Anda di halaman 1dari 2

LAMPIRAN VIII PERATURAN BUPATI ALOR

NOMOR 15 TAHUN 2018


TANGGAL 09 AGUSTUS 2018
LAPORAN KEGIATAN
PEMUSNAHAAN OBAT, ALKES DAN BMHP
TAHUN 2023

Nama Petugas yang melaksanakan tugas

1. Nama : apt.Muin Arkom Duka,S.Farm


Nip : 19930201 202321 1 002
Jabatan : Staf IFK Dinas Kesehatan
2. Nama : Floriana Golang Teluma, SE
Nip :-
Jabatan : Staf IFK Dinas Kesehatan

I. PENDAHULUAN
Pengelolaan sediaan farmasi merupakan salah satu kegiatan pelayanan kefarmasian, yang
dimulai dari perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian,
pencatatan, pelaporan serta pemantauan dan evaluasi. Tujuannya adalah untuk menjamin
kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yang
efesien, efektif dan rasional. Proses pengelolaan obat akan berjalan secara efisien, efektif dan
rasional apabila ada keterpaduan antara pelaksanaan kegiatan dalam pengelolaan obat.
Proses pengelolaan obat di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian harus tetap diperhatikan karena
apabila pengelolaan obat tidak sesuai dengan prosedur akan menimbulkan masalah tumpah tindih
anggaran serta pemakaian obat yang tidak tepat. Pengelolaan obat yang tidak efisien menimbulkan
dampak negative secara medis dan medik. Hal tersebut mengakibatkan ketersediaan obat menjadi
berkurang. Obat menumpuk karena perencanaan yang tidak sesuai, serta biaya obat menjadi mahal
karena penggunaan obat yang tidak rasional. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan obat secara
efektif, efisien dan rasional yang dilakukan secara berkesinambungan.
Obat yang melewati masa kadaluwarsa dapat membahayakan tubuh karena berkurangnya
stabilitas obat serta mengakibatkan efek toksik. Selain itu, dampak yang ditimbulkan akibat
pengelolaan obat kurang baik dan kondisi jumlah kunjungan ke faskes pemerintah yang berkurang
semenjak wabah covid menyebabkan obat menjadi over stock serta tempat penyimpanan obat
menjadi penuh dan obat beresiko kadaluwarsa, rusak hingga dead stock sehingga menjadi catatan
penting dalam pengelolaan perbekalan Kesehatan.

II. DASAR
Dasar dilaksanakan Perjalanan Dinas ini :
a. Surat Permohonan Sebagai Saksi Kegaiatan Pemusnahan Obat dari Direktur RSD Kalabahi

III. MAKSUD DAN TUJUAN PERJALANAN DINAS


Mendampingi menjadi saksi pemusnahan obat, alkes dan bmhp oleh Rumah Sakit Daerah Kalabahi.

IV. WAKTU DAN TEMPAT


Kegiatan Mendampingi menjadi saksi pemusnahan obat, alkes dan bmhp oleh Rumah Sakit Daerah
Kalabahi dilaksanakan pada tanggal 11 Desember 2023 bertempat di Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Mali.

V. HASIL YANG DIPEROLEH


Pemusnahan yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kalabahi bersumber dari
pengadaan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Bantuan. Sediaan yang dilakukan pemusnahan tidak
hanya berasal dari sediaan farmasi saja melainkan dari unit lain misalnya sediaan dari Laboratorium,
Unit Transfusi Darah, Unit Hemodialisa dan Radiologi. Jumlah sediaan yang dimusnahkan adalah :
1. Pengadaan bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU)

Sediaan dari Unit Jumlah Item yang Nominal Rupiah


dimusnahkan
Instalasi Farmasi 136 item Rp. 393,424,792
Laboratorium 13 item Rp. 54,341,304
Unit Transfusi Darah 2 item Rp. 66,304,914
LAMPIRAN VIII PERATURAN BUPATI ALOR
NOMOR 15 TAHUN 2018
TANGGAL 09 AGUSTUS 2018
Unit Hemodialisa 1 item Rp. 1,581,250
Radiologi 3 item Rp. 14,182,950
TOTAL Rp. 529,835,210

2. Pengadaan bersumber dari Bantuan

Sediaan dari Unit Jumlah Item yang Nominal Rupiah


dimusnahkan
Instalasi Farmasi 6 item Rp. 14,486,888
Laboratorium 11 item Rp. 1,192,596,530
Unit Transfusi Darah 2 item Rp. 14,372,600
TOTAL Rp. 1,221,456,018

Dari hasil pemusnahan baik pengadaan bersumber dari DAU dan bantuan, total Rupiah
pemusnahan sediaan tersebut adalah Rp. 1,751,291,228.

VI. PENUTUP
Demikian Laporan Perjalanan Dinas ini disampaikan sebagai pertanggugjawaban atas penugasan yang
diberikan. Terimakasih

Kalabahi, 12 Desember 2023


Yang Melakukan Perjalanan Dinas

1. apt.Muin Arkom Duka,S.Farm

2. Floriana Golang Teluma, SE

Anda mungkin juga menyukai