Anda di halaman 1dari 94

Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Beasiswa

Menggunakan Metode Electre Pada SMK-SMAK


(Sekolah Menengah Analisis Kimia)

SKRIPSI

Diajukan Oleh :
FITRIANI ARISKA 10184117
RICARDO EVANTERIANUS 10184128

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
STMIK PROFESIONAL
MAKASSAR
2022
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Kami menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul:

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA


MENGGUNAKAN METODE ELECTRE PADA SMK-SMAK (SEKOLAH
MENENGAH ANALISIS KIMIA)

Yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan untuk Program Studi


Sistem Informasi Jenjang Pendidikan Strata-1 STMIK Profesional Makassar
adalah bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari Skripsi yang sudah
dipublikasikan dan pernah dipakai untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di
lingkungan STMIK Profesional Makassar maupun di Perguruan Tinggi atau
Instansi manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan
sebagaimana mestinya.

Makassar, Agustus 2022

NAMA NIM PARAF

FITRIANI ARISKA 10184117

RICARDO EVANTERIANUS 10184128

Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh :

Pembimbing Utama,

Ir. MUHAMMAD FAISAL, S.SI., MT.


NIDN 0930048304

ii
PERSETUJUAN
SKRIPSI

Dengan bimbingan dan pemeriksaan yang secukupnya, maka kami


menyatakan menerima dan menyetujui skripsi yang berjudul:

Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Beasiswa Menggunakan


Metode Electre Pada SMK-SMAK (Sekolah Menengah Analisis Kimia)

Disusun Oleh:

NAMA NIM

1. FITRIANI ARISKA (10184117)


2. RICARDO EVANTERIANUS (10184128)

Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti seminar II pada program studi
Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
(STMIK) Profesional Makassar.

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi


Pada Tanggal Agustus 2022

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Ir. MUHAMMAD FAISAL, S.SI., MT. DARNIATI, S.Kom., M.T.


NIDN : 0930048304 NIDN : 0930098402

Ketua Jurusan

SAHARUDDIN, S.E., M.Cs.


NIDN : 0919126701

iii
PENGESAHAN
SKRIPSI

Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Beasiswa


Menggunakan Metode Electre Pada SMK-SMAK
(Sekolah Menengah Analisis Kimia)
Dipersiapkan dan disusun Oleh :
NAMA NIM
FITRIANI ARISKA 10184117
RICARDO EVANTERIANUS 10184128

Telah dipertahankan dan diuji didepan Tim Penguji


Pada Tanggal Agustus 2022

Susunan Tim Penguji :

NAMA PENGUJI

KETUA PENGUJI : SAHARUDDIN, S.E., M.Cs. ……...


NIDN : 0919126701

ANGGOTA PENGUJI : DIKWAN MOEIS, S.Kom., M.T. ………


NIDN : 0901017701

PEMBIMBING UTAMA : Ir. MUHAMMAD FAISAL, S.SI., MT. …….


NIDN : 0930048304

PEMBIMBING PENDAMPING : DARNIATI, S.Kom., M.T. ………


NIDN : 0930098402

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan


untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer

KETUA STMIK PROFESIONAL MAKASSAR,

H.SUARDI B.HARUNA, S.Si., M.Si


NIDN: 0926096701

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah Nya

sehingga punyusunan skripsi dengan judul “Sistem Penunjang Keputusan

Penentuan Beasiswa Menggunakan Metode Electre Pada SMK-SMAK

(Sekolah Menengah Analisis Kimia) dapat diselesaikan dengan lancar.

Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan baik dari segi struktur ilmiah maupun teknik

kajiannya. Hal ini disebabkan oleh kekurangan dan keterbatasan waktu dan

kesempatan dalam penyusunannya, oleh karena itu kami mengharapkan

kritik dan saran perbaikan dari semua pihak yang sifatnya membangun.

Sehubungan dengan hal tersebut maka pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. H. Suardi B. Haruna, S.Si.,M.Si selaku Ketua Sekolah Tinggi

Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Profesional Makassar.

2. Saharuddin, S.E., M.Cs selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi pada

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK)

Profesional Makassar.

3. Ir. Muhammad Faisal, S.SI., MT selaku Pembimbing Utama, atas waktu

yang beliau luangkan dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada

penulis sejak persiapan sampai dengan selesainya penyusunan

proposal ini.

v
4. Darniati, S.Kom., M.T selaku Pembimbing Pendamping, atas waktu

yang beliau luangkan dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada

penulis sejak persiapan sampai dengan selesainya penyusunan

proposal ini.

5. Kedua Orang Tua penulis yang senantiasa mendukung dan mendoakan

penulis.

6. Kepala Sekolah SMK-SMAK Makassar yang telah membantu penulis

dalam melakukan penelitian ini.

7. Keluarga besar STMIK Profesional Makassar, khususnya seluruh

teman-teman seperjuangan atas semua dukungan, semangat, serta

kerjasamanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna,

baik dari segi penyusunan maupun penyajian, disebabkan oleh

keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Akhir

kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Makassar, Agustus 2022

Penulis

vi
ABSTRAK

Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Beasiswa


Menggunakan Metode Electre Pada SMK-SMAK
(Sekolah Menengah Analisis Kimia)

FITRIANI ARISKA, RICARDO EVANTERIANUS


( dibimbing oleh Ir. MUHAMMAD FAISAL, S.SI., MT.
dan DARNIATI, S.Kom., M.T. )

Beasiswa adalah salah satu program yang diidamkan semua


pelajar, karena beasiswa tidak hanya membantu pelajar dalam menuntut
ilmu tetapi juga meringankan beban orang tua. Beasiswa juga tidak hanya
tersedia bagi siswa dengan keterbatasan ekonomi, tetapi juga tersedia bagi
para siswa-siswi berprestasi yang memenuhi syarat.
Metode Electre (Elimination Et choix Traduisant La Realite)
merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengevaluasi dan
menentukan alternatif terbaik. Tahapan hasil merupakan tahapan dimana
sistem yang telah dirancang diwujudkan dalam bentuk aplikasi yang berupa
tampilan halaman system dan fungsinya.

Pengujian dari Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan Penentuan


Beasiswa Menggunakan Metode Electre Pada SMK-SMAK (Sekolah
Menengah Analisis Kimia) Makassar menggunakan sistem pendekatan
black-box, dimana berkaitan degan user interface. Adanya Aplikasi Sistem
Penunjang Keputusan Penentuan beasiswa menggunakan metode Electre,
mampu menyajikan informasi bagi calon penerima beasiswa yayasan
Bhakti Wiyata yang lebih optimal dan mempermudah jajaran manajemen
dalam melakukan seleksi penerima beasiswa pada SMK-SMAK Makassar.

Kata Kunci : Electre, Beasiswa, SMK, Siswa

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR ..................................................................................... v
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ..................................................... I-1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................. I-2
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................... I-3
1.3.1. Tujuan Penelitian ...................................................... I-3
1.3.2. Manfaat Penelitian .................................................... I-3
1.4. Batasan Masalah .............. I-3
1.5. Sistematika Penulisan ......................................................... I-4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori................................................................... II-1
2.1.1. Penelitian Terdahulu .............................................. II-1
2.1.2. Pengertian Sekolah ................................................ II-2
2.1.3. Pengertian Siswa ................................................... II-3
2.1.4. Pengertian Prestasi ................................................ II-4
2.1.5. Nilai Raport Siswa .................................................. II-5
2.1.6. Pengertian Beasiswa .............................................. II-5
2.1.7. Jenis-Jenis Beasiswa ............................................. II-6
2.1.8. Pengertian Sistem…………………………………….II-7
2.1.9. Pengambilan Keputusan……………………………..II-9
2.1.10 Sistem Penunjang Keputusan (SPK)……………….II-11
2.1.11 Tahapan Penununjang Keputusan ......................... II-12
2.1.12 Komponen Sistem Penunjang Keputusan .............. II-14
2.1.13 Metode Electre ....................................................... II-16
2.1.14 Hypertext Preprocessor (PHP) ............................... II-20
2.1.15 My Strutured Query Language (MYSql) ................. II-21
2.1.16 Strutured Query Language (SQL) .......................... II-22
2.1.17 Unified Modeling Language (UML) ......................... II-22
2.2. Kerangka Konseptual ......................................................... II-26
2.3. Definisi Operasional ........................................................... II-27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian .............................................................. III-1
3.1.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................. III-1
3.1.2. Teknik Dan Pengumpulan Data .............................. III-1
3.1.3. Instrumen Pengumpulan Data ................................ III-2
3.2. Analisis Perencanaan ......................................................... III-3

viii
3.2.1. Algoritma/Metode Electre ....................................... III-3
3.2.2. Unified Modeling Language (UML) ......................... III-16
3.3. Rancangan Basis Data ....................................................... III-19
3.4. Rancangan Interface .......................................................... III-23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil ................................................................................... IV-1
4.1.1. Form Halaman Login Admin................................... IV-1
4.1.2. Form Halaman Utama ............................................ IV-1
4.1.3. Form Daftar Data Alternatif..................................... IV-2
4.1.4. Form Daftar Data Kriteria ....................................... IV-3
4.1.5. Form Sub Kriteria Penghasilan Orang Tua............. IV-3
4.1.6. Form Sub Kriteria Tanggungan Anak Orang Tua ... IV-4
4.1.7. Form Sub Kriteria Prestasi ..................................... IV-5
4.1.8. Form Sub Kriteria Nilai ........................................... IV-5
4.1.9. Form Kriteria Jarak Rumah Siswa ......................... IV-6
4.1.10. Form Nilai Hasil Perhitungan ............................... IV-7
4.2. Impementasi Sistem............................................................ IV-9
4.2.1. Manual Program … ................................................ IV-9
4.2.2. Manual Instalasi ..................................................... IV-12
4.3. Pemeliharaan Sistem .......................................................... IV-14
4.4. Pengujian Sistem ................................................................ IV-15
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ......................................................................... V-1
5.2. Saran .................................................................................. V-1

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem ....................................................... II-8


Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan .................................... II-11
Gambar 2.3 Tahapan Sistem Penunjang Keputusan ........................ II-12
Gambar 2.4 Arsitektur Sistem Penunjang Keputusan ........................ II-16
Gambar 2.5 Kerangka Konseptual ..................................................... II-27
Gambar 3.1 Use Diagram .................................................................. III-17
Gambar 3.2 Activity Diagram ............................................................. III-18
Gambar 3.3 Squence Diagram .......................................................... III-19
Gambar 3.4 Relasi Tabel .................................................................. III-23
Gambar 3.5 Tampilan Form Data Alternatif Siswa ............................. III-24
Gambar 3.6 Tampilan Form Data Kriteria .......................................... III-24
Gambar 3.7 Tampilan Form Data Sub Kriteria ................................... III-25
Gambar 3.8 Tampilan Form Data Hasil Seleksi ................................. III-26
Gambar 3.9 Rancangan Form Input Alternatif (Siswa) ...................... III-27
Gambar 3.10 Rancangan Form Input Krtiteria ................................... III-28
Gambar 3.11 Rancangan Frm Input Data Sub Kriteria ...................... III-28
Gambar 3.12 Rancangan Ubah Data Password ................................ III-29
Gambar 3.13 Rancangan Form Login................................................ III-29
Gambar 3.14 Rancangan Form Menu Utama .................................... III-30
Gambar 4.1 Form Halaman Login...................................................... IV-1
Gambar 4.2 Form Menu Utama ......................................................... IV-2
Gambar 4.3 Form Data Alternatif (Siswa) .......................................... IV-2
Gambar 4.4 Form Daftar Data Kriteria ............................................... IV-3
Gambar 4.5 Form Sub Kriteria Penghasilan Orang Tua .................... IV-4
Gambar 4.6 Form Sub Kriteria Tanggungan Anak Orang Tua ........... IV-5
Gambar 4.7 Form Sub Kriteria Berprestasi ........................................ IV-5
Gambar 4.8 Form Sub Kriteria Nilai ................................................... IV-6
Gambar 4.9 Form Sub Kriteria Jarak Rumah Siswa .......................... IV-7
Gambar 4.10 Form Data Hasil Seleksi Penerimaan Beasiswa .......... IV-8
Gambar 4.11 Form Input Data Kriteria ............................................... IV-9
Gambar 4.12 Form Input Data Alternatif (Siswa) ............................... IV-10
Gambar 4.13 Form Mengubah Password .......................................... IV-11
Gambar 4.14 Tampil Setup Xampp.................................................... IV-12
Gambar 4.15 Tampil Select Components Xampp .............................. IV-13
Gambar 4.16 Tampil Instalation Folder .............................................. IV-13
Gambar 4.17 Tampil Proses Instalasi ................................................ IV-13
Gambar 4.18 Tampil Finish Instalasi.................................................. IV-14
Gambar 4.19 Control Panel ............................................................... IV-14

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol Use Case ............................................................... II-23


Tabel 2.2 Simbol Activity Diagram ..................................................... II-24
Tabel 2.3 Simbol Class Diagram........................................................ II-25
Tabel 2.4 Simbol Sequance Diagram ................................................ II-26
Tabel 3.1 Data Tenaga Kerja ............................................................. III-4
Tabel 3.2 Data Kriteria ....................................................................... III-4
Tabel 3.3 Data Nilai Sub Kriteria ........................................................ III-4
Tabel 3.4 Data Penilaian Alternatif Setiap Kriteria ............................. III-5
Tabel 3.5 Pembbotan Kriteria ............................................................ III-5
Tabel 3.6 Himpunan Concordance .................................................... III-8
Tabel 3.7 Himpunan Discordance ...................................................... III-10
Tabel 3.8 Agregate Dominance Matrix E ........................................... III-15
Tabel 3.9 Kamus Data User ............................................................... III-20
Tabel 3.10 Kamus Data Alternatif (Siswa) ......................................... III-20
Tabel 3.11 Kamus Data Kriteria ......................................................... III-21
Tabel 3.12 Kamus Data Sub Kriteria.................................................. III-21
Tabel 3.13 Kamus Data Nilai Sub Kriteria .......................................... III-22
Tabel 4.1 Tabel Pengujian Sistem ..................................................... IV-16

xi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Beasiswa adalah salah satu program yang diidamkan semua

pelajar, karena beasiswa tidak hanya membantu pelajar dalam

menuntut ilmu tetapi juga meringankan beban orang tua. Beasiswa juga

tidak hanya tersedia bagi siswa dengan keterbatasan ekonomi, tetapi

juga tersedia bagi para siswa-siswi berprestasi yang memenuhi syarat.

Mendapatkan beasiswa menunjukkan bahwa siswa tersebut

mempunyai integritas dan bahkan lebih unggul jika dibandingkan

dengan siswa lainnya. Hal ini karena siswa tersebut sudah melewati

berbagai proses seleksi sekaligus membuktikan bahwa siswa tersebut

mempunyai penilaian lebih unggul dan diakui mempunyai kualitas di

atas rata-rata.

SMK-SMAK (Sekolah Menengah Analisis Kimia) Makassar

beralamat di Jl. Urip Sumoharjo, Pampang, Kec. Panakkukang, Kota

Makassar, Sulawesi Selatan 90233 yang memiliki luas lahan sebesar

14.281 m2 adalah satu-satunya lembaga pendidikan menengah

kejuruan dalam bidang analis kimia yang terdapat di Kawasan

Indonesia Timur yang berdiri sejak tahun 1964, yang secara geografis

terletak di kota Makassar, Sulawesi Selatan yang pendidikannya

berlangsung selama 4 Tahun di bidang kimia analisis khususnya

kejuruan bidang quality control (analisa mutu) laboratorium.

I-1
I-2

Seperti halnya dengan siswa-siswi sekolah yang lain berharap

mendapatkan beasiswa untuk lanjut studinya kejenjang sarjana (S1).

Dan untuk mendapatkan beasiswa harus memenuhi persyaratan yang

sudah ditentukan oleh sekolah. Permasalahan yang ada SMK-SMAK

yaitu proses seleksi secara manual membutuhkan ketelitian dan waktu

yang cukup lama, hal ini mengakibatkan lamanya proses pengambilan

keputusan penerima beasiswa, disisi lain dibutuhkan sebuah sistem

yang mampu menjadi proses seleksi tahap awal untuk menunjang hasil

kepuutusan oleh pihak sekolah.

Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti mengajukan satu

aplikasi penetuan penerima beasiswa dengan judul Sistem Penunjang

Keputusan Penentuan Beasiswa Menggunakan Metode Electre

Pada SMK-SMAK (Sekolah Menengah Analisis Kimia). Dengan

harapan adanya aplikasi ini dapat memudahkan pihak sekolah SMK-

SMAK dalam penentuan siswa penerima beasiswa.

2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas,

Maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang sebuah sistem penentuan beasiwa Pada


SMK-SMAK (Sekolah Menengah Analisis Kimia).
2. Bagaimana menerapkan Metode Electre dalam pembuatan Sistem
Informasi Penentuan Beasiswa Pada SMK-SMAK (Sekolah
Menengah Analisis Kimia).
I-3

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian


1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dari rumusan

masalah diatas sebagai berikut:

1. Merancang sebuah Sistem Informasi Penentuan Beasiswa

pada SMK-SMAK (Sekolah Menengah Analisis Kimia)

2. Menerapkan Metode electre dalam penentuan beasiswa pada

SMK-SMAK (Sekolah Menengah Analisis Kimia)

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memudahkan kepala sekolah SMK-SMAK (Sekolah Menengah

Analisis Kimia) Makassar dalam penentuan beasiswa.

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lainnya

referensi untuk melakukan penelitian relefan dengan hasil

penelitian ini.

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada sistem penentuan beasiswa pada

SMK-SMAK (Sekolah Menengah Analisis Kimia) Makassar:

1. Hanya membahas penentuan beasiswa yayasan Pada SMK-SMAK

(Sekolah Menengah Analisis Kimia) Makassar. Berdasarkan Data

Kriteria yaitu Penghasilan Orang Tua, Tanggungan Orang Tua,

Prestasi, Nilai, Jarak Rumah Siswa.

2. Hanya membahas metode Elerctre dan tidak membahas atau

membandingkan dengan metode lainnya.


I-4

1.5 Sistimatika Penulisan

Sistematika penulisan bertujuan untuk memudahkan pembaca

dalam memahami isi dari penelitian ini. Proposal ini disusun dalam tiga

bab dengan perincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I membahas tentang latar Belakang Masalah, Rumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Batasan Masalah,

Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II membahas tentang Landasan Teori, Kerangka Konseptual,

Definisi Operasional.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Bab III membahas tentang Metode Penelitian, Teknik sampel,

Analisis dan Perencanaan, Kamus Data, Relasi Tabel, Rancangan

Output, Rancangan Input.

DAFTAR PUSTAKA
II-1

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Penelitian Terdahulu

(Simarmata et al., 2020) Penentuan Masyarakat Penerima

Bantuan Perbaikan Rumah di Kecamatan Siantar Barat

Menggunakan Metode ELECTRE. Sistem Pendukung Keputusan

yang dibangun dengan menggunakan metode Electre dapat

melakukan perhitungan manual secara otomatis ketika pengguna

menginputkan nilai kriteria. Hasil akhir yang diperoleh baik

menggunakan perhitungan secara manual maupun secara

komputerisasi menunjukkan hasil yang sama, yaitu alternatif

A0002 (Wariman) yang terpilih sebagai alternatif terbaik dalam

pemilihan bantuan penerima perbaikan rumah.

(Maskhur et al., 2022) dalam penelitian berjudul Penerapan

Metode Electre Untuk Pemilihan Pengajar Terbaik. Metode

Electre yang digunakan dalam sistem ini memberikan

kemampuan untuk mengeliminasi alternatif yang kurang baik

juga menghasilkan alternatif yang mendominasi sehingga

alternatif yang mendominasi tersebutlah yang terpilih menjadi

pilihan yang terbaik dalam hal ini pengajar terbaik di LPK

Anametri Learning Center.

II-1
II-2

(Putri & Warnilah, 2021) dalam penelitian yang berjudul

Analisa Sistem Pendukung Keputusan Pengembangan Kawasan

Wisata pada DISPARPORA dengan Menggunakan Metode

Electre. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan,

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Gunung Galunggung

terpilih sebagai Objek Wisata Alam yang berpotensi untuk di

kembangkan oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga

dengan nilai 8,0552 dengan adanya penilaian dengan

menggunakan metode electre dalam suatu website akan sangat

memudahkan DISPARPORA dalam menentukan pilihan

pengembangan objek wisata alam di Kabupaten Tasikmalaya.

(Faidhani et al., 2021) dalam penelitian yang berjudul Sistem

Pendukung Keputusan Penentu Bidang Keahlian Mahasiswa

Program Studi Informatika Universitas Tanjungpura dengan

Metode ELECTRE. Berdasarkan hasil pengujian pada penelitian

tersebut terhadap 10 (sepuluh) mahasiswa, dengan

menggunakan algoritma/metode Elimination Choice and

Translating Reality (ELECTRE) memiliki nilai akurasi sebesar 40%

terhadap rekomendasi bidang keahlian mahasiswa Program Studi

Informatika Universitas Tanjungpura dan Kriteria minat menjadi

kriteria yang berpengaruh dalam menentukan bidang keahlian

mahasiswa Program Studi Informatika Universitas Tanjungpura.


II-3

(Penulis, 2022) dalam penelitian dengan judul Sistem

Penunjang Keputusan Penentuan Beasiswa Menggunakan

Metode Electre Pada SMK-SMAK (Sekolah Menengah Analisis

Kimia). Aplikasi ini diharapkan untuk membantu pihak sekolah

SMAK dalam penentuan beasiswa.

2.1.2 Pengertian Sekolah

Sekolah adalah sistem interaksi sosial suatu organisasi

keseluruhan terdiri atas interaksi pribadi terkait bersama dalam

suatu hubungan organic (Wayne dalam buku Soebagio

Atmodiwiro, 2000:37). Sedangkan berdasarkan undang-undang

no 2 tahun 1989 sekolah adalah satuan pendidikan yang

berjenjang dan berkesinambungan untuk menyelenggarakan

kegiatan belajar mengajar.

Sekolah adalah sebuah lembaga yang dirancang untuk

pengajaran siswa atau murid di bawah pengawasan pendidik atau

guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal.

Hal ini umumnya diperlukan untuk menghasilkan siswa yang maju

melalui proses pembelajaran. Ada juga sekolah non-pemerintah

yang disebut sekolah swasta (private schools). Sekolah sebagai

organisasi adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh

masyarakat, baik itu yang berbadan hukum maupun yang tidak

berbadan hukum, dimana fungsinya sebagai sarana partisipasi

masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara.


II-4

Berdasarkan dari beberapa teori di atas maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa sekolah adalah bagian integral dari suatu

masyarakat yang berhadapan dengan kondisi nyata yang terdapat

dalam mayarakat pada masa sekarang dan sekolah juga

merupakan alat untuk mencapai pendidikan yang bermutu dan

memenuhi standar nasional pendidikan.

2.1.3 Pengertian Siswa

Pengertian siswa atau peserta didik menurut ketentuan


umum undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Dengan demikian peserta didik adalah orang yang mempunyai
pilihan untuk menempuh ilmu sesuai dengan cita-cita dan
harapan masa depan.
Menurut (Hasbullah, 2010) berpendapat bahwa siswa

sebagai peserta didik merupakan salah satu input yang ikut

menentukan keberhasilan proses pendidikan.

2.1.4 Pengertian Prestasi

Untuk mengetahui apakah seseorang siswa telah belajar

dengan baik, perlu dilakukan penilaian. Tujuannya adalah untuk

menguji kemampuan siswa setelah proses belajar mengajar.

prestasi dapat diartikan sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran

yang dilakukan. Namun, banyak yang percaya bahwa belajar

berarti mencari ilmu dan mencari ilmu. Lain lagi, lebih tepatnya,
II-5

belajar dapat menyerap pengetahuan. Belajar adalah perubahan

tingkah laku manusia. Proses tersebut tidak akan terjadi apabila

tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan.

2.1.5 Nilai Raport Siswa

Nilai raport merupakan hasil dari kumpulan nilai mata

pelajaran yang dimiliki oleh setiap siswa dan termasuk nilai raport

selama satu semester. Raport diterimakan sebagai tolak ukur dan

untuk mengetahui perkembangan terhadap prestasi siswa

setelah mengikuti proses pembelajaran.

Melalui raport wali kelas dapat mengetahui kekuatan dan

kelemahan siswa dalam kelas yang diampunya wali kelas dapat

menentukan strategi dalam pengelolaan kelas yang menjadi

tanggung jawabnya misalnya dengan menata strategis belajar

untuk membantu siswa meningkatkan kompetensi siswa atau

membantu mengatasi kesulitan belajar siswa yang lemah.

2.1.6 Pengertian Beasiswa

Beasiswa yaitu untuk membantu masyarakat, terutama yang

masih duduk di bangku sekolah atau kuliah, agar mereka dapat

terbantu dari segi keuangan dalam menyelesaikan kuliahnya.

Bantuan ini biasanyanya berbentuk dana untuk menunjang biaya

atau ongkos yang harus dikeluarkan oleh anak sekolah atau

mahasiswa selama menempuh masa pendidikan ditempat

belajar yang diinginkan.


II-6

Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga pemerintah,

perusahaan ataupun yayasan. Pemberian beasiswa dapat

dikategorikan pada pemberian cuma-cuma ataupun pemberian

dengan ikatan kerja (biasa disebut ikatan dinas) setelah

selesainya pendidikan.

2.1.7 Jenis-Jenis Beasiswa

A. Beasiswa Penghargaan

Beasiswa ini diberikan berdasarkan prestasi akademik

mereka secara keseluruhan. Misalnya, dalam bentuk Indeks

Prestasi Kumulatif (IPK). Meski sangat kompetitif, beasiswa ini

ada dalam berbagai bentuk.

B. Beasiswa Bantuan

Jenis beasiswa ini adalah untuk mendanai kegiatan


akademik para mahasiswa yang kurang beruntung, tetapi
memiliki prestasi. Komite beasiswa biasanya memberikan
beberapa penilaian pada kesulitan ini, misalnya, seperti
pendapatan orang tua, jumlah saudara kandung yang sama-
sama tengah menempuh studi, pengeluaran, biaya hidup, dan
lain-lain.
C. Beasiswa Penuh

Banyak orang menilai bahwa beasiswa diberikan kepada

penerimanya untuk menutupi keperluan akademik secara

keseluruhan. Jika Anda benar-benar beruntung, tentunya

Anda akan mendapatkan beasiwa seperti ini. Beasiswa akan


II-7

diberikan untuk menutupi kebutuhan hidup, buku, dan biaya

pendidikan. Namun, banyak beasiswa lainnya meng-cover

biaya hidup, buku, atau sebagian dari uang sekolah.

2.1.8 Pengertian Sistem

Pengertian sistem menurut Sutarman adalah kumpulan

elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu

kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu

tujuan utama (Sutarman, 2012). Menurut (Azhar Susanto, 2013)

Dalam bukunya, “Sistem adalah kumpulan atau kelompok

subsistem/bagian/komponen, baik fisik atau non fisik, yang dapat

saling berhubungan dan terkoordinasi untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

1. Komponen Sistem

Suatu sistem merupakan sejumlah komponen yang saling berkaitan

atau berhubungan, yang bertujuan untuk saling berkerjasama untuk

membentuk satu kesatuan.

2. Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem “lainnya atau dengan lingkungan “luarnya.
3. Lingkungan Luar Sistem
Diluar dari batasan sisem yang mempengaruhi operasi sistem

dikatakan merupakan lingkungan sistem.


II-8

4. Penghubung Sistem

Penghubung sistem adalah media “penghubung antara satu

subsistem dengan” subsistem yang “lainnya.

5. Masukan

Input atau masukan adalah semua inputan yang masuk ke dalam

sistem dan selanjutnya “menjadi bahan yang diproses.

6. Pengolah Sistem

Pengolahan merupakan bagian dari sistem yang mengubah

masukan menjadi keluaran.

7. Keluaran

Keluaran (output) adalah hasil dari pengolahan atau pemrosesan.

Keluaran sistem merupakan hasil dari energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi output yang bermanfaat dan sisa

pembuangan.

8. Sasaran Sistem.

Sasaran yang berupa objek merupakan bagian dari pada sasaran

sistem.

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem


II-9

2.1.9 Pengambilan Keputusan

A. Pengertian Pengambilan Keputusan

Dalam kamus besar ilmu pengetahuan pengambilan

keputusan (Decision making) didefinisikan sebagai pemilihan

keputusan atau kebijakan yang didasarkan atas kritria tertentu.

secara umum, suatu keputusan adalah seleksi dari dua atau lebih

alternatif pilihan.

Keputusan adalah proses pelacakan suatu masalah,

dimulai dengan latar belakang masalah, mengidentifikasi

masalah, dan membentuk kesimpulan atau rekomendasi (Irham

Fahm, 2016).

B. Tipe Keputusan

Pembuatan keputusan dapat didefinisikan dengan

penentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang

diingikan (Usman Effendi, 2014). Keputusan keputusan

manajemen biasanya dibagi menjadi dua kategori yaitu

keputusan terprogram dan keputusan tidak terprogram.

1. Keputusan Terprogram

Keputusan terprogram mencakup situasi yang cukup

sering terjadi untuk memungkinkan pengembangan dan

penerapan aturan keputusan di masa depan. Keputusan

terprogram terjadi saat situasi eksklusif dialami, mekanisme

eksklusif umumnya dibentuk buat mengatasi situasi tersebut.


II-10

2. Keputusan Tidak Terprogram

Keputusan tidak terprogram dibuat dalam menanggapai

situasi yang unik, tidak familiar, dan tidak terstuktur jelas, dan

menimbulkan banyak konsekuensi-konsekuensi penting baik

bagi inidividu maupun organisasi. Banyak keputusan tidak

terprogram melibatkan banyak perencanaan strategis, karena

ketidakpastian begitu besar dan keputusan merupakan hal

yang sangat kompleks.

C. Proses Pengambilan Keputusan

Proses pengambilan keputusan terdiri dari delapan

langkah: identifikasi masalah, identifikasi kriteria pengambilan

keputusan, pembobotan kriteria, pengembangan alternatif,

analisis alternatif, pemilihan alternatif, implementasi alternatif,

dan penilaian efektivitas yang terdiri dari serangkaian tahapan

yang dilakukan (Irham Fahm, 2016).

Proses pengambilan keputusan dari beberapa teori

merupakan proses atau langkah yang dilakukan oleh proses

pengambilan keputusan, pengambilan keputusan meliputi:

identifikasi kebutuhan, Menetukan berbagai alternatif solusi,

Menentukan kriteria penilaian, Evaluasi alternatif dan

Menentukan keputusan.
II-11

Menentukan Evaluasi

Identifikasi Berbagai Menentukan Alternatif Menentukan

Masalah Alternatif Kriteria Berdasarkan Keputusan


Solusi Penilaian Kriteria

Gambar 2.2 Proses Pengambilan Keputusan

2.1.10 Sistem Penunjang Keputusan (SPK)

Konsep penunjang keputusan atau Decision Support

System (SPK/DSS) pertama kali diungkapkan oleh Michael

S.Scott pada awal tahun 70-an dengan menjelaskan bahwa

sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem yang

berbasis computer yang ditujukan untuk membantu para

manajer atau pengambila keputusan dalam memanfaatkan

data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai

persoalan yang tidak terstruktur (Daihani, 2001)

Aplikasi Sistem penunjang keputusan memanfaatkan data,

memberikan antarmuka pengguna yang mudah dan dapat

menggabungkan pemikiran pengambil keputusan. Sistem

penunjang keputusan lebih difungsikan untuk mendukung atau

menunjang manajemen dalam melakukan pekerjaan yang

bersifat analitis dalam situasi yang kurang terstruktur dan

dengan kriteria yang kurang jelas (Kusrini, 2007)


II-12

2.1.11 Tahapan Sistem Penunjang Keputusan

Sistem penunjang keputusan secara garis besar pengambil

keputusan dalam melakukan pengambilan keputusan melewati

beberapa alur/ proses seperti ditunjukkan dibawah ini.

Gambar 2.3 Tahapan Sistem Penunjang Keputusan.

1. Fase Intelegensi

Intelegensi dalam pengambilan keputusan mencakup

scanning (Pemindaian) area atu lingkungan, baik secara

intermiten ataupun terus-menerus. Inteligensi meliputi berbagai

kegiatan yang menekankan identifikasi situasi atau peluang-

peluang masalah. Tahapan dalam fase intelegensi diantaranya

identifikasi masalah (peluang), klasifikasi masalah, dan

kepemilikan masalah.
II-13

2. Fase Desain

Fase desain mencakup pelaksanaan atau mengembangkan

dan menganalisis tindakan yang mungkin untuk diterapkan. Hal

ini mencakup pemahaman terhadap masalah dan menguji

solusi yang layak. Tahapan dalam fase desain antara lain

memilih sebuah prinsip pilihan, mengembangkan

(menghasilkan) alternatif-alternatif, dan mengukur hasil akhir.

3. Fase Pilihan

Fase Pilihan merupakan pelaksanaan pengambilan

keputusan yang kritis. Fase pilihan adalah fase di mana dibuat

suatu keputusan yang nyata dan diambil suatu kepastian untuk

mengikuti suatu tindakan tertentu. Batas antara fase pilihan dan

desain sering tidak jelas karena aktivitas tertentu dapat

dilakukan selama kedua fase tersebut dan arena orang dapat

sering kembali dari aktivitas pilihan ke aktivitas desain.

4. Fase Implementasi

Fase implementasi merupakan suatu solusi yang diusulkan


untuk suatu masalah adalah inisiasi terhadap hal baru, atau
pengenalan terhadap perubahan. Definisi implementasi sedikit
rumit karena implementasi merupakan sebuah proses yang
panjang dan melibatkan batasa-batasan yang tidak jelas.
Pendek kata, implementasi berarti mendesain suatu solusi
yang direkomendasikan bisa bekerja, tidak memerlukan
implementasi suatu sistem komputer.
II-14

2.1.12 Komponen Sistem Penunjang Keputusan (SPK).

Sistem penunjang keputusan mencakup tiga subsistem

utama yang menentukan kapabilitas SPK sebagai berikut:

1. Subsistem Manajemen Basis Data (Database

Management Subsystem)

Subsistem ini bisa dihubungkan dengan data

warehouse perusahaan, suatu repositori kepada data

perusahaan yang relevan dengan pengambilan

keputusan. Subsistem manajemen data merupakan satu

database yang berisi data yang sesuai untuk situasi yang

dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem

manajemen database (DBMS).

2. Subsistem Manajemen Model (Model management

Subsystem)

Sistem manajemen basis model (MBMS) Merupakan

paket perangkat lunak yang memasukkan model

keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model

kuantitatif lain yang memberikan kemampuian analitik dan

manajemen perangkat lunak yang tepat. Bahasa-bahasa

pemodelan untuk membangun model-model juga

dimasukkan.
II-15

3. Subsistem Perangkat Lunak Peneyelenggara Dialog

(Dialog Generation and Management Subsystem)

Pengguna atau user berinteraksi dengan dan

memerintahkan sistem pendukung keputusan melalui

subsistem tersebut. Pengguna adalah bagian yang harus

dipertimbangkan dari sistem. Para ahli sistem pembuat

aplikasi menegaskan bahwa beberapa kontribusi unik dari

sistem pendukung keputusan berasal dari interaksi yang

intensif antara komputer dan pembuat keputusan.

4. Subsisem Manajemen Berbasis Penegtahuan

(Knowledge managenent Subsystem).

Subsistem tersebut mendukung semua subsistem lain

atau bertindak langsung sebagai suatu komponen yang

independen dan bersifat opsional. Selain memberikan

intelegensi untuk memperbesar pengetahuan

sipengambil keputusan, subsistem tersebut bisa

diinterkoneksikan dengan repository pengetahuan

perusahaan (bagian dari sistem manajemen

pengetahuan) yang kadang-kadang disebut basis

pengetahuan organisasional.
II-16

Internet, Intranet,
Sistem lainnya yang
Eksternet
berbasis komputer

Data Eksternal Manajemen Manajemen Model


dan Internal Data Model Eksternal

Subsistem Berbasis Pengetahuan

Antarmuka Pengguna

Basis
Pengetahuan
Manajer (Pengguna)
Organisasional

Gambar 2.4 Arsitektur Sistem Penunjang Keputusan

2.1.13 Metode Electre

Metode Electer (Elimination Et choix Traduisant La Realite)

merupakan salah satu metode yang digunakan untuk

mengevaluasi dan menentukan alternatif terbaik (Maulidayati,

2017). Langkah-langkah metode electre sebagai berikut:

1. Normalisasi matriks keputusan

Prosedur ini mengubah berbagai nilai dalam matriks

keputusan menjadi nilai yang comparable menggunakan

persamaan berikut:

……………………………………..…………………………………………...…(2.1)
II-17

Normalitas matriks didefinisikan sebagai berikut:

……………………………………………………………………...…(2.2)

R adalah matriks yang telah di normalisasi, dimana m

menyatakan alternatif, n menyatakan kriteria dan normalisasi

pengukuran pilihan dari alternatif ke-i dalam hubungannya

dengan kriteria ke-j.

2. Pembobotan matriks keputusan yang telah dinormalisasi.

Setelah dinormalisasi, setiap kolom dari matriks R dikalikan


dengan bobot-bobot (Wj) yang ditentukan oleh pembuat
keputusan. Sehingga, weighted normalized matrix adalah V=
RW yang ditulis sebagai V=X.W
Dimana:

……………………………………………...…(2.3)

……………………………………………………....…(2.4)

3. Menentukan himpunan concordance dan discordance

Untuk setiap pasangan dari alternatif k dan l (k,l = 1,2 3,…, m

dan k ≠ l) kumpulan J kriteria dibagi menjadi dua himpunan


II-18

bagian, yaitu concordance dan discordance. Sebuah kriteria

dalam suatu alternatif termasuk concordance jika:

………………………………....…(2.5)

Subset komplementer disebut himpunan discordance dan

dijelaskan sebagai berikut:

…………………………………....…(2.6)

4. Menentukan matriks dominasi concordance dan matriks

dominasi discordance

a. Menghitung matriks concordance

Untuk menetukan nilai dari elemen-elemen pada matriks

concordance adalah menjumlahkan bobot-bobot yang

termasuk pada himpunan concordance, secara matematisnya


………………………………………....…(2.7)

adalah sebagai berikut:

b. Menghitung matriks discordance

Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks

discordance adalah dengan membagi maksimum selisih

kriteria yang termasuk kedalam himpunan bagi discordance

dengan maksimum selisih nilai seluruh kriteria yang ada,

secara matematisnya adalah sebagai berikut:

…………………………………………………….....…(2.8)
II-19

5. Menentukan matriks dominasi concordance dan matriks


dominasi discordance

Matriks dominasi concordance dibangun dengan menggunakan

nilai ambang batas tertentu (threshold) untuk indeks concordance,

Misalnya, Ak hanya akan memiliki kesempatan untuk

mendominasi ……………………………………………………………………………......…(2.9)
Al jikai sesuai indeks concordance Ckl melebihi

setidaknya nilai threshold tertentu C yaitu sebagai berikut.

Nilai threshold dapat ditentukan sebagai indeks rata-rata

concordance, yaitu:

………………………………………………………………....…(2.10)

Berdasarkan nilai threshold, matriks dominasi concordance F

ditentukan sebagai berikut:

………………………………………………………………....…(2.11)

Demikian pula matriks dominasi discordance G didefinisikan

dengan menggunakan nilai threshold d, dimana d didefinisikan

sebagai:

dan

……………………………………………………....…(2.12)
II-20

6. Menentukan agregat matriks dominasi Elemen dari agregat


matriks dominasi E didefinisikan sebagai berikut:

Elemen dari agregat matriks dominasi E didefinisikan sebagai

berikut:

………………………………………………………………….…....…(2.13)

7. Menghilangkan alternatif yang lessfavorable

Dari agregat matriks dominasi, kita bisa mendapatkan

alternatif secara parsial. Jika, maka ini berarti bahwa alternatif

lebih baik daripada dengan menggunakan kriteria

concordance dan discordance. Kita hanya mengeleminasi

kolom-kolom yang memiliki elem sama dengan 1. Kemudian,

alternatif terbaik adalah alternatif yang mendominasi semua

alternatif lainnya. Kolom dalam matriks E yang memiliki jumlah

paling sedikit dapat dieleminasi dan alternatif terbaik adalah

alternatif yang mendominasi alternatif lainnya.

2.1.14 Hypertext Preprocessor (PHP)

Menurut (Nugroho, 2010) PHP (Hypertext Preprocessor)

adalah sebuah bahasa pemrograman yang berbentuk

Scripting, sistem kerja bahasa program ini adalah sebagai

interpreter bukan sebagai Compiler, dimana script mentahnya

tidak harus diubah kedalam bentuk Source Code untuk

dijalankan dalam bentuk program.


II-21

PHP (PHP Hypertext Preprocessor) adalah bahasa

pemrograman yang berjalan dalam sebuah webserver dan

digunakan sebagai pengolah data pada sebuah server (Andi &

Madcoms, 2011).

Bahasa pemrograman ini memiliki fitur struk kontrol,


operator, tipe variabel, deklarasi fungsi dan deklarasi class
atau objek. PHP merupakan Bahasa pemrograman yang
berbasis OOP (Oriented Object Programming) dan prosedural.
Tag PHP yang digunakan dalam HTML menggunakan tag
berbentuk tanda tanya (<?.....?>).

Berikut ini contoh script PHP.

<html>
<head>
<title>script PHP</title>
</head>
<body>
<?php
Echo ”mengunakan kode PHP”;
?>
</body>
</html>

2.1.15 My Structured Query Language (MYSql)

MySQL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS

(Relational Database Management System) yaitu aplikasi

sistem yang menjalankan fungsi pengolahan data-data. MySQL

adalah salah satu aplikasi DBMS yang sudah banyak oleh para

pemogram aplikasi web. Contoh DBMS lainnya adalah :

PostgreSQL (freeware), SQL Server, MS Access dari Microsoft,


II-22

DB2 dari IBM, Oracle dan Oracle Corp, Dbase, FoxPro’’

(Hidayatullah, Priyanto, 2017).

Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa MySQL adalah aplikasi Database Management System

(DBMS) yang menjalankan fungsi pengelolahan data untuk

membut sebuah aplikasi web.

2.1.16 Structure Query Languange (SQL)

SQL (dibaca “ess-que-el”) merupakan kependekan dari

Structured Query Language. SQL digunakan untuk

berkomunikasi dengan sebuah Database. Sesuai ANSI, SQL

merupakan bahasa standar untuk sistem manajemen

database relasional. Berdasarkan pengertian diatas dapat

ditarik kesimpulan bahwa MySQL adalah aplikasi Database

Management System (DBMS) yang menjalankan fungsi

pengelolahan data untuk membuat sebuah aplikasi web.

2.1.17 Unified Modelling Language (UML).

UML (Unified Modelling Language) adalah salah satu

standar bahasa yang banyak digunakan didunia industri untuk

mendefinisikan requirement, membuat analisis dan desain,

serta menggambarkan arsitektur dalam pemrograman

berorientasikan objek (Salahuddin & Rosa, 2011).


II-23

UML (Unified Modeling Language) bisa diartikan sebagai

bahasa visual untuk menjelaskan definisi-definisi tentang

requirement, merancang dan menganlisa serta menggambar

arsitektur dalam pemrograman berorientasikan objek dengan

menggunakan simbol-simbol dan teks-teks pendukung.

a. Use Case Diagram

Use case atau diagram use case merupakan pemodelan

untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat.

Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan

sesingkat mungkin dan dapat dipahami. Adapun simbol Use

Case, dapat dilihat pada tabel 2.1

Tabel 2.1 Simbol Use Case


No Notasi Klasifikasi Keterangan
1 Menggambarkan pengguna dari

sistem, dapat berupa manusia

atau sistem terotomatisasi yang

Actor berinteraksi dengan sistem lain

untuk berbagi, mengirim dan

menerima informasi.

2 Association Menggambarkan hubungan

antar actor dan use case.

3 Simbol ini menggambarkan

Notasi interaksi antara actor dengan

Use Case software aplikasi tersebut


II-24

4 Menunjukkan hubungan antara

Generalization elemen yang lebih umum ke

elemen yang lebih spesifik.

b. Activity Diagram.

Activity diagram pada dasarnya memiliki struktur yang tidak

jauh beda dengan flowchart atau diagram alir dalam desain

sistem secara terstruktur. Activity diagram ini dibuat

berdasarkan use case. Simbol-simbol yang ada di dalam

activity diagram dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2. Simbol Activity Diagram


II-25

c. Class Diagram.

Class diagram adalah jenis diagram struktur statis dalam

UML yang menggambarkan struktur sistem dengan

menunjukkan sistem class, atributnya, metode, dan hubungan

antar objek. Simbol-simbol yang ada di dalam activity diagram

dapat dilihat pada tabel 2.3.

Tabel 2.3. Simbol Class Diagram

d. Squence Diagram.

Sequence diagram untuk menjelaskan perilaku pada

sebuah skenario dan menggambarkan cara entitas dan sistem

berinteraksi, termasuk pesan yang dipakai saat interaksi.

Semua pesan digambarkan dalam urutan pada eksekusi.


II-26

Simbol-simbol yang ada di dalam activity diagram dapat dilihat

pada tabel 2.4.

Tabel 2.4. Simbol Squace Diagram

2.2 Kerangkan Konseptual

Rancangan aplikasi didalam penelitian ini telah digambarkan dan

didesain sedemikian rupa sehingga bisa meminimalkan terjadinya

ketidak sesuaian dan kesalahan pada saat mengolah data dan

menghasilkan informasi yang akurat.

Kerangka konseptual Sistem Penunjang Keputusan Penentuan

Beasiswa Menggunakan Metode Electre Pada SMK-SMAK (Sekolah

Menengah Analisis Kimia). Selengkapnya dapat dilihat pada gambar

2.5
II-27

Gambar 2.5 Kerangka Konseptual

2.3 Definisi Operasional

Berdasarkan judul Sistem Penunjang Keputusan Penentuan

Beasiswa Menggunakan Metode Electre Pada SMK-SMAK (Sekolah

Menengah Analisis Kimia) maka batasan pengertian meliputi:

a. SMK-SMAK adalah objek penelitian untuk pengumpulan data-

data Koperasi.

b. PHP adalah software atau bahasa pemrograman yang digunakan

untuk membangun atau mendesain aplikasi Sistem Informasi

Penentuan Beasiswa SMK-SMAK (Sekolah Menengah Analisis

Kimia).

c. Xampp dan PhpMayadmin adalah bahasa yang digunakan untuk


membangun database pada aplikasi Sistem Penunjang
II-28

Keputusan Penentuan Beasiswa SMK-SMAK (Sekolah


Menengah Analisis Kimia).
d. ELECTRE adalah Metode atau algoritma yang diterapkan dalam

pengembangan aplikasi web yang berkualitas tinggi.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan proses atau cara ilmiah untuk

mendapatkan data yang akan digunakan untuk keperluan penelitian.

Penelitian dilakukan secara bertahap dimulai dari perencanaan,

menentukan fokus penelitian, waktu penelitian, pengumpulan data,

analisis, dan penyajian hasil penelitian.

Metode yang digunakan untuk aplikasi Penentuan Beasiswa

Menggunakan Metode Electre Pada SMK-SMAK (Sekolah Menengah

Analisis Kimia).

3.1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian pada SMK-SMAK (Sekolah

Menengah Analisis Kimia) di di Jl. Urip Sumoharjo, Pampang, Kec.

Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90233, Telp (0411)

452927. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret 2022 s/d Agustus

2022.

3.1.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling

utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari suatu penelitian

adalah memperoleh dan mendapatkan data. Beberapa jenis metode

pengumpulan data yang penulis lakukan antara lain:

III-1
III-2

a. Metode wawancara

Metode wawancara digunakan dengan cara mengumpulkan

data secara tatap muka langsung dengan narasumber. Dalam hal

ini penulis melakukan wawancara langsung dengan guru Wakil

kepala sekolah bagian akademik SMK-SMAK (Sekolah Menengah

Analisis Kimia)

b. Metode Observasi

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan fakta-fakta yang

nyata, yaitu dengan mengumpulkan data secara langsung dari

objek penelitian.

c. Literatur (Studi Kepustakan)

Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data literature

tambahan dari buku acuan mengenai sistem penunjang keputusan

dan metode Electre, sumber yang digunakan berupa buku, karya

ilmiah, dan situs-situs penunjang yang dapat membantu dalam

penyelesaian proposal penelitian ini.

3.1.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data.

A. Bahan Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data-data penentuan beasiswa yang di ambil langsung di SMK-

SMAK (Sekolah Menengah Analisis Kimia).


III-3

B. Alat Penelitian

1. Perangkat Keras

Processor : Intel(R) Celeron(R) CPU 1019Y

Memory : RAM 4 GB

System type : 64-bit Operating System

Harddisk : 500 GB

Monitor : Acer LCD 11.6 Inch

2. Perangkat Lunak

Sistem Operasi : Microsoft Windows 8.1 Pro

Pengolah Kata : Microsoft Office Word 2013

Bahasa Pemrograman : PHP (Personal Home Page)

Pengolah Database : XAMPP

Editor Web : MozillaFirefox,Google Chrome

3.2. Analisis Perencanaan

3.2.1 Algoritma/Metode Electre

Electre didasarkan pada konsep perangkingan melalui

perangkingan berpasangan antar alternatif pada kriterian yang

sesuai. Suatu alternatif dikatakan mendominasi alternatif yang

lainnya jika satu atau lebih kriterianya melebihi (dibandingkan

dengan kriteria dari alternatif yang lain) dan sama dengan kriteria lain

yang tersisa.

Alternatif adalah tenaga kerja yang dipilih untuk layak menjadi

tenaga kerja sesuai kriteria yang ditentukan. Contoh dalam


III-4

perancangan kasus penerepan algoritma atau metode Elimination

Etchoix Traduisant La Realite (ELECTRE) dapat dilihat pada tabel

3.1

Tabel 3.1 Data Tenaga Kerja (Alternatif)


No Kode Nama
1. A1 Siswa-A
2. A2 Siswa-B
3. A3 Siswa-C
4. A4 Siswa-D

Kriteria sebagai ketentuan atau syarat dalam penentuan beasiswa

pada SMK-SMAK (Sekolah Menengah Analisis Kimia) Makassar

adalah seperti yang ada pada tabel 3.2.

Tabel 3.2 Data Kriteria


No Kode Nama Kriteria
1. K01 Penghasilan Orang Tua
2. K02 Tanggungan Orang Tua
3. K03 Prestasi
4. K04 Nilai
5. K05 Jarak Rumah Siswa

Kriteria dan sub kriteria merupakan persyaratan yang sudah

ditetapkan dalam pengambilan keputusan, nilai standar yang

memenuhi kritera sebagai calon penerima beasiswa berkisar antara

1 sampai dengan 5, selengkapnya tabel nilai sub kriteria dapat dilihat

pada tabel 3.3.

Tabel 3.3 Nilai Sub Kriteria


Kriteria Sub Kriteria Nilai
>3.000.000 1
Pendapatan Orang Tua >1.500.000-3.000.000 2
>800.000-1.500.000 3
<800.000 4
III-5

1 Anak 1
Tanggungan Orang Tua 2 Anak 2
3 Anak 3
4 Anak 4
Tidak Berprestasi 1
Prestasi Tingkat Kecamatan 2
Tingkat Kabupaten 3
Tingkat Nasional 4
<50 1
Nilai 50-85 2
>85 3
1-3 Km 1
Jarak Rumah Siswa 4-7 Km 2
8-10 Km 3
11-14 Km 4
>=15 Km 5

Penilaian kriteria seluruh Alternatif (Siswa) yang mana setiap kriteria

sudah diberikan nilai. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Data Penilaian Alaternatif Setiap Kriteria


Tenaga Keja
Kriteria
(Alternatif)
K01 K02 K03 K04 K05
A1 4 2 1 1 3
A2 2 1 3 2 4
A3 1 1 3 3 1
A4 3 2 1 2 2

Bobot preferensi adalah bobot yang diberikan setiap kepentingan

dari kriteria yang disimbolkan dalam symbol (W)

Tabel 3.5 Pembobotan Kriteria


Bobot
2 2 3 2 1
Preferensi (w)

Langkah-langkah atau tahapan menggunakan metode Elimination

Etchoix Traduisant La Realite (ELECTRE).


III-6

Langkah 1: Melakukan normalisasi keputusan

Membentuk perbandingan berpasangan setiap alternatif di

setiap kriteria (Xij). Nilai ini harus dinormalisasikan ke dalam suatu

skala yang dapat diperbandingkan (rij): normalisasi keputusan

dengan menggunakan rumus 2.1

|X1| = √4^2 + 2^2 + 1^2 + 3^2

= 5.477

r11 = 4/|x| = 4/5.477 = 0.730

r11 = 2/|x| = 2/5.477 = 0.365

r11 = 1/|x| = 1/5.477 = 0.183

r11 = 3/|x| = 3/5.477 = 0.548

Lakukan proses (rumus) yang sama untuk X2, X3, X4, dan X5

sehingga kita mendapatkan hasil proses ternormalisasi kemudian

disusun kedalam matriks keputusan ternormalisasi seperti tampilan

persamaan 2.2 sebagai berikut:

0.730 0.532 0.224 0.236 0.548


0.365 0.316 0.671 0.471 0.730
R
0.183 0.316 0.671 0.707 0.183
0.548 0.632 0.224 0.471 0.395

Langkah 2: Melakukan perhitungan faktor kepentingan (bobot) pada setiap

kriteria.

Setelah dinormalisasi, setiap kolom dari matriks R dikalikan

dengan bobot-bobot (wij) yang ditentukan oleh pembuat keputusan.


III-7

Sehingga, weighted normalized matriks adalah V=W.R yang ditulis

sebagai :

Misalnya: untuk perhitungan (K01) Kriteria Pendidikan Terakhir

V11 = W1.r11 = (2) (0.730) = 1.461

V12 = W1.r12 = (2) (0.365) = 0.730

V13 = W1.r13 = (2) (0.183) = 0.365

V14 = W1.r14 = (2) (0.548) = 1.095

Lakukakan perhitungan untuk kriteria (K02, K03, K04 dan

K05). Hasil proses matriks ternormalisasi terbobot kemudian

disusun kedalam matriks ternormalisasi terbobot seperti dibawah

ini (persamaan 2.3).

1.461 1.265 0.224 0.471 0.548


0.730 0.632 0.671 0.932 0.730
V
0.365 0.632 0.671 1.183 0.182
1.095 1.265 0.224 0.365 0.365

Langkah 3: Menentukan himpunan concordance dan discordance

Menghitung himpunan concordance dengan menggunakan rumus

persamaan 2.5

Concordance jika Vkj >= Vij

Misalnya mencari nilai himpunan Siswa (A1) di siswa ke (A2).

C12 artinya= baris pertama dengan baris ke dua

If j=1 V11 >=V21 1.461>=0.730 Yes Then j=No


If j=2 V12 >=V22 1.265>=0.632 Yes Then j=No
If j=3 V13 >=V23 0.224>=0.671 Yes Then j=No
III-8

If j=4 V14 >=V24 0.471>=0.932 Yes Then j=No


If j=5 V15 >=V25 0.547>=0.730 Yes Then j=No
Yang memenuhi syarat pada K12 (A1 ke A2) diatas adalah (1,2),

Lanjutkan perbandingan setiap baris dengan rumus diatas maka

akan didaptakan nilia himpunan concordance selengkapnya dapat

dilihat seperti dibawah ini:

Tabel 3.6 Himpunan Concordance


Concordance A1 A2 A3 A4
A1 - 1,2 1,2,5 1,2,3,5
A2 3,5 - 1,2,3,5 3,4,5
A3 2,4 2,3,4 - 3,5
A4 2,3,4 1,2,4 1,25 -

Langkah 4: Menghitung Matriks Concordance dengan rumus persamaan

2.7

C11 = -
C12 = {W1 =2, W2 =2} = 2+2=4
C13 = {W1 =2, W2 =2, W5 =1} = 2+2+1=5
C14 = {W1 =2, W2 =2, W3=3, W5=1} = 2+2+3+1=8

C21 = {W3 =2, W5 =1} = 2+1=3


C22 = -
C23 = {W1 =2, W2 =2, W3 =3, W5 =1} = 2+2+3+1=8
C24 = {W3 =3, W4 =2, W5 =1} = 3+2+1=6

C31 = {W2 =2, W4 =2} = 2+2=4


C32 = {W2 =2, W3 =3, W4 =2} = 2+3+2=7
C33 = -
C34 = {W3=3,W5=1} = 3+1=4
C41 = {W2=2, W3=3, W4 =2} = 2+3+2=7
III-9

C42 = {W1=2, W2 =2, W4 =2} = 2+2+2=6


C43 = {W1=2, W2 =2, W5 =1} = 2+2+1=5
C44 = -

Hasil perhitungan diatas kemudian disusun menjadi sebuah


matriks concordance seperti dibawah ini.
- 4 5 8
4 - 8 6
4 7 - 4
7 5 5 -
Menghitung himpunan discordance dengan menggunakan

rumus persamaan 2.6.

Discordance jika Vkj < Vij

Misalnya mencari nilai himpunan siswa (A1) di siswa ke (A2).

If j=1 V11 >=V21 1.461 < 0.730 Yes Then j=No


If j=2 V12 >=V22 1.265 < 0.632 Yes Then j=No
If j=3 V13 >=V23 0.224 < 0.671 Yes Then j=No
If j=4 V14 >=V24 0.471 < 0.932 Yes Then j=No
If j=5 V15 >=V25 0.547 < 0.730 Yes Then j=No

Yang memenuhi syarat pada K12 diatas adalah (3,4,5).

Lanjutkan perbandingan setiap baris dengan rumus diatas maka

akan didapatkan nilai himpunan Discordance selengkapnya dapat

dilihat seperti dibawah ini:


III-10

Tabel 3.7 Himpunan Discordance


Discordance A1 A2 A3 A4
A1 - 3,4,5 3,4 1,2
A2 1,2,5 - 4 1,2
A3 1,2,5 1,5 - 1,25
A4 1,5 3,5 3,4 -
a. Menghitung Matriks Concordane Menggunakan rumus

persamaan 2.7.

C11 = -
C12 = {W3,W4, W5}
C13 = {W3, W4}
C14 = {W1, W2}

C21 = {W1, W2, W5}


C22 = -
C23 = {W4}
C24 = {W6, W2}
C31 = {W1, W2. W5}
C32 = {W1, W5}
C33 = -
C34 = {W1, W2. W5}

C41 = {W1, W5}


C42 = {W3, W5}
C43 = {W3, W4}
C44 = -

b. Matriks discordance dihitung dengan menggunakan persamaan

(2.8), dengan hasil sebagai berikut.

D11 = -
Max(Abs(0.224-0.671),Abs(0.471-0.932),Abs(0.547-0.730
D12 =
))
Max(Abs(1.461-0.730),Abs(1.265-0.632),Abs(0.224-
0.671),Abs(0.471-0.942),Abs(0.547-0.730))
III-11

= 0.645

Max(Abs(1.265-0.632),Abs(0.224-0.632),Abs(0.224 -0.671),
Abs(0.471-1.414)
D13 =
Max(Abs(1.461-0.365),Abs(1.265-0.632),Abs(0.224-
0.671),Abs(0.471-1.414),Abs(0.547-0.182))

= 0.577

Max(0)
D14 =
Max(Abs(1.461-1.095),Abs(1.265-1.265),Abs(0.224-
0.224),Abs(0.471-0.465),Abs(0.548-0.365))

= 0

Lanjutkan rumus persamaan 2.8 terhadap D21, D22, D23, D24

& D31, D32, D33, D34 & D41, D42, D43, D44 matrix Discordance

selengkapnya dapat dilihat seperti dibawah ini.

- 0.645 0.557 0
1 - 0 0.577
1 1 - 1
1 0.913 0.512 -

Langkah 5: Menentukan matriks dominasi concordance dan matriks

dominasi discordance menggunakan rumus persamaan 2.9 dan 2.10

4+5+8+4+8+6+4+7+4+7+5+5
C=
(Counta(A1,A2,A3,A4)*(Conta(A1,A2,A3,A4)-1))

C= 5.583

0.645+0.557+0+1+0+0.577+1+1+1+1+0.913+0.512
D=
(Counta(A1,A2,A3,A4)*(Counta(A1,A2,A3,A4)-1))

D= 0.610
III-12

Berdasarkan nilai threshold, matriks dominasi concordance

F ditentukan dengan menggunakan rumus persamaan 2.11:

f11 =-

f12 = 0 => 4 >=5.8

f13 = 0 => 5 >=5.8

f14 = 1 => 8 >=5.8

f21 = 0 => 4 >=5.8

f22 = -

f23 = 1 => 8 >=5.8

f24 = 1 => 6 >=5.8

f31 = 0 => 4 >=5.8

f32 = 1 => 7 >=5.8

f33 = -

f34 = 0 => 4 >=5.8

f41 = 1 => 7 >=5.8

f42 = 0 => 5 >=5.8

f43 = 0 => 4 >=5.8

f44 = -

Dari proses perhitungan diatas maka didapatkan dominan

concordane F seperti matrix dimain dibawah ini:


III-13

- 0 0 1
0 - 1 1
0 1 - 0
1 0 0 -
Berdasarkan nilai threshold, matriks dominasi concordance

G ditentukan dengan mengunakan rumus persamaan 2.12:

g11 = -

g12 = 1 => 0.645 >=0.610

g13 = 0 => 0.557 >=0.610

g14 = 0 => 0 >=0.610

g21 = 1 => 1 >=0.610

g22 = -

g23 = 0 => 0 >=0.610

g24 = 0 => 0.557 >=0.610

g31 = 1 => 1 >=0.610

g32 = 1 => 1 >=0.610

g33 = -

g34 = 1 => 1 >=0.610

g41 = 1 => 1 >=0.610

g42 = 1 => 0.913 >=0.610

g43 = 0 => 0.512 >=0.610


III-14

g44 = -

Dari proses perhitungan diatas maka didapatkan dominan

concordane G seperti matrix dimain dibawah ini:

- 1 0 0
1 - 0 0
1 1 - 1
1 1 1 -

Langkah 6: Menentukan agregat matriks dominasi Elemen dari agregat

matriks dominasi E didefinisikan dengan menggunakan rumus persamaan

2.13.

e11 = -

e12 = f12 * g12 = 0 x 1 =0

e13 = f13 * g13 = 0 x 0 =0

e14 = f14 * g14 = 1 x 0 =0

e21 = f21 * g21 = 0 x 1 =0

e22 = -

e23 = f23 * g23 = 0 x 0 =0

e24 = f24 * g24 = 1 x 0 =0

e31 = f31 * g31 = 0 x 1 =0

e32 = f32 * g32 = 1 x 1 =1

e33 = -
III-15

e34 = f34 * g34 = 0 x 1 =0

e41 = f41 * g41 = 1 x 1 =1

e42 = f42 * g42 = 0 x 1 =0

e43 = f34 * g34 = 0 x 1 =0

e44 = -

Dari proses perhitungan diatas maka didapatkan matriks

aregate dominan E seperti dibawah ini:

- 0 0 0
0 - 0 0
0 1 - 0
1 0 0 -

Langkah 7: Mengeliminasi alternatif yang lessfavorable

Kolom dalam matriks E yang tidak memiliki nilai=1 dapat

dieleminasi dan alternatif terbaik adalah alternatif yang

mendominasi alternatif lainnya atau yang memiliki banyak nilai 1.

Siswa yang layak (dapat) beasiswa di lihat dari ranking

ditentukan berdasarkan alternatif dengan nilai 1 terbanyak,

Alternatif yang tidak mendapatkan nilai 1 tidak dapat

(dieleminasi/Tidak Layak).

Tabel 3.8: Agregate Dominance Matrix E


Alternatif Nilai Ranking
Siswa A1 - 0 0 0 3
Siswa A2 0 - 0 0 4
Siswa A3 0 1 - 0 1
Siswa A4 1 0 0 - 2
III-16

Siswa A3 dan A4 yang berhak menerima beasiswa karena

siswa tersebut mendapat nilai angka 1 sedangkan siswa A1 & A2

tidak berhak mendapatkan beasiswa karena tidak sama sekali

mendapatkan nilai 1.

3.2.2 Unified Modeling Language (UML).

Unified Modeling Language merupakan sekumpulan alat

yang digunakan untuk melakukan abstaksi terhadap sebuah sistem

atau perangkat lunak berbasis objek.

a. Use Case Diagram

Use Case dirancang untuk menggambarkan apa yang

dilakukan Admin dan Pengguna dengan sistem sehingga dapat

memahami tentang Aplikasi yang akan dibuat. Use case pada

perancangan sistem penentuan beasiswa pada SMK-SMAK

(Sekolah Menegah Analisis Kimia) yang dibangun dapat di lihat pada

gambar 3.1
III-17

Gambar 3.1. Use Case Diagram

b. Activity Diagram

Activity diagram untukIadmin, dimulai denganimembuka

websiteidan dilanjutkanimasuk menuilogin. Jika berhasililogin, maka

akan menjadi adminidan dapat melakukaniproses input data

alternatif (Siswa), data kriteria dan data sub kriteria , serta pilihan

logout jikaitelah selesai dalam melakukan pekerjaan. Berikut

tampilannya seperti gambar 3.2.


III-18

Gambar 3.2. Activity Diagram

c. Squence Diagram

Sequence Diagram yangimenggambarkanikolaborasi yang

dinamisiantara objekidengan sistem. Gambaraniskenario

atauiurutan langkah-langkah yangidilakukan baikioleh aktor

maupunisistem sequenceidiagram. SequenceiDiagram Admin dapat

dilihat pada gambar 3.3.


III-19

Gambar 3.3. Squence Diagram

3.3. Rancangan Basis Data

Agar memahami semua data yang mengalir diantara proses-

proses yang telah digambarkan diatas, maka dibuat kamus data

untuk masing-masing tabel, yaitu sebagai berikut:

1.Kamus Data

a. Kamus Data Admin

Kamus data admin berisikan data user (admin) yang digunakan

untuk verifikasi login author dalam sistem, selengkapnya dapat

dilihat pada tabel 3.9.


III-20

Tabel 3.9 Kamus Data User


Kamus data User
Nama Arus Data : user
Bentuk : File
Penjelasan : Digunakan untuk menyimpan data
user (admin)
Struktur Tabel
Nama File Tipe Data Deskripsi
Id_user Varchar (25) Email user
Username Varchar (50) Nama user
password Varchar (20) Password User

b. Kamus Data Alternatif (Siswa)

Kamus data alternatif berisikan data Siswa yang ingin dinilai

untuk pemberian beasiswa, selengkapnya dapat dilihat pada

tabel 3.10.

Tabel 3.10 Kamus Data Alternatif (Siswa)


Kamus data Alternatif
Nama Arus Data : Alternatif
Bentuk : File
Penjelasan : Digunakan untuk menyimpan data alternatif
(Siswa)
Struktur Tabel
Nama File Tipe Data Deskripsi
Id_alternatif intr (11) Id Siswa
Nama_Siswa varchar (50) Nama Siswa
Gender Enum(‘L’,’P’) Jenis Kelamin
Nis varchar (20) Nomor Induk Siswa

c. Kamus Data Kriteria.

Kamus data kriteria berisikan data kriteria penilaian siswa

penerima beasiswa, selengkapnta dapat dilihat pada tabel

3.11.
III-21

Tabel 3.11 Kamus Data Kriteria


Kamus data Kriteria
Nama Arus Data : Kriteria
Bentuk : File
Penjelasan : Digunakan untuk menyimpan data kriteria
Struktur Tabel
Nama File Tipe Data Deskripsi
Id_kriteria int (11) Kode kriteria
Nama_kriteria varchar (25) Nama kriteria
Bobot Float Bobot kritera

d. KamusIData Sub Kriteria

Kamus data pencocokan berisikan data nilai pencocokan

kriteria untuk menentukan kinerja UMKM, selengkapnya

dapat dilihat pada tabel 3.12.

Tabel 3.12 Kamus Data Sub Kriteria


Kamus data Sub Kriteria
Nama Arus Data : Sub Kriteria
Bentuk : File
Penjelasan : Digunakan untuk menyimpan data nilai Sub
kriteria
Struktur Tabel
Nama File Tipe Data Deskripsi
Id_subkriteria varchar (25) Kode Subkriteria
Id_kriteria varchar (5) Kode Kriteria
Nama_subkriteria varchar (5) Nama Sub Kriteria
Nilai varchar (5) Nilai sub krieteia

e. KamusIData Nila Sub Kriteria

Kamus data nilai berisikan data nilai sub kriteria untuk

penilaian penerima beasiswa, selengkapnya dapat dilihat

pada tabel 3.13.


III-22

Tabel 3.13 Kamus Data Nilai Sub Kriteria


Kamus data Kriteria
Nama Arus Data : Nilai
Bentuk : File
Penjelasan : Digunakan untuk menyimpan data nilai Sub
kriteria
Struktur Tabel
Nama File Tipe Data Deskripsi
Id_nilai int (11) Kode Nilai
Id_alternatif int (11) Kode alternatif
Id_subkriteria int (11) Kode Sub kriteria

2. Relasi Tabel

Relasi tabel merupakanihubungan yangiterjadi antaraitabel

yang ada padaidatabase denganimempresentasikaniobjek satu

denganiobjek yang lainnya. Selengkapnyairelasi tabel sistemiini

dapat dilihatipada gambar 3.3


III-23

Gambar 3.4 Relasi Tabel

3.4. Rancangan Interface

Perancanganiantarmuka (Interface) imerupakan mekanisme

komunikasiiantara pengguna (user) danimemberikaniinformasi

kepada penggunai (user) untuk membantuimengarahkan

aluripenelusuran masalah sampaiiditemukan suatu solusi.


III-24

A. Rancangan Output Antar Muka.

1. Rancangan Form Output Alternatif (Siswa)

Rancangan form output alternatif (Siswa) adalah form yang

digunakan untuk menampilkan data Alternatif (Siswa) yang

sudah di input ke sistem, selengkapnya dapat dilihat

padagambar 3.5.

Gambar 3.5 Tampilan Form Data Alternatif (Siswa)

2. Rancangan Form Daftar Kriteria

Gambar 3.6 Tampilan Form Data Kriteria


III-25

Gambar 3.6 diatas adalah rancangan form daftar kriteria

yang digunakaniuntuk menampilkan data kriteria yang sudah di

input ke sistem.

3. Rancangan Form Daftar Sub Kriteria

Rancangan form daftar Subkriteria adalahiform yang

digunakaniuntuk menampilkan data subkriteria sistem,

selengkapnyaidapat dilihat pada gambar 3.7

Gambar 3.7 Tampilan Form Data Sub Kriteria


III-26

4. Rancangan Form Dafar Hasil Seleksi

Rancangan tampilan form hasil seleski adalah tampilan hasil

proses perhitungan aplikasi dengan penerepan metode ELECTRE,

selengkapnya dapat dilihat pada gambar 3.8.

Gambar 3.8 Tampilan Form Data Hasil Seleksi


III-27

A. Rancangan Input Antar Muka.

1. Rancangan Form input Alternatif (Siswa)

Rancangan form input alternatif (siswa) adalah tampilan

yang digunakan untuk menginput data-data siswa SMK-SMAK

(Sekolah Menengah Analisis Kimia) sebagai aternatif setelah

kita memilih menu alternatif, selengkapnya dapat dilihat pada

gambar 3.9

Gambar 3.9 Rancangan Form Input Alternatif (Siswa)

2. Rancangan Input Data Kriteria

Rancangan form input data kriteria adalah tampilan yang

digunakan untuk menginput data-data kriteria masuk kesistem

yang digunakan sebagai syarat dalam menentukan beasiswa

SMK-SMAK (sekolah Menegah Analisis Kimia), selengkapnya

dapat dilihat pada gambar 3.10.


III-28

Gambar 3.10 Rancangan Form Input Kriteria

3. Rancangan Input Data Sub Kriteria

Rancangan form input data sub kriteria adalah tampilan yang

digunakan untuk menginput data-data sub kriteria masuk kesistem

yang digunakan sebagai syarat dalam menentukan beasiswa

SMK-SMAK (sekolah Menegah Analisis Kimia), selengkapnya

dapat dilihat pada gambar 3.11

Gambar 3.11 RancangantFormtInput Data Sub Kriteria


III-29

4. Rancangan Ubah Data Password

Rancangan form ubah data password adalah tampilan yang

digunakan untuk mengubah data password setelah kita memilih

menu user, selengkapnya dapat dilihat pada gambar 3.12.

Gambar 3.12 RancangantFormtUbah Data Password

5. Rancangan Form Login

Rancangan form login adalah tampilan form yang digunakan

oleh user (admin) masuk ke sistem, selengkapnya dapat dilihat

pada gambar 3.13

Gambar 3.13 RancangantForm LoginLogin


III-30

6. Rancangan Form Menu Utama

Rancangan form menu utama adalah tampilan form yang

pertama tampil setelah admin sukses masuk ke sistem dengan

menggunakan user dan password, selengkapnya dapat dilihat pada

gambar 3.14.

Gambar 3.14 Form Menu Utama


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Tahapan hasil merupakan tahapan dimana sistem yang telah

dirancang diwujudkan dalam bentuk aplikasi yang berupa tampilan

halaman sistem dan fungsinya. Dalam hal ini, dideskripsikan tampilan-

tampilan halaman sistem yakni sebagai berikut:

4.1.1 Form Halaman Login Admin

Form halaman login admin merupakan tampilan halaman

untuk masuk ke dalam aplikasi, dengan menggunakan

username dan password, selengkapnya dapat dilihat pada

gambar 4.1.

Gambar 4.1 Form Halaman Login Admin

4.1.2 Form Halaman Utama

Form halaman utama adalah form aplikasi yang pertama

kali tampil setelah masuk kedalam sistem yang terdiri atas

beberapa menu diantaranya, Home, Kriteria, Sub Kriteria,

IV-1
IV-2

Alternatif, dan Hasil Seleksi. User yaitu Ubah Password dan

Logout. Tampilan selengkapnya dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Form Halaman Utama

4.1.3 Form Daftar Data Alternatif

Form daftar data alternatif adalah data-data siswa yang

sudah diinput masuk ke aplikasi yang terdiri atas beberapa fitur

diantaranya Input Baru, Edit yaitu untuk mengedit data siswa,

Hapus yaitu untuk menghapus data siswa disistem. Tampilan

selengkapnya dapat dilihat pada gambar 4.3


IV-3

Gambar 4.3 Form Daftar Data Alternatif

4.1.4 Form Daftar Data Kriteria

Form daftar data kritera adalah form yang menampilkan

data-data kriteria yang sudah diinput masuk ke aplikasi, form

tersebut terdiri atas Input Baru, Edit, Hapus. Tampilan

selengkapnya dapat dilihat pada gambar 4.4.


IV-4

Gambar 4.4 Form Daftar Data Kriteria

4.1.5 Form Sub Kriteria Penghasilan Orang Tua

Form Sub kriteria penghasilan orang tua adalah form untuk

menampilkan penghasilan orang tua siswa setiap bulan yang

merupakan salah satu penilaian terhadap siswa dalam

penerimaan beasiswa, penghasilan > 3 Jt dianggap Sangat

Banyak, 1.5 Jt - 3 Jt dianggap Banyak, 800 Rb – 1.5 Jt dianggap

Cukup dan dibawah 800 Rb dainggap Kurang, selengkapnya

dapat dilihat pada gambar 4.5.


IV-5

Gambar 4.5 Form Sub Kriteria Penghasilan Orang Tua

4.1.6 Form Sub Kriteria Tanggungan Orang Tua

Form Sub kriteria tanggungan orang tua adalah jumlah

anak yang ditanggung orang tua siswa calon penerima

beasiswa, jumlah > 4 anak dianggap Sangat Banyak, 3 anak

diangap Banyak, 2 anak dianggap kurang dan 1 anak sangat

Kurang, selengkapnya dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Form Sub Kriteria Tanggungan Anak Orang Tua


IV-6

4.1.7 Form Sub Kriteria Prestasi.

Form Sub kriteria prestasi adalah prestasi yang diperoleh

siswa yang merupakan salah satu penilaian terhadap siswa

dalam penerimaan beasiswa, berpretasi tingkat nasional

dianggap Bagus, berprestasi tingkat kabupaten Cukup Bagus,

berprestasi tingkat kecamatan kurang bagus dan tidak

berprestasi dianggap tidak bagus, selengkapnya dapat dilihat

pada gambar 4.7.

Gambar 4.7 Form Sub Kriteria Berprestasi

4.1.8 Form Sub Kriteria Nilai.

Form Sub kriteria nilai adalah prestasi nilai yang diperoleh

siswa yang merupakan salah satu penilaian terhadap siswa

dalam penerimaan beasiswa, peroleh nilai diatas 85 dianggap

Bagus, nilai 80-70 Cukup Bagus dan perolehan nilai 50 kebawah

kurang bagus, selengkapnya dapat dilihat pada gambar 4.8.


IV-7

Gambar 4.8 Form Sub Kriteria Nilai

4.1.9 Form Sub Kriteria Jarak Rumah Siswa.

Sub kriteria jarak rumah adalah tempat tinggal siswa

merupakan salah satu penilaian terhadap siswa dalam

penerimaan beasiswa, jarak tempat tinggal siswa dengan

sekolah diatas 15 Km diangggap sangat jauh, 11-14 KM

dianggap jauh, 8-10 KM dianggan dekat, 4-7 Cukup Dekat, 1-3

KM sanga dekat, selengkapnya dapat dilihat pada gambar 4.9.


IV-8

Gambar 4.9 Form Sub Kriteria Jarak Rumah Siswa

4.1.10 Form Nilai Hasil Perhitungan

Form nilai hasil perhitungan adalah form yang menampilkan

data-data hasil seleski berupa proses perhitungan aplikasi

dengan metode electre, form tersebut terdiri atas beberapa hasil

proses yaitu Tabel Rating Kecocokan, Boot Kriteria, Nilai X,

Matriks Ternormalisasi, Tabel V dan Hasil Perhitungan.

Tampilan selengkapnya dapat dilihat pada gambar 4.10.


IV-9

Gambar 4.10 Form Hasil Seleksi Penerima Beasiswa


IV-10

4.2. Implementasi Sistem

4.2.1. Manual Program

Aplikasi Penentuan Beasiswa Menggunakan Metode

Electre Pada SMK-SMAK (Sekolah Menengah Analisis Kimia)

Makassar merupakan suatu aplikasi yang dirancang untuk

memudahkan SMK-SMAK (Sekolah Menengah Analisis Kimia)

Makassar. Berikut tahapan dalam menjalankan aplikasi tersebut

1. Menjalankan Aplikasi

Langkah awal dalam menjalankan aplikasi ini cukup

mengetik Uniform Resource Locator (URL) jika aplikasi sudah

dihosting sehingga tampil halaman login seperti tampilan gambar

4.1, setelah sukses memasukkan nama user dan password maka

akan menampilkann halaman utama seperti tampilan gambar 4.2

2. Form Input Data Kriteria

Gambar 4.11 Form Input Data Kriteria


IV-11

Lakukan langkah-langkah untuk menginput atau

menambah kriteria yaitu kilik tombol “Input Baru” yang ada pada

form daftar data kriteria (gambar 4.4), sehingga menampilkan

seperti pada gambar 4.11 diatas.

Masukkan kode kriteria, nama kriteria dan bobot kriteria,

tekan tombol “Simpan” jika ingin menyimpan kedalam sistem dan

tekan tombol “Batal“ jika batal untuk menyimpan kesistem. Untuk

mengedit data-data kriteria yang sudah tersimpan klik tombol

“Edit” yang ada pada kolom aksi di form daftar kriteria dan tombol

“Hapus” jika ingin menghapus data kriteria.

3. Form Input Data Alternatif

Gambar 4.12 Form Input Data Alternatif


IV-12

Lakukan langkah-langkah untuk menginput atau

menambahkan data alterntaif (Siswa) untuk masuk kesistem yaitu

kilik tombol “Input Baru” yang ada pada form daftar data alternatif

(gambar 4.3), sehingga menampilkan seperti pada gambar 4.12

Silahkan memasukkan (input) Nis, Nama, Pilih Jenis

Kelamin, Pilih Penghasilan Orang Tua, Pilih Jumlah Tanggungan

anak, Pilih Nilai Siswa dan Pilih Jarak temapat Tinggal Siswa,

tekan tombol “Simpan” jika ingin menyimpan kedalam sistem dan

tekan tombol “Batal“ jika batal untuk menyimpan kesistem. Untuk

mengedit data-data alternatif (siswa) yang sudah tersimpan klik

tomol “Edit” yang ada pada kolom aksi di form daftar alternatif

dan tombol “Hapus” jika ingin menghapus data alternatif.

4. Form Ubah Password

Gambar 4.13 Form Mengubah Password


IV-13

Form ubah password salah satu tampilan form yang

digunakan untuk mengubah password yaitu pilih menu User , lalu

pilih password, tampilan selengkapnya dapat dilihat pada gambar

4.13 diatas.

Silahkan masukkan password lama, masukkan password

baru dan ulangi kembali password baru lalu tekan tombol simpan.

4.2.2. Manual Instalasi

Xampp salah satu paket aplikasi perangkat lunak bebas

(Opensource), yang dimanfaatkan untuk merancang webserver

lokal dan di dalamnya terdapat banyak aplikasi lain. Fungsi dari

Xampp yaitu sebagai server yang berdiri sendiri (localhost),

yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL

database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa

pemrograman PHP dan Perl. Cara menginstal xampp pada

windows:

Buka Intaller “xampp-win 32-5.6.33-0-VC11-installer.exe”

dengan cara mengklik 2x pada program xampp.

Gambar 4.14 Tampil Setup Xampp


IV-14

Selanjutnya pilih “next” sehingga muncul tampilan seperti

berikut ini:

Gambar 4.15 Tampil Select Components Xampp

Setelah itu pilih tombol “next” maka akan muncul seperti

dibawah ini:

Gambar 4.16 Tampilan Installation Folder

Gambar 4.16 adalah tampilan yang memperlihatkan yang

sedang melakukan proses instalasi dan tunggu sampai selesai.

Gambar 4.17 Tampil Proses Instalasi


IV-15

Setelah selesai kilik tombol “finish” sehingga menampilkan

seperti gambar 4.17.

Gambar 4.18 Tampil Finish Instalasi

Selanjutnya Jalankan aplikasi yang sudah terinstal seperti

gambar 4.18 .

Gambar 4.19 Control Panel

4.3. Pemeliharaan Sistem

Tahap ini menguraikan tentang tahapan yang harus dilakukan

untuk memelihara sistem yang telah dibuat sehingga sistem tersebut

dapat terus digunakan tanpa mengalami gangguan. Pemeliharaan

yang dapat dilakukan pada sistem ini yaitu:


IV-16

1. Corrective : Memperbaiki desain dan error yang terdapat pada

aplikasi setelah pengujian dilakukan dan menerima masukan dari

pengguna.

2. Adaptif : Memodifikasi sistem untuk beradaptasi, mudah

menyesuaikan dengan perubahan secara teknis jika diperlukan.

3. Preventive : Menjaga sistem dari kerusakan, yaitu dengan

menempatkan back-up data perangkat komputer yag tidak

memiliki virus dan sering mem-back-up aplikasi berkala

4.4. Pengujian Sistem

Pengujian dari Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan Penentuan

Beasiswa Menggunakan Metode Electre Pada SMK-SMAK (Sekolah

Menengah Analisis Kimia) Makassar menggunakan sistem

pendekatan black-box, dimana berkaitan degan user interface.

Metode black box menguji sejumlah aspek dasar dari sebuah system

yaitu apakah inputan diterima dengan baik dan output yang dihasilkan

sesuai yang diinginkan. Rencana pengujian sistem informasi ini terdiri

atas pengujian halaman admin, Rencana pengujian tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut.


IV-17

Tabel 4.1 Tabel Pengujian Sistem


Scenario Hasil yang Kesimpulan
No Test Case Hasil Pengujian
Pengujian Diharapkan
1. Mengosongkan Sistem akan
username dan menolak akses
password, lalu login dan
klik tombol menampilkan
Sesuai
“Login” pesan “User dan
Password yang
anda masukkan
salah”
2. Mengisikan Sistem menerima
username dan akses login dan
password, lalu masuk ke menu
klik tombol utama lengkap Sesuai
“Login” dengan status bar
tentang
pengguna
IV-18

3. Input data Sistem tidak akan


Alternatif (Siswa) menyimpan data
tidak lengkap alternatif (siswa)
(ada inputan jika ada inputan
tidak terisi), lalu yang tidak terisi
klik tombol dan menampilkan
Sesuai
“Simpan” pesan “Flease fill
out this field”

4. Input data kriteria Sistem tidak akan


tidak lengkap menyimpan data
(ada inputan kriteria jika ada
tidak terisi), lalu inputan yang
Sesuai
klik tombol tidak terisi dan
“Simpan” menampilkan
pesan “Flease fill
out this field”
5. Pengujian Sistem tidak akan
mengubah menyimpan data
password, ubah password
inputan jika ada inputan
Sesuai
nusername tidak yang tidak terisi
terisi, lalu kilik dan menampilkan
tombol “Simpan” pesan “Flease fill
out this field”
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah menyelesaikan skripsi dengan judul "Sistem

Penunjang Keputusan Penentuan Beasiswa Menggunakan Metode

Electre Pada SMK-SMAK (Sekolah Menengah Analisis Kimia)

Makassar." maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Telah dibangun aplikasi Sistem Penunjang Keputusan

Penentuan Beasiswa yayasan Bhakti Wiyata

2. Telah diterapkan metode Electre pada aplikasi sehingga dapat

bekerja lebih optimal dan mempermudah jajaran manajemen

dalam perkembangan pengajuan kredit yang terjadi pada SMK-

SMAK (Sekolah Menengah Analisis Kimia) Makassar.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan maka penulis memberikan

saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi pengembangan sistem

ini menjadi lebih baik, diantaranya sebagai berikut:

1. Perlu dikembangkan Aplikasi berbasis Android dalam

melakukan seleksi calon penerima beasiswa pada SMK-SMAK

(Sekolah Menengah Analisis Kimia) Makassar.

2. Membangun aplikasi menggunakan metode pengambilan

keputusan selain Elect

V-1
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Aswaja Pressindo.

Andi & Madcoms. (2011). Aplikasi Web Database dengan Dreamweaver


dan PHPMYSQL. Yogyakarta, Andi.

Azhar Susanto. (2013). Sistem Informasi Akuntansi, -Struktur-


PengendalianResiko-Pengembangan, Edisi Perdana. Lingga Jaya,
Bandung.

Daihani, D. U. (2001). Sistem Pendukung Keputusan. Penerbit Elex Media


Komputindo, Jakarta.

Faidhani, F., Tursina, T., & Sukamto, A. S. (2021). Sistem Pendukung


Keputusan Penentu Bidang Keahlian Mahasiswa Program Studi
Informatika Universitas Tanjungpura dengan Metode ELECTRE. Jurnal
Sistem Dan Teknologi Informasi (Justin), 9(1), 41.
https://doi.org/10.26418/justin.v9i1.31357

Hasbullah. (2010). Otonomi Pendidikan. Jakarta: PT Rajawali Pers.

Hidayatullah, Priyanto, dan J. K. K. (2017). Pemrograman WEB. Bandung


Informatika.

Irham Fahm. (2016). Teori dan Teknik Pengambilan Keputusan. Jakarta:


Rajawali Pers.

Kusrini. (2007). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan.


Penerbit Andi, Yogyakarta.

Maskhur, M., Hadikurniawati, W., Semarang, U. S., Semarang, K., &


Tengah, J. (2022). Penerapan metode electre untuk pemilihan
pengajar terbaik. 1, 80–88.
Maulidayati. (2017). Penerapan Metode Elimination Et Choix Tradusiant La
Realita (Electre) Sebagai Sistem Pendukung Keputusan (Studi
Kasus:Pemilihan Bank Umum Konvensional Terbaik Tahun 2016).
Prosiding Seminar Nasional Matematika, Statistika, Dan Aplikasinya.

Nugroho, A. (2010). Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML &


Java. Yogyakarta: Andi Offset.

Putri, I. C., & Warnilah, A. I. (2021). Analisa Sistem Penentuan Objek Wisata
Alam pada DISPARPORA dengan Menggunakan Metode Electre.
EVOLUSI : Jurnal Sains Dan Manajemen, 9(1).
https://doi.org/10.31294/evolusi.v9i1.10332

Salahuddin & Rosa. (2011). Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat


Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung Madula.

Simarmata, R., Sembiring, R. W., Dewi, R., Wanto, A., & Desiana, E. (2020).
Penentuan Masyarakat Penerima Bantuan Perbaikan Rumah di
Kecamatan Siantar Barat Menggunakan Metode ELECTRE. Journal of
Computer System and Informatics (JoSYC), 1(2), 68–75.

Slameto. (2017). Belqjar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.


Jakarta: Rineka Cipta.

Sutarman. (2012). Buku pengantar Teknologi Informasi. Bumi Aksara.

Usman Effendi. (2014). Asas Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai