Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Disusun Oleh :
Nama : Yana Ahmad Supiana,ST.
NIP : 198104202022211011

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VI
SMA NEGERI 1 CILAKU
2023
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Cilaku


Mata Pelajaran : Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) Kelas/Semester/TP : X / 1 (2022-2023)
Materi Pokok : Hak Atas Kekayaan Intelektual ( HAKI )
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit (1 x pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI

KI3: Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
KI 4: Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR

 Menghargai Pentingnya Hak Atas Intelektual ( HAKI )

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

 Memahami ketentuan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik mampu untuk :
1. Menghargai Hasil karya orang lain
2. tidak membeli sofwere yang bajakan ( Ilegal )
3. Tidak Mengubah atau modifikasi hasil karya orang lain
4. Menggunakan Produk-produk yang resmi dari pembuat produk tersebut .
5. Menaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari

E. MATERI PEMBELAJARAN

 HAKI dan menghargai karya orang lain


F. MODEL / METODE PEMBELAJARAN
 Tanya Jawab
 Ceramah
 Diskusi
 Demonstrasi
 Tugas

G. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR


1.Alat / Bahan.
 Perangkat Komputer.
 LCD Proyektor.
2.Sumber Belajar.
 Sadiman, 2010, Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk SMA Kelas X, Penerbit
Erlangga.
 Buku penunjang yang relevan.
 Internet

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

No. Kegiatan Waktu Metode

1 Kegiatan Pendahuluan 10 Menit Tanya


 Guru memberi salam dan berdo’a sebelum pelajaran Jawab
dimulai.
 Apersepsi
Guru membuka pembelajaran dengan memberikan
ceramah tentang menghargai karya orang lain dalam
bentuk apapun
 Guru memberikan pertanyan pada peserta
didik, mengapa kita harus menghargai
karya orang lain ?
 Diberikan pepatah “ kalau gak mau di jiwit
yo ojo Njiwit “ Atau Ojo Njupuk duweke
wong liyan yeng duwekmu ora pingin ilang

 Peserta didik supaya bisa memahami hal
tersebut

2 Kegiatan Inti 70 Menit


 Guru memberi penjelasan mengenai menghargai Hak Ceramah
Atas Kekayaan Intelektul orang lain
 Siswa memperhatikan penjelasan guru.
 Siswa & guru mengadakan tanya jawab mengenai
menghargai Hak Atas Kekayaan Intelektu Tanya
 Guru Sekali lagi memberikan contoh tentang Jawab
menghargai Hak Atas Kekayaan Intelektu.
 Guru memberikan penugasan berupa tugas Individu.
 Buatkan rangkuman tentang Menghargai Hak Atas Tugas
Kekayaan Intelektual Individu

3 Kegiatan Penutup 10 Menit


 Bersama-sama melakukan refleksi materi yang telah
dibahas.
 Menarik kesimpulan materi.
 Guru memberi tugas/pekerjaan rumah.
I. PENILAIAN

a. 1Bentuk Tes : Tertulis dan Praktik


b. Bentuk Soal : Uraian
c. Evaluasi soal uraian No. 1 – 5 (skor setiap soal benar 10).
Penilaian Aktivitas Siswa sesuai kebijaksanaan guru dengan rentang nilai 0 – 50. Portofolio
sesuai dengan instruksi guru pembimbing  Pembelajaran pengayaan diberikan pada
Peserta didik yang hasil belajarnya >85
 Instrumen penilaian dapat dilihat pada lampiran

Skor Penilaian

Jumlah Skor Tiap Bentuk


Bentuk Soal Skor Maksimal Tiap Item
Soal
Skala Sikap 50 50
Uraian 5 × 10 50
TOTAL SKOR 100
CATATAN GURU :
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................

Mengetahui, Cianjur, Januari 2023


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran TIK
SMA Negeri 1 Cilaku

T A P I P, M.Pd Yana Ahmad Supiana,ST.


NIP. 196503081987031002 NIP. 198104202022211011
Lampiran :
RPP kelas X semester 1, KD 3.3

RINGKASAN MATERI

PELANGGARAN HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL ( HAKI )

1. LATAR BELAKANG
Pelanggaran Hak Cipta Kekayaan Intelektual (Intellectual Property Copyright’s violation)Hak Cipta
Kekayaan Intelektual (HAKI) pertama kali disahkan pada tahun 1981 oleh Mahkamah Agung Amerika setelah kasus
Diamond Vs Diehr bergulir. Hak paten atau hak cipta kekayaan intelektual sangat penting karena memberikan hak
kepada perusahaan software tertentu untuk melindungi hasil karyanya dari pembajakan oleh perusahaan software
lain sekaligus memberikan peluang bagi mereka untuk menjadikan software buatannya sebagai komoditas finansial
yang dapat mendorong pertumbuhan industri. Dengan adanya hak cipta terhadap software, apabila terjadi
pembajakan terhadap software tersebut maka pelakunya dapat dituntut secara hukum dan dikenakan sanksi yang
berat. Maka, para perusahaan software pun berlomba-lomba mematenkan produknya tidak peduli betapa mahal dan
sulitnya proses pengeluaran hak paten tersebut.
Namun di satu sisi, hak cipta kekayaan intelektual memberikan masalah baru terkait dengan aplikasinya
oleh para pengguna di seluruh dunia.Disebarluaskannya penggunaan floppy disk drive pada PC hingga alat yang saat
ini populer yaitu CD-RW dan DVD-RW membuat kasus pembajakan software semakin marak di seluruh dunia.
Kemampuan alat ini untuk menciptakan software lebih banyak dimanfaatkan oleh pengguna komputer untuk
menggandakan software dengan mudah tanpa mengurangi kualitas produknya. Bahkan produk hasil penggandaannya
akan berfungsi sama seperti software yang asli.
Selain mengakibatkan kerugian pada perusahaan komputer yang menciptakan software, pembajakan juga
mengakibatkan pelanggaran terhadap hak cipta kekayaan intelektual (HAKI).Memang tak dapat dipungkiri bahwa
makin meluasnya penggunaan teknologi komputer untuk kantor maupun pribadi memungkinkan setiap individu di
seluruh dunia untuk menggandakan software tanpa diketahui oleh pemilik hak cipta sehingga pembajakan software
sulit untuk diawasi dan ditindak. Namun sejauh ini berbagai upaya tengah dilakukan pemerintah dan produsen
software untuk melindungi properti intelektual hasil inovasi mereka dari pembajakan. Pemerintah mengeluarkan
aturan hukum berkaitan dengan undang-udang tentang hak cipta kekayaan intelektual (HAKI) yang berisi tentang
tata cara perlindungan software, berbagai bentuk pembajakan serta sanksi bagi pelaku pembajakan sofware. Aturan
hukum ini tentunya akan mencapai titik keberhasilan apabila diikuti dengan penegakan hukum yang mendasar
dimana kalangan korporat, pemerintahan, hingga para penegak hukum juga diharuskan menggunakan software asli
dalam pemakaian teknologi di lingkungan mereka.
2. PEMBATASAN HAK CIPTA UNTUK PROGRAM KOMPUTER
Pembatasan Hak Cipta untuk program komputer Close Source berdasarkan UUHC pasal 14 huruf g, yaitu
terhadap pembuatan salinan cadangan suatu program komputer oleh pemilik copy program komputer yang dilakukan
semata-mata untuk digunakan sendiri. Karena seorang pembeli hanya memiliki hak sebatas untuk menggunakan atau
mengambil manfaat dari program komputer untuk kepentingannya sendiri tanpa batas waktu, sehingga jika
kemudian pembeli program komputer menggandakan kembali atau menyewakan program komputer tersebut untuk
tujuan komersil itu tidak dibenarkan.
Karena dalam jangka waktu 50 tahun suatu program sudah mengalami perubahan dan pemodifikasian
sangat pesat. Sehingga tidak mustahil, program yang diumumkan 50 tahun yang lalu saat ini sudah tidak digunakan
lagi, bahkan sudah tidak dikenal oleh generasi pengguna komputer sekarang. Contoh konkrit adalah program Lotus
123 yang kurang lebih 10 tahun yang lalu begitu dikuasai oleh para pengguna namun sekarang jarang sekali ada
pengguna yang masih menggunakan program ini untuk dijalankan pada komputernya. Maksud dan tujuan
dibatasinya jangka waktu perlindungan untuk setiap karya cipta agar pada karya tersebut ada fungsi sosialnya
menjadi tidak terpenuhi untuk karya cipta program komputer. Sebabnya nilai ekonomis dari sebuah program kurang
lebih hanya tiga tahun, setelah waktu tersebut program akan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dan bermunculan program-program baru, program lama akan dengan sendirinya ditinggalkan.
Perlu diingat bahwa penggunaan program komputer bukan untuk dinikmati karena keindahan dan
estetikanya, tetapi karena kegunaannya atau berhubungan dengan fungsi dari program komputer itu sendiri.
Ditambah lagi, dalam UUHC ada ketentuan yang mengecualikan program komputer dari tindakan perbanyakan yang
dilakukan secara terbatas oleh perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan, atau pendidikan dan pusat
dokumentasi yang komersil yang semata-mata dilakukan untuk kepentingan aktivitasnya sehingga tidak dianggap
sebagai pelanggaran Hak Cipta. Dengan demikian tidak mengherankan jika sekarang banyak terjadi pembajakan
program komputer, karena kebutuhan masyarakat terhadap komputer meningkat tetapi tidak diikuti dengan
kemampuan membeli lisensi dengn harga relatif mahal, juga masyarakat tidak mempunyai cara lain untuk
mendapatkan program dengan harga murah selain dengan membeli CD program bajakan. Hak Untuk menuntut Jika
Terjadi Pelanggaran Indonesia telah memberikan perlindungan terhadap program komputer melalui UUHC yang
terus disempurnakan, terakhir pada tahun 2002.
3. BENTUK-BENTUK PELANGGARAN TERHADAP PROGRAM KOMPUTER OPEN SOURCE
Untuk pelanggaran Hak Cipta dibidang komputer selain karena dilakukan perbanyakan dan pendisribusian
tanpa izin dari pemegang Hak Cipta ada juga sebab lain yaitu apabila antara dua buah program komputer memiliki
Source
Code yang sama. Maka dimungkinkan telah terjadi peniruan terhadap salah satu program komputer, namun
seberapa besarkah kesamaan dari Source Code tersebut sehingga dikatakan melanggar Hak Cipta. Konsep UUHC
kita tidak memberikan perlindungan memberikan perlindungan yang bersifat kuantitatif, yaitu yang mengatur
seberapa besar kemiripan antara kedua program komputer.
Untuk pelanggaran Hak Cipta dibidang komputer selain karena dilakukan perbanyakan dan pendisribusian tanpa izin
dari pemegang Hak Cipta ada juga sebab lain yaitu apabila antara dua buah program komputer memiliki Source
Code yang sama. Maka dimungkinkan telah terjadi peniruan terhadap salah satu program komputer, namun seberapa
besarkah kesamaan dari Source Code tersebut sehingga dikatakan melanggar Hak Cipta. Konsep UUHC kita tidak
memberikan perlindungan memberikan perlindungan yang bersifat kuantitatif, yaitu yang mengatur seberapa besar
kemiripan antara kedua program komputer.
1. Dalam lisensi ini biasanya mencakup ketentuan,
2. Software tersebut boleh diinstal hanya pada satu mesin.
3. Dilarang memperbanyak software tersebut untuk keperluan apapun (biasanya pengguna diberi kesempatan
membuat satu buah backup copy).
4. Dilarang meminjamkan software tersebut kepada orang lain untuk kepentingan apapun.
Berdasarkan batasan di atas maka tindakan menginstal program komputer ke dalam lebih dari satu
mesin atau diluar ketentuan yang dikeluarkan oleh satu lisensi, pinjam meminjam program komputer dan
menginstalnya, mengkopi atau memperbanyak program komputer tersebut, dapat dikategorikan sebagai
tindakan pembajakan. Untuk pelanggaran Hak Cipta program komputer di Indonesia, paling banyak
dilakukan pada Microsoft Software yaitu dengan dilakukan perbanyakan program komputer tanpa seijin
perusahaan Microsoft.
Menurut Microsoft ada lima macam bentuk pembajakan software, diantaranya:
1. Pemuatan ke Harddisk: Biasanya dilakukan seseorang saat membeli personal komputer generik di
toko komputer, yang oleh penjual langsung di install satu sistem operasi yang hampir seratus
persen adalah Windows.
2. Softlifting: Jika sebuah lisensi dipakai melebihi kapasitas penggunaannya seperti ada lima lisensi
tetapi dipakai di sepuluh mesin komputer.
3. Pemalsuan: Penjualan CDROM ilegal d.Penyewaan Software.
4. Downloading Ilegal: Mendownload sebuah program komputer dari internet. Hukum copyright atau
Hak Cipta yang melindungi ekspresi fisik dari suatu ide misal tulisan, musik, siaran, software dan
lain-lain tumbuh ketika proses penyalinan dapat dibatasi tetapi untuk saat ini sulit untuk mencegah
dilakukan penyalinan tersebut sehingga usaha untuk menerapkan monopoli pada usaha kreatif
menjadi tidak beralasan.
Pada era tahun 1980 sampai dengan 1986 ketika perusahaan software sangat kuatir dengan
masalah penyalinan ini, mereka memanfaatkan teknik proteksi disk yang membuat orang sulit menyalin
disk atau program. Tetapi hal ini menyebabkan pengguna mengalami kesulitan untuk menggunakannya,
maka setelah perusahaan perangkat lunak menyadari bahwa mereka tetap memperoleh keuntungan yang
besar dari hal lain seperti servis dan pembelian perangkat lunak asli yang tetap tinggi maka mereka
meniadakan proteksi penyalinan ini. Batasan-batasan yang diberikan oleh UUHC terhadap penggunaan
program komputer menyebabkan banyak perbuatan yang dikategorikan sebagai perbuatan yang
melanggar Hak Cipta.
Belajar Menghargai Karya Orang Lain
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, karya diartikan dengan kerja, pekerjaan, hasil perbuatan ;
ciptaan terutama hasil karangan. Karya yaitu suatu perbuatan yang menghasilkan sesuatu hal yang dapat
dimanfaatkan oleh umat manusia Dalam hal karya atau berkarya dapat berupa novel, karangan, artikel,
buku, dan lain-lain. Guna kemaslahatan umat, persatuan dan kesatuan, penting artinya menghargai karya
orang lain sebagai bentuk pernghargaan terhadap yang memiliki karya.
Di Negara kita hasil karya atau kreasi dilindungi oleh hukum Sebuah karya dapat dipatenkan.
Apabila orang lain ingin memakainya, maka harus izin kepada yang memiliki karya yang telah dipatenkan
tersebut Karya – karya yang dilindungi oleh hukum diantaranya: Buku, Program computer karya tulis yang
diterbitkan, pamlet dan semua hasil karya tulis ; pidato ceramah dan hal yang sejenis dengan itu ; alat
pembelajaran untuk pendidikan dan ilmu pengetahuan ; musik atau lagu ; Arsitektur ; drama tari, wayang,
pantomime ; segala bentuk seni rupa ; fotografi ; peta ; terjemahan, bunga rampai, data base dan karya
lain.
Perlu di ingat bahwa sebagai muslim dan muslimah dalam hal berkarya harus sesuai dengan
aturan agama islam diantaranya:
- Mendasari diri dengan niat yang tulus ikhlas karena Allah SWT guna mencapai ridhanya dan hasil
karyanya halalan thayyiban hasanan. Allah SWT hanya akan menerima karya amalan yang ikhlas.
- Selalu memulai suatu karya dengan membaca basmalah
- Melaksanakan kerja atau karya dengan penuh semangat, antusias guna mencapai hasil yang optimal
- Karya yang digeluli adalah halal
- Bersikap dan berperilaku yang baik seperti jujur, amanah dan professional
- Menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat
- Sabar dan syukur
Manusia akan sangat merasa berharga kalau karyanya juga dihargai oleh orang lain. Menghargai
karya orang lain harus dibiasakan. Satu dan lainnya harus saling menghargai dan ini adalah perilaku yang
terpuji. Mencaci, memaki, menghina, mengolok-olok, mencela, merendahkan karya orang lain merupakan
akhlak atau perilaku yang buruk yang harus kita jauhi bersama. Perilaku-perilaku tersebut hanya akan
menimbulkan hal-hal yang tidak baik.
Mengapa karya orang lain harus kita hargai? Kita harus menyadari bahwa untuk berkarya itu
tidaklah mudah harus melalui perjuangan yang gigih, rajin, ulet dan mempunyai ketelitian dan ketekunan
yang tinggi. Oleh karena itu kita harus dapat memberikan apresiasi yang tinggi atas karya yang telah
dirahnya. Selain itu, maksud dari menghargai karya orang lain diantaranya:
- Menggembirakan kepada orang yang telah berkarya
- Untuk menjalin hubungan yang harmonis
- Orang yang mendapat penghargaan akan terangkat ke permukaan status sosialnya
- Mendorong untuk berhaluan maju
- Menghindarkan diri dari caci, maki dan hinaan terhadap karya orang lain
Untuk menunjukkan menghargai karya orang lain dapat dimanifestasikan dalam bentuk ungkapan,
pernyataan tertulis, sikap, penghargaan dan perbuatan. Islam mengajarkan supaya saling menghargai
antar sesama, saling menunjukkan sikap dan sifat yang baik.
Menghargai karya orang lain dalam bentuk ungkapan, misalnya dengan sanjungan dan statemen
tentang karyanya. Sanjungan dan statemennya harus sesuai dengan realita. Tidak boleh berdusta guna
menjilat atau mencari muka. Hal yang demikian termasuk perilaku yang tercela.
Dalam bentuk pernyataan tertulis juga dapat digunakan untuk menghargai karya orang lain,
misalnya berupa piagam penghargaan, sertifikat, fandel atau sejenisnya. Sikap seseorang juga dapat
digunakan dalam menghargai karya orang lain, misalnya menunjukkan muka yang manis dan menyapa bila
berjumpa dengan orang yang berkarya.
Penghargaan terhadap karya orang lain dapat juga dilakukan dengan memberikan hadiah,
misalnya hadiah umrah, haji, rumah, kendaraan dan lain-lain. Menghargai karya orang lain juga dapat
diwujudkan dengan perbuatan yaitu dengan memberi selamat kepada yang berkarya.
Dengan ringkas dapat dikatakan bahwa dalam rangka menghargai karya orang lain dapat dilakukan
dg memberikan apresiasi kepada orang yang berkarya secara objektif tanpa pandang bulu dan tidak
mencelanya seandainya karyanya kurang berkualitas.
Perilaku terpuji berupa menghargai karya orang lain harus kita biasakan dalam kehidupan sehari-
hari sehingga antara satu dengan yang lainnya terhindar dari saling meremehkan. Kebiasaan menghargai
karya orang lain dapat dimulai dari diri sendiri, keluarga, RT, RW, sekolah, kantor-kantor, perusahaan-
perusahaan, berbangsa, beragama dan bernegara.
Kebiasaan yang terpuji ini harus kita galakkan dalam berbagai macam lingkungan sebagai manifestasi dari
bahwa antara yang satu dengan yang lainnya ada sisi lemahnya dan ada sisi istimewanya sehingga
semuanya saling mengisi, saling Bantu membantu dan saling mengasihi dan harga menghargai antar
sesama.
Simak Ayat-Ayat Al Qur’an yang berhubungan dengan penghargaan berikut yang Artinya: “ Hai
orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokkan kaum yang lain (karena) boleh jadi
mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) da jangan pula wanita-
wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan)
lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah
kamu memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruknya panggilan (panggilan) yang buruk
sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim (QS Al
Hujurat (49) : 11).
Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan). (QS Al Insyiqaq (84) : 19).
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan
janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di ( mukia ) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.(QS Al Qashas ( 28) : 77).

Anda mungkin juga menyukai