JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya karena penulis telah menyelesaikan laporan Praktik Kerja
Lapang (PKL) yang berjudul “Uji Kadar Air pada Benih Cabai (Capsicum Spp)
dengan Metode Oven di CV. Aura Seed Indonesia, Kediri”.
Penulisan laporan ini tentunya tidak dapat terselesaikan tanpa adanya
dorongan dan dukungan dari pihak-pihak terkait, baik dukungan secara moral
maupun finansial. Maka dari itu ucapan terimakasih ditujukan kepada :
1. Dr. Ir. Ali Ikhwan, MP selaku kepala jurusan Agronomi Fakultas
Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
2. Ir. Sufianto, MM selaku koordinator mata kuliah Praktik Kerja Lapang
(PKL)
3. Dr. Ir. Dian Indratmi, MP, selaku dosen pembimbing Praktik Kerja
Lapang (PKL) yang telah memberikan masukan dan dukungan kepada
penulis dalam proses pembuatan laporan
4. Ir. Prijadi selaku Direktur CV. Aura Seed Indonesia
Laporan ini dipergunakan sebagai syarat pelaksanaan Praktik Kerja
Lapang (PKL) mahasiswa Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas
Muhammadiyah Malang. Semoga laporan ini dapat dipergunakan semestinya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
4.3.9 Menghitung persentase kadar air......................................................................15
4.3.10 Membandingkan dengan Pedoman Buku Sertifikasi......................................15
4.4 Pengumpulan Data ..................................................................................................15
4.5 Metode Pengolahan Data ........................................................................................15
BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PKL ...............................................................17
5.1 Sejaran dan Perkembangan CV. Aura Seed Indonesia............................................17
5.2 Visi dan Misi CV. Aura Seed Indonesia .................................................................18
5.3 Struktur Organisasi CV. Aura Seed Indonesia ........................................................18
5.4 Denah CV. Aura Seed Indonesia.............................................................................20
BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................................21
6.1 Hasil ........................................................................................................................21
6.2 Pembahasan.............................................................................................................21
7.1 Kesimpulan .............................................................................................................24
7.2 Saran .......................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................25
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
RINGKASAN
viii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk menjaga suplai benih di musim tanam berikutnya, mengharuskan
terjadinya proses penyimpanan benih, akan tetapi benih yang tidak ditangani
dengan baik sebelum dan selama penyimpanan dapat menyebabkan terjadinya
penurunan mutu benih. Kemunduran mutu benih selama penyimpanan salah
satunya dipengaruhi oleh faktor kandungan kadar airnya yang tinggi, hal ini
bahkan dapat juga menyebabkan benih berkecambah sebelum ditanam.
Sebaliknya semakin rendah kadar air benih makin lama daya hidup benih tersebut,
dimana kadar air optimum bagi sebagian besar benih pada kisaran 6% - 8%
(Megandini, 2007).
Kadar air adalah berat air yang hilang karena pengeringan yang diukur
dengan metode oven dinyatakan dalam persen terhadap berat basah (awal) contoh
benih (Dirjen Hortikultura, 2018). Prinsip kerja dalam pengujian kadar air benih
dapat diukur dengan menggunakan metode langsung (menggunakan oven)
maupun tidak langsung dengan menggunakan moisture meter. Prinsip kerja pada
pengukuran kadar air secara langsung dengan menggunakan oven adalah
pengurangan antara berat basah yakni berat benih sebelum dioven dikurangi
dengan berat kering. Selisih tersebut dibagi dengan berat basah dikalikan 100%
sehingga dapat diperoleh kadar air. Pengukuran kadar air secara tidak langsung
dapat segera diketahui setelah benih dilakukan pengukuran kadar air melalui
moisture meter. Pengukuran kadar air dapat dilakukan dengan menggunakan 2
ulangan dan toleransi yang telah ditetapkan oleh ISTA adalah antara kedua
ulangan perbedaannya dibatasi maksimum 0,2%. Apabila nilai perbedaan kedua
ulangan lebih dari 0,2% maka pengukuran kadar air harus diulang dengan
menggunakan contoh kerja yang baru (BPMBTPH, 2016).
ISTA rules mensyaratkan pengukuran kadar air untuk benih cabai
(Capsicum Spp) adalah dengan pengeringan menggunakan metode oven dengan
suhu rendah konstan 103±2 °C selama 17 jam. Sedangkan pada buku pedoman uji
mutu laboratorium (2016) dijelaskan bahwa tidak ada perbedaan waktu pada suhu
rendah dan suhu tinggi, suhu rendah 101-105 °C selama ½ jam dan suhu tinggi
130-133 °C selama ½ jam. Menurut Megandini (2007) tidak terdapat perbedaan
hasil pengujian kadar air benih cabai dengan menggunakan suhu rendah konstan
1
(103±2 °C) selama 17 jam dan pengujian dengan menggunakan suhu 130-133 °C
selama 1 jam.
Oleh karena itu, sangatlah penting untuk mengetahui pengujian kadar air
benih cabai yang baik agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. sehingga
diperlukan kegiatan yang dapat melatih mahasiswa dalam pengujian mutu benih
cabai (uji kadar air) secara langsung di laboratorium. melalui kegiatan praktik
kerja lapang yang dilaksanakan di CV. Aura Seed Indonesia, sebagai perusahaan
benih yang melakukan pengembangan benih tanaman khususnya benih
hortikultura diharapkan mahasiswa mendaptakan ilmu dan pengetahuan tentang
pengujian mutu benih cabai (uji kadar air).
1.2 Identifikasi Permasalahan
Dengan permasalahan kadar air benih tersebut, melalui praktek kerja
lapang di CV. Aura Seed Indonesia ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui
metode pengujian kadar air baik menggunakan metode langsung dan tidak
langsung.
2
BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT
2.1 Tujuan
a. Tujuan Umum
Tujuan dari Praktik Kerja Lapang ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui dan memahami pengujian benih pada tanaman cabai di
CV. Aura Seed Indonesia
2. Memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan dalam dunia
nyata yang belum diperoleh di bangku perkuliahan
b. Tujuan khusus
Tujuan khusus dilaksanakan Praktik Kerja Lapang adalah untuk
mengetahui metode pengujian kadar air benih cabai di CV. Aura Seed
Indonesia serta mampu meningkatkan wawasan baik secara teori
maupun praktik
2.2 Manfaat
Manfaat dari Praktik Kerja Lapang di CV. Aura Seed Indonesia adalah
dapat mengetahui metode pengujian kadar air benih cabai dan mampu menambah
wawasan
3
3.1 Tanaman Cabai (Capsicum Spp)
Tanaman cabai rawit berasal dari Benua Amerika yang beriklim tropis
yaitu Amerika Selatan. Penyebaran cabai rawit dilakukan oleh penemu Benua
Amerika, Christophorus Columbus yang membawa biji cabai rawit ke Spanyol,
kemudian pengembara portugis dan Spanyol dalam kegiatan berdagang
menyebarkan bijibiji cabai dan masuk di kawasan Asia yaitu india pada tahun
1542 dan masuk ke Indonesia pada Abad ke-16.
Berikut merupakan kalsifikasi tanaman cabai rawit dalam (Warisno dan
Dahana, 2010):
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Capsicum
Spesies : Capsicum frutescens L.
Cabai rawit merupakan salah satu tanaman sayuran yang sangat penting
di Indonesia karena banyak kalangan masyarakat baik dari kalangan bawah
sampai ke atas yang membutuhkan cabai untuk kebutuhan memasak sehari-
hari, kebutuhan untuk pembuatan sambal di pabrik serta untuk penyediaan benih
yang bermutu.
3.2 Syarat Tumbuh
Tanaman cabai mempunyai daya adaptasi yang cukup luas. Menurut
Harpenas (2010) tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah (suhu tinggi)
maupun dataran tinggi (suhu rendah) sampai pada ketinggian 1400 meter di atas
permukaan laut (mdpl). Suhu yang ideal untuk budidaya cabai adalah 24-28 °C.
Pada suhu tertentu seperti 15 °C dan lebih dari 32 °C akan menghasilkan buah
cabai yang kurang baik. Pertumbuhan akan terhambat jika suhu harian di areal
budidaya terlalu dingin. Tanaman cabai akan tumbuh dengan optimal apabila
disinari cahaya matahari dengan cukup atau penuh dengan curah hujan 800-2000
mm/tahun. Kondisi fisik tanah yang baik untuk pertanaman cabai adalah tanah
yang strukturnya remah dan kaya akan bahan organik, Ph tanah antara 6,0-7,0 dan
tempatnya terbuka atau sedikit ternaungi.
4
3.3 Benih
Menurut Rahmianna dkk., (2016) benih adalah biji tanaman yang
digunakan untuk keperluan dan pengembangan usaha tani, memiliki fungsi
agronomis atau merupakan komponen agronomi. Sedangkan kelompok benih (lot
benih) adalah sejumlah tertentu dari benih yang dapat di identifikasi secara fisik
dan di anggap homogen. Lot benih dikumpulkan pada waktu dan lokasi tertentu
dengan proses penanganan yang sama. Benih merupakan salah satu faktor utama
yang menjadi penentu keberhasilan usaha tani sehingga harus di tangani secara
sungguh-sungguh agar dapat tersedia dengan baik dan terjangkau oleh petani
(Lesilolo, 2012).
3.4 Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Benih
Suhu penyimpanan yang rendah menurunkan laju respirasi benih, segingga
periode simpan benih dapat dipertahankan lebih panjang (Yuniarti dan Djaman,
2015). Suhu yang rendah menyebabkan respirasi berjalan lambat di banding suhu
tinggi karena kadar air benih terjaga. Kondisi tersebut mampu mempertahankan
viabilitas benih. Suhu rendah mampu mempengaruhi proses biokimia menjadi
diperlambat, maka semakin rendah suhu semakin lambat proses yang mengarah
pada kerusakan. Suhu rendah tidak merusak benih ortodoks yang memiliki kadar
air rendah (6-8%), tetapi benih mengalami kerusakan apabila disimpan pada suhu
di bawah 0 °C (Sahupala, 2011).
Benih dengan kadar air 8-10 % disimpan pada suhu ruangan baik di bawah
maupun di atas 20 °C selama 6 bulan mempunyai daya tumbuh benih tidak
berbeda. Biji cabai dapat di simpan dalam jangka waktu yang lama apabila
kandungan air dan kelembaban ruang penyimpanan sesuai. Semakin rendah kadar
air dan kelembaban ruang penyimpanan maka biji cabai akan semakin lama umur
penyimpanannya. Penyimpanan benih cabai dengan kadar air 12-14% maka tahan
disimpan sampai umur 3 bulan (Indartono, 2011).
3.4 Tinjauan Umum Kadar Air
Kadar air adalah hilangnya berat ketika benih dikeringkan sesuai dengan
teknik ataupun metode. Metode pengukuran kadar air yang ditetapkan dirancang
untuk mengurangi oksidasi, dekomposisi atau hilangnya zat yang mudah menguap
bersamaan dengan pengurangan kelembaban sebanyak mungkin. Kadar air benih
merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi daya simpan benih.
5
Kadar air benih yang terlalu tinggi dapat memacu respirasi dan berbagai
cendawan dapat tumbuh (Sutopo, 2010). Penurunan kadar air dapat dilakukan
dengan pengeringan yang di maksudkan untuk mengurangi kadar air benih
sehingga benih aman di proses lebih lanjut, terhindar dari serangan hama dan
penyakit serta tidak berkecambah sebelum waktunya. Pengeringan benih perlu
diketahui sifat benih apakah ortodoks atau ekalsitran. Benih ortodoks kadar air
saat pembentukan benih sekitar 35-80 % dan pada saat tersebut benih belum
cukup masak dipanen. Kadar air 18-40 % benih telah mencapai masak fisiologis,
laju respirasi benih masih tinggi dan benih peka terhadap detiorasi, cendawan,
hama dan kerusakan mekanis. Semakin tinggi kandungan air benih makin tidak
tahan benih tersebut untuk disimpan lama. Untuk kenaikan 1% dari kandungan air
benih, maka umur benih akan menjadi setengahnya.
3.5 Pengujian Kadar Air Benih
Pengujian kadar air dilakukan untuk mengetahui kandungan kadar air
dalam benih yang dinyatakan dalam persen dengan metode oven atau moisture
meter. Pengujian kadar air dengan menggunakan oven menunjukkan presentase
kadar air di dalam benih berdasarkan berat air yang hilang karena pemanasan
oven suhu konstan terhadap berat awal contoh benih. Sedangkan dengan
menggunakan moisture meter menyatakan presentase kadar air didalam benih
berdasarkan sifat kimia, fisik maupun elektrik yang terkandung dalam benih
(Dirjen Hortikultura, 2016). Pengujian kadar air dengan menggunakan metode
oven dibedakan menjadi dua metode yaitu dengan metode oven suhu rendah dan
dengan metode oven suhu tinggi. Penggunaan metode oven suhu rendah biasanya
menggunakan suhu oven 101-105 °C selama 17 jam ± 1jam sedangkan untuk
metode oven suhu tinggi menggunakan suhu oven 130-133 selama 1jam ± 3jam.
Menurut Dirjen Hortikultura (2016) prosedur pengujian kadar air adalah sebagai
berikut :
Contoh kirim
6
Ambil contoh kerja sesuai dengan diameter cawan dan ditimbang
Masukkan benih ke dalam oven sesaui dengan suhu dan waktu yang di
tentukan
7
Gambar 1. Buku Sertifikasi Benih
8
BAB IV. METODE PELAKSANAAN
4.
1 Tempat dan W aktu Pelaksanaan
Kegiatan praktik kerja lapang dilaksanakan mulai tanggal 01 juli 2019
sampai tanggal 31 Agustus 2019 yang bertempat di CV. Aura Seed Indonesia
Bunut, Bringin, Badas, Kediri, Jawa Timur
4.2 Alat dan Bahan
4.2.1 Alat
Alat yang di gunakan pada pengujian kadar air benih adalah timbangan
analitik, oven, cawan, desikator, dan alat tulis.
4.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada pengujian kadar air benih adalah benih cabai
(Capsicum Spp) varietas CRV 212
4.3 Metode Pelaksanaan
4.3.1 Menyiapkan alat dan bahan
Tahap pertama pengujian kadar air benih cabai di CV. Aura Seed
Indonesia yaitu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan benih cabai
CRV 212, buku Pedoman Uji Mutu Laboratorium, kamera, alat tulis, sendok,
timbangan analitik, cawan, desikator, oven listrik.
9
Gambar 3. Menyiapkan cawan
10
Gambar 5. Prosedur menyalakan oven
11
Gambar 7. Menimbang cawan kosong
4.3.5 Menimbang Cawan + isi + tutup (M2)
Memasukkan benih yang sudah ditimbang sebanyak 4,5 gram pada masing
– masing cawan, kemudian menimbang berat cawan + isi + tutup nomor 1 dan
diulang sebanyak 5 kali sebelum dilakukan pemanasan.
12
Gambar 10. Memasukkan ke dalam oven
Memasukkan ke dalam oven sesuai dengan suhu yang telah ditentukan, sebelum
dimasukkan ke dalam oven tutup pada cawan dibuka terlebih dahulu agar tidak
terjadi penguapan didalam cawan saat dilakukan pengovenan tetapi saat membuka
tutup harus dilakukan dengan cepat agar tidak terjadi kontaminasi, periode
pengeringan dimulai pada saat suhu oven kembali ke suhu yang ditentukan setelah
penempatan wadah. Suhu yang digunakan adalah suhu tinggi (130-133 °C) selama
1 jam.
4.3.7 Proses Pendinginan Cawan
Setelah pengovenan selama 1 jam kemudian memasukkan ke desikator
dalam keadaan cawan sudah ditutup kembali, pertama membuka ulir desikator
fungsi dari ulir desikator adalah membuka jalan uap agar uap tidak tertahan
didalam desikator, kemudian membuka tutup desikator dengan cara menggesernya
(hindari mengangkat tutup untuk membuka desikator secara vertikal, proses
pendinginan cawan didalam desikator dilakukan selama 45 menit. Fungsi dari
desikator adalah untuk mendinginkan cawan dengan cepat dan berisi desikan yang
efektif. Sedangkan cara menutup desikator adalah dengan menggesernya kembali
seperti membuka tutup desikator.
13
Gambar 11. Memasukkan ke dalam desikator
X 100 %
Keterangan :
M1 : Berat cawan dan tutup (dalam gram minimal tiga desimal)
M2 : Berat cawan, tutup dan isi sebelum pengeringan (dalam gram minimal tiga
desimal)
14
M3 : Berat cawan, tutup dan isi sesudah pengeringan (dalam gram minimal tiga
desimal)
15
BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PKL
16
Pada Desember 2012 CV. Aura Seed Indonesia mendapatkan sertifikat
Manajemen Mutu dan pada bulan yang sama CV. Aura Seed Indonesia telah
melakukan sertifikasi secara mandiri sehingga mendapatkan ISO 15LSSMBTPH
oleh lembaga sertifikasi mutu benih tanaman pangan dan hortikultura karena mutu
produk yang dihasilkan perusahaan sama dengan mutu produk yang dihasilkan
perusahaan nasional atau multinasional. Selain itu laboratorium yang dimiliki CV.
Aura Seed Indonesia telah di uji profesiensi. Penghargaan, sertifikasi dan program
-program penelitian yang dimiliki perusahaan ini dapat menciptakan varietas yang
sesuai dengan permintaan pasar.
5.2 Visi dan Misi CV. Aura Seed Indonesia
Visi yang dimiliki CV. Aura Seed Indonesia adalah menjadi pemimpin
dalam perusahaan agroindustri benih benih sayuran di Indonesia. Misi CV. Aura
Seed Indonesia adalah menyediakan layanan inovatif yang dapat meningkatkan
pendapatan petani, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan pertanian di
Indonesi, serta membangun bisnis yang sukses. Selain Visi dan Misi CV. Aura
Seed Indonesia memiliki Motto yaitu ”Menyediakan produk-produk dengan
kualitas terbaik dan penuh inovatif, tumbuh dan berkembang dengan inovasi
terbaru”.
5.3 Struktur Organisasi CV. Aura Seed Indonesia
Struktur organisasi di CV. Aura Seed Indonesia terdiri dari seorang
pemimpin dengan jabatan Direktur. Kemudian di bawah Direktur adalah Manajer
dengan dibagi menjadi 7 bagian yaitu Manajer R&D (Riset and Development),
Manajer F1, Manajer OP (Open Polinated), Manajer QC (Quality Control),
Manajer Processing, Manajer Pemasaran, dan Manajer Administrasi dan Umum.
Pada masing-masing jabatan memiliki peranan masing-masing yaitu :
1. Direktur
Direktur merupakan pimpinan yang bertanggung jawab pada perusahaan
dengan membuat kebijakan-kebijakan serta mengawasi tugas dari
karyawan dan manajer.
17
Manajer R&D (Riset and Development) memiliki peran penelitian dan
pengembangan terhadap benih dan komoditas yang di butuhkan
masyarakat.
3. Manajer Produksi F1
Manajer produksi F1 bertanggung jawab pada produksi benih F1 meliputi
perbanyakan benih F1, pengiriman benih, pencatatan dan bertanggung
jawab pada mesin produksi.
4. Manajer Produksi OP (Open Polinated)
Manajer produksi OP bertanggung jawab pada produksi benih OP.
Perbanyakan benih OP, pengiriman benih, pencatatan dan bertanggung
jawab pada mesin produksi.
5. Manajer QC (Quality Control)
Manajer QC bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan
pengontrolan benih yang belum di pasarkan dan yang belum beredar. Hal
ini berfungsi untuk menjamin benih yang di produksi.
6. Manajer Processing
Manajer processing bertanggung jawab mengawasi karyawan yang
melakukan prosesing sebelum dipasarkan. Pengawasan dimulai dari sortasi
sampai dengan penyimpanan benih.
7. Manajer Pemasaran
Manajer pemasaran bertanggung jawab melakukan pengawasan terhadap
pemasaran benih. Pemasaran dilakukan dengan membagi per Wilayah
dengan koordinator wilayah masing-masing.
8. Manajer Administrasi dan Umum
Manajer administrasi dan umum bertanggung jawab mengatur administrasi
perusahaan, pembendaharaan aset perusahaan, serta investaris perusahaan.
18
Diagram 1. Struktural Organisasi CV. Aura Seed Indonesia
SDN Bringin
Masjid
Jl. Raya Pare -
Agung
Kandangan
An-nur
Dari arah
Malang
Pos Polisi
19
BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Hasil
No Uraian Ulangan
1. Nomor cawan 1 2 3 4 5
2. Berat cawan 35,3707 35,7545 35,1332 35,3931 35,7065
kosong
3. Berat benih 4,5 4,5539 4,5013 4,5100 4,5076 4,5361
gram
4. Berat cawan + isi 39,9248 40,2558 39,6432 39,9002 40,2427
sebelum
pemanasan
5. Berat cawan + isi 39,4974 39,8325 39,2201 39,4777 39,8169
setelah
pemanasan
6. Kadar air % 9,4 % 9,4 % 9,4 % 9,4 % 9,4 %
Selisih antar ulangan 0%
(nilai toleransi maksimal
0,2%)
6.2 Pembahasan
Pengujian kadar air dilakukan untuk mengetahui kandungan kadar air
dalam benih yang dinyatakan dalam persen (%). Pengujian kadar air yang
dilakukan di CV. Aura Seed Indonesia menggunakan dua metode yaitu dengan
metode oven dan Moisture Mater G-WON. Pengujian pada tabel 1 dilakukan
dengan menggunakan metode oven suhu 130-133 °C selama 1 jam, dari 5 ulangan
didapatkan hasil kadar air 9,4%. Sedangkan standart kadar air tanaman cabai
ditetapkan oleh pemerintah adalah sebesar 7,0%.
Penyebab terjadinya kadar air tinggi adalah proses pengeringan benih
belum sempurna dan wadah penyimpanan benih. Pengeringan adalah upaya untuk
menurunkan kadar air benih agar benih tahan disimpan lama, tidak mudah
terserang hama dan terkontaminasi cendawan, mempertahankan volume dan bobot
benih sehingga memudahkan penyimpanan. Kadar air yang aman untuk
penyimpanan benih tergantung pada jenis benih, lama penyimpanan (semakin
lama disimpan harus semakin kering), dan metode penyimpanan benih
(penyimpanan terbuka atau penyimpanan dalam kemasan) (Purba, dkk, 2013)
Sebelum dilakukan uji di laboratorium dilakukan proses pengeringan
menggunakan sinar matahari langsung. Proses pengeringan ini dilakukan untuk
20
menurunkan kadar air dalam benih sampai kadar air yang ditentukan oleh
pemerintah yaitu 7,0%. Untuk mencapai kadar air sesuai standart dapat dilakukan
penjemuran 4-5 jam perhari dan dilakukan pembalikan selama 15-30 menit sekali.
Suhu ideal untuk melakukan penjemuran yaitu 40-45 °C yang diukur dengan
menggunakan termometer. Proses pengeringan dilakukan di antai jemur dengan
menggunakan secreen. Penggunaan secreen dilakukan untuk menghindari
kerusakan atau kehilangan benih dikerenakan ukuran benih yang terlalu kecil.
Pertama yang harus dilakukan dalam pengujian kadar air di laboratorium
CV. Aura Seed Indonesia adalah menyiapkan alat dan bahan, alat dan bahan yang
dibutuhkan adalah benih cabai CRV 212, buku Pedoman Uji Mutu Laboratorium,
kamera, alat tulis, sendok, timbangan analitik, cawan, desikator, oven listrik.
Menimbang benih sebanyak 4,5 gram dilakukan sebanyak 5 ulangan,
menimbang benih menggunakan wadah berbahan stainless lebih efektif dari pada
menggunakan wadah berbahan plastik, karena wadah berbahan plastik terdapat
medan magnet yang dapat menyebabkan benih menempel ke wadah. Jenis bahan
wadah simpan berpengaruh terhadap mutu benih. Wadah simpan berfungsi
sebagai pengendalian laju respirasi, transpirasi, dan melindungi benih dari
mikroba dan jamur (Sembiring, 2009).
Setelah dilakukan penimbangan benih, kemudian dilakukan penimbangan
cawan + tutup, ditimbang sebelum dan sesudah pemanasan, penimbangan harus
dalam satuan gram dan setidaknya tiga desimal. Setelah ditimbang cawan harus
ditutup dengan tutup untuk mencegah kemungkinan kontaminasi atau hilangnya
sampel (ISTA, 2010).
Pengovenan dilakukan untuk mengetahui kadar air benih yang hilang
setelah pemanasan. Proses pengeringan benih yang pertama memasukkan ke
dalam oven sesuai dengan suhu yang telah ditentukan, sebelum dimasukkan ke
dalam oven tutup pada cawan dibuka terlebih dahulu agar tidak terjadi penguapan
didalam cawan saat dilakukan pengovenan tetapi saat membuka tutup harus
dilakukan dengan cepat agar tidak terjadi kontaminasi, periode pengeringan
dimulai pada saat suhu oven kembali ke suhu yang ditentukan setelah penempatan
wadah. Suhu yang digunakan adalah suhu tinggi (130-133 °C) selama 1 jam
(ISTA, 2010).
21
Tahap terakhir pada pengujian kadar air adalah memasukkan ke dalam
desikator dalam keadaan cawan sudah ditutup kembali, pertama membuka ulir
desikator fungsi dari ulir desikator adalah membuka jalan uap agar uap tidak
tertahan didalam desikator, kemudian membuka tutup desikator dengan cara
menggesernya (hindari mengangkat tutup untuk membuka desikator), proses
pendinginan cawan didalam desikator dilakukan selama 45 menit. Fungsi dari
desikator adalah untuk mendinginkan cawan dengan cepat dan berisi desikan yang
efektif (Buku Pedoman Uji Mutu, 2016). Kemudian setelah pendinginan cawan
dengan tutup dan isi yang sudah dikeringkan ditimbang kembali.
Pada penyimpanan benih secara terbuka, udara lingkungan sekitarnya
dapat berhubungan langsung dengan ruang penyimpanan sehingga akan
mempengaruhi kadar air benih, dan karena benih bersifat higroskopis maka
kelembaban udara relatif tinggi akan menyebabkan kadar air benih meningkat
sampai terjadi keseimbangan. Kartono (2004) mengatakan kadar awal benih dan
bahan kemasan (pembungkus) sangat berpengaruh dalam mempertahankan kadar
air benih selama dalam penyimpanan.
Kadar air benih merupakan salah suatu fungsi dari kelembaban relatif
udara sekitarnya dan kadar air suatu benih bergantung pada kelembaban relatif
udara sekitarnya. Pada saat kelembaban relatif udara sekitar benih meningkat
(tinggi) maka kadar air benih akan meningkat pula sampai terjadi nilai
keseimbangan antara kadar air benih dengan kelembaban relatif udara sekitarnya
(Dinarto, 2008).
22
BAB VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari uji kadar air benih yang dilakukan dapat di
simpulkan bahwa uji kadar air benih cabai CRV 212 yang dilakukan di CV. Aura
Seed Indonesia pada tanggal 01 Agustus 2019 yang bertempat di Laboratorium
tidak lolos karena kadar air pada benih cabai sebesar 9,4 %, sedangkan standart
kadar air yang ditetapkan oleh pemerintah adalah 7,0%.
7.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan pada uji kadar air benih cabai tidak lolos uji
karena didapatkan hasil 9,4%. Jika didapatkan hasil lebih dari standart kadar air
cabai yang di tetapkan oleh pemerintah, maka harus dilakukan pengeringan
kembali hingga kadar air dalam benih tersebut turun dan memenuhi standart
pemerintah.
23
DAFTAR PUSTAKA
Balai Pengembangan Mutu Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura. 2016.
Pedoman Laboratorium Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan
dan Hortikutura. Jakarta (ID): Direktorat Jendral Tanaman Pangan.
Direktorat Perbenihan.
Dinarto, W. dan Astriani, D. 2008. Pengaruh Wadah Penyimpanan dan
Kadar Air terhadap Kualitas Benih Jagung dan Populasi Hama
Kumbang Bubuk (Sitophilus zeamais Motsch). Makalah disajikan
dalam Seminar Nasional dan Workshop Perbenihan dan Kelembagaan
: Peran Perbenihan dan Kelembagaan dalam Memperkokoh Ketahanan
Pangan, UPN “Veteran” Yogyakarta, 10-11 November.
Direktorat Jendral Hortikulura. 2016. Pedoman Uji Mutu Laboratorium.
Kementrian Pertanian
Direktorat Jendral Hortikulura. 2018. Teknis Sertifikasi Benih Hortikultura.
Kementrian Pertanian
Harpenas, A. dan R. Dermawan. 2010. Budidaya Cabai Unggul. Penebar
Swadaya : Jakarta
Indartono. 2011. Pengkajian suhu ruang penyimpanan dan teknik
pengemasan terhadap kualitas benih kedelai. J. Gema Teknologi, Vol. 16
(3) : 158-163
Internasional Seed Testing Association. 2010. International Rules for Seed
Testing: Edition 2010. The International Seed Testing Association.
Switzerland (CH): ISTA.
Kartono. 2004. Teknik Penyimpanan Benih Kedelai Varietas Wilis pada Kadar
Air dan Suhu Penyimpanan yang Berbeda. Buletin Teknik Pertanian.
9(2): 79-82.
Lesilolo, M. K., Riry, J., & Matatula, E. A. 2018. Pengujian Viabilitasdan Vigor
Benih Beberapa Jenis Tanaman Yang Beredar Di Pasaran Kota Ambon.
Agrologia, 2(1).
Megandini, D.M. 2007. Validasi Metode Uji Penetapan Kadar Air pada Benih
Cabai (Capsicum Spp). Vigor. Vol. 5 No. 1
24
Purba H. W. S, F. E. Sitepu dan Haryati. 2013. Viabilitas benih rosela (Hibiscus
sabdariffa L.) pada berbagai kadar air awal dan kemasan benih.
Jurnal Online Agroekoteknologi.Vol.1(2):318-326.
Rahmianna, A. A., Purnomo, J., & Harnowo, D. (2016). Pemanfaatan Biji Keriput
Kacang Tanah Sebagai Benih. Iptek Tanaman Pangan, 10(2).
Sahupala, A. 2011. Pengaruh suhu dan lama penyimpanan terhadap
viabilitas benih merbau (Intsia bijuga). Jurnal Agroforestri. Vol.5 (4):
265-271.
Sembiring, N. N. 2009. Pengaruh jenis bahan pengemas terhadap kualitas produk
cabai merah (Capsicum annum L.) segar kemasan selama penyimpanan
dingin (Tesis). Universitas Sumatera Utara. Medan.
Sutopo, dan Lita. 2010. Teknologi Benih. Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya. Rajawali Pers : Jakarta
Warisno dan Dahana. 2010. Peluang Usaha dan Budidaya Cabai. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.
Yuniarti, N. dan D. Djaman. 2015. Teknik pengemasan yang tepat untuk
mempertahankan viabilitas benih bakau (Rhizophora apiculata)
selama penyimpanan. Pros sem nas masy biodiv indon. Vol.1 (6): 1438-
1441.
25
LAMPIRAN
Riwayat Pendidikan
No Nama Instansi Kota Tahun masuk Tahun keluar
1 TK Al - Hidayah Tulungagung 2003 2005
2 SDI Al - Hidayah Tulungagung 2005 2011
3 MTsN Tunggangri Tulungagung 2011 2014
4 SMAN 1 Rejotangan Tulungagung 2014 2017
5 Universitas Malang 2017 -
Muhammadiyah
Malang
26
Lampiran 2. Dokumentasi
Gambar 20. Survey pasar Induk Pare Gambar 21. Evaluasi survey pasar
Induk Pare
27
28
Gambar 22. Classmeeting Quality Gambar 23. Classmeeting
Control Processing
29
Lampiran 3. Deskripsi Cabai Varietas CRV 212
30
No Tanggal Catatan Dokumentasi Paraf Pembimbing Lapang
1. 1 Juli Mengisi biodata dan kuisoner (10.00
2019 WIB), Pembukaan PKL (11.00 WIB),
Pengenalan karyawan di area gudang
CV. Aura Seed Indonesia (13.00
WIB)
31
3. 3 Juli Berangkat PKL dan berjabat tangan
2019 pada semua karyawan/i di gudang dan
lahan CV. Aura Seed Indonesia (07.00
WIB),Melaksanakan do’a bersama
dan motivasi seluruh peserta PKL dan
karyawan/i CV. Aura Seed Indonesia
(08.00 WIB),Memanen buncis yang
sudah kering untuk selanjutnya di
proses bijinya (08.15
WIB),Membersihkan lahan yang
masih tersisa daun tanaman dan
rerumputan (13.00 WIB),Mengisi
absensi dan logbook perusahaan
(15.00 WIB),Berpamitan pada seluruh
karyawan/i CV.Aura Seed Indonesia
(16.00 WIB)
4. 4 Juli Berangkat PKL dan berjabat tangan
2019 pada semua karyawan/i di gudang dan
lahan CV. Aura Seed Indonesia (07.00
WIB), Melaksanakan do’a bersama
dan motivasi seluruh peserta PKL dan
karyawan/i CV. Aura Seed Indonesia
(08.00 WIB),Mengairi lahan sebelum
ditanami (08.00 WIB),Prosessing
buncis (09.00 WIB), Menanam bibit
mentimun pada bedengan yang
sebelumnya sudah disiapkan (14.30
WIB),Mengisi absensi dan logbook
perusahaan (15.00 WIB),Berpamitan
pada seluruh karyawan/i CV.Aura
Seed Indonesia (16.00 WIB)
32
5. 5 Juli Berangkat PKL dan berjabat tangan
2019 pada semua karyawan/i di gudang dan
lahan CV. Aura Seed Indonesia (07.00
WIB), Menanam bibit mentimun
(07.30 WIB),Melaksanakan do’a
bersama dan motivasi seluruh peserta
PKL dan karyawan/i CV. Aura Seed
Indonesia (08.00 WIB), Prosessing
buncis (09.00 WIB),Memasang pasak
pada mulsa (13.00),Mengisi absensi
dan logbook perusahaan (15.00
WIB),Mengerjakan postest dari
perusahaan (15.15 WIB),Berpamitan
pada seluruh karyawan/i CV.Aura
Seed Indonesia (16.00 WIB)
6. 6 Juli Berangkat PKL dan berjabat tangan
2019 pada semua karyawan/i di gudang dan
lahan CV. Aura Seed Indonesia (07.00
WIB),Melaksanakan do’a bersama
dan motivasi seluruh peserta PKL dan
karyawan/i CV. Aura Seed Indonesia
(07.00 WIB),Memisahkan ajir antara
yang masih layak digunakan dan tidak
(07.30 WIB),Memasang ajir pada
bedengan mentimun (09.00 WIB)
33
Mengisi absensi dan logbook
perusahaan (15.00 WIB),Berpamitan
pada seluruh karyawan/i CV.Aura
Seed Indonesia (16.00 WIB)
34
9. 10 Juli Berangkat PKL dan berjabat tangan
2019 pada semua karyawan/i di gudang dan
lahan CV. Aura Seed Indonesia (07.00
WIB),Melaksanakan do’a bersama
dan motivasi seluruh peserta PKL dan
karyawan/i CV. Aura Seed Indonesia
(08.00 WIB), Membersihkan gubuk
(08.15 WIB), Membersihkan lahan
dari sisa daun, batang tanaman dan
rerumputan, Menanam timun di papar
(13.00 WIB), Memberi furadan pada
masing-masing lubang tanam,
Menyiram lubang tanam pada masing-
masing bedeng tanaman timun
35
11 12 Juli Berangkat PKL dan berjabat tangan
. 2019 pada semua karyawan/i di gudang dan
lahan CV. Aura Seed Indonesia (07.00
WIB), Melaksanakan do’a bersama
dan motivasi seluruh peserta PKL dan
karyawan/i CV. Aura Seed Indonesia
(08.00 WIB), Memupuk mentimun 7
HST (08.15 WIB), Mengidentifikasi
hama dan penyakit, Menyulam
mentimun di lahan papar (14.00
WIB), Memberi furadan dan
menyiram mentimun
12 13 Juli Berangkat PKL dan berjabat tangan
. 2019 pada semua karyawan/i di gudang dan
lahan CV. Aura Seed Indonesia (07.00
WIB), Melaksanakan do’a bersama
dan motivasi seluruh peserta PKL dan
karyawan/i CV. Aura Seed Indonesia
(08.00 WIB), Memasang pasak dan
menghitung populasi tanaman (08.15
WIB), Membersihkan lahan dari
batang tanaman dan rerumputan,
pengaplikasian furadan pada tanaman
timun dan semangka, Identifikasi
hama dan penyakit, Pengendalian
hama dan penyakit, Mengisi absensi
dan logbook perusahaan (12.00 WIB),
Berpamitan pada seluruh karyawan/i
CV.Aura Seed Indonesia (13.00 WIB)
36
No Tanggal Catatan Dokumentasi Paraf Pembimbing Lapang
13 15 Juli Berangkat PKL dan berjabat
. 2019 tangan pada semua karyawan/i
di gudang dan lahan CV. Aura
Seed Indonesia (07.00 WIB),
Melaksanakan do’a bersama
dan motivasi seluruh peserta
PKL dan karyawan/i CV. Aura
Seed Indonesia (08.00 WIB),
Mengeplong tanah pada
lubang tanam (08.15 WIB),
Memberi kompos pada lubang
tanam (mulsa), Membersihkan
lahan dari sisa daun, batang
dan rerumputan,
Menyulam tanaman mentimun
di Papar (14.00 WIB),
Menyiram tanaman mentimun
37
Transplanting sawi dan
pemberian furadan (14.30
WIB), Pengendalian hama
dengan menggunakan marshal
Mengisi absensi dan logbook
perusahaan (15.00 WIB),
Berpamitan pada seluruh
karyawan/i CV.Aura Seed
Indonesia (16.00 WIB)
38
perusahaan (15.00
WIB),Berpamitan pada seluruh
karyawan/i CV.Aura Seed
Indonesia (16.00 WIB)
39
Menali tanaman timun pada
ajir (13.00 WIB),
Menghilangkan gulma pada
pada lubang tanaman timun,
Persiapan lahan untuk di
tanami semangka
Mengisi absensi dan logbook
perusahaan (15.00
WIB),Berpamitan pada seluruh
karyawan/i CV.Aura Seed
Indonesia (16.00 WIB)
18 20 Juli Berangkat PKL dan berjabat
. 2019 tangan pada semua karyawan/i
di gudang dan lahan CV. Aura
Seed Indonesia (07.00 WIB),
Melaksanakan do’a bersama
dan motivasi seluruh peserta
PKL dan karyawan/i CV. Aura
Seed Indonesia (08.00 WIB),
Mengairi lahan green house
(08.15 WIB), Menyiram
tanaman sawi dan kacang
panjang, Menyulam semangka
dan menaburkan furadan pada
lubang tanaman semangka,
Mengisi absensi dan logbook
perusahaan (12.00 WIB),
Berpamitan pada seluruh
karyawan/i CV.Aura Seed
Indonesia (13.00 WIB)
40
No Tanggal Catatan Dokumentasi Paraf Pembimbing Lapang
19 22 Juli Berangkat PKL dan berjabat
. 2019 tangan pada semua karyawan/i
di gudang dan lahan CV. Aura
Seed Indonesia (07.00 WIB),
Melaksanakan do’a bersama
dan motivasi seluruh peserta
PKL dan karyawan/i CV. Aura
Seed Indonesia (08.00 WIB),
Mengidentifikasi hama dan
penyakit pada tanaman
mentimun (08.15 WIB),
Pengendalian hama mentimun
dengan memberi pupuk NPK
Mengikat tanaman mentimun
pada ajir (13.00 WIB)
Mengisi absensi dan logbook
perusahaan (15.00 WIB),
Berpamitan pada seluruh
karyawan/i CV.Aura Seed
Indonesia (16.00 WIB)
20 23 Juli Berangkat PKL dan berjabat
. 2019 tangan pada semua karyawan/i
di gudang dan lahan CV. Aura
Seed Indonesia (07.00 WIB),
Melaksanakan do’a bersama
dan motivasi seluruh peserta
PKL dan karyawan/i CV. Aura
Seed Indonesia (08.00 WIB),
Observasi produksi OP ( Open
Pollinated ) dan sertifikasi
lapang di daerah Kunjang
41
(08.15 WIB)
Menghitung tingkat serangan
hama dan penyakit pada
tanaman buncis dan kacang
panjang (13.30 WIB),
Memupuk tanaman semangka
42
22 25 Juli Berangkat PKL dan berjabat
. 2019 tangan pada semua karyawan/i
di gudang dan lahan CV. Aura
Seed Indonesia (07.00 WIB),
Melaksanakan do’a bersama
dan motivasi seluruh peserta
PKL dan karyawan/i CV. Aura
Seed Indonesia (08.00 WIB),
Pemupukan dasar (kompos)
pada lahan yang akan di
tanami semangka (08.15 WIB),
Mencabut gulma disekitar
tanaman sawi, Pewiwilan
tanaman mentimun, Membuat
lubang tanam
Mengidentifikasi benih
(memisahkan benih dari
varietas lain) (13.00 WIB)
Mengisi absensi dan logbook
perusahaan (15.00 WIB),
Berpamitan pada seluruh
karyawan/i CV.Aura Seed
Indonesia (16.00 WIB)
23 26 Juli Berangkat PKL dan berjabat
. 2019 tangan pada semua karyawan/i
di gudang dan lahan CV. Aura
Seed Indonesia (07.00 WIB),
Melaksanakan do’a bersama
dan motivasi seluruh peserta
PKL dan karyawan/i CV. Aura
Seed Indonesia (08.00 WIB),
43
Mengolah lahan (08.15 WIB)
Classmeeting produksi OP (
Open Pollinated ) dan
sertifikasi lapang di kantor
Aura Seed Indonesia (13.00
WIB)
24 27 Juli Berangkat PKL dan berjabat
. 2019 tangan pada semua karyawan/i
di gudang dan lahan CV. Aura
Seed Indonesia (07.00 WIB),
Melaksanakan do’a bersama
dan motivasi seluruh peserta
PKL dan karyawan/i CV. Aura
Seed Indonesia (08.00 WIB),
Pengendalian penyakit dan
hama di seluruh tanaman
(08.15 WIB), Pengolahan
lahan, Menali tanaman
mentimun pada ajir,
Membersihkan gulma
Mengisi absensi dan logbook
perusahaan (12.00 WIB),
Berpamitan pada seluruh
karyawan/i CV.Aura Seed
Indonesia (13.00 WIB)
44
No Tanggal Catatan Dokumentasi Paraf Pembimbing Lapang
25 29 Juli Berangkat PKL dan berjabat
. 2019 tangan pada semua karyawan/i
di gudang dan lahan CV. Aura
Seed Indonesia (07.00 WIB),
Melaksanakan do’a bersama
dan motivasi seluruh peserta
PKL dan karyawan/i CV. Aura
Seed Indonesia (08.00 WIB),
Mengikat tanaman mentimun
dan semangka pada ajir (08.30
WIB) dan menyiram tanaman
sawi dan bayam
Membaca buku uji mutu di
laboratorium (13.00WIB)
Mengisi absensi dan logbook
perusahaan (15.00 WIB),
Berpamitan pada seluruh
karyawan/i CV.Aura Seed
Indonesia (16.00 WIB)
26 30 Juli Melakukan observasi produk
. 2019 F1tanaman mentimun di Blitar
(06.00 WIB)
45
Mengisi absensi dan logbook
perusahaan (15.00 WIB),
Berpamitan pada seluruh
karyawan/i CV.Aura Seed
Indonesia (16.00 WIB)
46
28 1 Agustus Berangkat PKL dan berjabat
. 2019 tangan pada semua karyawan/i
di gudang dan lahan CV. Aura
Seed Indonesia (07.00 WIB),
Melaksanakan do’a bersama
dan motivasi seluruh peserta
PKL dan karyawan/i CV. Aura
Seed Indonesia (08.00 WIB),
Melakukan pengujian kadar air
pada benih cabai di
laboratorium (08.15 WIB)
Classmeeting produksi F1
(13.00 WIB)
47
30 3 Agustus Berangkat PKL dan berjabat
. 2019 tangan pada semua karyawan/i
di gudang dan lahan CV. Aura
Seed Indonesia (07.00 WIB),
Melaksanakan do’a bersama
dan motivasi seluruh peserta
PKL dan karyawan/i CV. Aura
Seed Indonesia (08.00 WIB),
Melakukan survey pasar di
Pasar Induk Pare (09.00 WIB)
Dan evaluasi di kantor CV.
Aura Seed Indonesia
Mengisi absensi dan logbook
perusahaan (12.00 WIB),
Berpamitan pada seluruh
karyawan/i CV.Aura Seed
Indonesia (13.00 WIB)
48
No Tanggal Catatan Dokumentasi Paraf Pembimbing Lapang
31 5 Agustus Berangkat PKL dan berjabat
. 2019 tangan pada semua karyawan/i
di gudang dan lahan CV. Aura
Seed Indonesia (07.00 WIB),
Melaksanakan do’a bersama
dan motivasi seluruh peserta
PKL dan karyawan/i CV. Aura
Seed Indonesia (08.00 WIB),
Menali tanaman mentimun
pada ajir (08.30 WIB)
Menyungkup bunga tanaman
semangka dan mentimun
(13.00 WIB)
Mengisi absensi dan logbook
perusahaan (15.00 WIB),
Berpamitan pada seluruh
karyawan/i CV.Aura Seed
Indonesia (16.00 WIB)
32 6 Agustus Berangkat PKL dan berjabat
. 2019 tangan pada semua karyawan/i
di gudang dan lahan CV. Aura
Seed Indonesia (07.00 WIB),
Melaksanakan do’a bersama
dan motivasi seluruh peserta
PKL dan karyawan/i CV. Aura
Seed Indonesia (08.00 WIB),
49
Mengairi lahan (13.00 WIB),
penjarangan tanaman sawi,
menyungkup bunga mentimun,
menyiram tanaman sawi
50
Seed Indonesia (07.00 WIB),
Melaksanakan do’a bersama
dan motivasi seluruh peserta
PKL dan karyawan/i CV. Aura
Seed Indonesia (08.00 WIB),
Mengairi lahan kacang
panjang (08.15 WIB),
Membalik tanah pada
bedengan sawi, menyemai
benih mentimun
Classmeeting processing
(13.00 WIB)
51