Anda di halaman 1dari 7

PERSEPSI DAN KEPUASAN PEMUSTAKA TERHADAP DESAIN INTERIOR

DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Lasenta Adriyana, Siswidiyanto, Agung Suprapto


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
Email: lasenta16@gmail.com

Abstrac: Perception and Satifiction Library User of Interior Design at the Malang University of
Library. The research aims to determine the perception and satisfaction of the interior design by
user library Malang University of Library. The variables studied were variable interior design
consists of an indicator of space, color, lighting, air circulation, and sound, as well as the
satisfaction variables. This type of research is descriptive research with quantitative approach to
spread the questionnaire on library user at the Malang University of Library as the primary data
collection tools. Analysis of the data used are descriptive statistics, research shows that library
user satisfied with the interior design Malang University of Library, it is based on the calculation
of the variable frequency contained in the instrument research tools that questionnaires
distributed to the 200 respondents with simple random sampling method. The application of
appropriate library interior design plays an important role in achieving comfort library user,
library user comfortable against library will be satisfied in the library.

Keywords: interior design library, library user perception, library user satisfaction

Abstrak: Persepsi dan Kepuasan Pemustaka Terhadap Desain Interior di Perpustakaan


Universitas Negeri Malang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan kepuasan
pemustaka terhadap desain interior Perpustakaan Universitas Negeri Malang. Variabel yang diteliti
yaitu variabel desain interior yang terdiri dari indikator ruang, warna, pencahayaan, sirkulasi
udara, dan tata suara, serta variabel kepuasan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan menyebar kuisioner pada pemustaka di
Perpustakaan Negeri Malang sebagai alat bantu pengumpulan data utama. Analisis data yang
digunakan yaitu statistik deskriptif, hasil penelitian menunjukan bahwa pemustaka puas terhadap
desain interior Perpustakaan Universitas Negeri Malang, hal tersebut berdasarkan hasil
perhitungan frekuensi dari variabel yang terdapat pada alat instrument penelitian yaitu kuisioner
yang disebarkan pada 200 responden dengan metode simple random sampling. Penerapan desain
interior perpustakaan yang sesuai berperan penting dalam mencapai kenyamanan pemustaka,
pemustaka yang nyaman terhadap perpustakaaan akan puas berada di perpustakaan.

Kata kunci : desain interior perpustakaan, persepsi pemustaka, kepuasan pemustaka

Pendahuluan perpustakaan, hal tersebut berkaitan dengan


Peran perpustakaan menjadi sangat penting kenyamanan pemustaka saat berada di
terutama bagi kalangan akademisi, salah perpustakaan. Dengan demikian pengembangan
satunya yaitu Perpustakaan Universitas, karena gedung perpustakaan harus sesuai dengan
Perpustakaan UQLYHUVLWDV PHUXSDNDQ ³Jantung fungsi dan tujuan Perpustakaan Universitas agar
UniverVLWDV´. Perpustakaan merupakan tempat nantinya tidak menimbulkan masalah.
penyedia informasi, sehingga perpustakan Elemen desain interior yang perlu
merupakan tempat tujuan mahasiswa dalam diperhatian dan merupakan dasar desain interior
mendapat informasi baik tercetak maupun yaitu ruang, warna, pencahayaan, sirkulasi
online, sehingga perpustakaan harus memenuhi udara, serta tata suara (Lasa, 2005, h.161).
kebutuhan informasi pemustaka serta ³Ruang adalah hal utama dari sebuah desain,
kenyamanan pemustaka saat berada di elemen-elemen yang ada pada sebuah ruang
perpustakaan. Rasa puas pemustaka akan seperti meja, kursi, tangga, dan interior lainnya
mendorongnya untuk kembali ke perpustakaan. akan memberi tampilan yang sesuai dari segi
Desain interior merupakan salah satu elemen desain, desain interior yang baik akan
penting yang harus diperhatikan dalam menentukan ruang menjadi dapat dihuni,

Jurnal Administrasi Publik (JAP). Vol. 3, No. 7, Hal 1248-1254 | 1248


menyenangkan, dan memuaskan (Ching, 1996, Lantai pertama yaitu layanan sirkulasi dan juga
h.160)´. Ruang pada perpustakaan juga harus disediakan komputer yang bisa digunakan oleh
memiliki desain interior yang menarik, agar pemustaka. Lantai 2 perpustakaan yaitu ruang
terhindar dari kesan membosankan karena koleksi serta ruang baca untuk pemustaka serta
banyaknya tumpukan buku dan bahan pustaka lantai 3 yang juga ruang baca dan ruang koleksi
lainnya. untuk pemustaka. Oleh karenanya peneliti
Warna merupakan variabel kedua dari tertarik untuk mengambil judul penelitian
desain interior, ³warna dapat memberikan kesan ³3HUVHSVL GDQ .HSXDVDQ 7HUKDGDS 'HVDLQ
pada sebuah ruangan, warna dinding, warna Interior Pemustaka di Perpustakaan Universitas
lantai, dan langit-langit ruangan akan 1HJHUL 0DODQJ´
memancarkan kesan dari fungsi sebuah ruangan
tersebut (Suptandar, 1995, h.91)´. Pemilihan Kajian Pustaka
warna harus sesuai dengan fungsi dan tujuan Perpustakaan
dari bangunan. Pemilihan warna yang tepat ´Perpustakaan berasal dari kata pustaka,
akan menimbulkan rasa nyaman pada yang berarti kitab atau buku. Setelah ditambah
pemustaka di perpustakaan. Warna juga mampu awalan per dan akhiran an menjadi
mempengaruhi pemustaka, dengan warna yang perpustakaan yang artinya kumpulan buku-buku
cerah, pemustaka yang bosan bisa kembali fresh yang kini dikenal sebagai koleksi bahan pustaka
meskipun berada di perpusatakan. (Saleh dan Komalasari, 2010, h.14)´.
Pencahayaan merupakan bagian yang Kesimpulan dari pengertian mengenai
tidak mungkin terpisahkan dari sebuah perpustakaan yang telah dijelaskan diatas adalah
bangunan. Sebuah perpustakaan memerlukan bahwa perpustakaan merupakan suatu tempat
penerangan yang baik pada ruang baca maupun yang didalamnya berisi bahan pustaka yang
pada rak koleksi bahan pustakanya. diperuntukan bagi pemustaka, serta memiliki
Pencahayaan dapat berupa alami langsung dari struktur organisasi yang telah ditetapkan
sinar matahari ketika siang hari dan berdasarkan jenis perpustakaannya, serta
pencahayaan buatan dengan lampu. terdapat pustakawan yang bertugas mengelola
Sirkulasi udara merupakan bagian yang perpustakaan tersebut dibantu dengan staf
penting dalam sebuah desain interior, karena lainnya.
fungsinya yang vital bagi kenyamanan
pemustaka di dalam ruangan perpustakaan. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Pemasangan AC atau kipas angin dalam Perpustakaan Perguruan Tinggi (PPT)
ruangan juga merupakan bentuk sirkulasi udara sering diibaratkan sebagai jantungnya
yang diterapkan, adanya sirkulasi akan Perguruan Tinggi, sehingga perpustakaan harus
membantu pemustaka yang berada dalam ada di setiap perguruan tinggi agar dapat
perpustakaan menjadi leluasa untuk bernafas, memberikan layanan kepada civitas akademika
³karena udara yang tidak berganti menjadi tidak sesuai dengan kebutuhan.
baik bagi kesehatan pemustaka yang berada Perpustakaan perguruan tinggi atau
dalam satu ruangan´ (Suptandar, 1995, h.161). perpustakaan universitas memiliki tujuan, tugas,
Tata suara di perpustakaan perlu fungsi, serta layanan yang harus dilaksanakan
diperhatikan, karena perpustakaan identik seimbang untuk memenuhi kebutuhan
dengan keheningan, namun tata suara tetap pemustaka saat berada di perpustakaan. Hal
perlu diperhatikan karena ketika ada suatu tersebut berkaitan dengan kenyamanan
informasi yang akan disampaikan oleh petugas pemustaka, rasa nyaman berada di perpustakaan
perpustakaan pada pemustaka akan akan menimbulkan persepsi yang baik untuk
tersampaikan dengan baik. Beberapa perpustakaan sehingga pemustaka akan datang
perpustakaan juga ada yang menyalakan musik lagi ke perpustakaan. Desain interior
di perpustakaan dengan memutar lagu-lagu perpustakaan berkaitan dengan kenyamanan
yang bisa menambah konsentrasi pemustaka di pemustaka saat berada di perpustakaan, untuk
perpustakaan. itu desain interior menjadi bagian yang penting
Penelitian dilakukan di Perpustakaan dalam perancangan sebuah perpustakaan.
Universitas Negeri Malang karena perpustakaan
memiliki konsep perpustakaan yang unik dan
kuno, dengan bangunan yang sudah berdiri Desain Interior
sejak tahun 1990 dan belum pernah mengalami ³Desain interior adalah karya arsitek atau
perubahan sama sekali. Perpustakaan desainer mengenai desain bagian dalam suatu
Universitas Negeri Malang memiliki luas ruangan, bentuk-bentuknya sesuai dengan
bangunan 5.500 m2 dengan bangunan 3 lantai.

Jurnal Administrasi Publik (JAP). Vol. 3, No. 7, Hal 1248-1254 | 1249


perkembangan ilmu dan teknologi´ (Pamudji,
1995, h.2). Sirkulasi Udara
Tujuan dari desain interior adalah Sirkulasi udara dalam sebuah ruang
perbaikan fungsional, pengayaan estetika, dan sudah mulai menggunakan teknologi dalam
peningkatan psikologis ruang interior. pemanfaatannya, salah satunya adalah AC (Air
Conditioning) cuaca yang sering berubah dari
Elemen Desain Interior terik matahari yang menyengat serta terkadang
Ruang cuaca dingin, menyebabkan suhu ruangan yang
Ruang adalah salah satu elemen dasar juga berubah-ubah. AC dapat dimanfaatkan
desain interior, dalam merancang ruang, dalam sebuah ruang untuk menyesuaikan suhu
desainer interior seharusnya sudah terlebih sehingga tetap stabil. Sirkulasi udara juga dibagi
dahulu mempelajari aktivitas serta analisis menjadi 2 macam, yaitu buatan dan alami.
NHEXWXKDQ SHPDNDL UXDQJ WHUVHEXW ³/XDV UXDQJ Sirkulasi udara alami dihasilkan dari
jumlah orang yang dilayani, serta peralatan udara yang masuk melalui jendela dan ventilasi.
yang digunakan dapat diperkirakan dari Sirkulasi udara buatan berasal dari pendingin
aktivitas yang dilakukan dalam ruang tersebut udara ruangan atau AC, pendingin udara pada
(Ching, 1996, h.70- ´ Ruang yang dapat ruang perpustakaan juga berfungsi sebagai alat
digunakan untuk pemustaka serta menjadi agar bahan pustaka di perpustakaan tidak mudah
batasan dalam penelitian yaitu ruang baca dan rusak.
ruang koleksi, karena kedua ruang tersebut
merupakan ruang yang selalu digunakan dan Tata Suara
merupakan ruang utama di perpustakaan. ³$NXVWLN SDGD VXDWX UXDQJ WLGDN KDQ\D
sebatas penataan ruang dan perhitungan bagi
Warna pengguna ruang namun juga terhadap
³Warna dapat memancarkan kesan dari penyimpanan termal, atmosfir, cahaya, serta
fungsi sebuah ruangan perpustakaan (Pamudji, segala bunyi yang ditimbulkan dari luar maupun
1995, h.91)´. Warna merupakan hal pertama dalam gedung (Pamudji, 2004, h.1- ´
yang merupakan pembeda suatu benda dengan Penataan suara pada perpustakaan
benda lainnya. Warna mampu memberi kesan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam
pada orang lain mengenai ruangan tersebut. sebuah desain interior, karena perpustakaan
Warna pada perpustakaan juga mampu merupakan tempat belajar yang harus dijaga
membangkitkan emosi pemustaka saat berada di keheningannya dari kebisingan di luar
perpustakaa, pemilihan warna yang tepat akan perpustakaan untuk kenyamanan pemustaka
berengaruh terhadap kenyamanan pemustaka. maupun pustakawan yang ada pada
perpustakaan tersebut. ³6XDUD SDGD
Pencahayaan perpustakaan harus selalu dijaga sehingga selalu
Merancang pencahayaan sebagai bagian berada pada kisaran 35-40 db agar terhindar dari
dari desain interior juga harus NHELVLQJDQ EDJL SHPXVWDND´ 6XSWDQGDU 95,
mempertimbangkan banyak faktor seperti, letak h.4). Menjadi wajar jika tata suara menjadi
ruangan, warna ruang, cuaca, serta peralatan elemen penting desain interior dalam sebuah
yang akan dibutuhkan dalam ruangan tersebut. perpustakaan.
Peralatan lampu merupakan satu kesatuan
dengan elektris bangunan. Sumber cahaya Persepsi
mampu memberikan arah, mempertegas batas ³Kemampuan untuk membedakan,
bidang, atau menjadi garis paling luar suatu kemampuan untuk mengelompokan, dan
bangunan. ³Pemilihan serta penataan lampu kemampuan untuk memfokuskan (Sarlito, 1983,
yang tepat akan memberikan kesan keindahan h.89)´. Pengertian diatas mengemukakan bahwa
pada suatu bangunan´ (Ching, 1996, h.266- suatu persepsi adalah tanggapan seseorang
271). terhadap suatu hal, sehingga orang tersebutlah
Pencahayaan yang baik adalah yang yang dapat memutuskan apakah akan
menggunakan cahaya alami serta buatan pada menanggapi atau mengabaikan hal tersebut
sebuah ruanagan.. ³Pencahayaan alami adalah terkait dengan persepsi yang dimilikinya.
cahaya yang berasal dari benda penerang yang Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
terdapat di alam seperti cahaya matahari, bulan, persepsi pada seseorang yaitu ³Giri sendiri,
bintang, dan api. Sedangkan pencahayaan sasaran persepsi, faktor situasi (Siagian, 1995,
buatan adalah cahaya yang dihasilkan dari h.39)´.
benda buatan manusia seperti lampu dan lilin´ Ketiga faktor tersebut akan memengaruhi
(Purnama, 2000:7). seseorang dalam mempersepsikan suatu hal. Hal

Jurnal Administrasi Publik (JAP). Vol. 3, No. 7, Hal 1248-1254 | 1250


yang sama bisa saja dinilai berbeda oleh cerah sehingga
seseorang karena persepsi yang berbeda. tidak
menimbulkan
Kepuasan suasana gelap
³.HSXDVDQ SHQJJXQD WHUGLUL GDUL dalam ruangan.
pengguna yang puas atau tidak puas terhadap 4. Kombinasi
layanan perpustakaan dan berdasarkan semua warna pada
pertemuan dan pengalaman dengan organisasi ruangan senada
tertentu (Bitner dan Hubbert, 1994, h. ´ Pencahayaa 1. Pencahayaan
Pengertian tentang kepuasan pemustaka diatas an ruang baca
dapat disimpulkan bahwa kepuasaan pemustaka 2. Pencahayaan
bergantung dari apa yang diberikan oleh ruang koleksi
perpustakaan terhadapnya. Kepuasaan tersebut 3. Warna lampu
yang nantinya akan menimbulkan tanggapan ruang baca
dari pemustaka. Pemustaka yang merasa puas 4. Warna lampu
terhadap perpustakaan akan memberikan sikap ruang koleksi
positif dan sebaliknya pemustaka yang tidak Sirkulasi 1. Sirkulasi udara
puas akan meninggalkan kesan negatif. Udara pada ruang baca
2. Sirkulasi udara
Metode Penelitian pada ruang
Jenis penelitian yang adalah penelitian koleksi
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 3. Kebersihan
Populasi penelitian yaitu pemustaka udara pada
Perpustakaan Universitas Negeri Malang yang ruang baca
datang pada saat penelitian berlangsung, dengan 4. Kebersihan
sampel 200 pemustaka. udara pada
ruang baca
Tabel 1. Variabel, Indikator dan Item Penelitian
Tata Suara 1.Penempatan
Variabel Indikator Item
pengeras suara
Persepsi
yang strategis
Desain Ruang 1. Penataan ruang
sehingga saat
Interior baca pemustaka
ada
(Lasa, 2005, 2. Penataan ruang
pengumuman
h.161) koleksi
bisa terdengar
pemustaka
jelas.
3. Luas ruang baca
2.Pengaturan
4. Luas ruang suara musik
koleksi yang
3. Pemisahan disesuaikan
ruang baca dengan ruang
dengan ruang sehingga tidak
lainnya terkesan
4. Jarak antar mengganggu.
ruang baca Kepuasan Kenyamana 1. Kondisi fisik
dengan ruang (KEPMENP n gedung
lainnya AN NO Lingkungan 2. Kondisi fisik
Warna 1. Pemilihan KEP/ 25/ peralatan di
warna tembok M.PAN/ 2/ perpustakaan
cerah sehingga 2004) 3. Luas gedung
terkesan tidak sesuai dengan
silau. jumlah
2. Pemilihan mahasiswa
warna lantai 4. Ketenangan
cerah sehingga ruang baca
terkesan bersih. perpustakaan
3. Pemilihan 5. Ketenangan
warna langit- ruang koleksi
langit ruang

Jurnal Administrasi Publik (JAP). Vol. 3, No. 7, Hal 1248-1254 | 1251


perpustakaan variabel pencahayaan, yang dijabarkan dengan
6. Perpustakaan item-item pertanyan yang terdapat pada
dijadikan kuisioner. Nilai tersebut juga menunjukan
sebagai bahwa pencahayaan pada Perpustakaan
alternatif tempat Universitas Negeri Malang dianggap biasa saja
belajar oleh pemustaka, meskipun banyak juga
7. Kenyamanan responden yang menyatakan puas dengan
ruang baca pencahayaan di perpustakaan.
8. Kenyamanan
ruang koleksi Variabel Sirkulasi Udara
9. Kebersihan Grand mean sirkulasi udara menunjukan
ruang baca nilai 2,71 yang berarti nilai tersebut berada di
10. Kebersihan kelas interval cukup. Hal ini menunjukan bahwa
ruang koleksi pemustaka merasa sirkulasi udara perpustakaan
11. Kondisi ruang kurang memuaskan dibandingkan variabel
baca dari suara lainnya. Dibuktikan dengan rendahnya nilai
diluar interval yang didapat dari nilai mean masing-
12. Kondisi ruang masing item yang menjadi pertanyaan di
koleksi dari kuisioner yang di bagikan pada responden.
suara diluar
Variabel Tata Suara
Tahap-tahap dalam menganalisis data yang Grand mean tata suara menunjukan nilai
berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagi 3,27 yang berarti nilai tersebut berada di kelas
berikut: interval cukup. Data tersebut menunjukan
1. Menetapkan nilai distribusi frekuensi. bahwa pemustaka merasa tata suara di
2. Mendeskripsikan secara naratif setiap item Perpustakaan Universitas Negeri Malang dirasa
dan menganalisa data yang telah diolah. cukup, meskipun ada beberapa responden yang
menyatakan tidak puas terkait tata suara, namun
Pembahasan banyak juga responden yang puas dengan
Variabel Ruang pengaturan tata suara yang ada di Perpustakaan
Grand mean ruang menunjukan nilai Universitas Negeri Malang.
3,59 yang berarti nilai tersebut berada di kelas
interval tinggi/ besar. Hal ini menunjukan Variabel Kepuasan
bahwa pemustaka merasa puas dengan variabel Grand mean menunjukan nilai 3,67 yang
ruang, yang dijabarkan dengan item-item berarti nilai tersebut berada di kelas interval
pertanyan yang terdapat pada kuisioner. Nilai tinggi. Data tersebut menunjukan bahwa
tersebut juga menunjukan bahwa ruang pada kepuasan pemustaka di Perpustakaan
Perpustakaan Universitas Negeri Malang sesuai Universitas Negeri Malang memiliki nilai
dengan harapan pemustaka perpustakaan tinggi. Hal ini membuktikan perpustakaan
tersebut. memberikan pelayanan yang maksimal sehingga
tercipta rasa puas dari pemustaka terhadap
Variabel Warna perpustakaan.
Grand mean warna menunjukan nilai
3,42 yang berarti nilai tersebut berada di kelas Kesimpulan
interval cukup. Hal ini menunjukan bahwa 1. Nilai grand mean variabel ruang secara
pemustaka merasa cukup atau biasa saja dengan keseluruhan adalah 3,59 yang berada di
variabel warna, yang dijabarkan dengan item- kelas interval tinggi. Nilai tersebut
item pertanyan yang terdapat pada kuisioner. menunjukan bahwa secara keseluruhan
Nilai tersebut juga menunjukan bahwa warna responden puas terhadap ruang baca dan
ruang yang dipilih pada Perpustakaan ruang koleksi yang ada di perpustakaan.
Universitas Negeri Malang dianggap biasa saja Pada item jarak antara ruang baca dan ruang
oleh pemustaka. koleksi variabel ruang memiliki nilai mean
kecil karena pemustaka menganggap ruang
Variabel Pencahayaan tersebut terlalu berdekatan, sehingga saat
Grand mean pencahayaan menunjukan keadaan perpustakaan ramai pemustaka
nilai 3,32 yang berarti nilai tersebut berada di merasa terganggu dengan banyaknya
kelas interval cukup. Hal ini menunjukan bahwa pemustaka lain yang berada di satu ruangan
pemustaka merasa cukup atau biasa saja dengan yang sama.

Jurnal Administrasi Publik (JAP). Vol. 3, No. 7, Hal 1248-1254 | 1252


menjaga bahan pustaka agar tidak cepat
2. Variabel warna mendapat grand mean 3,42 lapuk.
yang berada di inteval tinggi. Secara
keseluruhan responden menyatakan puas 5. Variabel tata suara memiliki nilai grand
terhadap warna yang digunakan pada mean 3,44. Pada variabel tata suara dapat
perpustakaan UM. Beberapa responden yang disimpulkan bahwa rsponden merasa puas
menyatakan tidak puas terhadap item terhadap tata suara yang ada di perpustakaan
pemilihan warna langit-langit pada variabel UM. Pada variabel tata suara beberapa
warna karena pemustaka menganggap responden menyatakan tidak puas terhadap
perbedaan warna yang begitu terlihat antara item pengaturan suara musik, karena musik
lantai 1 yang dominan warna oranye dan yang diputar terlebih di lantai 3 terkadang
lantai 3 yang dominan warna putih sehingga dianggap mengganggu dengan jenis musik
responden menganggap tidak sesuainya yang tidak sesuai untuk perpustakaan seperti
warna tersebut, meskipun tetap memiliki (pop, dangdut, dan rock). Selain itu
warna senada. penempatan pengeras suara pada tiap lantai
perpustakaan juga belum ada, sehingga
3. Variabel pencahayaan memiliki nilai grand banyak responden yang mengeluhkan hal
mean 3,32, berada di interval tinggi. Nilai tersebut.
tersebut mengindikasikan bahwa lebih
banyak responden yang puas terhadap 6. Variabel kepuasan memilik nilai grand mean
pencahayaan di perpustakaan UM. Adanya tertinggi 3,67 yang berada di kelas interval
responden yang menyatakan tidak puas tinggi. Nilai tersebut menunjukan pemustaka
terhadap pencahayaan di perpustakaan UM pada perpustakaan UM puas dengan
adalah pada item pencahayaan ruang baca perpustakaan. Item peneklitian yang
dan ruang koleksi karena sebagian ditanyakan pada responden pada saat
responden menganggap pencahayaan di penelitian juga memiliki nilai yang tinggi,
perpustakaan UM kurang maksimal, hal itu menandakan persepsi pemustaka
sehingga banyak ruang-ruang yang tidak terhadap perpustakaan baik, yang
terjangkau cahaya jendela dan tidak mengindikasikan pemustaka nyaman berada
mendapat cahaya yang cukup dari lampu di perpustakaan dengan kondisi
sehingga terkesan gelap. perpustakaan tersebut.

4. Variabel sirkulasi udara memiliki nilai grand Saran


mean terendah yaitu 2,71, meskipun berada 1. Memberi sentuhan warna oranye dilantai 3,
di interval cukup, namun dibandingkan supaya terkesan senada dengan lantai 1,
dengan variabel lainnya sirkulasi udara namun tetap mempertahankan warna asli
menempati tingkat terendah. Hal ini bangunan.
disebabkan karena pemustaka banyak yang 2. Memperbaiki lampu yang rusak dan mati,
tidak puas dengan sirkulasi udara. Belum terutama pada ruang baca dan ruang koleksi.
adanya pendingin udara (AC) adalah 3. Menambah pendingin udara (AC) terutama
pemicunya, terutama pada bagian koleksi, pada lantai 3 dan bagian koleksi.
pemustaka merasa tidak nyaman dengan 4. Memasang pengeras suara disetiap lantai.
banyaknya debu dan udara tidak segar dari 5. Tidak menyalakan musik yang berakibat
koleksi bahan pustaka berusia tua. AC mengganggu pemustaka, atau petugas dapat
sangat diperlukan dalam perpustakaan, menyalakan musik dengan jenis musik dan
bukan hanya untuk sirkulasi udara suara yang disesuaikan dengan kondisi
pemustaka namun juga bertujuan untuk ruangan.

Daftar Pustaka
Bitner, M.J. and Hubbert, A.R, dalam Rust, R.T. and Oliver, R.L. (Eds), Service Quality: New Directions
in Theory and Practice, Sage, Thousand Oaks, CA, pp. 70-94.
Ching, Franchis D.K. 1996. Ilustrasi desain interior. Jakarta:Erlangga.
Lasa HS. 2005. Manajemen perpustakaan. Jakarta:Gama Media
Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Pedoman Umum
Penyusunan Indeks. (C.2). Jakarta, Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara.

Jurnal Administrasi Publik (JAP). Vol. 3, No. 7, Hal 1248-1254 | 1253


Rahmayanti, Nina. Manajemen pelayanan prima. 2010. CV Rajawali Citra: Jakarta.
Saleh, Abdul Rahman., Komalasari, Rita. 2010. Manajemen perpustakaan. Penerbit Universitas Terbuka.
Sarwono, Sarlito Wirawan. 1983. Problem anda: masalah remaja. Jakarta: Rajawali.
Siagian, Sondang. 1995. Teori Motivasi dan aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar ilmu perpustakaan. Jakarta:Gramedia
Suptandar, Pamudji. 1995. Perancangan tata ruang dalam desain interior. Jakarta:Penerbit Universitas
Trisakti.
Suptandar, Pamudji. 2004. Faktor akustik dalam perancangan desain interior. Penerbit Djambatan.

Jurnal Administrasi Publik (JAP). Vol. 3, No. 7, Hal 1248-1254 | 1254

Anda mungkin juga menyukai