Dita Krisdiantoro
ditakris95@gmail.com
Fakultas Teknik Universitas Wijaya Putra Surabaya
Dosen Pembimbing : Subaderi. ST.,MM
ABSTRAK
With the development of the current book shelf era, not all are ergonomic.
Because sometimes the bookshelf only has a good shape but does not have an
ergonomic design. Vice versa sometimes bookshelves only have an ergonomic design
but do not have an attractive shape. This bookshelf is designed in an artistic form and
can be used maximally. This research aims to redesign and develop ergonomic
bookshelf innovation products according to the needs of consumers with artistic
designs using the QFD (Quality Function Deployment) method. The design of this
bookshelf with using Quality Function Deployment is done because QFD can create
products based on the desires and needs of consumers or the community.
Key word : Book Shelf, Desain, QFD
ABSTRAK
Dengan perkembangan jaman rak buku yang ada sekarang tidak semuanya
bersifat ergonomi. Karena terkadang rak buku hanya memiliki bentuk yang bagus
tetapi tidak memiliki desain yang ergonomis. Begitupun sebaliknya terkadang rak
buku hanya memiliki desain yang ergonomis tetapi tidak memiliki bentuk yang
menarik . rak buku ini di desain berbentuk yang artistik dan dapat digunakan
dengan maksimal.Penelitian ini bertujuan merancang ulang dan mengembangkan
produk inovasi rak buku yang ergonomi sesuai dengan kebutuhan konsumen
dengan desain yang artistik dengan menggunakan metode QFD ( Quality Function
Deployment ).Perancangan rak buku ini dengan menggunakan Quality Function
Deployment dilakukan karena QFD dapat memmbuat produk berdasarkan
keinginan serta kebutuhan konsumen atau masyarakat.
Mengidentifikasi Masalah
adalah salah satu proses penelitan
yang boleh dikatakan paling penting
diantara proses lain. Masalah penelitian akan
menentukan kualitas dari penelitian, bahkan
juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa
disebut penelitian atau tidak. Langkah-
langkah penelitian ini terdiri dari beberqapa
tahapan, langkah awal dari penelitian ini
adalah mengidentifikasi masalah yang terjadi
bagaimana merancang dan mengembangkan Gambar 3.2 Konsep dasar HOQ
kutsi buku yang bisa digunakan untuk Dari gambar 3.2 di jelaskan konsep
berbagai fungsi seperti tempat duduk,rak dasar pembuatan Hous Of Quality (HOQ)
buku dan meja untuk menaruh buku atau dengan Keterangan Gambar sebagai
lainnya yang sesuai dengan keinginan berikut :
konsumen melalui pendekatan Metode 1. Bagian A kebutuham dan
Quality Function Deployment (QFD) keinginan pelanggan : berisi daftar
Metode Quality Function Deployment mengenai kebutuhan konsumen
(QFD) (CustomerNeeds).
Quality Function Deployment (QFD)
2. Bagian B berisi Matrix perencanaan
adalah suatu metoda perencanaan struktur
(Planning matrix) : yaitu, berisi
produk dan perkembangannya, yang
informasi mengenai data kuantitatif
memungkinkan sebuah tim pengembangan
pasar menunjukkan kepenntingan
menjelaskan spesifikasi keinginan dan
relatif dari kebutuhan konsumen,
kebutuhan konsumen, yang kemudian
strategi pencapaian tujuan untuk
mengevaluasi setiap usulan produk atau
produk atau jasa baru, perhitungan
ranking kebutuhan konsumen. relative dari atribut-atribut.
3. Bagian C berisi Tanggapan Teknis c. Mengidentifikasi hubungan antara
(Technical response) : yaitu berisi karakteristik teknis dan atribut
informasi mengenai tanggapan teknis produk.
perusahaan, merupakan gagasan Langkah-langkah membangun House Of
produkAtau jasa yang akan Quality (HOQ)
dikembangkan biasanya gambaran 1. Menentukan kebutuhan dan
tersebut diturunkan dari customer keinginan pelanggan (Customer
needs pada bagian pertama HOQ. Needs)
4. Bagian D berisi Hubungan Kebutuhan dan keinginan konsumen
(Relationship): (dampak tanggapan dikumpulkan melalui kuesioner. Untuk
teknis perusahaan dengan kebutuhan penggunaan bahasa konsumen umumnya
pelanggan), pada bagian ini berbeda,maka perusahaan harus mampu
menggunakan metode matrix prioritas memilih dan mengklasifikasikan sehingga
(the prioritation matrix), berisi mengenai diperoleh bahasa konsumen yang
keputusan tim kerja terhadap tingkat terstruktur dan dapat digunakan dalam
kekuatan hubungan masing-masing QFD.
elemen antara tanggapan teknik
2. Menentukan Matrik Hubungan
perusahaan dengan kebutuhan
(Relationship Matrix)
konsumen.
5. Bagian E berisi korelasi teknis Matrik hubungan dibangun
(Technical Correlation): berupa berdasarkan hubungan antara kebutuhan
setengah matrik persegi terbagi pelanggan (Customer Needs) dengan
sepanjang garis diagonal dan karakteristik teknis atau karakteristik
berisi45 derajat membentuk seperti disain. Penilaian relationship berdasarkan
atap rumah berisi mengenai taksiran estimasi nilai peneliti sendiri,
tim kerja terhadap hubungan tiap- pertimbangan, pelanggan, observasi dan
tiap elemen dari tanggapan teknis juga m asukan-masukan dari berbagai
perusahaan. pihak yang berhubungan dengan
6. Bagian F berisi Matrix Teknis penelitian ini, hubungan antara atribut
(Technical Matrix): pada bagian ini kebutuhan dengan karakteristik teknis dan
terdapat 3 tipe informasi yang dapat kemudian menerjemahkannya menjadi
diperoleh, yaitu Prioritas tanggapan suatu nilai yang menyatakan kekuatan.
tehnikal (technical response) Hubungan antara kebutuhan pelanggan
Perbandingan persaingan tehnikal dengan karakteristik dinyatakan dalam
(benchmark) Target teknikal (technical Tabel 3.1 dibawah ini.
target).
House Of Quality di gunakan sebagai
instrument utama untuk menerjemahkan
leinginan konsumen dalam kebutuhan
perancangan yang di kombinasikan dengan Pada tabel 3.1 dapat di jelaskan
nilai-nilai target dan di cocokan dengan hubungan kebutuhan pelanggan dalam
bagaiman organisasi mengenali permintaan penilaian tingkat hubungan keinginan
tersebut. Dalam menggunakan matriks konsumen dan karakteristik teknis
House Of Quality harus melalui prosedur (Cohen,1995). Melalui simbol-simbol yang
sebagai berikut : ada pada rumah mutu QFD.
a. Mengidentifikasi keinginan 3. Menentukan Korelasi Teknis
konsumen ke dalam atribut-atribut (Technical Correlation)
produk. Technical Correlation menunjukkan
b. Menentukan tingkat kepentingan korelasi interaksi antara karakteristik
teknis, yaitu masing-masing karakteristik
teknis dibandingkan satu sama lain. Suatu reliabilitas instrumen dengan
item dengan item yang lainnya mungkin menggunakan rumus Alpha Cronbach
saling mempengaruhi, baik positif (saling karena instrumen penelitian ini
mendukung) maupun negatif (saling berbentuk angket dan skala bertingkat.
bertentangan). Untuk itu pada sel yang
menghubungkan kedua item tersebut
diberikan tanda yang menandakan
hubungan antara kedua item tersebut.
Bentuk Technical Correlation merupakan Rumus reliabiltas sebagai berikut :
matriks yang menyerupai atap. Simbol Dalam rumus reliabilitas dapat di jelaskan
untuk Technical Correlation di tunjukkan :
pada tabel 3.2 sebagai berikut : r 11 = Reliabilitas yang dicari
n = Jumlah item pertanyaan yang
di uji
Ʃσ t2 = jumlah variabel skor tiap-tiap
item
Dari tabel 3.2 di atas menjelaskan Σ t2 = variabel total
Bobot dan simbol dalam penilaian tingkat
hubungan korelasi antar karakteristik Jika nilai alpha > 0.7 artinya
teknis. Bobot dan simbol tersebut dapat reliabilitas mencukupi (sufficient
diartikan korelasi pada variable yang reliability) sementara jika alpha > 0.80 ini
menunjukkan hubungan antara variable mensugestikan seluruh item reliabel dan
dengan yang lain. seluruh tes secara konsisten memiliki
reliabilitas yang kuat.Atau, ada pula yang
Pengujian validitas dan Reliabilitas memaknakannya sebagai berikut: Jika
Validitas alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna.
Untuk melakukan uji validitas ini Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka
menggunakan program SPSS. Teknik reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70
pengujian yang sering digunakan para maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50
peneliti untuk uji validitas adalah Jika r maka reliabilitas rendah. Jika alpha
hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) rendah,kemungkinan satu atau beberapa
maka instrumen atau item-item pertanyaan item tidak reliabel.
berkorelasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan valid). HASIL DAN PEMBAHASAN
Reliabilitas
1. Indikasi kebutuhan pelanggan
Reliabilitas adalah tingkat Tabel 4.1
kehandalan alat ukur. Kuisioner yang
reliabel adalah kuisioner yang apabila di
uji secara berulang kali kepada kelompok
yang sama, akan menghasilkan data yang
sama.
Jika α cronbach perhitungan > r-
tabel, maka data variabel dikatakan
Reliabel.
Jika α cronbach perhitungan < r-
tabel, maka data variabel dikatakan
tidak reliabel.
Berdasarkan penjelasan pada tabel Tabel 4.3
4.1 identfikasi kebutuhan pelanggan
meliputi kebutuhan primer, kebutuhan
skunder, dan kebutuhan tersier. Pada tabel
diatas tujuannya adalah menetapkan tingkat
kepentingan relatif kebutuhan yang
berdasarkan nilai kepentingan yang diperoleh
dari survey lanjutan terhadap pelanggan
Mengumpulkan data dari konsumen yang
dirangkum dalam bentuk pernyataan
konsumen, yang selanjutnya ditafsirkan
sebagaikebutuhan konsumen.
Tabel 4.2
SIMPULAN
Karena pembahasan skripsi ini
hanya dibatasi pada perencanaan desain
rak buku berbahan triplek dengan tebal 1.8
cm, sehingga perlu adanya analisa
perancangan perhitungan baik ditinjau dari
segi dimensi ataupun visual untuk
menindak lanjuti desain konsep dengan
perancangan proses manufactur agar
desain rak buku terimplementasikan. Rak
buku ini di rancang dengan metode Quality
Function Deployment.
Rak buku tersebut di rancang untuk Subagio, R. P., Thamrin, D., &
menjembatani keinginan pengguna dengan Rakhmawati, A. (2018).
tim pengembangan. Metode QFD ini Implementasi Konsep Taman Baca
merupakan metode yang berfokuskan Dalam Redesain Interior
pada keinginan pengguna atau konsumen. Perpustakaan Umum Sebagai
Sarana Edukasi Dan Rekreasi Di
Mungkin dalam perancangan produk rak
Kota Surabaya. Intra, 6(2), 78-82.
buku ini masih banyak kekurangan , baik
dalam segi desain maupun fungsi lainnya Ridwan, R. P., Anwar, H., & Rahardjo, S.
yang kurang maksimal, di harapkan agar di (2017). Redesain Interior
perbaiki dalam penelitian perancangan Perpustakaan Daerah Dengan
produk selanjutnya. Pendekatan Etnik Rumah Adat
Makassar. eProceedings of Art &
SARAN Design, 4(3).
Beban produk ini sangat berat Ginting, R., Batubara, T. Y., & Widodo, W.
untuk mengangkat atau memindahkan (2017). Desain Ulang Produk
rak buku ini diperlukan 4 orang atau lebih. Tempat Tissue Multifungsi
di karnakan bahan-bahanya terdiri dari Dengan Menggunakan Metode
triplek yang tebal dan padat dengan di Quality Function
tunjang ukuran yang besar. Deployment. Jurnal Sistem Teknik
Industri, 19(2), 1-9.
DAFTAR PUSTAKA Widarman, A. (2016). USULAN
RANCANGAN PENINGKATAN
Christy, H. O., Wibowo, M., & Frans, S. M.
KUALITAS PELAYANAN
(2018). Perancangan Interior
DALAM PENYELENGGARAAN
Perpustakaan Daerah di Area PENDIDIKAN DENGAN
Surabaya Barat. Intra, 6(2), 493- PENDEKATAN MODEL
503. INTEGRASI SERVQUAL, KANO
Chandra Dewi, K., & Dewi, L. T. EVALUASI DAN QFD (Doctoral dissertation,
KEBUTUHAN PENGGUNA UNPAS).
PADA RANCANGAN LEMARI Chandra Dewi, K., & Dewi, L. T.
PENYIMPANAN ALAT EVALUASI KEBUTUHAN
PERMAINAN UNTUK TAMAN PENGGUNA PADA
KANAK-KANAK DENGAN RANCANGAN LEMARI
METODE QUALITY FUNCTION PENYIMPANAN ALAT
DEPLOYMENT. PERMAINAN UNTUK TAMAN
GINANTI, P. (2017). Desain Interior Book KANAK-KANAK DENGAN
Centre dengan Pendekatan Budaya METODE QUALITY FUNCTION
Visual di Surakarta (Doctoral DEPLOYMENT.
dissertation, Universitas Sebelas
Maret). Batan, I.M.L, 2012 Desain produk, Edisi
pertama, Guna Widya,Surabaya.
Wulandari, R., Suhartika, I. P., & Ginting,
R. T. (2016). Layout Perpustakaan
Sebagai Daya Tarik Perpustakaan
Untuk Meningkatkan Minat Baca
Pengguna Perpustakaan Fakultas
Hukum Universitas
Udayana. Jurnal Ilmiah D3
Perpustakaan, 1.