SEMINAR NASIONAL
ISBN 978-602-1276-17-4
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Bogor, 2017
i
Prosiding
SEMINAR NASIONAL
Kerjasama
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi
Bank Indonesia (BI) Jambi
Balai Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jambi
PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) 6
Pusat Unggulan IPTEK Reklamasi Lahan
Lembaga Penelitian (Lemlit) Universitas Jambi
ISBN 978-602-1276-17-4
ii
KATA PENGANTAR
Perkembangan era globalisasi menyebabkan trend perubahan dalam upaya
untuk peningkatan produksi dan pemasaran komoditas pertanian. Beberapa Negara dalam
suatu kawasan ASEAN telah membuat perjanjian dan kerjasama untuk hal tersebut, seperti
MEA. Upaya persiapan dan pelaksanaan MEA membutuhkan strategi khususnya dukungan
penerapan inovasi teknologi spesifik lokasi.Kendala penerapan teknologi yang dihasilkan
tidak terletak pada kecanggihan teknologi, tetapi tergantung pada ketepatan teknologi yang
dihasilkan dengan kebutuhan pengguna, potensi pasar dan efiensi. Upaya dalam
menghadapi MEA dibutuhkan perbaikan ekosistem dan kreativitas seperti Inovasi dan daya
saing, industrialisasi pedesaan, konsoldisasi lahan dan inisiatif budaya kreatif, peningkatan
nilai tambah, dan dukungan kebijakan.Berkenaan dengan hal tersebut perlu dilakukan forum
diskusi melalui seminar nasional.
Seminar nasional yang diselenggarakan di Jambi pada tanggal 31 Mei – 1 Juni
2016 bertujuan untuk: 1) Menyebarluaskan informasi hasil penelitian dan pengkajian
komoditas strategis berdaya saing kepada penentu kebijakan dan pengguna inovasi
teknologi di Provinsi Jambi dan 2) Membuat rumusan dari penentu kebijakan, pakar dan
praktisi untuk mennetukan arah kebijakan dan strategi dalam mengembangkan pertanian
modern, inovatif dan berdaya saing dalam mendukung MEA.
Prosiding ini terdiri dari dua bundel yang merangkum semua naskah yang telah
dipresentasikan dalam seminar tersebut, baik secara oral maupun poster dan telah melalui
proses evaluasi dan editing oleh tim penyunting.
Ucapan terimakasih dan penghargaan disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu penyusunan Prosiding Seminar Nasional ini. Semoga prosiding ini dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak yang membutuhkan.
iii
SAMBUTAN GUBERNUR JAMBI
PADA PEMBUKAAN SEMINAR NASIONAL
MEMBANGUN PERTANIAN MODERN DAN INOVATIF BERKELANJUTAN DALAM
RANGKA MENDUKUNG MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Jambi , 31 Mei 2016
Puji dan Syukur kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat dan rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat hadir disini
untuk melaksanakan kegiatan Seminar Nasional dengan Tema “Membangun
Pertanian Modern dan Inovatif Berkelanjutan dalam Rangka Mendukung
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)”.
Kita semua mengetahui bahwa daya saing produk pertanian harus diperkuat
agar Indonesia tidak dibanjiri produk luar, dan kita tidak hanya menjadi pasar
atau konsumen. Kita perlu meningkatkan kerjasama penelitian, pembangunan
iv
berkelanjutan, peningkatan kualitas dan kemampuan semua pelaksana,
peningkatan mutu dan kualitas produk, pembangunan sarana dan prasarana
pendukung, regulasi yang sesuai dengan kebutuhan serta monitoring yang
berkelanjutan.
Menurut kaca mata saya, ada tiga faktor utama yang harus diperhatikan dalam
perdagangan bebas MEA saat ini yaitu: pertama, regulasi baik pusat maupun
daerah yang pro pertanian; kedua, infrastruktur pertanian di sentra produksi;
serta ketiga, program pembinaan. Ketiga faktor ini tentunya menjadi tanggung
jawab kita bersama, bukan dominasi satu atau dua pihak saja.
Pelaksanaan acara hari ini saya pandang memiliki moment yang sangat tepat,
selain untuk meningkatkan koordinasi berbagai pihak, agenda kegiatan ini juga
terkait dengan pelaksanaan program strategis Kementerian Pertanian yang
telah dan sedang dilaksanakan saat ini diseluruh wilayah Indonesia seperti
UPSUS PAJALE, Pendampingan Kawasan Agribisnis Hortikultura (PKAH),
Pendampingan Kawasan Perkebunan, Pendampingan Swasembada Daging Sapi
dan Kerbau (PSDSK).
v
kawasan komoditas strategis dan unggulan daerah, pembukaan lahan pangan
baru dengan memanfaatkan lahan-lahan tidur dan atau lahan suboptimal dan
lahan bekas tambang melalui inovasi teknologi pengelolaan lahan, pengadaaan
sarana alsin dan prasarana program perbaikan jaringan irigasi dan jalan
usahatani serta bantuan berupa benih dan pupuk organik. Dalam kerangka
percepatan pencapaian kedaulatan pangan, pemerintah daerah juga
melaksanakan kegiatan antara lain: gerakan tanam padi dengan penerapan
teknologi jajar legowo; pengembangan desa pertanian organik untuk padi dan
gerakan pengembangan jagung hibrida, gerakan pengembangan pengelolaan
tanaman terpadu padi, jagung dan kedelai di 11 kabupaten/kota.
Pada kesempatan ini, saya juga ingin mengajak kita semua yang hadir untuk
memberikan perhatian lebih pada aspek pengaruh perubahan iklim yang sedang
terjadi saat ini, yang telah menimbulkan beberapa masalah serius antara lain
terhadap perubahan pola tanam dan perkembangan hama dan penyakit yang
pada akhirnya menurunkan produksi bahkan mengakibatkan gagal panen.
vi
pada usaha pengembangan teknologi yang dapat mengantisipasi dampak
perubahan iklim. Dengan memperhatikan beragam masalah yang dihadapi saat
ini dalam hal ketersediaan pangan, keberlanjutan pembangunan, dan degradrasi
lingkungan pertanian maka saya berharap semoga kita semua merasa tertantang
memberikan kontribusi dan kinerja terbaik untuk bersama – sama mencarikan
solusi masalah-masalah tersebut, untuk pencapaian kedaulatan pangan.
GUBERNUR JAMBI
vii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................... iii
Makalah Penunjang
Bidang Budidaya dan Pemuliaan Tanaman
Adaptasi Empat Varietas Unggul Baru Jagung Hibrida pada Sistem Olah Tanah Minimum
(OTM) di Sumatera Barat
Atman dan Yardha ........................................................................................................................................ 1-5
Keragaan Tiga Varietas Unggul Baru Jagung Hibrida pada Kondisi Cekaman Kekeringan di
Sumatera Barat
Sumilh dan Atman ......................................................................................................................................... 6-11
Penampilan Fenotipik Beberapa Varietas Unggul Jagung Hibrida di Lahan Pasang Surut
Kalimantan Barat
Agus Subekti dan Dadan Permana ......................................................................................................... 12-18
Kelayakan Berbagai Pola Tanam Berbasis Padi di Lahan Sawah Tadah Hujan Kabupaten OKI,
Sumatera Selatan
Tumarlan Thamrin, Yanter Hutapea dan Putu Sri Ratmni ......................................................... 19-27
Keragaan Pertumbuhan dan Hasil Jagung Hibrida pada Lahan Sawah Tadah Hujan Setelah
Padi
Misran dan Syahrial Abdullah ................................................................................................................................. 36-40
Pengaruh Waktu Pemotongan Batang di Atas Tongkol Terhadap Hasil, Komponen Hasil
dan Biomas pada Berbagai Varietas Jagung Hibrida
Suwardi dan Fauziah Koes ......................................................................................................................... 51-58
Keragaan Beberapa Varietas Amphibi untuk Antisipasi Kekeringan di Sentra Produksi Padi
Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur
Tri Sudaryono dan Ly. Krisnadi ............................................................................................................... 59-63
Pengkajian Beberapa Varietas Amphibi di Sentra Produksi Padi Kabupaten Lamongan Jawa
Timur
Tri Sudaryono dan Eri Korlina ................................................................................................................................ 64-68
Keragaan Beberapa Varitas Padi pada Kajian Adaptasi Terhadap Musim Kering Panjang di
Kecamatan Ujung Jaya Kabupaten Sumedang
Nurnayetti dan Ratima Sianipar ............................................................................................................. 69-74
viii
Tanggap Varietas Unggul Padi Sawah pada Sistem Tanam Berbeda di Kabupaten Padang
Pariaman, Sumatera Barat
Misran ................................................................................................................................................................. 75-80
Pengaruh Sistem Tanam dan Macam Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Jagung di lahan Berlereng di Propinsi Riau
Yunizar, Nasri Jon dan Elda Eka Putri .................................................................................................. 89-95
Display Varietas Inpari pada Dua Tipologi Lahan Rawa Lebak di Kabupaten Ogan
IlirSumatera Selatan
Suparwoto, Waluyo dan Usman Setiawan .......................................................................................... 96-100
Keragaan Beberapa Varietas Unggul Baru Padi di Lahan Sawah Irigasidi Desa Purwodadi
Kecamatan Belitang Mulya Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Sumatera Selatan
Harnisah, Tumarlan Thamrin dan Usman Setiawan ..................................................................... 101-105
Kajian Produksi Benih Kedelai Ukuran Biji Besar pada Agroekosistem Lahan Sawah di
Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
Atin Yulyatin, Sumilah dan IGP. Alit Diratmaja ................................................................................ 106-110
Uji Adaptasi Varietas Unggul Baru (VUB) Padi Sawah di Kabupaten Agam, Sumatera Barat
Syahrial Abdullah dan Misran ................................................................................................................. 111-119
Produksi Berbagai Galur Padi dengan Metode Ratun pada Tiga Lokasi Lahan Pasang Surut di
Provinsi Riau untuk Membangun Pertanian Modern Berkelanjutan dalam Rangka
Mendukung MEA
Emisari Ritonga dan Ratih Frima Zona ............................................................................................... 120-126
Aplikasi Sistem Tanaman Jajar Legowo Terhadap Pertumbuhan dan Produksi PadiSawah
(Oryza Zativa L) di Kabupaten Nabire Papua
Arifuddin Kasim dan Jhon Hendri ........................................................................................................... 127-131
Uji Keunggulan Calon Varietas Unggul Baru Durian Tambago Sungai Tarab
Ni Luh Putu Indriyani, Edisaon HS, Yulia Irawati dan F. Ihsan ................................................. 132-138
Peran Media Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Sayuran dalam Sistem Akuaponik
Mini (Vertiminaponik) Skala Pekarangan
Yudi Sastro, Desi Putri Utami dan Reni Nurjasmi ............................................................................ 146-151
ix
Uji Adaptasi Bawang Merah di Lahan Sulfat Masam KabupatenKapuas
Suparman .......................................................................................................................................................... 172-177
Potensi Hasil Padi Varietas Inpari 10 pada Agroekosistem yang Berbeda di Propinsi
Bengkulu
Yartiwi, Yulie Oktavia, Dedi Sugandi dan Jhon Firison .................................................................. 178-184
Penyediaan Benih Kentang Varietas Granola Kembang dengan Sumber Benih dari
Perbanyakan Secara In Vitro (G0 Dan Stek Berakar)
P.E.R. Prahardini, Tri Sudaryono dan Endah Retnaningtyas ...................................................... 194-200
Teknologi Budidaya untuk Meningkatkan Produksi dan Kualitas Buah Manggis di Sentra
Produksi ManggisPadang Pariaman Sumatera Barat
Titin Purnama, Nofiarli dan Martias ..................................................................................................... 208-220
Produksi Benih Kedelai dan Kendala Pertanaman di Luar Musim Tanam (Off Season ) di
Lahan Sawah Irigasi Provinsi Jambi
Kamalia M, Julistia B dan Jumakir .......................................................................................................... 221-231
Uji Adaptasi Beberapa Varietas Bawang Merah pada Agroekosistem Lahan Lering Dataran
Rendah Kota Jambi
Syafri Edi dan Desi Hernita ........................................................................................................................ 232-236
Pemberian Kombinasi Level Protein dan Energi Ransum Berbasis Dedak Kopi Terhadap
Pertumbuhan AyamArab Jantan Umur 4 Bulan
Wahyuni Amelia Wulandari, Zul Efendi dan John Firison ............................................................ 237-242
Beberapa Pola Perlakuan Peningkatan Nutrisi Rumput Rawa Sebagai Bahan Pakan untuk
Ternak Ruminansia
Masito dan Sari Yanti Hayanti ................................................................................................................. 243-249
Respon Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata sturt) Terhadap Pemberian Pupuk
Organik Cair Urin Sapi di Kepulauan Riau
Melli Fitriani dan Safina Nurdin A.......................................................................................................... 250-255
Pengaruh Kepadatan Ternak dan Waktu Makan yang Berbeda Terhadap Penampilan Ayam
Ras Pedaging Umur 4 Minggu
Hasrianti Silondae dan Sari Yanti Hayanti ......................................................................................... 261-267
Potensi Pemangkasan Daun Jagung Sebagai Sumber Pakan Ternak Sapi di Lombok Timur
Hiryana Windiyani, Sasongko Wijoseno Rusdianto dan Zubir ................................................... 268-274
Potensi Limbah Tanaman Kopi yang Memperoleh Berbagai Jenis Pupuk Organik Sebagai
Pakan Ternak Kambing
Anak Agung Ngurah Badung Sarmuda Dinata, Bustami dan Made Asta Gunawan ........ 275-280
x
Diversifikasi Horizontal Kelapa-Kakao-Kambing Sebagai Usahatani Ramah Lingkungan
Jerry Wungkana, Farida Oktaviadan Ratna Rubiana .................................................................... 281-286
Keragaan Pertumbuhan dan Hasil Pengelolaan Tanaman Terpadu Kedelai di Provinsi Jambi
Yardha................................................................................................................................................................. 287- 292
Keragaan Varietas Unggul Baru (VUB) INPARA 3 dan INPARA 5 di Lahan Pasang Surut
Provinsi Jambi
Julistia Bobihoe dan Endrizal ................................................................................................................... 293-299
Peningkatan Viabilitas Benih Jagung Tetua Hibrida dengan Teknik Invigorasi Menggunakan
Bahan Alami
Fauziah Koes dan Suwardi ......................................................................................................................... 318-324
Pengaruh Penggunaan Pestisida Nabati Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Padi Sawah Inpari
14(Studi Kasus pada Demplot SL - PTT Padi Sawah di Kabupaten OKU Selatan)
Kiagus Abdul Kodir ........................................................................................................................................ 325-332
Respon Morfofisiologi Padi Beras Merah dengan Pemupukan Kalium pada Lahan Pasang
Surut Tipe B
Asmawati, Andi Wijaya, Dwi Putro Priadi, Rujito Agus Suwignyo ........................................... 333-340
Uji Adaptasi Beberapa Varietas Unggul Baru (VUB) Padi Sawah di kabupaten Bengkulu Utara
Provinsi Bengkulu
Ahmad Damiri, Yartiwi, Yulie Oktavia dan Jhon Firison ............................................................... 341-347
Productivity and Coconut Cultivition Farmer’s In Tidal Swamp Land Province Jambi
Jumakir and Endrizal ................................................................................................................................... 363-369
Daya Hasil Genotipe Padi pada Musim Tanam Berbeda di Lahan Pasang Surut Kabupaten
Pelalawan
Parlin H. Sinaga .............................................................................................................................................. 379-388
xi
Zeolit dan Vermikompos Sebagai Media Pegganti Tanah pada Budidaya Caisim dalam Pot
Ikrarwati, Adrianus Mance, Susi Sutardi dan Yudi Sastro ........................................................... 403-409
Pengaruh Aplikasi Bio Urine Terhadap Hasil Produksi Bawang Merah di Lahan Gambut
Kalimantan Barat
Abdullah Umar, Hartono dan Syahri ..................................................................................................... 410-416
Keragaan Hasil Bawang Merah (Alium ascaloniciumL) pada Lahan Kering Dataran Rendah
Azwir dan Syafri Edi ..................................................................................................................................... 417-422
Pengaruh Pupuk Organik Kaya Hara Terhadap Hasil Kacang Tanah di Lahan Kering Masam
Andy Wijanarko dan Yarda ....................................................................................................................... 434-440
Pengaruh Pupuk NPK Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Sorgum Manis di Lahan
Suboptimal
Bunyamin Z dan Herawati ......................................................................................................................... 441-448
Pengaruh Pemberian Pupuk Anorganik dan Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Kangkung di Lahan Tadah Hujan
Ika Ferry Yunianti, Dolty Mellyga Wangga Paputri dan Prihasto Setyanto ........................ 454-458
Proporsi Pupuk Organik dan Jarak Tanam Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Padi
Sawah
Abdul Azis Dan Basri A. Bakar.................................................................................................................. 459-468
Pemberian Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis
Abdul Azis dan Hasanuddin ....................................................................................................................... 469-476
Profil Budidaya Tebu Lokal Kerinci di Kec. Kayu Aro Barat, Kab. Kerinci, Provinsi Jambi
Endrizal danAraz Meilin ............................................................................................................................. 484-489
Keragaan Mutu Biji Kakao Asal Embrio Somatik di Berbagai Lokasi Peremajaan Kakao
Sulawesi Selatan
Arini Putri Hanifa........................................................................................................................................... 507-514
Teknik dan Interval Pemberian Air Terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Kadar Gula Brix
Beberapa Varietas Sorgum Manis (Sorghum bicolor L. Moench)
xii
Suwardi dan Muhammad Aqil .................................................................................................................. 523-529
Identifikasi dan Dominansi Gulma pada Pertanaman Padi Sawah di Kabupaten Rejang
Lebong Provinsi Bengkulu
Yong Farmanta, Siti Rosmanah dan Alfayanti .................................................................................. 536-540
Respons Koloni Wereng Hijau (Nepotettix virescens) pada Beberapa Galur Harapan Padi
Tahan Tungro
Nur Rosida, Ani Mugiasih dan Khaerana ............................................................................................. 541-547
Kajian Penerapan Model Teknologi Pengendalian Hama Tikus di Lahan Pasang Surut
Mendukung Upsus Pajale Kabupaten Tanjung Tabung Timur Provinsi Jambi
Sigid Handoko, Adri dan Busyra B.S. ..................................................................................................... 548-551
Inovasi Teknologi Lahan Rawa Pasang Surut Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional
Ani Susilawati dan Erwan Wahyudi ...................................................................................................... 561-566
Pengembangan Komoditas Pertanian yang Berdaya Saing Berbasis Zona Agroekologi dalam
Mendukung MEA di Kalimantan Barat
Muhammad Hatta, Adri dan Dadan Permana .................................................................................. 567-575
Efektivitas Kultur Campuran Bakteri Penambat N-Bebas dan Pelarut Fosfat pada Tomat
Yudi Sastro, Nofi A. Rokhmah, Erna P. Astuti dan Susi Sutardi................................................. 606-613
Identifikasi Sebaran Timbal (Pb) pada Lahan Sawah Dataran Tinggi di Kabupaten Wonosobo
dan Serapannya pada Tanaman Padi
Dolty Mellyga, Sukarjo, Anik Hidayah, dan Prihasto Setyanto ................................................... 614-620
Pengaruh Pemberian Beberapa Amelioran Terhadap Hasil Kedelai di Lahan Kering Masam
Andy Wijanarko, Didik Harnowo dan Syafrial .................................................................................. 621-626
xiii
Evaluasi Kesesuaian Lahan Tanaman Kelapa Sawit di Kabupaten Mukomuko Provinsi
Bengkulu
Hamdan, Nurmegawati dan Yong Farmanta .................................................................................... 627-631
Optimalisasi Lahan Rawa Pasang Surut untuk Peningkatan Produktivitas Padi di Provinsi
Sumatera Utara
Siti Fatimah Batubara, Khadijah EL Ramija dan Andriko Noto Susanto .............................. 653-658
Serangan Penyakit Karat Daun (Puccinia horiana) Serta Peran Khitosan dalam
Pengendaliannya pada Adaptasi Krisan di Gunung Kidul
Tri Martini, Sugeng Widodo dan Darmawan Darwis ..................................................................... 659-665
Pengendalian Penyakit Embun Tepung Oidium nephelii Pada Rambutan dengan Beberapa
Jenis Fungisida
Sahlan dan Bambang Hariyanto ............................................................................................................. 666-675
Keanekaragaman Serangga Tanah pada Lahan Sayuran di Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten
Kerinci, Provinsi Jambi
Ratna Rubiana dan Araz Meilin............................................................................................................... 676-682
Aplikasi Fungisida Kimia untuk Pengendalian Penyakit Busuk Batang Buah Naga
Deni Emilda, Jumjunidang, Riska, Bambang Hariyanto, Irwan Muas, Sudjijo
dan Mega Andini............................................................................................................................................. 683-689
Penyakit Utama Padi di Lahan Pasang Surut Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin
yang Ditanam dengan Sistem Tabela
Yursida, Evriani Mareza dan Karlin Agustina ................................................................................... 699-702
Kajian Antifungal Bacillus subtilis BR 2 Terhadap Penyebab Penyakit Busuk Pangkal Batang
Kelapa Sawit (Ganoderma Sp.)
Rustam ................................................................................................................................................................ 703-709
Potensi Ketersediaan Hijauan Pakan Limbah Tanaman Jagung Manis di Provinsi Kepulauan
Riau
Supriadi, Lutfi Izhar dan Oktariani Indri Safitri .............................................................................. 710-716
Pemodelan Downscalling luaran CGM menggunakan metode PCR dan PCS untuk prediksi
curah hujan di Jawa Tengah
Salwati ................................................................................................................................................................ 717-730
xiv
Evaluasi Kualitas Air Irigasi pada Budidaya Padi IP 400 di Kabupaten Simalungun
Khadijah El Ramja, Siti Fatimah, Ervina Manurung dan Andriko Noto.......................................... 738-747
Potensi Tandan Kosong Kelapa Sawit sebagai Pupuk Organik dengan Berbagai Dekomposer
Rima Purnamayani, J. Hendri, E. Salvia, dan D.S Gusfarina......................................................... 748-756
Kajian Analisis Usaha dan Nilai Tambah Agroindustri Tepung Mocaf di Kelompok Tani Sungai
Suci Kabupaten Bengkulu Tengah
Wilda Mikasari, Taufik Hidayat dan Lina Ivanti .............................................................................. 757-764
Analisis Komparasi Usahatani Lada dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Lada
Hitam di Lampung
Zahara, Marlina S. Rangkuti dan Robet Asnawi ............................................................................... 765-772
Kelayakan Finansial Teknologi Pemanfaatan Lumpur Laut dan Rumput Laut pada Usahatani
Bawang Merah dengan Pola Kemitraan di Lahan Gambut Kalimantan Barat
Dadan Permana, Azri, Muhammad Hatta ........................................................................................... 787-798
Dampak Penerapan Pertanian Modern Melalui SOP GAP Cabai di Ciamis Terhadap Fluktuasi
Harga Cabai di Indonesia dalam Era Masyarakat Ekonomi Asean
Arsanti, IW, Nugrahapsari, RA ................................................................................................................. 799-807
Analisis Pendapatan Usahatani Cabai dalam Mendukung Mea di Kabupaten Bintan Provinsi
Kepulauan Riau
Oktariani Indri Safitri, Dahono, dan Lutfi Izhar ............................................................................... 808-815
Analisis Peningkatan Pengetahuan Petani dalam Penanggulangan HPT Hayati pada Usahatani
Cabai di Mojo Rejo Kabupaten Rejang Lebong
Rudi Hartono dan Herlena Bidi Astuti .................................................................................................. 816-882
Teknologi Pengolahan dan Analisis Usaha Tani Keripik Pisang Gedah Skala Rumah Tangga
Sri Harnanik, Masito dan Sidiq Hanapi ................................................................................................ 883-889
Kelayakan Ekonomi Padi Varietas Unggul Baru (VUB) di Kalimantan Barat (Studi Kasus: Desa
Sui Nipah Kecamatan Siantan Kalimantan Barat)
Juliana C.Kilmanun dan Tuti Sugiarty .................................................................................................. 890-895
Kajian Efisiensi Usahatani Jagung Varietas Bima 3 Bantimurung (Studi Kasus Desa
Mattirowalie Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan)
Andi Faisal Suddin dan Nur Imdah Minsyah dan Abd Gaffar ..................................................... 896-905
Analisis SWOT Strategi Pengembangan Pupuk Organik Melalui Pengadaan UPPO (Unit
Pengolahan Pupuk Organik) di Provinsi Jambi
Wenny Lestari dan Rima Purnamayani ............................................................................................... 913-924
xv
Keragaan dan Analisis Usahatani Kedelai pada Kegiatan GP-PTT Kedelai di Kabupaten
Nabire, Propinsi Papua
Pandu Laksono, Syafruddin Kadir dan Marlina S. Rangkuti ....................................................... 925-932
Keragaan Agro-Ekonomi Kopi Liberika Tungkal Komposit pada Lahan Gambut Tanjabbar
Nur Imdah Minsyah....................................................................................................................................... 958-966
Strategi Varietas, Budidaya, dan Pemasaran Durian di Tiga Negara ASEAN: Thailand,
Malaysia, Singapura
Panca J. Santoso, Hendra G. Hadmiredja dan Arie M.P. Rachmadi........................................... 967-973
Respon Petani Terhadap Padi Varitas Inpari 30 di Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung
Ratima Sianipar dan Nurnayetti ............................................................................................................. 981-988
Upaya Percepatan Adopsi Varietas Unggul Baru (VUB) di Lahan Tadah Hujan :Studi Kasus di
Kabupaten Sarolangun Jambi
Suharyon, Busyra dan Nurimdah Minsyah ......................................................................................... 1015-1023
xvi
Analisis Peran Penyuluhan Terhadap Tingkat Produksi Ternak Ayam Potong di Desa
Kallabirang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros
Andi Faisal Suddin, Endi Putra dan Abd. Gaffar ............................................................................... 1044-1053
Persepsi dan Motivasi Petani Mengenai Teknologi Konservasi Lahan Pertanian Berlereng di
Kecamatan Labangka Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat
Yohanes Geli Bulu dan Sylvia Kusumaputri Utami .......................................................................... 1066-1076
Persepsi Petani Terhadap Teknologi Trap Barrier System di Daerah Istimewa Yogyakarta
Rahima Kaliky dan Tri Joko Siswanto ................................................................................................... 1077-1083
Peran Penyelia Mitra Tani (PMT) dalam Mendukung Gapoktan PUAP di Kabupaten Muara
Jambi,Provinsi Jambi
Jainal Abidin Hutagaol, Suharyon .......................................................................................................... 1093-1099
Profil dan Kontribusi Ternak Sapi Potong dalam Memenuhi Kebutuhan Rumah Tangga Petani
Studi Kasus: Nagari Batang Agam, Kec. Situjuh Limo Nagari, Kabupaten 50 Kota, Provinsi
Sumatera Barat
Rahmi Wahyuni dan Muhammad Ichwan........................................................................................... 1100-1106
Estimasi Parameter Input Produksi pada Usaha Penggemukan Sapi Bali dengan Fungsi
Produksi Linear dan Cobb-Douglas
Farida Sukmawati Mayang, Sasongko Wijoseno Rusdianto dan Syafrial ............................. 1107-1113
Efektivitas Media Tercetak dalam Diseminasi Inovasi Ayam KUB D.I. Yogyakarta
Retno Dwi Wahyuningrum, Suparjana dan Utomo Bimo Bekti ................................................. 1114-1119
Keragaan Usaha Ternak Sapi Potong pada Kelompok Tani Sejahtera di Kabupaten Nabire,
Papua
Usman, B.M.W. Tiro, Siska Tirajoh dan Bustami .............................................................................. 1127-1133
Kajian Persepsi dan Adopsi Peternak Terhadap Teknologi Budidaya Sapi di Wilayah Sumatra
Titim Rahmawati dan Yoshi Tri Sulistyaningsih .............................................................................. 1134-1144
Profil Kelompok dan Kinerja Reproduksi Ternak Babi Lokal pada Kelompok Tani Doligame
Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, Papua
Usman, Batseba M. W. Tiro, Siska Tirajoh dan Bustami ............................................................... 1145-1150
Karakteristik dan Tingkat Pendapatan Peternak Ayam Kampung di Kabupaten Kulon Progo
D.I. Yogyakarta
Tri Joko Siswanto, Rahima Kaliky dan Nur Hidayat ....................................................................... 1151-1156
xvii
Teknis-Ekonomis Padi Sawah Irigasi untuk Peningkatan Pendapatan Petani di Kabupaten
Nabire Papua
Afrizal Malik dan Syafri Edi ....................................................................................................................... 1167-1176
Strategi Manajemen Risiko Petani Bawang Merah pada Lahan Sawah Dataran Rendah di
Kabupaten Buleleng
Suharyanto, Nyoman Ngurah Arya, Jemmy Rinaldidan Rahmat Hasan ................................ 1177-1185
Analisa Usaha Tani Kelapa Sawit Rakyat dengan Aplikasi Pupuk di Kabupaten Indragiri Hulu
Anis Fahri........................................................................................................................................................... 1186-1193
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Petani Jeruk Terhadap Pengendalian Penyakit Huang Lung
Bin (HIB) di Kabupaten Bangli
Suharyanto, Ni Putu Sutami, Eko Nugroho Jatidan Zikril Hidayat .......................................... 1194-1201
Hubungan Karakteristik Petani dengan Adopsi Penggunaan Bagan Warna Daun pada
Kegiatan PTT Padi di Daerah Istimewa Yogyakarta
Nur Hidayat, Trijoko Siswanto dan Rahima Kaliky ........................................................................ 1202-1207
Pengkajian Kelangkaan Tenaga Kerja dan Kontribusi Mekanisasi Pertanian Pada Usahatani
Padi di Jawa Timur
Tri Sudaryono dan Nugroho Pangarso ................................................................................................. 1221-1233
Faktor yang Mempengaruhi Petani Padi dalam Pemanfaatan Sumber Permodalan: Studi
Kasus di Kabupaten Serang Provinsi Banten
Tian Mulyaqin, Yati Astuti, dan Dewi Haryani ............................................................................... 1234-1241
Konsumsi Pangan Rumah Tangga diLokasi Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL)
Kabupaten Bengkulu Tengah dan Bengkulu Selatan
Siswani Dwi Daliani ...................................................................................................................................... 1242-1249
Pengembangan Teknologi Mesin Tanam Padi Indo Jarwo Transplanter di Lahan Pasang Surut
Kalimantan Barat
Tommy Purba, Ahmad Musyafak dan Kiki Suheiti .......................................................................... 1258-1261
Peran dan Kinerja Kelembagaan Alat dan Mesin Pertanian “Bakti Karya Petani” di Kawasan
Kota Terpadu Mandiri Telang
Yanter Hutapea, Tumarlan Thamrin dan Imelda S. Marpaung ................................................ 1262-1268
Kajian Formulasi dan Tingkat Preferensi Konsumen Terhadap Minuman Fungsional Jahe-
Rosela (Roseja)
S.Aminah, M.Yanis, Y.Handayani, T. Ramdhan dan P. Simarmata ........................................... 1276-1282
xviii
Kajian Formulasi Minuman Jahe Rosella Celup
Yanis, S.Aminah, Y.Handayani, T.Ramdhan dan Nur Asni ............................................................ 1283-1289
Perubahan Kandungan Gizi dan Anti Gizi pada Pengolahan Kacang Koro Benguk Goreng
Retno Utami Hatmi, Nugroho Siswanto dan Tri Marwati ............................................................ 1308-1315
Penanganan Segar untuk Mempertahankan Mutu dan Menekan Susut Bobot Cabai Selama
Penyimpanan
Syahri dan Renny Utami Somantri ......................................................................................................... 1326-1333
Rasio Ekspansi dan Sifat Tekstural Sereal Beras Cokelat Diperkaya dengan Kacang Polong
Kuning dan Bubuk Cabai dengan Metode Ekstrusi
Erliana Novitasari dan Jon Hendri ......................................................................................................... 1343-1346
Pengaruh Tingkat Ketuaan Daun dan Lama Fermentasi Terhadap Mutu Teh Daun Gambir
Kasma Iswari dan Srimaryati ................................................................................................................ 1347-1353
Teknik Dekafeinasi Kopi Liberika Tungkal Jambi dan Teknologi Pengolahannya Menjadi Kopi
Bubuk Rendah Kafein
Mursalin, Siti Nuraeni dan Dewi Fortuna............................................................................................ 1354-1362
Pengaruh Perlakuan Filtrasi dan Penambahan Casein Terhadap Kadar Asam Laktat, Total
Bakteri Asam Laktat dan Penerimaan Konsumen Terhadap Yoghurt Sawo (Achras zapota L.)
Yeyen Prestyaning Wanita dan Mahargono Kobarsih ................................................................... 1369-1374
Pengaruh Jenis Penggilingan Padi Terhadap Rendemen Hasil dan Tingkat Kecerahan Beras
di Kabupaten Sleman
Nugroho Siswanto, Nursigit Bintoro dan Siti Dewi Indrasari .................................................... 1375-1381
Inovasi Teknologi Mesin Panen Mini Combine Harvester Mendukung Penanganan Panen dan
Pascapanen Padi di Kalimantan Barat
Tommy Purba, Didik Anshori dan Kiki Suheiti .................................................................................. 1382-1386
Penguatan Industri Rumah Tangga Produk Olahan Makanan Menghadapi Pasar Tunggal
Asean di Sumatera Barat
Nasrul Hosen dan Harmaini ................................................................................................................... 1387-1394
xix
Komparasi Institusi Panen Antara Adopter dan Non-Adopter Mesin Perontok Padi “Power
Threser”: Studi Kasus di Kabupaten Serang Provinsi Banten
Tian Mulyaqin, Ishii Keiichi dan Yuti Giamerti ................................................................................. 1395-1401
Kajian Pengaruh Jenis Kemasan Terhadap Kehilangan Hasil Kubis Selama Penyimpanan
Waryat, Muflihani Yanis, Rima Purnamayani ................................................................................... 1402-1408
Teknologi Pengeringan Padi Sistem Solar Bubble Dryer untuk Meningkatkan Kualitas Beras
Mahargono Kobarsih, Nurdeana C dan Erni Aprianti ................................................................... 1409-1412
Pengaruh Penambahan Ekstrak Kunyit Terhadap Sifat Fisik Kimia dan Organoleptik
Minuman Fungsional Sari Buah Perepat (Sonneratia Alba)
Jon Ridwan H, Emanauli dan Sahrial .................................................................................................... 1420-1428
Analisa Mutu Fisik Gabah Lahan Pasang Surut Melalui Penanganan Panen dan Pascapanen di
Tingkat Petani Provinsi Jambi
Nur Asni dan Dewi Novalinda................................................................................................................... 1452-1458
Kontaminasi Jamur Aspergilus Sp. Pada Berbagai Varietas Benih Kacang Tanah Selama
Penyimpanan
Wilda Mikasari, Taufik Hidayat dan Hertina Artanti .................................................................... 1459-1467
Peran Traktor Roda Dua dalam Gerakan Percepatan Tanam Padi di Jawa Timur: Sebuah
Review
Noeriwan BS dan Kiki Suheiti ................................................................................................................... 1483-1491
xx
Diversifikasi Horizontal Kelapa-Kakao-Kambing Sebagai
Usahatani Ramah Lingkungan
ABSTRAK
Tanaman kelapa merupakan komoditas ekspor yang potensial untuk dikembangkan.
Seluruh bagian tanaman kelapa memiliki manfaat, sehingga dikenal sebagai pohon
kehidupan. Jarak tanam kelapa yang efektif hanya menggunakan 20% lahan, sedangkan 80%
merupakan lahan tidur. Tingginya tingkat lahan tidur pada areal pertanaman kelapa sangat
berpotensi untuk pengembangan sistem diversifikasi horizontal dalam upaya menciptakan
usahatani ramah lingkungan. Program diversifikasi horizontal kelapa bertujuan untuk
meningkatkan daya hasil dalam suatu luasan lahan, pada waktu tertentu dan berkelanjutan.
Ditinjau dari aspek morfologi, diversifikasi horizontal kelapa dapat dilakukan dengan hampir
semua jenis tanaman lain dan ternak. Jarak dan sistem tanam 6 x 16 m adalah jarak paling
efektif dan fleksibilitas dalam memilih jenis komoditas yang sesuai iklim dan permintaan
pasar. Kakao merupakan komoditas perkebunan yang banyak dipilih petani untuk
dikembangkan sebagai tanaman sela pada pertanaman kelapa. Sebagai tanaman sela, kakao
mulai produksi pada umur 30-36 bulan setelah tanam. Hasil lain yang dapat dimanfaatkan
adalah limbah yang dihasilkan oleh tanaman kelapa dan kakao sebagai pakan ternak dan
pupuk kompos. Dengan demikian, pola diversifikasi horizontal kelapa-kakao-kambing dapat
menunjang kebutuhan ekonomi petani masa kini dan masa yang akan datang serta ramah
lingkungan.
PENDAHULUAN
Kebutuhan produk pertanian semakin meningkat seiring dengan adanya
peningkatan jumlah penduduk. Namun, ketersediaan lahan untuk areal pertanian mengalami
penurunan karena pengalihan fungsi lahan untuk kebutuhan perumahan dan industri. Luas
areal perkebuan kelapa juga cenderung mengalami penurunan, karena usahatani kelapa
mulai dipandang kurang menghasilkan dibandingkan dengan komoditas perkebunan
penghasil devisa lainnya, seperti: kelapa sawit, lada, cengkeh, dan kakao (Hidayat dan
Mulyani, 2000). Selain itu sebagian besar perkebunan kelapa di Indonesia masih dikelola
secara sederhana oleh rakyat dan ditanam dengan pola monokultur.
Ditinjau dari aspek morfologi tanaman kelapa, sistem dan pola tanam kelapa yang
diterapkan sangat memungkinkan untuk mengintroduksi komoditas lain. Lahan di bawah
pohon kelapa dapat dimanfaatkan dengan kegiatan diversifikasi horizontal baik dengan
tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan lainnya dan peternakan. Nair (2010)
menyatakan bahwa penanaman kelapa selalu dilakukan dengan dual cropping system
dimana kelapa sebagai tanaman utama bersama tanaman lain seperti nanas, coklat, kopi,
pisang dan rerumputan. Dengan demikian kegiatan diversifikasi horizontal kelapa dapat
meningkatkan pendapatan petani kelapa yang pada akhirnya tercapai peningkatan
kesejahteraan rakyat.
281
Kondisi klimat di bawah tegakan pohon kelapa juga sangat potensial dimanfaatkan
untuk lokasi pengambangan usaha ternak kambing. Teknologi budidaya kambing pada
prinsipnya mudah diadopsi dan secara biologis kambing mempunyai beberapa keunggulan
komparatif dibandingkan dengan ruminansia lainnya. Peluang ekspor kambing terbuka luas
bagi negara Brunei Darussalam, Malaysia dan Arab Saudi.
282
Varietas kelapa Dalam yang direkomendasikan sebagai benih unggul adalah Dalam
Mapanget, Dalam Tenga, Dalam Bali, Dalam Palu, dan Dalam Sawarna asal Jawa Barat. Hasil
kopra kelima varietas tersebut selama 2-5 tahun observasi di kebun Balai Penelitian
Tanaman Kelapa dan Palma Lain (Balitka) dan petani berkisar antara 2,2-3,5 ton
kopra/ha/tahun, lebih tinggi daripada hasil kelapa Dalam rakyat yang hanya 1,0-1,5 ton
kopra/ha/tahun (Tenda et al. 2004; Tenda et al. 2006).
Budidaya komoditas kakao secara monokultur dan pengunaan varietas yang
beragam akan sangat beresiko pada penurunan produktivitas hingga 80% akibat serangan
hama penggerek buah kakao (Sulistiyowati, 1997). Kerugian hasil akibat serangan hama dan
penyakit kakao setiap tahunnya mencapai 30-40%, sedangkan biaya pengendalian hama dan
penyakit di perkebunan kakao di Indonesia rata-rata sebesar 40% dari komponen biaya
produksi (Sulistyowati et al., 2003).
Beberapa varietas unggul baru telah dihasilkan dan telah diuji coba, antara lain DR1,
DR2, dan DR3. Dalam kaitan dengan serangan OPT khususnya penyakit busuk buah beberapa
klon menunjukkan cukup tahan yaitu klon DRC 16 (kakao mulia), Sca 6, Sca 12 dan hibrida
Sca 6 x DRC 16, Sca 89 x DRC 16, ICS 60 x DRC 16 (kakao lindak) (Sulistyowati et al., 2003).
Untuk penyakit VSD, telah dihasilkan dan diuji hibrida dan klon toleran yaitu DR 1x Sca6, DR1x
Sca12, ICS 60x Sca6,Sca12x ICS6, klon DRC15, klon KEE₂ (Karmawati et al., 2010).
Limbah kulit buah kakao yang dihasilkan dapat mencapai 75,6 % dari total biji
kakao. Limbah perkebunan yang dihasilkan dari kelapa dan kakao dapat dimanfaatkan
sebagai pakan ternak. Pengetahuan ini belum banyak diketahui oleh peternak, sehingga
pemanfaatannya belum optimal. Kulit buah kakao mengandung kadar protein kasar (6-12
%) sedikit lebih tinggi dari jerami padi, tetapi hampir setara dengan rumput gajah (Mathius
dan Sinurat, 2001). Limbah kulit kakao cocok digunakan sebagai pakan kambing. Kandungan
nutrisi pakan dari limbah kulit kakao mengandung protein kasar sekitar 10 %, sedangkan
dari hijauan yang umum digunakan sebagai pakan ternak kambing seperti lamtoro dan
gamal kandungan protein kasarnya sebesar 20 %.
Penelitian yang dilakukan Aregheore (2002) merekomendasikan pemberian
cangkang coklat yang dimana memiliki serat kasar tinggi, sebagai bagian terbesar dalam
pemberian pakan kambing dan hewan memamah biak lainnya. Sementara debu coklat
mengandung energy tinggi dan kandungan lemak kasar yang dapat digunakan pada pakan
ternak menyusui atau beranak banyak. Pernyataan lain dikatakan Hassan dan Fan (2005)
bahwa daun coklat yang digolongkan sebagai limbah produk telah diketahui memiliki
antioksidan yang sama efektif dengan polyphenol green tea.
Penggunaan limbah perkebunan juga perlu memperhatikan timbulnya reaksi
kimiawi di dalam produk ternak yang dihasilkan serta kandungan antinutrisi atau toksin
yang terdapat di dalam limbah hasil pertanian tersebut. Kakao mengandung theobromin
yang bersifat toksik bagi kesehatan ternak. Menurut Yeruham et al. (2004) 11 dari 78 ekor
anak sapi silangan mengalami dermatitis fotosensitisasi (fotosensitisasi primer) setelah
mengkonsumsi kulit kakao dengan gejala klinis seperti penebalan dan pengerutan kulit serta
alopesia.
283
untuk usahatani polikultur dengan iklim mikro yang memadai (Barri, 2003). Lebih lanjut
Barri (2003) menerangkan bahwa upaya peningkatan penggunaan lahan berkaitan dengan
dua aspek, yaitu aspek ruang yang dapat digunakan untuk tanaman lain dengan tingkat
produksi kelapa yang relatif sama dan aspek yang berkaitan dengan kontinuitas penggunaan
lahan sesuai dengan keadaan iklim mikronya.
Peremajaan kelapa dengan sistem tebang habis enggan dilakukan oleh petani karena
akan kehilangan hasil dari kelapa tua. Peremajaan kelapa dengan tebang bertahap sebesar
20%/tahun dan diikuti dengan teknologi pengusahaan tanaman sela diantara kelapa
(polikultur) dan menggunakan jarak dan sistem tanam kelapa 6 x 16 m adalah cara yang
paling baik karena sangat memungkinkan fleksibilitas dalam memilih jenis komoditas yang
sesuai iklim dan pasar serta memungkinkan pertanaman di antara kelapa berlangsung terus
menerus (Maliangkay, 2005).
Penelitian tentang intercropping kelapa-kakao di Ghana yang dilakukan oleh Osei-
Bonsu et.al. (2002) memberikan kesimpulan bahwa tidak ada serangan penyakit mayor yang
berhubungan dengan intercropping kelapa-cacao. Selain itu mereka juga menyatakan bahwa
kelapa yang ditanam bersama coklat bersistem tanam 3 x 3 m menunjukkan pertumbuhan
bunga yang lebih baik dan memberikan hasil yang tinggi, namun coklat dengan sistem tanam
2,5 m segitiga dibawah kelapa 8,8 m segitiga lebih menguntungkan.
Potensi ketersediaan lahan di pertanaman kelapa juga memungkinkan untuk
pengembangan ternak kambing. Hal ini dapat menjadi solusi usaha percepatan pertumbuhan
populasi kambing nasional dan peningkatan skala usaha produksi dengan pendekatan
demand driven atau supply driven (Ginting, 2006). Kambing merupakan ruminansia yang
mempunyai beberapa keunggulan komparatif seperti mudah beradaptasi dengan kondisi
nutrisi dan klimat yang kurang menguntungkan. Namun kelembaban di bawah tegakan
kelapa yang relatif tinggi sangat memungkinkan menjadi pemicu terjadinya kasus skabies
yang kronis pada kambing, sehingga menuntut manajemen yang ketat dalam tindakan
pencegahan dan pengendalian penyakit parasiter tersebut. Topografi lahan perkebunan
kelapa yang bergelombang atau berbukit pada dasarnya sangat sesuai dengat habitat asli
kambing.
Sistem integrasi usaha ternak kambing dengan perkebunan kelapa merupakan sistem
pertanian yang relatif komplek karena melibatkan berbagai subsistem yang saling terkait
secara integratif. Subsistem utama dalam integrasi terdiri dari komponen yang merupakan
sumber nutrisi yaitu tanaman kelapa (bagian daun dan pelepah), vegetasi hijauan di bawah
tanaman kelapa (rumput, leguminosa dan hijauan lain), tempat pengolahan pakan dan
komponen pengguna nutrisi untuk ternak kambing serta tempat pengolahan kotoran ternak
kambing untuk pembuatan pupuk organik. Produk samping dari komponen ternak kambing
284
yang berupa pupuk organik dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas hijau pakan,
tanaman sela dan tanaman kelapa melalui perbaikan biofisik dan peningkatan kandungan
hara tanah. Dengan demikian, sebagian unsur organik dan inorganik yang telah digunakan
untuk mendukung produksi kambing akan dikembalikan ke dalam sistem utama.
a b c
Gambar 2. Intergrasi pertanaman kelapa dan ternak kambing. Saat kambing di dalam
kandang (a); saat kambing mencari hijauan pakan di bawah tegakan pertanaman
kelapa (b); tempat pengolahan kotoran kambing sebagai pupuk organik (c).
PENUTUP
Diversifikasi horizontal pada pertanaman kelapa dengan melibatkan komponen
tanaman kakao dan usaha ternak kambing sebagai subsistem di dalamnya merupakan sistem
produksi alternatif yang menjanjikan dan berpotensi untuk dikembangkan. Potensi sistem
pertanaman kelapa sebagai komponen utama dalam mendukung usaha ternak kambing
didasarkan pada analisis ketersediaan pakan untuk memenuhi kebutuhan energi metabolis
dan penciptaan klimat yang sesuai untuk pertumbuhan kambing.
DAFTAR PUSTAKA
Akuba, R.H. 1991. Pemetaan daerah rawan serangan penyakit busuk pucuk kelapa di
Sulawesi Utara. Jurnal Penelitian Kelapa 5(1): 5-11.
Akuba, R.H. 1998. Dampak kekeringan dan kebakaran terhadap kelapa. Prosiding Konferensi
Nasional Kelapa IV. Lampung.Pusat Penelitian dan PengembanganTanaman Industri,
Bogor.
Barri, N.L. 2003. Peremajaan Kelapa Berbasis Polikultur Penopang Pendapatan Petani
Berkelanjutan. Makalah Falsafah Sains, Institut Pertanian Bogor.
Connor, D.J. dan Mínguez, M.I., 2012. Evolution not revolution of farming systems will best
feed and green the world. Global Food Security. 1(2): 106-113.
Darmaskoro, A. Purba, dan L.A. Napitupulu, 1993. Pengaruh Pemupukan dan Kerapatan
Kelapa Terhadap Produksi Tumpangsari Kelapa-Kakao. Makalah KNK III,
Yogyakarta.
285
Ginting, S.P. 2006. Pengembangan Sistem Integrasi Usaha Ternak Kambing dengan
Perkebunan Kelapa Sawit : Kajian Berdasarkan Ketersediaan Pakan dan Kebutuhan
Nutrisi. Wartazoa Vol. 16 No.2 hal. 53-64.
Hassan, O. dan Fan, L.S., 2005. The anti-oxidation potential of polyphenol extract from cocoa
leaves on mechanically deboned chicken meat (MDCM). LWT - Food Science and
Technolog. 38(4):315-321
Hosang, M.L.A. dan A.A. Lolong. 1998. Pengendalian hama dan penyakit kelapa terpadu.
Prosiding konferensi nasional kelapa IV, Lampung. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Industri, Bogor. p. 202-222.
Karmawati, E., Z. Mahmud, M. Syakir, J. Munarso, K. Ardana dan Rubiyo. 2010. Budidaya dan
Pasca Panen Kakao. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. 92 ha.
Maliangkay, R.B., 2005. Budidaya Peremajaan Tebang Bertahap pada Usahatani Polikultur
Kelapa. Perspektif Volume 4, Nomor 1, Juni 2005:10-19.
Mathius, I.W., dan A.P. Sinurat. 2001. Pemanfaatan Bahan Pakan Inkonvensional untuk
Ternak. Wartazoa 11 (2): 20-31.
Nair, K.P.P., 2010. The Coconut Palm (Cocos nucifera L.). Dalam Nair, K.P.P. (eds). The
Agronomy and Economy of Important Tree Crops of the Developing World. hal 67-
109.
Notohadiningrat, T. 2006. Melembagakan IPTEK dan sadar lingkungan pada masyarakat tani
untuk membangun usahatani yang berkelanjutan. Ilmu tanah Universitas Gajah
Mada, Yogyakarta.
Osei-Bonsu, K., Opoku-Ameyaw, K., Amoah, F.M. dan Oppong, F.K., 2002. Cacao-coconut
intercropping in Ghana: agronomic and economic perspectives. Agroforestry
Systems. 55: 1–8
286
RUMUSAN SEMINAR
Seminar Nasional dengan tema “Membangun Pertanian Modern dan Inovatif Berkelanjutan
dalam Rangka Mendukung Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)”, telah dilaksanakan di Swiss-
Bell Hotel Jambi, 31 Mei - 1 Juni 2016 yang merupakan kerjasama antara BPTP Jambi
Kementerian Pertanian, Balitbangda Provinsi Jambi, Bank Indonesia, Lembaga Penelitian
Universitas Jambi, PTPN VI, dan Stakeholders lainnya. Tujuan seminar ini adalah
Menyebarluaskan informasi hasil penelitian dan pengkajian komoditas stategis Kementan
dan unggulan daerah yang memiliki daya saing kepada penentu kebijakan dan pengguna
inovasi teknologi di Provinsi Jambi; dan Membuat rumusan dari penentu kebijakan, pakar,
dan praktisi untuk menentukan arah kebijakan dan strategi dalam mengembangkan
pertanian modern, inovatif dan berdaya saing dalam mendukung MEA.
Perserta seminar lebih dari 200 orang, meliputi peneliti lingkup Badan Litbang Pertanian,
Kementrian Pertanian, peneliti Balitbangda Provinsi Jambi, Kementrian Riset dan Teknologi,
Perusahaan Swasta (GMG Global limited Singapure, PT. NTF dan lainnya), para pakar
Perguruan Tinggi, Bank Indonesia, PTPN IV, Pemerintah Daerah, Asosiasi Petani,
mahasiswa, pemuka masyarakat, media masa dan praktisi serta pengunaan lainnya. Seminar
menyajikan makalah utama sebanyak tujuh tayangan yang diplenokan sebanyak dua sesi, 60
makalah penunjang yang dipresentasikan, 176 makalah poster, serta 6 stand pameran yang
berkaitan erat dengan produk unggulan pertanian di Jambi berasal dari instansi pemerintah
daerah jambi, pengrajin dan pengusaha.
Seminar Nasional merupakan salah satu wadah untuk menyampaikan hasil penelitian
inovasi teknologi dan membangun komunikasi serta umpan balik antara pakar, peneliti,
dosen, penyuluh, mahasiswa, petani, penentu kebijakan dan pengguna lainnya dalam upaya
mewujudkan pertanian modern inovatif dan berdaya saing. Daya saing produk pertanian
harus diperkuat agar Indonesia tidak dibanjiri produk luar, dan kita hanya menjadi pasar
atau konsumen. Kita perlu meningkatkan kerjasama penelitian, pembangunan
berkelanjutan,
peningkatan kualitas dan kemampuan semua pelaksana, peningkatan mutu dan kualitas
produk, pembangunan sarana dan prasarana pendukung, regulasi yang sesuai dengan
kebutuhan serta monitoring yang berkelanjutan. Mengacu pada tema dan tujuan
diselenggarakannya seminar nasional, sambutan dan makalah utama, makalah penunjang,
dan hasil diskusi, maka dirumuskan hal-hal sebagai berikut:
1. Perkembangan lingkungan strategis iklim nasional dan regional Asean adalah
pertanian modern ramah lingkungan. Pertanian Modern merupakan suatu cara optimalisasi
usahatani untuk menghasilkan bahan pangan yang bermutu, baik dari segi kualitas maupun
kuantitas, termasuk usaha teknologi pertanian agar berjalan lebih efektif dan efisien.
Teknologi pertanian yang inovatif tidak hanya bertujuan untuk peningkatan produksi, tetapi
juga meningkatkan kualitas dengan melakukan pengolahan terhadap produk pertanian;
1492
2. Mengingat, pada tahun 2016 Indonesia telah memasuki era Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA), konsep industrialisasi pertanian perlu diberlakukan, karena merupakan salah
satu kunci perdagangan bebas di era MEA. Daya saing produk pertanian harus diperkuat
agar Indonesia tidak dibanjiri produk luar dan hanya menjadi pasar atau konsumen;
3. Tiga faktor utama yang harus diperhatikan dalam perdagangan bebas MEA yaitu:
pertama, regulasi baik pusat maupun daerah yang pro pertanian; kedua, infrastruktur
pertanian di sentra produksi; dan ketiga, program pembinaan. Pembenahan dan perhatian
faktor- faktor tersebut membutuhkan koordinasi dan kerjasama disemua lini dan institusi
yang ada.
4. Pembangunan pertanian Indonesia perlu mengubah strategi untuk lebih pada
pengembangan dayasaing ekonomi berbasis pengetahuan dan inovasi baru yang
mensyaratkan empat aspek dari (1).Kondisi faktor produksi: ter-spesialisasi, tenaga terampil
(2).Kondisi permintaan: konsumen makin canggih (3).Industri pendukung: kluster utuh,
referensi, suplier dan (4).Stretagi dan struktur organisasi: persaingan, rivalitas;
5. Menghadapi MEA membutuhkan perbaikan ekosistem dan kreativitas seperti: Inovasi
dan dayasaing memerlukan perbaikan ekosistem inovasi secara holistik, mulai dari
manajemen usahatani, peningkatan produktivitas, pendampingan intensif kepada
petani (melibatkan universitas dan R&D) dengan memanfaatkan kearifan lokal; Rural non-
farm employment (RNFE), produktivitas tenaga kerja per sektor, integrasi proksimitas
bahan baku, pusat-pusat pasar; Industrialisasi pedesaan, pemberdayaan sumber daya
manusia, efisiensi tenaga kerja, keterkaitan desa-kota, sektor pendukung; Konsoldisasi
lahan: skema contract-farming, kelembagaan masyarakat, penguasaan aset, perluasan akses
pasar; Teknologi informasi dan ekonomi kreatif: Inisiatif budaya kreatif, peningkatan nilai
tambah, dan dukungan kebijakan memadai;
6. Peningkatan daya saing suatu komoditas pertanian dalam menghadapi MEA
diperlukan aplikasi TQM (Total Quality Manajemen) yang mengedapankan quality, quantity
dan continuity. Jaminan mutu dan sertifikasi selalu diupayakan menjadi hal utama, selain itu
sistem usahatani yang disesuikan dengan kondisi iklim, kondisi kesesuaian lahan, aplikasi
teknologi spesifik lokasi dan disesuaikan permintaan pasar (substitusi import) merupakan
suatu sistem yang terintegrasi dan memerlukan pembenahan yang berkelanjutan;
7. Program BANK INDONESIA dalam menghadapi MEA berupa Penguatan Klaster Pertanian
melalui: Pengembangan infrastruktur keuangan dan/atau sarana dalam rangka peningkatan
akses Pelaku Usaha Tani ke industri keuangan. Peningkatan pemahaman Pelaku Usaha Tani
di bidang keuangan serta kemandirian dalam kegiatan usaha. Strategi dalam peningkatan
efisiensi produksi untuk memberikan nilai tambah dan karakteristik terhadap produk.
8. Pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI) dan Science and Techno Park (STP)
merupakan upaya mengadapi MEA. Peningkatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan,
sumberdaya, dan jaringan iptek dalam bidang-bidang prioritas spesifik sangat diperlukan
1493
agar terjadi peningkatan relevansi dan produktivitas serta pendayagunaan iptek dalam
sektor produksi untuk menumbuhkan perekonomian nasional dan berdampak pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat;
9. Modernisasi pembangunan pertanian yang berkelanjutan dapat diwujudkan melalui
peningkatan dayasaing sektor pertanian, baik on-farm maupun off-farm (seperti perbaikan
rantai distribusi dan pemasaran yang panjang serta harga yang sulit diprediksi atau
dikontrol). Peningkatan daya saing sektor pertanian harus dapat menyentuh hingga ke
tingkat petani. Pembangunan pertanian berdaya saing dapat dilakukan dengan
menerapkan transformasi pertanian yang merupakan proses
perubahan, bukan hanya pergeseran sektoral (primer-sekunder-tersier atau pertanian-
industri-jasa), namun juga perubahan dinamika sosial ekonomi masyarakat secara
keseluruhan.
10. Peningkatan pendampingan dan aplikasi teknologi spesifik lokasi untuk komoditas
strategis Kementan seperti UPSUS PAJALE, Pendampingan Kawasan Agribisnis Hortikultura
(PKAH), Pendampingan Kawasan Perkebunan, Pendampingan Swasembada Daging Sapi
dan Kerbau (PSDSK) dan pengembangan kawasan komoditas strategis dan unggulan daerah
seperti pinang, kopi, kayu manis, karet dan kelapa sawit, serta untuk komoditas potensial
seperti nanas, jeruk, manggis, kentang, cabai dan bawang merah dengan penetapan
kawasan hortikultura melalui RTRW Provinsi Jambi merupakan salah satu aplikasi
strategis berkelanjutan menghadapi MEA;
11. Khususnya tanaman karet diperlukan aplikasi strategis berupa pemilihan klon karet yang
lebih produktif, pengelolaan dipetani (pembinaan dan pelatihan, design block, maintenance,
bark management dan quality assurance), kelembagaan, tataniaga, pembinaan dan
pengawasan BOKAR, dukungan infrastruktur penunjang, perlindungan investasi
(pembatasan izin, prosesing dan pengamaan), pengembangan industri hilir, memasukan
konsep dan komponen lokal dalam standarisasi internasional, penguatan peran
penelitian dan kerjasama serta memastikan sistem pendukung yang lebih baik.
1494
DAFTAR HADIR
1495
34 Fauziah Koes Balitsereal Maros
35 M. Aqil Balitsereal Maros
36 Emi Sugihartini BPTP Jakarta
37 Joko Mulyono BBP2TP Bogor
38 Ahmad Faisal SP BPSPT Jambi
39 Dr. Ir. Evriani Mareza., M.Si Universitas IBA
40 Dr. Ir. Karlina Agustina Universitas IBA
41 Ir. Yursida, M.Si Universitas IBA
42 Ir. Asnawati, M.Si Universitas Palembang
43 Juliana C Kilmanun, SP., M.Si BPTP Kalbar
44 Pratiwi, SP BPTP Kalbar
45 Sri Harnanik, S.TP., M.Si BPTP Sumsel
46 Ir. Sahlan, M.Sc Balitbu Tropika
47 Bambang Hariyanto P Balitbu Tropika
48 Dr. Q Dadang Ernawanto BPTP Jatim
49 Suparman, SP BPTP Kalteng
50 Ir. Siswani Dwi Daliani BPTP Bengkulu
51 Tian Mulyaqin, ST., M.Sc BPTP Banten
52 Taufik Hidayat, S. TP BPTP Bengkulu
53 Jhon Firison, S.Pt BPTP Bengkulu
54 Nugroho Siswanto, M.Sc BPTP Yogyakarta
55 Siti Dewi Indrasari, MPS BPTP Yogyakarta
56 Dolty Mellyga W P, M.Si BPTP Pati
57 Ika Ferry Y, SP BPTP Pati
58 Ir. Atman M. Kom BPTP Sumbar
59 Ir. Nasrul Hasen MS BPTP Sumbar
60 Ir. Misran BPTP Sumbar
61 Ir. Syahrial Abdullah MS BPTP Sumbar
62 Ir. Kasma Iswari, M.Si BPTP Sumbar
63 Ir. Aisman, M.Si Unand
64 Ir. P. Evy R. Prahardini, MP BPTP Jatim
65 Ir. Eli Korlina, M.Si BPTP Jatim
66 Ir. Endah Retnaningtyas BPTP Jatim
67 Sumilah, SP BPTP Sumbar
68 Dr. Tri Martini, SP., M.Si BPTP Yogyakarta
69 Dr. Tri Marwati BPTP Yogyakarta
70 Retno Utami H, ST BPTP Yogyakarta
1496
71 Mahargono K, STP BPTP Yogyakarta
72 Yeyen Prasetyang W, STP BPTP Yogyakarta
73 Erni Aprianti BPTP Yogyakarta
74 Jhon David BPTP Kalbar
75 Muhammad Ichwan, SP., M.Si BPTP Sumbar
76 Ratima Sianipar BPTP Jabar
77 Nurayetti BPTP Jabar
78 Siti Lia Muliyanti BPTP Jabar
79 Bunyamin S, SP., MP Balitsereal Maros
80 Suwarti, SP., MP Balitsereal Maros
81 Tumarlan Thamrin, SP., MP BPTP Sumsel
82 Ir. Siti Sehat Tan, M.Si BBP2TP Bogor
83 Nur Rosida, SP., MP Lolit Tungro
84 Ir. Ira Wahyuni, MP Fak. Pertanian UNJA
85 Ir. Retno Dwi Wahyuningrum BPTP Yogyakarta
86 Supanjaha, SST BPTP Yogyakarta
87 Utomo Bimo Bhekti, SP BPTP Yogyakarta
88 Abdul Azis, SPi., MP BPTP Aceh
89 Dr. Khadijah El Ramija BPTP Sumut
90 Sidiq Hanapi, SP BPTP Sumsel
91 Parlin H. Sinaga BPTP Riau
92 Anis Fahri, SP., M.Si BPTP Riau
93 Ir. Oni Ekalinda BPTP Riau
94 Emi Sari Ritonga, SP., MP BPTP Riau
95 Ir. Ida Nur Istina, M.Si BPTP Riau
96 Yanter H BPTP Sumsel
97 Abdullah Umar BPTP Kalbar
98 Titim Rahmawati BBP2TP Bogor
99 Syahri BPTP Sumsel
100 Renny Utami BPTP Sumsel
101 Usman Setiawan, SP BPTP Sumsel
102 Ir. Dedeh Hadiyanti, M.Si BPTP Sumsel
103 Aty Mulyani, M.Pd Man Insan Cendekia Jambi
104 M. Bustanul A. SP Man Insan Cendekia Jambi
105 Panca Jarot S Balitbu Tropika
106 Bustami BPTP Jambi
107 Safratilofa, SP., M.Si Universitas Batang Hari
1497
108 Eka Puspita, SE Bappeda Kota Jambi
109 Busyra BS BPTP Jambi
110 Rita Indrasti BBP2TP Bogor
111 Fitriyah Indriati ESDM Jambi
112 Meka Biano ESDM Jambi
113 Riadi Balitbangda
114 Herlin BKN Jambi
115 Anak Agung Ngurah BPTP Bali
116 Arida Sukmawati BPTP NTB
117 Usman BPTP Papua
118 Dr. Andriko Notosusanto Ka. BPTP Sumut
119 Iman Budisetiawan Balitbangda
120 Damariar Balitbangda
121 Darmayeni Balitbangda
122 Novia Susianti Balitbangda
123 Rialdi Balitbangda
124 Sakinah Balitbangda
125 Ramayanti Balitbangda
126 Yessi F Balitbangda
127 Riana Sari Balitbangda
128 Ernopia Bakorluh
129 Nelli Rosmawati Bakorluh
130 Yayu Zurriyati LPTP Kepri
131 Melli T LPTP Kepri
132 Suherman Balitbangda
133 Endrizal BPTP Jambi
134 Harlik BPTPH Provinsi Jambi
135 Mulyo Handoyo Bappeda Merangin
136 Parizal Bappeda Merangin
137 Ngadiyono Bappeda Tebo
138 Ardi N Konsorsium Rekla
139 Mursalin UNJA
140 Yazaenal Bappeda
141 Elda Lismawati Bappeda
142 Munandar Bappeda
143 Fadhil Bappeda
144 Andi Faisal Sudin BPTP Sulsel
1498
145 Nur Imdah Minsyah BPTP Jambi
146 Andi Wijanarko Balitkabi Malang
147 Dillah Rita Nikara BPTP Jambi
148 Lutfi Izhar BPTP Jambi
149 Ayu Shafira UNJA
150 Ike Yudi Winarni BPTP Jambi
151 Rima Purnamayani BPTP Jambi
152 Hedi Hermawan BPTP Jambi
153 Hendri Purnama BPTP Jambi
154 Yerry Irmaliasari BPTP Jambi
155 Robby Hariyanto BPTP Jambi
156 Yardha BPTP Jambi
157 Suci Primilestari BPTP Jambi
158 Parulian Simarmata BPTP Jambi
159 Ida Mariyana Disperindag Provinsi Jambi
160 Razlinda Unbari
161 Sairah Dekranas
162 S. Supratiningsih Dekranas
163 Kamalia Muliyanti BPTP Jambi
164 Mildaerizanti BPTP Jambi
165 Haryati Wahyudi Balitbangda Provinsi Jambi
166 Salwati BPTP Jambi
167 Marlina Susy R BPTP Jambi
168 Animar BPTP Jambi
169 Agusnadi BPTP Jambi
170 Romanti Sitanggang BPTP Jambi
171 Hasniarti BPTP Jambi
172 Linda Yanti BPTP Jambi
173 Endi Putra BPTP Jambi
174 Yong Farmanta BPTP Jambi
175 Bayu Oktareza BPTP Jambi
176 Ratna Rubiana BPTP Jambi
177 Defira Suci Gusfarina BPTP Jambi
178 Syafri Edi BPTP Jambi
179 Hamdan BPTP Bengkulu
180 Firdaus BPTP Jambi
181 B. Heryanto BPTP Jambi
1499
182 Araz Meilin BPTP Jambi
183 Desi Hernita BPTP Jambi
184 Dewi Novalinda BPTP Jambi
185 Nur Asni BPTP Jambi
186 Julistia Bobihoe BPTP Jambi
187 Farida BPTP Jambi
188 Sari Yanti Hayanti BPTP Jambi
189 Suartika BPTP Jambi
190 Hery Nugroho BPTP Jambi
191 Uus Efendi BPTP Jambi
192 Sapriadi BPTP Jambi
193 Sigid Handoko BPTP Jambi
194 Sherly Agustine BPTP Jambi
195 Siti Fatimah BPTP Jambi
196 Chandra Toba S BPTP Jambi
197 Mediyanto BPTP Jambi
198 Erwan Wahyudi BPTP Jambi
199 Feny Tialonawarmi BPTP Jambi
200 Melina Rahmawati UNJA
201 Afrizal Malik BPTP Papua
1500