Anda di halaman 1dari 14

DRAFT SKRIPSI

Nama : Rachmat Arsyad

Nim : 40400109033

Fak/Jurusan : Adab & Humaniora/Ilmu Perpustakaan

Judul : Hubungan Desain Interior Dengan Minat Kunjung

Pemustaka di Perpustakaan STIA-LAN Makassar

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi seperti sekarang ini yang ditandai oleh kemajuan

pesat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, perpustakaan memiliki

peran yang sangat penting di berbagai bidang dan ilmu pengetahuan yang

dibutuhkan oleh masyarakat. Perpustakaan sering diidentikkan sebagai gedung

atau ruang yang di dalamnya terdapat sekumpulan koleksi dan bahan bacaan.

Oleh karena itu, banyak hal yang harus menjadi perhatian, khususnya bagi

penyelenggara perpustakaan, agar pemustaka benar-benar tahu fungsi dari

perpustakaan dan mendapatkan kepuasan dari perpustakaan.

Perpustakaan sebagai pusat informasi memiliki tugas dan fungsi yang

harus dijalankan setiap harinya, seperti kegiatan administrasi memberikan

pelayanan yang optimal dengan menyediakan informasi dalam berbagai bidang

dan disiplin ilmu serta memberikan pelayanan kepada para pengguna yang

membutuhkan informasi. Perpustakaan merupakan suatu tempat untuk

memperoleh informasi dalam upaya peningkatan intelektual sumber daya

manusia untuk menuju terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas.


Agar tujuan perpustakaan sebagai sarana pendukung dan penunjang

terlaksananya kegiatan belajar mengajar dapat tercapai secara maksimal, maka

keadaan perpustakaan dalam ruang lingkup sekolah haruslah dipertimbangkan.

Selain ketersediaan koleksi, hal lain yang sangat penting bagi lingkungan

perpustakaan adalah desain interior atau tata ruang perpustakaan tersebut.

Allah SWT. Berfirman dalam surat An-Nahl (16) ayat 68-69 :

68. Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah : “Buatlah sarang –

sarang di bukit – bukit, di pohon – pohon kayu, dan di tempat – tempat yang di

bikin manusia.

69. Kemudian makanlah dari tiap – tiap (macam) buah – buahan dan

tempulah JALAN Tuhanmu yang telah di mudahkan (bagimu), dari perut lebah

itu keluar minuman (madu) yang bermacam – macam warnanya, di dalamnya

terdapat obat yang menyembuhkan manusia. Sesungguhnya pada yang

demikian itu benar – benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang –

orang yang memiirkan”.

Salah satu pelajaran terpenting yang dapat di ambil dari surat An-Nahl

ayat 68-69 di atas, adalah bahwa kemampuan lebah membuat sarang yang

teramat indah dan teratur sebenarnya merupakan ilham dari Allah SWT.
Pembahasan tentang keindahan dan kteraturan aksitektur sarang lebah selalu

menarik untuk di lakukan, walaupun telah banyak buku dan penelitian yang

memaparkan tentang hal ini. Berbagai pujian di utarakan untuk

mengungkapkan kekagungan para ahli akan kesempurnaan desain sarang lebah

ini. Dalam bukunya ‘Allah SWT. Ciptakan Rumah Terindah di Bumi’, Abdul

Razzak Naufal mngemukakan bahwa seandainya ada seseorang dari dunia lain

turun ke bumi dan menanyakan kreasi terindah yang di buat makhluk hidup,

tentu kita tidak akan mampu menunjukkan kepadanya selain memperlihatkan

rumah lilin yang sederhana itu.

Hal menakjubkan pertama yang dapat kita temui pada arsitektur sarang

lebah, ialah bentuk heksagoal atau segi enam yang berfungsi sebagai tempat

penyimpanan madu. Setelah melalui penelitian panjang, para ahli matematika

menyimpulkan bentuk inilah yang paling optimal sebagai tempat penyimpanan

madu, di lihat dari segi efektivitas ruang yang terbentuk dan bahan yang

digunakan untuk membuatnya.

Dilihat dari aspek ekonomi bangunan, lebah telahmemberikan contoh

kepada manusia tentang optimilisasi biaya tanpa mngurangi nilai estetika

bangunan. Suatu pelajaran yang sangat patut dikagumi dari makhluk mungil

ini, yang membangun sarangnya setiap saat dengan izin Allah SWT.

Hal ke dua yang juga menunjukkan dari sarang lebah, adalah

keteraturan sudut yang sangat akurat. Pada sarang lebah kita juga dapat

menemui penerapan dari berbagai perinsip estetika atau keindahan dari suatu
bangunan. Prinsip inilah yang seharusnya di terapkan dalam mengatur desain

dari sebuah perpustakaan.

Desain interior merupakan salah satu aspek perpustakaan yang

memiliki pengaruh dan peranan yang sangat penting dalam memperlancar

layanan maupun pelaksanaan fungsi perpustakaan. Tata ruang yang baik

membuat para pengunjung merasa nyaman berada di perpustakaan yang

diharapkan dapat meningkatkan minat pengguna untuk mengunjungi dan

memanfaatkan layanan perpustakaan (Prastowo, 2012: 304)

Menurut Lasa dalam Prastowo (2012: 306), kenyamanan tersebut dapat

diperoleh dari ruangan yang memiliki: sirkulasi udara yang baik, ketenangan,

wewangian, bentuk (bangku/kursi), keamanan, kebersihan dan keindahan.

Untuk itu perpustakaan perlu diperhatikan dan dikelola dengan baik oleh pihak

pengelola perpustakaan.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas dan

meneliti lebih jauh tentang desain interior Perpustakaan STIA-LAN Makassar ,

untuk itu penulis memilih judul “Hubungan Desain Interior dengan Minat

Kunjung Pemustaka di UPT Perpustakaan STIA-LAN Makassar”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka

rumusan masalah penelitian ini yaitu:

1. Adakah hubungan desain interior perpustakaan dengan minat kunjung

pemustaka di UPT perpustakaan STIA-LAN Makassar?


2. Seberapa besarkah hubungan desain interior dengan minat kunjung

pemustaka di UPT perpustakaan STIA-LAN Makassar?

C. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari permasalahan dan merupakan

kerangka dasar pembahasan selanjutnya dibuktikan melalui penelitian.

Hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

1. Ada hubungan positif antara desain interior perpustakaan dengan minat

kunjung pemustaka di UPT perpustakaan STIA-LAN Makassar.

2. Tidak ada pengaruh positif antara desain interior perpustakaan terhadap

minat kunjung pemustaka di UPT perpustakaan STIA-LAN Makassar.

D. Defenisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari salah pengertian dalam memahami judul penelitian

ini, maka perlu diberikan pengertian terhadap kata yang dianggap penting.

a. Hubungan adalah keadaan berhubungan, saling terkait, atau sangkut paut

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, (2005:205).

b. Desain adalah kerangka bentuk atau rancangan (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 2007: 257).

c. Minat adalah keinginan, hasrat (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005:354).

d. Kunjungan adalah kegiatan memasuki perpustakaan untuk melakukan

akses informasi dan kegiatan lain di perpustakaan baik yang tercatat secara

manual ataupun elektronik (Lasa HS. 2009:183).


e. Pemustaka adalah adalah pengguna fasilitas yang disediakan perpustakaan

baik koleksi maupun buku (bahan pustaka maupun fasilitas lainnya).

(Suwarno, 2009: 80).

f. Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang berupa tempat mengumpulkan,

menyimpan dan memelihara koleksi bahan pustaka yang dikelolah secara

sistematis dengan cara tertentu, untuk digunakan secara kontinue oleh

pemakai sebagai sumber informasi (Nurhadi, 1991: 70)

Berdasarkan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa defenisi

operasional yang di maksud adalah pengaruh desain interior terhadap minat

kunjung pemustaka di UPT perpustakaan STIA-LAN Makassar.

Defenisi operasional di atas sekaligus merupakan ruang lingkup

penelitian ini. Sedangkan batasan lokasinya terfokus pada perpustakaan UPT

perpustakaan STIA-LAN Makassar.

E. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian, penulis telah melakukan penelitan

kepustakaan dan menemukan beberapa judul buku yang berkaitan atau

mempunyai hubungan dengan judul penelitian, namun buku-buku tersebut

tidak membahas sama persis seperti judul penelitian ini, seperti:

1. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional karya Andi Prastowo

Buku yang terdiri dari sebelas bab ini membahas berbagai ilmu-ilmu

tentang perpustakaan seperti manajemen perpustakaan, kelembagaan

perpustakaan sekolah, pengelolaan perpustakaan, klasifikasi dan

katalogisasi, pelayanan, pemakai perpustakaan, minat baca, SDM


perpustakaan dan pengeloaan sarana dan prasarana perpustakaan.

Sedangkan pembahasan tentang tata ruang perpustakaan dibahas

pada bab 8 dengan judul bab pengelolaan sarana dan prasarana

perpustakaan. Walaupun pembahasan tentang tata ruang perpustakaan

tidak dibahas di dalam bab tersendiri tetapi pengarang tetap memberikan

pembahasan yang cukup terperinci tentang tata ruang seperti pengertian

tata ruang perpustakaan, asas-asas pendirian ruangan perpustakaan, kaidah

arsitektur, pedoman luas ruangan, lokasi ruangan, kebutuhan ruangan,

asas-asas tata ruang, penunjukan personalia, kegiatan praperancanaan dan

lain-lain. Selain memberikan penjelasan mengenai pembahsan di atas,

dalam tiap pembahsannya juga diberikan contoh berupa gambar dan tabel

sehingga memudahkan penulis dalam memahami isi buku dan

membandingkannya dengan kondisi ruangan perpustakaan yang penulis

teliti.

2. Jenis-jenis Pelayanan Informasi karya Lasa Hs

Buku ini membahas mengenai layanan perpustakaan pada

umumnya, serta jenis – jenis layanan yang mampu diberikan oleh

perpustakaan dalam rangka penyebaran informasi kepada pemustaka.

3. Fisika Bangunan karya Prastowo Satwiko

Buku ini memuat pengertian-pengertian dasar, contoh-contoh

perhitungan yang mudah dan sederhana memakai rumus-rumus yang telah

dibuat oleh para ahli ilmu bangunan sejak lama.


Pokok-pokok yang dibahas dalam buku ini adalah ventilasi,

pencahayaan dan akustika, selain itu buku ini juga berisi alamat-alamat

internet yang menyediakan informasi-informasi teknologi dan hasil

penelitian terkini yang berkaitan dengan pembahasan-pembahasan dalam

buku tersebut sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi

kandungan dalam buku tersebut.

4. Pengelolaan Perpustakaan karya Noerhayati

Secara keseluruhan buku ini terdiri atas 4 Bab, yang mana pokok –

pokok pembahasannya lebih mengarah pada tata cara pengelolaan

perpustakaan, bagaimana mengelola perpustakaan berdasarkan jenis

perpustakaan itu sendiri.

5. Pengantar Ilmu Perpustakaan karya Sulistyo Basuki

Buku ini membahas hampir semua ilmu-ilmu yang berkaitan

dengan kepustakaan, sehingga banyak yang menganggap buku ini sebagai

salah satu buku pencetus tentang ilmu-ilmu perpustakaan dalam bahasa

indonesia. Salah satu pembahsan dalam buku ini juga tentang tata ruang

perpustakaan. Tetapi dalam buku ini pembahasan tentang tata ruang

perpustakaan masih belum lengkap dan masih hanya memberikan

penjelasan secara umum saja.


F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode asosiatif kualitatif. Penelitian

asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

ataupun juga hubungan antara dua variable atau lebih. Penelitian ini

mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komporatif

karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi

untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala (Sugiyono,

2003:11).

2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 90).

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang berkunjung

di perpustakaan setiap hari senin – jum’at dari pukul 09.00 – 12.00

selama penelitian berlangsung di UPT. STIA_LAN Makassar.

b. Sampel

Sampel dipenelitian ini adalah beberapa dari mahasiswa yang

berkunjung ke perpustakaan STIA_LAN Makassar. Dalam

menentukan jumlah sampel penulis menggunakan table penentuan


sampel dari populasi tertentu dalam taraf kesalahan 5% yang

dikembangkan oleh Isaac dan Michael teknik pengumpulan data.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua macam data, yaitu :

1. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dilokasi

penelitian melalui teknik – teknik sebagai berikut :

a) Observasi (Pengamatan)

Teknik dilakukan dengan menggunakan pengamatan

langsung terhadap objek, yaitu pengunjung yang

memanfaatkan koleksi bahan pustaka di UPT perpustakaan

STIE_LAN Makassar.

b) Angket (Kuesioner)

Dalam teknik ini, penulis membagikan data pertanyaan

kepada responden untuk menjawab setiap pertanyaan yang

ada dalam rangka melengkapi data yang akan penulis teliti.

2. Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder dilakukan melalui penelusuran

berbagai literatur atau bahan pustaka yang erat kaitannya

dengan masalah yang ditelati.

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan pengumpulan data penulis menggunakan dua cara

yaitu :
a. Field Research

Yakni pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan

penelitian di perpustakaan STIE_LAN Makassar untuk

memperoleh data objektif yang akurat mengenai masalah yang

diteliti. Dalam hal ini, metode yang diguunakan adalah obsevasi

dan angket.

b. Library Research

Yakni pengumpulan data dengan menggunakan buku – buku

literature atau kepustakaan yang ada hubungan dengan masalah

yang diteliti, baik dikutip secara langsung maupun tidak langsung

yang relevan dengan judul yang diteliti.

4. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah analisis data

kuantitatif dengan menggunakan metode statistik. Adapun metode statistic

yang penulis gunakan dalampenelitian ini adalah :

a. Analisi regresi sederhana

Dalam mengetahui hubungan desain interior dengan minat kunjung

pemustaka dan untuk mengetahui besarnya hubungan secara kuantitatif

dari suatu perubahan kejadian (variabel X) terhadap kejadian lainnya

(variable Y) yaitu dengan menggunakan rumus persamaan regresi

sederhan yaitu :
r = ∑x.y

(∑x‛) (∑y’)

Dimana :

r = Besarnya jumlah korelasi

x = Jumlah variable X

y = Jumlah variable Y

G. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian ini ialah:

a. Untuk mengetahui adakah hubungan tata ruang hubungan minat

kunjung pemustaka di UPT perpustakaan STIA-LAN Makassar.

b. Untuk mengetahui seberapa besarkah hubungan tata ruang dengan

peningkatan kunjungan pemustaka di UPT perpustakaan STIA-LAN

Makassar.

2. Manfaat Penelitian adalah:

a. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah pada umumnya dan kepala

UPT perpustakaan STIA-LAN Makassar serta pustakawan pada

khususnya dalam meningkatkan mutu pelayanan perpustakaan.

b. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti di UPT perpustakaan STIA-LAN

Makassar.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.


”Perpustakaan Perguruan Tinggi; Buku Pedoman”. Edisi ke-3. Jakarta.
2005.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Ed. 3. Jakarta:


Balai Pustaka.2007

Lasa. Membina Perpustakaan Madrasah & Sekolah Islam. Yogyakarta : adicita

Karya Nusa. 2002.

____. Jenis-Jenis Pelayanan Informasi Perpustakaan. Yogyakarta : Gadjah Mada


University Press. 1995.

Mulyani Nurhadi, A. Mulyani. Sejarah Perpustakaan dan Pengembangan di


Indonesia. Yogyakarta: Andi Offset. 1991.

Narbuko, Cholid dan Abu Ahmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi

Aksara, 2007.

Noerhayati S. Pengelolaan Perpustakaan. Bandung : PT Alumni. 1987

Prastowo, Andi. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Yogjakarta :

Diva Press. 2012

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, cv. 2010), h. 14

_______. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan Keenam. Penerbit Alfabeta.

Bandung. 2004.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3.
Jakarta: Balai Pustaka, 2005.

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka. 1993.

Suwarno. Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan: Sebuah Pendekatan Praktis.


Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007.
KERANGKA ISI PENELITIAN

Bab I. Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Hipotesis

D. Defenisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Bab II. Kajian Pustaka

A. Kajian pustaka

B. Landasan teori

Bab III. Metodologi Penelitian

A. Jenis Penelitian

B. Metode Pengumpulan Data

C. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Bab IV. Hasil Penelitian

A. Gambaran umum tentang Perpustakaan STIA-LAN Makassar

B. Pembahasan dan hasil penelitian

Bab V. Penutup

A. Kesimpulan

B. Implikasi Penelitian

Daftar pustaka
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai