Anda di halaman 1dari 3

Menjadi orang sukses adalah hal yang ingin diraih setiap orang, tetapi seringkali jalan menempuh

kesuksesan memiliki banyak hambatan yang membuat orang kurang semangat untuk lanjut perjalanannya.
Akan tetapi, ada harapan: setiap orang bisa mencapai sukses jika ia memiliki kreativitas, ketangguhan, dan
keberanian untuk mengambil resiko. Ini diulas dalam artikel oleh Tim Kick Andy yang berjudul "Menjadi Kaya
dengan Bertani" dalam seri "Pengantar Harapan, Penyemai Karya" yang ditulis pada tahun 2017. Artikel ini
menceritakan perjalanan si Adi yang belajar sambil kerja sebagai penjual pisang coklat sampai menjadi
penggemar dan penjual tanaman dan rempah-rempah. Dengan ini, pengarang bertujuan untuk memberi
informasi tentang perjalanan si Adi yang cukup inspiratif dan memotivasi pembaca untuk menjadi orang yang
sukses--tidak perlu modal besar ataupun ide yang sangat baru untuk berhasil di dunia bisnis. Pengarang
menggunakan unsur konteks/audiens, struktur, dan bukti untuk mencapai tujuan tersebut.

Ada penghubung antar paragraf. Konteks dan target audiens sangat penting bagi pengarang untuk bisa
mengarahkan pokok tulisannya dan cara penulisan. Artikel ini ditulis pada tahun 2017 ketika akses ke Internet
membuat proses buka bisnis lebih mudah. Dengan adanya toko online dan media sosial, dunia bisnis tidak
jauh dari genggam. Karena itu, banyak orang coba untuk buka bisnis, dari ibu rumah tangga dan mahasiswa
sampai toko-toko besar. Akan tetapi, ini membuat banyak saingan sehingga orang seringkali sudah takut
duluan untuk mencoba buka bisnis. Mencari ide yang sangat unik membuat orang lelah, dan orang pun takut
jika setelah semua persiapan ini, ia tidak bisa mendapat keuntungan karena orang lain sudah membuat bisnis
dengan ide itu. Ada kesempatan sangat besar yang tidak jauh dari setiap orang, tetapi orang seringkali
bingung atau takut duluan. Karena itu, audiens utama artikel ini adalah orang-orang yang putus asa atau ingin
membuka bisnis tetapi masih bimbang. Ini terlihat dari judul artikel, yaitu "Menjadi Kaya Dengan Bertani". Ini
merupakan judul yang pendek tetapi sangat efektif untuk meringkas isi artikel dan menarik perhatian dari
orang-orang yang pikir bahwa harus ada ide yang sangat baru/unik untuk menjadi kaya. Dunia pertanian
adalah hal yang biasa, bukan sesuatu yang amat sangat baru. Ada banyak saingan dengan toko supermarket
dan petani yang sudah lama masuk industri ini. Dengan judul ini, audiens merasa tertarik untuk membaca
cerita Adi, bagaimana ia dapat menjadi sukses dengan hal yang orang Indonesia sudah biasa mendengar.
Tentu, dengan audiens ini, pengarang tidak hanya akan menceritakan kesuksesan Adi karena itu akan
menjadi suatu cerita yang tidak realistis dan pembaca pun akan lebih putus asa. Akan ada pikiran, "Jika bisnis
tidak berhasil dari pertama, saya tidak pernah bisa sukses." Pengarang akan menceritakan seluruh cerita Adi--
rintangannya dan keberhasilannya--untuk membujuk audiens untuk coba berbisnis, mengambil resiko, dan
mungkin bisa menjadi kaya dengan melakukan hal yang mudah/biasa. Dengan memberi inspirasi melalui
cerita Adi, ada harapan di jangka panjang bahwa pembaca akan bertindak setelah membaca artikel ini.
Menceritakan cerita Adi pada masa ini untuk audiens ini akan memampukan pengarang untuk mencapai
tujuannya dan akan mengarahkan cara artikel ini distruktur.

Unsur yang dianalisis yang dianalisis (audiens : judul dan struktur).

Struktur sangat penting untuk memastikan bahwa setiap poin disampaikan dengan jelas dan pada akhirnya
membuat suatu naratif yang seturut dengan tujuan penulis. Artikel ini menggunakan struktur linear,
menceritakan perjuangan Adi dalam dunia bisnis dari motivasinya untuk mulai bisnis, menjadi penjual pisang
coklat, masuk dunia pertanian, menjadi penjual rempah-rempah, keberhasilan menjadi pengekspor tanaman,
dan harapannya ke depan untuk anak-anak Indonesia. Pengarang membuat ini jelas melalui penggunaan sub-
judul seperti "Bermula dari Pisang Coklat", "Memasuki Dunia Pertanian", "Berjodoh Dengan Rempah-
rempah", dan "Mencintai Petani dan Pertanian". Sub-judul ini sangat efektif untuk menunjukkan tahap-tahap
penting dalam perjalanan Adi. Ini membuat artikel ini bagaikan suatu cerita/naratif daripada hasil wawancara
Kick Andy sehingga pembaca merasa lebih tertarik dan dengan mudah bisa tahu topik yang diulaskan dalam
seksi artikel itu. Setiap sub-judul ini juga memampukan pengarang untuk menulis dengan cara yang jelas.
Setiap paragraf harus berkaitan dengan sub-judul yang ditaruh di atasnya. Pengarang bisa menulis dengan
jelas, dan pembaca pun dapat menangkap isi cerita dengan baik. Selain itu, struktur linear dan penggunaan
sub-judul juga menekankan bagaimana perjalanan si Adi memiliki banyak lekuk dan rintangan. Daripada
menstrukturkan artikel ini seperti rintangan-keberhasilan, pengarang menstrukturkan artikel ini sedemikian
rupa untuk menunjukkan bagaimana usaha Adi tidak selalu dalam satu industri; ia pindah-pindah. Dengan ini,
pengarang juga dapat menunjukkan karakter si Adi yang tangguh dan kreatif. Adi menjadi orang yang
dimensional dan realistis sehingga ceritanya menjadi inspiratif. Setiap seksi artikel berperan sebagai bagian
dari suatu alur cerita. Seksi pertama merupakan eksposisi dan konflik. Di paragraf pertama, pengarang
mengulaskan konteks Adi, yang "hidupnya bergeser" setelah "kebakaran yang menimpa toko kelontong milik
orang tuanya". Diksi "menimpa" dan "bergeser" menekankan kesulitan Adi dari pertama yang harus pindah
sekolah karena tidak cukup uang, dan dari kesulitan ini, ia justru termotivasi untuk berbisnis supaya menjadi
mandiri. Seksi pertama berakhir dengan suatu kegagalan, yaitu tutupnya toko pisang coklatnya karena kurang
pekerja. Ini menambah tensi ke cerita Adi dan memotivasi pembaca untuk baca apa yang Adi lakukan
selanjutnya. Di seksi kedua, pengarang fokus pada usahanya masuk dunia pertanian, terutama bagaimana
"ide bisnis Adi muncul" ketika melihat "lahan kosong yang tidak terpakai" (paragraf 6-7). Ini menunjukkan
kreativitas Adi, dan deskripsi akan lahan kosong di sekitar pertanian singkong menekankan pada pembaca
bagaimana orang tidak perlu ide yang sangat besar/baru untuk mulai suatu bisnis. Seksi 3 lebih fokus pada
cerita dari Adi sendiri tentang cintanya akan rempah-rempah dan bagaimana ia mencapai sukses dengan
memiliki "100 buruh tani mengerjakan...40 hektar" yang darinya, Adi memiliki 7 hektar. Akhirnya, seksi 4
adalah akhir dari cerita di mana pengarang fokus pada harapan Adi ke depan setelah meraih sukses. Memang
ia memperluas bisnisnya, mengekspornya ke luar negeri, tetapi pengarang menunjukkan bagaimana Adi juga
membuat suatu komunitas "Rumah Menanam Indonesia" untuk anak-anak Indonesia. Walaupun ini tidak
menunjukkan kekayaan Adi, ini menunjukkan suatu kualitas penting untuk menjadi orang sukses: tidak hanya
memikirkan keuntungan dan kemandirian, tetapi juga peduli pada lingkungan sekitar. Adi tidak hanya
menjadi kaya dengan bertani rempah-rempah/tanaman, ia juga menjadi kaya dengan bertani di tanah yang
tidak dipakai, memberi pekerjaan pada buruh tani, dan akhirnya meninggalkan suatu pesan yang penting bagi
generasi muda Indonesia. Dengan struktur linear yang seperti alur cerita, pengarang dapat mencapai
tujuannya untuk memotivasi pembaca menjadi orang yang sukses dengan cara menjadi kreatif dan peduli
akan lingkungan sekitar.

Selain struktur, pengarang juga menggunakan bukti dengan mengutip Adi untuk memastikan pada pembaca
bahwa ini adalah cerita yang sungguh-sungguh terjadi. Dengan adanya kutipan, pembaca diyakinkan bahwa
mereka pun bisa mencapai apa yang Adi capai; cerita Adi tidak dibuat-buat oleh pengarang atau dijadikan
lebih idealistis. Ini dibantu oleh reputasi pengarang; Kick Andy adalah siaran yang mewawancarai orang-orang
yang inspiratif sehingga kutipan dari Adi ini mudah diambil. Misalnya, di paragraf 5, pengarang menggunakan
kutipan Adi tentang tenaga kerja yang pulang kampung yang membuatnya tidak bisa melanjutkan usaha
pisang coklat. Ini membuat pembaca percaya bahwa rintangan ini memang terjadi. Berikutnya, di paragraf 7,
pilihan pengarang untuk mengutip perkataan Adi bahwa "Tanah yang terbelangkai itu adalah opportunity"
sangat efektif. Walaupun pendek, ini menunjukkan karakter Adi sebagai orang yang kreatif. Ia melihat tanah
kosong yang orang lain mungkin abaikan, dan ia menjadikan itu sebagai kesempatan untuk menjadi orang
sukses. Ini menekankan pada pembaca dengan singkat dan jelas karakter Adi dan betapa mudahnya,
sebenarnya, untuk mencari kesempatan--orang hanya perlu buka matanya dan melihat sekelilingnya. Di
paragraf 9, pengarang menggunakan beberapa statistik tentang berapa buruh yang membantu Adi dan luas
tanah yang digunakan untuk menyampaikan keberhasilan Adi secara kuantitatif. Dengan jelas, walaupun
tidak menceritakan berapa keuntungan Adi, pembaca mengerti bahwa Adi telah berhasil karena ia memiliki
bisnis dengan hasil tanaman yang besar. Sebenarnya, cerita Adi secara keseluruhan berupa bukti bahwa
orang bisa menjadi kaya dengan bertani. Akan tetapi, dengan penggunaan kutipan dan statistik, pembaca
lebih diyakinkan bahwa Adi adalah orang yang asli. Menggunakan kutipan dari Adi sendiri pun dapat
mendukung karakterisasi Adi oleh pengarang. Pengarang menggambarkan Adi sebagai orang yang tangguh,
kreatif, dan rajin kerja; ini didukung dengan perkataan Adi yang menunjukkan bagaimana ia bisa melihat
kesempatan di lahan kosong, dan sekarang sukses dalam rempah-rempah yang dulu dicari penjajah. Pilihan
kutipan sangat efektif karena pendek tapi juga jelas dan inspiratif. Pembaca dengan mudah menangkap
pesan pengarang dan dapat merasa termotivasi untuk menjadi orang yang sukses.

Sebagai kesimpulan, pengarang menggunakan konteks/tujuan, struktur, dan bukti untuk memberi informasi
tentang perjalanan Adi dalam dunia bisnis dan memotivasi pembaca untuk menjadi orang yang sukses.
Artikel ini yang bersifat naratif seperti cerita bantu membuat artikel ini menjadi lebih mudah untuk dibaca.
Tanpa argumen atau poin-poin bersifat persuasif, cerita Adi secara keseluruhan--dari kesulitannya sampai
keberhasilannya--bisa membujuk pembaca untuk menjadi orang sukses. Pembaca tertarik untuk terus
membaca dan tidak bosan karena pengarang memaparkan keberhasilan dan kegagalan Adi yang mungkin
pernah dialami pembaca. Dengan memfokuskan artikel ini pada audiens tertentu, menceritakan cerita Adi
dengan alur cerita, dan mendekatkan Adi pada pembaca melalui kutipan, pengarang berhasil mencapai
tujuannya dengan sangat efektif, yaitu untuk meotivasi pembaca menjadi orang yang sukses.

Anda mungkin juga menyukai