Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGN (PKL)


TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK (TITL)

PADA SEKSI PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)


DINAS PERHUBUNGAN KAB. BARRU

DI SUSUN OLEH:

SUKRIADI (XII TITL 1)

TAHUN AJARAN 2023 / 2024

1
LAPORAN

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGN (PKL)


TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK (TITL)

PADA SEKSI PENERANGAN JALAN UMUM (PJU)


DINAS PERHUBUNGAN KAB. BARRU

DI SUSUN OLEH:

SUKRIADI (XII TITL 1)

TAHUN AJARAN 2023 / 2024

i
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN

A/n Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Barru, Kepala Seksi Rekayasa Lalu
Lintas dan Penerangan Jalan Umum, menerangkan bahwa:

NAMA : SUKRIADI

NIS : 2112067

PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 5 BARRU

Telah melakukan peraktek kerja industri (PRAKERIN) pada Dinas Perhubungan


Kabupaten Barru, Seksi Rekayasa Lalu Lintas dan Penerangan Jalan Umum, selama
4 (empat) bulan lamanya terhitung mulai tanggal 10 Juli 2023 s/d 14 November
2023.

Barru, 14 November 2023

Kasi. Rekayasa Lalin & PJU,

NAJAMUDDIN, ST. MM.

ii
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa:

NAMA : SUKRIADI

NIS : 2112067

PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 5 BARRU

Telah melakukan praktek kerja indeustri (PRAKERIN) pada Dinas Perhubungan


Kabupaten Barru, Seksi Rekayasa Lalu Lintas dan Penerangan Jalan Umum, selama
4 bulan lamanya terhitung mulai tanggal 10 Juli 2023 s/d 14 November 2023.

KEPALA PROGRAM GURU PEMBIMBING

HJ. MARJUNI., S.Pd HJ. RATNA, S.Pd., M.Pd


NIP. 19720304 199512 2001 NIP. 198501142010012033

Mengetahui:
KEPALA SEKOLAH
UPTD SMK NEGERI 5 BARRU

FAISYAL YUNUS, S.Pd., M.Pd


NIP. 197108252005021002

iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa, menerangkan bahwa :

NAMA : SUKRIADI

NIS : 2112067

PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 5 BARRU

Telah melakukan peraktek kerja industri (PRAKERIN) pada Dinas Perhubungan


Kabupaten Barru, Seksi Rekayasa Lalu Lintas dan Penerangan Jalan Umum,
selama 4 (empat) bulan lamanya terhitung mulai tanggal 10 Juli 2032 s/d 14
November 2023.

Barru, 14 November 2023

Pembimbing 1,

IRWAN

iv
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa, menerangkan bahwa :

NAMA : SUKRIADI

NIS : 2112067

PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK

NAMA SEKOLAH : SMK NEGERI 5 BARRU

Telah melakukan peraktek kerja industri ( PRAKERIN ) pada Dinas Perhubungan


Kabupaten Barru, Seksi Rekayasa Lalu Lintas dan Penerangan Jalan Umum,
selama 4 (empat) bulan lamanya terhitung mulai tanggal 10 Juli 2023 s/d 14
November 2023.

Barru, 14 November 2023

Pembimbing 2,

AHMAD RUDI

v
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat,
rahmat, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan
Prakerin di Dinas perhubungan kab.barru, Karena tanpa nikmat-Nya, mungkin
kami belum tentu bisa menyelesaikan kegiatan ini dari awal sampai akhir.

Dengan ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah mendukung dan mensukseskan pelaksanaan Prakerin ini, karena tanpa
dukungan dan bantuan dari mereka mungkin pula kami belum tentu bisa
menyelesaikan kegiatan Prakerin ini.

Kami tahu, masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan dan penyusunan


Laporan Prakerin ini. Namun kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam
melaksanakannya. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun
agar lebih baik untuk kedepannya.

Semoga dengan kegiatan Prakerin ini dapat meningkatkan kemampuan dan


kualitas kami dalam Dunia Usaha.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah
membantu melancarkan seluruh kegiatan ini, diantaranya:

1. Bapak Najamuddin St, MM. selaku pemimpin perusahaan

2. Irwan pendamping di perusahaan

3. Bapak Faisyal Yunus, S.Pd., M.Pd selaku kepala sekolah

4. Bapak wakil kepala sekolah

5. Ibu hj. Ratnawati, S.Pd., M. Pd selaku guru pembimbing sekolah

6. Bapak dan Ibu Guru yang sudah memberikan bimbingan selama pelaksanaan
prakerin

7. Orang tua yang selalu mendukung kami

8. Seluruh pihak yang sudah membantu dalam penyusunan laporan ini

vi
Kami juga menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Namun kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan laporan ini.
Semoga laporan prakerin ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak.

BARRU,14 November 2023

Mengetahui

SUKRIADI

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………...........i
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN ...................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ............................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ..................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .......................................................v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Kerja Industri…………………………………………...1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri…………………………………………...3
1.3 Pemecahan Masalah……………………………………………………..4
1.4 Manfaat Praktek Kerja Industri………………………………………….4
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................6
2.1 Visi Dan Misi………………………………………………………………….6
2.2 Sejarah Singkat Perusahaan…………………………………………………...6
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan……………………………………………….8
2.4 Prinsip kerja Penerangan jalan umum………………………………………...8
2.5 Pengenalan Penerangan Jalan Umum…………………………………………9
2.6 Landasan Teori Panel………………………………………………………..10
2.7 Teori Sistem Penempatan Lampu Penerangan Jalan………………….……..11
2.8 Teori Penentuan Kualitas Lampu……………………………………………12
BAB III METODE PRAKTEK ..........................................................................14
3.1 Waktu dan Tempat…………………………………………………………...14
3.2 Alat dan Bahan…………………………………………………………........14
3.3 Peralatan dan Komponen Yang Digunakan Pada PJU….…………………...15
3.4 Komponen Panel Penerangan Jalan Umum…………………………………17
3.5 Busbar………………………………………………………….....................24
3.6 Kontaktor…………………………………………………………................26
3.7 MCB………………………………………………………….......................28
3.8 MCCB…………………………………………………………....................29
3.10 Jenis-Jenis Kabel Yg DiGunakan Pada Penerangan Jalan Umum…………31
3.11 Kabel NYM…………………………………………………………...........31
3.12 Kabel NYY…………………………………………………………...........32
3.13 Kabel NYAF……………………………………………………………….33
BAB IVPENUTUP ...............................................................................................34
4.1 KESIMPULAN………………………………………………………….......34

viii
ix
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Industri

Keberadaan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebagai penunjang jalan sangat


di perlukan untuk memberikan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan bagi
pengguna jalan. Penerangan jalan umum yang tidak sesuai standarisasi memicu
beberapa masalah. Sebagai sarana penunjang jalan umum yang mengaibatkan
suasana tidak terang, tidak nyaman, dan rawan kejahatan pada malam hari. Hal lain
yang juga sangat beresiko akibat minimnya pencahayaan PJU adalah membuat
jarak pandang pengemudi menjadi terbatas. Banyak hal yang mungkin terjadi
misalnya seperti tidak dapat menghindari jalan yang berlubang karna lampu
kendaraan yang di kemudikan dijalan, kemungkinan lain kecelakaan terjadi akibat
jarak pandang terbatas yang membuat pengemudi tidak bisa melihat kondisi
kendaraan lain yang saling melintas.

Sistem penyelenggaraan pendidikan di sekolah menengah kejuruan


mensyaratkan adanya kemitraan antara sekolah dan dunia industri, disebut
PRAKERIN, antara lain:

Keberadaan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebagai penunjang jalan sangat


di perlukan untuk memberikan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan bagi
pengguna jalan. Penerangan jalan umum yang tidak sesuai standarisasi memicu
beberapa masalah. Sebagai sarana penunjang jalan umum yang mengaibatkan
suasana tidak terang, tidak nyaman, dan rawan kejahatan pada malam hari. Hal lain
yang juga sangat beresiko akibat minimnya pencahayaan PJU adalah membuat
jarak pandang pengemudi menjadi terbatas. Banyak hal yang mungkin terjadi
misalnya seperti tidak dapat menghindari jalan yang berlubang karna lampu
kendaraan yang di kemudikan dijalan, kemungkinan lain kecelakaan terjadi akibat
jarak pandang terbatas yang membuat pengemudi tidak bisa melihat kondisi
kendaraan lain yang saling melintas.

1
Sistem penyelenggaraan pendidikan di sekolah menengah kejuruan
mensyaratkan adanya kemitraan antara sekolah dan dunia industri, disebut
PRAKERIN, antara lain:

1. Sebagai bentuk pelatihan paling efektif adalah pelatihan yang dilaksakan di


tempat kerja sesunguhnya, dimana siswa dapat belajar langsung dari
karyawan yang berpengalaman.
2. Pengusaha atau menajer perusahaan adalah orang yang memahami kualitas
tenaga kerjanya, sehingga harus berpartisipasi dalam peroses pendidikan
dan pelatihan.
3. Dalam beberapa hal, lembaga pendidikan dan pelatihan (pemerintah atau
swasta) tidak mungkin membiayai pengadaan fasilitas yang terus mengikuti
perkembangan teknologi. Prakerin sebagai tanggapan Depdiknas terhadap
kebutuhan yang terampi, luwes dan up date teknologi dalam pembangunan
ekonomi saat ini dan masa depan, khususnya pendidikan dan pelatihan
kejuaran
4. Sebagai bentuk pelatihan paling efektif adalah pelatihan yang dilaksakan di
tempat kerja sesunguhnya, dimana siswa dapat belajar langsung dari
karyawan yang berpengalaman.
5. Pengusaha atau menajer perusahaan adalah orang yang memahami kualitas
tenaga kerjanya, sehingga harus berpartisipasi dalam peroses pendidikan
dan pelatihan.
6. Dalam beberapa hal, lembaga pendidikan dan pelatihan (pemerintah atau
swasta) tidak mungkin membiayai pengadaan fasilitas yang terus mengikuti
perkembangan teknologi.
7. Sebagai bentuk pelatihan paling efektif adalah pelatihan yang dilaksakan di
tempat kerja sesunguhnya, dimana siswa dapat belajar langsung dari
karyawan yang berpengalaman
8. Pengusaha atau menajer perusahaan adalah orang yang memahami kualitas
tenaga kerjanya, sehingga harus berpartisipasi dalam peroses pendidikan
dan pelatihan.
9. Dalam beberapa hal, lembaga pendidikan dan pelatihan (pemerintah atau
swasta) tidak mungkin membiayai pengadaan fasilitas yang terus mengikuti

2
perkembangan teknologi. Prakerin sebagai tanggapan Depdiknas terhadap
kebutuhan yang terampi, luwes dan up date teknologi dalam pembangunan
ekonomi saat ini dan masa depan, khususnya pendidikan dan pelatihan
kejuaran menengah. Keterkaitan dan kesepadanan (ink and match) tidak di
artikan bahwa program pendidikan dan pelatihan di sekolah harus sepadan
mach) dengan kebutuhan dunia industri. Namun, lebih diartikan sebagai
penyelenggaraan dan kesepadanan dalam penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan kejuruan membutuhkan
10. Sebagai bentuk pelatihan paling efektif adalah pelatihan yang dilaksakan di
tempat kerja sesunguhnya, dimana siswa dapat belajar langsung dari
karyawan yang berpengalaman.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Industri

2. Membantu mahasiswa/siswi untuk memiliki wawasan karier, memilih


bidang karier yang ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi dalam
lingkungan kerja, serta mampu mengembangkan sikap professional dalam
bidang keahliannya.
3. Membantu untuk mengembangkan potensi dan keterampilannya agar
menjadi warga Negara dan warga masyarakat yang berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab.
4. Memberikan kesempatan yang luas untuk mampu mengaplikasikan
berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui
berbagai pekerjaan di dunia kerja.
5. Mempersiapkan untuk produktif dan dapat langsung bekerja dibidang
yang telah ditekunidan dipelajari melalui pendidikan dan pelatihan
berbasis kompetensi, Dan meningkatkan pengetahuan dan wawasan
mahasiswa/siswi.

3
1.3 Pemecahan Masalah

Banyak faktor yang menjadi penyebab tidak berfungsinya lampu di


sejumlah Penerangan Jalan Umum (PJU). Beberapa faktor tersebut
diantaranya faktor cuaca, turunnya tegangan listrik, dan bisa juga disebabkan
oleh binatang seperti serangga bahkan kadang- kadang oleh oknum masyarakat
tidak bertanggung jawab terhadap pengrusakan fasilitas yang sudah dibangun
oleh Pemerintah setempat. Khususnya tim lapangan juga langsung datang
melakukan perbaikan jika ada informasi atau laporan dari warga apabila ada
PJU yang mati di lingkungannya. Selain informasi dari media sosial,
masyarakat juga bisa langsung datang ke kantor PJU untuk melaporkan apabila
ada lampu PJU yang padam dengan memberitahukan ruas jalan mana yang ada
kerusakan sehingga tim PJU bisa datang dengan cepat ke lokasi untuk
melakukan perbaiki.

1.4 Manfaat Praktek Kerja Industri

1. Menambah Keterampilan, pengetahuan, gagasan-gagasan seputar dunia


usaha atau dunia industri yang profesional dan handal.
2. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional,
dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan jaman.
3. Membentuk pola pikir siswa-siswi agar terkonstruktif baik serta
memberikan pengalaman dalam dunia industri maupun dunia kerja.
4. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait, baik
dalam dunia usaha maupun dunia industri.
5. Mengenal siswa-siswi pada pekerjaan lapangan di dunia usaha atau dunia
industri, sehingga ketika mereka terjun ke lapangan pekerjaan
sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.
6. Meningkatkan efisien waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih tenaga
kerja yang berkualitas.
7. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikann

4
8. Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan
kebutuhan di era teknologi dan komunikasi terkini.
9. Memberikan keuntungan pada pihak sekolak dan siswa-siswi iru sendiri,
karena keahlian baru yang tidak diajarkan di Sekolah didapat di dunia
Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan
kebutuhan di era teknologi dan komunikasi terkini.
10. Memberikan keuntungan pada pihak sekolak dan siswa-siswi iru sendiri,
karena keahlian baru yang tidak diajarkan di Sekolah didapat di dunia usaha
atau dunia industri.

5
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Visi Dan Misi


Visi

Terciptanya siswa SMKN 5 BARRU yang memiliki keahlian professional, adaftif,


dan siap mental dalam menghadapi tantangan dunia nyata dalam dunia kerja.

Misi

• Menjalani kerja sama yang menguntungkan denga Dunia Usaha dan Industri
• Mempromosikan SMKN 5 BARRU kepada masyarakat serta Dunia Usaha
dan Industri.
• Meningkatkan kompetensi dan kemampuan siswa yang selaras dengan
Dunia Usaha dan Industri.
• Menjalani kerja sama yang menguntungkan denga Dunia Usaha dan Industri
• Membenuk karakter dan kemandiian siswa dalam
menyiapkan lulusan yang produktif, professional, disiplin, jujur,
dan berwawasan lingkungan.

2.2 Sejarah Singkat Perusahaan


Lampu penerangan jalan umum pertama kali diterapkan pada tahun 1884 di
Rumania. Ada sebanyak 731 lampu jalan yang terpasang di jalan-jalan seluruh
pelosok Rumania. Hal ini membuktikan bahwa kebutuhan akan lampu penerangan
jalan umum telah ada sejak dulu kala. Lampu penerangan jalan umum ini
bermanfaat untuk meningkatkan keamanan, terutama terhadap kriminalitas dan
meningkatkan jarak pandang ketika berkendara pada malam hari. Seiring dengan
meningkatnya peradaban manusia, maka kebutuhan akan lampu penerangan jalan
umum pun semakin meningkat. Wilayah perkotaan yang meluas dan pertumbuhan
jumlah jalan raya mengharuskan penerangan jalan ikut bertambah. Hal ini berarti
pertambahan yang besar pula bagi kebutuhan listrik. Saat isu mengenai krisis energi
listrik mencuat, lampu penerangan jalan umum muncul sebagai salah satu objek
yang dapat dihemat penggunaan energi listriknya. Salah satu alternatif yang dapat

6
dilakukan untuk mengurangi penggunaan energi listriknya adalah dengan
mengganti lampu merkuri dengan lampu LED yang hemat energi. Negara Jepang
merupakan negara pertama yang mengaplikasikan LED sebagai lampu jalan di
wilayah Osaka pada awal 2000-an.

Hal ini terbukti dapat menekan jumlah konsumsi listrik sebesar 80 di


wilayah tersebut. Universitas Sumatera Utara 9 Alternatif kedua muncul ketika
teknologi solar cell mulai berkembang. Selain diterapkan di rumah-rumah, solar
cell juga diterapkan sebagai sumber energi alternatif untuk lampu penerangan jalan
umum. Dengan digunakannya solar cell sebagai sumber energi lampu penerangan
jalan umum, maka lampu penerangan jalan umum tidak lagi memerlukan suplai
listrik dari PLN. Ketika kedua alternatif ini digabungkan, lampu jalan pun menjadi
sebuah solusi untuk

di bawah tanahunderpass, terowongan, Lampu penerangan jalan umum (PJU)


memiliki fungsi sebagai berikut:

1. untuk memberikan kenyamanan dan keindahan lingkungan jalan. untuk


keamanan lingkungan atau mencegah kriminalitas.
2. memberi penerangan sebaik-baiknya menyerupai kondisi di siang hari.
3. untuk meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengendara, khususnya
untuk mengantisipasi situasi perjalanan pada malam hari.

7
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan
STRUKTUR ORGANISASI KERJA DINAS PERHUBUNGAN

2.4 Prinsip kerja Penerangan jalan umum


Penggunaan lampu jalan adalah salah satu bentuk penggunaan energi listrik
yang cukup besar dan kurang efisien. Untuk itu dalam tugas ini dibuat sistem
penerangan jalan umum pintar dengan tujuan mengurangi rugi-rugi daya akibat
penggunaan yang tidak efisien. Salah satu komponen dari sistem instrumentasi
merupakan sensor. Sensor yang digunakan untuk mengimplementasikan sistem
tugas besar dalam bentuk prototipe adalah LDR dan IR. Ada dua kondisi utama
sistem yang dideteksi oleh LDR yaitu kondisi terang atau siang hari dan kondisi
gelap atau malam hari. Ketika intensitas cahaya cukup besar, lampu jalan yang
dimodelkan dengan LED tidak menyala. Sebaliknya, ketika intensitas cahaya mulai

8
menurun mencapai batas tertentu, lampu jalan mulai menyala secara redup. IR
memancarkan sinyal dengan panjang gelombang tertentu yang ditangkap oleh
receiver photodiode. IR ditempatkan sebelum dan sesudah lampu jalan atau LED
untuk mendeteksi keberadaan objek.

Ketika sebuah photo diode mendeteksi sebuah objek, sinar infrared yang
dipancarkan LED terputus dan lampu jalan yang pada mulanya redup menjadi lebih
terang. Pengukuran tegangan LED kemudian dilakukan untuk memperoleh
karakteristik sistem terhadap intensitas cahaya. Untuk membuat smart lighting
system, pertama-tama dibuat perancangan ilustrasi kerja sistem seperti berikut.
Untuk kondisi siang hari, sensor LDR akan mendeteksi cahaya sehingga seluruh
LED dalam kondisi mati. Untuk kondisi malam hari, sensor LDR tidak mendeteksi
cahaya sehingga kondisi awal seluruh LED dalam kondisi menyala redup. Pada saat
objek (dalam hal ini mobil) melewati sensor IR 1, maka LED 1 dan LED 2 akan
menyala terang. Pada saat objek melewati sensor IR 2, maka LED 2 dan LED 3
akan menyala terang dan LED 1 akan kembali menyala redup. Pada saat objek
melewati sensor PIR 3, maka LED 3 dan LED 4 akan menyala terang, LED 2 akan
kembali menyala redup dan LED 1 masih dalam keadaan menyala redup. Pada saat
objek melewati sensor PIR 4, maka LED akan menyala terang, LED 3 dan LED 2
akan kembali menyala redup dan LED 1 masih dalam keadaan menyala redup. Pada
saat objek melewati sensor IR 5, maka seluruh LED dalam kondisi awal yaitu
menyala redup.

2.5 Pengenalan Penerangan Jalan Umum


Lampu jalan atau dikenal juga sebagai Penerangan Jalan Umum (PJU)
merupakan lampu yang digunakan untuk penerangan jalan dimalam hari sehingga
mempermudah pengguna jalan melihat dengan lebih jelas jalan yang akan dilalui
pada malam hari, sehingga dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas dan
keamanan.

Fungsi utama lampu penerangan jalan umum (PJU) adalah memberikan


pencahayaan buatan bagi pengguna jalan sehingga mereka merasa aman dalam
melakukan aktivitas perjalanan di malam hari.

9
Lampu Penerangan Jalan Umum merupakan barang-barang elektronik yang
rentan atau dapat dikatakan memiliki umur pakai yang pendek, sehingga kegiatan
perbaikan dan pemeliharaan mutlak dibutuhkan. Perbaikan dapat meliputi
perbaikan jaringan, penggantian lampu yang mati, atau pun pengecekan kondisi
PJU.

2.6 Landasan Teori Panel


1. Pengertian Panel

Panel listrik adalah suatu susunan peralatan listrik / strik yang dirangkai atau
disusun sedemikian rupa didalam suatu papancontrol sehingga saling berkaitan dan
membentuk funsi sesuai dengankebutuhan yang diinginkan. Panel listrik sering
disebut dengan Panel Hubung Bagi danKendali (PHB). PHB merupakan
perlengkapan listrik yang digunakanuntuk mengendalikan dan membagi arus
listrik yang juga merupakan bagian dari sistem suplai tenaga listrik. PHB
biasa dipasang sebelu msampai ke peralatan konsumen.

2. Ketentuan Umum Panel Hubung Bagi dan Kendal (PHB)

Adapun beberapa ketentuan umum dalam pemasangan Panel Hubung


Singkat dan Kendali (PHB) menurut PUIL 2000, antara lain:

1. Penataan PHB

a) PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga terlihat rapid an
teratur, dan harus ditempatkan dalam ruang yang cukup leluasa.
b) PHB harus ditata dan dipasang sedemikian rupa sehingga pemeliharaan dan
pelayanan mudah dan aman, dan bagian yang penting mudah dicapai.
c) Semua komponen yang pada waktu kerja memerlukan pelayanan, seperti
instrumen ukur, tombol dan sakelar, harus dapat dilayanidengan mudah dan
aman dari depan tanpa bantuan tangga, mejaatau perkakas yang tidak lazim
lainnya.
d) Penyambungan saluran masuk dan saluran keluar pada PHB
harusmenggunakan terminal sehingga penyambungannya dengankomponen
dapat dilakukan dengan mudah, teratur dan aman.Ketentuan ini tidak

10
berlaku bila komponen tersebut letaknya dekatsaluran keluar atau saluran
masuk.

2.7 Teori Sistem Penempatan Lampu Penerangan Jalan


Lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap jalan yang
dapat diletakkan/dipasang di kiri/kanan jalan dan atau di tengah (di bagian median
jalan) yang digunakan untuk menerangi jalan maupun lingkungan di sekitar jalan
yang diperlukan termasuk persimpangan jalan (intersection), jalan layang
(interchange, overpass, fly over), jembatan dan jalan di bawah tanah (underpass,
terowongan). Lampu penerangan yang dimaksud adalah suatu unit lengkap yang
terdiri dari sumber cahaya (lampu/luminer), elemen-elemen optic
(pemantul/reflector, pembias/refractor, penyebar/diffuser). Elemen-elemen elektrik
(konektor ke sumber tenaga/power supply, dll.), struktur penopang yang terdiri dari
lengan penopang, tiang penopang vertical dan pondasi tiang lampu.

Pemasangan instalasi lampu jalan disarankan minimal setinggi 40 ft di atas


permukaan jalan. Pada pemasangan lampu jalan yang tinggi, dapat diperoleh
pencahayaan yang lebih merata walaupun tiap unit lampu mempunyai spasi yang
besar. Pemasangan lampu jalan yang tinggi juga dapat mengurangi efek kebutaan
akibat silau cahaya lampu tersebut. Untuk pemasangan lampu yang tinggi, spasi
yang dianjurkan adalah sebesar 200 ft, bila lampu dipasang pada kedua sisi jalan.

Jenis-jenis tiang penopang lampu penerangan ditinjau dari fungsi dan


penempatannya terbagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut:

1. Tiang penopang lampu kaku

Yang dimaksud tiang penopang lampu kaku adalah tiang yang direncanakan
kaku/tegar sehingga kuat untuk menahan benturan. Penempatan tiang ini
terbatas, kecuali jika tersedia ruang bebas yang cukup lebar atau
dikombinasikan dengan bangunan pengaman jalan.

2. Tiang penopang lampu mudah patah

Yang dimaksud tiang penopang lampu mudah patah adalah tiang yang
direncanakan jika tertabrak tidak akan memberikan kerusakan yang fatal.

11
Penempatan tiang ini sangat luas karena dapat diletakkan pada daerahdaerah
ruang bebas yang sempit.

2.8 Teori Penentuan Kualitas Lampu


Evaluasi Penerangan Jalan, Kebutuhan utama penerangan jalan adalah
untuk meningkatkan daya pandang terhadap keadaan jalan dan situasi lingkungan
yang berada disekitarnya guna memandu pengguna jalan dalam melakukan gerakan
secara efisiensi dan aman. Kemampuan untuk melihat obyek diatas jalan ditentukan
oleh faktor - faktor:

1. Perbedaan tingkat kuat penerangan antara obyek utama dengan latar


belakang.
2. Ukuran dari obyek.
3. Waktu lamanya pengamatan terhadap obyek.

Secara umum kondisi yang dibutuhkan dari penerangan jalan umum


adalah sebagai berikut:

1. Penerangan yang cukup pada malam hari dibutuhkan untuk meningkatkan


keamanan dan keselamatan serta mencegah kecelakaan.

2. Bagi pengguna jalan dapat mengenali semua rintangan dan halangan jalan.

3. Penerangan harus dapat menunjukkan arah jalan untuk memudahkan dalam


menentukan arah yang dituju.

Distribusi cahaya Berkaitan dengan kerataan cahaya pada jalan raya. Untuk
itu ditentukan faktor kerataan cahaya yang merupakan perbandingan kuat
penerangan pada bagian tengah lintasan kendaraan dengan tepi jalan. Kerataan
cahaya dapat diukur dengan rasio kemerataan pencahayaan (uniformity ratio) yang
merupakan rasio maksimum antara kemerataan pencahayaan maksimum dan
minimum menurut lokasi penempatan tertentu.

Cahaya yang silau Cahaya yang menyilaukan mata dapat menyebabkan


keletihan mata, perasaan tidak nyaman dan kemungkinan kecelakaan. Untuk
mengurangi silau digunakan akrilik atau gelas pada armature yang berfungsi
sebagai filter cahaya.

12
Warna cahaya lampu pelepasan gas tekanan tinggi (khususnya lampu
merkuri) berpengaruh terhadap warna tertentu, misalnya: warna merah.
Lingkungan Lingkungan yang berkabut maupun berdebu mempunyai faktor
absorbsi terhadap cahaya yang dipancarkan oleh lampu. Cahaya kuning kehijauan
mempunyai panjang gelombang paling sensitif terhadap mata sehingga tepat
digunakan pada daerah berkabut. Lampu HPS tepat untuk penerangan jalan pada
daerah berkabut

13
BAB III

METODE PRAKTEK
3.1 Waktu dan Tempat
1. Waktu Praktek

Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal
dikeluarkannya ijin penelitian dalam kurun waktu kurang lebih 2 (dua) bulan,
1 bulan pengumpulan data dan 1 bulan pengolahan data yang meliputi
penyajian dalam bentuk skripsi dan proses bimbingan berlangsung.

2. Tempat Praktek

Tempat pelaksanaan peraktek ini adalah di Lingkungan Masyarakat Alun-


alun Barru tepat di Kecamatan Barru, kelurahan Coppo.

3.2 Alat dan Bahan


a) Alat
1. Obeng plus (+/-)
2. Tespen
3. Tang kombinasi
4. Tang Lancip
5. Tang Pemotong
6. Pisau (Cutter)

b) Bahan
1. Kabel
2. Kontaktor
3. MCB
4. MCCB
5. Tiang
6. Lampu
7. Foto Cell

14
3.3 Peralatan dan Komponen Yang Digunakan Pada PJU
1. Tiang Lampu

Ketika melintasi jalan umum tentu anda akan sering menjumpai tiang- tiang
yang terpasang di sisi maupun median jalan. Jenis tiang tersebut adalah tiang PJU
(Penerangan Jalan Umum) yang digunakan untuk menyangga lampu penerangan
jalan. Komponen ini merupakan fasilitas perlengkapan jalan berupa alat penerangan
yang dipasang guna mewujudkan keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu
lintas serta kemudahan bagi pengguna jalan dalam berlalu lintas khususnya pada
malam hari.

Berdasarkan model tiang

Klasifikasi jenis PJU selanjutnya berdasarkan model tiangnya. Saat ini


disekitar kita banyak sekali model tiang lampu yang terpasang. Ragam model tiang
lampu yang bervariasi disebabkan oleh perkembangan tren desain komponen tata
kota dan kondisi area penempatan itu sendiri. Berikut ini beberapa model tiang
lampu PJU yang umum digunakan:

Model antik. Tiang lampu PJU antik merupakan desain tiang yang memiliki
sentuhan bergaya antik. Gaya antik sendiri erat kaitannya dengan kenangan masa
lalu. Pada umumnya aksen antik yang diadopsi pada tiang lampu adalah dengan
menyematkan ornamen-ornamen lengkungan yang membentuk bunga, daun,
binatang, maupun motif lain yang serupa dengan motif benda-benda hiasan maupun
furniture mewah jaman dulu.

Tiang model cabang 2. Namanya saja tiang model cabang, sudah pasti tiang
ini memiliki bentuk yang bercabang. Untuk model cabang 2 berarti jumlah cabang
nya ada 2 (double angle), dengan kata lain jumlah lampu yang dipasang nantinya
ada 2 pula. Dengan 2 buah lampu, tentu akan menciptakan penerangan yang lebih
terang jika dibandingkan dengan model tunggal.

Tiang model cabang 3. Mirip dengan tiang model cabang 2, hanya saja
berbeda dari segi jumlah cabangnya. Model tiang lampu bercabang 3 ini memiliki

15
kesan yang lebih mewah dan artistik sehingga sering digunakan sebagai tiang lampu
t aman, alun-alun, dll untuk menghidupkan suasana.

Minimalis. Tiang model minimalis memiliki bentuk yang sederhana, tidak


perlu ukiran-ukiran yang dekoratif akan tetapi dapat merubah suasana menjadi lebih
menarik berkat bentuknya yang berkesan futuristik dan elegan. Selain itu, lampu
yang dipasang biasanya hanya 1. Sehingga harganya pun relatif lebih murah
dibandingkan dengan tiang lampu model antik dan bercabang.

2. Jenis Jenis Lampu

Berdasarkan jenis lampu

Berdasarkan lampu yang digunakan, paling sedikit PJU dapat dibedakan


menjadi:

Light-Emitting Diode (LED). Berupa lampu solid atau padat.

Lampu gas bertekanan tinggi atau high-pressure discharge lamp. Dapat


berupa lampu sodium bertekanan tinggi atau high-pressure sodium (SON) maupun
lampu métal halide.

Lampu gas bertekanan rendah kondisi vakum atau low pressure discharge
lamp. Berupa lampu pendar (fluorescent) jenis Iluminasi tinggi (high output).

3. Alat-Alat Panel

Alat

1) Obeng Min Dan Plus


2) Tang Pemotong Dan Penghapus
3) Tespen
4) Avo Meter
5) Cutter Dan Sebagainya

16
3.4 Komponen Panel Penerangan Jalan Umum
1. Box Panel

Gambar 3.1

2. MCCB (Moulded Case Circuit Breaker)

17
Gambar 3.2

MCCB adalah suatu alat proteksi di panel listrik yang berfungsi untuk
mengamankan sistem listrik apabila terjadi gangguan, seperti hubung singkat atau
beban lebih. Kerja MCCB sangat mirip dengan MCB hanya saja alat ini memiliki
fitur lebih banyak dan mampu bekerja dengan rating arus mencapai 1000 A.

Beberapa fitur MCCB adalah level trip yang dapat diatur, Interrupting
Capacity sekitar 10 - 100 kA, dapat bekerja ketika tegangan sedang turun, mampu
memutus arus dari sumber eksternal (shunt trip) dan rating arus yang tinggi
mencapai 1000 A.

18
3. Magnetic Kontaktor

Gambar 3.3

Magnetic Kontaktor adalah suatu alat yang ada di panel listrik yang
digunakan untuk memutus dan menyambungkan arus listrik dengan memanfaatkan
prinsip magnetik. Sehingga apabila arus listrik dihubungkan ke Coil kontaktor
maka anak kontak akan bekerja yang semula terbuka / Normally Open menjadi
tertutup / Normally Close.

Kontaktor biasanya digunakan untuk instalasi motor listrik, heater,


penerangan maupun untuk instalasi distribusi listrik. Apabila anak kontaktor tidak
cukup maka dapat menambahkan kontaktor tambahan (contact block) yang dapat
dipasang dan terhubung dengan kontaktor utama.

19
4. TOR (Thermal Overload Relay)

Gambar 3.4

TOR atau thermal overload relay adalah suatu alat proteksi yang
ada di panel listrik yang berfungsi untuk mengamankan beban lebih
(overload). TOR bekerja berdasarkan suhu (thermal) yang dideteksi oleh
elemen bimetal. TOR memiliki settingan arus maksimal yang bisa diatur.

Prinsip kerja TOR adalah ketika terjadi beban lebih maka suhu
akan mengingkat dan membuat elemen bimetal menjadi panas. Apabila
suhu melewati batas settiingan arus yang maksimal maka bimetal
memerintahkan TOR untuk melakukan pemutusan. TOR biasanya

20
digunakan bersamaan dengan kontaktor untuk melayani beban seperti
motor listrik 3 fhase.

5. Kabel Penghantar

Gambar 3.5

Kabel penghantar pada panel listrik adalah alat yang berfungsi untuk
menghantarkan listrik dari satu komponen ke komponen lainnya. Kabel yang
digunakan pada sistem kontrol berjenis serabut sedangkan pada sistem daya
berjenis kabel pejal / tunggal.
Pastikan menggunakan kabel standar dengan kualitas tinggi untuk
menjamin kinerja alat -alat pada panel listrik bekerja dengan baik.

6. Busbar

21
Gambar 3.6

Busbar pada panel listrik adalah suatu alat yang berbentuk lempengan
tembaga yang berfungsi untuk menghantarkan energi listrik. Busbar digunakan
untuk menghantarkan aliran listrik dan sebagai pengganti kabel berpenampang
besar.
Dengan tegantinya kabel yang memiliki penampang besar membuat isi
panel listrik terlihat lebih rapi. Namun, tetap harus berhati-hati karena busbar tidak
memiliki isolasi sehingga membuatnya bertegangan.

22
7. Omega Rails Atau Din Rails

Gambar 3.7
Omega rails pada panel listrik merupakan alat yang terbuat dari bahan logam
yang berfungsi sebagai frame atau tatakan untuk menempelnya komponen listrik yang
ada di panel, seperti MCB, kontaktor, plc dan komponen lainnya.

23
8. Terminal Block

Gambar 3.8

Terminal block pada panel listrik merupakan alat yang berfungsi sebagai
tempat penyambungan kabel yang masuk dan keluar. Dengan adanya terminal
block membuat panel terlihat rapi dan lebih profesional.

3.5 Busbar

Pengertian Busbar
Secara bahasa busbar adalah strip atau bar logam yang dalam sistem
distribusi tenaga listrik ditempatkan dalam panel listrik/distribusi yang berfungsi

24
sebagai penghubung antara source dengan bebannya.
Busbar adalah penghantar arus listrik yang terbuat dari tembaga atau logam
lainnya seperti alumunium, namun keumuman banyak digunakan tembaga. Karena
busbar memiliki fungsi yang sama dengan kabel sebagai penghubung. Maka busbar
memiliki kemampuan hantar Arus, sesuai dengan dimensinya.
Pada penggunaan di panel listrik, untuk arus diatas 250 A maka disarankan
untuk memakai busbar sebagai penghubungnya. Kenapa demikian? Karena dengan
menggunakan Busbar akan mempermudah pemasangan komponen, seperti
MCCB/ACB/lainnya pada panel. Dibandingkan apabila arus 250 A ke atas
menggunakan kabel, tentu dimensi kabel lebih besar sehingga pemasangannya
sulit, selain dari segi estetika maupun safety lebih bagus menggunakan busbar.
Standar Warna Busbar di Panel

Gambar 3.9

Berdasarkan standar pada PUIL. maka dalam penggunaan busbar untuk tiap
fasanya diberi warna yang berbeda:
• merah untuk fasa R - Phasa 1
• kuning untuk fasa S - Phasa 2
• hitam untuk fasa T - Phasa 3
• biru untuk fasa N - Netral
• Hijau untuk grounding (G)

25
3.6 Kontaktor

Kontaktor Magnet

Gambar 3.10

1. Kontak Utama
Memiliki nama lain RST, kontak utama ini terdiri dari
komponen simbol, yaitu L1, L2, L3, dst. RST memiliki fungsi sebagai
penghubung listrik 3 fase (R, S, dan T). Fungsinya sama dengan
MCB3 fase.
2. Coil
Coil atau kumparan magnet memiliki peran sebagai media
yang akan dialiri oleh sumber listrik. Kontaktor magnet akan bekerja
apabila ada aliran listrik masuk ke sini. Coil ditandai dengan simbol
A1, A2, dst.
3. UVW
UV atau kontak output ini memiliki simbol angka T1, T2, T3, dll.
4. Kontak Bantu NO
Jika kontaktor magnet ada dalam kondisi aktif, maka kontak

26
bantu NO, akan bekerja. Jika kontaktor magnet mati, maka NO akan
mati. Komponen ini tandanya angka 13, 14, 15, dst.
5. Kontak Bantu NC
Kebalikan dari kontak bantu NO. Kontak Bantu NC hanya
akan bekerja jik kontaktor magnet mati, dan begitupun
sebaliknya. Tanda bagian ini adalah angka 21, 22, 23, 24, dst.
Cara Kerja
Berikut adalah cara kerja kontaktor magnet.
• Kontaktor memakai dua tegangan arus listrik. Keduanya adalah VAC dan
DAC.

• Jenis tegangan dipilih disesuaikan dengan jenis kontaktor yang


dibutuhkan.

• Arus yang sudah tersedia dari kontaktor akan menggerakan coil yang ada
didekatnya.

• Medan magnet akan menarik kontak apabila arus listrik sudah masuk.

• Hal tersebut akan membuat kontaktor berada di posisi NO.

• Proses berlanjut dimana kontaktor berubah menjadi Open.

• Buka dan tutup kontaktor tersebut membutuhkan waktu rata-rata sekitar 4-


9 ms.

• Jika arus listrik yang digunakan mati, maka kontaktor juga akan mati.

• Dari sini bisa dilihat, kontaktor magnet akan bekerja apabila arus listrik
terus mengalir.

• Agar tidak terdapat masalah atau kerusakan ketika


menggunakan kontaktor, terus salurkan listrik.

27
3.7 MCB

Gambar 3.11
1. Miniatur Circuit Breaker (MCB)
MCB atau Miniature Circuit Breaker adalah sebuah komponen listrik yang
berguna untuk mengamankan beban lebih atau hubung singkat (Short Circuit) yang
disebebkan oleh lonjakan listrik yang tidak disengaja maupun disengaja.
Contoh Short Circuit yang disengaja, Memasukan 2 buah kabel phase dan
netral pada stok kontak dan di sambungan kabel tersebut.
Maka akan keluar sebuah percikan api jika MCB msh belum trip, jika MCB
bagus makan percikan api tidak sebesar dengan MCB yang kurang bagus atau sudah
lama dipakai.
Contoh Short Circuit tidak disengaja seperti, anda mempunyai pompa air
tiba-tiba pompa air tersebut tidak bisa jalan dan keluar sebuah asap atau bau
terbakar.
Kemudian MCB dirumah anda trip atau turun, membuktikan mcb tersebut
bekerja ketika ada short circuit pada pompa anda.

28
3.8 MCCB
MCCB adalah singkatan dari Moulded Chase Circuit Breaker. Pengertian
MCCB yaitu merupakan sebuah komponen elektrikal yang fungsinya sebagai
pengaman untuk intalasi listrik.
Jika di rumah kita cukup familiar dengan MCB sebagai pengaman listrik,
tidak demikian dengan jenis anti kontak MCCB ini. Karena MCCB memang lebih
populer digunakan sebagai pengaman untuk jaringan listrik dalam skala besar.
Seperti digunakan untuk mall, pabrik, perkantoran dan berbagai industri lainnya.

Gambar 3.12

29
3.9 Kabel Pada Penerangan jalan umum
Instalasi Pemasangan Lampu Jalan
Dalam artikel kali ini, kami akan memberikan sedikit tentang instalasi pemasanan
lampu jalan. Cara pemasangan instalasi penerangan jalan umum (PJU) ada dua
macam yaitu Pemasangan PJU dengan cara under ground (kabel bawah tanah)
dan Pemasangan PJU dengan cara kabel udara. Untuk lebih jelasnya, mari kita
simak penjelasan untuk kedua proses instalasi pemasangan tiang lampu di bawah
ini :
a. Pemasangan PJU dengan cara under ground (kabel bawah tanah) Penghantar
yang dapat digunakan
1) Pemasangan penghantar sistim under ground harus mengikuti ketentuan
pemasangan kabel tanah sesuai PUIL 2000
2) NYY bisa ditanam dengan cara diberi pelindung (pipa, pasir + bata dll). tetapi
sangat dihindari apabila dipasang didaerah yang rawan tekanan makanis (contoh
penyeberangan jalan atau perempatan jalan)
3) NYGBY bisa ditanam langsung ditanah karna kabel jenis ini sudah dilengkapi
prisai baja yang bisa melindungi terhadap gangguan mekanis.
Catatan kabel instalasi jenis NYM bukanlah jenis kabel tanah, karna itu dalam
keadaan bagaimanpun tidak boleh ditanam didalam tanah

b. Pemasangan PJU dengan cara kabel udara


1) Pemasangan harus mengikuti ketentuan- ketentuan pemasangan kabel udara
pada PUIL 2000
2) TC ( Twistet cabel ) sebutan kabel udara yang sudah familier dilapangan. ( di
PUIL macam2 kabel udara NFY, NFAY, NF2X, NFA2X, dll )
3) Pada kabel TC untuk pengidetifikasian :
4) Pada kabel TC ada garis / setrip satu digunakan untuk menandai fase = R
5) Pada kabel TC ada garis / setrip dua digunakan untuk menandai fase = S
6) Pada kabel TC ada garis / setrip tiga digunakan untuk menandai fase = T
7) Pada kabel TC tidak ada garis / setrip digunakan untuk menandai Netral = N
Penyambungan kabel atau penghantar pada PJU

30
3.10 Jenis-Jenis Kabel Yg DiGunakan Pada Penerangan Jalan Umum

N = Kabel Tembaga
Y = Isolasi PVC
M = Inti lebih dari satu

3.11 Kabel NYM

Kabel listrik NYM merupakan salah satu jenis kabel yang memiliki inti
lebih dari satu, dimana masing-masing inti dilapisi dengan isolator, kemudian
beberapa inti yang telah dilapisi tersebut dibungkus menjadi satu dan ditambahkan
isolasi putih dan selubung karet.
Inti pada kabel NYM biasanya berjumlah 2 hingga 4 inti dengan warna yang
berbeda. Kabel ini sering digunakan pada instalasi listrik gedung atau bangunan
yang langsung tertanam pada dinding.
Keunggulan pada kabel listrik NYM yaitu kualitas dan ketahanan kabel yang
baik. Tak hanya itu, kabel ini juga bisa dipasangkan pada lingkungan kering dan
basah, namun tidak untuk ditanam.

31
3.12 Kabel NYY

Kepanjangan dari kabel NYY, yaitu :


N = Kabel Tembaga
Y = Isolasi PVC
A = Selubung Luar isolasi PVC

Kabel listrik NYY merupakan kabel yang dirancang khusus untuk instalasi
listrik yang ditanam di dalam tanah dan berbagai kondisi seperti outdoor, tempat
yang kering ataupun lembab. Namun tidak ada salahnya jika kabel ini tetap
tambahkan perlindungan dengan pipa PVC atau pipa besi agar lebih aman dan
terjamin (terutama untuk aliran listrik yang bertegangan tinggi.

32
3.13 Kabel NYAF

Kabel listrik NYAF merupakan kabel yang memiliki inti terbuat dari bahan
tembaga dan berserabut, dan dilapisi PVC kualitas menengah. Kabel listrik jenis
NYAF memiliki fleksibilitas yang tinggi sehingga sering digunakan untuk instalasi
listrik pada panel-panel atau jalur dengan berkelok-kelok.

33
BAB IV

PENUTUP
4.1 KESIMPULAN

Dengan adanya kegiatan Prakerin ini, kami menyimpulkan bahwa kegiatan


ini sangat bermanfaat bagi seluruh siswa SMK. Pengalaman kerja yang didapatkan
tentu akan membuat siswa memiliki keahlian sesuai bidangnya. sudah pasti ini
semua akan membantu untuk kedepannya, ketika sudah terjun ke dunia kerja.
Meningkatkan kompetensi dan kemampuan siswa yang selaras dengan
Dunia Usaha dan Industri dan Membentuk Pola Pikir siswa dalam menyiapkan
lulusan yang produktif,professional,disiplin, jujur, dan berwawasan lingkungan
bahwa ternyata dunia kerja tidak semudah dengan apa yang semula dibayangkan
dan sangat jauh berbeda dengan dunia sekolah. Disini kita dituntut untuk lebih
disiplin dalam waktu untuk lebih bersikap mandiri dan tegas dalam mengerjakan
sesuatu. Selain itu kegiatan Praktek Kerja Lapangan(PKL) ini juga memberikan
pengalaman yang sangat penting dalam dunia kerja,dan disadari pula bahwa dunia
kerja adalah sangat penting terutama dalam kehidupan sehari – hari.

34
LAMPIRAN:
1. Pemasangan Lampu

35
2. Pemasangan Panel Alun-Alun

3. Pendataan Lampu Jalan

36
4. Perbaikan Jaringan Lampu Jalan

37
38
39

Anda mungkin juga menyukai