Reaksi Katalitik
bagian 2
DESORPSI
Jika reaksi heterogen berlangsung pada kondisi steady
state, maka:
• Laju setiap tahapan reaksi (adsoripsi, reaksi permukaan, dan desorpsi)
mempunyai besaran yang sama satu sama lain
−𝑟 ′𝐴 = 𝑟𝐴𝐷 = 𝑟𝑆 = 𝑟𝐷
Yes
OK
Contoh kasus: Reaksi Cumene
C6H6CH(CH3)2 → C6H6 + C3H6
• Reaksi di desain sehingga tidak ada limitasi pada proses difusi internal
dan eksternal
• Tahap laju penentu antara adsorpsi, reaksi permukaan atau desorpsi
C : cumene B : benzene P : propilen I : inhibitor
Yes
OK
Adsorpsi Cumene sebegai tahapan penentu
• Maka nilai konstanta adsorpsi cumene dianggap yang paling kecil
• Cv dan Cc.s tidak dapat diukur, shg harus dinyatakan dalam variabel
yang dapat diukur.
• kA << ks dan kD → rS/kS dam rD/kD << rA/kA
• Reaksi permukaan : ks >> sehingga rS/kS mendekati 0, maka:
Adsorpsi Cumene sebegai tahapan penentu
• Desorpsi: kD >> sehingga rD/kD mendekati 0, maka:
•
Adsorpsi Cumene sebegai tahapan penentu
Reaksi Permukaan sebagai tahapan penentu
• Laju reaksi permukaan:
• CC.S dan CB.S perlu di definisikan, maka tinjau adsorpsi dan desorpsi
• Adsorpsi :
• Didapatkan:
Reaksi Permukaan sebagai tahapan penentu
Reaksi Permukaan sebagai tahapan penentu
Reaksi Permukaan sebagai tahapan penentu
Desorpsi benzene sebagai tahapan penentu
• Substitusi CB.S ke
Desorpsi benzene sebagai tahapan penentu
• Konsentrasi vacant site (Cv) dapat dieliminasi dengan asumsi bahwa
Cv konstan. Konsentrasi total : CT = Cv + (CC.S + CB.S + CI.S)
• Substitusi Cv ke
Desorpsi benzene sebagai tahapan penentu
Desorpsi benzene sebagai tahapan penentu
Perbandingan dengan data eksperimen
Perbandingan dengan data eksperimen