1004-Article Text-3693-1-10-20230413
1004-Article Text-3693-1-10-20230413
ABSTRACT
The road plays an essential role as a driving force for development growth in Sukabumi. The access section is
an organic clay type with low bearing capacity, so it needs subgrade stabilization. The DCP test obtained a
value of 0.76%. The carrying capacity value is in a poor classification. Therefore, it is necessary to strengthen
the soil layer using bamboo culms and geotextiles. After that, it is required to do a field CBR. After
supporting bamboo culms, the carrying capacity value is 5.63%. This value meets the CBR requirements in
medium classification. Thus, it is necessary to add a pavement layer with geotextile. This bearing capacity
test obtained a value of 20.59% and is in excellent classification.
161
REKAYASA SIPIL / Volume 17, No.2 – 2023 p-ISSN 1978 – 5658 e-ISSN 2502 - 6348
Dalam penelitian lain, Soewignjo pada analisis stabilisasi tanah dasar (subgrade)
melakukan studi tentang kombinasi dengan cerucuk bambu dan geotekstil.
penggunaan geotekstil dan grid bambu
sebagai metode perkuatan tanah gambut dan 2.1. Tanah Dasar (Subgrade)
menyimpulkan bahwa penambahan geotekstil Tanah dasar (Subgrade) adalah bagian
dan grid bambu dapat meningkatkan daya terbawah struktur konstruksi lapisan
dukung fondasi pada tanah gambut dengan perkerasan dan biasanya digunakan untuk
daya dukung beban yang dihasilkan konstruksi jalan raya (Soekoto, 1984).
memungkinkan perkuatan grid bambu dan
geotekstil sebagai bahan perkuatan tanah
alternatif [3].
Dengan kemajuan teknologi, banyak ahli
geoteknik sekarang menciptakan teknologi
lapisan sintesis yang memiliki ketahanan tinggi
terhadap pelapukan yang dirancang untuk Gambar 1. Struktur lapisan konstruksi jalan
ditempatkan di atas tanah dasar (Subgrade). raya
Teknologi yang dimaksudkan ini disebut
dengan material Geotekstil. Harapannya Gambar 1 merupakan struktur lapisan
Geotekstil ini dapat mencegah tercampurnya konstruksi jalan raya. Setiap lapisan memiliki
material timbunan tanah dengan tanah dasar fungsi dan karakteristiknya masing-masing.
yang berkualitas tidak baik. Karakteristik lapisan tanah dasar dapat
Seperti yang telah dikembangan oleh berpengaruh besar pada lapisan perkerasan di
beberapa peneliti sebelumnya, maka perkuatan atasnya. Oleh karena itu, daya dukung lapisan
tanah dengan tambahan perkuatan cerucuk tanah dasar sangat penting untuk menunjang
bambu di bawah material Geotekstil nir-anyam faktor kekuatan, keamanan, dan keawetan
(Non Woven) yang sedang diterapkan pada pada perencanaan konstruksi jalan raya.
pekerjaan ruas jalan lingkar Sukabumi
diharapkan dapat menstabilisasi tanah dengan 2.2. Stabilisasi Tanah Dasar
baik dan meningkatkan daya dukung tanahnya. Menurut Darwis, (2017) menyatakan
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa stabilisasi tanah bertujuan untuk
maka diperoleh rumusan masalah yakni meningkatkan kemampuan daya dukung tanah
bagaimana analisis stabilisasi tanah dasar dengan menambahkan bahan-bahan material
dengan perkuatan cerucuk bambu dan ke dalam lapisan-lapisan tanah sesuai dengan
perkuatan geotekstil yang ditinjau dari angka persyaratan teknis konstruksi [4]. Stabilisasi
CBR? tanah merupakan upaya untuk meningkatkan
Meninjau dari rumusan masalah, maka kapasitas daya dukung tanah (Bowles, 1991).
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil Pada penelitian ini, metode peningkat daya
analisa stabilisasi tanah dasar dengan perkuatan dukung tanah yang digunakan adalah dengan
cerucuk bambu dan perkuatan geotekstil yang penambahan perkuatan cerucuk bambu dan
ditinjau dari angka CBR. material geotekstil.
163
REKAYASA SIPIL / Volume 17, No.2 – 2023 p-ISSN 1978 – 5658 e-ISSN 2502 - 6348
3. METODOLOGI PENELITIAN CBR lapangan untuk mengevaluasi hasil
yang diperoleh dengan output yang
Pada penelitian ini menggunakan metode direncanakan harus berada pada kriteria
penelitian kuantitatif eksperimental dengan material baik atau sangat baik dengan
tujuan untuk mempelajari hubungan sebab rentang nilai CBR diantara 10 – 30 %.
akibat dan bentuk hubungan antara dua Adapun jumlah sampel uji yang dilakukan
variabel melalui pengolahan dan pengendalian pada 3 titik di lokasi disajikan pada
eksperimen tertentu. gambar berikut:
Berikut merupakan tahapan penelitian
yang dilakukan:
1. Melakukan observasi ke lapangan dengan
maksud melakukan pengamatan dan
pencatatan segala indikasi serta ikut
terlibat dalam pelaksanaan di lapangan;
2. Mengidentifikasi masalah kemudian
merumuskan masalah yang terjadi;
3. Melakukan pengumpulan data awal yang
berupa hasil pengujian daya dukung
lapisan tanah dasar asli dengan metode uji
DCP dengan output untuk mengetahui
nilai daya dukung tanah asli. Adapun
jumlah sampel uji yang dilakukan pada 3
titik di lokasi disajikan pada gambar
berikut:
Gambar 2 menunjukkan lokasi pengujian Tabel 2 . Tabel hasil uji DCP Titik 1
metode DCP yang dilakukan pada STA 0
Kumulatif Penetra h*(CBR
+ 475, STA 0 + 425, dan STA 0 + 400; Banyak Penetrasi si
CBR
^1/3)
4. Mengevaluasi hasil yang telah diperoleh Pukulan mm/
dari uji DCP kemudian melakukan kajian cm mm %
blow
untuk meningkatkan angka daya dukung 0 0.0 0 0.0 0.0 0.0
lapisan tanah dasar dengan maksud untuk 5 10.0 100 100.0 1.7 11.9
menstabilkan kondisi lapisan tanah; 10 28.0 280 180.0 0.9 17.4
5. Melakukan penambahan perkuatan 15 36.0 360 80.0 2.2 10.4
dengan cerucuk bambu dan material 20 60.0 600 240.0 0.6 20.2
geotekstil kemudian melakukan pengujian
164
REKAYASA SIPIL / Volume 17, No.2 – 2023 p-ISSN 1978 – 5658 e-ISSN 2502 - 6348
Kumulatif Penetra
CBR
h*(CBR buruk dengan angka CBR <5 % seperti pada
Banyak Penetrasi si ^1/3) Tabel 1.
Pukulan mm/ Berdasarkan dari pengujian pada 3 titik
cm mm %
blow tersebut, diperlukan usaha untuk menstabilkan
25 71.0 710 110.0 1.5 12.6 lapisan tanah dasar agar daya dukung tanah
27 78.0 780 70.0 2.5 9.5 dapat meningkat.
∑ 82.05
CBR Titik 1.16 4.2. Analisis stabilisasi daya dukung tanah
dasar dengan stabilisator
Berdasarkan hasil CBR titik pada tabel 2 Dari hasil uji CPT yang telah dilakukan,
maka nilai daya dukung tanah dasar tersebut diperoleh kedalaman rata-rata tanah keras
tidak memenuhi syarat kriteria lapisan tanah sedalam 5,00 meter. Hal ini menjadi acuan
dasar dikarenakan perolehan angka CBR yang utama dalam perencanaan kebutuhan
telah dikorelasikan berada pada klasifikasi penambahan perkuatan cerucuk bambu dan
buruk dengan angka CBR <5 % seperti pada dimodelkan pada gambar berikut:
Tabel 1.
165
REKAYASA SIPIL / Volume 17, No.2 – 2023 p-ISSN 1978 – 5658 e-ISSN 2502 - 6348
CBR Penurunan Tabel 7. Tabel hasil uji CBR lapangan dengan
0,1 inch 0,2 inch
stabilisator titik 3
1 Penurunan Pembacaa
161.8 10 226 Waktu Tegangan
. . 0 n Arloji
0 0 .52 (min) (mm) (in) (kg/mm2)
0 (div)
Nilai
450 0 0 0 0 0
CBR 3000
0 ¼ 0,32 0.012 5 53.9
5.3 5.0 ½ 0,64 0.025 8 86.3
= % = %
9 3 1 1,27 0.050 12 129.4
Rata- 1½ 1,91 0.075 17 183.4
5.21 %
Rata 2 2,54 0.10 20 215.7
3 3,81 0.15 23 248.1
Tabel 5 menyajikan hasil uji pada titik 1 4 5,08 0.20 25 269.7
atau STA 0 + 475 yang memperoleh nilai Penurunan
rata-rata daya dukung tanah sebesar 5,21 %. CBR
0,1 inch 0,2 inch
Angka tersebut sudah memenuhi syarat kriteria
21
nilai CBR lapisan tanah, namun nilai CBR 10 269.
5. . . 100
hanya berada dalam klasifikasi material sedang 0 67
Nilai 73
seperti pada Tabel 1. 30 450
CBR
00 0
Tabel 6. Tabel hasil uji CBR lapangan dengan = 7.19 % = 5.99 %
stabilisator titik 2
Rata-Rata 6.59 %
Penurunan Pembacaa
Waktu Tegangan
n Arloji
(min) (mm) (in) (kg/mm2)
(div) Tabel 7 menyajikan hasil uji pada titik 3
0 0 0 0 0 atau STA 0 + 325 yang memperoleh nilai
¼ 0,32 0.012 4 43.1 rata-rata daya dukung tanah sebesar 6,59 %.
½ 0,64 0.025 7 75.5 Angka tersebut sudah memenuhi syarat kriteria
1 1,27 0.050 12 129.4 nilai CBR lapisan tanah, namun nilai CBR
1½ 1,91 0.075 14 151.0 hanya berada dalam klasifikasi material sedang
2 2,54 0.10 15 161.8 seperti pada Tabel 1.
3 3,81 0.15 17 183.4 Dengan demikian perlu dilakukan
4 5,08 0.20 20 215.7 perencanaan Lapis Perkerasan Agregat (LPA)
Penurunan di atas cerucuk bambu yang dihamparkan
CBR material geotekstil terlebih dahulu. Hal tersebut
0,1 inch 0,2 inch
dimodelkan pada gambar detail berikut:
16
10 215.
1. . . 100
0 73
Nilai 80
CBR 30 450
00 0
= 5.39 % = 4.79 %
Rata-Rata 5.09 %
167
REKAYASA SIPIL / Volume 17, No.2 – 2023 p-ISSN 1978 – 5658 e-ISSN 2502 - 6348
rata-rata sebesar 21,81 %. Nilai ini memenuhi [4]. Darwis, Dasar - Dasar Teknik Perbaikan
syarat kriteria nilai CBR lapisan tanah dan Tanah, Vol. 01, Makassar, 2017: hal v
berada dalam klasifikasi material sangat baik [5]. Rusdiansyah. 2016. Asumsi Sistem
seperti pada Tabel 1. Cerucuk Sebagai Alternatif Solusi Dalam
Penanganan Kelongsoran Lereng Jalan
5. KESIMPULAN DAN SARAN Di Atas Tanah Lunak, Prosiding Seminar
Nasional Geoteknik, Banjarmasin: 1
Berdasarkan hasil uji dengan metode DCP Oktober 2016. Hal. 250-278
yang dikorelasikan terhadap nilai CBR, [6]. Iqbal M., Zaki M. 2022. Analisis
diperoleh nilai daya dukung rata-rata lapisan Pengaruh Perkuatan Cerucuk Bambu
tanah dasar awal terbesar senilai 0,76 %. Terhadap Daya Dukung Fondasi Dangkal
Sementara itu, dari hasil uji CBR lapangan pada Tanah Lunak, Prosiding Seminar
tanah dasar mengalami peningkatan nilai daya Intelektual Muda, Jakarta: 23 Februari
dukung tanah setelah menggunakan stabilisator 2022. Hal. 344-349
cerucuk bambu, diperoleh peningkatan nilai [7]. Sudarwanto, Muhardi, Fatnanta F.,
daya dukung rata-rata sebesar 5,63 % serta Analisis Kapastias Daya Dukung Cerucuk
setelah menggunakan geotekstil dan lapis Pada Tanah Gambut Dan Lunak Di
perkerasan diperoleh peningkatan nilai daya Kabupaten Siak, 02 (2), 2017: 248-264
dukung rata-rata sebesar 20,59 %. [8]. Alzahri S., Adiguna, Adhitya B.B., Sutejo
Berdasarkan penelitian yang telah Y., Rustam R.K., Kajian Stabilitas Lereng
dilakukan, perlu dilakukan penelitian lebih Dengan Perkuatan Geotekstil Dan
lanjut terhadap pemberian jarak spasi yang Dinding Penahan Tanah Kantilever Di
lebih rapat atau lebih renggang pada penerapan Ruas Jalan Padang – Lb.Selasih
cerucuk bambu di lapangan dan penggunaan Sumatera Barat, 09 (1), 2020: 15-24
geotekstil berbahan rajutan (woven). [9]. Muchlisin T., Roestaman, Analisis
Stabilitas Timbunan Dengan Geotekstil
6. DAFTAR PUSTAKA Woven, 17 (1), 2019: 8-17
[10]. Nugraha B.A., Yanti G., Lubis F. 2019.
[1]. Wismantara I. G. N. N., Budiarnaya P., Analisis Perkuatan Tanah Lunak Dengan
Metode Peningkatan Daya Dukung Tanah Menggunakan Geotekstil Pada Ruas
Lunak, 3 (2) 2020: 37-40 Jalan Siak Sri Indrapura – Mengkapan
[2]. Sutejo Y., Muliawan S., Dewi R., Buton Provinsi Riau, Prosiding Seminar
Hadinata F., Ariawan B., Rustam R.K., Nasional Cendekiawan Ke-5, Riau: 2019.
Pemodelan Perkuatan Menggunakan Hal 1-8
Bambu untuk Daya Dukung Pondasi [11]. Pratama R.T., Sarie F., Hendri O.,
Dangkal Pada Tanah Gambut, 9 (2), Analisis Perbaikan Tanah Menggunakan
2020: 109-114 Geotekstil pada Lapisan Subgrade Proyek
[3]. Soewignjo A.N., Studi Daya Dukung Pekerjaan Jalan (Studi Kasus:
Pondasi Dangkal pada Tanah Gambut Peningkatan Jalan G.Obos XXIV Kota
dengan Kombinasi Geotekstil dan Grid Palangkaraya), 04 (2), 2021: 148-154
Bambu, 18 (1), 2011: 31-40
168
REKAYASA SIPIL / Volume 17, No.2 – 2023 p-ISSN 1978 – 5658 e-ISSN 2502 - 6348