Anda di halaman 1dari 71

PENGEMASAN PERALATAN MEDIS

/ LINEN
/KASA

ASRI SUMIYATI
BASIC TRAINING OF CSSD
PERKUMPULAN PRAKTISI SENTRAL STERILISASI
INDONESIA
SILOAM TRAINING
CENTRE 03 - 06 April 2023
Curriculum vitae
Nama Asri Sumiyati

TTL Purbalingga 16 juni 1959


Pendidikan SEKOLAH PEAWAT DI RSUP DR,Kariadi
D III KEPERAWATAN ,pendidikan
BIDAN S I PENDIDIKAN
PELATIAHAN APN,PELATIHAN
PONED D IV KEPERAWAN UNDIP
S2 ADMINISTARASI RS UNDIP
PELATIHAN INTRUKTUR PPGD
3M Health Care Academy DI BANGKOK
SEMINAR CSSD DI SINGAPOER
SNARS EDISI1 2018
Pangkat / Gol PURNA TUGAS IV /d, 2018
Pekerjaan Perawat ruang 3 B teladan,Kamar Bedah,IRJA
IRDA, PENANGGUNG JAWAB IGD,
Ka.Instalasi Laundry & CSSD
Organisasi PPNI,IBI
Ketua PD HISSI Jateng 2018-2021
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

• Setelah mengikuti materi ini


peserta mampu :
• Mampu menyiapkan jenis bahan
pengemas alat medis / linen/ kasa dan
mampu melaksanakan pengemasan
alat medis/linen/kasa sesuai standar di
unit sterilisasi sentral
Tujuan Pembelajaran Khusus
• Setelah mengikuti materi ini ,peserta dapat :
1. Menjelaskan Proses
Pengemasan Instrumen
2. Menjelaskan Proses Pengemasan Linen
3. Menjelaskan Proses Pengemasan Kasa
Pokok Bahasan

• Dasar hukum
• Standar Akreditasi
• Alur Pelayanan CSSD
• Pengemasan Peralatan Medis / Linen / Kasa
Dasar hukum
• UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah sakit
• PMK No 24 th 2016 : Persyaratan Fisik Bangunan Rumah
Sakit
• PMK No 27 th 2017 : Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• PMK nO 7 th 2019 Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
• KEMENKES RI NO HK.01.07/MENKES/1128/2022
STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT
Buku pedoman
• SNARS EDISI 1 Tahun 2018
• Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi
Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tanum 2020
Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (Central Sterile Supply De
GUIDLINE APSIC 2017
STANDAR AKRIDITASI PPI 7
ADALAH...(snars edisi .1.2018)

Rumah sakit melaksanakan identifikasi


PPIprosedur
7.2 dan proses asuhan i
Rumah sakit menurunkan re

CSSD
KEMENKES RI NO HK.01.07/MENKES/1128/2022 STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT
STANDAR AKRIDITASI PPI 4

Rumah sakit mengurangi risiko infeksi


terkait peralatan
medis dan/atau bahan medis
habis pakai (BMHP) dengan
memastikan kebersihan,
desinfeksi, sterilisasi, dan
penyimpanan yang memenuhi syarat.
STANDAR AKRIDITASI RS PPI
4 MAKSUD DAN
TUJUANYA
• Prosedur/tindakan yang menggunakan peralatan
medis dan/atau bahan medis habis pakai
(BMHP), dapat menjadi sumber utama patogen
yang menyebabkan infeksi.
• Kesalahan dalam membersihkan, mendesinfeksi,
maupun mensterilisasi, serta penggunaan
maupun penyimpanan yang tidak layak dapat
berisiko penularan infeksi.
LANJUTAN STANDAR AKRIDITASI PPI
4 MAKSUD DAN TUJUANYA

• Pembersihan, desinfeksi, dan sterilisasi


dapat dilakukan di area CSSD atau, di area
lain di rumah sakit dengan pengawasan.
• Metode pembersihan, desinfeksi, dan
sterilisasi dilakukan sesuai standar
dan seragam di semua area rumah
sakit.
• yang memroses peralatan medis
dan/atau BMHP harus mendapatkan
pelatihan Staf
USER

PENERIMAAN ALAT

BERSIH KOTOR

PRE CLEANING / PEMBERSIHAN / CUCI PENGERINGAN

SETTING PACKING
ALAT,LABELING

STERILISASI

CEK INDIKATO R

Alur Pelayanan CSSD


R. PENYIMPANAN BARANG STERIL

DISTRIBUSI
PENGERTIANPENGE
MASA N
• Semua material fasilitas kesehatan yang didesain
untuk membungkus, mengemas, dan
menampung alat-alat yang dipakai ulang untuk
sterilisasi, penyimpanan, dan pemakaian
• Pengemasan kegiata penting dalam
mempertahankan keamanan efektifitas alat
medis steril sampai saat digunakan untuk
perawatan pasien
• Pengemasan bagian penting dari tanggung
jawab departemen CSSD
TUJUAN DAN
FUNSI
PENGEMASA
N
• Untuk membungkus peralatan medis yang akan
di sterilkan
• Mempertahankan kondisi sterlisasi peralatan
medis sampai pada waktu penggunaan.
• Bahan pengemas baik berupa linen,kertas-plastik,
container/tromol adalah untuk membungkus
peralatan medik yang akan disterilkan dan
menjaga sterilitas alat tsb.
PRINSIP DASAr PENGEMASAN
• Bahan harus menjamin kemudahan
penetrasi sterilan efektif keseluruh kemasan
dan isinya
• Bahan kemasan harus tahan terhadap
kondisi yang dialami pada saat proses
sterilisasi berlangsung
• Bahan harus dapat menjaga sterilitas
isinya hingga kemasan dibuka
• Tidak terjadi kontamnasi pada
saat memindahkan isi alkes steril
SYARAT BAHAN PENGEMAS
• Bahan disesuaikan dengan metode
sterilisasi yang akan digunakan
• Dapat menahan mikro-organisme dan bakteri
• Kuat dan tahan lama
• Mudah digunakan
• Tidak mengandung racun
• Segel yang baik
• Aman dan mudah dibuka
• Masa kadaluarsa
JENIS BAHAN PENGEMAS
•Plastik film / Pouches
•Kertas wraping Material
•Linen
•Rigit Container / tromol
COTOH PENGEMAS

Crepe paper Non-woven wrap

Packaging pouch

Peel Pouch Package Rigid Container


FILM PLASTIK DAN KANTONG
PLASTIK ( STERILIZATION
POUCHES)

• Bahan plastik tidak dapat menyerap air baik


berupa cairan maupun uap.
• Bahan plastik tidak dapat dipakai sebagai
kemasan untuk sterilisasi uap.
• Kantong biasanya didesain dengan kertas
disalah satu sisinya untuk penetrasi uap.
• Pada umumnya kantong terdiri dari dua
bagian yaitu kertas dan film.
LANJUTAN
PENGEMAS
POUCHES
• Keuntungan penggunaan Pouches
mudahnya melihat isi barang didalamnya
• Karena sisi depannya terbuat dari transparan film.
• Secara umum ada dua tipe yaitu bentuk roll dan
sudah terpotong dengan ukuran tertentu
(seperti amplop).
• Varian bentuk amplop ada yang sudah ada
perekatnya (self sealing), jadi tidak perlu
melalui proses segel atau sealing,
• Pengemas Pouches bentuk roll memiliki dua
varian yaitu dalam bentuk flat dan gussete.
PENGEMAS TYVEK

• Adalah bahan pengemas yag terdiri


dari bahan plastikkhusus dari kertas,
mirip dengan pouches.
• Bahan pengemas ini khusus sebagai
pengemas alkes yang mau disteril
menggunakan mesin plasma H2O2.
KERTAS / WRAPPING
PAPPER

• Bahan ini hanya untuk sekali pakai


• Kriteria Kertas yang dapat dipakai
• Memiliki karateristik repellent /
tidak menyerap air
• Tidak mudah robek
• Merupakan penahan bakteri
(bakterial barrier) yang baik
• Bebas dari bahan beracun
• Dapat dipakai untuk sterilisasi uap dan EO
PENGEMAS KAIN / LINEN

• Linen adalah material paling tradisional


yang digunakan sebagai pembungkus steril.
• Keunggulannya :
• Kuat
• Relatif murah
• Nyaman/ comfort
• Kelemahannya
• Tidak memiliki kemampuan menahan
bakteri (bakterial barrier) yang baik
• Tidak memiliki konsistensi kualitas yag baik
• Mudah menyerap air
• Banyak terdapat lint
LANJUTAN
PENGEMAS LINEN
• Pada aplikasinya untuk mendapatkan
hasil yang baik penggunaannya linen
dilakukan dengan cara berlapis atau
dikombinasikan dengan material
lainnya seperti kertas.
• Jadi kombinasinya, kertas dipakai
sebagai pembungkus bagian luar
dan kain linen bagian dalam.
PENGEMAS RIGIT
CONTAINER

• Besar container disesuaikan dengan


jumlah intrumen yang akan disterilkan
• Penempatan instrumen dalam tray merata
• Memudahkan penetrasi sterilan dapat
kontak langsung item peralatan
• Penempatan indikator kimiawi klas 5 pada 2
sudut ujung diagonal saling berlawanan
• Periksa filter setiap kali dipergunakan jika
perlu diganti sesuai informasi produk
PERSIAPAN PENGEMASAN

• Material pengemas disiapkan minimal 2 jam


sebelum dipergunakan (dibuka dari
kemasan)
• Suhu kamar (21 ° C-24 ° C) dengan
kelembaban relatif berkisar antara 30-
60%.
• Hal ini diperlukan untuk penetrasi
sterilisasi steam dan mencegah pemanasan
berlebih (superheating)
• Pengemas diperiksa sebelum
dipergunakan( lubang,bercak noda)
• Pengemasan dilakukan dengan rapi
LANJUTAN
PERSIAPAN
PENGEMASAN
• Mengemas jangan terlalu erat untuk
mencegah ketidakadekuatan penetrasi
• Pemberian label Kertas/plastic pouches-
dilakukan pada sisi plastik
• Memberikan tulisan pada Pack kemasan-
hanya pada indicator tape atau dengan label
yang ditempelkan.
• Tray pada rigid container diperiksa sebelum
dipergunakan memastikan tidak kotor /
rusak.
• Selain tape indikator sterilisasi tidak
boleh digunakan sebagai pengaman
kemasan,
LANJUTAN PERSIAPAN
PENGEMASAN
• Tidak direkomendasikan menggunakan
peniti, tali
• Uji fungsi sealer setiap hari /seminggu sekali
• Pilih pouches sesuai dengan ukuran alat
medis yg akan disterilkan, maksimal isi 75%
dari ukuran pouches.
• Kantong. Ujung sealing pada bagianatas
dan bawah minimal 3 cm untuk
memudahkan pengambilan (aseptic tekhnik
dapat dipertahankan)
LANJUTAN PERSIAPAN
PENGEMAS

• Rigid container harus cukup besar isi tidak


terlalu penuh memudahkan penetrasi sterilant
secara merata kontak langsung item/peralatan
• Indicator internal kimiawi ditempatkan pada
dua sudut (ujung diagonal dan saling
berlawanan)
• Periksa filter container setiap kali dipergunakan
dan jika perlu diganti, disesuaikan dengan indikasi.
• Instrumen/set dalam rigid container tidak
boleh melebihi 11 Kg.
PROSEDUR LANGKAH
PENGEMASAN
• Cuci tangan sesuai prosedur
• Siapkan alat yang akan dikemas
• Siapkan perlengkapan alat pengemas
• Lakukan inspeksi sesuai dengan sepesifikasi alat dan
instruksi dari produsen
• Sesuaikan bahan pengemas sesuai dengan metode sterilisasi
yang dipakai
• Tipe dan ukuran alat yang akan di kemas
• Penempatan alat yang tepat dalam kemasan
• Penempatan indikator kimia internal eksternal sesuai
dengan kebijakan pengendalian mutu proses
sterilisasi.
LANJUTAN
PROSEDDUR
PENGEMASAN
• Metode atau teknis pengemasan
• Metode pemberian segel pada
setiap kemasan
• Metode dan penempatan label
untuk identifikasi kemasan
• Aplikasi informasi untuk
pengendalian mutu, seperti nomer
lot, tanggal, dan identifikasi petugas
yang menyiapkan
• Petunjuk untuk penempatan
kemasan didalam mesin sterilisasi
LANJUTAN PROSEDUR
PENGEMASAN

• Peringatan mengenai waktu pengeringan,


waktu pendinginan, dan penanganan
setelah proses sterilisasi
• Petunjuk penempatan,penyimpanan
dan untuk distribusi ketempat
pemakaian
• Mencegah kontaminasi,prosedur untuk
penyimpanan dan penanganan alat
medis steril, inspeksi segel,
• Metode yang tepat untuk membuka alat-
alat steril.
Pengemas pouches
UJI FUNGSI MESN SEALER sebelum
digunakan

Sebelum digunakan melakukan uji fungsi

Pengujian dilakukan
disarankan setiap
hari
Atau minimal 1 minggu
sekali Hasil baik tersealer
semua warna hitam merata
Tidak baik tidak rata
bergelombang ada bagian
yang putih tdk hitam
semua
PENGEMASAN
MENGGUNAKAN
POUCHES
Pengemas menggunakan
pouches
• Pilih pouches sesuai
dengan ukuran alat medis
yg akan disterilkan,
maksimal isi 75% dari
ukuran pouches.
• Kantong. Ujung sealing
pada bagianatas dan
bawah minimal 3 cm untuk
memudahkan pengambilan
(aseptic tekhnik dapat
dipertahankan
PENGEMAS
WRAPPING PAPER
PROSEDUR PENGEMASAN
LINEN KAMAR
BEDAH
• Cuci tangan sesuai SPO
• Petugas CSSD menerima linen operasi bersih dari
unit Laundry
• Lakukan serah terima linen bersih dengan petugas
unit Laundry
• Sortir linen - linen operasi yang baik
• Lipat linen operasi sesuai dengan jenis dan lipatan
masing- masing linen (duk 2, duk 3, jas operasi dan
handuk).
• Setting / tata linen operasi
• Lakukan pengemasan (packing) linen bersih untuk satu
kali tindakan operasi dengan duk 2 (linen) dan wrapping
paper rangkap dua
• Letakkan indikator internal ditengah-tengah susunan
linen operasi, beri tanda tangan pengemas
PROSEDUR PENGEMASAN
LINEN KAMAR
BEDAH

• Tempelkan Autoclave Tape ( Indikator


kimia eksternal di luar kemasan )
• Tempelkan checklist paket linen ( jumlah dan
jenis isi kemasan )
• Beri tanggal, tanda tangan dan nama terang
petugas pengemas
• Dokumentasikan kegiatan packing linen dalam
buku kegiatan packing linen harian
• Bersihkan dan rapikan alat-alat yang digunakan.
• Cuci tangan sesuai SPO
CARA MELIPAT DUK II
CARA MELIPAT JAS OPERASI
CARA MENGEMAS
LINEN KAMAR
BEDAH
CARA BEDAHMENGEMAS
LINEN KAMAR
CARA MENGEMAS LINEN KAMAR BEDAH
CARA MENGEMAS LINEN
KAMAR BEDAH
CONTOH PACKING LINEN
KAMAR OPERASI
LABEL PAKET LINEN
KAMAR
BEDAH
PERTIMBANGAN UMUM KEMASAN
LINEN

• Kemasan linen tidak terlalu padat


• Ukuran tidak melebihi 30 cmx30cmx50 cm
• Berat tidak lebih dari 6 kg
• Desintas maksimum tidak lebih dari 133,3kg/m³
• Pengemasan sebaiknya di lakukan di CSSD
• Cara menghitung Desitas Maksimum
Berat kemasan : Voleme kemasan ( kg)
Volume Kemasan ( m³)
PROSEDUR PENGEMASAN INSTRUMENT

• Pastikan instrument bersih dan kering


• Periksa adanya karat, goresan, korosif,
torehan, retak, kotor dipermukaan plate.
Pemeriksaan menggunakan kaca
pembesar
• Pastikan bahwa setiap instrumen :
Ujung pemotong tajam
Bagian – bagian tertentu bisa
digerakan dengan bebas
• Lubrikasi instrumen sesuai intruksi pabrik
• Bahan lubrikasiharus compatible
dengan peralatan instrumen
PERSIAPAN
PERAKITAN (
ASSEMBLY)
• Intrumen bedah sangat komplek berbagai metode
kemasan dapat di gunakan.
• Memudahkan agent/material sterilant dapat kontak
langsung dengan instrument dan menembus kemasan
meminimalkan resiko residu sterilisasi ( kemasan lembab
bash )
• Instrumen yang lembut / tajam ujung dilindungi
dengan pelindung khusus yang dapat di tembus agen
sterilant
• Instrument haemostatis / klem dilepas dari kuncian posisi
terbuka
• Instrument berlumen misal canul suction,kateter
dilepas mandrinnya
• Kom ynag di tumpuk harus memiliki diameter cekung
berbeda ( satu Inci)
• Instrumen set dalam rigit container tidak boleh melebihi 11 Kg.
CHECK LIST PENGHITUNGAN ALAT UNTUK OPERASI
INSTALASI BEDAH SENTRAL DAN DAY SURGERY RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

1. DATA
Nama Pasien :
Reg/ umur/ Ruang :
Diagnosa :
Tindakan Operasi :
Operator/ Asisten :
OK/ Jam/ Tgl/ Bl/ Th :

2. BASIC
NO NAMA ALAT 1 2 3 4 5 6 7 KETERANGAN
1 Langenbeck retractor 2
2 O hak 2
3 Pinzet anatomis 2
4 Pinzet chirurgys 2
5 Gunting jaringan halus/metzenbaum 1
6 Gunting jaringan kasar/ mayo 1
7 Gunting benang 1
8 Tangkai pisau no 3 1
9 Tangkai pisau no 4 1
10 Nald poeder 2
11 Allis klem 2
12 Bebcock 2
13 Yodern klem 1
14 Kocher lurus kecil 6
15 Kocher urus sedang 6
16 Pean lurus kecil 6
17 Pean lurus sedang 6
18 Pean bengkok: kecil, sedang, panjang 6
19 Peritonium klem/ miqulicz 6
20 Duk klem/ towel 6
21 Novocom 2
22 Mangok stenlestil 1
23 Bengkok stenlestil 1
24 Jarum jahit (set) 1
Paraf Pencatat
Nama Inisial
CATATAN :

KETERANGAN : 1. Instrument 2. Katim


Klm 1 = standar alat yang ada dalam set
Klm 2 = setting dari CSSD
Klm 3 = jumlah alat yang akan dipakai untuk operasi
Klm 4 = jumlah alat tambahan selama operasi ( ………………………………. ) ( ……...……………………… )
Serah terima instrumen setelah digunakan untuk operasi : 3. Circulating Nurse 4. Operator
Klm 5 = jumlah sisa instrumen bersih dalam tromol (hitung terlebih dahulu)
Klm 6 = jumlah semua instrumen kotor yang digunakan
Klm 7 = jumlah alat bersih dan kotor yang diserahkan ke CSSD
( ………………………………. ) ( ……...……………………… )
Hal- hal yang perlu diperhatikan : Serah terima alat habis pakai
1. Setiap kolom diakhiri dengan paraf penulis 5. Petugas IBS 6. Petugas CSSD
2. Segera bubuhkan paraf setelah pengecekan selesai

( ………………………………. ) ( ……...……………………… )
PENGEMASAN MENGGUNAKAN
CONTAINER
Formulir
Permintaan
Sterilisasi
LABELING DAN PENGERTIAN
• Proses identifikasi alat/ instrumen sebelum di lakukannya
proses sterilisasi
• Ada 2 cara ( manual dan sistem berbasis IT/ barcode )
• Tujuan labelling
• Mengidentifikasi jumlah instrumen
• Mengidentifikasi jumlah instrumen yang telah dipakai
• Mengidentifikasi informasi waktu penyimpanan
• Mengidentifikasi proses pendistribusikan
• Mengidentifikasi instrumen yang akan digunakan
identitas proses sterilisasi
• Mengidentifikasi petugas proses sterilisasi
HAL YANG PENTING
DALAM
LABELING

• Tanggal proses terjadinya sterilisasi


• Masa kadaluarsa
• Nomor/ inisial operator
• Nomor load/ Cycle
• Nomor/ kode mesin yang
digunakan untuk
sterilisasi
CONTOH LABELING
• Setiap kegiatan pada proses
monitoring
• Pelabelan pada
setiap kemasan :
- CSSD
- No. Petugas
- No sterilisator
- No. lot/siklus
- Tanggal sterilisasi
- Tanggal kadaluarsa
- Dokumentasi rutin
dan pelaporan
(bulanan)
Cara membaca label kadaluarsa

Label Kadaluarsa ada 3 deret kolom :


1. Deret pertama 4 (empat)
digit pertama nama CSSD
2 (dua) digit kedua inisial
petugas
2 (digit) ketiga load /
siklus proses sterilisasi
2 (dua) digit keempat
nomer mesin.
2. Deret ke 2 (dua) isi tgl / bln
/ tahun proses sterilisasi.
3. Deret ke 3 (tiga) isi tgl / bln
/ tahun Kadaluarsa
VALIDASI TERHADAP PENGEMASAN
SEBELUM PROSES
STERILISASI

• Jumlah alkes yang akan di kemas sesuai


dengan check list set alat yang akan disteril
• Pengemas disesuaikan jenis alat medis
dan prosedur sterilisasi yang akan di
gunakan
• Pengemas,bersih,rapi,tidak rusak
• Terpasang Indikator proses sterilisasi internal
eksternal sesuai prosedur sterilisasi yang
akan digunakan
VALIDASI TERHADAP
PENGEMASAN SESUDAH
PROSES STERILISASI

• Pengemas tidak rusak,tidak basah


• Idikator proses sterilisasi eksternal tidak rusak tidak lepas
• Indikator kadaluarsa tidak terlepas
• Indikator eksternal proses sterilisasi berubah
sesuai prosedur sterilisasi yang digunakan
• Pada saat penggunaan alat medis steril dilihat
indikator interna berubah sesuai prosedur sterilisasi
yang di gunakan
• Alat medis tidak basah
Monitoring & Evaluasi

1. Perlu dilakukan monitoring


& evaluasi pada setiap
proses / tahapan yang
berlangsung.
2. Indikator monitoring
 Indikator kimia
 Indikator biologi
 Indikator mekanik
INDIKATOR KIMIA

Class 2 Indicators for


Class 1 Process Indicators Class 3 Single Variable
use in Specific Tests Indicators

Class 6 emulating Indicators


Class 4 Multi-variable Indicators
Class 5 Integrating Indicators
Checklist Proses Sterilisasi Dgn Mesin Autoclave

Indikator
Nama &
Suhu Tekanan* Waktu Isi Load Biolo
No.Mesin
Bowie
L Ekste giKo TT
Dick
Tg
oa Test rnal Uj ntr D
l d i Pet
G G G S K 12 13 Jenis Asal Berat ol uga
B Be
1231 1° 4° 1 2 3 Mulai Selesai Barang Barang Jml (Kg/g) Ga Ga s
e4
C C Berha rh + +
sil ga asi ga / - / -
l l
l

Petugas, * Tekanan : Keterangan : Catatan : Mengetahui,

Pagi : 1 = Pre Vacum G = Mesin merk Gettinge Koordinator Pelayanan CSSD

2 = Hetting S = Mesin merk Sanamij

Siang : 3 = Steril B = Mesin merk Belimed

4 = Post Vacum Chairul Ismiyati, SE

Malam : NIP. 196108311988032005


UJI MIKROBIOLOGI
•Pemeriksaan meliputi : Instrumen,
produk habis pakai, linen,
pembersihan ruangan
•3 bulan sekali
•Dilakukan juga untuk menguji
umur produk steril (tergantung
pula pada kondisi penyimpanan)
Formulir Monitoring Penggunaan ALKES
/ Barang Steril Dari CSSD
KESIMPULAN PENGEMASAN
• Bagian penting dalam proses sterilisasi alat medis
• Pengemasan sesuai standar menjamin
kualitas barang alat medis yg disteril
• Memudahkan pada saat penggunaan alat medis
• Dapat memutus rantai infeksi
• Menjamin keselamatan pasien dan petugas
• Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
MATURNUWUN

4/4/2023 Pusbankes 118 jogja 66

Anda mungkin juga menyukai