21902043
21902043
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA
PTPN PABRIK GULA CAMMING BONE
Oleh :
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi
iii
KATA PENGANTAR
iv
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR ARTI LAMBANG, ISTILAH DAN SINGKATAN
Daftar Istilah
Data Cleaning : Mendeteksi dan memperbaiki data
Editing : Pengecekan atau pemeriksaan kembali
Entry : Memasukkan data yang telah dikumpul
Jetlag : Gangguan tidur sementara
Total Sampling : Pengambilan Sampel Sama Dengan Populasi
Daftar Singkatan
ILO : International Labour Organization
K3 : Keselamatan dan Kesehatan Kerja
KEMENKES RI : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
WHO : World Health Organization
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat, dan melindungi bahan dan
2019).
yang harus dipenuhi dan dilaksanakan di tempat kerja yaitu Nilai Ambang
Batas. NAB adalah intensitas pajanan rata rata bahaya fisik atau kimia yang
kesehatan atau penyakit dalam pekerjaan dalam sehari pada waktu yang
70 Tahun 2016).
(2017), kebisingan juga bisa diartikan sebagai suara apa saja yang sudah
2
tidak diperlukan dan memiliki efek yang buruk untuk kualitas kehidupan,
Dengan adanya alat – alat produksi dan mesin – mesin pada pabrik
kesehatan baik fisik maupun psikologis pekerja, sebagai contoh yaitu stres
pekerja yang keluar atau turnover, dan tingginya kejadian pekerja mangkir
gejala stres kerja sebesar 63,3% responden, intensitas kebisingan 85,54 dBA
diperoleh nilai p-value 0,878 kelelahan kerja yang dialami pekerja sebesar
36,7% dan beban kerja mental yang dialami pekerja sebesar 68,3%
responden.
seperti pabrik pabrik industri. Pabrik gula (PG) Camming merupakan salah
lokasi Gilingan, Boiler dan Power house. Lingkungan kerja yang tidak
stres.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Camming Bone
Camming Bone
Camming Bone
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
terhadap pekerja agar kondisi kerja menjadi lebih aman dan nyaman
2. Bagi Pekerja
3. Bagi Peneliti
selanjutnya.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Mangkunegara, 2017)
a. Penyebab Fisik
karyawan sudah terbiasa dengan pola kerja yang lama sudah terbiasa
b. Beban kerja
ini bisa disebabkan oleh tingkat keahlian yang dituntut terlalu tinggi,
c. Sifat Pekerjaan
pernah tahu prestasi mereka. Disamping itu, standar kerja yang tidak
d. Kebebasan
e. Kesulitan
hambatan
ialah :
11
a. Beban kerja.
c. Peralatan Kerja
karyawan bekerja
didalam perusahaan.
c. Validitas reliabilitas
kuesioner sudah teruji
HSE Indicator Health and a. Dapat digunakan untuk a. Hanya dapat digunakan
Tool (HSE) Safety menanggulangi faktor risiko untuk mengukur sumber
Executive stres yang berhubungan stres yang terdapat di
dengan pekerjaan lingkungan kerja
1. Definisi Kebisingan
dikhendaki yang bersumber dari alat – alat proses produksi dan atau
pendengaran (PER.13/MEN/X/2011).
atau kegiatan dalam tingkat dan waktu dan tertentu yang dapat
(WHO), kebisingan juga bisa diartikan sebagai suara apa saja yang
sudah tidak diperlukan dan memiliki efek yang buruk untuk kualitas
2. Standar Kebisingan
dengan kesehatan.
Tingkat Kebisingan
No. Zona Maksimum yang Maksimum yang
dianjurkan diperbolehkan
1 A 35 45
2 B 45 55
3 C 50 60
4 D 60 70
a. Zona A diperuntukan bagi tempat penelitian, rumah sakit,
sejenisnya.
3. Jenis Kebisingan
dijumpai, yaitu:
4. Pengendalian Kebisingan
yang wajib diterapkan dalam area kerja yang menghasilkan kebisingan pada
a. Eliminasi.
kimia.
17
b. Substitusi Metode
c. Rekayasa engineering
d. Administratif
kerja dan istirahat, sehinga waktu kerja dari pekerja masih berada
18
perusahaan.
5. Dampak Kebisingan
gangguan pencernaan.
19
menyebabkan :
meskipun dengung itu akan hilang dalam beberapa jam, namun bisa
6. Pengukuran Kebisingan
baik.
konstan).
yang ada di tempat kerja. Hindari terjadinya refleksi bunyi dari tubuh
pengukuran.
Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja, NAB
n
22
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konsep
KETERANGAN:
= Variabel Independen
= Variabel Dependen
= Garis Pengaruh
1. Kebisingan
Definisi Operasional
yang terpapar.
Kriteria Objektif
2. Stres Kerja
Definisi Operasional
Stres kerja adalah stres yang terjadi karena suatu ketidak mampuan
Kriteria Objektif
kelompok yaitu pekerja yang mengalami stres rendah, stres sedang dan
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
1. Populasi
2. Sampel
berikut :
25
a. Bekerja pada PTPN Pabrik Gula Camming lebih dari satu tahun.
pekerjaan lain,
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh peneliti secara langsung dari
Camming Bone
2. Data Sekunder
Kabupaten Bone.
1. Pengolahan Data
dilengkapi.
26
2. Analisis Data
F. Penyajian Data
DAFTAR PUSTAKA
Safitri, D. (2021). Pengaruh kebisingan terhadap stres kerja pada tenaga kerja di
Industri Penggilingan Padi. Ruwa Jurai: Jurnal Kesehatan Lingkungan, 15(2),
77-84.
Sunyoto, D. (2013). Teori, Kuisioner, dan Proses Analisis Data Perilaku Organisasi,
Cetakan pertama. Yogyakarta: Media Pressindo.
Robbins, P. Stephen & Coutler Mary. 2016 Human Resources Management,Edisi
16, Jilid 1, Salemba Empat, Jakarta.
Sinamude, M. G., Nugroho, A., & Alfanan, A. (2022, January). Hubungan Paparan
Kebisingan dengan Stres pada Pekerja Bagian Weaving di PC GKBI Medari
Sleman Yogyakarta. In Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati (Vol.
7, No. 1, pp. 01-13).
Suma'mur (2014) Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES).
Jakarta:Sagung Seto
Rahmadanti, Nurul. (2019). Hubungan Intensitas Kebisingan, Beban Kerja dan
Masa Kerja Dengan Terjadinya Stres Kerja Pada Karyawan PT.Inti Vulkatama
Padang Tahun 2019. Diploma Thesis. Universitas Andalas.
Tri Budiyanto. (2018). Hubungan Kebisingan dan Massa Kerja terhadap Terjadinya
Stres Kerja pada Pekerja di Bagian Tenun “Agung Saputra Tex” Piyungan
Bantul Yogyakarta. KESMAS.
Wicaksono, D. (2019). Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Dimediasi Oleh Kepuasan Kerja Karyawan Pada Sp Alumunium di
Yogyakarta. Jurnal REKOMEN (Riset Ekonomi Manajemen), 3(1), 43-53.
Wikurendra, E. A. (2020). Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Stres Kerja
Pada Pekerja Divisi Assembling di PT. Bromo Steel Indonesia Kota Pasuruan
Jawa Timur. Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat, 5(1), 1-7.
World Health Organization (2017). Mental disorders fact sheets. World Health
Organization. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs396/en/ -
29
Yulianti, A. O., Sumardiyono, S., & Sari, Y. (2022). Hubungan Kebisingan dan
Beban Kerja Fisik Dengan Stres Kerja di PT Jamu Air MANCUR. Journal of
Industrial Hygiene and Occupational Health, 6(2), 54-66.
30
L
A
M
P
I
R
A
N
31
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
A. Data Responden
Petunjuk :
1. Berikan tanda ceklis ( √ ) untuk jawaban yang responden pilih.
2. Kuesioner ini menjamin kerahasiaan Data Responden sebagai
Dokumen Rahasia Peneliti.
Nama Responden :
- (….) Perempuan
- (….) Tahun
B. Data Khusus
1. Stres Kerja
Keterangan :
A. Gejala Fisik
karakteristik dan proses psikologis individu. Dapat terjadi pada seseorang saat
Kriteria Penilaian
A Gejala Fisik
SS S KK TP
1 Sakit kepala, pusing, pening
3 Kerongkongan kering
5 Banyak keringat
B. Gejala Emosional
33
Kriteria Penilaian
B Gejala Emosional
SS S KK TP
1 Cepat marah dan murung
2 Cemas/takut/panic
3 Sering menangis
4 Emosi berlebihan
5 Tertawa gelisah
8 Merasa diabaikan
9 Mudah tersinggung
C. Gejala Perilaku/Tindakan
Gejala tingkah laku adalah tindakan yang berulang dan menetap dimana
Kriteria Penilaian
C Gejala Perilaku/Tindakan
SS S KK TP
1 Menurunnya kegairahan
5 Gangguan tidur
6 Kecenderungan menyendiri
D. Gejala Intelektual
Kriteria Penilaian
D Gejala Intelektual
SS S KK TP
1 Lemahnya daya ingat
5 Bingung/pikiran kacau
9 Berpikir negative
E. Gejala Interpersonal
35
(termasuk depresi) yang sering kali menjadi respons terhadap kesulitan saat
berinteraksi dengan orang lain. Gejala tersebut lambat laun timbul dan
Kriteria Penilaian
E Gejala Interpersonal
SS S KK TP
Kehilangan kepercayaan pada orang
1
lain
2 Mudah menyalahkan orang lain
Lokasi :