ELFIANA
21803009
ELFIANA
21803009
Yang menyatakan,
Elfiana
i
ABSTRAK
Hubungan Usia Pekerja dan Tingkat Kebisingan Dengan Kelelahan Kerja di
Container Yard Terminal Petikemas Makassar
Tahun 2022
ELFIANA
Kelelahan kerja dianggap sebagai salah satu faktor pekerjaan yang mempengaruhi
risiko kecelakaan industri di kalangan pekerja. Di lokasi kerja, para pekerja sering
menghadapi faktor kerja fisik seperti kebisingan, getaran, sinar ultra violet, dan iklim
kerja yang dapat meningkatkan risiko cedera atau sakit, ketidakamanan kerja. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia pekerja dan tingkat
kebisingan dengan kelelahan kerja di container yard Terminal Petikemas Makassar.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan
cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pekerja Operator RTG
yang berjumlah 56 pekerja dan sampel pada penelitian ini diambil dengan cara total
sampling. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan kuesioner
Hasil penelitian yang didapatkan dari 56 responden menyatakan bahwa ada
hubungan antara usia pekerja (p 0.027 < 0.05) dan tingkat kebisingan menggunakan
uji fisher exact (p 0.041 < 0.05) dengan kelelahan kerja.
Simpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara usia pekerja dan tingkat
kebisingan dengan kelelahan kerja. Dengan penelitian ini diharapkan perusahaan dan
pekerja operator RTG dapat melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala (6
bulan sekali) terutama pada pekerja yang bekerja di tempat berisiko mengalami
kelelahan kerja dan menggunakan alat pelindung telinga ketika berada di area kerja di
atas NAB ataupun di bawah NAB.
Kata kunci : Usia Pekerja, Tingkat Kebisingan Dan Kelelahan
Kerja
Daftar Pustaka : 35 (2016-2022)
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
penelitian dengan judul “hubungan usia pekerja dan tingkat kebisingan dengan
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Dr. Sc. Basri,
SKM, M.Kes selaku pembimbing I dan ibu Andi Sani Silwanah, SKM, M.Kes selaku
menyelesaikan penelitian ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
ibu Prof. DR. Hj. Nurhaedah Jafar, Apt, M.kes, bapak Ilham Syam, SKM, M.Kes,
dan ibu Leli SKM, M.Kes sebagai Tim Penguji yang telah banyak memberikan
Demikian pula ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus penulis
haturkan kepada :
1. Ibu Hj. Andi Tenriwaru Asaad Lantara selaku dewan pendiri Yayasan
Pendidikan Makassar
2. Ibu Andi Indri Damayanti Asaad Lantara, SH. M, Adm, SDA. Ketua Yayasan
Pendidikan Makassar
3. Ibu Esse Puji Pawenrusi, SKM. M.Kes selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Makassar
iii
4. Bapak Badaruddin manaf, SE, selaku ketua PFSO K3 PT. Pelindo Terminal
Petikemas Makassar.
5. Ibu Dr. Sri Syatriani, SKM, M. Kes, selaku ketua Prodi Ilmu Kesehatan
Masyarakat
Wahyuni, Martha Celsi, dan Ikbal yang sudah mau menjadi teman yang baik,
Akhir kata penulis sadar jika skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan
banyak yang perlu dibenahi baik dari isi maupun teknik kepenulisan, sehingga
penulis demi menambah ilmu pengetahuan kritik dan saran pembaca yang
membangun sangat penulis harapkan. Terlepas dari kekurangannya semoga apa yang
telah penulis uraikan dalam skripsi ini bisa menjadi tambahan wawasan bagi
pembaca.
iv
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
ABSTRAK...............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................6
C. TUJUAN PENELITIAN..............................................................................6
D. MANFAAT PENELITIAN.........................................................................7
v
A. TINJAUAN TENTANG KELELAHAN KERJA.......................................8
B. TINJAUAN TENTANG KEBISINGAN..................................................14
C. TINJAUAN TENTANG USIA PEKERJA...............................................25
A. JENIS PENELITIAN.................................................................................36
B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN...................................................36
C. POPULASI DAN SAMPEL......................................................................36
D. PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA........................................37
E. ANALISIS DATA.....................................................................................37
A. HASIL PENELITIAN...............................................................................39
B. PEMBAHASAN............................................................................................
BAB VI PENUTUP
A. KESIMPULAN..........................................................................................49
B. SARAN......................................................................................................49
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................50
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
vii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
viii
ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN
PT Perusahaan Terbatas
CC Container Crane
dB deciBel
ix
CONTAINER YARD Lapangan Penumpukan Petikemas
NOISE Kebisingan
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
para pekerja sering menghadapi faktor kerja fisik seperti kebisingan, getaran,
sinar ultra violet, dan iklim kerja yang dapat meningkatkan risiko cedera atau
dunia kerja. Ini adalah masalah penting yang perlu ditangani dengan baik karena
kerja, berkurangnya efisiensi kerja dan kapasitas kerja, serta penyakit akibat kerja
dan kelangsungan hidup akibat kerja yang mengarah pada kecelakaan kerja
Kelelahan kerja dalam jangka waktu yang lama juga akan berpengaruh pada
kesehatan pekerja. Beberapa risiko kesehatan yang dapat timbul akibat kelelahan
(2020) tentang hubungan umur dan status gizi dengan kelelahan kerja pada bidan
di RSIA bunda anisah diketahui bahwa hasil penelitian didapatkan ada hubungan
2
yang signifikan antara umur dan status gizi dengan kelelahan kerja pada bidan
memperkirakan gangguan psikis pada pekerja seperti perasaan lelah yang begitu
berat dan berujung pada depresi dapat menjadi penyakit pembunuh nomor dua
setelah penyakit jantung. Hasil penelitian yang dilakukan oleh kementerian tenaga
kerja Jepang terhadap 12.000 perusahaan yang melibatkan sekitar 16.000 pekerja
di negara tersebut yang dipilih secara acak telah menunjukkan hasil bahwa
ditemukan 65% pekerja mengeluhkan kelelahan fisik akibat kerja rutin, 28%
mengeluhkan kelelahan mental dan sekitar 7% pekerja mengeluh stress berat dan
oleh kelelahan kerja sebanyak 32,8%. Kelelahan kerja tidak hanya dialami oleh
tenaga kerja di bidang industri, namun juga pada pegawai negeri sipil. Hal ini
Menunjukan data bahwa di dunia hampir setiap tahun terdapat sebanyak dua juta
faktor kelelahan kerja yang terjadi di tempat kerja akan menyebabkan banyak
kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2019 berjumlah 77.295 kasus se-
tahun 2020 di wilayah Sulawesi selatan tercatat 397 kasus yang mengklaim
Poliklinik dengan berbagai keluhan diantaranya sakit kepala, nyeri otot dan
Lingkungan Hidup (K3LH) PT. Industri Kapal Indonesia pekerja yang lebih
rentan terkena kelelahan yaitu pekerjaan pada divisi produksi area lambung dan
pipa kapal.
adalah pada kelompok usia muda 20 sampai 25 tahun. Ini memberikan sinyal
Untuk itu, perlu adanya pendekatan dan sosialisasi K3 yang lebih intens dan
inovatif, khususnya pada kaum muda agar bisa semakin peduli dan melaksanakan
K3 di tempat kerja.
Mulyadi (2018) hasil penelitian menunjukan bahwa pekerja di Pt. top saba
pada usia ≤ 20 – 40 sebanyak 45 orang. Pada usia yang meningkat akan diikuti
4
oleh degenerasi dari organ-organ tubuh sehingga dalam hal ini kemampuan organ
kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari alat-
alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat
pelaksanaan tugas, perasaan tidak senang, dan gangguan faal tubuh yang
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lira Mufti Azzahri (2021)
subjektif pada pekerja bagian produksi di PKS PT. JS diketahui bahwa faktor
(Kunci, 2020) tentang Hubungan masa kerja, beban kerja, intensitas kebisingan
beban kerja, intensitas kebisingan dapat mempengaruhi kelelahan kerja. Hal ini
terjadi karena semakin buruknya atau semakin tidak sesuai dengan nilai ambang
batas (NAB) sebuah lingkungan kerja akan semakin besar risiko terjadinya
kelelahan kerja.
Kota Makassar merupakan salah satu pintu gerbang keluar masuk kapal dan
5
barang baik secara domestik maupun ekspor-impor dan, memegang peran utama
dalam pendistribusian barang yang telah dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat
barang dari kapal dan ke kapal sampai di gudang penerima (Asripa et all 2019).
Terminal Petikemas Makassar merupakan salah satu inti segmen usaha yang
biaya, efektifitas waktu, dan juga kepuasan pelanggan. Container yard atau
menjadi beberapa bagian yaitu container yard untuk petikemas ekspor, container
yard untuk petikemas import, container yard untuk petikemas dengan pendingin
Berdasarkan hasil observasi data awal penelitian yang telah dilakukan oleh
operator RTG (Rubber Tyred Gantry) sebanyak 56 orang, dan operator head
faktor risiko kelelahan pada pekerja yang berada di container yard terminal
mengangkut container dari atas kapal ke truk sebagian berusia pada 20-45 tahun
ke atas dan sebagian pekerja tidak menggunakan alat safety K3 contohnya seperti
6
pekerja yang tidak menggunakan ear plug disaat bekerja, sehingga dapat
Usia pekerja yang semakin tua dan tingkat kebisingan yang melebihi ambang
kerja. Oleh sebab itu yang mendasari penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul hubungan usia pekerja dan tingkat kebisingan dengan kelelahan
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
usia pekerja dan tingkat kebisingan dengan kelelahan kerja di container yard
2. Tujuan Khusus
makassar.
petikemas makassar.
7
makassar.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
memberi sumbangan ilmu serta merupakan salah satu bahan bacaan bagi
peneliti selanjutnya.
2. Manfaat Institusi
terkait sebagai salah satu sumber informasi, bahan bacaan dan masukan serta
3. Manfaat Perusahaan
TINJAUAN PUSTAKA
Fatigue atau kelelahan adalah kondisi dimana anda selalu merasa lelah,
lesu, atau kurang tenaga. Kondisi ini tidak sama dengan sekadar ngantuk.
Fatigue adalah gejala umum dari banyak kondisi medis ringan sampai serius,
bahkan berujung kematian. Kelelahan juga merupakan hasil alami pekerja dari
beberapa gaya hidup, seperti faktor yang disebabkan oleh individu maupun
kesehatan kerja yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya kecelakaan pada
saat bekerja. Kelelahan kerja disebabkan banyak faktor baik faktor individu
maupun faktor luar individu seperti lingkungan kerja berupa desain kerja.
dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Istilah
oleh faktor kelelahan fisik maupun psikis maka akibat yang ditimbulkannya
a. Kelelahan mental
untuk melakukan kerja fisik maupun mental, serta muncul perasaan berat
b. Kelelahan fisik
pada otot atau pembebanan secara berlebih. Kerja fisik mempunyai syarat
3. Pengukuran kelelahan
motivasi, dan 10 pertanyaan tentang gambaran kelemahan fisik, hasil skor dari
Tabel 1
Klasifikasi Tingkat Kelelahan Subjektif
dalam bekerja. Apabila bekerja dengan kondisi tidak nyaman lama kelamaan
13
(Juliana, 2018).
kelamin, usia, status gizi, beban kerja, ukuran tubuh dari pekerja yang
a. Usia
Pada usia meningkat akan diikuti dengan proses degenerasi dari organ,
b. Jenis kelamin
fisik maupun psikisnya, dan hal itu menyebabkan tingkat kelelahan wanita
c. Status gizi
zat gizi di dalam tubuh. Bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi dan
Dieni, 2021).
antara lain:
a. Beban kerja
beban terlalu berat maka akan terjadi kelelahan yang berlebihan, frustasi
b. Masa kerja
Masa kerja adalah jangka waktu orang sudah bekerja dari pertama
mulai masuk hingga sekarang masih bekerja. Masa kerja ada karena
Sukmawati, 2021)
c. Shift kerja
merupakan pola waktu kerja yang telah diberikan pada tenaga kerja untuk
mengerjakan sesuatu oleh perusahaan dan biasanya dibagi atas kerja pagi,
sore dan malam. Kerja shift (bergilir) akan mengganggu sirkadian tubuh.
Gangguan ini akan berakibat terjadinya gangguan tidur pada pekerja dan
15
d. Kebisingan
Kebisingan yaitu bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan
1. Pengertian Kebisingan
pekerja, dan salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan pekerja adalah
kebisingan. Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau
kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang ditimbulkan oleh perusahaan
atau kegiatan pada tingkat dan waktu tertentu, yang dapat mengganggu
terjadinya kelelahan kerja. Bising adalah bunyi yang tidak disukai, suara yang
band noise) noise misalnya suara yang ditimbulkan oleh kipas angin;
narrow band noise) misalnya suara yang di timbulkan oleh gergaji sirkuler
secara terputus-putus atau tidak stabil. Misalnya suara lalu lintas, suara
dimana waktu yang diperlukan untuk mencapai puncaknya tidak lebih dari
35 milidetik.
perusahaan.
Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat kerja menetapkan
jam sehari atau 40 jam seminggu. Berikut tabel NAB pajanan kebisingan di
tempat kerja yang ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Tabel 2
Nilai Ambang Batas Kebisingan
Intensitas Kebisingan
Waktu Pemajanan Per Hari
Dalam dB(A)
8 85
4 88
Jam
2 91
1 94
30 97
15 100
7,5 103
Menit
3,75 106
1,88 109
0,94 112
28,12 115
14,06 118
7,03 121
3,52 124
1,76 Detik 127
0,88 130
0,44 133
0,22 136
0,11 139
Sumber: Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2018.
kelainan seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan luka perut.
18
Pengaruh kebisingan yang merusak pada efisiensi kerja dan produksi telah
4. Zona Kebisingan
satu kawasan terdapat pada (peraturan keputusan MENKES No. 718 tahun
1987 dalam Abdul Wahab 2018) tentang kebisingan pada kesehatan dibagi
sejenisnya.
sejenisnya.
diperuntukkan bagi industri, pabrik, stasiun kereta api, terminal bus dan
sejenisnya.
Sound level meter atau SLM adalah suatu perangkat alat uji untuk
lingkungan sekitar harus diuji tingkat kebisingan suara atau tekanan suara
sekitar.
menjadi dua cara sesuai dengan alat sound level meter yang digunakan, antara
lain:
Lalu satu orang lagi bertugas membaca dan mencatat hasil pengukuran
bunyi oleh badan operator. Jarak dari operator ke sound level meter minimal
cerah, dengan kecepatan angin yang tidak terlalu besar. Sebagai pengaman,
selama 10 menit, maka didapat 120 data tingkat kebisingan. Data-data ini
berikut.
21
1 N
Leq 10 log10
T
t 10
i 1
i
Li / 10
Keterangan:
a. Ganguan Fisiologis
b. Ganguan Psikologis
22
hari.
tempat bising untuk efek kebisingan sementara. Tetapi paparan bising terus
menerus berakibat kehilangan daya dengar yang menetap dan tidak pulih
7. Pengendalian Kebisingan
23
Gambar 1
a. Eliminasi
b. Substitusi
baku padat yang menimbulkan debu menjadi bahan yang cair atau
basah.
c. Rekayasa engineering
kepanasan.
d. Administratif
istirahat, sehingga waktu kerja dari pekerja masih berada dalam batas
Usia pekerja adalah usia yang sudah memasuki usia produktif baik yang
sudah bekerja maupun yang belum bekerja, usia pekerja menjadi “indikator”
produktif kerja yang akan direkrut untuk memenuhi posisi yang diperlukan,
kerja efektif dan efisien, hal ini dikarenakan banyaknya pengalaman yang
berusia tua sehingga fisik yang dimiliki menjadi lemah dan terbatas. Untuk
usia sendiri secara teori mengatakan bahwa dimana semakin tinggi usia
seseorang, maka akan semakin menurun sistem imun, sistem kerja hormon
Untuk usia sendiri secara teori mengatakan bahwa dimana semakin tinggi
umur seseorang, maka akan semakin menurun sistem imun, sistem kerja
orang dewasa menyangkut serangkaian krisis atau peralihan pribadi dan yang
berkaitan dengan karir yang terjadi dalam setiap pribadi dan yang berkaitan
dengan karir yang terjadi dalam setiap jangka waktu antara lima sampai
a. Usia 17-22:
diri dari ikatan keluarga dan menjadi dirinya sendiri. Pada tahap ini,
setidaknya dari segi keuangan dan secara emosional, individu itu masih
b. Usia 22-28:
gaya hidup dan karir dipilih. Menurut istilah Levinson, individu mulai
c. Usia 28-33:
Peralihan Usia 30 Pada suatu saat selama masa ini individu meninjau
kembali kemajuan menuju tujuan pribadi dan karir yang telah ditentukan
d. Usia 33-40:
Masa Tenang Dalam masa ini, segala sesuatu yang lain dihindari demi
e. Usia 40-45:
pengalaman seseorang.
f. Usia 45-50:
g. Usia 50-55:
Peralihan Usia 50 Pada masa ini muncul persoalan atau tugas yang
tidak ditangani secara memuaskan dalam awal usia 30 atau peralihan usai
h. Usia 55-60:
29
Puncak Masa Dewasa Pertengahan Masa ini relatif stabil, sama dengan
masa tenang pada masa dewasa awal. Apakah ambisi seseorang individu
sampai pada titik akhir dan mulai menyiapkan diri untuk pensiun.
i. Usia 60-65:
dan pensiun sering mempunyai pengaruh yang berarti terhadap cara orang
dari tanggung jawab untuk pergi kerja, banyak orang yang benar-benar
Produktif
penggolongan batas usia kerja atau usia produktif yang berlaku di Indonesia
a. Usia 0-14 tahun, tergolong sebagai usia belum produktif karena masih
b. Usia 15-64 tahun tergolong sebagai usia produktif karena merupakan usia
Tabel 3
Sintesa Penelitian Sebelumnya
(a<0,05)
3. Syamsiar S. Russeng, Studi cross Sampel dalam Berdasarkan
Lalu Muhammad sectional penelitian ini hasil penelitian
Saleh, Yahya adalah 71 ada hubungan
Thamrin, siti Aulia pekerja apron antara usia
Utami, hubungan di bandara dengan kelelahan
kebisingan dan sultan kerja
kelelahan pada sultan hasanuddin menunjukkan
hasanuddin pekerja makassar. nilai p = 0,001,
apron bandara (Jurnal Teknik karena nilai p <
Internasional Ilmu pengumpulan 0,05 dan Hasil
Kedokteran dan data random penelitian
Kesehatan, Volume- sampling menggunakan uji
5, 2019). Chi-square
menunjukkan
bahwa nilai p =
0,017, karena
nilai p < 0,05 ada
hubungan antara
kebisingan dan
kelelahan kerja.
Andrianus Evander Studi cross penelitian ini hasil terdapat
Kondi, Herlina. sectional menggunakan hubungan yang
Faktor - Faktor yang random signifikan antara
Berhubungan dengan sampling umur (p-value =
Kelelahan Kerja pada menggunakan 0,001), sikap
Perawat di Rumah rumus dari kerja (p-value =
Sakit Awal Bross Taro Yamane 0,001), beban
Bekasi (Jurnal dengan jumlah kerja (p-value =
Persada Husada sample 60 0,001), dengan
Indonesia, Vol. 6 No. responden kelelahan kerja
20, 2019) pada perawat
4. Karina wahyu Studi cross Tenaga kerja Tedapat
andriani, hubungan sectional pada unit hubungan yang
umur, kebisingan dan produksi PT, signifikan
temperature udara X Jakarta anatara umur dan
dengan kelelahan sebanyak 80 kelelahan
subjektif individu di orang. Teknik subjektif
PT X Jakarta (the penarikan sedangkan,
Indonesian journal of sampel simple temperatur dan
occupational safety random kebisingan tidak
and health, vol. 5 No. sampling memiliki
32
KERANGKA KONSEP
didentifikasi variabel yang terlihat dalam model kerangka teori sistem terdiri dari
kesehatan kerja yang dapat menjadi faktor risiko terjadinya kecelakaan kerja dan
konsentrasi kerja.
Kelelahan kerja dapat terjadi karena berbagai faktor seperti umur, masa kerja,
status gizi, dan kebisingan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan usia
pekerja dan tingkat kebisingan dengan kelelahan kerja di container yard terminal
Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan pada tinjauan pustaka usia
kerja dan tingkat kebisingan merupakan variabel independen dan kelelahan kerja
Faktor internal
Usia Pekerja
Jenis Kelamin
Status Gizi
Masa Kerja
Beban Kerja
Shift Kerja
Tingkat Kebisingan
Keterangan:
: Variabel independen
: Variabel dependen
: Penghubung variabel
dilakukan analisis.
1. Kelelahan Kerja
a. Definisi Operasional
b. Kriteria Objektif
2. Usia Pekerja
a. Definisi Operasional
b. Kriteria objektif
3. Kebisingan
a. Definisi Operasional
b. Kriteria objektif
dB
dB
D. Hipotesis Penelitian
1. Usia Pekerja
a. Ho: Tidak ada hubungan usia pekerja dengan kelelahan kerja di container
b. Ha: Ada hubungan usia pekerja dengan kelelahan kerja di container yard
2. Kebisingan
METODE PENELITAN
A. Jenis Penelitian
mengetahui hubungan usia pekerja dan tingkat kebisingan dengan kelelahan kerja
1. Lokasi
2. Waktu Penelitian
2022
1. Populasi
yang akan diteliti, dalam penelitian ini adalah pekerja yang berada di operator
container yard yang memiliki tingkat kebisingan yang tinggi. Populasi dalam
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah pekerja yang berada pada operator di
container yard. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total
D. Pengumpulan Data
1. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh Peneliti secara langsung dari
b. Data Sekunder
E. Pengolahan data
1. Penyuntingan (Editing)
2. Pengkodean (Coding)
4. Pembersihan (Cleaning)
F. Analisis Data
berikut:
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
signifikan atau hubungan secara kebetulan. Dalam analisis ini, uji digunakan
a. p-Value < 0,05 berarti hipotesis diterima (p-Value < α). Uji statistik
b. p-Value > 0,05 berarti hipotesis ditolak (p-Value > α). Uji statistik
G. Penyajian data
Penyajian data dalam bentuk narasi dan tabel (tabel frekuensi, dan tabel
analisis)
H. Etika penelitian
responden.
data yang diisi oleh responden, tetapi menuliskan kode pada lembar
peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau
dan prasarana pelabuhan dalam rangka menunjang kelancaran arus kapal laut,
angkutan penumpang dan pengiriman barang. Adapun tujuan utama dari PT.
Salah satu pelayanan jasa di bidang kepelabuhan yang dilaksanakan oleh PT.
Terminal petikemas makassar adalah salah satu segmen usaha PT. Pelabuhan
peraturan direksi No. 16 Tahun 2015 tentang sistem dan prosedur pelayanan jasa
penerima barang dan petikemas kosong di ambil pengirim barang. Pada terminal
petikemas modern /besar container yard dibagi menjadi beberapa bagian yaitu
44
Rubber tyred gantry merupakan alat pengatur tumpukan petikemas yang juga
jurusan lurus ke arah depan dan ke belakang. Operator Rubber Tyred Gantry
(RTG) mengangkat petikemas dari head truck dan meletakkan pada blok yang
arahan stackman.
B. Hasil Penelitian
tanggal 08 agustus s/d 08 september 2022. Jenis penelitian yang digunakan pada
dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara usia pekerja dan tingkat
sebanyak 56 responden pekerja di unit operator RTG dan semua berjenis kelamin
laki-laki.
Setelah data terkumpul dan berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis
data yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai kemudian
disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase hasil penelitian
sebagai berikut:
45
1. Karakteristik Responden
jenis kelamin, Pendidikan, shift kerja, masa kerja, unit kerja, status
tabel.
Tabel 4
Distribusi Karakteristik Responden Pekerja di Container Yard
Terminal Petikemas Makassar Tahun 2022
Variabel n (%)
Usia (Tahun)
20-29 11 19,6
30-39 12 21,4
40-49 26 46,4
50-59 7 12,5
Pendidikan
SMA 50 89,3
SMK 6 10,7
Shift Kerja
Pagi 34 60,7
Siang 22 39,3
Masa kerja
1-5 tahun 11 19,6
6-10 tahun 21 37,5
11-15 tahun 19 33,9
16-20 tahun 5 8,9
Riwayat Penyakit
(3 Tahun Terakhir)
Tidak ada 50 89,3
Hipertensi 5 8,9
Gastritis 1 1,8
Jumlah 56 100,0
46
berdasarkan kategori usia yang tertinggi 40-49 tahun sebanyak 26 orang (46,4%),
dan yang terendah adalah SMK sebanyak 6 orang (10,7%). Shift kerja yang
tertinggi adalah shift pagi 34 orang (60,7%) dan yang terendah adalah shift siang
sebanyak 22 orang (39,3%). Masa kerja yang tertinggi adalah 6-10 tahun
sebanyak 21 orang (37,5%) dan yang terendah adalah 16-20 tahun sebanyak 5
orang (8,9%). Riwayat penyakit (3 tahun terakhir) yang tertinggi yaitu tidak ada
sebanyak 50 orang (89,3%) dan yang terendah gastritis sebanyak 1 orang (1,8%).
2. Analisis univariat
a. Kelelahan kerja
Tabel 5
Distribusi Responden Berdasarkan Kelelahan Kerja di Container Yard
Terminal Petikemas Makassar Tahun 2022
Kelelahan Kerja n %
Tidak Mengalami Kelelahan 13 23,2
Mengalami Kelelahan 43 76,8
Jumlah 56 100,0
Sumber: Data Primer
47
di saat bekerja.
b. Usia pekerja
Tabel 6
Distribusi Responden Berdasarkan Usia Pekerja di Container Yard
Terminal Petikemas Makassar Tahun 2022
Tabel 6. Menunjukan bahwa dari 56 responden, yang memiliki usia pekerja <
45 tahun dengan kategori risiko rendah sebanyak 28 orang (50,0%), dan yang
c. Kebisingan
Tabel 7
Hasil Pengukuran Tingkat Kebisingan Berdasarkan Lokasi
di Container Yard Terminal Petikemas Makassar
Tahun 2022
yang melebihi NAB adalah blok H (KPO) container yard dengan rata-rata
kebisingan 87.07 dB, dan untuk lokasi yang tidak melebihi NAB adalah blok J
Tabel 8
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kebisingan di Container Yard
Terminal Petikemas Makassar Tahun 2022
Tingkat Kebisingan n %
Tidak Memenuhi syarat 46 82,1
Memenuhi syarat 10 17,9
Jumlah 56 100,0
Sumber: Data Primer
yang memenuhi syarat sebanyak 46 orang (82,1%), dan responden yang bekerja
(17,9%).
3. Analisis Bivariat
variabel dependen. Dalam penelitian ini menggunakan uji chi square dengan
Tabel 9
Hubungan Usia Pekerja Dengan Kelelahan Kerja di Container Yard Terminal
Petikemas Makassar Tahun 2022
risiko rendah terdapat 10 (35,7%) pekerja yang tidak mengalami kelelahan dalam
Sedangkan dari 28 pekerja operator RTG yang memiliki risiko tinggi terdapat 3
(10,7%) pekerja yang mengalami kelelahan dalam bekerja dan 25 (89,3%) pekerja
yang artinya terdapat hubungan antara usia pekerja dengan kelelahan kerja.
Semakin baik usia pekerja semakin baik pula mencegah kelelahan pekerja.
Tabel 10
Hubungan Tingkat Kebisingan Dengan Kelelahan Kerja di Container Yard
Terminal Petikemas Makassar Tahun 2022
mengalami kelelahan kerja dalam bekerja dan 5 (50,0%) pekerja yang mengalami
kelelahan. Sedangkan dari 46 pekerja operator RTG yang tidak memenuhi syarat
terdapat 8 (17,4%) pekerja yang tidak mengalami kelelahan dalam bekerja dan 38
Berdasarkan uji statistik fisher exact didapatkan nilai p = 0.041< p value 0.05
yang artinya terdapat hubungan antara tingkat kebisingan dengan kelelahan kerja.
kelelahan pekerja.
C. Pembahasan
antar variabel independen dengan variabel dependen, maka hasil analisis dibahas
sebagai berikut:
yang diperoleh kategori usia yang tertinggi 20-29 tahun sebanyak 11 orang
51
(19,6%), 30-39 tahun sebanyak 12 orang, 40-49 tahun sebanyak 26 orang (46,4%)
berusia < 45 tahun dan ≥ 45 tahun, memiliki tingkat kelelahan kerja yang sama
maka dapat disimpulkan tidak hanya pekerja yang berusia tua mengalami
kelelahan kerja tetapi pekerja yang berusia muda juga dapat mengalami kelelahan
kerja.
tertinggi adalah SMA sebanyak 50 orang (89,3%), dan yang terendah adalah
tertinggi adalah shift pagi 34 orang (60,7%) dan yang terendah adalah shift
dilapangan bahwa pekerja yang bekerja pada shift pagi terdapat banyak
melakukan aktivitas fisik sedangkan pada pekerja shift siang sering merasa
haus dan merasa lelah diseluruh badan dan menyebabkan ngantuk sehingga
Masa kerja dari 1-5 tahun sebanyak 11 orang (19,6%), 6-10 tahun
sebanyak 21 orang (37.5%), 11-15 tahun sebanyak 19 orang (33,9%) dan 16-
20 tahun sebanyak 5 orang (8,9%). Menurut asumsi peneliti Masa kerja yang
petikemas Makassar.
Usia pekerja adalah usia yang sudah memasuki usia produktif baik yang
sudah bekerja maupun yang belum bekerja, usia pekerja menjadi “indikator”
produktif kerja yang akan direkrut untuk memenuhi posisi yang diperlukan,
kerja efektif dan efisien, hal ini dikarenakan banyaknya pengalaman yang
telah diperoleh selama bekerja. Usia yang semakin tua maka semakin rentan
square didapatkan nilai p = 0.027 < p value 0.05 yang artinya terdapat
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Juanda
Rizki Darmayanti, dkk (2021) yang menyatakan bahwa dari hasil analisis uji
statistik menggunakan chi square P value < 0,05 (0,001) maka dapat ditarik
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Naimah, dkk (2020) yang menyatakan bahwa dari hasil uji statistik dengan
chi square didapatkan nilai p-value = 0,000 < α 0.05 maka Ho ditolak artinya
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nabila Nala Utami (2018) yang menyatakan bahwa dari hasil uji statistik
dengan menggunakan uji chi square diperoleh nilai fisher’s exact test sebagai
hubungan antara usia dengan kelelahan kerja pada pekerja industri rumah
Dari usia tersebut perusahaan bisa menilai layak atau tidaknya masuk kedalam
calon pekerja. Perusahaan juga belum adanya Batasan usia maksimum yang
berusia lanjut masih bisa bekerja di perusahaan, dan pekerja yang memiliki
status kepegawaian karyawan kontrak dan kinerja pekerja yang bagus akan
terus diperpanjang masa kontrak walaupun usia pekerja sudah melebihi batas
maksimum.
Peneliti berasumsi bahwa tidak hanya pekerja yang berusia tua saja yang
dan juga dipengaruhi oleh lingkungan kerja yang tidak mendukung, seperti
value 0.0001 dengan nilai r 0.867 yang berarti hubungan tergolong sangat
kuat ke arah hubungan positif yang berarti semakin monoton pekerjaan maka
yang berusia muda akan sanggup melakukan pekerjaan berat dan sebaliknya
berat akan menurun, pekerja yang telah berusia lanjut akan merasa cepat lelah
dan tidak bergerak dan tidak gesit ketika melaksanakan tugasnya sehingga
mempengaruhi kinerjanya.
terjadinya kelelahan kerja. Bising adalah bunyi yang tidak disukai, suara yang
nilai < 0.05 sehingga digunakan nilai fisher exact test sebagai p-value yaitu
56
sebesar 0.041 yang artinya terdapat hubungan antara usia tingkat kebisingan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh deny
Kurniawan, dkk (2020) yang menyatakan bahwa dari hasil uji statistik chi
antara intensitas kebisingan dengan kelelahan kerja pada tenaga kerja bagian
pabrik PT.X.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lira
Mufti Azzahri dan Etri Gustriana (2021) yang menyatakan bahwa dari hasil
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
nawang wulan, dkk (2019) yang menyatakan bahwa dari hasil uji fisher exact
memakai alat pelindung telinga berupa ear plug pada saat bekerja dalam
dalam keadaan bising yang melampaui ambang batas yang ditetapkan. Pekerja
57
yang paling berisiko terdampak dari kebisingan ini adalah pada pekerja yang
selama 8 jam perhari pada setiap pengangkutan container ke atas truk, peneliti
dan sepatu safety, tetapi hamper semua pekerja tidak menggunakan APT (alat
pada blok J dan Blok H depan kantor KPO dengan cara pengukuran setiap 5
detik dalam 10 menit maka didapat 120 data tingkat kebisingan. Pengukuran
kebisingan.
58
sumber kebisingan dari pekerja, dan untuk pekerja operator RTG dapat
menggunakan APD ear muff dan ear plug agar tidak mengakibatkan
D. Keterbatasan Penelitian
berikut, pengukuran kebisingan yang masih dilakukan dalam satu kali pada
alat RTG (Rubber Tired Gantry) sehingga perlu ada pengawasan ketat dalam
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
saran, yaitu:
plug dan ear muff untuk para pekerja, dan pekerja diharapkan menggunakan
Agustin, G. A., & Harianto, F. (2019). Pengaruh Pengalaman Kerja, Safety Morning Talk
(Smt), Dan Poster K3 Terhadap Kecelakaan Kerja Yang Dimoderasi Oleh
Kepatuhan Prosedur Kerja. In Prosiding Seminar Teknologi Perencanaan,
Perancangan, Lingkungan dan Infrastruktur (Vol. 1, No. 1, pp. 70-77)
Aprilyanti, Selvia. (2017). Pengaruh Usia Dan Masa Kerja Terhadap Produktivitas Kerja.
Jurnal Sistem Dan Manajemen Industri, 1.
Https://Doi.Org/10.13140/Rg.2.2.15858.61129
Bangsal Kayu Sebrang Kota Jambi Dan Hubungan Dengan Kelelahan Pada Karyawan
Maison, P., Juita Anggraini, F., & Falih, M. (2020). Analisis Tingkat Kebisingan Di
Area Mesin.
Budiman, A., Husaini, H., & Arifin, S. (2016). Hubungan antara umur dan indeks beban
kerja dengan kelelahan pada pekerja di pt. karias tabing kencana. Jurnal Berkala
Kesehatan, 1(2), 121-129.
Firda Utami, S., Kusumadewi, I., & Suarantalla, R. (2020). Analisis Kelelahan Kerja
Terhadap Faktor Umur, Masa Kerja, Beban Kerja Dan Indeks Masa Tubuh Pada
Dosen Reguler Fakultas Teknik, Universitas Teknologi Sumbawa Tahun 2019 (Vol.
1, Issue 1).
Herawati Peppy. (2016). Dampak-Kebisingan-Dari-Aktifitas-Bandara-4fa75534. Jurnal
Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 16.
Kondi, A. E., & Herlina, H. (2019). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan
Kerja Pada Perawat di Rumah Sakit Awal Bross Bekasi. Jurnal Persada Husada
Indonesia, 6(20), 1-9.
Kurniawan, I., & Sirait, G. (2021). Analisis Kelelahan Kerja Di Pt. Abc. Jurnal Comasie.
Mahardika Putri. (2017). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Pada
Pekerja Pengisian Tabung Depot Lpg Pt. Pertamina (Persero) Mor Vii Makassar
Tahun 2017.
Malik, I., Ikhram Hardi S, & Hasriwiani Habo Abbas. (2021). Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kelelahan Kerja Di Pt. Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar.
Window Of Public Health Journal, 580–589.
Https://Doi.Org/10.33096/Woph.V1i5.194
Min, A., Kim, Y. M., Yoon, Y. S., Hong, H. C., Kang, M., & Scott, L. D. (2021). Effects
of work environments and occupational fatigue on care left undone in rotating shift
nurses. Journal of Nursing Scholarship, 53(1), 126-136.
Mulyadi, M., & Nurwinda, N. (2019). Analisis Faktor Penyebab Kelelahan Pekerja Di Pt.
Top Saba Mandiri Food Makassar. Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika
dan Masyarakat, 18(1), 15-23.
Nasution, M. (2019). Ambang Batas Kebisingan Lingkungan Kerja Agar Tetap Sehat Dan
Semangat Dalam Bekerja. In Cetak) Buletin Utama Teknik (Vol. 15, Issue 1). Online.
Nico Prayudo, A., & Agustina Karnawati, T. (2018). Analisis Pengaruh Masa Kerja,
Upah Dan Usia Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Buruh Borongan Linting
Rokok Di Skt Gebog, Pt.Djarum Kudus.
Nur, D., Septiani, A., & Nugraha, C. (2021). Perencanaan Pengendalian Kebisingan. Studi
Kasus : Area Rewinder Machine Perusahaan Kertas. In Jukmas Jurnal Untuk
Masyarakat Sehat (Jukmas) E-Issn (Vol. 5, Issue 1).
Http://Ejournal.Urindo.Ac.Id/Index.Php/Jukmas
Nurdin, A. Z., (2022). Panduan Stase KKP Kelas 1 Makassar. Makassarr: Instalasi Diklat.
Puji, E. DKK. 2017. Pedoman Penulisan Skripsi Edisi 19. Stik Makassar
Ratih, R. M., Mulyatini, N., Suhendi, R. M., Ekonomi, F., & Galuh, U. (2020). Pengaruh
Shift Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Suatu Studi Pada Pt. Bks (Berkat
Karunia Surya) Di Kota Banjar) (Vol. 2).
Sari, Y. M., Uhaib As’ad, M., & Kuncoro, D. (2018). Pengaruh Usia Terhadap Kinerja
Tenaga Kependidikan Di Smk Negeri 3 Banjarbaru.
Sumarni, N., & Si, M. (2020). Pengaruh Usia Dan Masa Kerja Terhadap Produktivitas
Karyawan Pada Pt Bprs Haji Miskin Pandai Sikek Kab.Tanah Datar Skripsi Disusun
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (Se) Pada Program
Studi S1 Perbankan Syariah Tsurayya Nurul Nafisah.
Wahyu, K., & Acs, A. P. A. (2016a). Hubungan Umur, Kebisingan Dan Temperatur
Udara Dengan Kelelahan Subjektif Individu Di Pt X Jakarta.
Wurarah, M. L., Kawatu, P. A., & Akili, R. H. (2020). Hubungan antara Beban Kerja
dengan Kelelahan Kerja pada Petani. Indonesian Journal of Public Health and
Community Medicine, 1(2), 006-010
MASTER TABEL
HUBUNGAN USIA PEKERJA DAN TINGKAT KEBISINGAN DAN KELELAHAN KERJA DI CONTAINER YARD TERMINAL PETIKEMAS MAKASSAR
No Nama JK Usia Shift Kerja LK UK Pendidikan SK RP (3 Thn Trkh) Pelemahan Kegiatan Pelemahan Motivasi Kerja Pelemahan Fisik tingkat kebisingan
Coding Coding Coding Coding 0 Coding Coding Coding Coding X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 X.7 X.8 X.9 X.10 X.11 X.12 X.13 X.14 X.15 X.16 X.17 X.18 X.19 X.20 X.21 X.22 X.23 X.24 X.25 X.26 X.27 X.28 X.29 X.30 Total Skor kategori coding blok h/blok j coding
1 TN. S L 1 39 2 PAGI 1 19 4 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 4 3 2 2 2 2 1 1 1 2 4 4 3 3 2 1 1 3 2 1 4 4 4 1 4 3 2 2 4 3 75 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
2 TN. T L 1 29 1 PAGI 1 19 4 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 4 3 2 2 2 1 1 1 1 2 4 4 2 2 2 2 4 3 4 1 3 2 2 2 4 3 3 4 2 2 74 Tidak mengalami kelelahan 1 87.07 dB 2
3 TN. A L 1 45 3 SIANG 2 9 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 3 2 2 1 4 2 2 2 4 1 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 2 2 1 75 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
4 TN. S L 1 26 1 SIANG 2 5 1 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 4 3 2 2 2 1 3 3 4 1 3 1 2 3 3 1 1 2 2 2 3 4 2 1 1 2 3 4 4 1 70 Tidak mengalami kelelahan 1 87.07 dB 2
5 TN. M L 1 48 3 PAGI 1 5 1 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 3 3 3 3 2 2 2 2 3 1 1 2 3 2 2 3 4 2 3 4 1 3 3 2 2 3 3 4 2 3 76 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
6 TN. A L 1 23 1 PAGI 1 3 1 RTG 1 SMK 2 KK 1 TIDAK ADA 0 2 1 1 3 2 3 2 1 3 1 3 2 4 3 4 1 3 3 2 3 2 2 3 4 4 3 3 2 3 4 77 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
7 TN. K L 1 45 3 PAGI 1 5 1 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 2 1 3 3 3 3 4 2 3 1 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 4 4 1 2 4 3 75 mengalami kelelahan 2 82.74 dB 1
8 TN. M L 1 25 1 PAGI 1 5 1 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 2 3 3 4 2 2 1 4 3 1 3 4 4 3 2 1 4 4 3 3 4 2 3 2 3 1 2 2 4 1 80 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
9 TN. F L 1 31 2 PAGI 1 5 1 RTG 1 SMA 1 KK 1 GASTRITIS 2 3 2 2 3 3 4 1 1 4 1 2 1 2 3 3 3 2 2 1 1 3 1 4 2 4 1 2 2 2 1 68 Tidak mengalami kelelahan 1 87.07dB 2
10 TN. S L 1 28 1 SIANG 2 7 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 4 4 2 1 2 2 3 3 3 1 2 2 3 2 4 2 1 3 3 3 3 1 2 3 4 2 1 4 4 1 75 mengalami kelelahan 2 82.74 dB 1
11 TN. R L 1 46 3 SIANG 2 7 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 1 3 4 3 3 2 1 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 1 3 2 4 2 3 4 3 3 4 3 4 2 76 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
12 TN. A L 1 35 2 SIANG 2 7 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 3 4 3 3 2 2 1 3 1 1 3 2 1 1 3 3 2 2 3 4 2 2 3 4 4 1 3 4 3 2 75 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
13 TN. S L 1 41 3 SIANG 2 7 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 4 4 3 3 2 2 3 4 3 1 2 3 3 2 1 1 3 4 4 4 1 1 1 1 3 2 2 2 2 4 75 mengalami kelelahan 2 87.07 db 2
14 TN. S L 1 48 3 PAGI 1 9 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 4 3 4 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 4 3 1 2 2 2 2 3 4 2 2 2 4 4 2 2 76 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
15 TN. S L 1 35 2 PAGI 1 10 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 2 3 4 1 2 3 1 3 2 1 2 2 3 2 3 4 2 2 3 4 2 2 3 3 1 1 1 2 3 2 69 Tidak mengalami kelelahan 1 87.07 dB 2
16 TN. S L 1 45 3 PAGI 1 10 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 3 4 2 2 3 2 2 3 4 1 3 1 2 3 1 2 2 2 3 4 2 4 4 2 1 3 3 1 4 3 76 mengalami kelelahan 2 82.74 dB 1
17 TN.F L 1 51 4 PAGI 1 10 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 2 4 2 2 4 3 2 2 1 1 4 2 1 3 4 3 2 4 2 1 2 4 4 2 2 2 3 2 2 3 75 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
18 TN.A L 1 29 1 PAGI 1 10 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 1 4 2 2 2 2 3 3 4 2 4 1 2 4 3 2 2 2 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 81 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
19 TN.A L 1 48 3 PAGI 1 10 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 2 3 2 3 3 3 4 1 2 2 1 2 4 4 3 4 2 2 2 2 4 1 2 2 2 4 4 2 2 3 77 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
20 TN. M L 1 46 3 PAGI 1 4 1 RTG 1 SMK 2 KK 1 TIDAK ADA 0 3 3 2 2 4 3 2 2 2 1 1 4 3 2 2 3 4 2 1 1 4 2 2 1 2 2 1 2 2 3 68 Tidak mengalami kelelahan 1 87.07 dB 2
21 TN. N L 1 50 4 PAGI 1 15 3 RTG 1 SMA 1 KK 1 HIPERTENSI 1 2 2 3 2 2 3 2 3 4 1 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 4 3 3 1 3 2 1 4 2 4 76 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
22 TN.R L 1 25 1 PAGI 1 2 1 RTG 1 SMK 2 KK 1 TIDAK ADA 0 4 3 1 2 1 2 2 3 3 1 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 4 4 4 1 1 4 2 4 75 mengalami kelelahan 2 82.74 dB 1
23 TN. H L 1 26 1 PAGI 1 5 1 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 2 4 3 2 3 3 2 2 2 1 3 2 1 4 4 4 3 3 3 4 3 1 1 4 4 2 2 1 1 2 76 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
24 TN.F L 1 49 3 PAGI 1 6 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 1 1 3 1 4 3 1 2 3 1 2 3 2 3 3 4 3 4 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3 4 1 76 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
25 TN.R L 1 35 2 SIANG 2 7 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 3 1 3 1 2 2 3 2 4 1 3 4 4 3 3 2 4 3 4 2 2 2 3 3 3 2 2 4 2 1 78 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
26 TN. J L 1 37 2 SIANG 2 10 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 2 2 4 1 1 2 1 2 3 3 4 3 2 3 2 2 3 2 3 4 2 2 3 3 4 4 2 1 2 1 73 Tidak mengalami kelelahan 1 82.74 dB 1
27 TN. R L 1 56 4 SIANG 2 10 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 HIPERTENSI 1 4 1 2 3 3 4 2 3 4 3 4 2 2 1 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 1 1 3 2 82 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
28 TN.M L 1 29 1 SIANG 2 10 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 3 3 2 1 4 2 2 1 2 2 3 4 4 2 1 3 2 3 3 4 4 2 2 1 2 4 3 3 2 2 76 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
29 TN.T L 1 52 4 SIANG 2 2 1 RTG 1 SMK 2 KK 1 TIDAK ADA 0 3 4 2 1 3 1 2 2 3 2 4 3 3 2 2 2 1 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 74 Tidak mengalami kelelahan 1 82.74 dB 1
30 TN. M L 1 43 1 SIANG 2 10 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 4 2 3 1 2 1 1 2 3 2 3 4 2 2 3 3 4 3 3 2 3 1 2 3 3 4 4 2 3 2 77 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
31 TN. F L 1 48 3 PAGI 1 10 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 2 2 3 3 1 2 3 3 4 2 2 3 4 1 2 3 2 4 2 1 3 2 3 2 3 4 4 1 2 3 76 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
32 TN. A L 1 37 2 PAGI 1 10 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 1 1 4 4 1 1 2 2 3 1 2 3 4 3 2 3 4 2 2 3 2 3 4 1 3 4 3 2 3 4 77 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
33 TN. A L 1 47 3 PAGI 1 10 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 2 1 1 3 1 2 4 3 3 2 2 3 4 3 3 2 4 2 3 2 1 2 4 4 3 4 3 3 2 2 78 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
34 TN. S L 1 36 2 PAGI 1 11 3 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 2 2 1 3 4 2 1 1 2 1 1 3 4 2 3 3 4 2 3 2 1 3 3 4 2 2 1 1 3 2 68 Tidak mengalami kelelahan 1 82.74 dB 1
35 TN. A L 1 47 3 PAGI 1 11 3 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 1 3 1 3 3 1 4 3 3 1 3 4 2 1 2 3 3 2 4 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 75 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
36 TN. A L 1 35 2 SIANG 2 13 3 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 1 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 4 1 2 3 3 2 2 4 4 3 3 4 2 2 4 3 2 76 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
37 TN.A L 1 48 3 SIANG 2 11 3 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 2 4 1 2 1 2 2 4 3 1 1 2 2 2 2 2 3 1 3 2 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 75 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
38 TN.A L 1 45 3 PAGI 1 13 3 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 3 4 1 2 2 1 3 2 3 1 2 1 3 4 2 3 2 1 3 2 2 1 1 1 2 4 4 3 2 3 68 Tidak mengalami kelelahan 1 82.74 dB 1
39 TN. C L 1 47 3 PAGI 1 10 2 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 4 2 2 1 3 2 3 2 2 1 3 2 2 1 3 2 2 3 4 4 2 2 2 3 3 2 4 4 3 2 75 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
40 TN. H L 1 50 4 PAGI 1 11 3 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 3 4 2 1 4 2 2 3 4 1 3 4 4 4 2 2 3 4 3 3 3 1 4 3 4 3 2 2 4 2 86 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
41 TN. H L 1 31 2 PAGI 1 11 3 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 3 2 1 1 3 4 4 2 3 2 2 2 2 1 2 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 1 76 mengalami kelelahan 2 87.07 db 2
42 TN. J L 1 45 3 PAGI 1 11 3 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 4 4 2 1 2 5 1 3 2 2 1 3 4 2 3 4 2 1 2 4 4 4 3 1 3 2 3 3 1 1 77 mengalami kelelahan 2 82.74 dB 1
43 TN. R L 1 30 2 PAGI 1 11 3 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 2 3 1 2 2 3 3 3 3 2 1 2 4 3 2 3 4 1 3 4 1 4 3 1 2 2 3 3 1 3 74 Tidak mengalami kelelahan 1 87.07 dB 2
44 TN. S L 1 48 3 PAGI 1 11 3 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 1 3 2 2 1 3 2 3 4 2 4 3 4 2 1 2 4 1 4 3 4 2 1 2 2 3 3 2 3 2 75 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
45 TN. A L 1 45 3 SIANG 2 11 3 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 2 1 2 1 3 2 4 2 4 3 4 4 2 3 3 2 2 2 2 3 1 3 1 2 1 2 4 2 4 4 75 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
46 TN. A L 1 49 3 SIANG 2 11 3 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 1 4 2 2 2 3 1 2 3 3 3 2 2 4 4 1 3 3 2 2 1 3 2 3 2 2 3 4 2 4 75 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
47 TN. S L 1 43 3 SIANG 2 12 3 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 3 4 2 1 2 3 1 1 3 1 3 4 1 2 3 4 4 2 3 3 3 3 4 2 3 1 1 3 4 3 77 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
48 TN. A L 1 52 4 SIANG 2 15 3 RTG 1 SMA 1 KK 1 HIPERTENSI 1 3 4 1 4 4 3 4 3 1 2 2 3 3 1 2 1 3 2 3 1 2 4 4 2 2 1 1 2 4 3 76 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
49 TN. A L 1 45 3 SIANG 2 15 3 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 2 3 1 3 2 2 2 4 4 1 4 2 3 4 2 3 4 3 4 1 3 4 3 3 2 5 3 1 4 2 84 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
50 TN. M L 1 41 3 SIANG 2 15 3 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 2 2 1 2 2 1 3 3 4 1 1 1 4 2 1 4 2 4 4 4 3 2 3 4 3 2 3 1 2 2 73 Tidak mengalami kelelahan 1 87.07 dB 2
51 TN. M L 1 54 4 SIANG 2 15 3 RTG 1 SMK 2 KK 1 HIPERTENSI 1 4 2 1 3 3 4 2 2 3 1 1 4 4 3 4 1 1 3 3 2 3 2 4 3 4 3 2 2 2 1 78 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
52 TN. S L 1 42 3 SIANG 2 15 3 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 2 3 1 1 3 2 4 2 3 1 1 3 2 2 3 3 2 4 2 3 3 4 2 3 2 2 3 4 2 2 74 Tidak mengalami kelelahan 1 82.74 dB 1
53 TN. W L 1 23 1 PAGI 1 16 4 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 1 3 1 1 3 2 3 4 3 1 3 2 3 4 1 4 3 2 1 2 3 2 1 4 1 3 4 4 4 2 75 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
54 TN. S L 1 45 3 PAGI 1 19 4 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 3 3 1 1 4 3 3 3 2 1 3 2 2 1 2 3 3 4 1 2 4 2 1 2 4 4 4 3 1 4 76 mengalami kelelahan 2 87.07 dB 2
55 TN. T L 1 35 2 PAGI 1 19 4 RTG 1 SMA 1 KK 1 TIDAK ADA 0 3 3 1 1 2 4 2 3 2 1 4 2 1 2 3 2 4 1 1 4 4 3 3 3 2 4 2 2 4 2 75 mengalami kelelahan 1 87.07 dB 2
56 TN. A L 1 45 3 PAGI 1 4 1 RTG 1 SMK 2 KK 1 TIDAK ADA 0 4 2 2 1 2 3 2 4 3 1 4 3 3 3 4 2 4 1 1 3 2 1 3 1 3 1 2 3 3 4 75 mengalami kelelahan 2 87.07 db 2
JENIS KELAMIN USIA Shift Kerja LAMA KERJA PENDIDIKAN STATUS KEPEGAWAIAN RIWAYAT PENYAKIT KELELAHAN KERJA TINGKAT KEBISINGAN
1 = LAKI-LAKI 1 =20-29 1= PAGI 1 = 1-5 1= SMA 1= KARYAWAN KONTRAK 0= TIDAK ADA 1 = TIDAK MENGALAMI KELELAHAN 1 = MEMENUHI SYARAT
2 = PEREMPUAN 2 =30-39 2 = MALAM 2 = 6-10 TAHUN 2= KARYAWAN TETAP 1= HIPERTENSI 2 = MENGALAMI KELELAHAN 2 = TIDAK MEMENUHI SYARAT
3 =40-49 3= 11-15 TAHUN 2= GASTRITIS
4 =50-59 4 = 16-20 TAHUN
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Nama :
Unit Kerja :
Jabatan :
No Hp :
Saya telah mendapatkan penjelasan mengenai tujuan dari kuesioner ini dan
penjelasan bahwa hasil kuesioner ini hanya digunakan untuk keperluan penelitian.
Makassar, ……………2022
Yang Menyatakan,
(.…………………)
KUESIONER PENELITIAN
I. IDENTIFIKASI
No. Responden :
Tanggal/Bulan/Tahun :
(KAUPK2)
Petunjuk Pengisian: berilah tanda cheklist (√) pada kolom yang sudah
disediakan sesuai dengan keadaan, perasaan dan pendapat anda pada sedang
Keterangan:
A. SS : Sangat Sering (jika hampir setiap hari terasa dalam seminggu terakhir)
Pelemahan kegiatan
NO Gejala Kelelahan SS S K TP
1 Apakah anda merasa kepala
terasa berat pada saat bekerja?
2 Apakah anda malas berbicara
pada saat bekerja?
3 Apakah anda merasa gugup
menghadapi sesuatu pada saat
bekerja?
4 Apakah anda merasa sulit
untuk berkosentrasi pada saat
bekerja?
5 Apakah anda merasa sulit
untuk memusatkan perhatian
terhadap sesuatu?
6 Apakah anda merasa
cenderung/sering lupa
terhadap sesuatu pada saat
bekerja?
7 Apakah anda merasa kurang
percaya diri pada saat
bekerja?
8 Apakah anda merasa cemas
terhadap sesuatu pada saat
bekerja?
9 Apakah anda merasa sulit atau
tidak bisa menegakkan postur
tubuh?
10 Apakah anda merasa tidak
tekun/ rajin dalam bekerja?
NO Gejala Kelelahan SS S K TP
1 Apakah anda merasa susah
berpikir pada saat bekerja?
2 Apakah anda merasa malas
berbicara pada saat bekerja?
3 Apakah anda merasa gugup
menghadapi sesuatu pada saat
bekerja?
4 Apakah anda merasa sulit
untuk berkosentrasi pada saat
bekerja?
5 Apakah anda merasa sulit
untuk memusatkan perhatian
terhadap sesuatu?
6 Apakah anda merasa
cenderung/sering lupa
terhadap sesuatu pada saat
bekerja?
7 Apakah anda merasa kurang
percaya diri pada saat
bekerja?
8 Apakah anda merasa cemas
terhadap sesuatu pada saat
bekerja?
9 Apakah anda merasa sulit atau
tidak bisa menegakkan postur
tubuh?
10 Apakah anda merasa tidak
tekun/ rajin dalam bekerja?
Pelemahan Fisik
NO Gejala Kelelahan SS S K TP
1 Apakah anda mengalami sakit
kepala?
2 Apakah bahu anda terasa
kaku?
3 Apakah anda merasa nyeri
dibagian belakang/punggung?
4 Apakah anda mengalami
sesak napas/sulit untuk
bernapas?
5 Apakah anda sering merasa
haus pada saat bekerja?
6 Apakah suara anda
terasa/agak serak?
7 Apakah anda merasa pusing
atau pening pada saat bekerja?
8 Apakah kelopak mata anda
terasa berat pada saat bekerja?
9 Apakah anda
merasa/mengalami gemetar
pada bagian tubuh tertentu?
10 Apakah tubuh anda merasa
sakit atau kurang sehat pada
saat bekerja?
Tanggal: Tipe:
Menit Detik ke
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
II
III
IV
VI
VII
VIII
IX
/ORDER=ANALYSIS.
[DataSet1] C:\Users\ASUS\Documents\hasil penelitian elfiana\SPSS ELFI.sav
Statistics
N Valid 56 56 56 56 56
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
Statistics
usia
N Valid 56
Missing 0
Mean 2.52
Median 3.00
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
shift_kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
masa_kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
riwayat_penyakit
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
TTL_Kelelahan_kerja
N Valid 56
Missing 0
Mean 1.77
Median 2.00
Statistics
TTL_Kelelahan_kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Statistics
usia
N Valid 56
Missing 0
Mean 1.50
Median 1.50
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
usia
N Valid 56
Missing 0
Mean 1.50
Statistics
tingkat_kebisingan
N Valid 56
Missing 0
Mean 1.18
Median 1.00
tingkat_kebisingan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
CROSSTABS
/TABLES=usia BY TTL_Kelelahan_kerja
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT
/COUNT ROUND CELL.
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Cases
TTL_Kelelahan_kerja
tidak
mengalami mengalami
kelelahan kelelahan Total
resiko Count 3 25 28
tinggi
% within
10.7% 89.3% 100.0%
usia
Total Count 13 43 56
% within
23.2% 76.8% 100.0%
usia
Chi-Square Tests
Case Processing Summary
Linear-by-Linear
4.821 1 .028
Association
N of Valid Casesb 56
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.50.
Cases
tingkat_kebisingan *
56 100.0% 0 .0% 56 100.0%
TTL_Kelelahan_kerja
Case Processing Summary
TTL_Kelelahan_kerja
tidak
mengalami mengalami
kelelahan kelelahan Total
Total Count 13 43 56
% within
23.2% 76.8% 100.0%
KEBISNGAN
Chi-Square Tests
Case Processing Summary
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
4.813 1 .028
Association
N of Valid Casesb 56
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.32.
di-
Tempat
Nama : ELFIANA
Nomor Pokok : 21803009
Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Pekerjaan/Lembaga : Mahasiswa (S1)
Alamat : Jl Maccini Raya No. 197, Makassar
Bermaksud untuk melakukan penelitian di daerah/kantor saudara dalam rangka menyusun SKRIPSI,
dengan judul :
" HUBUNGAN USIA PEKERJA DAN TINGKAT KEBISINGAN DENGAN KELELAHAN KERJA DI
CONTAINER YARD TERMINAL PETIKEMAS MAKASSAR "
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, pada prinsipnya kami menyetujui kegiatan dimaksud
dengan ketentuan yang tertera di belakang surat izin penelitian.
Diterbitkan di Makassar
Pada Tanggal 04 Agustus 2022
Nomor : HM.03.05/25/8/1/MKSS/MKTH/TPMK-22
Lampiran 1
Perihal : Persetujuan Penelitian
Kepada Yth. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Sulawesi Selatan
Menunjuk surat Saudara Nomor: 6895/S.01/PTSP/2022 Tanggal 04 Agustus 2022, Perihal Izin Peneltian, dengan
ini disampaikan bahwa permohonan izin penelitian pada PT. Pelindo Terminal Petikemas Makassar di Divisi
Perencanaan, Operasi dan HSSE atas nama Elfiana, Nomor Pokok 21803009 Fakultas Kesehatan Masyarakat, pada
prinsipnya dapat disetujui.
a. Mempelajari Sistem dan Prosedur yang berlaku pada PT. Pelindo Terminal Petikemas Makassar;
c. Tidak diperkenankan memasuki area Bongkar Muat tanpa mendapat persetujuan Manajemen dan mematuhi
aturan yang berlaku pada Terminal Petikemas Makassar;
e. Melaporkan hasil penelitian kepada Manajemen PT. Pelindo Terminal Petikemas Makassar.
elfiana
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR
STATUS TERAKREDITASI
JL.MACCINI RAYA NO. 197 TLP. (0411) 436068 /FAX (0411) 439278 MAKASSAR 90223
Dengan hormat,
Nama : Elfiana
NIM : 21803009
Prodi : Kesehatan Masyarakat
Judul : Hubungan Usia Kerja Dan Tingkat Kebisingan Terhadap
Kelelahan Kerja Pada Pekerja Di Bagian Operasional
(Container Yard) Terminal Petikemas Makassar
Maka dengan ini kami memohon kiranya Bapak/Ibu dapat memberikan izin
untuk mengambil data di Pt. Pelindo (Persero)Terminal Petikemas Makassar
Tembusan :
-. Arsip
DOKUMENTASI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : ELFIANA
Stambuk : 21803009
Tempat/Tanggal Lahir : Malaysia, 21 Februari 2000
Agama : Islam
Alamat Makassar : Jalan Maccini Raya, Kel. Karuwisi, Kec.
Panakukang, Kota Makassar Provinsi Sulsel
Alamat Daerah : Mawasangka, Kab. Buton Tengah Sulawesi Tenggara
Telepon/Hp : 082192059283
Nama Orang Tua/No.Hp
Ayah : Syarifuddin Hasina/085326027189
Ibu : Sundari/085326027189
Alamat Orang Tua : Mawasangka
Jumlah SKS :
IPK :
NIK : 7404056102000001
Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Peminatan : Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Pembimbing I : Dr. Sc. Basri, SKM., M.Kes
Pembimbing II : Andi Sani Silwanah, SKM, M.Kes
Penguji I : Prof. Dr. Hj. Nurhaedar Jafar,. Apt, M.Kes
Penguji II : Ilham Syam., SKM. M.Kes
Penguji III : Nurleli., SKM., M.Kes
Judul skripsi : Hubungan Usia Pekerja Dan Tingkat Kebisingan
Dengan Kelelahan Kerja di Container Yard Terminal
Petikemas Makassar
Elfiana