisi AB bersesuaian dengan sisi KL
Sisi BC bersesuaian dengan sisi …..
Sisi ….. Bersesuaian dengan sisi …..
Sisi AB mempunyai panjang 6 cm dan sisi KL mempunyai panjang 6a maka perbandingan sisi kedua
𝐾𝐿 6𝑎
segitiga adalah 𝐴𝐵 = =𝑎
6
67
Sisi BC mempunyai panjang …. cm dan sisi …. mempunyai panjang …. maka perbandingan sisi kedua
…. …..
segitiga adalah ….. = ….. = ⋯
Sisi …. mempunyai panjang …. cm dan sisi …. mempunyai panjang …. maka perbandingan sisi kedua
…. ….
segitiga adalah = =⋯
…. ….
𝐾𝐿 ….. …..
Sehingga dapat kita simpulkan 𝐴𝐵 = = ….. = ⋯
….
Kegiatan 2
Q R
S T
68
J H
K G
T
3. △ 𝑆𝑈𝑉 dan △ 𝑇𝑈𝑊 Pembuktian :
D
V
E W
X
F
69
Kolom komentar
_________________________________________________________________________
_________________________
_________________________________________________________________________
_________________________
_________________________________________________________________________
_________________________
Masalah 1
𝑃𝑄 𝑃𝑅 𝑄𝑅 …. …. ….
Sehingga dapat kita dapatkan rumus : = 𝑃𝑇 = = ………. = ……….. = ….
𝑃𝑆 𝑆𝑇
Masalah 2
𝐴𝐵 𝐴𝐶 𝐵𝐶
= =
𝐴𝐸 𝐴𝐷 𝐷𝐸
Dari bentuk tersebut bisa kita dapatkan rumus :
…. …. ….
= =
………. ……….. ….
Masalah 3
Penyelesaian :
B B
A C C D
𝐶𝐷 ….
Dengan menggunakan konsep kesebangunan segitiga didapat syarat = 𝐴𝐵 maka
….
….×…..
𝐶𝐷 = …..
C B
A D C D
71
𝐶𝐷 ….
Dengan menggunakan konsep kesebangunan segitiga didapat = 𝐶𝐷 maka CD2= ⋯ × …
….
Masalah 4
A Tentukan
450
D E
Penyelesaian
Diketahui :
Ditanya :
Panjang sisi DE
Panjang sisi AB
b. Sudut-sudut yang bersesuaian besarnya sama
Maka ∠𝐴𝐶𝐵=…….
∠𝐴𝐷𝐸=…….
∠𝐷𝐴𝐸=……..
Masalah 5
Seorang anak sedang mendapatkan tugas yaitu mengukur tinggi pohon di halaman sekolah.
Ia mengukur tinggi pohon dengan menggunakan bantuan cermin dan bantuan sinar
matahari pada siang yang sangat cerah. Ia letakkan cermin di depan pohon sehingga
didapatkankan sinar pantulan dari cahaya matahari yang mengenai cermin tepat
menyinggung ujung pohon (lihat gambar). Setelah diukur, jarak antara pohon dengan
cermin adalah 5 meter dan jarak ia berdiri dari cermin adalah 3 meter. Jika tinggi anak
adalah 1,5 m. hitunglah tinggi pohon tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui :
Ditanya :
Solusi :
Kolom komentar
73
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
_________________
Uang merupakan alat pembayaran sah yang digunakan dalam berbagai kegiatan ekonomi,
seperti berbelanja. Uang yang paling sering kita gunakan adalah uang kertas. Uang kertas
tersebut memiliki nilai nominal yang berbeda-beda, yakni Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp
10.000, Rp 20.000, Rp 50.000, dan Rp 100.000. Namun, pernahkah kamu memperhatikan
uang-uang kertas tersebut dengan seksama. Sekilas, uang-uang kertas tersebut terlihat
sama. Menurutmu, apakah semua uang kertas tersebut kongruen? Nah, untuk mengetahui
konsep kekongruenan, perhatikan uraian berikut.
Masalah 1
Ambillah 2 lembar uang kertas Rp 2.000. Amatilah bentuk dan ukuran kedua
uang tersebut. Kemudian tumpukkan kedua lembar uang Rp 2.000 tersebut sehingga
1. Apakah bentuk kedua uang tersebut sama? Berbentuk bangun apakah keduanya?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Untuk memastikannya, coba kamu ukur panjang sisi-sisi uang tersebut dengan
menggunakan penggaris. Kemudian, catat hasilnya
Karena keduanya merupakan bangun ........................................, maka kita misalkan
uang kertas I adalah ....................................... ABCD dan uang kertas II adalah
.............................................PQRS.
Pada bangun ........................................... ABCD :
Panjang sisi-sisinya adalah :
Sisi AB = ...
Sisi BC = ...
Sisi CD = ...
Sisi AD = ...
75
Sisi PQ = ...
3. Setelah kedua uang tersebut ditumpuk dan saling berimpit, apakah semua sisinya
saling berimpit (saling menutupi)?
....................................................................................................................................
4. Apakah semua sisi-sisinya saling bersesuaian? Tentukan semua pasangan sisi yang
bersesuaian tersebut.
......................................................................................................................................
Sisi AB berhimpit dengan ........, sehingga sisi AB = .....
Karena kita membahas bangun datar, maka kita juga harus memperhatikan sifat-sifatnya yang
berkaitan dengan sudut dan sisi.
∠A = ∠ … = .....⁰
76
∠B = ∠ … = .....⁰
∠C = ∠ … = .....⁰
∠D = ∠ … = .....⁰
Karena kedua uang tersebut memiliki bentuk yang ............ dan ukuran yang ........... maka
disebut Kongru
Ambillah 1 lembar uang kertas Rp 2.000 dan 1 lembar uang Rp 10.000. Amatilah bentuk
dan ukuran kedua uang tersebut. Kemudian tumpukkan kedua lembar uang Rp 2.000
a. Apakah bentuk kedua uang tersebut sama? Berbentuk bangun apakah keduanya?
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Untuk memastikannya, coba kamu ukur panjang sisi-sisi uang tersebut dengan
menggunakan penggaris. Kemudian, catat hasilnya
77
Sisi KL = ...
Sisi WX = ...
c. Setelah kedua uang tersebut ditumpuk dan saling berimpit, apakah semua sisinya
saling berimpit (saling menutupi)?
....................................................................................................................................
d. Apakah semua sisi-sisinya saling bersesuaian? Tentukan semua pasangan sisi yang
bersesuaian tersebut.
∠K = ∠ … = .....⁰
KESIMPULAN
∠...... = ∠ … = .....⁰
∠...... = ∠ … = .....⁰
Bangun datar dikatakan kongruen jika dan hanya jika bangun-
bangun datar tersebut mempunyai ......................... dan
......................... yang sama.
∠...... = ∠ … = .....⁰
ukurannya ..........................
Bangun Datar II
Bangun Datar I
Apakah kedua
bangun datar di
atas kongruen
Untuk menemukan jawabannya, lakukan kegiatan berikut. ????
1. Amatilah dua bentuk bangun datar yang ada di papan tulis.
2. Gunakan potongan bangun datar (dengan bentuk yang sama) yang ada di kelompokmu
untuk menjawab permasalahan di atas.
3. Berilah nama titik sudut (misal ABCD) pada masing-masing bangun datar tersebut.
4. Perlu diperhatikan bahwa bangun datar I adalah titik acuan (posisinya tidak berubah)
untuk bangun datar II.
5. Jiplaklah bangun datar kedua sehingga terbentuk bingkai dari bangun tersebut.
6. Tuliskan langkah-langkahmu untuk membuat kedua bangun tersebut saling berimpit
sehingga kalian dapat menentukan sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian. Gunakan
jenis-jenis transformasi (rotasi, refleksi, translasi, dilatasi, ataupun gabungan) untuk
mempermudah.
79
7. Tentukanlah sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian dari bangun datar tersebut.
Kemudian ukurlah panjang sisi dan besar sudut yang bersesuaian.
Dengan cara yang sama, lakukan langkah 3 – 7 pada kedua bangun datar yang ditempel di
papan tulis. (seorang siswa memperagakan di depan kelas)
a. Tentukanlah sisi-sisi dan sudut-sudut yang bersesuaian dari bentuk bangun datar tersebut.
Sisi-sisi yang bersesuaian :
Dari kegiatan yang telah kamu lakukan, kedua bangun datar memiliki sisi-sisi yang
bersesuaian sama ........................ dan sudut-sudut yang bersesuaian sama..........................
maka keduanya memenuhi syarat .............................
Masalah
Guru Matematika Rihanna memberikan PR
mengenai kekongruenan pada segitiga. Ada
4 segitiga yang diberikan, dan Rihanna harus
menentukan pasangan segitiga yang
kongruen. Namun, Rihanna tidak tahu bagai-
mana cara menentukan pasangan segitiga
yang kongruen. Untuk menentukannya,
maka Rihanna harus tahu sifat dua segitiga
yang kongruen. Menurutmu, pasangan
segitiga manakah yang kongruen?
4. Dengan cara yang sama dengan langkah 3, lakukan agar guntingan ΔABC dapat tepat
menempati segitiga yang lain. Apabila sudah menemukan pasangannya, lengkapilah titik-
titik berikut :
ΔABC dapat tepat menempati Δ.............
5. Kemudian ukur dan catatlah panjang sisi-sisi dan besar sudut segitiga ΔABC dan
pasangannya pada tabel berikut :
ΔABC Δ............
Panjang Sisi Besar Sudut Panjang Sisi Besar Sudut
AB = ................ cm ∠BAC = ............⁰ ......... = ............... cm ∠ ........ = ............⁰
BC = ................ cm ∠ABC = ............⁰ ......... = ............... cm ∠ ........ = ............⁰
...... = ................ cm ∠ ........ = ............⁰ ......... = ............... cm ∠ ........ = ............⁰
KESIMPULAN
Dari kegiatan di atas, diperoleh informasi bahwa, jika dua
segitiga memenuhi sifat umum, yaitu :
a. .................................. yang bersuaian sama ..............................
b. .................................. yang bersuaian sama ..............................
82
KEGIATAN 2
Panjang Sisi
83
X
SISI SUDUT SISI (SI SU SI)
L
Perhatikan gambar berikut.
Z
K
APAKAH KEDUA
SEGITIGA TERSEBUT
KONGRUEN????
Pada ΔABC dan ΔBED, terdapat dua sudut bersesuaian yang sama .............. dan
sisi yang diapit kedua sudut tersebut sama ..................... Dengan demikian, ΔABC dan
ΔBED ..................... (ΔABC ≅ ΔBED). Ini merupakan syarat dua segitiga yang kongruen
berdasarkan Sudut Sisi Sudut.
86
KESIMPULAN
Pada ΔABC dan ΔADC, terdapat dua sudut yang bersesuaian sama ............. dan satu
sisi di hadapan salah satu sudut sama ................. Dengan demikian, ΔABC dan
ΔADC ..................... (ΔABC ≅ ΔADC). Ini merupakan syarat dua segitiga yang
kongruen berdasarkan Sudut Sudut Sisi atau Sisi Sudut Sudut.
LATIHAN
1. Perhatikan gambar segitiga siku-siku di bawah ini.
C
X 6 cm
Z
8 cm
88
2. Buktikan bahwa dua segitiga berikut kongruen. Tentukan syarat apa yang berlaku.
a. ΔBAC dan ΔDEF
Alternatif Penyelesaian :
89
Alternatif Penyelesaian :
90
TABUNG
Mendefinisikan tabung sebagai bangun ruang sisi lengkung
Masalah 1
(d)
(h)
“Dari gambar di atas, benda yang menyerupai bentuk tabung (silinder) ditunjukkan
oleh gambar:
sedangkan benda yang tidak menyerupai bentuk tabung (silinder) ditunjukkan oleh
gambar:
Masalah 2
Tabung atau silinder adalah bangun tiga dimensi yang dibentuk oleh
(Petunjuk: Untuk dapat menyelesaikan masalah 3, mari terlebih dahulu kita perhatikan
tayangan berikut)
Masalah 3
Berdasarkan masalah 2 sebelumnya, dapat diambil tiga unsur utama yang menjadi bagian
dari unsur-unsur tabung yaitu:
…………
1
…………
2 ..............
3
93
Selain ketiga unsur tersebut, dapat kita peroleh unsur yang lain berdasarkan gambar dari
tabung berikut:
Pada lingkaran atas dan bawah, Garis DP2 = CP2 = AP1 = BP1.
Ruas garis tersebut dinamakan dengan …
Maka unsur ke-4 adalah
4 ……….
Masalah 4
Langkah I, Guru menyampaikan arahan dan memberikan alat peraga berbentuk tabung
kepada masing-masing kelompok.
Langkah II, Peserta didik langsung bekerja membuka mulai dari melepas alas dan tutup
tabung sesuai arahan guru.
Langkah III, Peserta didik melanjutkan membuka sisi tegak/sisi lengkung tabung dengan
gunting atau dengan membuka perekat yang ada.
Langkah IV, Setelah langkah III selesai dilakukan maka siswa melihat perubahan dari
bangun ruang sisi lengkung menjadi beberapa bangun datar yang dinamakan
sebagai jaring-jaring tabung.
Dari semua masalah yang sudah diselesaikan di atas dapat disimpulkan bahwa,
“____________________________________
_____________________________________
_______________________”
Tutup
Tabung
95
Diiris berdasarkan
rusuk tabung Selimut Tabung
Alas
Tabung
2. Bidang apakah jaring – jaring tabung?
a. Tutup tabung = bidang ………………………..
b. Selimut tabung = bidang ………………………..
c. Alas tabung = bidang ………………………..
3. Jika alas dan tutup tabung memiliki bentuk dan ukuran yang sama, maka :
4. Jika selimut tabung berbentuk persegi panjang dan mengelilingi alas dan tutup tabung,
maka :
Panjang Selimut Tabung = Keliling alas tabung
= Keliling tutup tabung
= Keliling …………...
= …… 𝒙 𝒅
= 𝝅 𝒙 …… 𝒙 ……
= …… 𝒙 𝝅 𝒙 ……
Lebar Selimut Tabung = ……………………..
Sehingga,
Luas Selimut Tabung =𝒑𝒙𝒍
= …… 𝒙 𝝅 𝒙 …… 𝒙 ……
96
Luas Permukaan Tabung = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 + 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑢𝑡𝑢𝑝 + 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑚𝑢𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔
sama
= …… 𝑥 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 + 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑙𝑖𝑚𝑢𝑡 𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔
= ……………………………………………
= ……………………………………………
= ……………………………………………
Masalah 2
Okta membuat tempat bolpoin yang berbentuk tabung dengan ukuran
22
luas permukaan 368,5 cm2 dengan diameter 7 cm dan 𝜋 = .
7
Gambar (i) adalah prisma. Bidang alas prisma dapat berbentuk segitiga, segiempat,
segilima dan seterusnya sampai segi-n. Prisma segi banyak beraturan adalah prisma yang
alasnya berbentuk segi banyak beraturan. Menghitung volume tabung dapat dipandang
98
dari sebuah prisma segi banyak beraturan yang rusuk-rusuk alasnya diperbanyak sehingga
bentuk prisma makin mendekati tabung. Rumus umum volume prisma sama dengan luas
alas dikalikan tinggi, karena tabung memiliki alas berupa lingkaran, maka volume tabung
sama dengan luas alas lingkaran dikalikan tinggi.
Dengan demikian,
Masalah 3
Sebuah tangki air berbentuk sebagai berikut.
Jika jari – jari alas tangki bawah adalah 56 cm dan tingginya adalah 40 cm, sedangkan
ukuran jari – jari dan tinggi tangki atas adalah setengah dari ukuran jari – jari dan tangki
bawah. Berapakah volume total air tangki air tersebut?
Penyelesaian :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
99
KERUCUT
Masalah
Kegiatan
Langkah-langkah
1. Sediakan benda yang menyerupai bentuk kerucut. (misal: topi ulang tahun)
2. Jiplaklah bagian alas topi tersebut pada karton
3. Guntinglah topi ulang tahun tersebut, sehingga berbentuk juring lingkaran.
4. Tempel hasil potongan (juring lingkaran) pada karton.
5. Kemudian jawablah pertanyaan berikut!
a. Berbentuk apakah alas kerucut?
Jawab : ……………………………………………………………………………
100
Masalah
Selimut Kerucut
T Jari-jari alas
Diameter alas
s s Rusuk
Sisi alas
Tinggi Kerucut
A B Titik Puncak
O
Garis pelukis
Masalah
s s
A B
Gambar 1
Pada gambar di atas terdapat kerucut dengan titik puncak C, garis pelukis (s) AC, BC dan CD ,
tinggi (t) OC dengan jari-jari (r) OA dan OB. Untuk lebih memudahkan dalam pembuktian luas
permukaan silahkan perhatikan jaring-jaring kerucut di atas yang di gunting pada garis pelukis
CD di bawah ini :
103
Gambar 2
Gambar 3
Pada lingkaran di atas terdapat juring CDD’ yang merupakan selimut kerucut. Masih ingatkah
kamu materi lingkaran di kelas VIII? Menurut teorema, di lingkaran berlaku:
Perhatikan pada gambar 2, diketahui bahwa panjang busur DD’ sama dengan keliling
lingkaran yang berjari- jari “r”, berarti:
2𝜋 …
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝐶𝐷𝐷 ′ = ⋯ ൬ ൰
2𝜋 …
…
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑗𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝐶𝐷𝐷 ′ = ⋯ ( )
…
Karena juring CDD’ adalah selimut kerucut, maka Luas Juring CDD’ = Luas Selimut Kerucut
𝐋𝐮𝐚𝐬 𝐒𝐞𝐥𝐢𝐦𝐮𝐭 𝐊𝐞𝐫𝐮𝐜𝐮𝐭 = ⋯
Selanjutnya diketahui bahwa rumus untuk mencari luas lingkaran kecil (pada gambar 2)
adalah
KEGIATAN 2
r2t
𝟏
Dalam kegiatan ini, kita akan membuktikan kebenaran bahwa volume kerucut =
𝟑
Petunjuk Kerja:
1. Isilah kerucut dengan pasir sampai rata dengan permukaan kerucut (terisi penuh)
2. Kemudian tuangkan pasir dari kerucut tersebut ke dalam tabung
3. Ulangi langkah 1 dan 2 sampai tabung menjadi penuh
1. Berapa kali langkah 1 dan 2 kamu lakukan sehingga tabung terisi penuh?
2. Dari beberapa kali penuangan sampai pasir rata dengan permukaan tabung akan
ditemukan hubungan antara volume tabung dengan volume kerucut.
r2t
𝟏
3. Dari kegiatan yang telah dilakukan, apakah terbuktu bahwa volume kerucut = = 𝟑
?
BOLA
Mendefinisikan bola sebagai bangun ruang sisi lengkung
Masalah 1
(d)
(h)
Dari gambar di atas, benda yang menyerupai bentuk bola adalah adalah …
Sehingga, Bola adalah bangun ruang tiga dimensi yang dibentuk oleh tak hingga lingkaran
berjari-jari sama panjang dan pusat pada satu titik yang sama.
(Mari kita perhatikan bentuk permukaan bola pada bidang 3D yang ada di aplikasi
geogebra berikut!)
Masalah 2
Setelah melihat dan memahami tayangan tersebut, kembali kita perhatikan keterangan
BRSL untuk bola berikut!
107
1) Memiliki … sisi
2) …
3) …
Masalah 3
Untuk menemukan rumus luas permukaan bola, mari kita lakukan kegiatan berikut!
Langkah I: Mempersipkan alat (pensil, gunting, dan pisau cutter) dan bahan (jeruk).
Langkah II: Jeruk langsung dipotong dengan cara simetris. (seperti gambar di bawah)
Langkah III: Belahan jeruk dimanfaatkan untuk membantu manggambar dua buah
lingkaran di daerah yang telah disediakan dibawah ini.
Langkah IV: Jeruk yang telah dipotong langsung kulitnya dikupas sehingga terpisah
dari buahnya.
Langkah V: Kulit dari suatu belahan di potong-potong hingga ke bentuk potongan kecil.
Langkah VI: Diatas lingakaran yang telah digambar (langkah III) disusun potongan-
potongan kulit yang tadi dengan syarat tidak melewati batas garis
lingkaran
Langkah VII: memahami dan menarik kesimpulan dari percobaan serta menuliskannya
di kolom yang disediakan.
108
Petunjuk:
Langkah I:
Langkah II:
109
1
Langkah VII: Kesimpulan bahwa, Luas Kulit Jeruk = ... lingkaran
2
Luas Kulit 1 Jeruk = …lingkaran = 1 bola
Jika luas lingkaran = 2𝜋𝑟
Maka
Luas Permukaan Bola = …
Masalah 4
Penyelesaian:
Dik: 𝑟 = 7 𝑐𝑚
7 cm Dit: Volume (V) = …
Jawab:
22
kita menggunakan 𝜋 = (karena nilai r kelipatan 7)
7
4 3
𝑉= 𝜋𝑟
3
4
= × … × …3
3
=⋯
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………….
113
Masalah 1
Tentukan perbandingan volume tabung, kerucut, dan bola jika tinggi tabung = tinggi kerucut
= 6 cm, dan jari – jari alas tabung = jari – jari alas kerucut = jari – jari bola = 2 cm!
Penyelesaian :
Diketahui : 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 = 𝑡𝑡 = 6 𝑐𝑚
𝑡𝑘𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 = 𝑡𝑘 = 6 𝑐𝑚
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 = 𝑟𝑡 = 2 𝑐𝑚
𝑟𝑘𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 = 𝑟𝑘 = 2 𝑐𝑚
𝑟𝑏𝑜𝑙𝑎 = 𝑟𝑏 = 2 𝑐𝑚
Ditanya : 𝑉𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 ∶ 𝑉𝑘𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 ∶ 𝑉𝑏𝑜𝑙𝑎 ?
Jawab :
𝑉𝑡𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔 ∶ 𝑉𝑘𝑒𝑟𝑢𝑐𝑢𝑡 ∶ 𝑉𝑏𝑜𝑙𝑎
4
(𝜋 𝑥 𝑟𝑡2 𝑥 … ): ( 𝑥 𝜋 𝑥 … 𝑥 … ) : ൬ 𝑥 … 𝑥 𝑟𝑏3 ൰
3
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Masalah 2
……………………………………………………………………………………………
Diberikan kerucut A dengan 𝑟𝐴 = 9 𝑐𝑚 dan kerucut B dengan tinggi yang sama dengan
……………………………………………………………………………………………
kerucut A. jika perbandingan volume keduanya adalah 7: 4. Berapakah panjang jari – jari
……………………………………………………………………………………………
kerucut B?
……………………………………………………………………………………………
Penyelesaian :
……………………………………………………………………………………………
Diketahui : 𝑟𝐴 = …… cm
……………………………………………………………………………………………
𝑉𝑘𝐴 ∶ 𝑉𝑘𝐵 = …… : ……
……………………………………………………………………………………………
Ditanya : 𝑟𝐵 ?
Jawab :
1
(𝑉𝑘𝐴) 3 𝜋𝑟𝐴 𝑡𝐴
=
(𝑉𝑘𝐵 ) 1
𝜋𝑟 𝑡
3 𝐵 𝐵
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
114
Masalah 3
Perhatikan gambar berikut.
Tabung kemas bola tenis berkapasitas 5 buah. Jika diameter bola 2r, maka perbandingan
volume kelima bola tenis dan volume ruang kosong diantara bola – bola tersebut adalah …
Penyelesaian :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………