Anda di halaman 1dari 22

VIDEO

VIDEO
 Gambar pada video direpresentasikan secara
elektronik dan teknik untuk meng-encode warna
 Proses dilakukan dengan konversi dari bentuk
analog ke bentuk digital.
 Implikasi terjadi pada teknik kompresi.
Sumber Gambar Video
 Gambar pada televisi dibagi menjadi urutan garis
horizontal yang disusun dalam suatu barisan
yang men-scan layar dari atas hingga ke bawah,
yang dinamakan raster.
 Jumlah baris dan bagaimana pengaturannya
selama proses scan tergantung pada jenis display
yang bekerja dan signal TV yang dipancarkan
(broadcast).
Relevansi Issue Video
 Ukuran gambar (picture) pada system TV yang berbeda
 Standard kecepatan frame (frame rates) yang berbeda
(US, Eropa, dll)
 Aspect ratio (proporsi perbedaan antara lebar dan tinggi)
dan konversi antara standard yang berbeda
 Gelombang analog dan bagaimana meng-kodekan
menjadi image digital
 Pengkodean luma and chroma : video sering
direpresentasikan sebagai image black dan white
(dikenal luma atau ‘Y’) dengan beberapa komponen
warna (dikenal sebagai chroma atau Cb dan Cr)
Video Analog
 Kamera mengkonversi gambar ke media
penyimpan untuk ditransimisikan yang ditangkap
ke dalam sinyal analog dan dikirimkan/disimpan
ke penerima.

Tempat
Penyimpanan
Display

Transmitter Receiver
Video Digital
 Menggunakan kamera, display dan komponen
tambahan ADC (Analog to Digital Converter).
 Proses encoding
 Konversi gambar ke media penyimpan digital
 Proses decoding kembali dalam format digital standar
 Proses DAC (Digital to Analog Converter).
Tempat
Penyimpanan

ADC Transmitter
Encoding

Display DAC
Encoding Receiver
Konektor
 HDMI (High-Definition Multimedia Interface) is
a proprietary audio/video interface for
transmitting uncompressed video data and compressed or
uncompressed digital audio data from an HDMI-compliant
source device, such as a display controller, to a
compatible computer monitor, video projector, digital television,
or digital audio device.[4] HDMI is a digital replacement
for analog video standards
Standard Penyiaran Video
 Terdapat dua standard untuk TV analog : NTSC
dan PAL, beberapa standard lain merupakan
derivatif dari dua standard tersebut.
 Di Perancis menggunakan standard SECAM,
namun secara umum sama dengan PAL.

 NTSC : National Television Standards Committee


 PAL : Phase Alternate Line
 SECAM : Sequential Color and Memory
Frame Rate
 Mendefinisikan metode untuk mengenkode
informasi ke dalam sinyal elektronik yang
menciptakan gambar televisi.
Standar Frame Rate
Standar Pengguna Deskripsi

NTSC Amerika Serikat, Satu frame video terbuat dari 525 garis horizontal
Kanada, Meksiko, yang di-scan dan digambar ke dalam tabung gambar
Jepang berlapis fosfor setiap 1/30 detik dengan electron yang
bergerak cepat. Gerakan electron membuat dua
lintasan (genap dan ganjil) ketika menggambar satu
frame video. Masing-masing lintasan melukis sebuah
field (dalam kecepatan 60 Hz), dan dua field
dikombinasikan untuk menciptakan satu frame
dengan kecepatan 30 fps (frame per second).

PAL Inggris, Eropa Meningkatkan resolusi layar menjadi 625 garis


Barat, Australia, horizontal, namun memperlambat kecepatan scan
Afrika Selatan, menjadi 25 frame per detik. Sama seperti NTSC, garis
Cina dan Amerika genap dan ganjil digabungkan, setiap field
Selatan memerlukan 1/50 detik untuk menggambar (50 Hz)
SECAM Perancis, Eropa Menggunakan system 625 garis horizontal, 50 Hz,
Timur, USSR, dan namun berbeda dari system warna NTSC dan PAL
beberapa negara dalam hal teknologi dan metode penyiaran.
lain
Teknik Scan Video Image

a. Progressive Scan b. Interlaced Scan


Proses Video Digital
 Langkah 1 : Encoding dan Digitalisasi video
analog
 Langkah 2 : Mengirim Video Digital ke Display
 Langkah 3 : Menjalankan Video (Playback)
Langkah 1 : Encoding dan
Digitalisasi video analog
 Card encoder menerima sinyal analog melalui
kabel pada card interface/firewire dan mengirim
sinyal ke perangkat encoding
(hardware/software) untuk di-encode kedalam
bentuk video digital.
Langkah 1 : Encoding dan
Digitalisasi video analog
 Proses digitalisasi sinyal analog ke digital :
 Sampling rate, mencari nilai parameter scanning pada
video, nilai resolusi horizontal, resolusi vertical,
frame rate dan aspect ratio. Berdasarkan parameter
tersebut diperoleh total nilai minimum sampling rate
(S).
 Memberikan tingkatan kuantisasi, yaitu maksimum
noise yang dibenarkan, toleransi kehilangan paket
gambar perdetiknya antara 5 s.d 10%
Langkah 1 : Encoding dan
Digitalisasi video analog
 Digitalisasi warna video : memberikan perwakilan 3
warna : merah, biru, hijau (RGB). Makin banyak
warna yang terwakilkan makin baik (memerlukan
kapasitas penyimpanan yang besar). Warna
direpresentasikan dalam bit (8-bit, 16-bit, 24-bit, dst).
Video digital menggunakan variasi non-linier dari
RGB yang dinamakan YCbCr, dimana Y mewakili
luminance atau brightness, sedangkan CbCr
merepresentasikan chrominance (“pure” color).
Video Digitizer
Langkah 2 : Mengirim Video
Digital ke Display
 Setelah video dibuat, kemudian disimpan dan dikirim ke
desktop untuk dijalankan (playback).
 Pengiriman data video dapat dilakukan melalui jaringan
LAN/Internet.
 Digital service meliputi pengiriman (broadcast) secara real
time , non-streamed downloading atau streaming.
 Tipe broadcast video service : multicast (“one to many”)
dimana satu video stream melayani banyak client atau
unicast (“one to one”) dimana satu video stream hanya
dapat melayani satu client. Real time broadcasting
melakukan konversi secara on the fly.
Langkah 3 : Menjalankan Video
(Playback)
 Ketika stream file video diterima oleh desktop,
tipe file harus dikenali melalui informasi pada
header, kemudian dibuka. File disimpan dalam
buffer (cache) sampai data yang diterima cukup
untuk melanjutkan playback.
 Fungsi utama playback biasanya termasuk
kontrol untuk forward, reverse, stop dan play,
pengaturan volume, view size window, dll.
Arsitektur Video Digital
 Arsitektur video digital tersusun atas sebuah
format untuk mengenkode dan memainkan
kembali file video dengan komputer dan
menyertakan sebuah player yang dapat
mengenali dan membuka file yang dibuat untuk
format tersebut. Contoh : Apple QuickTime
(.mov), Microsoft Windows Media Format (.avi),
Real Network RealMedia (.rmi).
Kompresi Video Digital
 Untuk mereproduksi satu frame dari komponen video
digital 24 bit, diperlukan data komputer hampir 1 MB.
 Video yang tidak terkompresi dengan layar penuh
selama 30 detik membutuhkan hardisk bermuatan
gigabyte.
 Video dengan ukuran full-motion memerlukan
komputer yang dapat mengirimkan data kurang lebih 30
MB per detik.
 Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan
menggunakan skema kompresi video digital atau codec
(coder/decoder).
Kompresi Video Digital
 Codec adalah algoritma yang digunakan untuk
mengkompresi (kode) sebuah video untuk dikirmkan,
kemudian didekode secara langsung.
 Algoritma kompresi video langsung seperti MPEG,
Indeo, JPEG, Cinepak, dan Sorenson dapat digunakan
untuk mengompresi informasi video digital dengan
kecepatan yang memiliki range dari 50:1 sampai 200:1.
 Teknologi streaming diimplementasikan untuk
menyediakan kualitas video yang bagus dengan
bandwith rendah seperti Web.
 Persaingan komersialisasi teknologi streaming di web
terjadi antara Microsoft, RealNetworks, cVideo, dan
Motorola.

Anda mungkin juga menyukai