Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Muhammad Al Rizky

NIM : 915230219

Kasus ISPA di Jakarta Naik 3-4 Kali Lipat akibat Polusi, Menkes: Mudah-mudahan Pak
Heru Bisa Tangani

Rabu, 30 Agustus 2023 | 16:42 WIB


Kabut asap menyelimuti kawasan bisnis utama di Jakarta, Jumat, 11 Agustus 2023. Menurut
pihak berwenang, penyebab utama memburuknya polusi udara di Jakarta akhir-akhir ini dipicu
oleh musim kemarau dan emisi kendaraan bermotor. (Sumber: AP Photo/Dita Alangkara)

Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Vyara Lestari


JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin membeberkan
kenaikan kasus penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di DKI Jakarta yang meningkat
hingga 3 sampai 4 kali lipat akibat masalah polusi udara.
Ia menjelaskan, kenaikan itu terhitung dari Januari sampai Juli 2023.
"Mulai Januari 2023 tuh yang di atas relasinya dengan kasus ISPA di DKI, jadi kasus infeksi
saluran pernapasan itu di DKI yang tadinya 50 ribuan, (menunjukan peningkatan) naik dia,
naiknya jadi sempet 200 ribu, 150 ribu, jadi tiga sampai empat kali (lipat)," kata Budi dalam
rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (30/8/2023).
Menurut dia, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono harus segera mencari
solusi terbaik dari masalah buruknya kualitas udara tersebut.
"Jadi mudah-mudahan Pak Heru sebagai Plt Gubernur DKI itu bisa menangani ini, karena ini
jadi tugas berat juga untuk Gubernur DKI," katanya.
Selain itu, lanjut Budi, tren polusi udara yang terjadi di wilayah Jabodetabek selalu melebihi
batas aman yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO.
Adapun, WHO memberikan pedoman untuk melakukan pemantauan terhadap lima komponen di
udara.
Lima komponen tersebut terdiri dari tiga komponen bersifat gas, yaitu nitrogen, karbon, dan
sulfur, serta dua komponen partikulat atau particulate matter (PM) yaitu PM10 dan PM2,5.
Melansir laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), PM10 adalah partikel
udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron (mikrometer). Sedang PM2,5 adalah partikel
udara yang berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2,5 mikrometer.
Budi menjelaskan, berdasarkan data pemantauan kualitas udara di Jabodetabek 2021-2023 saja
misalnya, temuan PM 2,5 di wilayah itu cukup tinggi dan fluktuatif.
"Dalam dua tahun terakhir, di Jabodetabek, tren polusi udara melebihi batas aman WHO. Jadi
kita tidak pernah memenuhi standarnya WHO," kata Budi.
"PM2,5 ini biasa diukur di semua negara yang polusinya tinggi," sambungnya.

SUMBER : https://www.kompas.tv/nasional/439152/kasus-ispa-di-jakarta-naik-3-4-kali-lipat-
akibat-polusi-menkes-mudah-mudahan-pak-heru-bisa-tangani?medium=headline&so=4

NILAI BERITA :
The Currency
Menurut saya nilai berita yang ada di dalam berita tersebut adalah The Currency, karena berita
tentang Polusi udara sedang banyak dibicarakan oleh orang-orang dan menjadi viral di jejaring
media sosial.
Lalu belakangan ini Menteri Kesehatan (MenKes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa
kenaikan kasus penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di DKI Jakarta, sedang
meningkat hingga 3 sampai 4 kali lipat akibat masalah polusi udara.

Anda mungkin juga menyukai