Anda di halaman 1dari 9

HAK & KEWAJIBAN DAN PERMASALAHAN

DALAM PEMBELAJARAN PKN


(SUATU PENELITIAN DALAM METAANALISIS)
SALWA RAISHA
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Ftk, Uin Ar-Raniry Banda Aceh
Jalan Syek Abdul Rauf, Darussalam, Banda Aceh, Aceh Indonesia
Email : 200209065@student.ar-raniry.ac.id

Abstrak
Mempelajari kewarganegaraan dianggap membosankan beberapa siswa di SD Negeri
Pamucatan. Beberapa lagi mereka juga mengetahui hak dan tanggung jawab mempelajari
kewarganegaraan, namun Hal ini belum diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan
artikel Hal ini bertujuan agar siswa sekolah dasar dapat melaksanakan hak dan kewajibannya
Generasi bangsa yang baik memerlukan pembelajaran dalam cara dan metode efektif dan
menarik dalam pembelajaran. Metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode
pembelajaran role play. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Informasi dikumpulkan melalui tinjauan literatur dan kuesioner. Hasil survei Para siswa
sekolah dasar ini antusias dengan hak belajar dan tanggung jawab di departemen sipil ini.
Penegakan hak dan tugas generasi nasional, tujuan negara Indonesia adalah maju kehidupan
demokrasi terwujud.
Kata kunci : Pendidikan kewarganegaraan, Hak dan Kewajiban, Generasi Bangsa

Abstract
Learning Citizenship Education is considered boring for some students in elementary schools
in grades 1, 2, 3, 4, 5, and 6 at the Pamucatan State Elementary School. Even so, some of
them also know the rights and obligations of Civics learning, but have not applied it to their
daily lives. The purpose of this article is so that elementary school students can apply their
rights and obligations as a good generation of the nation, it is necessary to learn in an
effective and interesting way and method in the learning process. The learning method that
can be used is thelearning method role playing (role playing). This research method uses
descriptive qualitative method. The data collected is through literature review and
questionnaires. With the implementation of the rights and obligations of the nation's
generation, the goal of the State of Indonesia to foster democratic life will be realized.
Keywords : Citizenship Education; Rights and Obligations; Generation of the Nation
1. Pendahuluan 1.2. Permasalahan dalam
1.1. Manfaat Mempelajari Hak dan Pembelajaran Hak dan
Kewajiban Kewajiban
Dalam mempelajari pendidikan Rasa bosan dan malas yang
kewarganegaraan diajarkan tentang terlalu lama dirasakan siswa
hak dan kewajiban, hak dan membuat siswa kehilangan
kewajiban yang pertama adalah hak motivasi dan menuntut sesuatu
sosial. Kekuasaan yang diberikan pembelajaran aktif dan membuat
kepada masyarakat untuk siswa tidak berusaha terlalu keras
melaksanakan perintah sesuai membangun pengetahuan secara
dengan ketentuan UUD. Dengan mandiri. Kondisi ini patut
kata lain, kewarganegaraan adalah dicurigai mempengaruhi hasil
hal khusus yang ingin diselesaikan belajar siswa. Rahman
oleh Masyarakat sesuai dengan menyatakan bahwa motivasi dan
karakteristik ini. Kedua, kewajiban minat belajar merupakan salah
sosial adalah kewajiban yang tidak satu aspek yang mempengaruhi
diperbolehkan dilupakan oleh hasil belajar, karena memang ada
warga negara dalam kehidupan dorongan untuk melakukan
sosial berbangsa dan bernegara. perubahan.
Kewajiban ini juga bisa mengacu Terkadang, siswa juga
pada suatu tindakan atau gerakan merasa rugi jika tidak mengikuti
yang harus dilakukan oleh orang mata pelajaran PKn melalui mata
dewasa atau generasi muda. pelajaran ini. Terdapat materi
Hak dan kewajiban merupakan yang dapat dipelajari siswa untuk
persoalan yang harus dititipkan memahami fungsi hak dan
kepada generasi bangsa. Tapi tanggung jawab kewarganegaraan.
ketika selama proses pembelajaran, Siswa sudah sangat puas dengan
ada beberapa aspek yang membuat PKn, namun banyak pula yang
siswa tidak suka belajar. Siswa masih belum puas. mempelajari
menganggap mata pelajaran ini pendidikan kewarganegaraan.
membosankan, sulit dan wajib Mereka mungkin tidak puas
pemahaman yang luas. dengan isi materi, namun hal ini
Permasalahan seperti ini juga mungkin disebabkan oleh cara
menghambat kegiatan belajar pengajarannya. Guru kurang
mengajar, mengurangi hasil belajar menarik dan kurang efektif.
siswa. Dengan minimnya perhatian Misalnya, guru mengajar di kelas
siswa terhadap proses pendidikan dengan cara tertentu. Gunakan
akan membuat siswa jadi tidak metode ceramah kemudian
optimal dalam belajar jelaskan topiknya dan siswa hanya
pembelajaran yang telah mendengarkan saja tanpa
didiberikan oleh pendidik. memperhatikan interaksi tanya
jawab dengan guru. Padahal,
keterampilan guru sangat
diperlukan untuk membangunnya.
Terdapat interaksi antara guru dan
siswa sehingga suasana kelas
menyenangkan dan siswa tidak menyelenggarakan kehidupan
bosan. demokrasi, dan mempelajari hak
Faktor lain yang membuat dan kewajiban juga merupakan
siswa tidak suka belajar PKn salah satu indikator keberhasilan
adalah pekerjaannya menganggap perkembangan kehidupan
mata pelajaran ini sulit dan demokrasi di Indonesia.
memerlukan pemahaman yang Kemerdekaan Penduduk
luas. Dalam mata pelajaran merupakan amanah yang
pendidikan kewarganegaraan ini, diprakarsai oleh masyarakat untuk
siswa didorong untuk mengambil mematuhi peraturan perundang-
kepemilikan atas hubungan antara undangan di negara bagian
pemuda dan negara. Karena Indonesia. Oleh karena itu,
pembelajaran kewarganegaraan kebebasan nasional adalah
merupakan ilmu yang menitik manfaat yang diharapkan warga
beratkan pada hakikat negara. negara untuk menerima manfaat
Permasalahan seperti ini juga tersebut. Partisipasi warga negara
menghambat kegiatan belajar kini sudah menjadi suatu
mengajar. Hasil belajar siswa kebutuhan yang tidak bisa
berkurang, sebenarnya guru dihindari oleh warga negara dalam
mengajar dengan baik sesuai bermasyarakat, bernegara, dan
prosedur yang benar, namun eksistensi negara.
prosedur yang digunakan guru Keterlibatan penduduk juga
pada saat pendidikan di kelas dapat digambarkan sebagai
kurang menarik perhatian siswa. tindakan atau kegiatan yang perlu
Dengan kurangnya minat seorang dilakukan oleh penduduk
siswa dalam proses pembelajaran tergantung pada manfaat yang
akan menyebabkan buruknya mereka terima dari penduduk yang
perkembangan siswa. Menerima berbeda. Karena kedua istilah ini
dokumen yang telah diumumkan berkaitan erat, ada beberapa istilah
guru. berbeda yang perlu
dipertimbangkan: Pekerjaan dan
1.3. Pembelajaran Hak dan status kependudukan. Kewajiban
Kewajiban kewarganegaraan merupakan
Kewarganegaraan keadaan yang mengharuskan
melambangkan suatu keadaan penduduk untuk memenuhi
yang bebas dan kewajiban- kewajiban tertentu. Kewajiban ini
kewajiban yang menyertainya, dan muncul dari asumsi kekuasaan.
tidak dapat dipungkiri bahwa Sebaliknya yang tersirat dalam
seluruh warga negara Indonesia situasi keperdataan adalah Itu
mempunyai hak dan kewajiban adalah bagian yang unik bekerja.
terhadap negara. Hak dan Dalam kasus warga, warga
kewajiban warga negara menjalankan kebebasan dan
merupakan hal yang sangat kewajibannya sesuai dengan
penting untuk dipelajari setiap tugasnya sampai mereka
orang, karena bangsa Indonesia menyelesaikan tugas tersebut.
adalah negara yang Istilah kerja lebih mengacu pada
kemampuan, perubahan, dan kebutuhan rakyat”. Jadilah
siklus. Menyajikan hak dan penduduk Indonesia yang
tanggung jawab warga negara mengembangkan manusia pemikir
yang berkonsentrasi pada mata fundamental, arif, berdaya cipta,
Pelajaran pendidikan amanah, dan berpikiran terbuka
kewarganegaraan selama duduk di sebagai “manusia cerdas dan
bangku SD, SMA, dan SMP. berbakat yang berkarakter, berjiwa
Setiap hak dan kewajiban Pancasila dan UUD 1945.
memainkan peran pengganti. Kebebasan dan keterlibatan
Terdapat hak istimewa atas sebagai warga negara.
kebebasan dan keterlibatan di Dengan demikian peserta
tingkat orang dewasa, lebih khusus didik dapat mengetahui bagaimana
lagi hak atas keputusan kerja dan menjadi bangsa yang bermartabat
penghidupan yang adil, keputusan di hari tua melalui kebebasan
untuk bertahan hidup, keputusan materi dan pengabdian, serta dapat
keluarga, penuaan, dan keamanan. memahami dan mengamalkannya
Sedangkan tugas warga negara sesuai dengan usia dan tingkat
dewasa antara lain: Mengandalkan pendidikannya.Siswa sekolah
batasan yang ditetapkan oleh dasar mempunyai berbagai hak
undang-undang untuk menjamin dan tanggung jawab. Hak-hak
otoritas, partisipasi dalam tersebut adalah hak atas kasih
keamanan nasional, partisipasi sayang orang tua, hak atas
dalam perlindungan nasional, pendidikan dan bimbingan, hak
penghormatan terhadap kebebasan atas perlindungan alternatif di
orang lain, pengakuan dan hak-hak sekolah, dan hak atas perawatan
khusus serta tindakan pencegahan. kesehatan. Tugas anak sebagai
Beri orang lain kesempatan untuk warga negara antara lain
berpartisipasi dalam pelatihan kewajiban menghormati orang tua,
penting. Oleh karena itu, kita menjaga kebersihan lingkungan,
mempunyai kewajiban untuk membantu orang tua, dan menaati
memberikan kebebasan dan peraturan yang berlaku di sekolah
komitmen kepada ketika mereka dan di rumah. Dengan
duduk di bangku sekolah dasar, mengenalkan siswa sekolah dasar
agar dapat memandang kehidupan tentang hak dan tanggung jawab
yang didominasi mayoritas kewarganegaraan, maka siswa
sebagai masa kejayaan bangsa. akan merasa bertanggung jawab
Pendidikan terhadap negaranya untuk
kewarganegaraan di sekolah dasar menjalankan hak dan tanggung
berkaitan dengan peraturan jawabnya sebagai warga negara .
menteri Pendidikan Nasional Selain mengenalkan hak dan
Nomor 22 Tahun 2006 Nomor 22 kewajiban warga negara, sebagai
Tahun yang mengatur bahwa guru SD juga harus memiliki
“mata pelajaran pendidikan metode pengajaran yang menarik
kewarganegaraan adalah mata agar siswa dapat mempelajari
pelajaran yang menjamin mata pelajaran kewarganegaraan
penguasaan dan pemenuhan
dengan menarik melalui materi permasalahan yang terjadi dalam
hak dan kewajiban. negeri dan hidup rukun sesuai dengan
karakter dan sifat masyarakat
Indonesia masuk dengan orang lain.
Berbagai negara di dunia berupaya
2. Pembahasan menunjukkan solidaritasnya, baik
2.1 Upaya Perbaikan dalam secara langsung maupun tidak
Pembelajaran Hak Dan langsung. Hal ini dapat terwujud jika
Kewajiban siswa sekolah dasar memperoleh
pendidikan dan menjalankan
Pendidikan PKN sangat
kebebasan serta tanggung jawab yang
diperlukan untuk menjadi warga
seharusnya dimiliki setiap orang. Oleh
masyarakat yang produktif, khususnya
karena itu, menjadi istimewa
di negara dan negeri tercinta ini.
memerlukan interaksi dan upaya
Penyelenggaraan pelatihan PKN
pembelajaran yang baik di semua
dimulai pada tingkat sekolah dasar
jenjang sekolah. Khusus di sekolah
(SD), sekolah menengah pertama
dasar, penggunaan pembelajaran lebih
(SMP), sekolah menengah pertama
efektif dipertahankan sejak usia dini,
(SMA), dan sekolah menengah
dan kepribadian terbingkai umumnya
pertama (perguruan tinggi). Artinya
tumbuh menjadi orang dewasa.
pembelajaran PKN tidak dapat
dipisahkan bagi warga negara Purwanti (2014) menjelaskan
Indonesia mulai dari remaja hingga ada beberapa strategi yang
dewasa. Oleh karena itu, sebagai menggabungkan teknik seperti
pelatih atau guru, kita harus memiliki berbicara, bertanya, menjawab,
kesadaran penuh dan rasa tanggung percakapan, kerja kelompok, tugas,
jawab untuk mendidik masa depan pertunjukan, eksperimen, agitasi,
negara. Guru harus jelas mengenai apa wahyu, dan unit pengajaran. Saat ini
yang ingin mereka capai dalam sebagian besar guru sering membahas
pembelajaran di kelas, karena sistem pembelajaran karena teknik
penggunaan metode pembelajaran yang berbicara ini paling mudah digunakan
dipilih pendidik akan menentukan dan tidak memerlukan banyak
seperti apa sistem pembelajaran bagi persiapan sehingga menimbulkan
siswa. Dalam suatu sistem kebingungan. Purwanti (2014) Namun
pembelajaran, guru mempunyai hak yang mengejutkan, penggunaan
istimewa untuk memilih dan strategi berbicara ini seringkali
memutuskan strategi mana yang akan mengakibatkan siswa merasa lelah saat
digunakan untuk mencapai tujuan dan mengikuti pembelajaran, menurunkan
materi yang diberikan. Strategi yang tingkat keberhasilan belajarnya, dan
digunakan pendidik dalam sistem menyebabkan gangguan yang
pembelajaran juga harus ampuh dan signifikan terhadap kehidupan sehari-
lebih menarik bagi siswa. harinya. Inilah salah satu ciri yang
membuat para pendidik kecewa ketika
Secara umum pembelajaran
peserta didik tidak mampu
PKN di sekolah bertujuan untuk
melakukannya. Ikutilah sistem belajar
menumbuhkan kemampuan berpikir
dengan baik agar tidak repot belajar
dasar dan inovatif dalam menyikapi
dengan baik tidak perlu khawatir
tentang belajar dalam kehidupan pada waktu yang sama
sehari-hari. memperhatikan situasi yang
dijelaskan, 7) Setelah presentasi,
Metode yang dapat digunakan
setiap siswa menerima formulir
guru agar pembelajaran menjadi lebih
tugas menjelajahi pameran
efektif dan menarik adalah metode
bergambar, 8) Setiap pertemuan
bermain peran. Roleplaying adalah
selanjutnya akan dilakukan
salah satu bentuk permainan edukatif
presentasi konsekuensi keputusan,
yang menjelaskan perasaan, sikap,
9) Guru mengambil keputusan
perilaku dan nilai (educational games).
secara keseluruhan dan 9)
Tujuannya adalah untuk mengevaluasi
Pengambilan keputusan.
perasaan, pandangan, dan cara berpikir
Namun menurut Sudjana
orang lain dengan meniru identitas
(2018), ada petunjuk penggunaan
orang lain. Departemen Pendidikan
metode tersebut Permainan peran
dan Kebudayaan (Purwanti, 2014),
meliputi: 1) mengemukakan
metode pembelajaran peran ini
masalah sosial yang menarik
memiliki banyak manfaat bagi siswa
terlebih dahulu, 2) bercerita di
seperti dapat membangkitkan
depan kelas. tentang isi masalah
kreativitas, meningkatkan kerjasama
dalam konteks cerita, 3)
antar siswa, meningkatkan kemampuan
menentukan siswa mana yang siap
akting siswa (drama), kumpulkan
memainkan peran tersebut di
keberanian, lebih bersemangat belajar
depan kelas 4) jelaskan peran anda
sehingga siswa dapat berkontribusi
kepada penonton pada saat bermain
orang lain sesuai dengan perannya.
peran terjadi, 5) memberikan
kesempatan kepada penulis untuk
2.2 Penerapan Role Playing bernegosiasi beberapa menit
Metode role-playing yang sebelum mereka memainkan peran
merupakan teknik pembelajaran Anda, 6) mengakhiri permainan
aktif melibatkan beberapa tahapan ketika situasi diskusi mencapai
selesai dan selesai. Mengenai ketegangan, 7) selesaikan
penerapan role play model semu ini permainan peran dengan
menurut Mulyad (2011) guru percakapan untuk menyelesaikan
mempersiapkan situasi yang akan masalah internal Role play dan 8)
disajikan, 2) Guru menyuruh evaluasi hasil role play sebagai
beberapa siswa untuk materi pilihan.
berkonsentrasi situasi sebelum Langkah-langkah penerapan
pelatihan dan pembelajaran metode pembelajaran role play ini
beberapa hari setelah pelatihan, 3) dapat disesuaikan dengan kelas
Guru membentuk beberapa yang dipelajari dengan metode ini
kelompok dan individu mengubah dapat digunakan misalnya pada
jumlah siswa, 4) Guru kelas atas sekolah dasar, berikan
mengungkapkan keterampilan yang contoh dan Penjelasan cara
dapat dicapai, 5) Guru memanggil melakukan metode ini agar siswa
siswa ditugaskan untuk tidak bingung namun,
memperkenalkan situasi yang pembelajaran bermain peran
disepakati, 6) Setiap siswa bertemu memerlukan pengutamaan
beberapa aspek selama Pembelajaran PKn dengan
pelaksanaannya seluruh siswa tidak Penerapan Metode Role-Playing
bingung dan menikmati serta Siswa Kelas II SDN 003
antusias dalam pelaksanaannya Bangkinang Kota. Jurnal Basicedu,
Pendidikan kewarganegaraan di 1(2), 33–42.
sekolah. Pembelajaran tentang hak
Ardiawan, I. K. N., Kristina, P. D., &
dan tanggung jawab seperti itu
Swarjana, I. G. T. (2020). Model
tercermin dalam pembelajaran
Pembelajaran Jigsaw Sebagai Salah
siswa Hal ini tentu lebih mudah
Satu Strategi Pembelajaran PKn di
untuk dipahami karena dengan
Sekolah Dasar. Edukasi: Jurnal
mendemonstrasikannya pasti siswa
Pendidikan Dasar, 1(1), 57–64.
akan merasakan langsung cara
kerjanya hak dan kewajiban serta Benaziria, B. (2018). Pengembangkan
penilaian dan kesimpulan guru Literasi Digital pada Warga Negara
pada akhir pembelajaran semakin Muda dalam Pembelajaran PPKn
memperluas visi dan pemahaman melalui Model VCT. Jupiis J
siswa. Pendidik Ilmu-Ilmu Sos, 1(10), 11.

3. Kesimpulan Budiutomo, T. W. (2013). Pendidikan


Kewarganegaraan Dalam
Untuk menjalani kehidupan Membentuk Karakter Bangsa.
demokratis, warga negara muda harus Academy of Education Journal,
menjalankan hak dan tanggung 1(4).
jawabnya. Oleh karena itu generasi
muda memerlukan bimbingan yang Efendi, I. (2020). Pendidikan
dipimpin oleh guru di sekolah Salah Kewarganegaraan: Wahana
satu metode yang dapat digunakan Pengembangan Kompetensi
adalah metode role play. Dengan Warganegara Dalam Pengenalan
menggunakan metode ini, siswa dapat Partisipasi Politik Siswa Sekolah
terlibat dalam pembelajaran melalui Dasar. DIDAKTIKA TAUHIDI:
bermain dan bermain peran. Jurnal Pendidika Guru Sekolah
menggunakan Dengan metode ini juga Dasar, 2(7), 149–162.
diharapkan siswa lebih memahami dan Fauziyah, I. I., & Pinar, R. D. (2016).
mampu menerapkan apa yang telah Perbedaan Hasil Belajar Kognitif
dipelajari tentang hak dan tanggung Siswa Kelas III Pada Mata
jawab. studi PKN yang bagus. Guru Pelajaran PKN Materi Hak dan
diharapkan mempunyai sikap yang Kewajiban Sehari-Hari
lebih kreatif terhadap pengembangan Menggunakan Model Pembelajaran
pembelajaran menggunakan metode Word Square dengan Metode
bermain peran ini untuk Ceramah di Gugus 3 Kecamatan
mempersiapkan siswa menjadi orang Situbondo Kabupaten Situbondo
tua yang cakap untuk menerapkan Tahun Pelajaran 2016/2017. Jurnal
kehidupan demokratis. IKA PGSD (Ikatan Alumni PGSD)
Daftar Pustaka UNARS, 2(4), 22–36.

Ananda, R. (2018). Peningkatan Hidayat, M., Harahap, TK., DKK. (2021).


Landasan Pendidikan. Sukoharjo:
Tahta Media Group. Harmiati, A. Purwanti, P. (2014). Penerapan Metode
(2015). Peningkatan Prestasi Role Playing sebagai Metode
Belajar PKn Melalui Metode Pembelajaran Bidang Studi PKn di
Belajar Kooperatif Model Stad di SD Girisuko Panggung Gunung
Kelas VI Semester I SD Negeri Kidul. Academy of Education
Krandegan Gandusari Trenggalek Journal, 2(5).
Tahun 2012/2013. Jurnal
Rahmandani, F., & Samsuri, S. (2019).
Pendidikan Profesional, 2(4). Hidayat, H., Hak dan Kewajiban Sebagai Dasar
Mulyani, H., Nurhasanah, S. D., Nilai Intrinsik Warga Negara
Khairunnisa, W., & Sholihah, Z. Dalam Membentuk Masyarakat
(2020). Peranan Teknologi Dan Sipil. Fikri: Jurnal Kajian Agama,
Media Pembelajaran Bagi Siswa Sosial Dan Budaya, 1(4), 113–128.
Sekolah Dasar Di Dalam
Setiyawan, H., & Yunianta, T. N. H.
Pembelajaran Pendidikan
(2018). Upaya Meningkatkan Hasil
Kewarganegaraan. Jurnal
Belajar PKn melalui Model
Pendidikan Kewarganegaraan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Take
Undiksha, 2(8), 57–65.
and Give pada siswa Sekolah
Izma, T., & Kesuma, V., Y. (2019). Peran Dasar. JPsd (Jurnal Pendidikan
Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Dasar), 2(4), 162–174.
dalam Membangun Karakter
Sujatmoko, E. (2016). Hak warga negara
Bangsa. Jurnal Ilmu Kependidikan
dalam memperoleh pendidikan.
Wahana Didaktika, 1(17), 84–92.
Jurnal Konstitusi, 1(7), 181–212.
Merphin, P. (2013). Pendidikan
Kewarganegaraan. LP3 UPMY Tambun, S., Sirait, G., & Simamora, J.
Yogyakarta. (2020). Analisis Yuridis Hak dan
Kewajiban Warga Negara atas
Pande, Y. (2020). Pola Peningkatan
Pendidikan Menurut Undang-
Kualitas Pembelajaran PPKN
Undang Nomor 20 Tahun 2003
Siswa Kelas XII Pada Pokok
Tentang Sistem Pendidikan
Bahasan Hak dan Kewajiban
Nasional.1(1), 84–92.
Warga Negara Melalui Pendektan
Model Pembelajaran Value Winataputra. (2016). Pendidikan
Clarification Technique. JPG: Kewarganegaraan: Refleksi
Jurnal Penelitian Guru FKIP Histori-Epistemologis Dan
Universitas Subang, 2(3), 140–146. Rekonstruksi Untuk Masa Depan.
Prasetia, H. (2019). Pengaruh Yanto, A. (2015). Metode Bermain Peran
Pembelajaran Berbasis Masalah (Role Playing) Untuk
Terhadap Pemahaman Siswa Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Mengenai Hak dan Kewajiban Pada Mata Pelajaran IPS. Jurnal
Siswa Sekolah Dasar Sebagai Cakrawala Pendas, 1(1).
Warga Negara. Jurnal Review
Pendidikan Dasar: Jurnal Kajian Yasin, J. (2009). Hak Azasi Manusia Dan
Pendidikan Dan Hasil Penelitian, Hak Serta Kewajiban Warga
2(5), 967–975. Negara Dalam Hukum Positif
Indonesia. Syiar Hukum, 2(11),
147–160.

Anda mungkin juga menyukai