2
2
Oleh :
ELVA NAESHELLA PUTRY
0063384032
apt. Nur Adin Ekawati, S.Farm. apt. Lailul Dian Mastuti, S.Farm.
Mengetahui
i2
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulisan laporan pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di Rumah Sakit Era Medika dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Untuk
itu mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam
penyelesaian laporan ini, terutama kepada :
1. Ma’am Yoan Ratna Sari, S.E. selaku Kepala Sekolah SMK Kesehatan Brawijaya
Tulungagung.
2. Ma’am Isro’ Khoirun Nikmah,S.Pd selaku Ketua Pelaksana Praktik Kerja Lapangan
(PKL).
3. Ma’am Ika Yuanasari,S.Farm.apt selaku KaProdi Faramasi Klinis dan Komunitas.
4. Ma’am Nur Adin Ekawati, S.Farm.apt. Selaku Pembimbing Prodi Farmasi Klinis dan
Komunitas.
5. Ibu Lailul Dian Mastuti, S.Farm.apt. selaku Apoteker Pengelola Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Era Medika dan Pembimbing
6. Karyawan/pegawai di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Era Medika yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan selama PKL berlangsung
7. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam proses penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ini sangat
penulis harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
iii
3
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan.......................................................................................................................,. 2
1.3 Manfaat.......................................................................................................................2
..11
3.3 Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Farmasi Klinik di RS.....................................12
..16
3.4 Tugas Dari Pembimbing Sekolah............................................................................ 19
..17
3.5 Tugas DUDIKA......................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................229
0
2
LAMPIRAN.........................................................................................................................30
1
iv
3
DAFTAR LAMPIRAN
v3
BAB 1
PENDAHULUA
1.2 TUJUAN
4. Meningkatkan efisien waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih tenaga kerja
yang berkualitas.
1.3 MANFAAT
TINJAUAN PUSTAKA
38
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanankesehatan.
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangam serta penapsiran teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan di bidangkesehatan.
a. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
9
1. Pemilihan
Pemilihan adalah kegiatan untuk menetapkan jenis Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai ini berdasarkan:
• Pola penyakit
• Mutu
2. Perencanaan kebutuhan
Perencanaan dilakukan untuk menghindari kekosongan Obat dengan menggunakan metode
yang dapat dipertanggungjawabkan dan dasar-dasar perencanaan yang telah ditentukan antara
lain konsumsi, epidemiologi, kombinasi metode konsumsi dan epidemiologi dan disesuaikan
dengan anggaran yang tersedia.
Pedoman perencanaan harus mempertimbangkan:
• Penetapan prioritas
• Sisa persediaan
3. Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk merealisasikan perencanaan
kebutuhan. Pengadaan yang efektif harus menjamin ketersediaan, jumlah, dan waktu yang
tepat dengan harga yang terjangkau dan sesuai standar mutu. Pengadaan merupakan kegiatan
yang berkesinambungan dimulai dari pemilihan, penentuan jumlah yang dibutuhkan,
5
10
penyesuaian antara kebutuhan dan dana, pemilihan metode pengadaan, pemilihan pemasok,
penentuan spesifikasi kontrak, pemantauan proses pengadaan, dan pembayaran
4. Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian jenis, spesifikasi, jumlah,
mutu, waktu penyerahan dan harga yang tertera dalam kontrak atau surat pesanan dengan
kondisi fisik yang diterima. Semua dokumen terkait penerimaan barang harus tersimpan
dengan baik.
5. Penyimpanan
Setelah barang diterima di Instalasi Farmasi perlu dilakukan penyimpanan sebelum
dilakukan pendistribusian. Penyimpanan harus dapat menjamin kualitas dan keamanan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan persyaratan
kefarmasian. Persyaratan kefarmasian yang dimaksud meliputi persyaratan stabilitas dan
keamanan, sanitasi, cahaya, kelembaban, ventilasi, dan penggolongan jenis Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
6. Pendistribusian
Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka menyalurkan/menyerahkan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dari tempat penyimpanan
sampai kepada unit pelayanan/pasien dengan tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah,
dan ketepatan waktu. Rumah Sakit harus menentukan sistem distribusi yang dapat menjamin
terlaksananya pengawasan dan pengendalian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai di unit pelayanan.
8. Pengendalian
Pengendalian penggunaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
dapat dilakukan oleh Instalasi Farmasi harus bersama dengan Komite/Tim Farmasi dan Terapi
di Rumah Sakit.
• Penggunaan obat sesuai dengan Formularium Rumah Sakit
6
10
• Memastikan persediaan efektif dan efisien atau tidak terjadi kelebihan dan
kekurangan/kekosongan, kerusakan, kadaluarsa dan kehilangan
serta pengembalian pesanan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai
• Penggunaan obat sesuai dengan diagnosis dan terapi
9. Administrasi
Administrasi harus dilakukan secara tertib dan berkesinambungan untuk memudahkan
penelusuran kegiatan yang sudah berlalu.
Kegiatan administrasi terdiri dari :
• Pencatatan dan Pelaporan
• Administrasi keuangan
• Administrasi Penghapusan
c. Rekonsiliasi Obat
Rekonsiliasi Obat merupakan proses membandingkan instruksi pengobatan dengan Obat
yang telah didapat pasien. Rekonsiliasi Obat berjutuan untuk mencegah terjadinya kesalahan
obat seperti obat tidak diberikan, kesalahan dosis, dan memastikan informasi yang akurat
tentang obat yang digunakan pasien.
7
10
e. Konseling
Konseling Obat adalah suatu aktivitas pemberian nasihat atau saran terkait terapi Obat dari
Apoteker kepada pasien dan/atau keluarganya. Tujuannya untuk mengopatimalkan hasil terapi,
meminimalkan resiko reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD), meningkatkan keamanan
penggunaan obat bagi pasien, dan meningkatkan hubungan kepercayaan antara Apoteker dan
pasien.
f. Visite
Visite merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan Apoteker
secara mandiri atau bersama tim tenaga kesehatan untuk mengamati kondisi klinis pasien
secara langsung, dan mengkaji masalah terkait Obat dan menyajikan informasi Obat kepada
dokter, pasien serta profesional kesehatan lainnya. Visite juga dapat dilakukan pada pasien
yang sudah keluar Rumah Sakit baik atas permintaan pasien maupun sesuai dengan program
Rumah Sakit yang biasa disebut dengan Pelayanan Kefarmasian di rumah (Home Pharmacy
Care).
8
10
k. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD)
Merupakan interpretasi hasil pemeriksaan kadar obat tertentu atas permintaan dokter yang
merawat karena indeks terapi yang sempit atau atas usulan Apoteker kepada dokter. Bertujuan
untuk mengetahui kadar obat dalam darah dan memberikan rekomendasi kepada dokter yang
merawat.
Penyelenggaraan Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit harus didukung oleh
ketersediaan sumber daya kefarmasian (sumber daya manusia, sarana, dan peralatan),
pengorganisasian yang berorientasi kepada keselamatan pasien, dan standar prosedur
operasional.
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) juga memiliki fungsi, antara lain: Pengelolaan
perbekalan farmasi, Pelayanan kefarmasian dalam penggunaan obat dan alat kesehatan.
9
10
2.2 TINJAUAN LAHAN PKL
2.2.1 Profil Rumah Sakit Era Medika
Rumah Sakit Era Medika berdiri pada tahun 1999 yang terletak di JL.Raya Pulosari No.15
Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung. yang awalnya adalah Laboratorium Klinik yang
didirikan oleh dr. Aries Rudiyanto dan dr. Erawati, kemudian pada tahun 2000 mendirikan
Apotik Ngunut Farma dan pada tahun yang sama dibangun sebuah Balai Pengobatan dan
Rumah Bersalin (BPRB).Rumah Sakit Era Medika mulai dioperasikan pada 2 Februari 2001.
Pada tanggal 16 Februari 2006 dr. Aries dan dr. Erawati mendirikan Yayasan Era Medika
Tulungagung, yang menaungi BPRB / BKIA dengan 26 TT.
Pada Tanggal 05 Mei 2006 Status BPRB / BKIA dr. Aries Rudiyanto dan dr. Erawati
mengalami perkembangan menjadi Rumah Sakit Khusus Bedah dan Penyakit Dalam Era
Medika berdasarkan SK Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur No:
13
1
0
442.1/3631/111/4/2006 dengan 5 dokter Spesialis.
Pada 22 Mei 2007, Ir. Heru Cahyono, MM selaku Bupati Tulungagung resmikan Rumah
Sakit Khusus Bedah dan Penyakit Dalam Era Medika beserta kamar operasinya.
Pada tanggal 18 Juli 2007 Rumah Sakit Khusus Bedah dan Penyakit Dalam Era Medika
meningkatkan statusnya menjadi Rumah Sakit Era Medika berdasarkan SK Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi jawa Timur No. 442.1/3263/111.4/2007, dengan 28 TT dan 11 Spesialis.
Setelah resmi menjadi Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Era Medika terus meningkatkan
pelayanan kesehatan baik sarana penunjang maupun fasilitas dan peralatan medis. Hal ini
dibuktikan hingga tahun 2018 ini Rumah Sakit Era Medika memiliki 76 TT, 13 poliklinik
spesialis, 1 poliklinik umum, dan beberapa fasilitas penunjang medis..
2.2.3 VISI
Menjadi Rumah Sakit Swasta Rujukan Utama di Tulungagung
2.2.4 MISI
13
1
1
4. Ruang Bersalin
5. Ruang Operasi
6. Rehabilitasi Medik
7. Bidan dan Perawat
8. Dokter Umum
2.2.7 Rawat Jalan
Poliklinik umum dan poliklinik spesialis memberikan pelayanan sesuai
dengan jadwal yang telah ditentukan. Berikut ini merupakan daftar layanan poli
yang ada di rumah sakit Era Medika:
1. Spesialis Penyakit Dalam
2. Spesialis Kebidanan dan Kandungan
3. Spesialis Anak
4. Spesialis Bedah
5. Spesialis THT
6. Spesialis Saraf
7. Klinik Gigi
8. Klinik TB
2.2.8 Rawat Inap Pasien
1. Perawatan Khusus dan Intensif
a) ICU / NICU / HCU
b) Ruang Isolasi
c) Ruang Perawatan Bayi
2. Perawatan Umum
a) Ruang Perawatan Kelas Super VIP
b) Ruang Perawatan Kelas VIP
c) Ruang Perawatan Kelas I
d) Ruang Perawatan Kelas II
e) Ruang Perawatan Kelas III
Data Tempat Tidur
NO KELAS JUMLAH
1. VVIP/Super VVIP 5
2. VIP 7
3. Kelas I 12
4. Kelas II 14
5. Kelas III 53
6. ICU 4
7. Isolasi 2
13
1
2
8. Isolasi Tanpa Tekanan Negatif 4
kGudang Farmasi
Nurul Istikomah
13
1
3
BAB III 1
5
PEMBAHASAN
3.2 Alur Pelayanan Obat Bagi Pasien di Instalasi Farmasi RS Era Medika
Alur pelayaan obat merupakan pelayanan obat ke pasien yang dilakukan di instalasi
farmasi dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat, dengan
cara seperti berikut:
1. Resep diterima petugas Farmasi
Pemeriksaan kelengkapan administrasi
1. Nama dokter
2. Nomor SIP Dokter
3. Tanggal penulisan resep ditulis
4. Nama pasien, usia pasien dan alamat pasien
5. Paraf dan stemple dokter
Kelengkapan klinis
11
16
1. Nama obat
2. Dosis obat
2. Membuat etiket obat yang memuat informasi antara lain
1. Nomor resep pasien
2. Nama pasien
3. Tanggal resep
4. Aturan pakai
5. Tanggal kadaluarsa obat
3. Lakukam double check dengan orang yang berbeda dan berganti ganti untuk
memaksimalkan fungsi pemeriksaan
Pengelolaan sediaan farmasi, Alat kesehatan, Bahan Medis Habis Pakai di instalasi
Farmasi Rumah Sakit Era Medika
1. Pemilihan
Pemilihan dalah kegiatan menetapkan jenis sediaan farmasi,alat kesehatan dan
bahan habis pakai sesuai kebutuhan. Rumah Sakit Era Medika dalam pemilihan
berdasarkan formularium dan standar pengobatan / pedoman diagnose dan terapi
2. Perencanaan kebutuhan
Perencanaan kebutuhan merupakan kegiatan menentukan jumlah dan periode
pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis Rumah Sakit Era Medika
perencanaan kebutuhan menggunakan metode konsumsi yaitu metode yang dilakukan
dengan mengevaluasi penggunaan obat masa yang lalu sebagai dasar penentuan
perkiraan kebutuhan, kemudian disesuaikan dengan rencana strategis dari rumah sakit
maupun farmasi rumah sakit, sehingga hasil akhir adalah suatu daftar kebutuhan obat.
3. Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan perencanaan pengadaan yang
efektif harus menjamin ketersediaan, jumlah, dan waktu tepat dengan harga terjangkau
dan sesuai standar.pengadaan RSU Satiti Prima Husada melalui jalur resmi PBF. Cara
melakukan pemilihan PBF yaitu mempertimbangkan legalitas PBF, harga sesuai HET
(harga eceran tertinggi), waktu tunggu dan ketersediaan obat
4. Penerimaan
Penerimaan dilakukan saat barang datang dengan mencocokkan SP (Surat
Pemesanan) dengan faktur. Kemudian mencocokkan faktur dengan barang yang
12
16
meliputi nama PBF, nama Rumah Sakit, Alamat Rumah Sakit, Nama Obat, Jumlah
Obat, Nomor Batch, Expired Date,dan kondisi Fisik barang.
5. Penyimpanan
Metode Penyimpanan Obat di Rumah Sakit Era Medika sebagai berikut:
a. Bentuk Sediaan adalah cara menyimpan obat menurut bentuk dari sediaan
obat tablet,sirup,injeksi,salep,obat tetes,alkes.
b. Alfabetis adalah cara penyimpanan obat menurut nama obat sesuai
dengan alphabet.
c. FIFO dan FEFO
FIFO (First In First Out) adalah cara penyimpanan obat dimana obat
pertama masuk, harus yang pertama dikeluarkan.
FEFO (First Expired First Out) adalah cara penyimpanan obat dimana
yang sudah expired maka obat tersebut harus dikeluarkan pertama.
13
16
resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 tahun. Di Rumah Sakit Era Medika
belum pernah melakukan pemusnahan.
8. Pengendalian
Di Rumah Sakit Era Medika dilakukan pencatatan terhadap obat yang mau dipesan
dan jumlah yang ingin dipesan. Pelaporan obat narkotika dan psikotropika dilakukan di
aplikasi SIPNAP ( sistem pelaporan narkotika dan psikotropika ) setiap tanggal 10.
2) Administrasi keuangan.
1. Pengkajian resep
Pengkajian resep dilakukan untuk menganalisa adanya masalah terkait Obat, bila
ditemukan masalah obat harus dikonsultasikan kepada Dokter
14
16
penulis Resep sesuai persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik, dan
persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan Persyaratan
administrasi meliputi:
a. Nama, umur, jenis kelamin,berat badan dan tinggi badan pasien
c. Tanggal resep
c. Stabilitas
b. Duplikasi pengobatan
3. Rekonsiliasi obat
15
16
instruksi dokter
3) Mengidentifikasi ketidaksesuaian akibat tidak terbacanya instruksi
dokter.
5. Konseling
Konseling obat adalah suatu aktivitas pemberian nasihat atau saran
terkait terapi obat dari apoteker (konselor) kepada pasien atau keluarganya.
Konseling untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap disemua fasilitas
kesehatan dilakukan atas inisitatif Apoteker, rujukan dokter, keinginan
pasien atau keluarganya. Pemberian konseling yang efektif memerlukan
kepercayaan pasien atau keluarga terhadap Apoteker
Kriteria pasien konseling:
a. Pasien kondisi ( pediatri, geriatric, gangguan fungsi ginjal, ibu hamil
menyusui)
b. Pasien dengan terapi jangka Panjang/ penyakit kronis (TB, DM, epilepsi)
6. Visite
Visite merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang
dilakukan apoteker secara mandiri atau bersama tim tenaga kesehatan untuk
mengamati kondisi klinis pasien secara langsung, dan mengkaji masalah
terkait obat, memantau terapi obat dan reaksi obat yang tidak dikehendaki,
meningkatkan terapi obat yang rasional, dan menyajikan informasi obat
kepada dokter, pasien serta profesional kesehatan lainnya. Di Rumah Sakit
Satiti Prima Husada belum melakukan visite.
d. Pemantauan
17
16
berat, tidak dikenal,frekuensinya jarang
b. Menentukan frekuensi dan insidensi ESO yang sudah dikenal dan baru
saja ditemukan
dikehendaki
Dosis : 1 x Sehari
20
33
• Kalnex ( ISO HAL 212)
Indikasi : Untuk menghentikan proses pendarahan
Kontra Indikasi : Jangan digunakan oleh Gagal ginjal berat, tromboembolisme
(pembentukkan gumpalan darah dalam pembuluh darah), perubahan
melihat warna, pendarahan subaraknoid (ruang antara otak dan jaringan
yang menutupi otak)
Efek Samping : Sakit kepala,mual,muntah,diare,gatal,kemerahan
Dosis : 3-4 x sehari.
Dosis :-
22
33
Amlodipine 10 mg Amlodipine 5 mg
Glimepiride Glibenclamide
Cefadroxil Sirup 250 ml Cefadroxil Sirup 150 mg
INJEKSI
Cefotaxim Ceftriaxon
Ceftriaxon Ceftrizoxim
Omeprazol Pantoprazol
TETES
Tobrosone Tobro
Pantocain Pantoprazol
Cendo Xitrol Aletrol
3.Skrining Resep
23
33
Tercantum
Bagian Kelengkapan
Tidak Keterangan
Resep Resep Ada
Ada
- S 3 cth 1
Signatura Aturan Pakai
- S 3 dd I
NAMA OBAT
1. Sucralfat syr
Indikasi : Tukak lambung dan usus (gunakan hingga 4-8 minggu; pada nyeri
hebat karena tukak lambung, dapat ditambahkan antasida).
Kontra Indikasi : Tidak boleh diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-
anak
Efek samping : Konstipasi dan mulut kering, diare, mual, muntah, rasa tidak
nyaman pada lambung, kembung, pruritus, ruam kulit, rasa kantuk,
vertigo, nyeri pinggang, dan sakit kepala.
Dosis : 2 Sendok takar (10 ml) empat kali sehari pada kondisi perut
24
33
kosong (1 jam sebelum makan dan sebelum tidur).
2. Curcuma Tab
2
4
BAB IV
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN
SMK Brawijaya Tulungagung diharapakan tetap menjalin hubungan dan kerja sama yang
baik dengan RS Era Medika. Sebaiknya pembekalan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
kegiatan PKL lebih diperbanyak dan ditingkatkan sehingga siswa siswi dapat lebih siap secara
mental maupun fisik dalam melaksanakan PKL.
26
33
DAFTAR PUSTAKA
27
33
LAMPIRAN
28
33
Gambar 7 : Rak Obat Generik Gambar 8 : Rak Obat Paten
29
33