Anda di halaman 1dari 14

Upaya Sekolah dalam....

(Merry Dita Rahmatika) 109

UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN ANIMO CALON PESERTA


DIDIK DI SEKOLAH DASAR (SD) JOGJA GREEN SCHOOL
JOGJA GREEN PRIMARY SCHOOL’S EFFORTS IN IMPROVING PROSPECTIVE STUDENT’S
INTEREST

Oleh: merry dita rahmatika, jurusan administrasi pendidikan, fakultas ilmu pendidikan, universitas negeri yogyakarta,
m.dita.rahma17@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Upaya SD Jogja Green School dalam meningkatkan animo
calon peserta didik, serta kendala yang terjadi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Analisis prestasi pemasaran. Kegiatan analisis pencapaian hasil atau prestasi
pemasaran tahun lalu. Dilakukan oleh panitia PPDB, karena sekolah tidak ada Panitia khusus promosi. (2) Identifikasi
dan analisis pasar. Banyak orangtua siswa TK Jogja Green School mengusulkan agar dibuka sebuah SD yang sejenis
dengan TK. (3) Segmentasi dan positioning. Target pemasaran SD Jogja Green School saat ini acak, termasuk Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK). (4) Diferensiasi. Sekolah berbasis alam, metode, teknik, dan sistem pembelajaran,
serta program spesial. (5) Promosi dengan media cetak, mengadakan lomba, Open house, seminar, dan media
elektronik. (6) Evaluasi Promosi hanya dilakukan pada kegiatan seminar, lomba, dan open house, untuk kegiatan
lainnya tidak. (7) Kendala yang ditemui SD Jogja Green School, pertama karena sekolah ini masih baru/belum
banyak dikenal. Kedua dalam hal SDM, belum ada tenaga khusus pemasaran.

Kata kunci: pemasaran pendidikan, SD Jogja Green School.

Abstract
This study aimed to describe the efforts of Jogja Green Primary School in enhancing the interest of prospective
students, as well as the problems that occur. This research is a qualitative case study. The results showed: (1)
Analysis of marketing achievements. Analysis activity of the achievement or accomplishment of marketing results
last year. Which is conducted by PPDB, because the school has no specific promotion. (2) Identification and analysis
of the market. Many parents of Jogja Green School kindergarten students proposed to be opened an primary school
as similar with kindergarten. (3) Segmentation and positioning. Target marketing Jogja Green primary School is
random, including children with special needs (ABK). (4) Differentiation. School-based nature, methods, techniques,
and learning systems, as well as a special program. (5) Promotion of the print media, held a contest, open house,
seminars, and electronic media. (6) Evaluation Promotion is only done at seminars, competitions, and open house.
(7) Obstacles encountered from Jogja Green Primary School is first, because this school is new /have not been
famous yet. Second, there is no special marketing staff in terms of human resources.

Keywords: marketing education, Jogja Green Primary School

PENDAHULUAN mungkin agar peroses belajar mengajar dapat


berjalan dengan lancar. Seperti yang kita ketahui
Peserta didik adalah komponen utama
saat ini, para orang tua sangat selektif dalam
dalam suatu proses pembelajaran, karena peserta
memilih sekolah untuk anaknya. Persaingan antar
didik merupakan subyek sekaligus objek. Tanpa
lembaga pendidikan kini semakin ketat, orangtua
adanya peserta didik maka suatu proses belajar
harus pandai-pandai dalam memilih sekolah.
mengajar di sekolah tidak akan berhasil, Tim
SD Jogja Green School adalah sekolah
Dosen AP UNY (2010: 50). Peserta didik memang
yang masih tergolong baru, karena sekolah ini baru
menjadi aspek yang paling utama dalam sebuah
beroperasional kurang lebih selama 4 tahun. SD
penyelengaraan pendidikan. Sekolah harus bisa
Jogja Green School memiliki kendala dalam
merekrut calon-calon peserta didik sebanyak
110 Jurnal Hanatawidya Edisi Juli Tahun 2016
pemenuhan kuota peserta didik. Kepala sekolah penelitian ini memiliki beberapa subyek. Subyek
menetapkan bahwa kuota untuk tiap-tiap kelasnya Penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru,
berisi 16 orang siswa, akan tetapi dari kelas 4 Orangtua, dan Siswa. Pengumpulan data dalam
hingga kelas 1, kuota belum dapat terpenuhi. penelitian ini menggunakan metode dan teknik
Animo masayarakat masih dapat dikatakan pengumpulan yaitu wawancara, observasi dan
kurang, karena mengalami kenaikan dan studi dokumentasi.
penurunan animo setiap tahunnya. Tujuannya
Prosedur
adalah untuk mengetahui upaya SD Jogja Green
School dalam memasarkan jasa pendidikan serta Penelitian ini menggunakan pendekatan
kendala yang dihadapi. Manfaatnya bagi kualitatif sehingga sebelum penelitian peneliti
Pengelola SD Jogja Green School, dapat melakukan prapenelitian di lapangan untuk
digunakan sebagai bahan pertimbangan dan acuan mengetahui fenomena yang terjadi dan menarik
dalam meningkatkan animo calon peserta didik. untuk di teliti. Selanjutnya peneliti menyusun
Bagi SD Jogja Green School, digunakan sebagai proposal penelitian dan melakukan penelitian
bahan informasi dan menambah pengetahuan lapangan. Di lapangan peneliti memperoleh data
mengenai upaya meningkatkan animo calon melalui metode wawancara dengan beberapa
peserta didik. Bagi peneliti dapat menambah pihak terkait dengan upaya yang dilakukan
wawasannya, dan bagi masyarakat dapat sekolah dalam meningkatkan animo calon peserta
memberikan referensi untuk memilih sekolah yang didik, observasi terkait upaya yang dilakukan
diinginkan. sekolah, dan melakukan studi dokumentasi
terhadap beberapa dokumen terkait. Data yang
diperoleh di lapangan dianalisis menggunakan
METODE PENELITIAN
teknik analisis data model interaktif. Setelah
Jenis Penelitian analisis data selesai maka hasilnya dibandingkan
Penelitian ini merupakan penelitian dengan teori yang sudah dijabarkan pada bab
kualitatif dengan metode studi kasus. Data studi kajian teori. Setelah itu membuat kesimpulan dan
kasus dapat diperoleh dari semua pihak yang saran.
bersangkutan, dengan kata lain dalam studi ini
dikumpulkan dari berbagai sumber. Penelitian ini
akan berusaha mengungkap secara mendalam Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan
tentang upaya meningkatkan animo calon peserta Data
didik di Sekolah Dasar Jogja Green School. Macam data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah hasil wawancara, data hasil
Waktu dan Tempat Penelitian observasi dan data hasil dari dokumen-dokumen
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah sekolah.
Dasar (SD) Jogja Green School yang beralamat di Di dalam Penelitian ini yang menjadi
Dusun Jambon RT. 04/RW. 22, Trihanggo, instrumen penelitian adalah menggunakan
Gamping, Sleman. Waktu penelitian dilaksanakan pedoman wawancara, pedoman observasi dan
pada bulan Maret 2016 hingga Mei 2016. pedoman dokumentasi. Instrumen disusun dengan
Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap, yakni mengacupada komponen-komponen masing-
penyusunan proposal, perizinan, pengumpulan masing aspek yang diteiti.
data, analisis data, dan penyusunan laporan Teknik pengumpulan data dengan metode
penelitian. wawancara dilakukan kepada Kepala Sekolah,
Guru, Orangtua, dan siswa. Peneliti memilih
beberapa sumber yang paham mengenai data yang
Target/Subjek Penelitian
dibutuhkan. Observasi dilakukan untuk dapat
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini mengetahui kenyataan di lapangan dan untuk
menggunakan penelitian kualitatif sehingga membuktikan bahwa hasil wawancara yang
Upaya Sekolah dalam .... (Merry Dita Rahmatika)111
dilakukan tersebut benar dan sesuai kenyataan. pemasaran), dan melihat daerah persebaran
Dokumentasi berupa dokumen yang terkait pemasarannya. Hasil evaluasi tersebut dikaji ulang
dengan upaya yang dilakukan sekolah dalam agar tahu bagaimana prestasi pemasaran yang
meningkatkan animo calon peserta didik. dicapai oleh Sekolah dan dapat dilihat pula sejauh
Teknik keabsahan data yang digunakan mana keberhasilannya dan apa kekurangannya.
dalam penelitian ini yaitu uji kredibilitas dengan Hasil Dokumentasi pada data siswa yang ada di
triangulasi sumber dan teknik. Teknik triangulasi Sekolah juga menunjukkan adanya kenaikan dan
Sumber yaitu dengan melakukan uji kredibilitas penurunan jumlah siswa yang direkrut, diketahui
dengan cara mengecek data yang diperoleh bahwa jumlah keseluruhan siswa di SD Jogja
melalui beberapa narasumber. Data yang sudah Green School sebanyak 36 siswa. Pada Level
diperoleh dari narasumber dideskripsikan, (kelas) 1 sebanyak 9 anak, L 2 sebanyak 12 anak,
dikategorikan, mana yang memiliki pandangan L 3 sebanyak 7 anak, dan L 4 sebanyak 8 anak.
sama serta yang berbeda, serta pandangan mana Kegiatan analisis prestasi pemasaran di SD
yang yang spesifik yang pada akhirnya Jogja Green School dilakukan oleh guru-guru
menghasilkan kesimpulan. Uji keabsahan data yang tergabung dalam kepanitiaan. Pembentukan
kedua yaitu menggunakan triangulasi teknik panitia promosi yang secara khusus di SD Jogja
dengan cara membandingkan dan mengecek Green School tidak ada, panitia promosi juga
informasi yang diperoleh dari wawancara, merupakan Panitia PPDB. Rapat pembentukan
observasi dan dokumentasi mengenai upaya yang panitia dilakukan dua kali, yang pertama pada saat
dilakukan SD Jogja Green School dalam Raker semester awal yang membahas tentang
meningkatkan animo calon peserta didik. penunjukan guru- guru yang akan menjadi panitia
dan rencana kerja secara umum, dan belum adanya
Teknik Analisis Data spesifikasi kerja atau jobdesk masing-masing
Teknik analisis data yang digunakan yaitu panitia. Rapat kedua, biasanya dilakukan 2 bulan
dengan interactive model yang mengklasifikasikan sebelum dibukanya kegiatan PPDB, rapat tersebut
analisis data dalam tiga langkah, meliputi: adalah rapat pemantapan rencana kerja meliputi
1. Reduksi data, pada tahap ini peneliti melakukan pembahasan bentuk acara dan jobdesk masing-
pemilahan terhadap hal–hal yang pokok, masing panitia.
merangkum, dan memfokuskan pada hal yang
penting. Identifikasi dan Analisis Pasar
2. Penyajian data atau display data , dilakukan Berdasarkan hasil wawancara tentang
dengan menguraikan secara singkat data yang kegiatan identifikasi dan analisis pasar merupakan
ditemukan di lapangan terkait dengan upaya SD kegiatan yang sangat mendasar yang perlu
Jogja Green School dalam meningkatkan dilakukan untuk mengetahui apa kebutuhan pasar.
animo calon peserta didik. Pada awalnya pengelola memiliki keinginan untuk
3. Penarikan kesimpulan, dilakukan dengan mendirikan sekolah yang berbeda dari yang
melihat kembali reduksi data maupun display lainnya namun tetap berkualitas. Maka pengelola
agar kesimpulan yang diambil tidak mempunyai gagasan mendirikan suatu sekolah
menyimpang. yang berkonsep alam. Peluang yang dimiliki oleh
pengelola Jogja Green School waktu itu, di daerah
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DIY khususnya di Sleman belum begitu banyak
sekolah dengan konsep alam, hal tersebut tentu
Hasil Penelitian
menjadi sebuah peluang bagi sekolah.
Analisis Prestasi Pemasaran
Jogja Green School pada awal berdirinya
Kegiatan analisis prestasi pemasaran yang
hanya ada TK/ Paud. Akan tetapi seiring
dilakukan di SD Jogja Green School yaitu dengan
berjalannya waktu banyak orang tua siswa
melakukan evaluasi pemasaran tahun lalu,
menyarankan atau mengusulkan untuk membagun
meliputi berapa siswa yang masuk (fluktuasi
112 Jurnal Hanatawidya Edisi Juli Tahun 2016
SD yang memiliki ciri khas sama dengan TK yang kehidupan nyata disekeliling siswanya. Terlihat
berkonsep alam juga. Kurang lebih 4 tahun lalu bahwa siswa- siswa ini sangat antusias sekali.
Jogja Green School membuka Sekolah Dasar. Program-program yang ditawarkan di SD Jogja
Jogja Green School disini sebagai lembaga Green School juga cukup menarik. Sesuai dengan
pendidikan mengupayakan untuk memenuhi hasil dokumentasi peneliti yaitu tentang
kebutuhan dari konsumen. keunggulan yang dimiliki SD Jogja Green School
yaitu: scud memory method, multiple intelegence
Segmentasi dan Positioning programme, international language community,
Segmentasi pasar di SD Jogja Green religion programme, helath programme, brain
School terkadang memang memilih segmen gym therapy. Program spesial yang ada di SD
dengan karakteristik tertentu, namun dalam Jogja Green School yaitu: reading time, english
kenyataannya saat ini sekolah tidak sepenuhnya time, market day, out door class, javanese day,
menerapkan segmen-segmen dengan karakteristik small class dan gamelan day. Penawaran lain yang
tertentu. Hal ini diperjelas dengan hasil observasi pernah dilakukan oleh SD Jogja Green School
peneliti yang dilakukan, peneliti mencermati yang terkait dengan harga (beasiswa) juga pernah
bahwa di SD Jogja Green School telah menerima dilakukan namun, tidak ada respon dari
siswa dari berbagai kalangan tanpa membeda- masyarakat dan akhirnya tidak berlanjut.
membedakan. Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Dari sudut pandang orangtua siswa, kenapa
yang ada di SD Jogja Green School cukup banyak. lebih memilih SD Jogja Green School
SD Jogja Green School memberikan kesempatan dibandingkan dengan sekolah lain adalah karena
untuk semua kalangan untuk bisa bersekolah di SD SD Jogja Green School mau menerima siswa
tersebut. Asalkan umur sudah mencukupi tanpa membeda-bedakan keunikan yang dimiliki
persyaratan untuk dapat masuk SD dan kuota oleh setiap anak. Tidak hanya karena alasan-alasan
masih tersedia. diatas, orangtua siswa juga memiliki ketertarikan
dengan SD Jogja Green School karena beberapa
Diferensiasi program spesial yang ditawarkan. Program
Untuk mengatasi persaingan antar menarik yang menjadi daya tarik adalah tentang
lembaga, suatu lembaga pendidikan harus jeli kesenian (gamelan day dan javanese day), dan Out
dalam mencari celah atau peluang untuk dapat door class. Sementara menurut siswa, program
dikenal dikalangan masyarakat. Diferensiasi yang paling mereka sukai adalah reading time dan
sekolah adalah suatu cara yang digunakan SD kegiatan renang.
Jogja Green school untuk dapat memasarkan jasa
pendidikannya. Selain memiliki konsep Promosi
pembelajaran yang unik dengan berbasis alam, Strategi pemasaran yang dilakukan oleh
dimana alam sebagai laboratoriumnya, SD Jogja SD Jogja Green School dalam memasarkan jasa
Green School juga menawarkan metode pendidikannya masih dalam kategori yang biasa,
pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan yaitu dengan melakukan kegiatan promosi. Dari
anak dan diusahakan cara membawakannya/ tahun ke tahun strategi yang dilakukan tetap sama.
pembawaannya yang menyenangkan. Pada proses Berdasarkan wawancara tersebut dapat ditarik
pembelajaran di dalam kelas, peneliti melakukan kesimpulan bahwa bentuk promosi yang ada di SD
pengamatan atau observasi yang dilakukan di Jogja GreeN School yaitu: pertama adalah
kelas 2 atau L2. Dalam hasil observasi tersebut, dengan media Periklanan atau media cetak. SD
konsep pembelajaran kontekstual benar-benar Jogja Green School juga selalu membuat dan
diterapkan dalam kelas. Guru memberikan materi menyebar brosur pada saat mengadakan event,
belajar dengan cara memutarkan film pendek yang selain itu pemasangan spanduk di halaman sekolah
didalamnya terkandung makna seperti materi yang juga dilakukan ketika akan dibuka pendaftaran
sedang dipelajari. Lalu guru mengkaitkan dengan peserta didik baru. Kedua, mengadakan lomba
Upaya Sekolah dalam .... (Merry Dita Rahmatika)113
atau event, SD Jogja Green School pernah besar partisipasi masayarakat dalam kegiatan itu
mengadakan lomba menggambar dan mewarnai terutama yang dari masayarakat umum, lalu
yang diselenggarakan oleh pihak sekolah dan rangkaian acara, bagaimana antusiasme para tamu
dibuka untuk umum, tujuannya adalah untuk saat mengikuti acara, serta sarpras yang digunakan
menjaring minat calon peserta didik. Ketiga, dalam acara sudah memadai atau belum. Kinerja
menyelenggarakan open house, pada tanggal 17 panitia juga menjadi aspek evaluasi, apakah
April 2016 lalu. SD Jogja Green School panitia sudah menjalankan tugas atau
mengadakan kegiatan Open House, alasannya tanggunjawabnya dengan baik atau belum. Sesuai
karena menurut pihak sekolah cara ini efektif dengan hasil pengamatan peneliti pada saat acara
untuk meanrik minat masyarakat, karena disini Open House pada tanggal 17 April 2016 mengenai
pihak sekolah akan mengenalkan secara kinerja para panitia, terlihat bahwa kinerja panitia
mendalam tentang sekolah. Keempat, periklanan saat dilaksanakannya kegiatan Open House
melalui media elektronik, SD Jogja Green School tersebut sudah baik, semua acara berjalan lancar
tentunya juga sudah memiliki website (:http dari awal sampai akhir. Para panitia pun terlihat
//www.yogyagreenschool.com/), dalam website saling bekerja sama. Hasil evaluasi promosi untuk
tersebut selalu meng-update kegiatan-kegiatan digunakan sebagai acuan kinerja para panitia
sekolah. Selain website, SD Jogja Green School dalam membuat kegiatan promosi tahun yang akan
juga memasarkan jasa pendidikan menggunakan mendatang. Walaupun dari tahun ke tahun
media sosial Twitter (@greenschool_yk). Kelima, promosi cenderung sama atau tidak ada
promosi mulut ke mulut, yang dilakukan oleh guru perubahan.
dan orangtua siswa.
Berdasarkan hasil observasi yang Kendala Promosi
dilakukan oleh peneliti, pada salah satu kegiatan Kendala yang pertama adalah karena
yang diadakan di SD Jogja Green School yaitu sekolah ini baru berdiri kurang lebih selama 4
pada kegiatan Open House yang diselenggarakan tahun, sehingga masih banyak masayarakat yang
pada tanggal 17 April 2016, kegiatan Open house belum tahu keberadaan SD Jogja Green School.
meliputi pertunjukan puppet show, tanya jawab Kendala kedua yang di hadapi SD Jogja Green
tentang sekolah, pertunjukan musik, dan ditutup School adalah dalam hal sumber daya manusia,
dengan acara seminar. Kegiatan seminar tersebut karena memang di SD Jogja Green School belum
bertujuan untuk mengedukasi para orang tua adanya tenaga khusus untuk memasarkan jasa
tentang bagaimana cara mendidik anak- anak yang pendidikan.
benar. Berdasarkan kendala-kendala yang terjadi
Dari semua media yang dimanfaatkan tersebut SD Jogja Green School juga mempunyai
tersbut media yang paling berpengaruh adalah solusi sendiri untuk dapat mengatasi segala
dengan website dan mulut ke mulut. Sebagian hambatan yang ada. Solusi yang pertama, dalam
orangtua siswa mengaku jika mereka mengetahui permasalahan SD Jogja Green School belum
SD Jogja Green School ini adalah dari website dan begitu dikenal oleh masayarakat yaitu dengan
dari informasi teman. Terdapat 3 elemen pokok mengoptimalkan segala bentuk promosi yang bisa
yang dapat dijadikan alat pemasaran, yaitu: Place, mereka lakukan, contohnya dengan menyebar
process, people. brosur, pengaktifan website, dan sekolah berupaya
Evaluasi Promosi untuk lebih banyak membuat kegiatan-kegiatan
SD Jogja Green School melakukan yang dapat dihadiri oleh orangtua siswa maupun
evaluasi pada kegiatan seminar, lomba, dan open masyarakat umum. Solusi untuk hambatan yang
house. Akan tetapi untuk kegiatan yang lainnya kedua yaitu tentang belum adanya SDM yang
seperti promosi dengan brosur, website tidak ada berkompeten dalam hal marketing jasa pendidikan
evaluasinya. Evaluasi promosi pada kegiatan open di SD Jogja Green School. Solusinya adalah
house meliputi beberapa aspek yaitu: seberapa dengan melibatkan peran orangtua dari siswa
114 Jurnal Hanatawidya Edisi Juli Tahun 2016
untuk ikut serta dalam kegiatan promosi agar untuk melakukan pengelolaan kegiatan pemasaran
beban guru atau panitia bisa sedikit lebih ringan. agar lebih efektif. Seperti yang dituturkan oleh
Barnawi (2011: 25) dalam memasarkan sekolah
hendaknya membuat tim khusus agar
Pembahasan pengerjaannya efektif. Tim khusus perlu di
Berdasarkan hasil penelitian maka berikut training agar kemampuannya dapat diandalkan.
ini adalah hasil pembahasannya.
Analisis Prestasi Pemasaran Identifikasi dan Analisis Pasar
Kegiatan analisis prestasi pemasaran di SD Identifikasi dan analisis pasar merupakan
Jogja Green School adalah kegiatan menganalisis kegiatan yang sangat mendasar bagi SD Jogja
hasil pemasaran atau pencapaian pemasaran
Green School. Identifikasi dan analisis pasar
tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan analisis
prestasi pemasaran tersebut dilakukan dengan cara adalah kegiatan riset pemasaran, yang terkait
melihat fluktuasi hasil pemasaran pada tahun lalu, dengan kebutuhan para konsumen. Tujuan dari
atau dengan kata lain melihat seberapa besar kegiatan ini adalah untuk mengetahui kebutuhan
pencapaian mereka dalam hal memasarkan jasa dan minat dari para konsumen dalam hal
pendidikan. Hal ini sesuai dengan pendapat pendidikan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Barnawi (2012: 23) tentang kegiatan Analisis
Sri Minati (2011: 395), yang mengatakan bahwa
prestasi pemasaran merupakan tahap pertama yang
harus dilakukan ialah melakukan analisis perstasi dalam tahap ini, perlu dilakukan suatu penelitian/
pemasaran sebelumnya. Dengan melakukan riset pasar untuk mengetahui kondisi dan
analisis tahun lalu, akan terlihat gambaran ekspektasi pasar, termasuk atribut-atribut
fluktuasi hasil pemasaran dan beberapa pendidikan yang menjadi kepentingan konsumen.
penyebabnya. Pada awalnya pengelola Jogja Green
Aspek-aspek yang diperhatikan dalam
School memiliki keinginan untuk mendirikan
kegiatan ini ialah tentang strategi pemasaran yang
digunakan, Media promosi, dan pembentukan sekolah yang berbeda dari yang lainnya namun
panitia. Dengan begitu maka akan diketahui tetap berkualitas. Maka pengelola mempunyai
seberapa besar pencapaian pemasaran dengan gagasan mendirikan suatu sekolah yang berkonsep
melihat berapa siswa yang mendaftar dan dari alam. Peluang yang dimiliki oleh pengelola Jogja
mana asal para siswa tersebut (daerah persebaran). Green School waktu itu, di daerah DIY khususnya
Kegiatan analisis prestasi pemasaran akan sangat di Sleman belum begitu banyak sekolah dengan
membantu panitia dalam menentukan target
konsep alam, hal tersebut tentu menjadi sebuah
pasarnya. Tujuan kegiatan analisis prestasi pasar
yaitu untuk dapat melihat sejauh mana peluang bagi sekolah. Selain itu, pengelola juga
keberhasilan dan kekurangan pada proses sadar akan pentingnya alam bagi manusia
pemasaran yang dilakukan pada tahun lalu. sehingga terwujudlah konsep pembelajaran yang
Hasil dari kegiatan analisis prestasi lebih ke alam atau lebih bersifat go green.
pemasaran ini berguna untuk dijadikan sebagai Jogja Green School pada saat awal
acuan kinerja para panitia untuk dapat
berdirinya yaitu tahun 2009 hanya hanya ada TK/
meningkatkan kinerjanya dan mengurangi
permasalahan yang pernah terjadi. Kegiatan Paud. Namun berdasarkan hasil riset pasar yang
analisis prestasi pemasaran ini dilakukan oleh para dilakukan oleh pengelola Jogja Green School,
panitia yang terdiri dari guru-guru yang yang ternyata banyak orangtua siswa TK Jogja Green
tergabung dalam kepanitiaan di SD Jogja Green School yang mengusulkan agar dibuka juga sebuah
School. Pembentukan panitia Promosi yang secara Sekolah Dasar (SD) yang sejenis dengan TK saat
khusus memang belum ada, di SD ini panitia
itu. Pada tahun 2011 pengelola Jogja Green
promosi juga termasuk dalam panitia penerimaan
peserta didik baru (PPDB). Seharusnya untuk School akhirnya mendirikan sebuah SD yang sama
dapat melaksanakan promosi agar mendapatkan dengan TK, yang memiliki ciri khas sama yaitu
hasil yang memuaskan alangkah baiknya jika dengan konsep pembelajaran yang lebih ke alam
sekolah membentuk tim khusus yang dalam hal atau lebih bersifat go green. Pada tahun 2012
pemasaran. Selain bertujuan untuk dapat akhirnya SD Jogja Green School mulai membuka
meningkatkan animo calon peserta didik, dengan
adanya tim khusus pemasaran juga bertujuan
Upaya Sekolah dalam .... (Merry Dita Rahmatika)115
kelas pertamanya, dan pada tahun pertamanya ini bertujuan untuk dapat menciptakan citra lembaga
SD Jogja Green School hanya memiliki 8 siswa. kepada masayarakat mengenai sekolah tersebut
dan dapat pula mengatasi persaingan lembaga. SD
Segmentasi dan Positioning Jogja Green School adalah sekolah yang berbasis
Pada awal berdirinya SD Jogja Green alam, hal tersebut merupakan ciri khas sekolah.
School pada tahun 2011, terkadang SD ini memilih Konsep pembelajaran kontekstual benar-benar
sekolah TK yang memiliki nuansa-nuansa yang diterapkan dan mendapat respon positif dari siswa.
mirip dengan ciri khas SD alam atau sekolah yang Sesuai dengan Pendapat Barnawi (2012: 26), yang
tidak terlalu formal. Namun hal tersebut tidak mengatakan bahwa dalam pembelajaran sekolah
sepenuhnya ditetapkan oleh pihak sekolah, SD dapat melakukan inovasi pembelajaran menuju
Jogja Green School juga tidak menutup pembelajaran yang lebih efektif, efisien dan
kemungkinan untuk memilih sekolah umumnya. menarik, serta menyenangkan. Pembelajaran
Target pemasaran di SD Jogja Green School saat hendaknya selalu meng-update perkembangan
ini Random/Acak. Jadi, siapa saja boleh disiplin ilmu terkait dengan pembelajaran.
bersekolah di SD Jogja Green School termasuk SD Jogja Green School juga memiliki
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), karena beberapa keunggulan dalam hal teknik, metode,
sekolah ini juga termasuk sekolah inklusif. dan sistem yang menjadi daya tariknya,
Kemajuan suatu lembaga pendidikan juga diantaranya adalah :
tergantung pada pemilihan pangsa pasar yang a. Scud memory method merupakan Pembelajaran
jelas. Hal tersebut sesuai dengan Jurnal Ekonomi menggunakan kemampuan otak kiri dan otak
dan kewirausahaan vol 11 (2011: 52) berkaitan kanan yang seimbang, sehingga terjadi
dengan keputusan pemilihan channel (saluran) percepatan dan lompatan dalam proses
yang digunakan tetapi juga keputusan mengenai pembelajaran. Materi pelajaran dapat diserap
pemilihan lokasi di mana perusahaan harus lebih cepat dan mampu bertahan lama.
beroperasi. Sehingga SD dapat ditempuh dengan 5 tahun.
SD Jogja Green School memberikan b. Multiple Intelegence Programme merupakan
kesempatan kepada semua kalangan yang sadar Sebuah observasi yang melibatkan orang tua
akan pentingnya pendidikan dan yang respek dan anak yang dilakukan di awal penerimaan
dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) untuk siswa baru untuk menggali dan
dapat bersekolah disini. Siapa pun boleh mengoptimalkan kecerdasan dasar anak.
bersekolah disini asalkan umur siswa sudah sesuai c. International Language Community adalah
dengan ketentuan untuk dapat masuk SD dan suatu program Bahasa Inggris sebagai bahasa
kuota masih tersedia karena SD Jogja Green pengantar dan komunikasi sehari-hari di
School hanya menerima 16 siswa saja pertahunnya sekolah (dilakukan sejak kelas 1) didukung
agar pembelajaran lebih intensif dan optimal. dengan aktifitas harian English Time,
pegayaan vocabulary dan kegiatan terprogram
Diferensiasi dengan menghadirkan native
Diferensiasi sekolah adalah suatu cara speaker dan hunting tourist.
yang digunakan SD Jogja Green school untuk d. Religion Programme ialah penanaman nilai-
dapat memasarkan jasa pendidikan lembaga nilai spiritual melalui pendidikan agama sesuai
tersebut. Selain memiliki konsep pembelajaran dengan keyakinan masing-masing anak.
yang unik dengan berbasis alam, dimana alam e. Helath Programme merupakan layanan
sebagai laboratorium utamanya, SD Jogja Green tentang kondisi psikologis anak, kesehatan fisik
School juga menawarkan metode pembelajaran dan kualitas gizi snack dan makan siang.
yang disesuaikan dengan kebutuhan anak dan Tersedia tenaga psikolog, pemeriksaan
diusahakan cara membawakannya/ kesehatan gigi dan umum rutin serta
pembawaannya yang menyenangkan. Diferensiasi penyediaan snack dan makan siang yang baik,
116 Jurnal Hanatawidya Edisi Juli Tahun 2016
sehat dan berkah (mengandung kearifan potensi peningkatan mutu pendidikannya. SD Jogja Green
kekayaan sumber daya alam lokal). School memang sudah memiliki aspek diferensiasi
f. Brain gym therapy yaitu Serangkaian gerak yang baik, namun untuk mutu pendidikannya
sederhana yang menyenangkan untuk masih belum dikatakan bagus. Peningkatan mutu
meningkatkan kemampuan belajar dengan pendidikan dapat dilakukan dengan berbagai cara,
menggunakan seluruh kemampuan otak sesuai salah satunya adalah dengan meningkatkan
dengan educational kinesiologi California, profesionalisme pendidik/guru dengan
USA yang diterapkan secara massal dan memberikan pelatihan-pelatihan secara rutin.
personal kepada siswa.
Keunggulan-keunggulan yang dimiliki Promosi
oleh SD Jogja Green School tersebut sudah Strategi pemasaran yang dilakukan oleh
menarik sekali dan dapat dijadikan nilai jual bagi SD Jogja Green School dalam memasarkan jasa
lembaga. Namun Implementasinya dirasa belum pendidikannya masih dalam kategori yang biasa,
baik karena ada beberapa keunggulan yang seolah yaitu dengan melakukan kegiatan promosi. Dari
tidak ada tindak lanjutnya, seperti Multiple tahun ke tahun strategi yang dilakukan tetap sama.
Intelegence Programme. Program tersebut Kegiatan promosi sangat penting adanya maka
bertujuan untuk mengenali potensi anak pada saat dari itu, suatu lembaga pendidikan harus pandai
awal masuk tetapi program belum dapat berjalan dalam menetukan bentuk promosi yang digunakan
baik karena belum dapat mengenali anak secara agar dapat meningkatkan penjualan. Sejalan
mendetail. Strategi diferensiasi memang dapat dengan hal tersebut dalam Jurnal Ilmu Pendidikan
dilakukan dengan berbagai cara salah satunya oleh Prodi Manajemen, UNY (2005: 59)
dengan menciptakan persepsi keunggulan menyatakan bahwa Promosi merupakan salah satu
pendidikan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat faktor penentu keberhasilan pemasaran, karena
Barnawi (2012: 25) yang mengatakan bahwa konsumen tidak akan pernah melakukan
Diferensiasi dapat dilakukan dengan berbagai pembelian walaupun suatu produk berkualitas,
macam cara. apabila mereka belum pernah mendengar atau
Dalam hal program, prorgam spesial yang mengetahui apalagi mengenal produk tersebut.
ditawarkan oleh SD Jogja Green School kepada Seharusnya kegiatan strategi promosi dibuat
masayarakat juga sudah menarik. Special berbeda, agar tidak terkesan monoton dan
Programme yang ada di SD Jogja Green School membosankan. Seperti dalam buku Tim Dosen AP
yaitu: reading time, english time, market day, out UNY (2010: 101) yang di dalamnya terdapat Asas-
door class, javanese day, small class dan gamelan asas kegiatan Humas. Salah satu asas yaitu Asas
day. Kebanyakan dari orangtua siswa menyukai Peningkatan Mutu dan Kegiatan dalam asas
program-program yang ada di sekolah ini. tersebut menerangkan bahwa, perlunya
Program yang menarik dari pihak orangtua adalah meningkatkan teknik penyajian mutu lembaga
tentang kesenian (gamelan day dan javanese day), agar tidak membosankan sehingga lebih menarik
serta Out door class. Dari sudut pandang siswa, perhatian publik.
program yang paling menarik di sekolah tersebut Bentuk-bentuk promosi yang ada di SD
adalah reading time dan kegiatan renang. Jogja Green School sudah menggunakan berbagai
Program yang ditawarkan dengan yang macam cara dan media. Bentuk promosi yang ada
diberikan sebagian sudah sesuai, namun sejauh ini di SD Jogja Green School yaitu:
dari orangtua belum pernah ada yang melakukan a. Media Periklanan melalui media cetak. SD
komplain tentang ketidak sesuaian antara apa yang Jogja Green School juga selalu membuat dan
ditawarkan dengan yang diberikan. menyebar brosur pada saat mengadakan event,
Aspek diferensiasi tidak cukup hanya selain itu pemasangan spanduk di halaman
dengan penawaran berbeda saja namun sekolah sekolah juga dilakukan ketika akan dibuka
juga harus dapat mengimbanginya dengan pendaftaran peserta didik baru. SD Jogja Green
Upaya Sekolah dalam .... (Merry Dita Rahmatika)117
School sebaiknya juga lebih mengoptimalkan pendidikannya kepada masyarakat dan
media periklanan melalui media cetak seperti orangtua siswa, SD Jogja Green School juga
memasang iklan di surat kabar, majalah, dan berusaha untuk memberikan edukasi kepada
media cetak lainnya. Contoh dengan orangtua dan masyarakat mengenai pola asuh
mempublikasikan prestasi yang dicapai oleh anak yang baik.
sekolah melalui koran atau majalah. Sejalan d. Periklanan melalui media elektronik, SD Jogja
dengan yang diungkapkan oleh Buchari Alma Green School tentunya juga sudah memiliki
(2008: 165) yang mengatakan bahwa publikasi website (:http //www.yogyagreenschool.com/).
disurat kabar merupakan teknik promosi yang Informasi-informasi yang dimuat dalam
paling banyak digunakan. Teknik publikasi ini website juga sudah baik, seperti profil lembaga,
biayanya paling murah, bahkan secara teoritis daftar pengajar, metode, teknik dan keunggulan
tanpa biaya. yang dimiliki dan tidak lupa dalam website
b. Mengadakan lomba atau event, SD Jogja Green tersebut selalu meng-update kegiatan-kegiatan
School pernah mengadakan lomba sekolah. Selain website, SD Jogja Green
menggambar dan mewarnai yang School juga memasarkan jasa pendidikan
diselenggarakan oleh pihak sekolah dan dibuka menggunakan media sosial Twitter
untuk umum, tujuannya adalah untuk (@greenschool_yk). Hal ini sangat baik karena
menjaring minat calon peserta didik. Kegiatan SD Jogja Green School mampu untuk
tersebut juga berguna sebagai wadah bagi siswa mengikuti arus perkembangan Teknologi dan
untuk dapat menyalurkan bakat dan kreatifitas Informasi yang semakin maju dan tentu saja
anak. Hal ini sudah baik karena SD Jogja memberikan berbagai kemudahan. Dengan
Green School memberikan kesempatan bagi memanfaatkan media sosial seperti Twitter
masyarakat untuk dapat mengikuti lomba yang saat ini banyak masyarakat yang
tersebut dan bisa mengenalkan Lembaganya menggunakan media sosial tersebut untuk
kepada masyarakat. berbagi informasi -informasi, termasuk dalam
c. Menyelenggarakan open house, pada tanggal hal pendidikan. Sesuai dengan jurnal Ekonomi
17 April 2016 lalu. SD Jogja Green School dan Kewirausahaan Vol 1 (2011: 50)
mengadakan kegiatan Open House, alasannya perkembangan teknologi (informasi dan
karena menurut pihak sekolah cara ini efektif komunikasi) oleh banyak kalangan dikatakan
untuk menarik minat masyarakat, karena disini sebagai faktor lingkungan yang paling banyak
pihak sekolah akan mengenalkan secara mempengaruhi sektor jasa. Teknologi ini
mendalam tentang sekolah. Rangkaian kegiatan sangat membantu sektor jasa untuk mengelola
yang ada di acara tersebut diawali dengan bisnisnya secara efisien sesuai dengan
pertunjukan puppet show, penjelasan profil semangat cost cutting.
sekolah, tanya jawab seputar sekolah, e. Promosi mulut ke mulut, walaupun banyak
pertunjukan musik, dan ditutup dengan acara diabaikan namun tidak dapat dipungkiri bahwa
seminar. Sesuai dengan pendapat John promosi dengan cara ini juga cukup
Tondowidjojo (2004: 48) yang menyebutkan memberikan pengaruh yang bagus terhadap
bahwa open house dapat merupakan kegiatan peningkatan animo calon peserta didik. Sesuai
humas intern maupun ekstern. Anggota dan dengan yang diungkapkan oleh Buchari Alma
masyarakat dapat lebih mengenal organisasi, (2008: 165) yang mengatakan bahwa word of
terutama masalah struktur, bagian-bagiannya, mouth menjadi salah satu sumber yang penting,
dan masa depannya. di mana orang yang menyampaikan
Dalam kegiatan open house kali ini, juga rekomendasi secara perseorangan seringkali
diadakan kegiatan seminar yang dijadikan satu lebih disukai sebagai sumber informasi. Senada
dalam rangkaian kegiatan. Hal tersebut sangat dengan hal tersebut, Rambat Lupiyoadi (2008:
baik karena selain mempromosikan lembaga 122) mengatakan bahwa informasi dari mulut
118 Jurnal Hanatawidya Edisi Juli Tahun 2016
ke mulut ini sangat besar pengaruhnya dan perluasan usaha; (6) persaingan yaitu dengan
dampaknya terhadap pemasaran jasa memperhitungkan lokasi pesaing kita; (7)
ketentuan pemerintah tentang peruntukan lahan
dibandingkan dengan aktivitas komunikasi
sesuai dengan standar pelayanan minimum
lainnya. yang harus di anut oleh setiap lembaga
Dari kesekian bentuk dan media promosi pendidikan.
yang dilakukan oleh SD Jogja Green School b. Process (Proses)
pengaruh paling besar dalam meningkatkan animo SD Jogja Green School sangat
masyarakat adalah dari website dan mulut ke mengutamakan kebutuhan dari peserta
didiknya. SD Jogja Green School dalam
mulut. Di era globalisasi ini dimana persaingan
proses pembelajarannya tentu beda, karena
lembaga semakin ketat, lembaga pendidikan harus disesuaikan dengan gaya belajar siswa,
dapat mengimbanginya dengan melakukan contoh anak yang gaya belajarnya lebih
kegiatan promosi yang lebih luas dan mudah bersifat auditori, mereka akan lebih banyak
dilakukan. belajar melalui dongeng atau lagu.
Bauran promosi di SD Jogja Green School Sedangkan anak yang gaya belajarnya
terdapat 3 elemen pokok. Ketiga elemen tersebut visual, mereka harus lebih banyak belajar
dengan menggunakan media gambar.
yaitu: Melalui proses pembelajaran yang
a. Place (Tempat) disesuaikan dengan gaya belajar siswa dirasa
Penetuan tempat atau lokasi didirikannya
cukup efektif. Apabila ada siswa yang
lembaga pendidikan ini sudah baik, mengingat
merasa kesulitan dalam mempelajari materi,
sekolah ini adalah sekolah yang berbasis alam
guru dengan senang hati akan melayani
maka lokasi yang dipilih ini juga sudah tepat.
siswa untuk belajar secara privat. Proses
SD Jogja Green School ini beralamat di Dusun
pembelajaran merupakan inti dari proses
Jambon RT. 04/ RW. 22 Trihanggo, Gamping,
pendidikan, karena kualitas output yang
Sleman. Akses ke sekolah ini pun sebenarnya
dihasilkan juga tergantung pada proses.
juga cukup mudah karena tidak terlalu jauh dari
Sependapat dengan hal tersebut Modul UPI
jalan utama, namun karena letaknya berada
(2000: 225) mengungkapkan bahwa proses
dalam dusun membuat orang sedikit kesulitan
penyampaian jasa pendidikan merupakan
dalam mencari lokasinya. Ditambah lagi
inti dari seluruh pendidikan, kualitas dalam
minimnya papan penunjuk arah menuju SD
seluruh elemen yang menunjang proses
Jogja Green School. Area sekolah tersebut juga
pendidikan menjadi hal yang sangat penting
cukup luas, kurang lebih memiliki luas 1 hektar.
untuk menentukan keberhasilan proses
Untuk akses kendaraan umum, memang
pembelajaran sekaligus sebagai bahan
sekolah ini tidak dilewati dengan kendaraan
evaluasi terhadap pengelolaan lembaga
umum seperti bus, angkot dan lainnya,
pendidikan dan citra yang terbantuk akan
sehingga para siswa memilih unutk diantar
membentuk sirkulasi dalam merekrut
jemput dengan kendaraan pribadinya.
pelanggan pendidikan.
Penentuan lokasi memang sudah tepat dan
c. People (Manusia)
strategis karena sebelum didirikannya Jogja
Hal ini dilakukan secara lisan dalam
Green School pengelola sebelumnya juga sudah
suatu pembicaraan dengan seseorang,
mempertimbangkan berbagai faktor termasuk
dengan tujuan untuk dapat mempengaruhi
faktor tempat atau lokasi dan akhirnya
persepsi konsumen pendidikan terhadap
memutuskan lokasi inilah yang paling sesuai
sekolah tersebut. Di SD Jogja Green School,
karena sudah cukup strategis. Bauran
bauran promosi ini biasanya dilakukan oleh
pemasaran dalam aspek penentuan tempat
para pengelola dan orangtua siswa. Disinilah
(place) sesuai dengan Modul UPI (2000: 224)
peran orangtua siswa yang pada tahun ini
yaitu : (1) akses yaitu kemudahan mencapai
diikutsertakan dalam kegiatan promosi oleh
lokasi; (2) vasibilitas yaitu lembaga tersebut
pihak sekolah. Harapannya, selain dapat
dapat terlihat dengan jelas keberadaan fisiknya;
meningkatkan animo calon peserta didik,
(3) lalu lintas dalam arti tingginya tingkat
hubungan pihak sekolah dengan orang tua
kemacetan akan mempengaruhi minat customer
juga semakin dekat dan baik. Hal tersebut
terhadap jasa tersebut; (4) tempat parkir yang
sangat baik dan sesuai dengan Pendapat Tim
luas; (5) ketersediaan lahan untuk kemungkinan
Dosen AP (2010: 107) yang menerangkan
Upaya Sekolah dalam .... (Merry Dita Rahmatika)119
bahwa kerjasama yang harmonis Kinerja panitia dalam menjalankan tugas
mempunyai makna saling mendukung, dan tanggung jawabnya sudah baik. Pada suatu
saling membantu, saling memberi, dan
acara yang berkaitan dengan kegiatan promosi
saling menerima serta saling mengisi
kekurangan atau kelemahan masing-masing. yang dilakukan terlihat bahwa susunan acara
sudah runtut dari awal hingga akhir, para panitia
Evaluasi Promosi pun terlihat saling bekerja sama. Barnawi (2012:
SD Jogja Green School melakukan 30) mengungkapkan bahwa pada dasarnya
evaluasi pada kegiatan seminar, lomba, dan open keberhasilan promosi terletak pada komitmen
house. Akan tetapi untuk kegiatan yang lainnya seluruh pengelola untuk memajukan sekolah.
seperti promosi dengan brosur, website tidak ada Harus ada semacam penggerak serentak seluruh
evaluasinya. Seharusnya kegiatan evaluasi warga sekolah untuk melakukan promosi sesuai
promosi wajib dilakukan pada semua kegiatan dengan kapasitas masing-masing. Namun, tetap
promosi, karena pasti terdapat kekurangan- harus dibawah koordinasi ketua bidang pemasaran
kekurangan dalam pelaksanaannya dan perlu agar kegiatannya tetaap terkontrol dan tidak
adanya suatu perbaikan. Sejalan dengan pendapat counter productive.
tersebut, dalam Jurnal Ilmu Manajemen vol 2
(2005: 57) mengungkapkan bahwa Lembaga perlu Kendala Promosi
melakukan pengelolaan yang baik dalam seluruh SD Jogja Green School dalam melakukan
kegiatan-kegiatannya, dan ada yang tidak boleh promosi kepada masyarakat tentu saja mengalami
dilupakan yaitu pengelolaan pemasaran. kendala atau hambatan. Kendala-kendala yang
Pengelolaan pemasaran menyangkut program terjadi di SD Jogja Green School yaitu:
perencanaan produk, pelaksanaan program yang a. Pertama, adalah karena sekolah ini baru
telah ditetapkan, serta mengevaluasi kegiatan yang berdiri kurang lebih selama 4 tahun, sehingga
telah dilaksanakan. masih banyak masyarakat yang belum tahu
Aspek-aspek yang menjadi bahan evaluasi adalah keberadaan SD Jogja Green School tersebut.
seberapa besar partisipasi masayarakat dalam Solusi yang di lakukan oleh SD Jogja Green
kegiatan itu terutama yang dari masayarakat School yaitu dengan mengoptimalkan segala
umum, lalu rangkaian acara, bagaimana bentuk promosi yang bisa mereka lakukan,
antusiasme para tamu saat mengikuti acara, serta contohnya dengan menyebar brosur,
sarpras yang digunakan dalam acara sudah pengaktifan website, dan sekolah berupaya
memadai atau belum. Aspek yang dievaluasi untuk lebih banyak membuat kegiatan-
belum kompleks, namun setidaknya aspek-aspek kegiatan yang dapat dihadiri oleh orangtua
tersebut dapat menunjukkan adanya suatu yang siswa maupun masyarakat umum agar SD
harus diperbaiki agar kegiatan promosi dari tahun Jogja Green School lebih dikenal lagi. Hal
ke tahun dapat menjadi lebih baik lagi dan yang dilakukan oleh sekolah sudah baik
berdampak meingkatkan animo calon peserta namun kurang maksimal dalam
didik. Menurut Barnawi (2012: 30) pertanyaan- pelaksanaannya. Seharusnya SD Jogja Green
pertanyaan untuk dapat mengevaluasi program School menerapkan pengelolaan pemasaran
diantaranya adalah: (a) promosi mana yang berhasi dengan baik agar kegiatan pemasaran dapat
dan sejauh mana keberhasilannya. (b) promosi berjalan dengan lancer. Sesuai dengan Sri
mana yang tidak berhasil. (c) mengapa promosi Minarti (2011: 397) yang mengatakan bahwa
tersebut berhasil dan apa penyebabnya. (d) Organisasi pendidikan hendaknya memiliki
mengapa promosi tersebut tidak berhasil dan apa sistem pengelolan atau manajemen yang dapat
penyebabnya. (e) apa saja catatan yang perlu memaksimalkan atribut-atribut yang dianggap
diberikan untuk program selanjutnya. (f) saran apa pasar sebagai atribut yang penting dalam
yang diberikan untuk promosi selanjutnya. sebuah institusi pendidikan.
120 Jurnal Hanatawidya Edisi Juli Tahun 2016
b. Kedua, dalam hal sumber daya manusia Sekolah Dasar (SD) yang memiliki sejenis dengan
karena memang di SD Jogja Green School TK. Segmentasi dan Positioning. Target
belum adanya tenaga khusus untuk pemasaran di SD Jogja Green School saat ini
memasarkan jasa pendidikan. Solusi yang Random/Acak. Siapa saja boleh bersekolah di SD
diambil oleh pengelola SD Jogja Green Jogja Green School termasuk Anak Berkebutuhan
School adalah dengan melibatkan peran orang Khusus (ABK), karena sekolah ini juga termasuk
sekolah inklusif. Asalkan umur siswa sudah sesuai
tua dari siswa untuk ikut serta dalam kegiatan
dengan ketentuan untuk dapat masuk SD dan
promosi agar beban guru atau panitia bisa
kuota masih tersedia. Diferensiasi. SD Jogja
sedikit lebih ringan. Selain solusi tersebut
Green School memiliki konsep sekolah yang unik
seharusnya kendala yang terjadi diatas diatasi (berbasis alam). SD Jogja Green School juga
dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan memiliki beberapa keunggulan dalam hal teknik,
kepada pengelola maupun guru yang metode, dan system. Adapula beberapa program
diberikan wewenang terkait kegiatan humas spesial yang ditawarkan. SD Jogja Green School
di sekolah, sesuai dengan yang diungkapkan sudah memiliki aspek diferensiasi yang bagus,
oleh Rambat Lupiyoadi (2008: 138) yang namun untuk mutunya masih belum dikatakan
mengatakan bahwa pelatihan merupakan bagus. Promosi. Strategi pemasaran yang
program yang ditujukan untuk SDM, berupa dilakukan oleh SD Jogja Green School masih
pemberian informasi pengetahuan dasar biasa dan cenderung sama pada tiap tahunnya,
mengenai strategi kerja, sikap, kemampuan yaitu dengan melakukan kegiatan promosi. Bentuk
berkomunikasi dan pemasaran jasa, serta dan media promosi yang ada di SD Jogja Green
memahami konsumen. School yaitu dengan media cetak, mengadakan
lomba, menyelenggarakan open house, seminar,
Dengan adanya SDM yang terlatih
melalui media elektronik, dan promosi mulut ke
maka akan memberikan dampak positif bagi
mulut. Bauran promosi yang digunakan di SD
citra lembaga untuk dapat menjadi lebih baik
Jogja Green School terdapat 3 elemen pokok
lagi. yaitu, Place, Process, People. Evaluasi promosi
pada kegiatan seminar, lomba, dan open house.
Akan tetapi untuk kegiatan yang lainnya seperti
promosi dengan brosur, website tidak ada
evaluasinya. Kinerja panitia dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya sudah baik.
Kendala. Pertama, adalah karena sekolah ini baru
SIMPULAN DAN SARAN berdiri kurang lebih selama 4 tahun, sehingga
masih banyak masyarakat yang belum tahu
Simpulan
keberadaan SD Jogja Green School tersebut.
Analisis prestasi pemasaran di SD Jogja
Solusinya yaitu dengan mengoptimalkan segala
Green School melalui kegiatan analisis pencapaian
bentuk promosi yang bisa mereka lakukan. Kedua,
hasil pemasaran tahun lalu. Aspek-aspek yang
dalam hal sumber daya manusia karena memang
diperhatikan dalam kegiatan ini ialah tentang
di SD Jogja Green School belum adanya tenaga
strategi pemasaran yang digunakan, Media
khusus untuk memasarkan jasa pendidikan.
promosi, dan pembentukan panitia/ penetuan
Solusinya adalah dengan melibatkan peran
personil yang terlibat terkait pemasaran. Dengan
orangtua dari siswa untuk ikut serta dalam
begitu maka akan diketahui seberapa besar
kegiatan promosi.
pencapaian pemasaran dan persebarannya.
Kegiatan ini dilakukan oleh para panitia PPDB,
karena panitia Promosi yang secara khusus
memang belum ada. Identifikasi dan analisis Pasar Saran
berdasarkan dengan permintaan konsumen, yakni Berdasarkan kesimpulan maka saran dari
banyak orangtua siswa TK Jogja Green School peneliti untuk SD Jogja Green School yaitu untuk
yang mengusulkan agar dibuka juga sebuah bisa mendapatkan animo yang tinggi dari
Upaya Sekolah dalam .... (Merry Dita Rahmatika)121
masayarakat sebaiknya SD Jogja Green School YOYON_BAHTIAR_IRIANTO/Modul-
lebih meningkatkan mutu pendidikannya terlebih 5-Pemasaran_Pendidikan.pdf
dahulu. Peningkatan mutu pendidikan dapat
dilakukan dengan cara meningkatkan
profesionalisme para pendidiknya seperti
mengikut sertakan dalam pelatihan terkait hal
pembelajaran yang nantinya juga akan
memberikan dampak positif untuk kegiatan
pemasaran pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Barnawi dan M. Arifin. (2012). Buku Pintar


Mengelola Sekolah (Swasta). Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.

Buchari Alma. (2008). Manajemen Corporate &


Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Fokus
Pada Mutu dan Pelayanan Prima. Bandung:
Alfabeta.

John Tondowidjojo. (2002). Dasar dan Arah


Public Relations. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka.

Nurhadi. (2005). Wahana Ilmu dan Praktek


Manajemen. Jurnal Ilmu Manajemen (Vol.2
No.1) Prodi Manajemen, Fakultas Ilmu
Sosial, UNY. Hlmn 56-64.

Rambat Lupiyoadi. (2008). Manajemen


Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

Sri Minarti. (2011). Manajemen Sekolah


Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri. Yogjakarta: Ar- Ruzz Media.

Sumaryanto. (2011). “Strategi Sukses bagi Usaha


Pemasaran Jasa Pendidikan Berbasis
Manajemen Proses. Jurnal Ekonomi dan
Kewirausahaan (Vol. 11 No.1). Fakultas
Ekonomi Universitas Slamet Riyadi
Surakarta. Hlmn 48-60.

Tim Dosen AP UNY. (2010). Manajemen


Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Yoyon Bahtiar Irianto. (2000). Pemasaran


Pendidikan. Diakses Pada tanggal 25
Januari 2016, pada pukul 10.15 wib dari
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._AD
MINISTRASI_PENDIDIKAN/19621001
1991021-
122 Jurnal Hanatawidya Edisi Juli Tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai