Anda di halaman 1dari 14

PERANCANGAN BOOK SHELF (RAK BUKU) DENGAN DESAIN

ARTISTIK MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN QFD (QUALITY


FUNCTION DEPLOYMENT)

Dita Krisdiantoro
ditakris95@gmail.com
Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra Surabaya
Dosen Pembimbing : Subaderi. ST.,MM

ABSTRAK

With the development of the current book shelf era, not all are ergonomic.
Because sometimes the bookshelf only has a good shape but does not have an
ergonomic design. Vice versa sometimes bookshelves only have an ergonomic design
but do not have an attractive shape. This bookshelf is designed in an artistic form and
can be used maximally. This research aims to redesign and develop ergonomic
bookshelf innovation products according to the needs of consumers with artistic
designs using the QFD (Quality Function Deployment) method. The design of this
bookshelf with using Quality Function Deployment is done because QFD can create
products based on the desires and needs of consumers or the community.
Key word : Book Shelf, Desain, QFD

ABSTRAK

Dengan perkembangan jaman rak buku yang ada sekarang tidak semuanya
bersifat ergonomi. Karena terkadang rak buku hanya memiliki bentuk yang bagus
tetapi tidak memiliki desain yang ergonomis. Begitupun sebaliknya terkadang rak
buku hanya memiliki desain yang ergonomis tetapi tidak memiliki bentuk yang
menarik . rak buku ini di desain berbentuk yang artistik dan dapat digunakan
dengan maksimal.Penelitian ini bertujuan merancang ulang dan mengembangkan
produk inovasi rak buku yang ergonomi sesuai dengan kebutuhan konsumen
dengan desain yang artistik dengan menggunakan metode QFD ( Quality Function
Deployment ).Perancangan rak buku ini dengan menggunakan Quality Function
Deployment dilakukan karena QFD dapat memmbuat produk berdasarkan
keinginan serta kebutuhan konsumen atau masyarakat.

Kata kunci : Rak buku, Disain, QFD


PENDAHULUAN rapi dapat mempermudah pengunjung
dalam mencari buku atau bahan
Indonesia merupakan negara
pustaka lainnya. Hal ini menjadi daya
berkembang pada pembangunannya,
tarik tersendiri bagi perpustakaan
semakin besar pembangunan semakin
dalam meningkatakan minat baca
kecil lahan yang tersedia. Sehingga
pengunjung ke perpustakaan. 2 Minat
dibutuhkan sebuah furnitur yang
baca merupakan suatu keinginan atau
inovasi yang dapat memenuhi keadaan
niat seseorang untuk mengetahui
ruangan yang sempit dan desain yang
sesuatu dengan cara membaca. Suatu
menarik pula. Salah satunya yaitu rak
hal dasar yang harus dimiliki seseorang
buku.
untuk mempelajari suatu bidang
Menurut (Frans, 2018
keilmuan adalah minat untuk
)menyatakan dengan perkembangan
membaca. Kegiatan membaca dapat
zaman yang semakin pesat ini, banyak
mengetahui lebih mendalam tentang
orang yang hanya mengikuti trend
suatu keilmuan tertentu. Dari membaca
tanpa memperhatikan hal-hal penting
pembaca dapat mengetahui teori-teori
dibelakang mereka seperti budaya
dari para ahli suatu bidang keilmuan
membaca. mendapatkan informasi,
yang dapat dijadikan referensi untuk
memperoleh pemahaman, dan
penelitian maupun untuk menambah
memperoleh kesenangan. Sedangkan
wawasan. Pencarian bahan pustaka
secara khusus yaitu: memperoleh
yang cepat dan tepat sangat
informasi faktual, memperoleh
dibutuhkan oleh pengguna
keterangan tentang sesuatu yang
perpustakaan. Untuk memudahkan
khusus dan problematis, memberikan
pengguna mencari bahan pustaka,
penilaian kritis terhadap karya tulis
maka penataan buku-buku di rak harus
seseorang, memperoleh kenikmatan
disusun dengan rapi. Penataan rak-rak
emosi, dan mengisi waktu luang.
buku pada perpustakaan
Manfaat membaca adalah
mempertimbangan berbagai aspek tata
meningkatkan kadar intelektual,
ruang. Kegiatan di perpustakaan
memperoleh berbagai pengetahuan
cenderung berorientasi pada kegiatan
hidup, dan memiliki cara pandang dan
pelayanan dalam bentuk jasa. Untuk
pola pikir yang luas.
membuat nyaman pengunjung maka
Perpustakaan menyediakan
layout rak-rak buku harus menjadi
fasilitas-fasilitas yang dapat digunakan
daya tarik tersendiri bagi
pengguna perpustakaan. Penyediaan
perpustakaan. Pandangan ini tentunya
fasilitas yang memadai mempengaruhi
dilihat dari kepentingan pemakai
kualitas perpustakaan. Salah satu
perpustakaan. Penataan rak buku yang
fasilitas yang disediakan oleh
sesuai dengan fungsinya akan
perpustakaan adalah ruang baca. Di
berdampak pada optimalnya
dalam ruang baca terdapat berbagai
pelayanan di perpustakaan. Fungsional
jenis perabotan dan perlengkapan
disini berarti bahwa ruangan harus
perpustakaan. Salah satu jenis
mampu mendukung semua aspek
perabotan perpustakaan adalah rak
kegiatan dan layanan perpustakaan,
buku. Layout dalam ruang baca
mulai dari alur mengalirnya koleksi
mempengaruhi pengguna dalam
bahan pustaka dari bagian pengolahan
mencari maupun membaca buku di
sampai disajikan di jajaran rak, mulai
perpustakaan. Letak rak buku yang
dari jajaran rak sampai ke bagian yang memiliki karakter visual yang
peminjaman (sirkulasi) dan sebaliknya kuat. Setiap sudut ruangan akan dapat
mulai dari bagian sirkulasi kembali ke mendukung pengunjung melakukan
jajaran rak; arus lalu lintas pengguna selfie. Warna-warna coklat kayu
perpustakaan dapat berjalan dengan menjadi warna dan tekstur utama
lancar dan tercipta suasana tenang dalam finishing yang didukung oleh
(Ginting dkk, 2016). warnawarna cerah yang kontras
Ginanti (2017) berbicara Untuk sebagai aksen. Dimulai dari identifikasi
menghasilkan negara yang maju, bentuk-bentuk objek yang unik dan
sebuah negara khususnya Indonesia didukungnya pemilihan finishing
harus didukung oleh beberapa aspek. material, lalu dengan melakukan
Salah satunya adalah kualitas sumber proses desain sehingga objek dan
daya manusia yang didasari oleh oleh material tersebut mampu diadaptasi ke
pola pikir individu yang dapat dalam proyek perancangan ini.
didukung dengan kebiasaan membaca.
Indonesia pada kenyataannya masih TINJAUAN TEORETIS
memiliki masalah dengan angka minat
Menurut (Rakhmawati dkk, 2018)
baca masyarakatnya. Hal ini dapat
berbicara Perpustakaan umum adalah
dilihat dari jumlah pengunjung yang
perpustakaan yang diperuntukkan bagi
datang ke fasilitas-fasilitas umum
masyarakat luas sebagai sarana
penyedia buku baik yang dikelola oleh
pembelajaran sepanjang hayat tanpa
pemerintah atau perorangan . Dalam
membedakan umur, jenis kelamin,
“Desain Interior Book Centre” ini,
suku, ras, agama, dan status sosial-
bertujuan untuk membantu mengatasi
ekonomi. Sebagai sebuah institusi yang
masalah jumlah pengunjung fasilitas
dikelola oleh pemerintah,
penyedia buku yang dianggap rendah
perpustakaan umum memiliki visi dan
agar dapat meningkat. Dalam proses
misi untuk menjadi sumber informasi
kreatif pembuatan Desain Interior Book
dan mencerdaskan masyarakat
Centre, Budaya Visual digunakan
surabaya melalui pelayanan
sebagai koridor konsep perencanaan
perpustakaan. Visi dan misi tersebut
dan perancangan ini. Budaya Visual
dilakukan untuk mengatasi minat baca
yang diambil adalah selfie yang
masyarakat Indonesia yang masih
beberapa tahun terakhir sangat akrab
rendah. Hasil riset menurut studi
dan diminati oleh berbagai elemen
terbaru tentang “literate behavior and
masyarakat. Penerapan selfie yang saat
supporting facilities to the behavior’’
ini menjadi bagian dari kehidupan
bahwa dari 61 negara, Indonesia
sosial masyarakat dinilai dapat
merupakan peringkat ke-60. Ini
meningkatkan ketertarikan masyarakat
menandakan masih rendahnya indeks
untuk mengunjungi fasilitas umum
literasi masyarakat Indonesia. Maka itu
penyedia buku yang ada. Sementara
perpustakaan kota memiliki peran
Surakarta dipilih sebagai lokasi karena
penting untuk meningkatkan minat
dinilai memiliki kultur yang kuat dan
baca masyarakat.
memiliki ragam elemen masyarakat
Pada zaman sekarang ini,
yang banyak. Hasil proses Desain
peminat baca sudah mulai
Interior Book Centre ini akan
menggunakan cara digital sehingga
menghasilkan sebuah desain interior
dikhawatirkan minat baca di
perpustakaan akan tersingkirkan oleh untuk anak dan ruang baca untuk anak,
teknologi. Perpustakaan harus selain itu ingin menonjolkan ciri khas
meningkatkan fasilitas dan penunjang dari Perpustakaan Daerah, dengan cara
lainnya yang dapat menarik perhatian memberi nuansa kebudayaan dalam
masyarakat agar lebih tertarik ruang interior gedung perpustakan
berkunjung ke perpustakaan. Dalam sehingga perpustakaan daerah tidak
sebuah gedung Perpustakaan Daerah hanya memberikan informasi tentang
hal yang harus ada ialah koleksi buku, pengetahuan umum melainkan
adapun fasilitas ruang baca dan fasilitas memberikan juga informasi dan
penunjang. Selain itu hal yang wawasan tentang kebudayaan daerah
mendukung sebagai daya tarik adalah melalui Perpustakaan Daerah,
memberikan karakter dari sebuah memenuhi sarana dan fasilitas yang
perpustakaan daerah itu sendiri, lebih memadai, dari segi desain interior
memberikan karakter dari unsur yang lebih berkarakter, pensusanaan
kebudayaan daerah ke dalam sebuah yang lebih menarik dan nyaman,
ruang Perpustakaan. Melalui bentuk, sehingga terwujudnya minat baca yang
pola, dan warna dari unsur tinggi di Perpustakaan Daerah tersebut
kebudayaan daerah, sehingga (Ridwan, 2017).
memberikan karakter dari Perubahan pola pikir manusia
Perpustakaan Daerah tersebut. seiring dengan berkembangnya
Terkadang Perpustakaan Daerah pada teknologi, trend dan kebutuhan akan
umumnya tidak memunculkan produk yang berkualitas semakin
karakter dari dearah itu sendiri, dimana menuntut berkembangnya fungsi-
karakter ini dapat menciri khaskan fungsi produk yang lebih kompleks
suatu daerah tersebut. Karena dengan untuk memenuhi harapan dan
menghidupkan ciri khas kedaeraan, kebutuhan konsumen sebagai
juga sebagai wadah informasi tentang pengguna produk. Jika hal ini
kebudayaan daerah melalui ditanggapi dengan positif dan serius,
perpustakaan daerah. Selain itu maka ide-ide baru akan muncul
penyebab lain yang membuat pelajar terhadap desain produk yang lebih
atau masarakat kota makassar baik dari segi fungsi maupun nilai
cenderung malas ke perpustakaan tambah yang bisa diberikan oleh
disebabkan dengan desain interior produk tersebut terhadap pemenuhan
yang monoton, dan kebanyakan kebutuhan konsumen. Sepuluh tahun
diantara mereka lebih senang melihat lebih semenjak manusia memasuki
gambar dibandingkan sebuah tulisan abad 21, banyak pola pikir baru yang
yang panjang. Serta ruang fasilitas yang timbul terutama terkait dengan
disediakan terbilang kurang terawat efektivitas dan maksimalisasi fungsi
nyaman dan kurang memperhatikan penggunaan dari setiap produk baik
interior ruang perpustakaan. Maka produk jasa maupun produk-produk
perancangan Perpustakaan ini di buat manufaktur. Penggabungan beberapa
untuk menghidupkan kembali minat fungsi dalam satu produk barang
baca masyarakat dengan meningkatkan merupakan hal yang sering dijadikan
pelayanan dari segi ruang interior yang fokus utama bagi para manajer di
nyaman, ruang baca yang nyaman, departmen penelitian dan
memberikan tambahan koleksi buku pengembangan produk untuk
menghasilkan konsep desain produk di yang terdapat dalam organisasi
masa sekarang ini. Kesuksesan sebuah tertentu. Quality Function Deployment
produk bisa diukur dari seberapa besar juga dapat diartikan sebagai
keberadaan produk tersebut dapat penyebaran fungsi-fungsi yang terkait
diterima oleh konsumen, dan secara dengan pengembangan produk dan
langsung akan meningkatkan profit pelayanan dengan mutu yang
bagi perusahaan atau produsen dan memenuhi kepuasan konsumen.
sebaliknya (Siregar dan Adhinata, Quality Function Deployment
2017). merupakan praktek untuk merancang
Widarman (2016) menyatakan suatu proses sebagai tanggapan
keputusan konsumen dalam memilih terhadap kebutuhan pelanggan.
produk baik barang ataupun jasa akan Quality Function Deployment
dipengaruhi oleh banyak faktor baik menterjemahkan apa yang dibutuhkan
langsung maupun tidak langsung. pelanggan menjadi apa yang dihasilkan
Keputusan pembelian sangat oleh organisasi.
dipengaruhi oleh kepuasan, sementara Quality Function Deployment
kepuasan itu sendiri sangat memungkinkan Industri untuk
dipengaruhi oleh kualitas layanan. memprioritaskan kebutuhan
Mutu layanan menjadi faktor kunci pelanggan, menemukan tanggapan
dalam meperbaiki nilai, kepuasan, dan inovatif terhadap kebutuhan tersebut
reputasi, yang pada akhirnya dan memperbaiki proses hingga
mempengaruhi loyalitas. Loyalitas juga tercapainya efektifitas maksimum.
sangat dipengaruhi langsung oleh Quality Function Deployment
kepuasan, sementara itu kepuasan juga merupakan sebuah teori yang dapat
sangat dipengaruhi oleh kualitas digunakan sebagai pedomank menuju
layanan dan persepsi nilai. perbaikan proses yang dapat
Quality Function Deployment memungkinkan Industri untuk
merupakan suatu metodologi yang melampaui harapan pelanggan (Dewi
digunakan oleh perusahaan untuk k dan Dewi, 2017).
mengantisipasi dan menentukan 1 Model Pengembangan Konsep Rak
prioritas kebutuhan dan keinginan Buku Dengan Desain Artistik
konsumen, serta menggabungkan Dalam penelitian batan,(2012)
kebutuhan dan keinginan konsumen dalam menjelaskan Faktor yang
mempengearhu pengembangan konsep
tersebut dalam produk dan jasa yang
yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor
disediakan bagi konsumen. Quality internal berasal dari individu desainer
Function Deployment adalah suatu maupun tim dan dokumen perancangan
metodologi untuk menterjemahkan sebelumnya. Berdasarkan dokumen
kebutuhan dan keinginan konsumen ke tersebut sebenarnya pengembangan
dalam suatu rancangan produk yang pengembangan konsep bisa di lakukan
memiliki persyaratan teknik dan namun demikian, karena produk yang di
karakteristik kualitas tertentu. Quality rancang dan di buat di tujukan juga untuk
Function Deployment adalah suatu pasar, maka faktor eksternal sebaiknya di
sistem untuk mendesain sebuah sertakan kedalam pengembangan konsep.
produk atau jasa yang berdasarkan Secara sederhana faktor eksternal bisa
diselidiki dari pemakai produk, para ahli
permintaan pelanggan, dengan
desain, paten, literatur, publikasi ilmiah,
melibatkan partisipasi fungsi-fungsi katalog, dan diskusi-diskusi di luar. Faktor
eksterna; sangat mudah di lihat dan di produk rak buku di tunjukkan pada
dapat dari produk yang ada di pasar saat gambar 2.1 berikut
ini (existing product). Dengan
menggabungkan dua faktor tersebut, maka Pengem
Spesifika
bangan
dapat di temukan model pengembangan Analisis
si baru
&
produk. produk
parameter pemiliha
rak buku
2.2.2 Konsep Pengembangan Produk Rak pengembangan n konsep
Buku Dengan Desain Artistik produk rak buku :
1. Fungsi
Ada dua faktor yang berperan
2. Kebutuhan
dalam perancangan dan pengembangan Pelanggan
produk, yaitu faktor internal dan eksternal. 3. Daya saing
Perbaikan/per Analisi
Khusus dalam perancangan produk faktor 4. Target
ubahan desain desain
internal sangat dominan, sebaliknya pada
pengembangan produk faktor eksternal
lebih menonjol dari pada internal. Faktor
Dokumen
eksternal yang paling nampak pada Perwujud
pengemban
pengembangan produk persaingan dalam gan & an desain
persaingan pasar (daya saing), dimana produksi- Evaluasi dan
produk berkualitas akan tetap menjadi proyek deain rancangan
kompone
pilihan apalagi harga tetap bisa bersaing.
Secara umum dapat dikatakan bahwa fase Gambar 2.1 Konsep pengembangan produk
pengembangan produk terdiri atas empat (Batan, 2012).
(4) tahapan, yaitu: Pada gambar 2.1 terlihat bahwa
1. Tahap perencanaan produk. pengembangan produk rak buku ( book
2. Tahap perancangan produk. shelf )merupakan tahap awal langkah
3. Tahap perancangan proses. perancangan produk rak buku,dimulai
4. Dan tahap pembuatan dan dari analisis premature pengembangan
pemeriksaan (uji coba) produk produk,spesifikasi baru produk,dan
(Made, 2012 ). dokumen pengembangan produk rak buku
Pada tahap perencanaan produk serta rancangan proyek masukan penting
dibuat desain kemudian dilakukan untuk pengembangan spesifikasi baru
improvment untuk pengembangan produk sebuah produk rak buku.
agar mendapatkan produk yang 2. Perancangan Komponen Rak Buku
berkualitas sesuai dengan fungsi yang di (Bralla 2000 & Ulrich 2003)
tetapkan dan kebutuhan konsumen. Pada menyatakan Perwujudan desain sejak awal
tahap perancangan produk dan pemilihan dapat memberikan gambaran tentang
konsep produk perancangan komponen produk dan bentuk komponen
maka perwujudan desain serta evolusi penyusunannya. Selain memenuhi
perancangan dibuat sebaik mungkin fungsinya, komponen dalam perwujudan
dengan memperhatian kosep QFD. Pada desain di rancang memenuhi aspek
tahap perancangan proses pada bagian ini ekonomis. Perancangan ekonomis yang di
akan di rancang proses pembuatan atau maksudakan untuk memenuhi 2 aspek dari
manufaktur. Dan tahap terakhir adalah 3 aspek produk, yaitu aspek biaya dan
pembuatan dan pemeriksaan (uji coba) waktu produksi. Berbagai metode sudah di
produk sehingga dapat di susun rencana kembangkan untuk memenuhi tujuan
pemeriksaan geometri dari komponen atau tersebut. Metode yang sangat efektif di
produk dan alat ukur yang di butuhkan. pakai untuk tujuan tersebut adalah metode
Sebagai akhir fase pengembangan perancangan untuk manufaktur dan
produk adalah persiapan realisasi perakitan. Perancangan manufaktur dapat
perancangan menjadi produk di bagi lagi untuk perancangan pemesinan,
akhir.Seluruh tahapan perancangan perancangan untuk proses pembentukan
logam, perancangan untuk pengecoran,
perancangan untuk pengelasan, Pemberian Spesifikasi
perancangan untuk metalurgi bentuk, dan
banyak lagi perancangan untuk proses
manufaktur lainnya. Secara mendasar yang
harus di pastikan dalam perancangan
komponen adalah pemenuhan fungsi, Dimensi Kekasara Toleransi
artinya fungsi komponen yang menjadi n Orientasi
tujuan pembuatan tetap harus di penuhi.
Perancangan komponen rak buku
tidak hanya merancang bentuk atau Toleransi Toleransi
geometri saja, melainkan merancang Linier (T) Bentuk
spesifikasinya. Spesifikasi rak buku secara
prinsip berdasarkan pemberian dimensi
Gambar 2.2 Urutan Pemberian Spesifikasi
dan toleransi komponen yang tidak
komponen produk (Batan, 2002)
tumpang tindih. Prinsip pemberian
toleransi pada komponen rak buku harus Pada gambar 2.3 dijelaskan
didasari pada fungsi produk tersebut. pemberian urutan komponen dimulai dari
Pemberian dimensi pada produk rak buku pemberian dimensi yang diberikan dari
secara umum memberikan keakuratan satu refrensi dan tidak tumpang tindih,
pemilihan spesifikasi produk, seringkali pada toleransi linear mengukur tingkat
ukuran yang ditetapkan hanya sebatas kualitas produk, untuk kekerasan
kira-kira yang notabene tidak akuratnya permukaan harus halus, terakhir
pemberian dimensi pada produk. spesifikasi bentuk nilai bentuk
Sehubungan dengan alat atau produk yang perancangan rak buku harus disesuaikan
harus dirancang pada produk rak buku keinginan konsumen. Petunjuk alur
sudah melalui tahapan yang berdasarkan pemberian spesifikasi produk telah dipakai
prinsip-prinsip pengukuran standar untuk perancangan rak buku
artinya kualitas rak buku dapat digunakan
dengan baik. Kemudian dilanjutkan METODEOLOGI PENELITIAN
dengan pengembangan ide-ide (idea)
Pemilihan bahan sudah diperhitungkan
yang sesuau keinginan konsumen, bahan
yang dipakai yaitu triplek dengan tebal 1,8
cm. Bahan yang sudah dipilih akan
dirancang sesuai alur perancangan
komponen dan tahapannya. Namun
demikian apakah perancangan komponen
dinyatakan sesuai standar terlebih dahulu
harus berpacu aturan yang sesuai dengan
teori, aspek perancangan komponen rak
buku banyak ditentukan oleh spesifikasi
teknik diantaranya aspek manufaktur
(Batan, 2012).
Dari pernyataan diatas,
perancangan rak buku harus melewati
beberapa tahapan seperti pada gambar 2.2
dibawah ini:

Gambar: 3.1 alur metode perancangan penelitian


Pada gambar 3.1 dapat di jelaskan kemampuan pelayanan yang sistematik.
yaitu alur proses atau perancangan Quality Function Deployment (QFD)
penelitian sebagai dasar melakukan adalah termasuk sebuah konstruksi proses atau
penelitian. matrik yang biasa disebut dengan “Quality
Tables” dan matrik ini disebut dengan
Seperti yang sudah dijelaskan pada “House Of Quality (HOQ)”. HOQ merupakan
bab 2 sebelumnya bahwa perancangan akan
matrik gambaran grafis dari struktur
diawali dengan penetapan tugas yaitu
Quality Function Deployment (QFD), yang
maksud dan tujuan dari sebuah rancangan.
sangat membantu dalam merancang
Untuk menghindari kesalahan dalam
konsep produk sesuai dengan kebutuhan
perancangan produk harus berdasarkan
pelanggan dan karakteristik/spesifikasi
metode-metode yang ada dan sesuat standar,
produk. HOQ merupakan “jembatan” yang
perancangan rak buku benar-benar
menghubungkan tahap panentuan
dirancang sesau dengan kebutnhan fungsi,
karakteristik produk dengan tahap
oleh sebab itu spesifikasi ditetapkan fungsi
penurunan konsep produk. Sehingga dalam
produk harus diketahui diawal proses desain.
keseluruhan tahap-tahap proses perancangan
Metode penelitian merupakan cara yang
dan pengembangan produk dapat diketahui
dilakukan dalam penelitian untuk
kendala-kendala manufakturnya. Apa saja
menemukan atau mengembangkan dan
yang muncul berdasarkan spesifikasi
menguji kebenaran suatu pengetahuan
produk yang sudah ada ditentukan
Sehingga metode yang digunakan harus sebelumnya. Konsep dasar dari HOQ dapat
sesuai dengan obyek penelitian dan tujuan dilihat pada gambar 3.2 dibawah ini
yang akan dicapai, sehingga penelitian
berjalan dengan lancar dan sistematis.

Mengidentifikasi Masalah
adalah salah satu proses penelitan
yang boleh dikatakan paling penting
diantara proses lain. Masalah penelitian akan
menentukan kualitas dari penelitian, bahkan
juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa
disebut penelitian atau tidak. Langkah-
langkah penelitian ini terdiri dari beberqapa
tahapan, langkah awal dari penelitian ini
adalah mengidentifikasi masalah yang terjadi
bagaimana merancang dan mengembangkan Gambar 3.2 Konsep dasar HOQ
kutsi buku yang bisa digunakan untuk Dari gambar 3.2 di jelaskan konsep
berbagai fungsi seperti tempat duduk,rak dasar pembuatan Hous Of Quality (HOQ)
buku dan meja untuk menaruh buku atau dengan Keterangan Gambar sebagai
lainnya yang sesuai dengan keinginan berikut :
konsumen melalui pendekatan Metode 1. Bagian A kebutuham dan
Quality Function Deployment (QFD) keinginan pelanggan : berisi daftar
Metode Quality Function Deployment mengenai kebutuhan konsumen
(QFD) (CustomerNeeds).
Quality Function Deployment (QFD)
2. Bagian B berisi Matrix perencanaan
adalah suatu metoda perencanaan struktur
(Planning matrix) : yaitu, berisi
produk dan perkembangannya, yang
informasi mengenai data kuantitatif
memungkinkan sebuah tim pengembangan
pasar menunjukkan kepenntingan
menjelaskan spesifikasi keinginan dan
relatif dari kebutuhan konsumen,
kebutuhan konsumen, yang kemudian
strategi pencapaian tujuan untuk
mengevaluasi setiap usulan produk atau
produk atau jasa baru, perhitungan
ranking kebutuhan konsumen. relative dari atribut-atribut.
3. Bagian C berisi Tanggapan Teknis c. Mengidentifikasi hubungan antara
(Technical response) : yaitu berisi karakteristik teknis dan atribut
informasi mengenai tanggapan teknis produk.
perusahaan, merupakan gagasan Langkah-langkah membangun House Of
produkAtau jasa yang akan Quality (HOQ)
dikembangkan biasanya gambaran 1. Menentukan kebutuhan dan
tersebut diturunkan dari customer keinginan pelanggan (Customer
needs pada bagian pertama HOQ. Needs)
4. Bagian D berisi Hubungan Kebutuhan dan keinginan konsumen
(Relationship): (dampak tanggapan dikumpulkan melalui kuesioner. Untuk
teknis perusahaan dengan kebutuhan penggunaan bahasa konsumen umumnya
pelanggan), pada bagian ini berbeda,maka perusahaan harus mampu
menggunakan metode matrix prioritas memilih dan mengklasifikasikan sehingga
(the prioritation matrix), berisi mengenai diperoleh bahasa konsumen yang
keputusan tim kerja terhadap tingkat terstruktur dan dapat digunakan dalam
kekuatan hubungan masing-masing QFD.
elemen antara tanggapan teknik
2. Menentukan Matrik Hubungan
perusahaan dengan kebutuhan
(Relationship Matrix)
konsumen.
5. Bagian E berisi korelasi teknis Matrik hubungan dibangun
(Technical Correlation): berupa berdasarkan hubungan antara kebutuhan
setengah matrik persegi terbagi pelanggan (Customer Needs) dengan
sepanjang garis diagonal dan karakteristik teknis atau karakteristik
berisi45 derajat membentuk seperti disain. Penilaian relationship berdasarkan
atap rumah berisi mengenai taksiran estimasi nilai peneliti sendiri,
tim kerja terhadap hubungan tiap- pertimbangan, pelanggan, observasi dan
tiap elemen dari tanggapan teknis juga m asukan-masukan dari berbagai
perusahaan. pihak yang berhubungan dengan
6. Bagian F berisi Matrix Teknis penelitian ini, hubungan antara atribut
(Technical Matrix): pada bagian ini kebutuhan dengan karakteristik teknis dan
terdapat 3 tipe informasi yang dapat kemudian menerjemahkannya menjadi
diperoleh, yaitu Prioritas tanggapan suatu nilai yang menyatakan kekuatan.
tehnikal (technical response) Hubungan antara kebutuhan pelanggan
Perbandingan persaingan tehnikal dengan karakteristik dinyatakan dalam
(benchmark) Target teknikal (technical Tabel 3.1 dibawah ini.
target).
House Of Quality di gunakan sebagai
instrument utama untuk menerjemahkan
leinginan konsumen dalam kebutuhan
perancangan yang di kombinasikan dengan Pada tabel 3.1 dapat di jelaskan
nilai-nilai target dan di cocokan dengan hubungan kebutuhan pelanggan dalam
bagaiman organisasi mengenali permintaan penilaian tingkat hubungan keinginan
tersebut. Dalam menggunakan matriks konsumen dan karakteristik teknis
House Of Quality harus melalui prosedur (Cohen,1995). Melalui simbol-simbol yang
sebagai berikut : ada pada rumah mutu QFD.
a. Mengidentifikasi keinginan 3. Menentukan Korelasi Teknis
konsumen ke dalam atribut-atribut (Technical Correlation)
produk. Technical Correlation menunjukkan
b. Menentukan tingkat kepentingan korelasi interaksi antara karakteristik
teknis, yaitu masing-masing karakteristik
teknis dibandingkan satu sama lain. Suatu reliabilitas instrumen dengan
item dengan item yang lainnya mungkin menggunakan rumus Alpha Cronbach
saling mempengaruhi, baik positif (saling karena instrumen penelitian ini
mendukung) maupun negatif (saling berbentuk angket dan skala bertingkat.
bertentangan). Untuk itu pada sel yang
menghubungkan kedua item tersebut
diberikan tanda yang menandakan
hubungan antara kedua item tersebut.
Bentuk Technical Correlation merupakan Rumus reliabiltas sebagai berikut :
matriks yang menyerupai atap. Simbol Dalam rumus reliabilitas dapat di jelaskan
untuk Technical Correlation di tunjukkan :
pada tabel 3.2 sebagai berikut : r 11 = Reliabilitas yang dicari
n = Jumlah item pertanyaan yang
di uji
Ʃσ t2 = jumlah variabel skor tiap-tiap
item
Dari tabel 3.2 di atas menjelaskan Σ t2 = variabel total
Bobot dan simbol dalam penilaian tingkat
hubungan korelasi antar karakteristik Jika nilai alpha > 0.7 artinya
teknis. Bobot dan simbol tersebut dapat reliabilitas mencukupi (sufficient
diartikan korelasi pada variable yang reliability) sementara jika alpha > 0.80 ini
menunjukkan hubungan antara variable mensugestikan seluruh item reliabel dan
dengan yang lain. seluruh tes secara konsisten memiliki
reliabilitas yang kuat.Atau, ada pula yang
Pengujian validitas dan Reliabilitas memaknakannya sebagai berikut: Jika
Validitas alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna.
Untuk melakukan uji validitas ini Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka
menggunakan program SPSS. Teknik reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70
pengujian yang sering digunakan para maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50
peneliti untuk uji validitas adalah Jika r maka reliabilitas rendah. Jika alpha
hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) rendah,kemungkinan satu atau beberapa
maka instrumen atau item-item pertanyaan item tidak reliabel.
berkorelasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan valid). HASIL DAN PEMBAHASAN
Reliabilitas
1. Indikasi kebutuhan pelanggan
Reliabilitas adalah tingkat Tabel 4.1
kehandalan alat ukur. Kuisioner yang
reliabel adalah kuisioner yang apabila di
uji secara berulang kali kepada kelompok
yang sama, akan menghasilkan data yang
sama.
 Jika α cronbach perhitungan > r-
tabel, maka data variabel dikatakan
Reliabel.
 Jika α cronbach perhitungan < r-
tabel, maka data variabel dikatakan
tidak reliabel.
Berdasarkan penjelasan pada tabel Tabel 4.3
4.1 identfikasi kebutuhan pelanggan
meliputi kebutuhan primer, kebutuhan
skunder, dan kebutuhan tersier. Pada tabel
diatas tujuannya adalah menetapkan tingkat
kepentingan relatif kebutuhan yang
berdasarkan nilai kepentingan yang diperoleh
dari survey lanjutan terhadap pelanggan
Mengumpulkan data dari konsumen yang
dirangkum dalam bentuk pernyataan
konsumen, yang selanjutnya ditafsirkan
sebagaikebutuhan konsumen.
Tabel 4.2

Dari tabel 4.3 Terlihat bahwa nilai r hitung


lebih besar dari pada r tabel yang di dapat
dengan n=50 dan α=5%,maka semuadata
dapat dinyatakan uji validitas.
3. Uji Reabilitas
Tabel 4.4

Dari tabel 4.2 dapat di jelaskan bahwa


Dari tabel 4.4 Dari hasil analisa dapat
tingkat kepentingan kebutuhan pelanggan
dilihat bahwa untuk pertanyaan 1-10
di tunjukkan pada kolom rangking dengan
bahwa nilainya lebih dari 0,279 maka dapat
mengambil nilai yang tertinngi. Dimana nilai
disimpilkan bahwa semua instrumen
tertinggi terdapat pada nomor dua, dengan
tersebut valid. nilai minimal cronbach
nilai rangking 10. Dengan nilai rata-rata 4.00.
sebesar 0,601 jadia ngka tersebut lebih besar
dari nilai miminal cronbach 0,6 oleh karena
2. Pengujian validitas itu dapat di simpulkan bahwa instrumen
penelitian yang di gunakan untuk mengukur
variabel pelayanan dapat di katakana
reliable atau handal.
4. Menyiapkan Daftar Matrik
Kebutuhan
Tabel 4.5
Pada tabel 4.6 di jelaskan pada
kolom kebutuhan konsumen yang
hubungannya kuat dengan simbol (+)
dengan di kaitkan pada kolom matrik
target yang di bandingkan dengan dua
pesaing yang ada pada kolom matrik
perencanaan.
6. HASIL PRODUK AKHIR

Dalam tabel 4.5 menjelaskan rangking


tertinggi untuk suatu kebutuhan konsumen
dengan mengacu pada nilai tertinggi pada
kolom rengking. atas pada kolom kebutuhan
Gambar 4.1 hasil produk jadi
teknis di sesuaikan dengan kebutuhan
konsumen. Gambar 4.1 merupakan produk yang
akan dirancang sesuai pemilihan pada
5. Hasil House Of Quality ( HOQ )
konsep gambar dengan berbagai sisi
Tabel 4.6 pandang yaitu : Pandangan atas,
pandamgan samping, dan pandangan
depan.

SIMPULAN
Karena pembahasan skripsi ini
hanya dibatasi pada perencanaan desain
rak buku berbahan triplek dengan tebal 1.8
cm, sehingga perlu adanya analisa
perancangan perhitungan baik ditinjau dari
segi dimensi ataupun visual untuk
menindak lanjuti desain konsep dengan
perancangan proses manufactur agar
desain rak buku terimplementasikan. Rak
buku ini di rancang dengan metode Quality
Function Deployment.
Rak buku tersebut di rancang untuk Subagio, R. P., Thamrin, D., &
menjembatani keinginan pengguna dengan Rakhmawati, A. (2018).
tim pengembangan. Metode QFD ini Implementasi Konsep Taman Baca
merupakan metode yang berfokuskan Dalam Redesain Interior
pada keinginan pengguna atau konsumen. Perpustakaan Umum Sebagai
Sarana Edukasi Dan Rekreasi Di
Mungkin dalam perancangan produk rak
Kota Surabaya. Intra, 6(2), 78-82.
buku ini masih banyak kekurangan , baik
dalam segi desain maupun fungsi lainnya Ridwan, R. P., Anwar, H., & Rahardjo, S.
yang kurang maksimal, di harapkan agar di (2017). Redesain Interior
perbaiki dalam penelitian perancangan Perpustakaan Daerah Dengan
produk selanjutnya. Pendekatan Etnik Rumah Adat
Makassar. eProceedings of Art &
SARAN Design, 4(3).
Beban produk ini sangat berat Ginting, R., Batubara, T. Y., & Widodo, W.
untuk mengangkat atau memindahkan (2017). Desain Ulang Produk
rak buku ini diperlukan 4 orang atau lebih. Tempat Tissue Multifungsi
di karnakan bahan-bahanya terdiri dari Dengan Menggunakan Metode
triplek yang tebal dan padat dengan di Quality Function
tunjang ukuran yang besar. Deployment. Jurnal Sistem Teknik
Industri, 19(2), 1-9.
DAFTAR PUSTAKA Widarman, A. (2016). USULAN
RANCANGAN PENINGKATAN
Christy, H. O., Wibowo, M., & Frans, S. M.
KUALITAS PELAYANAN
(2018). Perancangan Interior
DALAM PENYELENGGARAAN
Perpustakaan Daerah di Area PENDIDIKAN DENGAN
Surabaya Barat. Intra, 6(2), 493- PENDEKATAN MODEL
503. INTEGRASI SERVQUAL, KANO
Chandra Dewi, K., & Dewi, L. T. EVALUASI DAN QFD (Doctoral dissertation,
KEBUTUHAN PENGGUNA UNPAS).
PADA RANCANGAN LEMARI Chandra Dewi, K., & Dewi, L. T.
PENYIMPANAN ALAT EVALUASI KEBUTUHAN
PERMAINAN UNTUK TAMAN PENGGUNA PADA
KANAK-KANAK DENGAN RANCANGAN LEMARI
METODE QUALITY FUNCTION PENYIMPANAN ALAT
DEPLOYMENT. PERMAINAN UNTUK TAMAN
GINANTI, P. (2017). Desain Interior Book KANAK-KANAK DENGAN
Centre dengan Pendekatan Budaya METODE QUALITY FUNCTION
Visual di Surakarta (Doctoral DEPLOYMENT.
dissertation, Universitas Sebelas
Maret). Batan, I.M.L, 2012 Desain produk, Edisi
pertama, Guna Widya,Surabaya.
Wulandari, R., Suhartika, I. P., & Ginting,
R. T. (2016). Layout Perpustakaan
Sebagai Daya Tarik Perpustakaan
Untuk Meningkatkan Minat Baca
Pengguna Perpustakaan Fakultas
Hukum Universitas
Udayana. Jurnal Ilmiah D3
Perpustakaan, 1.

Anda mungkin juga menyukai