Anda di halaman 1dari 5

WORK INSTRUCTION

TITLE : PENGOPERASIAN UNIT Cl2 NETRALISASI (HYPO)

DEPARTMENT : CAUSTIC SODA

SECTION : CAUSTIC SODA

DOC. NO. : C-WI/1/601/21

REVISION : 3

DATE OF ISSUE : 23/09/2023

PAGE : 1 OF 5

PREPARED BY : APPROVED BY :

ALIFFADHIL NUGROHO DONI SILALAHI


Sec. Head of Caustic Soda
Date: Date:
DOC. NO. C-WI/1/601/21
REVISION 3
WORK INSTRUCTION
DATE OF ISSUE 23/09/2023
PAGE 2 OF 5
DEPARTMENT : CAUSTIC SODA SECTION : CAUSTIC SODA

1. NAMA PEKERJAAN :
Pengoperasian Unit Cl2 Netralisasi (HYPO).

2. CAKUPAN :
Instruksi kerja ini meliputi cara pengoperasian unit Cl2 Netralisasi (Hypo).

3. TINDAKAN KESELAMATAN :
Operator yang bekerja di area tersebut harus dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD),
sebagai berikut :
- Plastic Safety Hat / Helmet
- Safety Goggles/ Clear Face shield
- Masker
- Rubber glove/ PVC gloves

4. REFERENSI :
- Plant Operating Manual, De-Nora
- Physical Data for Process Fluid & Safety Data, De-Nora

5. INSTRUKSI :
5.1. PENGOPERASIAN UNIT Cl2 NETRALISASI.
5.1.1. START UP OPERASI
5.1.1.1. Pastikan manual valve jalur pengiriman NaOH 32% dari storage
tangki (D. 202 atau TK 203 A/B) ke unit hypo sudah terbuka, juga
pompa P.202 A/B atau P 203 A/B kondisi sirkulasi.
5.1.1.2. Pastikan bahwa cooling water, air instrument, demin water, chilled
water sudah beroperasi.
5.1.1.3. Buka valve untuk pengisian NaOH ke pencampur MX 802 dan
bersamaan buka valve untuk pengisian demin water ke MX 802.
5.1.1.4. Atur flow NaOH 32% dan flow demin water dengan perbandingan
kira-kira 4,8:7m3/hrs, sehingga tercapai konsentrasi NaOH di tangki
sirkulasi D 801 sekitar 16-18% (pastikan ke laboratory).
5.1.1.5. Isi tangki D 801 sampai mencapai level 85%.
5.1.1.6. Buka valve pengisian soda 16 - 18% ke tangki D. 801 dan stop
valve ke D 802.
5.1.1.7. Isi tangki D 802 sampai mencapai level 75%, bila sudah mencapai
level 80% Stop pengisian tangki.
5.1.1.8. Pastikan jalur sirkulasi untuk masing-masing tower (D.801 dan
C.801 juga D.802 & C.802) manual valvenya sudah terbuka
5.1.1.9. Pastikan manual valve jalur hypo sirkulasi dan air pendingin ke
masing-masing Cooler (E.801 dan E.811) sudah terbuka.
5.1.1.10. Buka valve outlet untuk tangki D.801 dan buka valve suction
pompa P.801 A.
DOC. NO. C-WI/1/601/21
REVISION 3
WORK INSTRUCTION
DATE OF ISSUE 23/09/2023
PAGE 3 OF 5
DEPARTMENT : CAUSTIC SODA SECTION : CAUSTIC SODA

5.1.1.11. Buka valve discharge / outlet pump sekitar 25% dan tutup valve
line paralel ke sirkulasi D.802.
5.1.1.12. Start pompa P.801 A dan buka secara perlahan-lahan discharge
pompa sampai tercapai normal operasi.
5.1.1.13. Pastikan bahwa sirkulasi tower yang pertama sudah berjalan dengan
baik.
5.1.1.14. Buka suction pump P.801 C dan outlet tangki D.802.
5.1.1.15. Buka valve out pompa P.801 C 25%.
5.1.1.16. Start pompa P.801 C dan buka valve out pompa secara perlahan-
lahan sampai tercapai normal operasi.
5.1.1.17. Atur sirkulasi di tower D.802 dan C.802 sampai berjalan dengan
baik.
5.1.1.18. Buka valve inlet exhaust fan K.810 A/B dan buka valve
dischargenya sampai terbuka seluruhnya.
5.1.1.19. Pastikan bypass manual valve sebelum dan sesudah kontrol valve
sudah terbuka.
5.1.1.20. Start hypo fan K.810 A/B.
5.1.1.21. Informasi ke DCS supaya mengatur vacuum hypo dengan kontrol
valve.

5.1.2. NORMAL OPERASI


5.1.2.1. Pastikan bahwa tekanan gas Cl2 pada inlet tower yang pertama
sekitar –130 mmH2O dan cek tiap 2 jam sekali dan catat di log
sheet.
5.1.2.2. Kontrol temperatur larutan dari C.801 sekitar  20oC tiap 2 jam
sekali dan catat di log sheet.
5.1.2.3. Kontrol temperatur larutan dari C.802 sekitar 20 oC tiap 2 jam sekali
dan catat di logsheet.
5.1.2.4. Lakukan pegambilan sampel dititk pengabilan sampel secara
hati hati setiap 2 jam sekali untuk mengecek excess NaOH.
Catatan : Lakukan flushing line pipa dan botol sampel untuk
memastikan sampel benar benar tidak terkontaminasi.
5.1.2.5. Kontrol excess NaOH pada larutan yang disirkulasikan diatas 10%
bila excess sudah dibawah 10% transfer hypo yang sudah jadi ke
TK.803 dan ganti dengan Fresh Caustic.
5.1.2.6. Informasikan ke DCS atau kepala regu bila ada perubahan atau
penyimpangan yang signifikan.

5.1.3. SHUT DOWN OPERASI


DOC. NO. C-WI/1/601/21
REVISION 3
WORK INSTRUCTION
DATE OF ISSUE 23/09/2023
PAGE 4 OF 5
DEPARTMENT : CAUSTIC SODA SECTION : CAUSTIC SODA

5.1.3.1. Pastikan bahwa sudah tidak ada lagi gas Cl 2 yang masuk ke system
Cl2 netralisasi dilihat dari hasil pengecekan analisa larutan yang
disirkulasikan.
5.1.3.2. Stop exhaust fan K.810 A/B.
5.1.3.3. Stop pompa sirkulasi no. P.801 A/B/C dari lapangan dan tutup
valve-valve-nya.
5.1.3.4. Stop air pendingin untuk pendingin E.801 dan E.811.
5.1.3.5. Operasikan control valve PIC 080105 pada operasi normal dan
tutup valve PV 080105.

6. TINDAKAN PENCEGAHAN & CARA MENGATASI MASALAH


6.1. KEGAGALAN POWER
6.1.1. Bila terjadi kegagalan power biasa maka emergency power akan beroperasi
secara otomatis dan system Cl2 netralisasi akan bekerja dengan fasilitas
cadangan.
6.1.2. Bila power normal mengalami kegagalan, emergency power akan
mengaktifkan kerja daripada pompa sirkulasi Cl2 netralisasi dan exhaust Fan
K 810 A/B.
6.1.3. Bila emergency power tidak aktif segera tutup manual suction valve Exhaust
Fan K.810 A/B untuk menghindari lepasnya gas Cl2.
6.1.4. Segera Hubungi Team Elektrik/Instrument bila Emergency Power ada kendala
untuk diambil tindakan.

6.2. KEGAGALAN POMPA SIRKULASI P 801 A/B/C


6.2.1. Bila terjadi kegagalan pada pompa sirkulasi Cl 2 netralisasi maka sistem
interlock akan menghentikan produksi di caustic soda plant.

6.3. TERJADI TEKANAN TINGGI PADA JALUR-JALUR CHLORINE


6.3.1. Bila terjadi tekanan sangat tinggi pada jalur Cl 2 inlet sirkulasi tower yang
pertama (PAHH 080101) maka load sel elektrolisis boleh diturunkan
sebanyak 25% dari load yang sedang on line sebelumnya.
6.3.2. Cari permasalahan yang mengakibatkan terjadinya tekanan yang sangat
tinggi di inlet sirkulasi tower yang pertama.
6.3.3. Bila terjadi tekanan yang sangat tinggi pada jalur exhaust fan K 810 A/B
(PAHH. 080121) maka system interlock akan mengaktifkan fan yang stand
by.
6.3.4. Cari permasalahan yang mengakibatkan terjadinya tekanan yang sangat
tinggi pada jalur exhaust fan.
6.3.5. Bila semua permasalahan sudah bisa diatasi, load sel elektrolisis naikkan lagi
pada load semula dan fan blower yang stand by bisa di stop untuk stand by.
DOC. NO. C-WI/1/601/21
REVISION 3
WORK INSTRUCTION
DATE OF ISSUE 23/09/2023
PAGE 5 OF 5
DEPARTMENT : CAUSTIC SODA SECTION : CAUSTIC SODA

6.4. TERJADI LEVEL TANKI TK 803 A/B KONDISI PENUH


6.4.1. Recycle secara kontinu larutan hypo dari TK.803A/B ke DM.505 di area
Dechlorinasi untuk proses Dekomposisi di tanki Chlorate Decomposer
6.4.2. Stand by kan 18 kempu jika level tanki hypo storage (TK 803A/B) sudah
100% dan 50% untuk persiapkan transfer hypo ke kempu seandainya produk
hypo jadi lagi
6.4.3. Transfer isi TK 803 ke kempu catat dalam laporan
Catatan: Kempu untuk penyimpanan sementara diberi identitas (Penyimpana
Sementara Hypo)
6.4.4. Laporkan ke finished goods CSP untuk di TP sloc to sloc
6.4.5. Hubungi RMD PD 1 atau PD 2 untuk penggunaan internal pindo
6.4.6. Lakukan recycle larutan hypo dari kempu ke D 801 melalui jalur suction
pump P 801 kemudian make-up dengan fresh caustic dan monitor excess OH-
6.4.7. Laporkan ke atasan untuk mengatur jadwal pengiriman hypo ke pihak
Marketing.

6.5. TERJADI KEBOCORAN TANGKI, PIPA ATAU DISFUNGSI ALAT YANG


MENYEBABKAN LARUTAN HYPO MASUK KE PARIT.
6.5.1. Bila terjadi kebocoran yang menyebabkan larutan hypo menggenang
dilantai dan masuk ke parit menuju bak WWT, segera isolasi saluran
hypo yang menuju bak WWT dengan menutup valve inlet WWT dan
membuka jalur ke bak emergency.
6.5.2. Minimlisir kebocoran dengan menambal atau memantek sementara
titik kebocoran agar larutan hypo tidak semakin banyak tumpah ke
parit.
6.5.3. Siapkan pompa agar tumpahan larutan hypo yang masuk ke bak
emergency bisa ditransfer ke kempu yang sudah disiapkan sebelumnya.
6.5.4. Segera tangani sumber kebocoran.
6.5.5. Bila kondisi sudah normal jalur pembuangan larutan hypo ke bak
WWT dibuka kembali setelah dilakukan pengecekan qualitas air
buangan.

Anda mungkin juga menyukai