Oleh :
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pertolongan yang telah Ia
berikan kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan karya tulis dalam bentuk makalah
yang berjudul “Etika dan Hukum Kesehatan” dengan penuh kelancaran, sehingga
kami dapat memberikan yang terbaik dalam penulisan dan pembuatannya
Karya tulis ini kami buat sebagai wadah untuk menyampaikan tentang Etika Dan
Hukum,sehingga harapannya lewat karya tulis dalam bentuk makalah ini, bisa menjadi
sumber bacaan, dan sumber pengetahuan yang baru bagi pembaca untuk mengerti dan
memahami tentang Etika Dan Hukum.
Karya tulis ini juga tidak akan bisa selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai referensi
yang kami rangkumkan, sehingga karya Tulis ini dapat terselesaikan dengan baik
sesuai dengan kemampuan dari kami kelompok penulis. Karya tulis ini juga tidak
luput dari berbagai kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu Jika ada suatu kata
yang salah dalam penulisan karya tulis ini dimohon untuk dimaafkan dengan
setulusnya, sehingga jika ada kesempatan dapat memperbaikinya mejadi lebih baik
lagi. Oleh karena itu, kami membutuhkan dukungan baik dalam bentuk kritik serta
saran dari dosen pembimbing mata kuliah (Rolando Marpaung, S.H, M.H.) serta
semua kalangan yang membaca karya tulis ini.
Medan 15 April
2023
Kelompok
Penulis
BAB I
PEMBAHASAN
Dalam pandangan yang lebih luas sebagaimana dikatakan oleh cicero, yaitu
dimana setiap masyarakat disitu ada hukum (ib/ societas ibi ius) telah
mengindikasikan bahwa setiap aktivitas masyarakat pasti ada hukumnya. Demikian
halnya dengan praktek penyelenggaraan kesehatan, yang tentunya. pada setiap
kegiatannya memerlukan pranata hukum yang dapat menjamin terselengaranya
penyelenggaraan kesehatan. Pranata hukum yang mengatur penyelenggaraan
kesehatan adalah perangkat hukum kesehatan. Adanya perangkat hukum kesehatan
secara mendasar bertujuan untuk menjamin kepastian hukum dan perlindungan yang
menyeluruh baik bagi penyelenggara kesehatan maupun masyarakat penerima
pelayanan kesehatan.
Hukum kesehatan pada saat ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu hukum
kesehatan public (public health lang dan Hukum Kedokteran (medical law). Hukum
kesehatan public lebih menitikberatkan pada pelayanan kesehatan masyarakat atau
mencakup pelayanan kesehatan rumah sakit, sedangkan untuk hukum kedokteran,
lebih memilih atau mengatur tentang pelayanan kesehatan pada individual atau
seorang saja, akan tetapi semua. menyangkut tentang pelayanan kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
(Bertens, 2007), kata “etika” berasal dari bahasa yunani kuno, yakni ethos (bentuk
kata tunggal) atau ta etha (bentuk kata jamak). Ethos berarti tempat tinggal, padang
rumput, kandang, kebiasaan atau adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara
berpikir. Sedangkan kata ta etha berarti adat kebiasaan. Namun, secara umum etika
dimengerti sebagai ilmu apa yang biasa kita lakukan. Dalam kamus umum bahasa
Indonesia (Bertens, 2007) merupakan ilmu pengetahuan tentang asas - asas akhlak
(moral). Pengertian lain lagi mengenai etika dari (Magnis-Suseno, 1987). Ia memberi
pengertian bahwa etika adalah ilmu yang mencari orientasi (ilmu yang memberi arah
dan pijakan pada tindakan manusia).
Etika merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan dan
pergaulan manusia, etika atau sering juga disebut sebagai “filsafat prilaku” atau nilai,
ada juga pendapat yang menyebut etika ini dengan istilah “filsafat moral” adalah salah
satu cabang filsafat yang membicarakan tentang perilaku manusia dengan
penekanannya kepada hal-hal yang baik dan buruk. Dengan kata lain, etika adalah
ilmu yang membahas tentang perbuatan baik dan buruk manusia, sejauh yang
dipahami oleh pikiran manusia.
Nama dr Kevin Marpaung, atau yang lebih dikenal dengan nama dr Kevin
Samuel sudah dinilai melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap wanita
melalu konten tik tok yang ia buat. Dalam video dr Kevin Marpaung berdurasi 15
detik itu, Kevin yang mengenakan jas putih dokter dan mengalungkan stetoskop
dilehernya mendapatkan konsultasi dari bidan, " Dok Tolong cek Pasien Ny. A
udah pembukaan berapa...".Lalu dokter tersebut menjawab "oke kak"..." Sambil
menyergitkan mata dan mengigit bibir bawah, mengacuhkan 2 jari (jari telunjuk
dan jari tengah) menunjukkan persiapan melakukan pemeriksaan Vaginal Touche.
Vaginal Touche adalah pemeriksaan dalam dengan metode memasukkan dua jari
pemeriksa ( telunjuk dan tengah ) kedalam vagina ibu untuk memeriksa
pembukaan serviks atau leher rahim, apakah telah siap untuk proses melahirkan
atau belum. ( Pemeriksaan ini bisa dilakukan oleh dokter dan bidan).Dalam video
yang ia unggah juga dokter tersebut kemudian memutar mata ke atas dan
menengadah dengan keterangan " awkwardmoment" sambil menjawab"
Pembukaan 3 Kak ".Sontak dalam video unggahan tersebut mendapat komentar
negatif warganet, pasalnya dalam video tersebut diduga dokter Kevin wajahnya
dibuat mesum, saat melakukan pemeriksaan.
1. Pencabutan SIP
Atas unggahan video dan komentar negatif warganet akhirnya dokter Kevin
Diminta cabut SIP .Koalisasi Masyarakat Sipil Anti Kekerasan Seksual (Kompaks)
adalah salah satu pihak yang mengecam konten tersebut karena reka adegan yang
dilakukan dengan memberikan candaan bernuansa seksual yang merendahkan
perempuan. Kompaks pun diminta mencabut SIP dan keanggotaan IDI dokter yang
bersangkutan. " Video ini melecehkan perempuan secara umum dan pasien perempuan
yang membutuhkan layanan kesehatan secara khusus,'kata Kompaks dalam pernyataan
resmi yang diterima kompas.com,Sabtu (17/04/2021)
Video tersebut dianggap telah melanggar kode Etika Dokter Indonesia (KODEKI)
dan pelanggaran sumpah dokter.Berikut pernyataannya:Padahal hak pasien telah
dilindungi dalam UU no 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 32 (ayat c, d, dan
e) yaitu:
1. IDI Jakarta Selatan sebagai IDI tempat dokter yang bersangkutan bernaung, untuk
segera mengajukan permasalahan ini MKEK IDI
2. MKEK IDI untuk segera mengusut permasalahan ini dan memberi sanksi tegas
kepada dokter yang bersangkutan yaitu mencabut SIP dan keanggotaan IDI dokter
yang bersangkutan.
3. PB IDI untuk membuat aturan tegas bagi tenaga medis yang melecehkan pasien
dalam bentuk apapun termasuk media sosial dan menyusun kurikulum
pembinaan/ pelatihan perspektif gender dan HAM pada tenaga medis
4. Tenaga medis untuk berperan aktif menciptakan layanan kesehatan yang
berperspektif gender dan senantiasa mengingatkan sejawat lain untuk bersikap
profesional dalam bekerja.
"Kepada seluruh masyarakat, teman-teman netizen, dan khususnya kaum wanita, saya
dokter Kevin ingin meminta maaf sebesar-besarnya atas video konten saya mengenai
pembukaan..." kata dokter Kevin Samuel di dalam video berdurasi 42 detik tersebut.
"Di mana di video tersebut saya tidak berhati-hati dalam memilih soundtrack, dan
memasang ekspresi wajah yang terkesan melecehkan. Sekali lagi saya ingin meminta
maaf, khususnya untuk kaum wanita," dia melanjutkan.
Dokter Kevin Samuel pun berjanji bahwa ke depannya akan lebih berhati-hati dalam
membuat video konten,"Dan berjanji akan lebih fokus ke video-video konten yang
bersifat edukasi. Terimakasih.".
1. Kebutuhan Individu
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berikut kesimpulan yang bisa diambil dari masalah tentang Etika dan Hukum
Kesehatan;