Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum

Penerapan Infrastruktur Cloud

Eksplorasi Trove dan Oktavia

Kelompok 04:
13321008 Dion Manurung
13321021 Naek Butar butar
13321029 Rico Situmorang
13321049 Trisna Lumban raja
13321051 Ruth Pratiwi

D3 TEKNOLOGI KOMPUTER
INSTITUT TEKNOLOGI DEL
FAKULTAS VOKASI

Laporan Praktikum Penerapan Infrastruktur Cloud 1


Pengertian Trove

Trove adalah database sebagai layanan untuk OpenStack. Ini dirancang untuk berjalan
sepenuhnya di OpenStack. Dengan tujuan memungkinkan pengguna dengan cepat dan mudah
memanfaatkan fitur-fitur database relasional tanpa beban menangani tugas-tugas administratif
yang rumit. Pengguna cloud dan administor basis data dapat menyediakan dan mengelola
beberapa contoh basis data sesuai kebutuhan. Awalnya layanan ini fokus pada penyediaan
isolasi sumber daya dengan kinerja tinggi sambil mengotomasikan tugas administratif yang
kompleks termasuk penerapan, konfigurasi, patching, backup, restores and monitoring.

Beberapa tujuan khusus dari trove:

1. Otomasisasi Manajemen Database: Trove dirancang untuk mengotomatiskan tugas-


tugas administrasi database seperti instalasi, konfigurasi, dan penyebaran. Hal ini
membantu pengguna cloud untuk menghemat waktu dan sumber daya dalam
manajemen database.

2. Skalabilitas dan Ketersediaan: Trove mendukung skalabilitas horizontal dan


vertikal, memungkinkan pengguna untuk dengan mudah menyesuaikan ukuran atau
jumlah instance database sesuai kebutuhan. Selain itu, Trove juga mendukung konsep
replikasi dan penyediaan tingkat ketersediaan yang tinggi.

3. Kemudahan Penggunaan: Salah satu fokus utama Trove adalah menyediakan


antarmuka yang mudah digunakan untuk pengguna cloud. Dengan menggunakan
Trove, pengguna dapat dengan cepat membuat, mengelola, dan menghapus instance
database tanpa harus memiliki pengetahuan mendalam tentang konfigurasi database.

4. Dukungan untuk Berbagai Database: Trove mendukung berbagai jenis database,


termasuk MySQL, PostgreSQL, MongoDB, dan lainnya. Ini memberikan fleksibilitas
kepada pengguna untuk memilih database yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi
mereka.

5. Integrasi dengan Infrastruktur Cloud: Trove dirancang untuk bekerja dengan


infrastruktur cloud yang sudah ada, termasuk integrasi yang baik dengan proyek-
proyek OpenStack lainnya. Ini memungkinkan pengguna untuk secara mudah
mengintegrasikan layanan manajemen database ke dalam lingkungan cloud mereka.

Secara keseluruhan, Trove bertujuan untuk menyederhanakan pengelolaan database dalam


lingkungan cloud, memberikan lebih banyak otomatisasi, dan memungkinkan pengembang
fokus pada pengembangan aplikasi mereka tanpa harus terlalu khawatir tentang operasi
database yang kompleks.

Cara kerja dari trove :

1. Pengumpulan Data: Data dikumpulkan dari berbagai sumber dan dapat melibatkan
berbagai jenis informasi.

Laporan Praktikum Penerapan Infrastruktur Cloud 2


2. Penyimpanan: Data disimpan dalam struktur yang memungkinkan untuk pencarian
dan akses efisien. Trove sering menggunakan basis data yang dapat diakses dengan
cepat.
3. Pencarian: Trove menyediakan mekanisme pencarian yang memungkinkan pengguna
untuk mencari data berdasarkan kriteria tertentu.
4. Akses: Pengguna dapat mengakses data yang ditemukan melalui pencarian. Trove
mungkin memiliki sistem keamanan untuk mengontrol akses ke data tertentu.
5. Pemeliharaan: Platform perlu dipelihara untuk memastikan keberlanjutan dan
keakuratan data. Ini melibatkan pembaruan, perbaikan bug, dan tindakan
pemeliharaan lainnya.

Perlu diingat bahwa implementasi trove dapat bervariasi tergantung pada konteks dan
tujuan penggunaan.

Pengertian Trove

Octavia pada OpenStack adalah proyek yang menyediakan layanan load balancing sebagai
servis (Load Balancer as a Service atau LBaaS). Tujuan Octavia adalah menyederhanakan
pengelolaan dan implementasi layanan load balancing untuk aplikasi yang di-host di
lingkungan OpenStack.

Octavia pada konteks cloud dapat merujuk pada OpenStack Octavia. OpenStack Octavia
adalah proyek open-source yang menyediakan layanan load balancing (penyeimbangan beban)
sebagai layanan untuk lingkungan cloud OpenStack. Dengan menggunakan Octavia, pengguna
dapat mendistribusikan lalu lintas jaringan mereka secara efisien di antara beberapa server,
mengoptimalkan kinerja, dan meningkatkan ketersediaan aplikasi.Inti dari layanan ini adalah
untuk menyediakan manajemen load balancer sebagai layanan, yang dapat diakses dan
dikonfigurasi melalui antarmuka OpenStack Dashboard (Horizon) atau melalui API
OpenStack.Jadi, secara umum, Octavia di sini merujuk pada komponen layanan load balancing
dalam ekosistem OpenStack untuk lingkungan cloud.

Tujuan dari octavia:

1. Skalabilitas: Mendukung distribusi lalu lintas dengan meratakan beban kerja di antara
instance aplikasi yang berbeda untuk meningkatkan kinerja dan ketahanan.
2. Kemudahan Manajemen: Memberikan antarmuka pengguna yang mudah digunakan
untuk mengonfigurasi dan mengelola layanan load balancing.
3. Fleksibilitas: Memungkinkan konfigurasi yang fleksibel dan disesuaikan dengan
kebutuhan aplikasi, termasuk konfigurasi load balancing dengan SSL atau TLS.
4. Ketersediaan Tinggi: Memastikan ketersediaan tinggi layanan load balancing untuk
mendukung aplikasi yang kritis.
5. Integrasi dengan Ekosistem OpenStack: Berintegrasi erat dengan komponen-komponen
OpenStack lainnya untuk memberikan solusi end-to-end yang terkoordinasi.
Laporan Praktikum Penerapan Infrastruktur Cloud 3
Dengan demikian, Octavia pada OpenStack berfokus pada menyediakan solusi load balancing
yang dapat diintegrasikan dengan infrastruktur cloud OpenStack, membantu dalam
meningkatkan kinerja dan ketersediaan aplikasi yang di-host di lingkungan tersebut.

Octavia pada OpenStack memiliki berbagai kegunaan penting dalam konteks layanan load
balancing. Beberapa di antaranya meliputi:

1. Load Balancing as a Service (LBaaS): Octavia menyediakan layanan load balancing


yang dapat diakses melalui antarmuka OpenStack. Ini memungkinkan pengguna untuk
dengan mudah mengelola distribusi lalu lintas ke sejumlah instance aplikasi,
meningkatkan kinerja dan ketahanan aplikasi.
2. Skalabilitas Aplikasi: Dengan menggunakan load balancing, Octavia dapat
mendistribusikan lalu lintas secara merata di antara beberapa instance aplikasi. Ini
membantu meningkatkan skalabilitas aplikasi dengan memastikan bahwa beban kerja
didistribusikan secara efisien.
3. Ketersediaan Tinggi: Layanan load balancing Octavia dapat dikonfigurasi untuk
memastikan ketersediaan tinggi aplikasi. Dengan mendistribusikan lalu lintas di antara
instance yang berbeda, bahkan jika satu instance mengalami masalah, layanan akan
tetap tersedia.
4. Fleksibilitas Konfigurasi: Pengguna dapat mengonfigurasi load balancing dengan
berbagai opsi, termasuk konfigurasi SSL/TLS untuk keamanan, pengaturan bobot
untuk instance, dan aturan-aturan khusus lainnya sesuai kebutuhan aplikasi.
5. Integrasi dengan OpenStack Services: Octavia terintegrasi dengan ekosistem
OpenStack, berarti dapat berinteraksi secara langsung dengan komponen lain seperti
Nova (compute service), Neutron (networking service), dan lainnya. Hal ini
menciptakan lingkungan cloud yang terkoordinasi.

Dengan demikian, Octavia pada OpenStack memberikan solusi untuk meningkatkan kinerja,
ketersediaan, dan skalabilitas aplikasi di lingkungan cloud, sambil menyederhanakan
manajemen layanan load balancing melalui antarmuka OpenStack.

Octavia pada OpenStack berfungsi sebagai layanan load balancing yang bekerja dengan
melibatkan beberapa komponen utama. Berikut adalah cara kerja umum dari Octavia:

1. Client Request:
Proses dimulai ketika klien mengirimkan permintaan ke aplikasi yang di-load balance.
2. Listener:
➢ Listener adalah entitas yang mendengarkan lalu lintas masuk pada port tertentu.
Listener dapat dikonfigurasi untuk mendengarkan lalu lintas HTTP, HTTPS,
TCP, atau UDP.
➢ Setiap listener terkait dengan satu atau lebih pool.
3. Pool:
Pool adalah kumpulan instance yang akan menerima lalu lintas dari listener. Setiap pool
memiliki satu atau lebih member.

Laporan Praktikum Penerapan Infrastruktur Cloud 4


4. Member:
Member adalah instance yang benar-benar menerima lalu lintas. Jika ada banyak
member dalam pool, Octavia akan mendistribusikan lalu lintas di antara mereka (load
balancing).
5. Health Monitor:
Octavia menggunakan Health Monitor untuk memeriksa status kesehatan setiap
member. Jika suatu member dianggap tidak sehat, lalu lintas akan diarahkan ke member
yang lain.
6. Amphora:
➢ Amphora adalah instance virtual yang dibuat oleh Octavia untuk menangani lalu
lintas. Setiap member dalam pool dihubungkan ke Amphora.
➢ Amphora juga bertanggung jawab untuk memeriksa status kesehatan member,
dan jika perlu, mengarahkan lalu lintas ke member yang lain.
7. Load Balancer:
➢ Load Balancer adalah entitas teratas dalam hierarki dan mewakili keseluruhan
layanan load balancing.
➢ Setiap load balancer memiliki satu atau lebih listener yang terkait, yang
kemudian terhubung ke pool dan member.
8. Distribusi Lalu Lintas:
➢ Lalu lintas dari klien didistribusikan oleh load balancer ke berbagai member
dalam pool sesuai dengan algoritma load balancing yang dikonfigurasi (seperti
round robin, least connections, dll.).
9. Monitor Status Kesehatan:
➢ Health Monitor secara terus-menerus memeriksa kesehatan member dalam
pool. Jika member dianggap tidak sehat, lalu lintas dialihkan ke member yang
lain yang dianggap sehat.

Melalui proses ini, Octavia pada OpenStack menyediakan layanan load balancing yang dapat
meningkatkan ketersediaan, skalabilitas, dan kinerja aplikasi di lingkungan cloud.

Laporan Praktikum Penerapan Infrastruktur Cloud 5


Laporan Praktikum Penerapan Infrastruktur Cloud 6

Anda mungkin juga menyukai