ABSTRAK
I. PENDAHULUAN
1
http://www.kompasiana.com/mas_bedjo/peranan-undang-undang-pokok-agraria-bagi-
masyarakat-indonesia-yang-bersifat-agraris_54f4193a745513a42b6c8618, diakses 28-6-2016.
23
P-ISSN: 1979-7087
atas tanah terutama tertuju pada perwujudan keadilan dan kemakmuran dalam
pembangunan masyarakat.2
Karena pentingnya tanah bagi kehidupan manusia, maka setiap orang atau
kelompok orang akan selalu berusaha memiliki dan menguasainya, sehingga
kadangkala muncul sengketa tanah dalam masyarakat. Sebagai salah satu contoh
adalah masalah tanah Bandar Udara (Bandara) Rendani Manokwari.
Ratusan warga dari 5 suku di Manokwari, Papua Barat memblokade
gerbang utama Bandara Rendani, yang mana warga masyarakat menuntut
pemerintah membayar ganti rugi atas tanahnya yang dijadikan Bandara. Akibatnya,
penumpang dari 2 maskapai penerbangan Express Air dan Sriwijaya Air terlantar
di sepanjang jalan masuk menuju Bandara Rendani. Setelah menunggu hingga 1
jam lebih, penumpang pun belum dapat masuk ke bandara. Warga mengancam baru
akan membuka blokade, jika pemerintah membayar Rp 5 miliar dari total 80 miliar
yang diminta warga pemilik tanah Hak Ulayat.3
http://news.liputan6.com/read/683181/video-tuntut-ganti-rugi-
Sumber: ratusan-warga-blokir-bandara-rendani, diakses 28-6-2016
2
Ibid.
3
http://news.liputan6.com/read/683181/video-tuntut-ganti-rugi-ratusan-warga-blokir-bandara-
rendani, diakses 28-06-2016.
4
http://mediapapua.com/news/read/index/16/1249/lunasi-tanah-bandara-rp6560-m-bupati-tak-
boleh-lagi-ada-pemalangan, diakses 28-6-2016.
24
PATRIOT Volume 12 Nomor 2 Desember 2019
Sumber: http://mediapapua.com/news/read/index/16/1249/lunasi-tanah-
bandara-rp6560-m-bupati-tak-boleh-lagi-ada-pemalangan,
diakses 28-6-2016.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dan contoh kasus tanah Bandara
Rendani, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang “Peralihan Hak
Atas Tanah Bandara Rendani Manokwari” Bagaimana Implementasi Peraturan
Perundang-undangan mengatur Peralihan Hak Atas Tanah Untuk Kepentingan
Umum?
25
P-ISSN: 1979-7087
26
PATRIOT Volume 12 Nomor 2 Desember 2019
27
P-ISSN: 1979-7087
(1) Pihak yang Berhak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 berupa perseorangan,
badan hukum, badan sosial, badan keagamaan, atau instansi pemerintah yang
memiliki atau menguasai Obyek Pengadaan Tanah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan (pasal 17 ayat (1) Perpres 30/2015).
(2) Pihak yang Berhak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Pemegang hak atas tanah.
b. Pemegang hak pengelolaan.
c. Nadzir untuk tanah wakaf.
d. Pemilik tanah bekas milik adat;
e. Masyarakat hukum adat.
f. Pihak yang menguasai tanah negara dengan itikad baik.
g. Pemegang dasar penguasaan atas tanah.
h. Pemilik bangunan, tanaman, atau benda lain yang berkaitan dengan tanah.
28
PATRIOT Volume 12 Nomor 2 Desember 2019
29
P-ISSN: 1979-7087
30
PATRIOT Volume 12 Nomor 2 Desember 2019
31
P-ISSN: 1979-7087
32
PATRIOT Volume 12 Nomor 2 Desember 2019
33
P-ISSN: 1979-7087
34
PATRIOT Volume 12 Nomor 2 Desember 2019
35
P-ISSN: 1979-7087
36
PATRIOT Volume 12 Nomor 2 Desember 2019
37
P-ISSN: 1979-7087
38
PATRIOT Volume 12 Nomor 2 Desember 2019
7 (tujuh) hari kerja sejak pelepasan hak Objek Pengadaan Tanah (Pasal
112 ayat (1) Perpres 71/2012).
Penyerahan hasil Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berupa bidang tanah dan dokumen Pengadaan Tanah (Pasal 112
ayat (2) Perpres 71/2012).
Penyerahan hasil Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dilakukan dengan berita acara untuk selanjutnya dipergunakan
oleh Instansi yang memerlukan tanah guna pendaftaran/pensertipikatan
(Pasal 112 ayat (3) Perpres 71/2012).
Pendaftaran/pensertipikatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) wajib dilakukan oleh instansi yang memerlukan tanah dalam waktu
paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak penyerahan hasil Pengadaan
Tanah (Pasal 112 ayat (4) Perpres 71/2012.
Pasal 110 ayat (1) Perpres 71/2012 menyebutkan: Data
Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 109 dibuatkan
salinan rangkap 2 (dua).
Asli dan 1 (satu) salinan data sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diserahkan kepada Instansi yang memerlukan tanah, sedangkan 1
(satu) salinan menjadi dokumen di Kantor Wilayah BPN atau Kantor
Pertanahan setempat (Pasal 110 ayat (2) Perpres 71/2012).
Pasal 109 ayat (1) Perpres 71/2012 menyebutkan: Pelaksana
Pengadaan Tanah melakukan pengumpulan, pengelompokan,
pengolahan dan penyimpanan data Pengadaan Tanah yang meliputi: (a)
peta bidang tanah; (b) daftar nominatif; dan (c) data administrasi.
Data Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa (Pasal 109 ayat (2) Perpres 71/2012):
a. dokumen perencanaan Pengadaan Tanah;
b. surat pemberitahuan rencana pembangunan;
c. data awal Subyek dan Objek;
d. undangan dan daftar hadir Konsultasi Publik;
e. berita acara kesepakatan Konsultasi Publik;
f. surat keberatan;
g. rekomendasi Tim Kajian;
h. surat gubernur (hasil rekomendasi);
i. surat keputusan Penetapan Lokasi pembangunan;
j. pengumuman Penetapan Lokasi pembangunan;
k. surat pengajuan Pelaksanaan Pengadaan Tanah;
l. berita acara inventarisasi dan identifikasi;
m. peta bidang Objek Pengadaan Tanah dan daftar nominatif;
n. pengumuman daftar nominatif;
o. Berita Acara Perbaikan dan Verifikasi;
p. daftar nominatif yang sudah disahkan;
q. dokumen Pengadaan Penilai;
r. dokumen hasil penilaian Pengadaan Tanah;
s. berita acara penyerahan hasil penilaian;
t. undangan dan daftar hadir musyawarah penetapan Ganti Kerugian;
39
P-ISSN: 1979-7087
40
PATRIOT Volume 12 Nomor 2 Desember 2019
41
P-ISSN: 1979-7087
42
PATRIOT Volume 12 Nomor 2 Desember 2019
43
P-ISSN: 1979-7087
44
PATRIOT Volume 12 Nomor 2 Desember 2019
45
P-ISSN: 1979-7087
5
Mutatis mutandis berasal dari bahasa Latin yang artinya kurang lebih adalah "perubahan yang
penting telah dilakukan", artinya ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal-pasal yang
disebutkan tersebut, dengan perubahan-perubahan yang diperlukan
(http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4bdfcd4e7c122/pengertian-mutatis-mutandis, diakses
30-03-2018).
46
PATRIOT Volume 12 Nomor 2 Desember 2019
47
P-ISSN: 1979-7087
48
PATRIOT Volume 12 Nomor 2 Desember 2019
49
P-ISSN: 1979-7087
IV. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
A.P. Perlindungan, 1998, Komentar Atas Undang-Undang Pokok Agraria, Cet.
VIII, Bandung: Mandar Maju.
Arie Sukanti Hutagalung dan Markus Gunawan, 2008, Kewenangan Pemerintah di
Bidang Pertanahan, Jakarta: Rajawali Press.
Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, 2010, Dualisme Penelitian Hukum Normatif
dan Empiris, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitaitf, Kualitatif, dan
R&D). Alfabeta. Bandung
Soedikno Mertokusumo, 1998, Hukum dan Politik Agraria, Jakarta: Universitas
Terbuka, Karunika.
Umar Said Sugiharto, Suratman, Noorhudha Muchsin, 2015, Hukum Pengadaan
Tanah-Pengadaan Hak atas Tanah Untuk Kepentingan Umum
Pra dan Pasca Reformasi, Cetakan II, Malang: Setara Press.
Website:
http://www.kompasiana.com/mas_bedjo/peranan-undang-undang-pokok-agraria-
bagi-masyarakat-indonesia-yang-bersifat-
agraris_54f4193a745513a42b6c8618, diakses 28-6-2016.
http://news.liputan6.com/read/683181/video-tuntut-ganti-rugi-ratusan-warga-
blokir-bandara-rendani, diakses 28-06-2016.
http://mediapapua.com/news/read/index/16/1249/lunasi-tanah-bandara-rp6560-m-
bupati-tak-boleh-lagi-ada-pemalangan, diakses 28-6-2016.
http://eprints.upnjatim.ac.id/4795/1/file1.pdf., diakses 28-6-2016.
http://repo.unsrat.ac.id/440/., diakses 28-6-2016.
lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334255-T32584-Rini+Mulyanti.pdf., diakses 28-
6-2016.
http://eprints.ums.ac.id/14383/1/Halaman_Depan.pdf., diakses 28-6-2016.
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4bdfcd4e7c122/pengertian-mutatis-
mutandis, diakses 30-03-2018.
Peraturan Perundang-undangan:
50
PATRIOT Volume 12 Nomor 2 Desember 2019
51