Macam Macam Paragraf Berdasarkan Tujuan
Macam Macam Paragraf Berdasarkan Tujuan
PARAGRAF EKSPOSISI
2) Eksposisi Proses
Pernahkan Anda menghadapi situasi tertentu dengan perasaan takut? Bagaimana cara
mengatasinya? Di bawah ini ada lima jurus untuk mengatasi rasa takut tersebut. Pertama,
persipakan diri Anda sebaik-baiknya bila menghadapi situasi atau suasana tertentu. Kedua,
pelajari sebaik-baiknya bila menghadapi situasi tersebut. Ketiga, pupuk dan binalah rasa
percaya diri. Keempat, setelah timbul rasa percaya diri, pertebal keyakinan Anda. Kelima,
untuk menambah rasa percaya diri, kita harus menambah kecakapan atau keahlian melalui
latihan atau belajar sungguh – sungguh.
3) Eksposisi Klasifikasi
Pemerintah akan memberikan bantuan pembangunan rumah atau bangunan kepada korban
gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan dengan tingkat
kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan mendapat bantuan sekitar 10 juta. Warga
yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak
berat mendapat bantuan sekitar 30 juta. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh
aparat desa setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.
6) Eksposisi Laporan
Sebenarnya, bukan hanya ITS yang menawarkan rumah instan sehat untuk Aceh atau
dikenal dengan Rumah ITS untuk Aceh (RI-A). Pusat Penelitian dan Pengembangan
Permukiman Departemen Pekerjaan Umum juga menawarkan “Risha” alias Rumah Instan
Sederhana Sehat. Modelnya hampir sama, gampang dibongkar-pasang, bahkan motonya “Pagi
Pesan, Sore Huni”. Bedanya, sistem struktur dan konstruksi Risha memungkinkan rumah ini
berbentuk panggung. Harga Risha sedikit lebih mahal, Rp 20 juta untuk tipe 36. akan tetapi,
usianya dapat mencapai 50 tahun karena komponen struktur memakai beton bertulang,
diperkuat pelat baja di bagian sambungannya. Kekuatannya terhadap gempa juga telah diuji di
laboratorium sampai zonasi enam.
2. PARAGRAF PERSUASI
3. PARAGRAF DESKRIPSI
Mempunyai tujuan agar seolah - olah pembaca bisa ikut mendengar, melihat atau
merasakan apa yang dideskripsikan oleh penulis.
Memberikan penjelasan mengenai objek yang dideskripsikan, bisa berupa warna, ukuran,
sifat dan lain -lain.
Paragraf argumentasi dan eksposisi seringkali sulit dibedakan. Karena bentuk dari keduanya
hampir sama. Meskipun demikian, keduanya tetap memiliki perbedaan.
2) Akibat ka Sebab
Kebalikan dari pola pengembangan paragraf argumentasi yang sebelumnya. Paragraf ini
dimulai dari menjelaskan suatu masalah yang dianggap sebagai akibat lalu bergerak menuju
hal-hal yang dianggap sebagai penyebab masalah tadi.
Contoh :
Kerusakan lingkungan merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh umat
manusia di era modern sekarang ini. Hampir setiap hari kita selalu disuguhi dengan berita-
berita tentang berbagai macam bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan dan
berbagai macam bencana alam lain yang telah memakan banyak sekali korban baik harta
maupun nyawa. Bencana-bencana alam "buatan" yang sering terjadi saat ini, tak lain dan tak
bukan adalah akibat dari pola hidup sebagian besar manusia modern yang tidak ramah
lingkungan.
5. PARAGRAF NARASI
2) Narasi Ekspositorik
Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara
tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang tentang kisah
seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data
yang sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya, satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari
kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai
oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan narasi ekspositprik.
Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada,
tidak memasukan unsursugestif atau bersifat objektif.
Contoh :
Siang itu, Sabtu pekan lalu, Ramin bermain bagus. Mula-mula ia menyodorkan sebuah
kontramelodi yang hebat, lalu bergantian dengan klarinet, meniupkan garis melodi utamanya.
Ramin dan tujuh kawannya berbaris seperti serdadu masuk ke tangsi, mengiringi Ahmad,
mempelai pria yang akan menyunting Mulyati, gadis yang rumahnya di Perumahan Kampung
Meruyung. Mereka membawakan lagu “Mars Jalan” yang dirasa tepat untuk mengantar
Ahmad, sang pengantin.
3) Narasi Artistik
Narasi artistik adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga
tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis,
berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat objektif.
Contoh :
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat
tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam
saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa. Wangi kayu cadar
yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak
akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah
kurindui juga? Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun kuusahakan untuk
menepiskannya. Jangan Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah
Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.
4) Narasi Sugestif
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga
tampak seolah-olah melihat.
Contoh :
Patih Pranggulang menghunus pedangnya. Dengan cepat ia mengayunkan pedang itu ke
tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke
tanah. Patih Pranggulang memungut pedang itu dan membacokkan lagi ke tubuh
Tunjungsekar. Tiga kali Patih Peranggulang melakukan hal itu. Akan tetapi, semuanya gagal.