Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Riduan

Nim : 2020803042

Kelas : Sistem Informasi 2083B

Tugas Pertemuan 5 Pengantar Teknologi Informasi

Bagaimana data Teks, Gambar, Suara, serta Video direpresentasikan pada komputer.

1. Audio
Dalam komunikasi data, teks direpresentasikan sebagai pola bit, urutan bit.Pola
Set bit yang berbeda telah dirancang untuk merepresentasikan simbol teks. Setiap set disebut
kode, dan proses yang merepresentasikan simbol-simbol disebut coding. Hari ini, sistem
pengkodean umum disebut Unicode, yang menggunakan 32 bit untuk merepresentasikan sebuah
simbol atau karakter yang digunakan dalam setiap bahasa di dunia. American Standard Code for
Information Interchange ( ASCII ),beberapa dekade yang lalu dikembangkan di Amerika Serikat,
sekarang merupakan 127 karakter pertama dalam Unicode dan juga disebut sebagai Dasar Latin.

2. Gambar

Gambar juga diwakili oleh pola bit. Dalam bentuk yang paling sederhana, gambar terdiri
dari matriks piksel ( elemen gambar ), di mana setiap pixel adalah titik kecil. Ukuran pixel
tergantung pada resolusi. Sebagai contoh, sebuah gambar dapat dibagi menjadi 1000 pixel atau
10.000 piksel. Dalam kasus kedua, ada representasi yang lebih baik dari gambar ( baik resolusi),
tetapi lebih banyak memori yang dibutuhkan untuk menyimpan gambar.
Setelah gambar dibagi menjadi pixel, setiap pixel diberikan sebuah pola bit. Ukuran dan
pola nilai tergantung pada gambar. Untuk gambar yang terbuat dari hanya titik hitam-putih
( misalnya, papan catur ), pola I- bit dapat merepresentasikan pixel.
Jika gambar tidak terbuat murni piksel hitam putih dan murni, Anda dapat meningkatkan
ukuran pola bit untuk memasukkan skala abu-abu. Misalnya, untuk menunjukkan empat tingkat
skala abu-abu, Anda dapat menggunakan pola 2-bit. Sebuah pixel hitam dapat dirpresentasikan
dengan 00, piksel abu-abu gelap dengan 01, piksel abu-abu terang dengan 10, dan piksel putih
oleh 11.
Ada beberapa metode untuk mewakili gambar berwarna. Salah satu metode ini disebut
RGB, disebut demikian karena setiap warna terbuat dari kombinasi dari tiga warna primer:
red,green dan blue. Intensitas warna masing-masing diukur, dan pola bit dibuat untuk itu.
Metode lain adalah disebut YCM, di mana warna terbuat dari kombinasi tiga warna primer lain:
yellow, cyan, dan magenta.

3. Audio

Untuk menerjemahkan suara dalam komputer, kita harus mengolah data ke dalam bentuk
digital, memilahnya, dan mengelolanya hingga menghasilkan sebuah informasi. Salah satu cara
yang bisa digunakan adalah dengan merepresentasi sinyal elektrik gelombang suara menjadi data
numerik yang berlainan. Untuk mengolah sinyal ke dalam bentuk digital, kita dapat secara
berkala mengukur tegangan sinyal dan mencatat rata-rata nilai numerik.

Proses ini disebut sampling. Secara berkelanjutan, sinyal akan menghasilkan serangkaian
angka yang mewakili level tegangan yang berbeda. Secara berkelanjutan, sinyal akan
menghasilkan serangkaian angka yang mewakili level tegangan yang berbeda.

1.1 Sampling sinyal audio

Secara umum, sampling rate 40.000 kali perdetik sudah cukup untuk membentuk sebuah
suara yang dapat diterjemahkan. Namun, jika sampling yang dilakukan ketikkan lebih rendah
dari itu, telinga manusia mulai mengalami distorsi. Lebih tinggi sampling rate menghasilkan
kualitas suara yang lebih baik, tapi setelah titik tertentu data tambahan tidak relevan karena
telinga manusia tidak dapat mendengar perbedaannya. Hasil keseluruhan dipengaruhi oleh
banyak faktor, termasuk kualitas peralatan, jenis suara, dan pendengaran manusia.

1.2 CD mengartikan informasi biner

Sebuah compact disc (CD), di sisi lain, menyimpan informasi audio secara digital.
Permukaan CD adalah lubang mikroskopis yang mewakili biner digit. Sebuah laser intensitas
rendah ditunjukkan pada disk. Permukaan halus mencerminkan sinar laser kuat dan permukaan
berlubang mencerminkan sinar laser buruk. Reseptor menganalisis refleksi dan menghasilkan
string yang sesuai data biner, yang mewakili nilai-nilai tegangan numerik yang disimpan ketika
sinyal dalam bentuk digital. Sinyal yang dihasilakn dikirim ke pendengar.

1.3 Beberapa contoh format audio


A. Format CD

Ekstensi : .cda

B. Format Advanced Audio Coding (AAC)

Ekstensi : .m4a, .m4b, .m4p, .m4v, .m4r, .3gp, .mp4, .aac

C. Format Waveform Audio (WAV)

Ekstensi : .wav atau .wv

D. Format Audio Interchange File Format (AIFF)

Ekstensi : .aiff, .aif, .aifc

E. Format MPEG Audio Layer 3 (MP3)

Ekstensi : .mp3

F. Format MIDI

Ekstensi : .mid

G. Format Monkey’s Audio

Ekstensi : .ape, .apl

4. Video

Video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari gambar bergerak. Video
sebenarnya adalah sekumpulan gambar diam yang disusun membentuk suatu adegan yang
bergerak. Video tidak hanya menampilkan gambar, namun juga audio.

Video memiliki beberapa komponen penyusun, yaitu frame per second, Aspect ratio,
resolusi, bit depth dan bit rate. Frame per second adalah banyaknya gambar diam per satuan
detik dalam video. Semakin rendah nilai fps, semakin benda terlihat diam. Fps minimal untuk
memberi ilusi gambar bergerak adalah 15. Aspect ratio adalah dimensi dari layar video dan
elemen gambar dalam video. Aspect ratio mempengaruhi jarak pandang. Resolusi mempengaruhi
berapa banyak pizel yang bisa ditampilkan dalam dimensi yang dipilih. Semakin banyak, gamabr
akan semakin penuh warna. Bit depth adalah kualitas ketajaman warna. Bit rate adalah
banyaknya bit yang diproses tiap detik, semakin tinggi nilainya, pergerakan gambar semakin
halus.
Video bisa bertipe interlaced atau progressive.Video interlaced memiliki frame yang
menunjukkan garis horizontal pada frame tersebut. Ketika video diproyeksikan, sinyal video
berpindah menunjukkan garis genap dan ganjil. Hal ini mengakibatakan ilusi pergerakan yang
lembut. Namun jika pergerakan gambar terlalu cepat, video akan
menjadi kabur.Video progressive memiliki sifat yang sama dengan interlaced, tetapi pada setiap
satuan waktu video akan merefresh garis yang diproyeksikan. Hal ini mengakibatkan progressive
memakan lebih banyak bandwith dibanding video interlaced. Namun video progressive lebih
mampu menampilkan pergerakan gambar yang cepat.

Video memiliki beberapa medium transport, yaitu VGA, RCA, DVI dan HDMI.

A. Video codec

Video codec mengacu pada metode yang digunakan untuk mengkompres dan
mengekstrak file video. Video codec menggunakan dua jenis kompresi, yaitu kompresi temporal,
dan kompresi spasial (ruang).

Kompresi video adalah salah satu bentuk kompresi data yang bertujuan untuk mengecilkan
ukuran file video. Video kompresi mengacu untuk mengurangi jumlah data yang digunakan
untuk mewakili video digital gambar, dan merupakan kombinasi dari ruang kompresi gambar
dan temporal kompresi gerak. Pengkodean gambar yang bergerak sama seperti pengkodean
gambar, dikodekan per warna per pixel. Sedangkan gambar berwarna sinyal dibagi menjadi
sinyal luminance dan chrominance. Sehingga sinyal Y, Cb dan Cr dikodekan secara bersamaan
dari RGB.

Format video analog (TV) :

NTSC ( 720 pixel/ baris, 60 Hz, rata-rata frame 30 fps)

PAL ( 720 pixel/ baris, 50 Hz, rata-rata frame 25 fps)

SECAM ( 25 Hz)

HDTV ( resolusi 1125 baris, suara lebih jernih dengan gambar layar lebar)

Dalam mengkompresi data baik audio maupun video terdapat dua jenis kompresi yakni:

A. Pengkodean Losless
Merupakan proses yang dapat dibolak-balik pemulihan sempurna sebelum dan sesudah memiliki
nilai yang sama persis. Dalam menggunakan pengkodean ini biasanya tidak memperdulikan
medianya. Pada Entropy coding : data merupakan serangkaian digital sederhana, proses
penguraian mengembalikan kembali ke asal secara penuh misalnyaRLC, Huffman Codding,
Arithmetic Coding.

B. Pengkodean Lossy

Merupakan proses yang tidak dapat dibolak-balik, pemulihannya tidak sesempurna video hasil
rekonstruksi secara numerik. Dalam menggunakan pengkodean ini memperdulikan semantik dari
data yang bersangkutan. Berikut ini ciri-ciri dari pengkodean lossy adalah:

Data tidak berubah atau hilang pada proses kompresi atau dekompresi

Membuat satu replika dari objek asli

Menghilangkan perulangan karakter

Digunakan pada data teks dan image

Pada saat dilakukan dekompres, perulangan karakter diinstal kembali

B. Kompresi video

1. Redundancy spatial (warna dalam still image)

Penghilangan redundancy spatial (spatial / intraframe compression) dilakukan dengan


mengambil keuntungan dari fakta bahwa mata manusia tidak terlalu dapat membedakan warna
dibandingkan dengan brightness, sehingga image dalam video bisa dikompresi (teknik ini sama
dengan teknik kompresi lossy color reduction pada image).

2. Redundancy temporal (perubahan antar frame)

Penghilangan redundancy temporal (temporal / interframe compression) dilakukan dengan


mengirimkan dan mengenkode frame yang berubah saja sedangkan data yang sama masih
disimpan.
Sampling rate

Tingkat kecepatan di mana sampel amplitudo waveform tertentu diambil.

Aspek rasio

menjelaskan tentang ratio atau perbandingan antara lebar dengan tinggi dari sebuah Pixel dalam
sebuah gambar.

Luminan

Ukuran jumlah cahaya yang dipancarkan sumber tertentu, seperti layar tampilan komputer.

C. Beberapa contoh format video

AVI : Biasanya digunakan untuk format DVD, Dapat dibuka dengan aplikasi video seperti
CyberLink PowerDVD, Windows Media Player, dan yang lainnya.

FLV (File Flash Video): Dapat dibuka dengan aplikasi video flash seperti Total Video Player,
FLV Player atau yang lainnya.

MOV : Ukuran Frame 320×24, Warna : Million, Frequensi Sound 22Khz, Size Per menit
15250Kb

MPEG: merupakan salah satu dari format standar MPEG yang digunakan dalam pengompresan
suara dan gambar dalam video CD. MPEG-1 mendukung format audio yang biasa kita ketahui
dengan ekstensi mp1, mp2 dan mp3.

Mpeg untuk SVCD : Ukuran Frame 480×576, Warna : Million , Frequensi Sound 44Khz, , Size
Per menit 15MB

Anda mungkin juga menyukai