REPUBLIK INDONESIA
2023
Ilu A N N A F A R I DA
stra OSO
h FANNY SANT
si ole
D
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET , DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
2023
ANNA FARIDA
ILUSTRASI OLEH FANNY SANTOSO
Hak Cipta pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset , dan Teknologi
Republik Indonesia.
Dilindungi Undang-Undang.
Pesan Pak Kapus
Penafian: Buku ini disiapkan oleh Pemerintah dalam rangka pemenuhan buku
pendidikan yang bermutu, murah, dan merata sesuai dengan amanat dalam
UU No. 3 Tahun 2017. Buku ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di
bawah koordinasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Buku ini merupakan dokumen hidup yang senantiasa diperbaiki, diperbarui,
dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman.
Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis atau melalui
alamat surel buku@kemdikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas
buku ini. Hai, Anak-anak Indonesia yang suka membaca
dan kreatif! Kali ini kami sajikan kembali buku-
Jagapati Bumi buku keren dan seru untuk kalian. Bukan hanya
Penulis : Anna Farida menarik dan asyik dibaca, buku-buku ini juga
Penyelia/Penyelaras : Supriyatno akan meningkatkan wawasan, menginspirasi, dan
Helga Kurnia mengasah budi pekerti. Selain itu, kalian akan
Ilustrator : Fanny Santoso diperkenalkan dengan beragam budaya Indonesia.
Buku ini juga dilengkapi ilustrasi yang unik dan
Editor Naskah : Maya Lestari GF
menarik, sehingga indah dipandang mata.
Arifah Dinda Lestari
Editor Visual : M Rizal Abdi Anak-anakku sekalian, buku yang baik adalah
buku yang bisa menggetarkan dan menggerakkan
Desainer : Hasbi Yusuf
kita, seperti buku yang ada di tangan kalian ini.
Selamat membaca!
Penerbit
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Salam merdeka belajar!
Dikeluarkan oleh:
Pak Kapus (Kepala Pusat Perbukuan)
Pusat Perbukuan
Kompleks Kemdikbudristek Jalan RS Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan Supriyatno
https://buku.kemdikbud.go.id NIP. 196804051988121001
ii iii
Pr ak at a D af t ar Is i
iv v
Bab 1
Meremang
i d ekatku.
d
atu b ergerak di bel
s esu yang aka
a
“Ad Ada ng k
u.”
Pernahkah kalian melihat kupu- Kisah-kisah itu diceritakan Kin i ber s ia p- s ia pla h.
kupu masuk ke dalam rumah, turun temurun. Kalian kemudian Kita akan membuka tirai-tirai rahasia.
Pernahkah tanpa sengaja
lalu kalian berkali-kali melirik mengenalnya sebagai mitos. Di balik tirai itu, tersimpan penjelasan
kalian kenakan baju terbalik,
pintu dan menunggu tamu? Di dalam mitos-mitos itu bagaimana manusia dari berbagai
lantas berharap ada rezeki
termuat berbagai rahasia, bangsa menghubungkan diri
menghampiri?
banyak pesan tersembunyi. dengan bumi, dengan semesta.
nehenge
er
os s m di beberapa negara.
Kitsune
i t
Bunyip
la m lazi
a pu
Ad
Sto
Larangan bersiul di malam hari,
misalnya, menjadi mitos di beberapa
Australia
daerah di Indonesia, Rusia, Jepang,
Filipina, Korea Selatan, Meksiko,
atau Kanada.
Aswang
Jepang
Filipina
keberuntungan dalam budaya
Indon esia
Jepang dan Mesir, tetapi dianggap
Mitos di Berbagai Negara
Jambi
Arab
Cindaku
Mesir
kebanyakan orang
menjawab “Tidak tahu.
Kami hanya tahu
dari orang-orang tua.
Amerika Serikat
Ghoul
mi.tos
n … mengandung penafsiran tentang
asal-usul semesta alam, manusia, dan
Annubis
We n d i g o
O S
Menggantung MIT
pakaian di pintu
membuat rezeki
tersendat. Menabrak kucing Ebu Gogo Orang Bati Kawuk
membawa kesialan. Flores Pulau Seram Nusakambangan
Cermin
pecah Kebiasaan
pertanda sehari-hari Mengurung Kriptozoologi adalah ilmu tentang hewan atau makhluk yang
ada Binatang tenggiling keberadaannya masih dipertanyakan atau diperdebatkan.
yang celaka. mengundang Makhluk tersebut adalah bagian dari cerita rakyat atau
musibah. mitologi ….
Duduk di atas (Ferrarri, 2023: 1)
bantal Cicak hinggap
menimbulkan bisul. jatuh
di badan
menyebabkan
bencana
me.re.mang
v merasa seram;
tegak (bulu badan)
(https://kbbi.kemdikbud.go.id/)
a it Mitos
Lubuk Laranga U
Catatan terk
n
Beringin & Kuy
Nama m
ang
Gandang Dew itos
ata
Asal mit
os
os
tentang mit
p s i s in g k a t
Deskri t
n g m itos tersebu
lia n te n ta
Pendapat ka
it m it o s tersebut
tra te rk a
Pro dan kon
k e ta h u i lebih jauh
in kali a n
Hal yang ing
Kampung N
ag a Wuramon
os tersebut
tentang mit
rah
kedinginan. Ketika pagi akhirnya tiba, warga
menemukan mereka. Satu orang terduduk lemas
as
a. di sisi keranjang penuh ikan. Satu orang lagi
i
tak bernyawa.
Kabar tersiar.
Pantangan lubuk larangan
telah dilanggar.
Apa itu
Lubuk
Larangan?
L u b u k l a r a n g a n adalah bagian sungai yang dianggap terlarang
untuk diambil ikannya. Biasanya, panjang kawasan terlarang ini
mencapai 1 km. Pada gambar, kalian dapat melihat lokasi lubuk larangan
di Sungai Batang Pagian di Kampuang Surau, Sumatra Barat. Hanya sebagian
kecil dari sungai yang dijadikan lubuk larangan, sehingga masyarakat di sekitar
sungai tetap dapat memanfaatkan bagian lain untuk berbagai keperluan
sehari-hari kecuali menangkap ikan.
Hutan Lindung Batas lubuk larangan biasanya ditandai dengan tali yang diikat pada
pohon, membentang di atas sungai. Di dalam wilayah di antara dua sisi tali
Hulu itu, masyarakat bersikap dengan penuh hormat. Mereka tidak mengambil
ikan, tidak pula membuang sampah sembarangan di sana. Mereka percaya,
jika pantangan dilanggar, hal buruk akan terjadi pada diri mereka. Masyarakat
Sungai Batang Pagian
di sekitar sungai juga meyakini bahwa manusia adalah makhluk yang tak
terpisahkan bahkan tergantung pada alam. Walau sebagian orang merasa
terkekang karena tak bisa mengambil ikan, mereka menerima ketetapan itu.
Lahan Masyarakat Hilir
Warga saling mengingatkan, jika tak dikendalikan, hasrat manusia untuk
U mengambil banyak tak akan terbendung. Ketika aturan lubuk larangan
diberlakukan, sungai dan sekitarnya jauh lebih tenang dan lebih bersih.
B
Lu ng
T
Ikan dan tumbuhan pun nyaman berbenih.
bu gu
kL S
u A
arangan Ngala ,
ag
ian
De
na ng
P lu.buk
hL
o ka i Bata
si Lu nga 2) n bagian yang dalam di sungai
bu di Su 1
Kam k Larangan Ngalau Agung wati, 20 (laut, danau, dan sebagainya)
puang ar
Surau, Sumatra Barat (P
Men
gapa di y ang https://kbbi.kemdikbud.go.id/
ada kisah ge
begi beraroma tra
tu leka Su m a tra?
t dengan warga
Penyabung
an Kota
Barat
ngan
Panyabu
Penyabung Alam menyerah, kemarau
an Timur Masyarakat sulit mendapatkan
panjang datang. Air sungai
air minum. Sumur-sumur kecil
surut, transportasi lumpuh
987 total. Yang tersisa hanyalah
digali di sisi sungai. Apa daya, air
1986–1 genangan-genangan air
keruh pun dimasak dan ditelan.
berwarna kelam.
Penyabu
Sela ngan
Nata tan
l
Kotanop
an U
Banjir besar!
0 Jembatan gantung roboh, sawah gagal panen tersapu banjir.
200
Kaleidoskop: aneka peristiwa yang telah terjadi yang disajikan secara singkat (https://kbbi.kemdikbud.go.id/)
Bagaimanapun,
terseret arus lubuk larangan
Pelanggar
a t au tenggelam adalah bagian sungai
ika
yang dalam. Misteri apa n belido
Pelanggar meninggal
ubuk larangan
di lokasi l ika
n dalum
ikan
tilan
Tangkap
Jangan para
menangkap pembuang
Tak perlu khawatir. Pantangan ikan berlebihan! limbah!
mengambil ikan di lubuk larangan
membuat populasi ikan meningkat.
Akibatnya, ikan mengalami
kekurangan pakan alami, dan
bergerak ke luar lubuk larangan
untuk mencari makan. Ikan-ikan Di antara hal yang meresahkan para ikan itu
inilah yang sebagian tertangkap adalah penangkapan ikan secara berlebihan.
Perilaku ini akan membuat populasi ikan Lagi pula, lubuk larangan
oleh masyarakat. Umumnya, wilayah
merosot. Lubuk larangan dipandang efektif tak tertutup selamanya.
sungai di sekitar lubuk larangan
untuk menghentikannya. Bila populasi Ada peristiwa yang
justru memiliki banyak ikan.
ikan terjaga, terjaga pula lumbung pangan ditunggu-tunggu oleh
warga. Masyarakat jadi menyadari bahwa masyarakat menjelang
batasan dan pantangan di lubuk larangan Idulfitri. Semua menanti
tak lain demi kepentingan bersama. dengan penuh harap.
2017
• 21.000 ton produksi sampah
organik dan anorganik* per hari.
Tinggi melangit puncakmu
• 71 persen sampah tidak bermegah, melengkung memayung
diangkut ke TPA.
daunmu bodi. Berebut akar mencecah tanah,
• Kemungkinan besar sampah
dibuang ke Sungai X. masuk membenam ke dalam bumi.
Lemah mendesir daunmu bernyanyi, gemulai berbuai
dibelai angin. Nikmat lindap menyerak
2018 di kaki, mengundang memanggil leka berangin.
Salah satu sungai paling
(Pohon Beringin—Sutan Takdir Alisyahbana)
tercemar di dunia versi
World Bank. Pada tahun Baris demi baris puisi melukiskan pohon nan tinggi,
• Sungai mendangkal, berapa kalian besar, dan ramah. Ada kekuatan berpadu dengan
meluap, terjadi banjir.
berada? keriangan dan kelembutan.
• Kualitas air memburuk.
» pencemaran dari Apa yang terjadi Adakah pohon sebesar itu di sekitarmu?
kotoran ternak. pada sungai Saat mendongak di bawahnya, kau seakan
» sampah rumah
tangga.
di sekitar kalian? menatap raksasa. Ribuan daun berdesakan, ditopang
» limbah pabrik.
• Berbagai senyawa
beracun muncul.
2019 batang besar bercabang-cabang. Sulur-sulur si akar
gantung bergoyang perlahan, seperti hendak
• 34,9 juta orang di 12 Angka kematian menggapaimu.
kabupaten/kota yang
dilalui sungai ini terancam
balita 300.000.
• Sanitasi buruk.
• Kebersihan buruk.
2021
penyakit kulit, diare,
disentri, kolera, keracunan • Air minum yang 1.200 desa/kelurahan terdampak
zat-zat berbahaya. tidak aman. pencemaran air.
*organik (benda hidup misalnya ranting, daun, dan lain-lain) dan anorganik (benda
mati misalnya plastik, kaca, kaleng, dan sebagainya).
Dialah beringin, pohon berkayu Kuyang tak suka jika rumahnya Siapakah beringin?
keras, tumbuh di berbagai wilayah diganggu. Orang-orang yakin, Apa yang membuatnya begitu istimewa,
Indonesia. Selain menjadi peneduh, membuang sampah di sekitar
hingga menebangnya konon dibayar nyawa?
pohon ini memiliki makna sakral. beringin dapat mengakibatkan
Sejak dahulu, beringin dianggap kesialan. Orang yang merusak
Ayo kita amati dia lebih dekat!
masyarakat sebagai pohon keramat. pohon dipercaya akan jatuh sakit,
Mitos tentang m akh l uk g aib sulit mendapatkan rezeki,
yang tinggal di pohon-pohon tak kunjung mendapat jodoh, Buah
besar lazim dijumpai di Indonesia, atau mengalami mimpi buruk Mengenal Sang Raksasa Buah semu
salah satunya di Kalimantan. Ada berkepanjangan. Menebang beringin berdaging tebal,
bentuk bentuk
mitos yang beredar di Kalimantan secara sembarangan juga diyakini Beringin (Ficus benjamina) bulat, diameter
bahwa pohon-pohon besar seperti dapat mengundang bencana seperti 0.5–1 cm, kesukaan
beringin ini menjadi tempat tinggal kecelakaan hingga kematian. para burung.
k uyang si makhluk gaib. Batang
Tinggi dapat
mencapai 20-25 m,
diameter 1-2 m.
Dahan
Dahan-dahan
menjulur melebar
memuat ribuan
daun membentuk
Akar Gantun Dahan kanopi/payung.
g
Akar
Penopang pohon,
jaring pengaman
kebutuhan nutrisi.
Akar Penyangga
Akar gantung
yang tumbuh ke
Akar a
Akar Penyangg bawah, masuk ke
dalam tanah lalu
mengeras menjadi
penyangga pohon.
soliter
(penyendiri),
arboreal
kang
Ku
(lebih banyak
menghabiskan waktu
di pepohonan)
nokturnal
(lebih aktif saat malam).
se.ra.sah
n kotoran (buangan, sampah, dan sebagainya) atau bahan organik
mati berupa ranting dan daun bekas pangkasan yang dapat dijadikan
pupuk; alas kandang ternak yang terdiri atas berbagai bahan organik. Menjaga kebersihan hutan adalah Pemuka adat menyampaikan
https://kbbi.kemdikbud. pesan nenek moyang agar hutan
kemestian. Penjagaan terhadap
go.id/
pepohonan sesuai dengan prinsip dimuliakan, pohon-pohon
hidup masyarakat Dayak di Kalimantan. dirawat dan dijaga
Serasah pohon bertugas menahan dan menampung air Ruh utama perilaku sehari-hari dan kelestariannya. Menodai
sementara waktu. Air kemudian dilepaskan bersama zat-zat kegiatan ritual masyarakat Dayak kehormatan hutan dan pepohonan
lain perlahan-lahan ke tanah. Proses ini membuat tanah lebih adalah upaya mereka mengaitkan diri berarti menodai kehidupan, dan
mampu menyerap air. Lihatlah cara alam bekerja, bahkan daun dengan alam. akan berbuah petaka.
dan ranting yang gugur pun berfaedah. Setelah ritual Seserahan
Ritual Seserahan Hutan, misalnya,
dilakukan oleh suku Dayak sebagai Hutan dilakukan, warga dilarang
ungkapan syukur atas hasil hutan yang memasuki hutan selama tujuh hari.
Fungsi pohon sangat baik dalam mencegah bencana tanah longsor. Warga pun mematuhinya dengan
Apabila pohon ditebang, 2-3 tahun kemudian akar akan busuk. menghidupi warga. Doa-doa dibacakan,
Akibat akar busuk dan curah hujan tinggi, air akan masuk di nasihat diberikan. segenap hati.
sela-sela akar sehingga tanah menjadi labil. Tanah labil dengan
kemiringan tertentu akan mudah longsor. Pengetahuan tentang ini Hadiah
belum banyak dimiliki oleh masyarakat kita. (Monardo, 2021). kecil yang
adalah bisa kita berikan kepada alam
memberiny
a waktu beristirahat sejenak.
Bersuaralah tentang
Jadilah pohon secara langsung
Tanam pohon atau melalui media
Juru sosial. Ajaklah teman
dan rawatlah.
Siar dan kerabat untuk
Jika tak hendak, terlibat.
endang Kematian
G
Apakah Kalian
Teman yang Layak?
Angin berembus
membawa berita. Suatu ketika,
Apakah kalian pernah melakukan hal-hal seperti ini? seseorang menerobos hutan dengan
Apakah kalian pernah melihat orang lain melakukannya? angkuh, dengan jemawa. Parang tajam terselip
di pinggangnya, tali dan senapan tersandang
di bahunya. Hendak berburu anoa, katanya.
• Mencoret-coret • Lupa menyiram Tak lama kemudian, dari arah gunung nan tinggi,
batang pohon tanaman di pot sayup-sayup terdengar suara gendang.
Tak seorang pun tahu siapa yang menabuhnya. Meski
begitu, warga di sisi hutan langsung mengerti
• Buang air kecil • Iseng bahwa pemburu itu sudah tak bernyawa.
di bawah pohon mematahkan Kesombongan sekaligus jasadnya
dahan pohon lenyap ditelan rimba.
• Buang sampah
di dekat pohon
Kemuliaan pohon ialah kita tak tahu apa yang dia hadapi di
dalam kegelapan tanah, sementara yang dia berikan adalah
keteduhan, keindahan bunga, juga kesegaran buah.
Sang penyimpan m i ste ri itu bernama Gun un g G an dan g Berdasarkan arti katanya, gandang artinya gendang,
Dew ata, gunung tertinggi kedua di pulau Sulawesi. Dia bersemayam dewata artinya dewa. Suara gendang yang terdengar dari
di Sulawesi Barat, tepatnya di Kabupaten Mamasa. arah gunung diyakini oleh masyarakat sekitar sebagai
per in ga ta n da r i pa r a dewa . Siapa pun
Gunung ini dan wilayah sekitarnya adalah daerah tangkapan air
yang merusak dan mengotori hutan, apalagi melukai atau
terluas di Sulawesi Barat. Dengan setia dia menampung air hujan,
membunuh binatang di dalamnya, akan tertimpa bencana.
menyimpannya, lalu mengalirkannya ke berbagai arah. Berkat gunung
dan hutan ini, pasokan air bagi masyarakat sekitar selalu terjamin.
Genda
n
Taman Masyar g Kematian
Ganda Nasional Status:
akat
ng De Taman Nasional Adat Mamasa
wata (Surat Keputusan
Kementerian Dalam adat Mamasa, ada gendang khusus yang hanya
Lingkungan Hidup dibunyikan ketika ada warga meninggal. Konon suara
dan Kehutanan gendang inilah yang sesekali terdengar sayup-sayup
No. 773, 3 Oktober 2016) dari dalam hutan, padahal saat itu tidak ada warga yang
Lokasi: meninggal (Suparno, 2020: 24).
Kabupaten Mamasa,
Orang yang sedang berada di tengah hutan atau
berbatasan dengan
di atas gunung kadang juga mendengar suara
Kabupaten Mamuju.
gendang ini. Mustahil suara itu berasal dari
Tinggi: kampung, karena kampung terdekat
3.037 mdpl berjarak 2—3 hari perjalanan dari
Luas: tengah hutan.
180.078 hektar
Sumber:
https://ksdae.menlhk.go.id/
Tak hanya oleh gendang dan pertaliannya Mitos suara gendang yang ber ta lia n dengan kematian
dengan kematian, Taman Nasional To Pembuni … dipercaya membuat manusia berhati-hati dalam bersikap ketika berada
Gunung Gandang Dewata juga dijaga hidup di dunia paralel yang
di dalam hutan atau di atas gunung. Mereka memperhatikan
masih terhubung dengan
oleh mitos, ban g sa g aib makhluk langkah, lebih-lebih ketika berada di wilayah hutan lumut.
orang Mamasa dan Toraja.
yang tak terlihat, T o P e m buni . Hanya orang-orang tertentu Di sana, lumut menutupi akar-akar dan batang pepohonan
Mereka menghuni Gunung Gandang yang mendapatkan anugerah bagaikan selimut hidup
Dewata, kadang menampakkan diri kepada yang dapat berkomunikasi
dengan To Pembuni.
manusia, dan berinteraksi dengan orang-
Terkadang mereka turun ke
orang tertentu. perkampungan dan berbaur
To Pembuni terganggu jika para dengan masyarakat, serta
menghadiri upacara adat
pendaki berteriak, membuat keributan,
yang sedang dilangsungkan. ber.ta.li.an
dan berbuat tidak baik. Jika pantangan Masyarakat pun selalu
v ... berkenaan (dengan); berhubungan;
dilanggar, To Pembuni akan menyediakan makanan lebih ada sangkut pautnya (dengan)
menurunkan kabut tebal dan untuk dihidangkan dan
https://kbbi.kemdikbud.go.id/
sebagai oleh-oleh untuk suku
angin kencang. Dua hal ini sangat
To Pembuni.
berbahaya bagi para pendaki, karena (Soeparno, 2020: 25)
mereka dapat tergelincir, tersesat, Hutan lumut di Taman Nasional
hingga menemui kematian. Gunun g G andang Dewata
bagaikan la bo r a to r ium a la m
dengan ratusan flora dan fauna yang
belum teridentifikasi. Masih banyak
m is ter i yang
harus diteliti. Oleh
karena itu, alam harus
dilindungi agar lestari.
Tumbuh Liar
Ambil ponsel pintar,
pindai kode respons
Jadi Penawar
cepat ini.
Maleala Pana’pana’
T ambuk
Kadin g e Man uk
ha.ya.ti Obat diabetes
Obat demam
a ... mengenai hidup; berhubungan
dan sakit perut dan sakit jantung
dengan hidup
https://kbbi.kemdikbud.go.id/
(Achmadi: 2018)
Anoa (Bubalus sp.), satwa endemik Pulau Sulawesi
Sebelum ditetapkan sebagai taman nasional, masyarakat telah Konservasi di Taman Nasional Gandang Dewata dilakukan
secara in-situ.
bermukim dan berlindung di kawasan Gunung Gandang Dewata.
Kekayaan hayati gunung ini menghidupi warga tanpa jeda. Rupanya,
cinta itu tak bertepuk sebelah tangan. Masyarakat pun membalas
kebaikan alam dengan kesantunan. Konservasi in-situ Konservasi ex-situ
Mereka sekadar memanfaatkan sumber air, mengambil sayuran
Perlindungan populasi dan komunitas Flora/fauna diambil dan dipelihara pada
dan kayu bakar untuk keperluan konsumsi, sesekali menyadap damar, flora/fauna dilakukan secara alami di tempat yang dibuat menyerupai habitat
atau mengambil madu. Mereka juga mengelola kebun yang telah dalam habitat aslinya aslinya.
dimiliki secara turun temurun.
en ja ga Papua
P
kematian dan sergapan kabut dari
Sejak ditetapkan T o P e m b u n i . Semua itu
menjadi taman nasional, menjadi penanda agar manusia
berhati-hati.
semua kegiatan di Gunung
Gandang Dewata dilindungi Kawasan ini juga menjadi perhatian
oleh hukum negara. para peneliti Nusantara dan dunia.
Di ujung timur Nusantara,
Kaum cerdik pandai hendak berguru,
bersemayam pulau bak burung raksasa,
mencermati kekayaan ilmu yang
Papua namanya.
tersembunyi di antara rimbanya.
Kekayaan terhampar di atas tanahnya,
pun melimpah di dalam perutnya.
Karya seninya penuh makna,
Sungguh, alam selalu membagikan kebaikan. termasyhur hingga mancanegara.
Jika
berkunjung
ke sana, kalian Berbagai jenis patung juga biasa Pada saat yang sama,
akan menemukan mereka letakkan di tempat-tempat masyarakat pun saling
ukiran Asmat terbuka seperti hutan, kebun, dan rawa, menjaga. Masing-masing
bertema alam. terutama kebun-kebun sagu. Dengan dusun biasanya memiliki lahan
begitu, leluhur m en j a ga sagu sendiri. Mereka tak akan
po ho n - po ho n s a gu , sumber mengambil sagu dari lahan
makanan pokok masyarakat asli dusun lain walau lahan itu
Selain itu, terdapat ukiran yang bertema Papua. Tanah akan subur, batang- terletak jauh di dalam hutan.
benda-benda yang akrab dengan masyarakat batang sagu tumbuh sehat, Walau pemilik lahan tak
Asmat seperti hewan, tumbuhan, petir, air, menghasilkan sagu yang melimpah melihat, a da ma ta ga ib
perisai, Mbis, gendang, dan sebagainya. untuk melangsungkan kehidupan. ya n g men ga wa s i.
(Rumansara, 2014: 64-68).
(https://news.republika.co.id/berita/n31iiq/
indonesia-penghasil-sagu-terbesar-dunia)
me.no.kok
v memukul dengan martil dan sebagainya; memalu; mengetuk;
memukul supaya pecah (menjadi kecil-kecil)
https://kbbi.kemdikbud.go.id/
Menokok sagu adalah bagian dari aktivitas meramu.
https://www.youtube.com/
watch?v=8LhASpPSOgE
Kini perjalanan kita sampai
di Pulau Jawa. Tersebutlah Anak Tangga Misterius
sebuah wilayah, Kampung
Naga namanya. Dia terletak Asal-usul nama itu tetap menjadi
Bersiaplah. Sebelumnya, kalian perlu tahu. Kampung ini bukan tempat
di Kabupaten Tasikmalaya, m i s t e r i hingga kini. Kebanyakan wisata. Kalian boleh berkunjung dan berkeliling dengan ditemani oleh
Provinsi Jawa Barat. Walau orang berkeyakinan nama itu berasal
seorang pemandu. Dengan begitu, kalian tak akan tersesat dan melanggar
namanya Kampung Naga, dari kata na gawir yang berarti di
p e m a l i yang berlaku di kampung itu.
tak akan kalian jumpai tebing atau lembah.
naga di sana. (Wahyu, 20019: 18).
pe.ma.li
n pantangan; larangan (berdasarkan adat dan kebiasaan)
https://kbbi.kemdikbud.go.id/
Bahasa Sunda untuk “pemali” adalah “pamali”.
Rumah
Bale n
Warga Patemo
(Bala n)
i Pertemua
Lum i
bung Pad Masjid
Umum
Sumber:https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/kearifan-lokal-dan-tradisi-di-kampung-naga-tasikmalaya/
Di saung lisung, warga biasa menumbuk Setelah berkeliling, melangkahlah lebih dekat ke arah rumah.
padi bersama, sambil berbagi cerita Posisi rumah di Kampung Naga diatur berjajar dan saling
dan bercanda. Memisahkan padi berhadapan. Jika rumah saling berhadapan, warga
dari kulitnya memang memakan dapat saling memantau dan saling peduli
waktu dan tenaga, tetapi mereka dengan kondisi tetangga.
melakukannya dengan sukacita.
Struktur Kayu
dan Bambu
Jagapati Bumi
alam, alam pun memberikan penjagaan terbaik. Mereka
patuh pada petuah leluhur untuk hidup bersama alam,
bukan sekadar memanfaatkan alam.
maf.hum
v sudah paham (mengerti, tahu)
https://kbbi.kemdikbud.go.id/
Mungkin kalian
mulai bisa meraba
maknanya.
Melalui kisah
Bab 5
yang disebarkan,
ga Papua
Penja
dikenal sebagai
Kekayaan terhampar di atas tanahnya,
Beringin & Ku
pun melimpah di dalam perutnya.
Karya seninya penuh makna,
termasyhur hingga mancanegara.
yang
Gandang De
wata mitos, orang-
orang terdahulu
hendak
menularkan
nilai
kebaikan,
un tuk
men j a ga
Kampung N
aga Wuramon
butala,
men j a di
ja.ga.pa.ti bu.ta.la jagapati
n pengawal n tempat manusia hidup;
dunia; jagat; bumi bumi.
https://kbbi.kemdikbud.go.id/
Menjadi Jagapati Bumi • Pisahkan sampah organik • Bawalah botol air minum
dan anorganik. yang dapat diisi ulang.
Bawalah tas belanja sendiri
• Tanamlah bunga, sayuran,
untuk mengurangi sampah.
atau pohon.
• Utamakan berbelanja di
Tim Tim Tim Tim • Belilah barang yang dapat
Santai Rumah Sekitar Sekolah warung terdekat. Penggunaan
diisi ulang atau dengan
Rumah bahan bakar berkurang,
kemasan besar agar sampah
kalian pun terhindar membeli
kemasan berkurang.
barang berlebihan.
• Tutup keran air dengan
• Gunakan sepeda untuk
rapat setelah digunakan.
bepergian jarak dekat atau
• Miliki saputangan kain untuk manfaatkan kendaraan
mengurangi pemakaian tisu umum.
kertas.
• Pilih dan pilah barangmu
secara berkala. Jual atau
sumbangkan sebagian.
1. Tim Santai
80 81
Daft ar Pus ta ka
Achmadi, A.S. et al. (2018). Ekspedisi Sulawesi Barat: Flora, Fauna, dan
Mikroorganisme Gandangdewata. Jakarta: LIPI Press.
82 83
Yogyakarta: Majalah Geograi Indonesia,Vol. 24, No. 2, September 2010. Riyanto, S. (2022), Analisis Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan
Strategis. Jakarta: Penerbit Gramedia.
Lestari, U.F.R. (2014). Gramatika, Vol. II, No. 1, Januari-Juni 2014. “Mitos
Asmat Fumiripits dalam Kajian Antropologi Sastra”. Rumansara, E.H. (2014). Inventarisasi dan Veriikasi Karya Budaya Seni Ukir
Asmat. Yogyakarta: Penerbit Kepel Press.
Mariyono, S.G., Indraneu, T., Singkawijaya, E.B. (202). Jambura Geo Educa-
tion Journal, Vol. 3 No. 2, September 222. “Integrasi Budaya Kampung Rustandi, A.K. Aminudin, C. Fadly, R. (220)). Ecotas: Jurnal Ekologi, mas-
Naga sebagai Mitigasi Bencana di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa yarakat, dan Sains, Vol. 1 No. 1. 220. “Identiikasi Manajemen Kolaborasi
Barat”. Pengelolaan Taman Nasional Laut di Indonesia”.
Marsono, D. dan Ullo, F. (2013). Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Rhama, B. (2019). Taman Nasional dan Ekowisata. Yogyakarta: Penerbit
Lingkungan Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat: Kasus Cagar Alam Pe- Kanisius.
gunungan Arfak. Kabupaten Manokwari, Papua Barat (Tesis). Yogyakarta:
Saragih, F.A. (2020). Jurnal Ayumi, Vo. 6, No. 2, September 2019. “Analisis
Perpustakaan Universitas Gadjah Mada.
Kontrastif Simbol Metafora dan Budaya dalam Takhayul Masyarakat
Ngakan, P.O. (ISBN : 978-602-6619-69-3) Prosiding Seminar Nasional Jepang dan Indonesia”.
Biodiversity Conservation. “Konservasi Keanekaragaman Hayati untuk
Sarumpaet, R.K.T dan Budianta, M. (2010). Membaca Sapardi. Jakarta:
Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia.
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Norsidi. (2016). Jurnal Pendidikan Sosial: Sosial Horizon. Vol. 3, No. 2. De-
Soeparno, L. (2020). Taman Nasional Sulawesi: 9 Pesona Pulau Celebes. Jakar-
sember 2016. “Pelestarian Daerah Aliran Sungai Berbasis Kearifan Lokal
ta: Bhuana Ilmu Populer.
Lubuk Larangan Desa Lubuk Beringin Kecamatan Batin Hi Ulu”.
Smidt, D. (1993). Asmat Art: Woodcarvings of Southwest New Guinea. Leiden:
Nurkamilah, C. (2018). Religious: Jurnal Studi Agama-Agama dan Lintas Bu-
Periplus Editions.
daya Vol. 2 No. 2, 2018. “Etika Lingkungan dan Implementasinya dalam
Pemeliharaan Lingkungan Alam pada Masyarakat Kampung Naga”. Utami, A. Demma, Semu, Y.D., Karaeng, A. (2022). Pangale Journal of Forestry
and Environment. Vol 2 No 2. Desember 2022. “Aktivitas Masyarakat di
Pawarti, A., Purnaweni, H., Anfforo, D. (2012). Prosiding Seminar Nasional
Desa Lambanan pada Zona Tradisional Taman Nasional Gandang Dewa-
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Semarang
ta (TNGD)”
Power, C. et al (2017). Human Origins: Contributions from Social Anthropolo-
Vina, S., Aunurohim (2013). Jurnal Sains dan Seni Pomits, Vol. 2, No.1. “Ting-
gy. New York: Berghahn Books.
kah Laku Makan Rusa Sambar (Cervus unicolor) dalam Konservasi
Rahmatullah, Z. dan Saraswati. (2021). Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Ex-situ di Kebun Binatang Surabaya”.
Kota. “Kajian Mitigas Bencana berbasis Kearifan Budaya Lokal di Kam-
Wahyu, F., Sari, L.K. dan Zid, M. (2019). Jurnal Geograi Edukasi dan Lingkun-
pung Adat Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikma-
gan, Vol. 3 No. 1, 2019. “Perilaku Masyarakat Kampung Naga dalam
laya.
Mengelola Sanitasi dan Fasilitas Kesehatan.”
Revaldo, H.V. (2020). Mitologi Dunia: Mitos-Mitos Terkenal yang Dipercaya
Zain, U. dan Newi, E.E. (2019). Buku Ajar Ilmu Kesehatan (Memahami Gejala,
Masyarakat Penjuru Dunia). Yogyakarta: Diva Press.
Tanda, dan Mitos). Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
84 85
http://perpustakaanbpnbjabar.kemdikbud.go.id/ diakses tanggal 17 Agustus
2023
Ta u ta n https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/kearifan-lokal-dan-tradisi-di-kam-
pung-naga-tasikmalaya/ diakses tanggal 17 Agustus 2023
https://dprdkalselprov.id/ritual-adat-seserahan-hutan-de- https://news.republika.co.id/berita/n31iiq/indonesia-penghasil-sagu-terbe-
sa-paau-wakil-rakyat-tumbuhkan-generasi-muda-peduli-hutan/ diak- sar-dunia diakses tanggal 24 Agustus 2023
ses tanggal 17 Agustus 2023 https://kantorbahasamaluku.kemdikbud.go.id/2018/07/ lunturnya-kekua-
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/lubuk-larangan/ diakses tang- tan-mitologi-akal-akal/ dilihat 31 Oktober 2023.
gal 17 Agustus 2023
http://ppi.unas.ac.id/lubuk-larangan-dan-kearifan-lokal-dalam-peman-
faatan-sumber-daya-perikanan/ diakses tanggal 17 Agustus 2023
https://talopak.digitaldesa.id/wisata/taman-nasional-gandang-dewata
diakses tanggal 17 Agustus 2023
https://ksdasulsel.menlhk.go.id/post/80/mitos-suara-gendang-de-
wa-di-gunung-tertinggi-sulawesi-barat diakses tanggal 17 Agustus
2023
https://ksdae.menlhk.go.id/info/5443/gema-gandang-dewata.html
https://thepurringjournal.com/blog/cat-superstitions-around-the-world-
from-10-countries/ diakses tanggal 17 Agustus 2023
86 87
Pelaku Perbukuan
88 89
MITOS-MITOS PENGAWAL NUSANTARA
90