Anda di halaman 1dari 11

PPN ATAS PENYERAHAN BKP

DALAM JASA SEWA GUNA USAHA


MATERI 14
1. DASAR HUKUM
Dasar hukum yang yang digunakan dalam PPN atas penyerahan
untuk jasa sewa guna usaha yaitu sebagai berikut :
a. Pasal 1A ayat 1 huruf b UU PPN
b. Pasal 4A ayat 3 UU PPN
c. Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.04/1991
tanggal 27 November 1991.
d. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-129/PJ./2010
tanggal 29 November 2010.

2. PENGERTIAN
a. Leasing (Sewa Guna Usaha)
Sewa guna usaha adalah suatu kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa
guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun
sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease)
untuk dipergunakan oleh lessee selama jangka waktu
tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.

Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan sewa guna usaha adalah :


▪ Lessor
▪ Lessee
▪ Supplier
Jika diperlukan perusahaan leasing tidak jarang akan melibatkan :
▪ Bank
▪ Asuransi
Leasing (operating lease) sebagai suatu terminologi yuridis dan
ekonomi tidak identik dengan perjanjian sewa menyewa.
Demikian pula dalam sewa guna usaha dengan hak opsi
(finance lease), meskipun pada akhir masa leasing kepada
lessee diberi hak opsi untuk membeli barang modal yang
menjadi objek perjanjian, namun finance lease tidak sama
dengan perjanjian sewa beli.

b. Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi (Operating Lease)


dan Perjanjian Sewa Menyewa

Leasing (operating lease) sebagai suatu termonologi yuridis


dan ekonomi tidak identik dengan sewa menyewa, dapat
dibedakan antara lain
▪ Dalam perjanjian sewa menyewa jangka waktu sewa
bukan merupakan faktor yang dominan.
Dalam operating lease, jangka waktu menjadi fokus
utama untuk membedakan dari finance lease.
▪ Perjanjian sewa menyewa bukan suatu bentuk kegiatan
pembiayaan, tidak seperti yang dikandung dalam
operating lease.
▪ Objek operating lease adalah barang modal, sedangkan
dalam perjanjian sewa menyewa yang menjadi objek
tidak terbatas pada barang modal saja.

c. Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi (Finance Lease) dan


Perjanjian Sewa Beli
▪ Dalam finance lease terdapat 3 (tiga) pihak yaitu lessee,
lessor dan supplier. Sedangkan dalam perjanjian sewa
beli hanya melibatkan 2 (dua) pihak yaitu, produsen dan
pembeli
▪ Dalam sewa beli, sejak awal transaksi dilakukan, calon
pembeli sudah bermaksud untuk memiliki barang objek
perjanjian sedangkan finance lease, keputusan untuk
memiliki baru diambil setelah berakhirnya perjanjian.
▪ Dalam sewa beli, masa sewa (pembayaran angsuran)
ditentukan berdasarkan kemampuan pembeli sedangkan
finance lease, jangka waktu perjanjian ditentukan
berdasarkan masa manfaat ekonomis barang objek
perjanjian.

3. MEKANISME PENGENAAN PPN


Pasal 3 huruf b Keputusan Menkeu ditetapkan masa sewa
guna usaha dengan hak opsi sekurang-kurangnya adalah :
a. 2 (dua) tahun untuk barang modal golongan I
b. 3 (tiga) tahun untuk barang modal golongan II dan III
c. 7 (tujuh) tahun untuk barang modal golongan bangunan

Dalam Surat Edaran DJP No. SE-129/PJ./2010 menegaskan :


▪ Sewa Guna Usaha dengan Hak Opsi
1. Kegiatan sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan
dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara
finance lease maupun operating lease untuk digunakan
oleh lessee dalam jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran secara angsuran.
2. Dalam kegiatan sewa guna usaha, pengadaan barang
modal dapat dilakukan dengan cara membeli barang
lessee yang kemudian disewagunakan kembali (sale and
lease back).
3. Sehubungan dengan cara perolehan barang modal yang
menjadi objek finance lease, perlakuan PPN nya adalah :
a. BKP berupa barang modal berasal dari supplier
▪ BKP dianggap diserahkan langsung oleh PKP
pemasok/ supplier kepada lessee.
▪ Lessor tidak perlu dikukuhkan sebagai PKP karena
hanya menyerahkan jasa sewa guna usaha dengan
hak opsi yang merupakan jasa tidak kena pajak.
▪ PKP pemasok/ supplier membuat Faktur Pajak
dengan mencantumkan nama lessee sebagai
pembeli BKP.
▪ Dasar Pengenaan Pajaknya adalah Harga Jual.
b. BKP berupa barang modal berasal dari persediaan
yang telah dimiliki lessor
▪ Lessor pada dasarnya melakukan 2 (dua) jenis
penyerahan, yaitu :
1. Penyerahan jasa sewa guna usaha dengan hak
opsi yang merupakan jasa tidak kena pajak.
2. Penyerahan BKP yang merupakan objek PPN
▪ Lessor harus dikukuhkan sebagai PKP dengan
tetap memperhatikan batasan Pengusaha Kecil.
Setelah sebagai PKP maka lessor wajib
membuat Faktur Pajak atas penyerahan BKP.
▪ Dasar Pengenaan Pajaknya adalah Harga Jual
▪ Penjualan dan Penyewagunausahaan Kembali (Sale and
Lease Back)
a. Dalam hal penyewagunausahaan kembalinya (lease
back) merupakan sewa guna usaha dengan opsi, maka
perlakuan PPN nya adalah :
1. Penyerahan BKP dari lessee kepada lessor (sale)
tidak termasuk dalam pengertian penyerahan BKP
yang dikenai PPN karena,
• BKP yang menjadi objek pembiayaan berasal dari
lessee yang dijual untuk kemudian dipergunakan
kembali oleh lessee.
• Lessor pada dasarnya hanya melakukan penyerahan
jasa pembiayaan tanpa bermaksud memiliki atau
menggunakan objek pembiayaan tersebut.
• Penyerahan BKP tersebut dari lessee kepada lessor
pada dasarnya penyerahan BKP untuk jaminan utang
piutang.

2. Penyerahan jasa sewa guna usaha dengan hak opsi


oleh lessor kepada lessee (lease back) merupakan jasa
pembiayaan yang merupakan jasa tidak kena pajak.

b. Dalam hal penyewagunausahaan kembalinya (lease back)


merupakan sewa guna usaha tanpa hak opsi, perlakuan
PPN nya adalah :
1. Penyerahan BKP dari lessee kepada lessor (sale)
dikenai PPN sesuai dengan ketentuan UU.
2. Penyerahan jasa sewa guna usaha tanpa hak opsi oleh
lessor (lease back) dikenai PPN sebagaimana jasa
sewa menyewa pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai