Anda di halaman 1dari 37

PROGRAM SARJANA DESA

ITB Ahmad Dahlan-Jakarta


MNBM6507/B-D-CPT
BRANDING & MARKETING DESA

BRANDING
Oleh
Dr. Ir. Conrad Hendrarto, M.Sc

Senin, 30 Oktober 2023


Pukul: 20.00 s.d. 21.30 WIB
RIWAYAT HIDUP DOSEN PENGAJAR

1. Nama : Dr. Ir. Conrad Hendrarto, MSc


Mantan Staf Ahli Menteri Bidang
Pengembangan Wilayah Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal,
dan Transmigrasi (2017 - 2020)

2. Pendidikan:
1. S1 – Mekanisasi Pertanian IPB (1983)
2. Post Graduate Study – Rural Regional Development Planning &
Management - Dortmund University Germany (1992)
3. S2 – Human Settlement Developments - Asian Institute of Technology
Thailand (1993)
4. S3 – Islamic Economic & Finance Trisakti University – Jakarta (2014)
5. Short Courses & Int’l Seminars: Australia, Inggris, Thailand, Jepang,
Korea, China, German, Viet Nam, Hong Kong, Malaysia, Singapore, dll.
Lanjutan RIWAYAT HIDUP DOSEN PENGAJAR

3. Aktivitas Akademisi:
 Staf Pengajar S2 – ITB – Ahmad Dahlan Jakarta & S1 - Program Sarjana Desa;
 Staf Pengajar S2 - Islamic Economics & Finance Trisakti University Jakarta;
 Staf Pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Syariah Imam As Syafi’i Pekanbaru-Riau.
4. Aktivitas Sosial:
 DPP Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup & SDA MUI;
 Ketua Dewan Pembina Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia (APEDI);
 Dewan Pengawas Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (PATRI);
 Ketua Yayasan Masjid At Taqwa BPI V Tangerang Selatan;
 Ketua Yayasan Bina Usaha Umat;
 DPP Ikatan Ahli Ekonom Islam Indonesia (IAEI);
 Ketua Dewan Pembina Yayasan Kedaulatan Pangan, Energi dan Lingkungan
Indonesia;
 Dewan Pakar Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI).
 Ketua Komisi Ahli Asosiasi Dosen Integrator Desa (ADIDES)
ATURAN PERKULIAHAN DARING DAN ATAU LURING
1. Hadir sebelum waktu perkuliahan dimulai;
2. Pada pertemuan daring, tetap mengaktifkan kamera, namun mematikan mike,
kecuali bila ingin bertanya atau diskusi;
3. Bila ingin bertanya atau berdiskusi, dapat melambaikan tangan (raise hand)
atau mengisi kolom chat (bila kuliah daring). Alokasi waktu diskusi akan
disampaikan oleh dosen;
4. Berpakaian sopan, hadir serius untuk belajar, tidak makan namun
diperkenankan minum;
5. Tidak mengoperasikan FB, IG, WA dan medsos sejenis lainnya selama kuliah
berlangsung, kecuali mencari referensi terkait mata kuliah yang sedang
berlangsung;
6. Biasakan membaca referensi materi bahan kuliah yang akan disampaikan;
7. Mahasiswa dapat konsultasi dan diskusi dengan dosen melalui WA sesuai
aturan yang ditetapkan ITB-AD.
#conrad hendrarto-sarjana desa#
I

PROLOG
QUIZ
QUIZ
Apakah Branding ITB-AD ?

Branding Sarjana Desa ITB-AD?


• BRAND POSITIONING: Kalau PEPSODENT itu MENCEGAH GIGI
BERLUBANG, sedangkan CLOSE UP mereka ambil posisi
MENYEGARKAN NAFAS
• Ini contoh konkrit POSITIONING
• Salah satu kunci keberhasilan strategi POSITIONING adalah ketika
brand bisa menempatkan “SATU atau DUA KATA” di benak konsumen.
• Jika Pepsodent lebih mengarah pada segmen keluarga, maka Unilever
mengeluarkan Close Up untuk segmen remaja dan anak muda.
• Close Up berupaya membentuk persepsi baru
yaitu apabila kita ingin terlihat oke dan percaya
diri di depan lawan jenis atau bahkan orang yang
kita sukai, maka kita perlu memiliki nafas yang
segar.
• Dari berbagai strategi pemasaran yang telah
dilaksanakan Close Up berusaha memperkuat
positioning yang ingin disampaikan sebagai
merek yang cocok untuk anak muda.
• Tahun 2013 ini Close berhasil menduduki
peringkat ketiga dengan index 7,5% (Survey
dilakukan oleh frontier consulting group) dengan
cara menggunakan pasta gigi Close Up.
QUIZ
Branding Desa Anda
II
PENERAPAN BRANDING
• PASAR BARU ADALAH CONTOH BRAND YANG MELAPUK
• PASAR BARU MEREDUP Bukan karena DISRUPSI tapi karena BRAND yang
melapuk.
• Pasar Baru adl BRAND.
• Dan sbg sebuah brand, Pasar Baru adl orang tua yg renta.
• Brand yg melapuk n kehilangan vitalitas n daya hidup.
• Sebelum n selama pandemi, setiap kali ada pusat perbelanjaan yg sepi
pembeli, maka yg selalu disalahkan adl DISRUPSI.
• Krn konsumen pindah belanja online.
• Namun ketika pandemi lewat n konsumen kini “BALAS DENDAM” ingin
menikmati PHYSICAL EXPERIENCE, maka kita tak bisa menyalahkan disrupsi.
• Apalagi kini terbukti konser musik, bioskop, CFD or mal ramai dmn2.
• Artinya REVENGE SHOPPING kini terjadi di ranah offline.
• So, kenapa Pasar Baru sepi?
• Krn mmg brand-nya melapuk. Seperti halnya manusia, brand itu bisa MENUA.
• Krn tua, maka ia tak dilirik lagi oleh konsumen. Beda dgn 30-40 tahun lalu saat
msh kinyis-kinyis.
• Itu terjadi klo brand terus bertambah umur, tak diberi asupan “vitamin”
cukup, tak pernah “latihan barbel” …tak DIMUDAKAN.
• Ya, krn Pasar Baru format, style, n konsepnya tak perbarui sesuai
perkembangan zaman. Shg Pasar Baru kini tak relevan lagi dgn generasi
kekinian.
• Krn konsepnya identik dgn generasi Baby Boomer, smntara TASTE generasi
milenial/zilenial sdh jauh berubah.
• Mendesak pasar Baru harus di REFRESH, di REJUVENATE, dan di REBRANDING.
• Klo nggak ia akan melapuk dan bahkan mati ditelan ganasnya zaman.
• Follow 👉👉👉 @yuswohady
• Sumber foto: Detikcom
BRANDING YANG BERTAHAN LAMA
Pemasaran adalah bidang yang sangat
dinamis dan kompetitif, di mana perusahaan
harus terus berinovasi dan menemukan cara
baru untuk mempertahankan pangsa pasar
mereka. Dalam menjalankan marketing era
moderen saat ini, karena itu dibutuhkan
pemahaman akan tiga konsep penting, yakni
Positioning, Differentiation,
and Branding (PDB)
Tiga konsep ini telah menjadi konsep penting
dalam pemasaran yang dapat membantu
perusahaan untuk membedakan produk
atau jasa mereka dari pesaing, dan
membangun citra merek yang kuat di benak
konsumen (Defantara Ramadhan, 2023)
Branding
Differentiation

Positioning

• Positioning-Differentiation-Branding menurut Hermawan Kartajaya,


tiga dasar itulah yang digunakan dalam sebuah pemasaran, termasuk pemasaran
destinasi desa wisata.
• Positioning adalah proses menempatkan keberadaan perusahaan di benak
pelanggan dengan membangun kepercayaan, keyakinan, dan trust kepada
pelanggan.
• Differentiation sebagai proses mengintegrasikan konten, konteks, dan
infrastruktur dari apa yang ditawarkan kepada pelanggan.
• Setelah mengetahui Positioning suatu desa wisata (bagaimana suatu desa
wisata ingin dikenal atau diingat oleh konsumen), kemudian mengetahui
Differentiation (pembeda suatu desa wisata dari destinasi pesaing lainnya),
yang perlu dilakukan selanjutnya adalah Branding.
• Branding adalah experience (pengalaman) dan promise (janji) yang disajikan
oleh merek/perusahaan/individu.
• Tujuan dari segala aktivitas Branding adalah menciptakan merek yang otentik. Hal
yang tak kalah penting lainnya, salah satu pergeseran terbesar dalam komunikasi
pemasaran adalah bagaimana mengkomunikasikan cerita tentang merek yang
otentik kepada konsumen.
• Brand (merek) bisa digerakkan dan menggerakkan orang karena adanya tujuan
tertentu.
• Merek harus bisa tampil menonjol sebagai “sesuatu” di khalayak ramai dari
berbagai pesan informasi pemasaran.
Muhammad Nur Syuhada’, Hadi Suyono, Sumaryanto, (2023). PANDUAN PENGEMBANGAN DESA
WISATA (Seri 2: Entrepreneurship dan Digital Branding). FATIMAH AZZAHRAH. Yogyakarta
III
DIGITAL BRANDING
• Internet berkembang dengan cepat dan memiliki peran utama dalam
komunikasi pemasaran di era digital, dimana masyarakat dapat mengakses
berbagai informasi dari belahan dunia secara terus menerus.
• Era baru menjadikan komunikasi pemasaran mengalami perubahan pesat.
Pemanfaatan Internet sebagai alat pemasaran digital saat ini adalah hal
yang wajib dilakukan untuk mendapatkan target yang sesuai dengan
segmen pasarnya, dalam hal ini respon positif wisatawan dalam menyikapi
informasi tentang destinasi liburan yang ngin dituju merupakan sebuah
keharusan yang harus diupayakan oleh masyarakat dan pemerintah daerah
wisata.
• Menurut Joseph (2011: 32) Digital marketing merupakan suatu keadaan
dimana pemasar harus menguasai tiga hal dari konsumen yaitu pikiran,
hati dan semangat mengacu kepada pemasaran yang bersifat elektronik
berbasis internet. Memacu pemasaran untuk menciptakan produk yang
selain memberikan kualitas dan pelayanan juga memberikan pengalaman
yang lebih kepada konsumen.
Digital Branding
• Digital adalah identitas, visibilitas, dan kredibilitas diantara konsumen yang
menemukan, terkait, dan berinteraksi dengan suatu brand (merek) di
dalam platform digital.
• Digital Branding menceritakan kisah dan kehadiran brand (merek) di ruang
digital yang merupakan kunci utama dalam membangun hubungan yang
bermakna dengan target audiens.
• Perilaku konsumen telah berubah disebabkan oleh fenomena dunia yang
saling terhubung secara transparan dengan sistem informasi digital.
• Dengan demikian pemilik merek semakin fokus untuk membuat merek
mereka bisa bercerita (brand storytelling), karena ini bisa menciptakan
value yang bisa dibagikan kepada semua orang yang terlibat dan seluruh
dunia tempat mereka tinggal.
Muhammad Nur Syuhada’, Hadi Suyono, Sumaryanto, (2023). PANDUAN PENGEMBANGAN DESA
WISATA (Seri 2: Entrepreneurship dan Digital Branding). FATIMAH AZZAHRAH. Yogyakarta
• Media sosial merupakan market
potensial untuk memperkenalkan
potensi dan menjual produk desa
kepada khalayak ramai. Meskipun tidak
semua media sosial cocok untuk
digunakan untuk membranding Desa
Wisata.
• Karena setiap media sosial itu memiliki
karakteristik berbeda-beda. Instagram
misalnya, sangat cocok digunakan untuk
mempromosikan konten-konten yang
bersifat fotografi dan sebagai salah satu
platform media sosial yang paling
digemari oleh kamu muda selain
snapchat.
• Komunikasi Pemasaran menurut Kotler dan Keller adalah “Marketing
communications are means by which firms attempt to inform,
persuade, and remind comsumers – directly or indirectly – about the
products and brands they sell” (Kotler dan Keller, 2012:498), artinya
komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan
dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan
konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung tentang
produk dan merek yang mereka jual.
• Sedangkan untuk melakukan komunikasi pemasaran yang efektif
adalah dengan menggunakan bauran komunikasi pemasaran
(Marketing communication mix).
Bauran komunikasi pemasaran terdiri dari delapan model komunikasi
utama (Kotler & Keller, 2012 dalam Kurnianti, 2017:78), antara lain :
1. Iklan, yaitu semua bentuk terbayar dari presentasi non personal dan
promosi ide,barang atau jasa melalui sponsor yang jelas.
2. Promosi penjualan, berbagai insentif jangka pendek untuk
mendorong percobaan atau pembelian produk atau jasa.
3. Acara dan pengalaman, kegiatan dan program yang diseponsori
perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau
interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu.
4. Hubungan masyarakat dan publisitas, beragam program
yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan
atau produk individunya
5. Pemasaran langsung, penggunaan surat, telepon, facsimile, e-
mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau
memintan respons atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu.
6. Pemasaran interaktif, kegiatan dan program online yang
dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek secara langsung
atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau
menciptakan penjualan produk dan jasa.
7. Pemasaran dari mulut ke mulut, komunikasi lisan, tertulis, dan
elektronik antar masyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau
pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa.
Brand Marketing Tips
Brand marketing
adalah cara untuk 1. Pahami tujuan brand
mempromosikan
produk atau layanan
Anda dengan 2. Research Target Pasar
mempromosikan
brand Anda secara
keseluruhan. 3. Tentukan dan buat Cerita
Berikut ini tips yang
dapat dilakukan: 4. Kenali Pesaing Anda

5. Buat Pedoman Brand

(oleh Irianty, praktisi Public Relations – referensi dari berbagai sumber


Uraian Brand Marketing Tips
1. Pahami Tujuan Brand Memahami mengapa brand Anda ada
adalah inti dari strategi brand marketing. Langkah pertama ini adalah
di mana Anda akan mulai menentukan bagaimana brand Anda akan
terlihat dan terasa. Ini berarti mencangkup pemilihan palet warna,
tipografi, dan citra untuk brand Anda.
2. Research Target Pasar Pahami siapa pelanggan Anda dengan
menciptakan persona pelanggan. Persona pelanggan adalah
gambaran menyeluruh tentang pembeli Anda. Ini akan membantu
Anda menciptakan hubungan emosional dengan audiens.
3. Tentukan dan Buat Cerita Anda dapat menjual kisah brand
Anda dengan membuat pesan yang tepat. Kisah yang Anda buat dan
jual akan menghubungkan brand Anda dengan target audiens Anda,
mendorong loyalitas, dan membantu mengingat brand.
4. Kenali Pesaing Anda Mengenal audiens Anda sendiri, sama
pentingnya untuk mengenal pesaing Anda. Teliti brand, tentukan
bagaimana Anda berbeda dari pesaing, lalu fokuskan pada perbedaan ini
dalam pesan pemasaran Anda.
5. Buat Pedoman Brand Setelah Anda memahami brand dan audiens
Anda, pikirkan tentang bagaimana menghubungkan brand dalam
pemasaran. Pedoman brand kreatif adalah tempat panduan logo, warna,
font, nada suara, dan
IV

EPILOG
Institutional Branding/Branding Kementerian/Branding
Pemerintah Desa
• PRODUK diciptakan di PABRIK
• BRAND diciptakan di BENAK KONSUMEN
• Entitas BRAND itu tak hanya berlaku bagi PRODUK atau PERUSAHAAN saja.
• BRAND juga berlaku pada ORANG (personal brand), LEMBAGA/INSTITUSI
(institution brand), KOTA (city brand), Desa (village brand) bahkan NEGARA
(nation brand).
• Bedanya PRODUK dan BRAND pada bagaimana dua entitas tersebut dicipta.
• PRODUK diciptakan di pabrik (oleh produsen/pemilik brand). Sementara BRAND
diciptakan di BENAK KONSUMEN.
• Esensi dari BRAND adalah bahwa ia diciptakan BERSAMA-SAMA (Co-creation)
antara KONSUMEN dan PRODUSEN sebagai perancang brand.
• BRAND tak akan pernah lahir tanpa ada KONSUMEN. Sehingga, PRODUSEN
tidak bisa semudah membalik telapak tangan utk membentuk REPUTASI
BRAND karena sebagian besar REPUTASI itu yang menentukan adalah
KONSUMEN.
• Apalagi diera BUMI DATAR saat ini dimana melalui medsos, KONSUMEN
bisa menyampaikan apapun tentang BRAND yang sangat mudah diviralkan.
Dan dalam ukuran detik REPUTASI BRAND bisa jatuh.
• REPUTASI KEMENTERIAN atau DESA bukan ditentukan pihak KEMENTERIAN
semata, tapi juga RAKYAT INDONESIA sebagai "konsumen" nya.
• REPUTASI BRAND KEMENTERIAN terbentuk dari apa yg DIUCAPKAN dan
DILAKUKAN oleh pejabat sebagai lembaga eksekutif dalam melakukan
pelayanan publik.
Samsul Widodo, Staf Ahli Kementerian Desa, PDT & Transmigrasi, 2023
• BRANDING is about DELIVERING what we PROMISE. Apabila yang
disampaikan dan dilakukan KEMENTERIAN betul-betul mencerminkan
POSITIONING sebagai lembaga pemerintah, maka REPUTASI BRAND akan
kokoh terbentuk.
• Namun, ketika ucapan dan tindakan aparatur/pejabatnya sebaliknya, maka
REPUTASI BRAND KEMENTERIAN juga akan terpuruk.
• Mekanisme pembentukan BRAND adalah melalui "mekanisme pasar"
mengacu realitas objektif yg ditangkap di benak konsumen. Tidak bisa
melalui mekanisme PEMAKSAAN, PENINDASAN, ataupun
PEMBERANGUSAN. Sehingga solusi atas kritikan bahkan olok-olok ke
Kementerian apapun, ya harus dengan memperbaiki UCAPAN dan
KELAKUAN seluruh elemen di dalamnya.
Samsul Widodo, Staf Ahli Kementerian Desa, PDT & Transmigrasi, 2023
BRANDING DAN MARKETING DESA

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai