Anda di halaman 1dari 5

Pertemuan: 13 LEMBARAN KERJA 12 NILAI

Hari / MATA KULIAH FILSAFAT


Tanggal : PENDIDIKAN
Senin, 30 November 2020
Prodi Pendidikan Matematika
FMIPA – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs : Frans Wendy Nainggolan


Laurensia Masri P.,S.Pd.,M.Pd NIM 4203111109
Materi: Hakekat masyarakat, Peserta didik, guru/pendidik, dan pembelajar.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan konsep, menyusun dan mensimulasikan skenario
Hakekat masyarakat, Peserta didik, guru/pendidik, dan pembelajar.

Soal:
1. Buatlah tulisan singkat (Maksimal 5 Halaman) tentang topik Hakekat masyarakat,
Peserta didik, guru/pendidik, dan pembelajar
2. Tulisan disertai dengan Literatur dan/atau Jurnal 3 tahun terakhir.

Jawaban:
1. Hakekat Masyarakat
Istilah masyarakat”berasal dari kata musyarakyang berasal dari Bahasa Arab yang
memiliki arti ikut serta atau berpartisipasi, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut
Society. Sehingga bisa dikatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia yang
berinteraksi dan terjalin erat karena sistem tertentu, tradisi tertentu, konvensi dan hukum
tertentu yang sama dan hidup bersama dalam suatu hubungan sosia, danmasyarakat
juga merupakan suatu perwujudan kehidupan bersama manusia, atau suatu kelompok
manusia yang hidup bersama dalam suatu wilayah dengan tatacara berfikir dan
bertindak relatif.Mereka mempunyai kesamaan budaya, wilayah, dan identitas. Dalam
masyarakat berlangsung proses kehidupan sosial, proses antar hubungan dan antar aksi.
Dengan demikian masyarakat dapat diartikan sebagai wadah atau medan tempat
berlangsungnya antar aksi warga masyarakat”itu.Secara umum masyarakat adalah
sekumpulan manusia yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah dan saling berinteraksi
dengan sesama untuk mencapai tujuan. Anggota masyarakat terdiri dari berbagai ragam
pendidikan, profesi, keahlian, suku, bangsa, agama, maupun lapisan sosial sehingga
menjadi masyarakat yang majemuk. Secara langsung dan tidak langsung setiap anggota
masyarakat tersebut telah menjalin komunikasi mengadakan kerja sama dan saling
mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan.

FUNGSI PENDIDIKAN DALAM MASYARAKAT


Menciptakan dan memberdayakan masyarakat yang sesuai dengan tujuan - tujuan
T
menciptakan manusia di muka bumi adalah tujuan dari pendidikan Islam. Tujuan”itu
ialah menjadikan nilai-nilai Islam sebagai bingkai dalam masyarakat ideal. Lembaga-
lembaga pendidikan sebagai peranan kunci dalam mencapai tujuan sosial yang
diharapkan. Pemerintah bersama anggota masyarakat dan orang tua peserta didik telah
menyediakan anggaran pendidikan yang diperlukan untuk kemajuan masyarakat dan
pembangunan bangsa, untuk mempertahankan nilai-nilai luhur yang berasal dari agama.
Pendidikan diharapkan dapat mengembangkan wawasan dan keyakinan peserta didik terhadap
agama yang dianutnya, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan
keamanan secara tepat dan benar, sehingga membawa kemajuan pada individu, keluarga,
masyarakat dan negara untuk mencapai masyarakat madani yang dijiwai oleh nilai-nilai
luhur agama dan budaya. Berbicara tentang fungsi dan peranan pendidikan dalam
masyarakat ada bermacam-macam pendapat, dibawah inidisajikan tiga pendapat tentang
fungsi pendidikan dalam”masyarakat.
Menurut Wiradji bahwa pendidikan sebagai lembaga konservatif mempunyai fungsi-
fungsi sebagai berikut: pertama fungsi sosial, kedua fungsi kontrol sosial, ketiga fungsi
pelestarian budaya masyarakat, yang ke empat fungsi latihan dan pengembangan tenaga kerja,
kelima fungsi seleksi alokasi, keenam fungsi pendidikan dan perubahan sosial, ketujuh
fungsi reproduksi budaya, kedelapan fungsi difusi kultural, kesembilan fungsi
peningkatan sosial,kesepuluh fungsi moditifikasi sosial.

Hakekat Peserta Didik


Peserta didik adalah individu yang memiliki potensi untuk berkembang, dan mereka
berusaha mengembangkan potensinya itu melalui proses pendidikan pada jalur dan jenis
pendidikan tertentu. Dalam perkembangan peserta didik ini, secara hakiki memiliki
kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan peserta didik tumbuh dan
berkembang mencapai kematangan pisik dan psikis.
Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pendidik diantaranya:
a. Kebutuhan jasmani; tuntunan siswa yang bersifat jasmaniah, seperti kesehatan jasmani
yang dalam hal ini olah raga menjadi materi utama, disamping itu kebutuhan-kebutuhan
lain seperti: makan, minum, tidur, pakaian dan sebagainya, perlu mendapat perhatian.
b. Kebutuhan sosial; pemenuh keinginan untuk saling bergaul sesama siswa dan guru
serta orang lain, merupakan salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan sosial anak
didik. Dalam hal ini sekolah harus dipandang sebagai lembaga tempat para siswa
belajar, bergaul dan beradaptasi dengan lingkungan seperti bergaul sesama teman yang
berbeda jenis kelamin, suku, bangsa, agama, status sosial dan kecakapan. Guru dalam
hal ini harus dapat menciptakan suasana kerja sama antar siswa dengan suatu harapan
dapat melahirkan suatu pengalaman belajar yang lebih baik.
c. Kebutuhan intelektual; semua siswa tidak sama dalam hal minat untuk mempelajari
suatu ilmu pengetahuan, mungkin ada yang lebih berminat belajar ekonomi, sejarah,
biologi atau yang lain-lain. Minat semacam ini tidak dapat dipaksakan kalau ingin
mencapai hasil belajar yang optimal. Oleh karena itu yang penting, bagaimana guru

KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK


Beberapa hal yang perlu dipahami mengenai karakteristik peserta didik adalah:
a. Peserta didik bukan miniatur orang dewasa, ia mempunyai dunia sendiri, sehingga metode
belajar mengajar tidak boleh dilaksanakan dengan orang dewasa. Orang dewasa tidak
patut mengeksploitasi dunia peserta didik, dengan mematuhi segala aturan dan
keinginannya, sehingga peserta didik kehilangan dunianya.
b. Peserta didik memiliki kebutuhan dan menuntut untuk pemenuhan kebutuhan itu
semaksimal mungkin. Terdapat lima hierarki kebutuhan yang dikelompokkan dalam dua
kategori, yaitu: (1) kebutuhan-kebutuhan tahap dasar (basic needs) yang meliputi
kebutuhan fisik, rasa aman dan terjamin, cinta dan ikut memiliki (sosial), dan harga diri;
dan (2) metakebutuhan-metakebutuhan (meta needs), meliputi apa saja yang terkandung
dalam aktualisasi diri, seperti keadilan, kebaikan, keindahan, keteraturan, kesatuan, dan
lain sebagainya. Sekalipun demikian, masih ada kebutuhan lan yang tidak terjangkau
kelima hierarki kebutuhan itu, yaitu kebutuhan akan transendensi kepada Tuhan.
Individu yang melakukan ibadah sesungguhnya tidak dapat dijelaskan dengan kelima
hierarki kebutuhan tersebut, sebab akhir dari aktivitasnya hanyalah keikhlasan dan ridha
dari Tuhan.
c. Peserta didik memiliki perbedaan antara individu dengan individu yang lain, baik
perbedaan yang disebabkan dari factor endogen (fitrah) maupun eksogen (lingkungan)
yang meliputi segi jasmani, intelegensi, sosial, bakat, minat, dan lingkungan yang
mempengaruhinya. Pesrta didik dipandang sebagai kesatuan sistem manusia. Sesuai
dengan hakikat manusia, peserta didik sebagai makhluk monopluralis, maka pribadi
peserta didik walaupun terdiri dari dari banyak
d. segi, merupakan satu kesatuan jiwa raga (cipta, rasa dan karsa)
e. Peserta didik merupakan subjek dan objek sekaligus dalam pendidikan yang
dimungkinkan dapat aktif, kreatif, serta produktif. Setiap peserta didik memiliki aktivitas
sendiri (swadaya) dan kreatifitas sendiri (daya cipta), sehingga dalam pendidikan tidak
hanya memandang anak sebagai objek pasif yang bisanya hanya menerima,
mendengarkan saja.
f. Peserta didik mengikuti periode-periode perkembangan tertentu dalam mempunyai pola
perkembangan serta tempo dan iramanya. Implikasi dalam pendidikan adalah bagaimana
proses pendidikan itu dapat disesuaikan dengan pola dan tempo, serta irama
perkembangan peseta didik. Kadar kemampuan peserta didik sangat ditentukan oleh usia
dan priode perkembangannya, karena usia itu bisa menentukan tingkat.

Hakekat Peserta Didik/Guru


Kata pendidik berasal dari didik, artinya memelihara, merawat dan memberi latihan agar
seseorang memiliki ilmu pengetahuan seperti yang diharapkan (tentang sopan santun, akal
budi, akhlak, dan sebagainya) selanjutnya dengan menambahkan awalan pe- hingga menjadi
pendidik, artinya orang yang mendidik. Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, pendidik
artinya orang yang mendidik.
Hakekat pendidik sebagai manusia yang memahami ilmu pengetahuan sudah barang
tentu dan menjadi sebuah kewajiban baginya untuk mentransferkan ilmu itu kepada orang lain.
Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serba bisa dan serba tahu, serta mampu
mentransferkan kebiasaan dan pengetahuan pada muridnya dengan cara yang sesuai dengan
perkembangan dan potensi anak didik. Guru hendaknya mempunyai kepribadian yang akan di
contoh dan diteladani oleh anak didik, baik secara sengaja maupun tidak. Sudah barang tentu,
pekerjaan sebagai guru tidak sama dengan pekerjaan apapun, diluar itu pengetahuan dan
This study source was downloaded by 100000830922316 from CourseHero.com on 11-07-2021 18:08:52 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/76839893/Tugas-Rutin-11docx/
keterampilan yang akan diajarkan. Keahlian sebagai guru atau pendidik dalam Islam tidak
hanya sekedar memiliki kemampuan mentransfer pengetahuan kepada peserta didik
sebagaimana yang terjadi pada umumnya, namun diperlukan syarat dan kepribadian yang ketat
serta memadai untuk menjadi seorang guru atau pendidik.

KARAKTERISTIK PENDIDIK
Pendidik harus memiliki karakteristik atau sifat-sifat khas yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas mendidik yaitu:
1. Kematangan diri yang stabil: memahami diri, mencintai diri secara wajar dan memiliki
nilai-nilai kemanusian serta bertindak sesuai dengan nilai-nilai itu, sehingga ia
bertanggung jawab sendiri atas hidupnya.
2. Kematangan sosial yang stabil: mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
masyarakatnya, dan kecakapan membina kerjasama dengan orang lain.
3. Kematangan profesional (kemampuan mendidik) menaruh perhatihan dan sikap cinta
terhadap anak didik, mempunyai pengetahuan yang cukup tentang latar belakang anak
didik dan perkembangannya, memiliki kecakapan dalam menggunakan caracara mendidik

Hakekat Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik
dan berbagai sumber belajar yang ada di lingkungan belajar tersebut. Menurut aliran
behavioristik dalam Hamdani mengatakan bahwa pembelajaran adalah usaha guru membentuk
tingkah laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan atau stimulus. Selanjutnya
menurut Gagne, dkk dalam Warsita mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu sistem yang
bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, yang berisi serangkaian peristiwa yang
dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses
belajar peserta didik yang bersifat internal.

KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN
a. Tujuan
Tujuan adalah suatu harapan atau cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu
kegiatan. Tidak ada suatu kegiatan pembelajaran yang tidak mempunyai tujuan, dan hal ini
telah dipersiapkan oleh seorang guru sebelum kegiatan pembelajaran yang tertera dalam
rencana pembelajaran yang dirumuskan melalui tujuan pembelajaran khusus.

b. Bahan Pembelajaran
Bahan pembelajaran merupakan substansi yang akan disajikan dalam kegiatan
pembelajaran. Tanpa materi pembelajaran program pembelajaran tidak akan berjalan. Karena
itu, guru yang akan mengajar harus memiliki dan menguasai materi pelajaran yang akan
This study source was downloaded by 100000830922316 from CourseHero.com on 11-07-2021 18:08:52 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/76839893/Tugas-Rutin-11docx/
disampaikan kepada peserta didik.

c. Pendekatan, Model, Strategi, Metode, Teknik


Komponen yang ketiga ini mempunyai fungsi yang sangat menentukan. Keberhasilan
pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini. Bagaimanapun lengkap dan jelasnya
komponen lain, tanpa dapat diimplementasikan melalui strategi yang tepat, maka komponen-
komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian tujuan.

d. Media Pembelajaran
Merupakan alat atau wahana yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk
membantu penyampaian pesan pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi meningkatkan
peranan strategi pembelajaran.

e. Evaluasi
Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran, tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya dalam
pengelolaan pembelajaran. Melalui evaluasi kita dapat melihat kekurangan dalam pemanfaatan
berbagai komponen sistem pembelajaran.

2. Alim, Alimatus Sa’diyah. “Hakikat Manusia, Alam Semesta, Dan Masyarakat Dalam Konteks
Pendidikan Islam”. Jurnal Penelitian Keislaman. Vol.15 No.2 (2019): 144-160.

Ramli, M. “Hakikat Pendidik Dan Peserta Didik”. Tarbiyah Islamiyah. Volume 5, Nomor 1.

http://digilib.uinsby.ac.id/16321/6/Bab%202.pdf

Daftar Pustaka
o https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/jpk/article/view/1760/1000
o http://idr.uin-antasari.ac.id/4626/1/M%20Ramli_Hakikat%20Pendidik.pdf
o http://digilib.uinsby.ac.id/16321/6/Bab%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai