Bahasan
NIM : 21020120130081
Penyusunan LP3A Perpustakaan dan Art Gallery didasari pada konteks latar
belakang maslah yakni kurangnya minat baca masyarakat Indonesia. Hal tersebut
kebanyakan dikarenakan stigma masyarakat tentang perpustakaan yang merupakan
bangunan kaku dan membosankan, sehingga mereka jarang mengunjungi perpustakaan.
Maka dari itu dalam penyusunan LP3A ini sangat memperhatikan aspek tersebut,
responnya adalah membuat konsep rancangan perpustakaan yang menarik dan tidak
kaku sehingga pengunjung tertarik untuk datang ke perpustakaan. Selain itu, membuat
fungsi tambahan juga dapat meningkatkan daya tarik pengunjung, maka perpustakaan
dibangun dengan fuungsi tambahan yaitu sebagai art gallery.
Perancangan Perpustakaan dan Art Gallery yang tidak kaku dapat diwujudkan
melalui eksplorasi gubahan massa dengan bentuk yang dinamis, serta sirkulasi
pengunjung yang menarik. Pada perancangan kali ini dilakukan studi preseden
mengenai bangunan Perpustakaan dan Art Gallery, fungsinya untuk mengetahui
bagaimana tipologi bangunan tersebut dari segi estetika, struktur, maupun fungsi,
sehingga dari studi preseden ada beberapa bagian yang dapat diterapkan pada
perancangan Perpustakaan dan Art Gallery nantinya.
Kemudian timbul masalah yang diakibatkan sifat dari kedua fungsi tersebut yang
berbeda. Perpustakaan merupakan bangunan yang didesain agar memiliki ketenangan di
dalamnya agar pengunjung dapat membaca dengan konsentrasi, sedangkan art gallery
merupakan fungsi hiburan yang di dalamnya terdapat banyak pengunjung sehingga
berpotensi menghasilkan suasana crowding. Menyikapi hal tersebut, dibutuhkan solusi
arsitektural berupa pemisahan zoning antara perpustakaan dan art gallery. Pemisahan
zoning dapat diwujudkan dengan pemisahan massa maupun dengan memanfaatkan
ketinggian lantai, serta pengaturan sirkulasi agar pengunjung perpustakaan dan
pengunjung art gallery tidak saling mengganggu. Solusi lainnya yang bersifat praktis
yakni pemasangan peredam pada dinding bangunan maupun rekayasa akustik.