Anda di halaman 1dari 5

Nama : saiful huda

Nim : 201957032
Prodi : Teknik Industri B

UAS PROSES MANUFAKTUR

1. Kemampuan proses (machinability) adalah kemudahan material dipotong menggunakan


pahat dengan parameter pemesinan tertentu. Karakteristik material dan karakteristik
kimiawi material seperti apa yang mempengaruhi kemampuan proses? Jelaskan!

Jawab:
Karakteristik material mempengaruhi kemampuan proses
 Kekerasan material rendah, mis low carbon steel: material menjadi ulet (ductile) →
permukaan potong jelek
– Solusi: cold drawing untuk meningkatkan kekerasan
 Kekuatan (strength) material tinggi: gaya potong, energi, temperatur potong meningkat
→ material sulit dipotong

Karakteristik kimiawi material mempengaruhi kemampuan proses


 Kandungan carbon meningkat: kekuatan dan kekerasan meningkat → kemampuan
proses menurun
 Kandungan manganese dan nickel meningkat: kekuatan dan kekerasan meningkat →
kemampuan proses menurun

2. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kehalusan permukaan potong


(surface finish)!

Jawab:
A.Faktor geometri
 Jenis operasi pemesinan
 Geometri pahat
 Kecepatan makan (feed)

B. Faktor material kerja


 Gram yang bergesek kembali dengan material
 Material yang robek karena sifat material yang ulet
 Crack yang terbentuk karena sifat material yang getas

C. Faktor getaran dan mesin perkakas


 Getaran mesin / pahat potong
– Menyebabkan gelombang permukaan
 Defleksi fixture
– Menyebabkan benda kerja bergetar

D. Tindakan untuk mengurangi getaran


 Menambah kekakuan atau memberikan peredam pada fixture
 Mengurangi kecepatan makan dan kedalaman potong untuk mengurangi gaya potong
 Merubah desain pahat untuk mengurangi gaya potong

3. Jelaskan parameter-parameter yang harus dipilih dalam pemesinan!

Jawab:
• Pemilihan Kecepatan makan dan dedalaman potong bergantung pada:
 Pahat
– Material pahat yang keras (cemented carbides, ceramics) mudah patah sehingga
digunakan pada kecepatan makan yang rendah
– HSS lebih keras sehingga dapat digunakan pada kecepatan makan yang tinggi
 Roughing/Finishing
– Roughing dilakukan pada kecepatan makan yang tinggi, berkisar 0.5 – 1.25
mm/rev
– Finishing dilakukan pada kecepatan makan yang rendah, berkisar 0.125 – 0.4
mm/rev
 Kedala kecepatan makan pada roughing
– MRR maksimum bergantung pada pahat dan material
 Kehalusan permukaan yang diinginkan
– Kecepatan makan mempengaruhi kehalusan permukaan
 Optimasi kecepatan potong
 Fungsi tujuan:
– Maksimasi kecepatan produksi
– Minimasi biaya produksi (unit cost)
 Maksimasi kecepatan potong
 Elemen kontribusi
– Part handling time (Tc)
– Machining time (Tm)
– Tool change time (Tt)
– np = number of pieces cut in one tool life

4. Jelaskan pertimbangan-pertimbangan yang sebaiknya dilakukan dalam perancangan


produk!

Jawab:
 Jika dimungkinkan, produk dirancang tanpa memerlukan proses pemesinan
 Manfaatkan net shape processes seperti: precision casting, closed die
forging, plastic molding dll.
 Penentuan toleransi disesuaikan dengan fungsi komponen dengan
mempertimbangkan kemampuan proses pemesinan
 Toleransi yang terlalu ketat menaikkan biaya
 Kehalusan permukaan disesuaikan dengan fungsi dan estetika
 Sudut-sudut yang tajam sebaiknya dihindari
 Hindari perancangan lubang (boring) yang dalam
 Gunakan ukuran komponen yang standar
 Komponen dirancang agar cukup kuat untuk pencekaman dan proses pemesinan
 Hindari undercut
(tambahan proses dan setup)
 Gunakan material yang memiliki kemampuan pemesinan yang baik
 Rancang fitur-fitur pemesinan yang meminimasi setup dan diproses menggunakan
pahat-pahat standar

5. Selain proses gerinda (grinding), sebutkan dan jelaskan proses abrasif lainnya!
Jawab:
 Honing
 Menggunakan material abrasive yang direkatkan dalam bentuk batangan
 Aplikasi: finish bagian internal combustion engines, hydraulic cylinders,
bearings dll.
 Kehalusan permukaan: 0.12 mm
 Lapping
 Menggunakan suspensi fluida yang mengandung granular abrasif
berukuran sangat kecil (lapping compound)
 Untuk kehalusan permukaan yang tinggi seperti lensa optic, gages,
metallic bearing surfaces.
 Superfinishing
 Mirip honing dengan perbedaan:
– Stroke lebih pendek; 5mm
– Frekuensi stroke lebih tinggi; 1500 strokes/min
– Tekanan lebih rendah; < 0.28MPa
– Kecepatan benda kerja lebih rendah; 15m/min
 Hasil permukaan: mirror-like finish; 0.025 mm
 Polishing
 Untuk menghilangkan scratch dan burrs
 Menggunakan roda gerinda yang terbuat dari canvas, leather, felt or paper
dengan kecepatan ± 2300 m/min
 Buffing
 Mirip polishing dengan fungsi untuk membuat permukaan lebih
menarik/mengkilap

6. Proses-proses manufaktur dapat diklasifikasikan sebagai proses traditional machining dan


pemesinan non-tradisional (non-traditional machining). Jelaskan mengapa non-traditional
machining menjadi penting!
Jawab:
 Proses pemotongan material tanpa menggunakan pahat, tetapi dilakukan
menggunakan energi:
 Mekanik (mechanical)
 Termal (thermal)
 Elektrik (electrical)
 Kimia (chemestry)
 Kebuthan pemesinan non-tradisional
 Pemotongan material logam dan non-logam baru (sifat material baru
seperti: kekuatan tinggi, kekerasan tinggi, keuletan tinggi)
 Pemotongan dengan bentuk geometri yang ireguler atau komplek
 Keperluan untuk menghindari cacat pada permukaan material akibat
pemotongan dengan menggunakan cara konvensional

7. Jelaskan kelebihan dan kekurangan dari pengelasan (welding) serta pertimbangan desain
pada pengelasan!

Jawab:
Kelebihan Pengelasan
 Pengelasan menghasilkan penyambungan yang permanen dan beberapa
komponen menjadi satu unit produk (single entity)
 Penyambungan bisa lebih kuat daripada material yang disambung
(tergantung dari filler dan teknik pengelasan)
 Ekonomis
 Peralatan pengelasan mudah untuk dipindahkan (portable)

Kekurangan Pengelasan
 Pada umumnya dilakukan secara manual dan bergantung pada operator (cost and
skill)
 Proses perawatan menjadi sulit (disassembly, component replacement etc)
 Cacat pada pengelasan sulit terdeteksi dan dapat mengurangi kekuatan
penyambungan

Pertimbangan Desain Pada Pengelasan


 Jumlah komponen yang disambung minimum
 Komponen yang disambung memiliki akurasi dimensi yang baik
 Jika dimungkinkan flat welding (arc welding)
 Memiliki akses untuk electrode mencapai posisi pengelasan dan area sheet metal
overlap yang mencukupi (spot welding)

8. Sebutkan prinsip-prinsip desain untuk perakitan (design for assembly)!

Jawab:
 Prinsip DFA
 Kurangi jumlah komponen untuk mengurangi jumlah perakitan yang
diperlukan
 Kurangi jumlah pengencang berulir yang diperlukan. Manfaatkan snap
fits, retaining ringis, integral fasteners sebanyak mungkin
 Gunakan pengencangn standar dengan bentuk dan ukuran yang seminimal
mungkin

Anda mungkin juga menyukai